Oleh:
Pembimbing:
ERLA DEVITA SARI
Dr. Ersty Istyawati, Sp.THT-KL
(21904101044)
TULI MENDADAK
PENDAHULUAN
Tuli mendadak atau Sudden Hearing
Loss (SHL) merupakan keluhan yang perlu
mendapat penanganan cepat dan tepat agar
dapat memperbaiki fungsi pendengaran dan
kualitas hidup penderita.
Hanya 10-15% penyebab SSNHL dapat Hampir sebagian besar kasus berupa
diidentifikasi saat pemeriksaan awal tuli unilateral dan hanya 2% bilateral.
sedangkan lebih dari sepertiga kasus Gejala penyerta berupa tinnitus (41-
penyebabnya diidentifikasi setelah 90%) dan dizziness (29- 56%).
perawatan jangka panjang.
ANATOMI TELINGA
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga (aurikula) dan liang
telinga sampai membran timpani.
Rangka daun telinga ini terdiri dari tulang rawan elastik dan kulit
yang berfungsi untuk mengumpulkan getaran suara menuju saluran
telinga luar.
TELINGA
minyak) yang menghasilkan kotoran teling (cerumen).
Cerumen dan rambut telinga ini dapat mencegah
masuknya benda asing ke dalam telinga.
LUAR
TELINGA TENGAH
Telinga bagian tengah ini dibatasi dan dimulai dari membran timpani
(gendang telinga) yang didalamnya terdapat rongga kecil berisi udara
yang terdiri atas tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas maleus
(martil), inkus (landasan) dan stapes (sanggurdi).
VESTIBULUM
Bagian vestibulum telinga dalam dibentuk oleh
TELINGA sakulus, utrikulus, dan kanalis semisirkularis.
DALAM
FISIOLOGI PENDENGARAN
Getaran Suara Daun Telinga Saluran Telinga Membran Timpani
Ruptur
Kelainan Membran
Vaskular Intrakoklea
Aliran darah koklea berasal dari 2 arteri terminal. Pemeriksaan histopatologi postmortem
Kecilnya diameter pembuluh darah arteri dan pada tulang temporal pasien SSNHL
Infeksi atau reaktivasi virus pada telinga dalam menyebabkan terjadinya inflamasi koklea dan
kerusakan struktur telinga dalam.
Data klinis, studi hewan invitro dan studi histopatologi pada tulang temporal pasien SSNHL
menyokong etiologi ini.
Peningkatan signifikan kadar serum antibodi antiviral termasuk antibodi terhadap
sitomegalovirus, herpes simplek tipe 1, herpes zoster, influenza B, mumps, enterovirus dan
rubeola berhasil diisolasi dari serum pasien SSNHL idopatik.
Tulang temporal pasien SSNHL idiopatik menunjukkan pola histologis yang sama dengan
labirintitis viral yaitu atropi pada organ korti, membran tektorial, stria vaskularis dan end
organ vestibular.
DIAGNOSIS
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
MRI
menggunakan pace maker,
klaustropobia atau ada masalah
pembiayaan.
LAB
1. usia pasien
2. adanya vertigo saat onset
3. derajat gangguan pendengaran
4. karakteristik awal audiometri
5. waktu antara onset gangguan pendengaran
dengan dimulainya terapi