KERATOKONUS
NIM : 70600117009
2018
KERATOKONUS
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI
- Penelitian Biokimia
Terjadinya penipisan stroma pada keratokonus diduga disebabkan
meningkatnya enzim protease, yang disebabkan menurunya enzim inhibitor
protease. Pada pemeriksaan biokimia didapatkan penurunan enzim alpha1-
proteinase inhibitor, alpha2 macroglobulin dan TMP-1.
- Faktor Genetik
Pada penelitian silsilah keluarga didapatkan bahwa keratokonus
diturunkan secara autosomal dominan dengan penetrasi yang bervariasi.
- Hubungan Keratokonus dengan Penyakit Lain
Sindroma Down dilaporkan mempunyai angka kejadian keratokonus yang
lebih tinggi dibanding angka kejadian pada populasi umum, yaitu sebesar 5-15%
(100-300 kali lebih besar).
Kebiasaan menggosok-gosok mata (eye rubbing) juga dikaitkan dengan
patogenensis terjadinya keratokonus. Beberapa literatur menyebutkan
hubungan keratokonus dengan kelainan jaringan penyangga (connective tissue
disorders). Keratokonus juga disebutkan terjadi pada Osteogenesis imperfecta,
sindroma Ehlers-Danlos dan 58% dari pasien keratokonus yang dilakukan
tindakan operatif ternya mempunyai kelainan prolaps katup jantung.
Pemakainan lensa kontak juga
Diduga merupakan salah satu penyebab keratokonus. Namun sulit
dibuktikan mana yang lebih dahulu terjadi, pemakainan lensa kontak atau
keratokonus.
KLASIFIKASI
Nipple Cones
2. Oval cones
Ditandai dengan ukuran yang lebih besar (5-6mm).
3. Globus cone
Ukurannya terbesar (>6mm)
Globus cone
GEJALA KLINIS
Simptom:
PENEGAKAN DIAGNOSA
Anamnesis
a. Pemeriksaan Luar
1. Tanda dari Munson
Adanya bentuk seperti huruf V pada kelopak mata bawah saat pasien
melirik disebabkan kelainan bentuk dari koenea.
3. Cincin dari Fleisher, merupakan deposit besi pada epitel yang mengelilingi
dasar kerucut.
Pellucid Marginal
Keratoglobus
Seluruh kornea mengalami penipisan. Penyakit ini timbul sejak lahir,
bersifat bilateral dan diduga disebabkan oleh kelainan sintesa kolagen.
Keratoglobus
PENATALAKSANAAN
1. Kaca Mata
Untuk mengkoreksi astigmatisme regular atau astigmatisme irregular yang ringan.
2. Lensa Kontak Keras
Dibutuhkan pada derajat astigmat yang berat dan menghasilkan permukaan
refraktif yang regular.
3. Tindakan Bedah
Prosedur Keratoplasti :
a. Keratoplasti Tembus
Di indikasikan pada pasien keratokonus yang timbul jaringan parut
pada apeks dari kornea dan pasien yang tidak bisa dikoreksi atau tidak
toleran terhadap lensa kontak.
b. Keratoplasti Lamellar Dalam (deep lamellar keratoplasty/DLK)
Keratoplasti lamellar adalah prosedur transplantasi kornea dengan
ketebalan tertentu.
c. Keratoplasti Termal (Thermokeratoplasti)
Membuat kornea lebih flat/datar dengan menggunakan aplikasi
panas. Sumber panas yang bisa digunakan adalah Laser holmium-YAG
non kontak.
PROGNOSIS
Keratokonus adalah suatu bentuk dari kornea mata berupa penipisan pada
kornea didaerah sentral dan parasentral yang berakibat kornea menjadi tipis dan
menonjol seperti kerucut. Penyakit ini merupakan penyakit non inflamasi, bersifat
kronis dan progresif. Bila terjadi jaringan parut pada kornea bagian sentral akan
menyebabkan penurunan visus yang bermakna dan tidak dapat dikoreksi dengan
lensa kontak.
KOMPLIKASI