Anda di halaman 1dari 31

Oklusi Vena Retina

Sentral
Zebriyandi
102010102

Skenario
Seorang laki-laki 42 thn, datang
ke poliklinik dengan keluhan
utama pandangan mata kiri
kabur sehari yang lalu. Pasien
memakai
kacamata
dengan
ukuran -9.00 D OD dan -9.50 D
OS. Visus dengan koreksi 20/30
OD, 20/200 OS tidak maju
dengan
pin
hall.
Pasien
menderita DM dan hipertensi

Anamnesis

Identitas
KU
RPS
RPD
RPK
Riwayat Sosial

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan visus jarak jauh


Pemeriksaan segmen anterior
Funduskopi
batas papil N. II tampak kabur
arteri : vena = 2 : 5
refleks makula (-)
perdarahan daerah makula
lutea
Pemeriksaan gerak bola mata

Working Diagnosis
Central Retinal Vein Occlusion OS
Penyumbatan perdarahan di
bola mata terganggu

BRVO

Oklusi vena retina cabang/branch


retinal vein occlusion (BRVO)
Gejala :
Blind spot pd lap pandangan atau
hilang penglihatan, biasanya
unilateral.
Tanda :
- Perdarahan superfisial di sepanjang
vena retina yg terkena.
- Cotton wool spot, edema retina,
vena yg melebar dan berkelok2,
neovaskularisasi elsewhere (NVE),
pdarahan vitreus.

Etiologi :
Penyakit pd dinding arteri yg
berdekatan (biasanya krn
hipertensi, diabetes,
arteriosklerosis) yg menekan
dinding vena yg bersilangan.
Penanganan :
Photokoagulasi retina, menangani
masalah medis.
Follow up 1-2 bl awal, kmdn 3-12
bl.

Ablasio Retina

Ablasio Retina : pelepasan retina dari


lapisan epitelium neurosensoris retina
dan lapisan epitelia pigmen retina.

Ablatio Retina : terpisahnya khoroid di


daerah posterior mata yang disebabkan
oleh lubang pada retina, sehingga
mengakibatkan kebocoran cairan,
sehingga antara koroid dan retina
kekurangan cairan.

Etiologi
Sebab-sebab terjadinya penyumbatan
vena retina sentral adalah:
1. Akibat kompresi dari luar terhadap
vena tersebut, seperti yang terdapat
pada proses arteriosklerosis atau
jaringan pada lamina kibrosa.
2. Akibat penyakit pada pembuluh darah
vena sendiri seperti fibrosklerosis atau
endoflebitis.
3. Akibat hambatan aliran darah dalam
pembuluh darah vena tersebut, seperti
yang terdapat pada kelainan viskositas
darah, diksrasia darah atau spasme
arteri retina yang berhubungan.

Epidemiologi
Pasien pada umumnya berusia 50
tahun keatas. Insidensi Oklusi
Vena Retina Sentral sebanyak + 2
kasus dari 1000 orang berusia
lebih dari 40 tahun, dan 5,4 kasus
dari 1000 orang berusia lebih dari
64 tahun.

Biasa terjadi pada :


glaukoma, diabetes mellitus,
hipertensi, kelainan darah,
arteriosklerosis, papiledema,
retinopati radiasi, dan penyakit
pembuluh darah.

Patofisiologi

Oklusi vena retina sentral


akumulasi darah peningkatan
resistensi aliran vena
stagnansi darah iskemia retina
peningkatan produksi VEGF pd
kavitas vitreous
VEGF neovaskularisasi &
kebocoran kapiler ( edema
makula)

CRVO
1. Tipe non iskemik (Ringan)
. Ketajaman penglihatan yang

masih
baik, RAPD ringan, dan penurunan
lapangan pandang yang ringan.
. Funduskopi: dilatasi ringan dan
cabang vena retina sentral yang
berkelok-kelok, dot&flame
hemorrhages pada seluruh
kuadran retina, edema macula

Fluorescein angiography :
adanya perpanjangan dari waktu
sirkulasi retina dengan
kerusakan dari permeabilitas
kapiler namun dengan area
nonperfusi yang minimal.

CRVO ringan, noniskemia, terperfusi, pada mata


dengan visus 20/40. Dilatasi vena retina dan
perdarahan retina terlihat jelas

Fluorescein angiogram menunjukkan adanya


perfusi pada pembuluh kapiler retina

2. Tipe Iskemik
Penurunan penglihatan yang
buruk, RAPD, dan central
scotoma yang tebal.
Funduskopi: Dilatasi vena yang
menyolok, perdarahan yang
lebih luas, edema makula&retina,
dan cotton-wool spot,
Neovaskularisasi disk (NVD)

CRVO berat, iskemia pada mata dengan visus


1/300. Vena dilatasi dan terdapat perdarahan
retina. Terlihat edema retina menyebabkan
corakan warna kuning pada dasar penampakan
fundus dan mengaburkan refleks fovea

Fluorescein angiogram menunjukkan adanya


nonperfusi kapiler, yang menyebabkan pembesaran
pembuluh darah retina.

Gambaran Klinik

Gejala Subjektif
Gejala Objektif

Gambaran Klinik
Gejala Subjektif
Penurunan tajam penglihatan sentral
ataupun perifer yang datang secara
tiba-tiba, dapat memburuk, sampai
hanya tinggal persepsi cahaya.
Penurunan tajam penglihatan ini
berlangsung beberapa jam.
Penurunan visus dapat mencapai
20/400 (6/120) pada OVRS Non-Iskemik
dan 20/400 atau lebih buruk pada
OVRS Iskemik.

Gambaran Klinik
Gejala Objektif
Terdapat pembuluh vena yang melebar,
berwarna lebih gelap, seakan-akan
bersarung dan berkelok-kelok mulai dari
tempat penyumbatan ke arah perifer.
Hal ini disertai dengan perdarahan
superfisial (flame shape), atau perdarahan
berupa titik terutama bila terdapat
penyumbatan vena yang tidak sempurna.
Selain itu juga terdapat edema retina dan
makula, dan bercak-bercak (eksudat) yang
terdapat diantara bercak-bercak
perdarahan.

Pemeriksaan

Tes fungsional diantaranya:


akuitas visual, pemeriksaan
lapang pandang, relative
afferent pupillary defect (RAPD),
dan elektroretinograf (ERG).
Tes morfologis diantaranya:
pemeriksaan funduskopi dan
fluorescein fundus angiograf.

Pemeriksaan
Elektroretinograf
Keunggulan pemeriksaan ERG adalah,
dapat dilakukan walau mata sebelah
dlaam keadaan tidak normal, atau
pada pasien dengan hanya satu (1)
mata. Sedangkan pada RAPD, hanya
dapat dilakukan bila mata sebelah
dalam keadaan normal.

Pemeriksaan
Funduskopi
ditemukan: optic disc edema, macular
edema, cotton-wool spots, gambaran
dilatasi pembuluh darah retina,
bercak perdarahan terdapat pada
keempat kuadran retina, perdarahan
vitreous kadang ditemukan.
Hasil pemeriksaan funduskopi lebih
ringan pada non-iskemik OVRS.

Penatalaksanaan

Atasi penyebab/faktor resiko


Pembedahan & Farmakoterapi
Argon-laser-photocoagulation
Injeksi obat anti-vascular endothelial

growth factor (anti-VEGF)


Triamcinolone acetonide iv utk
penanganan edema makula yang tidak
responsif dengan laser

Komplikasi

Perdarahan masif ke dalam


retina
Perdarahan vitreous
Terjadinya pembuluh darah baru
yang dapat ditemukan di sekitar
papil, iris, dan retina (rubeosis
iridis) glaukoma sekunder

Prognosis
Tipe noniskemia dapat kembali ke

keadaan seperti semula tanpa


komplikasi (10%).
1/3 pasien berlanjut ke tipe iskemia.

Anda mungkin juga menyukai