Anda di halaman 1dari 19

REFERAT

Oleh:
Pembimbing:
ERLA DEVITA SARI
Dr. Ersty Istyawati, Sp.THT-KL
(21904101044)

TULI MENDADAK
PENDAHULUAN
Tuli mendadak atau Sudden Hearing
Loss (SHL) merupakan keluhan yang perlu
mendapat penanganan cepat dan tepat agar
dapat memperbaiki fungsi pendengaran dan
kualitas hidup penderita.

Tuli Dibagi Menjadi Tiga:


TULI KONDUKSI TULI SENSORI
Gangguan struktur yang menghantarkan
gelombang suara ke koklea antara lain Abnormalitas koklea, saraf
koklearis dan struktur yang CAMPURAN
akibat dari abnormalitas telinga luar,
membran timpani, rongga udara, telinga mengolah impuls neural menuju
tengah atau tulang pendengaran. korteks auditorik di otak.
PENDAHULUAN
TULI MENDADAK
• Sensasi subjektif kehilangan pendengaran yang terjadi mendadak dalam 72 jam
pada satu atau kedua telinga.
• Tuli sensorineural mendadak (SSNHL/sudden sensorineural hearing loss)
Simple PowerPoint Presentation
merupakan bagian dari tuli mendadak dengan kriteria berdasarkan pemeriksaan Your Picture Here

audiometri yaitu adanya penurunan pendengaran >30 desibels (dB) minimal


pada 3 frekuensi pemeriksaan berturut-turut. Umumnya pasien tidak memiliki
data audiometri sebelumnya, sehingga tuli mendadak dibuat berdasarkan
ambang pendengaran telinga kontralateral.
• Tuli sensorineural mendadak idiopatik (SSNHL idiopatik) merupakan SSNHL
dengan penyebab yang tidak jelas walaupun dengan pemeriksaan yang adekuat.
• Kerusakan terutama di koklea dan biasanya bersifat permanen, kelainan ini
dimasukkan ke dalam keadaan darurat neurotologi.
EPIDEMIOLOGI
Kejadian tuli sensorineural mendadak (SSNHL) Angka kejadian sama besar pada jenis
sekitar 5-20 kasus pada setiap 100.000 populasi di kelamin laki-laki maupun perempuan
Amerika Serikat. Insiden yang sebenarnya mungkin dan dapat terjadi pada semua usia
jauh melebihi estimasi tersebut karena adanya dengan puncak insiden pada dekade
kasus-kasus yang mengalami pemulihan cepat tanpa 5-6.
perawatan medis.

Hanya 10-15% penyebab SSNHL dapat Hampir sebagian besar kasus berupa
diidentifikasi saat pemeriksaan awal tuli unilateral dan hanya 2% bilateral.
sedangkan lebih dari sepertiga kasus Gejala penyerta berupa tinnitus (41-
penyebabnya diidentifikasi setelah 90%) dan dizziness (29- 56%).
perawatan jangka panjang.
ANATOMI TELINGA

Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga (aurikula) dan liang
telinga sampai membran timpani.

Rangka daun telinga ini terdiri dari tulang rawan elastik dan kulit
yang berfungsi untuk mengumpulkan getaran suara menuju saluran
telinga luar.

Liang telinga berbentuk huruf S, dengan 1/3 bagian luar


dengan rangka tulang rawan dan 2/3 bagian dalam rangkanya
terdiri dari tulang. Panjang liang telinga luar ini ±2,5-3 cm.

Saluran ini memiliki sejenis kelenjar sebaceae (sejenis

TELINGA
minyak) yang menghasilkan kotoran teling (cerumen).
Cerumen dan rambut telinga ini dapat mencegah
masuknya benda asing ke dalam telinga.

LUAR
TELINGA TENGAH

Telinga bagian tengah ini dibatasi dan dimulai dari membran timpani
(gendang telinga) yang didalamnya terdapat rongga kecil berisi udara
yang terdiri atas tulang-tulang pendengaran yang terdiri atas maleus
(martil), inkus (landasan) dan stapes (sanggurdi).

Pada bagian telinga tengah ini juga terdapat saluran


eustacius yang menghubungkan telinga  bagian tengah
dengan faring. Antara telinga bagian dalam dan telinga
Telinga tengah berbentuk kubus dengan :
 bagian tengah dibatasi oleh tingkap oval (fenestra ovalis)
Batas luar: Membran timpani
dan tingkap bulat (venestra rotundra).
Batas depan: Tuba eustachius
Batas bawah: Vena jugularis (bulbus jugularis)
Batas belakang: aditus ad antrum, kanalis fasialis pars vertikalis.
Batas atas: tegmen timpani (meningen/otak)
Batas dalam: berturut-turut dari atas ke bawah kanalis semi sirkularis horizontal, kanalis
fasialis, tingkap lonjong (oval window), tingkap bundar  (round window) dan
promontorium.
Bagian dalam telinga ini terdapat organ pendengaran yang terdiri atas koklea (rumah
siput) dan organ keseimbangan (vestibuler)

KOKLEA Your Picture Here

Koklea ini terdiri atas dua ruangan atau saluran, canal


vestibulat bagian atas dan canal timpanik pada bagian
bawah. Kedua ruangan tersebut berisikan cairan
perilimfe dan dibatasi oleh duktus koklea. Sedangkan
duktus koklea berisikan cairan endolimfe. Pada bagian
dasar duktus koklea ini lah terdapat reseptor
pendengaran yang disebut dengan organ corti.

VESTIBULUM
Bagian vestibulum telinga dalam dibentuk oleh
TELINGA sakulus, utrikulus, dan kanalis semisirkularis.

DALAM
FISIOLOGI PENDENGARAN
Getaran Suara Daun Telinga Saluran Telinga Membran Timpani

Rumah Siput: Telinga Dalam Tulang-tulang


-Saluran Vestibular (Tingkap oval) pendengaran
- Kanal Timpani
- Kanal Tengah
- Dasar Koklea

Membran tectorial dan


Sel-sel rambut Organ Korti
membrane basiler

Otak Sel Saraf Auditori


TIOLOGI DAN PATHOGENESIS
Sekitar 7-45% pasien SSNHL dapat diidentifikasi penyebabnya
(SSNHL non idiopatik). Suatu meta analisis dari 23 studi SSNHL
mengidentifikasi penyebab paling banyak SSNHL non idiopatik adalah
infeksi (12,8%) diikuti dengan penyakit otologi (4,7%), trauma (4,2%),
vaskular atau hematologik (2.8%), neoplastik (2,3%) dan penyebab
lainnya (2,2%) seperti reaksi konversi dan pemberian obat-obat
ototoksik.
Lebih dari 90% pasien SSNHL tidak diketahui penyebabnya dan
diklasifikasikan sebagai SSNHL idiopatik. Hipotesis penyebab SSNHL
idiopatik yang paling banyak diterima adalah kelainan vaskular, ruptur
membran intrakoklear dan proses infeksi virus.
ETIOLOGI DAN PATHOGENESIS
Aliran darah koklea berasal dari 2 arteri terminal. Kecilnya Akibat dari ruptur membran intrakoklear
diameter pembuluh darah arteri dan tanpa ada pembuluh terjadi percampuran cairan perilimfe dan
darah kolateral menyebabkan koklea rentan terhadap endolimfe.
cedera yang melibatkan pembuluh darah.

Ruptur
Kelainan Membran
Vaskular Intrakoklea

Aliran darah koklea berasal dari 2 arteri terminal. Pemeriksaan histopatologi postmortem

Kecilnya diameter pembuluh darah arteri dan pada tulang temporal pasien SSNHL

tanpa ada pembuluh darah kolateral idiopatik menyokong teori ruptur

menyebabkan koklea rentan terhadap cedera membran sebagai patofisologi SNHL

yang melibatkan pembuluh darah.. idiopatik


TIOLOGI DAN PATHOGENESIS
3. Infeksi Virus

 Infeksi atau reaktivasi virus pada telinga dalam menyebabkan terjadinya inflamasi koklea dan
kerusakan struktur telinga dalam.
 Data klinis, studi hewan invitro dan studi histopatologi pada tulang temporal pasien SSNHL
menyokong etiologi ini.
 Peningkatan signifikan kadar serum antibodi antiviral termasuk antibodi terhadap
sitomegalovirus, herpes simplek tipe 1, herpes zoster, influenza B, mumps, enterovirus dan
rubeola berhasil diisolasi dari serum pasien SSNHL idopatik.
 Tulang temporal pasien SSNHL idiopatik menunjukkan pola histologis yang sama dengan
labirintitis viral yaitu atropi pada organ korti, membran tektorial, stria vaskularis dan end
organ vestibular.
DIAGNOSIS
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Berdasarkan pedoman klinis tuli sensorineural mendadak dari American Academy of


Otolaryngology–Head and Neck Surgery Foundation (AAO-HNSF) pada tahun 2013, langkah
pertama dari penegakan diagnosis tuli mendadak adalah klinisi harus mampu membedakan tuli
sensorineural (SNHL) dengan tuli konduksi (CHL) karena sangat penting untuk menentukan terapi
dan prognosis.
DIAGNOSIS
Anamnesis yang harus ditanyakan adalah:
01 Riwayat Trauma
02 Nyeri pada telinga luar dan saluran telinga
03 Drainase telinga
04 Demam dan gejala sitemik lainya
04 Pasien SNHL biasanya melaporkan adanya tinnitus, rasa
penuh pada telinga atau vertigo.
Pemeriksaan Pendengaran (Audiometri)
Pada pemeriksaan fisik otoskopi tidak ditemukan kelainan pada telinga yang sakit. Pada pemeriksaan pendengaran
(audiologi) didapatkan :
Tes Penala : Rinne positif, Weber lateralisasi ke Audiometri impedans : Refleks stapedius
telinga yang sehat, Schwabach memendek. Kesan ipsilateral negatif atau positif, sedangkan
tuli sensorineural. kontralateral positif. Kesan tuli sensorineural.

BERA (pada anak) menunjukkan tuli sensorineural


Audiometri nada murni : Tuli sensorineural ringan
ringan sampai berat. Pemeriksaan ENG
sampai berat.
(elektronistagmografi) mungkin terdapat paresis
kanal.

Tes Tone Decay atau reflex kelelahan negatif.


Kesan bukan tuli retrokoklea.

Audiometri tutur : SDS (Speech Discrimination


Score) kurang dari 100%. Kesan tuli sensorineural
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Untuk menyingkirkan adanya lesi Dengan defisit neurologi fokal,
pada serebelopontin angle (CPA) adanya riwayat trauma dan penyakit
atau kanal auditorik internal (IAC) telinga kronis, serta pada kondisi
sebagai penyebab tuli unilateral. yang tidak memungkinkan
dilakukan MRI seperti pasien

MRI
menggunakan pace maker,
klaustropobia atau ada masalah
pembiayaan.
LAB

ABR Pemeriksaan MRI kepala dilakukan


CT-SCAN Pemeriksaan laboratorium spesifik
untuk mendeteksi kelainan berguna untuk mengidentifikasi
retrokoklea yaitu lesi struktural penyebab potential yang spesifik
pada nervus vestibulokoklear,
batang otak dan otak. Adanya
kelainan pada ABR dan audiometri
merupakan indikasi dilakukan
pemeriksaan MRI untuk penilaian
lebih lanjut.
TATALAKSANA
Pengobatan SSNHL idiopatik yang sudah diteliti antara lain
 Penggunaan aniinflamasi Volume Expanders
 Antimikroba Defibrinogenator
 Antagonis Kalsium Diuretik
Vitamin dan mineral esensial Oksigen Hiperbarik
Vasodilator Bedrest
PROGNOSIS

Prognosis SSNHL tergantung pada beberapa faktor antara lain:

1. usia pasien
2. adanya vertigo saat onset
3. derajat gangguan pendengaran
4. karakteristik awal audiometri
5. waktu antara onset gangguan pendengaran
dengan dimulainya terapi

Direkomendasikan untuk melakukan follow up jangka panjang


sehingga dapat mengidentifikasi penyebab SSNHL yang
mungkin belum ditemukan saat penanganan awal. Pasien
dengan SSNHL idiopatik sangat penting melakukan follow up
audiometri yang menentukan keberhasilan terapi.
KESIMPULAN
Tuli mendadak atau Sudden Hearing Loss Tuli mendadak adalah sensasi subjektif Diagnosis tuli mendadak dapat ditegakkan
(SHL) merupakan keluhan yang perlu kehilangan pendengaran yang terjadi dari anamnesis, pemeriksaan pendengaran
mendapat penanganan cepat dan tepat mendadak dalam 72 jam pada satu atau (audiologi), dan pemeriksaan penunjang.
agar dapat memperbaiki fungsi kedua telinga. Tuli sensorineural Pemeriksaan lain yang dapat menunjang
pendengaran dan kualitas hidup penderita. mendadak (SSNHL/sudden sensorineural diagnosis yaitu pemeriksaan laboratorium
Tuli atau penurunan pendengaran secara hearing loss) merupakan bagian dari tuli dan pemeriksaan radiologis.
umum dibagi menjadi tiga yaitu tuli mendadak dengan kriteria berdasarkan
konduksi, tuli sensorineural dan tuli pemeriksaan audiometri yaitu adanya Terapi SSNHL berdasarkan penyakit dasar
campuran. penurunan pendengaran >30 desibels (dB) pada kasus SSNHL yang dapat diidentifikasi
minimal pada 3 frekuensi pemeriksaan penyebabnya. Terapi SSNHL idiopatik
berturut-turut. Umumnya pasien tidak masih kontroversi menyangkut tentang
memiliki data audiometri sebelumnya, perlu tidaknya terapi dan pilihan terapinya.
sehingga tuli mendadak dibuat Pengobatan SSNHL idiopatik yang sudah
berdasarkan ambang pendengaran telinga diteliti antara lain penggunaan
kontralateral. Tuli sensorineural mendadak antiinflamasi, antimikroba, antagonis
idiopatik (SSNHL idiopatik) merupakan kalsium, vitamin, mineral esensial,
SSNHL dengan penyebab yang tidak jelas vasodilator, volume expanders,
walaupun dengan pemeriksaan yang defibrinogenator, diuretik, oksigen
adekuat. hiperbarik dan bedrest.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai