PENDAHULUAN
ANATOMI
DEFINISI
EPIDIEMOLOGI
ETIOLOGI
Hipertensi
Diabetes mellitus
hyperlipidaemia
hyperhomocysteinaemia
gangguan koagulasi :
peningkatan viskositas
plasma seperti pada
leukemia, myeloma,
Waldenstroms
macroglubulinaemia,
myelofibrosis, perubahan
pada protein C pathway,
factor V Leiden.
Systemic inflammatory
disorders (Behets
disease, polyarteritis
nodosa, sarcoidoisis,
Wegeners
Granulomatosis and
Goodpastures
Syndrome)
Glaucoma
Retrobulbar external
compression.
KLASIFIKASI
ISKEMIK
bentuk yang berat dari
penyakit ini.
gejala seperti hilangnya
penglihatan visual yang
berat, perdarahan retina yang
luas dan cotton-wool spots,
adanya relative afferent
pupillary defect, jeleknya
perfusi retina, dan adanya
perubahan severe
electroretinographic.
Selain itu, pasien mungkin
akan berakhir dengan
glaucoma neovaskular dan
nyeri pada mata.
NON-ISKEMIK
lebih ringan dari penyakit ini.
Gejala-gejalanya mungkin
dengan penglihatan yang
baik, sedikit perdarahan
retinal dan cotton-wool
spots, tidak ditemukan defek
pupil aferen relative, dan
perfusi yang baik pada retina.
Non-iskemik CRVO dapat
sembuh sepenuhnya dengan
hasil visual yang baik atau
dapat berkembang menjadi
tipe yang iskemik.
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
FUNDUSKOPI
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium
tidak dilakukan secara rutin pada pasien CRVO.
Dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan sistemik
vascular
Pada pasien dengan usia muda, pemeriksaan
laboratorium dilakukan tergantung untuk mengetahui
etiologinya seperti :
Radiologi
Color Doppler imaging
Merupakan metode tidak invasif untuk melihat sirkulasi
retrobulbar. Deteksi dari low venous velocities digunakan untuk
menprediksi
onset dari iris neovascularisasi.
Optical coherence tomography (OCT)
Merupakan metode yang tidak invasif, noncontact, transpupillary
imaging technology yang dapat melihat retinal structures dalam
vivo
resolusi 10-17 m. OCT juga dapat mendeteksi adanya
macular
edema pada significant hemorrhages, yang tidak
jelas dilihat dengan fluorescein angiography karena adanya
blockage dari perdarahan. OCT juga berguna untuk
memonitoring quantitative adanya pembentukan macular
edema dan resolusi dengan terapi.
Fluorescein angiography
Merupakan tes yang paling berguna untuk mengevaluasi retinal capillary
nonperfusion, posterior segment neovascularization, dan macular edema.
Fluorescein angiography juga digunakan untuk menentukan klasifikasi dari
CRVO. Area yang memiliki nonperfusi dilihat sebagai hypofluorescence, tetapi
perdarahan akan menutupi fluorescence dan akan memberikan gambaran yang
sama.
Pada tahap awal dari perjalanan penyakit ini, karena adanya perdarahan yang
eksesif fluorescein angiography memberikan sedikit informasi pada status
perfusi dalam retina. Setelah perdarahan selesai, area kapilari nonperfusi dapat
dideteksi sebagai hypofluorescence pada fluorescein angiography.
Beberapa studi melaporkan kriteria untuk membedakan iskemik dan noniskemik CRVO berdasarkan dari pelebaran kapilari nonperfusi dalam retina.
Non-iskemik CRVO menunjukan adanya minimal atau absen retinal capillary
nonperfusion sepanjang pewarnaan retinal veins, mikroaneurisma, dan
dilatasi syaraf optik.
Electroretinography (ERG)
Merupakan tes yang berguna untuk mengevaluasi status
fungsi dari retina dan dapat membedakan klasifikasi
CRVO.
Pada gelombang ERG, b-wave dan a-wave diproduksi
dari inner retina dan outer retina.
Pada CRVO perfusi pada inner retina terganggu sehingga
dapat membentuk b-wave yang lebih menurun
dibandingkan a-wave.
B-to-A ratio ditemukan menurun. Beberapa studi
menunjukan bila terdapat b-to-a ratio yang kurang dari 1
menunjukkan adanya iskemik central retinal vein
obstruction.
TATALAKSANA
PENGOBATAN UTAMA
INJEKSI INTRAVITREAL
TRIAMSINOLON
DEKSAMETASON INTRAVITREAL
IMPLANT
Deksametason adalah kortikosteroid kuat yang larut dalam air
Sebuah implan dextramethasone terdiri dari kopolimer
biodegradable asam laktat dan asam glikolat yang
mengandung deksametason micronized.
Sebagai kesimpulan, hasil penelitian menunjukkan. bahwa
implan dextramethasone mengurangi risiko kehilangan
penglihatan lebih lanjut dan meningkatkan kemungkinan
peningkatan ketajaman penglihatan pada mata pasien dengan
CRVO.
Deksametason implan bisa ditoleransi dengan baik. Secara
keseluruhan, studi ini menunjukkan bahwa implan DEX bisa
menjadi pilihan pengobatan baru yang berharga untuk mata
dengan kehilangan tajam penglihatan karena CRVO.
INJEKSI INTRAVITREAL
BEVACIZUMAB
Juga, pada pasien dengan glaukoma neovascular, dengan dosis yang sama
telah menunjukkan penurunan signifikan neovaskularisasi sudut dan
meningkatkan kontrol tekanan intraokular, baik secara medis dan
pembedahan.
FOTOKOAGULASI LASER