Anda di halaman 1dari 27

DEMAM TIFOID

DEFINISI

Demam Tifoid adalah penyakit infeksi akut yang


disebabkan oleh Salmonella enterik serotype
typhi atau paratyphi.

Guidelines for the Management of Typhoid Fever (WHO 2011)


DEMAM TIFOID

ETIOLOGI

 Ada dua sumber penularan S.typhii yaitu


pasien dengan demam tifoid dan yang
carrier.

 Infeksi umumnya disebarkan melalui


jalur fekal-oral  berhubungan dengan
higienis dan sanitasi yang buruk 
makanan atau minuman yang
terkontaminasi kuman yang berasal dari
tinja dan urin
Guidelines for the Management of Typhoid Fever (WHO 2011)
DEMAM TIFOID

• basil gram (-)


• bergerak dengan rambut getar,
• tidak berspora.
• Memiliki flagel
• Mempunyai 3 macam antigen :
Antigen O
Antigen H
Antigen Vi

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI jilid I


DEMAM TIFOID

EPIDEMIOLOGI

Di Indonesia, demam tifoid banyak


dijumpai pada populasi usia 3-19
tahun. Demam tifoid menempati
urutan ketiga penyakit terbanyak pada
pasien ranap di RS di Indonesia.

Merah = Daerah Endemik


Coklat = Daerah dengan kasus yang
sering
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI jilid I Abu-abu = Daerah dengan kasus jarang
Guidelines for the Management of Typhoid Fever (WHO 2011)
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI jilid I
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI jilid I
 Masa inkubasi 10-14 hari
 Demam  7 hari
 Minggu pertama  demam, nyeri kepala,
pusing, batuk , nyeri otot, anoreksia, mual,
muntah, obstipasi atau diare, tampak toksik,
perasaan tidak enak di perut, epistaksis.
 Minggu kedua  gejala menjadi lebih jelas
berupa demam, bradikardi relatif, coated
tongue, hepatomegali, splenomegali,
meteroismus, rose spot

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI jilid I


Masa inkubasi Fase invasif Fase tifoid Penyembuhan
Asimtomatik Demam intermiten Demam menetap Karier
Nyeri kepala Bradikardi Relaps
Lesu,lelah Hepatomegali
Tidak enak di perut Splenomegali
Konstipasii Konstipasi
Diare Diare
Rose spot
Komplikasi
400C
370C

Hari -15 Hari 0 Hari 7 Hari 21

Mulai demam
DEMAM TIFOID

LANGKAH DIAGNOSTIK

Anamnesis
• Demam meningkat perlahan-lahan
terutama saat sore hingga malam hari,
nyeri kepala, pusing, batuk , nyeri otot,
anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau
diare, perasaan tidak enak di perut,
epistaksis.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI jilid I
DEMAM TIFOID

LANGKAH DIAGNOSTIK

Pemeriksaan Fisik
• Tampak toksik, bradikardi relatif, coated tongue,
hepatomegali, splenomegali, meteroismus, rose spot, perut
distensi disertai dengan nyeri tekan perut, perforasi 
tekanan sistolik yang menurun, kesadaran menurun, suhu
badan naik, nyeri perut dan defens muskuler akibat
rangsangan peritoneum.
• Perdarahan usus  anemia. Perdarahan hebat  syok
hipovolemik.
• Bila peritonitis difusa akibat perforasi usus  perut tampak
distensi, bising usus hilang, pekak hati hilang dan perkusi
daerah hati menjadi timpani, colok dubur terasa sfingter
yang lemah dan ampulanya kosong.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah perifer lengkap

Kultur Darah

Uji serologi widal


• Diagnosis demam tifoid dapat ditegakkan apabila
ditemukan titer antibodi O mencapai ≥ 1/200,
titer antibodi H 1/640, atau terdapat kenaikan 4
kali pada titer sepasang.
• Pada fase akut mula-mula timbul aglutinin O,
kemudian diikuti dengan aglutinin H.

Tubex TF.
DEMAM TIFOID

Tatalaksana

Istirahat dan perawatan

Diet dan Terapi Penunjang

• Makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin &


protein.
• Tidak mengandung banyak serat.
• Tidak merangsang dan tidak menimbulkan
banyak gas.
• Makanan lunak
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI jilid I
Kloramfenikol.

• Dosis yang diberikan adalah 4 x 500 mg per hari dapat diberikan


secara per oral atau intravena. Diberikan sampai dengan 7 hari bebas
panas

Tiamfenikol.

• Dosis 4 x 500 mg, demam rata-rata menurun pada hari ke-5 sampai
ke-6.

Kotrimoksazol.

• Dosis dewasa 2 x 2 tablet (1 tablet mengandung sulfametoksazol 400


mg dan 80 mg trimetoprim) diberikan selama 2 minggu.

Ampisillin dan amoksisilin.

• Dosis 50-150 mg/kgBB dan digunakan selama 2 minggu.


Golongan Chepalosporin
generasi ke III

•Ceftriaxone 3-4 gram dalam dextros


100 cc selama ½ jam per infus sekali
sehari selama 3-5 hari.
•Cefotaxime 1 gr sebanyak 2-3x
Golongan Florokuinolon

•Siprofloksasin dosis 2 x 500 mg/hari selama


6 hari.
•Ofloxacin 2 x 400mg/hari selama 7 hari

Kombinasi Obat Antimikroba

•toksik tifoid, peritonitis atau perforasi, serta


syok septik, yang pernah terbukti ditemukan
2 macam organism dalam kultur darah selain
kuman Salmonella.
Chloramphenicol
Angka kekambuhan 5-7%
terjadinya carrier juga tinggi, dan toksis pada
sumsum tulang.

Azithromycin dan cefixime memiliki angka


kesembuhan klinis : >90% dengan waktu
penurunan demam 5-7 hari, durasi
pemberiannya lama (14 hari) dan angka
kekambuhan serta fecal carrier < 4%.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI jilid I


 Antibiotik golongan fluoroquinolone
merupakan terapi yang efektif untuk demam
tifoid
 kesembuhan klinis sebesar 98%,
 waktu penurunan demam 4 hari
 angka kekambuhan dan fecal carrier kurang
dari 2%.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI jilid I


Preventif dan Kontrol
Penularan

• Pencegahan infeksi Salmonella typhi juga dapat dilakukan


dengan Perbaikan sanitasi lingkungan, Peningkatan higiene
makanan dan minuman, Peningkatan higiene perorangan,
Pencegahan dengan imunisasi.

Permenkes RI no 5 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis bagi dokter difasilitas kesehatan primer
Indikasi vaksinasi

•hendak mengunjungi daerah endemik, risiko terserang demam


tifoid semakin tinggi untuk daerah berkembang,
•orang yang terpapar dengan penderita karier tifoid
•Petugas laboratorium.

Jenis Vaksin

•Vaksin parenteral : -ViCPS (Typhim Vi/Pasteur Merieux), vaksin


kapsul polisakarida.
•Vaksin oral : Ty21a

Efek Samping Vaksinasi

•yaitu demam 6,7-24%, nyeri kepala 9-10% dan reaksi lokal


nyeri, dan edema 3-35% bahkan reaksi berat termasuk
hipotensi , nyeri dada, dan syok
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI jilid I
Komplikasi
Komplikasi Iintestinal:
•Perdarahan usus, perforasi, peritonitis

Komplikasi ekstra-intestinal.
•Kardiovaskular : gagal sirkulasi perifer, miokarditis,
tromboflebitis.
•Darah : anemia hemolitik, trombositopenia, KID,
thrombosis.
•Hepatobilier : hepatitis, kolesistitis.
•Neuropsikiatrik/tifoid toksik.
•Pankreas : pankreatitis

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI jilid I


Gejala biasanya membaik dalam waktu 2
sampai 4 minggu pengobatan.

Hasilnya akan baik dengan pengobatan


lebih awal, tetapi akan menjadi lebih buruk
apabila timbulnya komplikasi.

Gejala dapat kembali jika pengobatan ini


tidak sepenuhnya sembuh dari infeksi.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI jilid I


 Guidelines for the Management of Typhoid Fever (WHO
2011)
 Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI jilid I
 Permenkes RI no 5 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis
bagi dokter difasilitas kesehatan primer
 Ditjen PP & PL. Depkes RI. 2008. Data Surveilans
Epidemiologi Tahun 2007. Jakarta.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai