Anda di halaman 1dari 3

ANALISA KASUS : TANDA KLINIS

TEORI KASUS
TANDA KLINIS PENYEBAB
Spider angioma atau spider Ekstradiol meningkat Tidak ditemukan pada pasien
nevi
Palmar erytema Gangguan metabolism Ditemukan pada pasien
hormone seks
Perubahan kuku Tidak ditemukan pada pasien.
- Muehrche’s lines Hipoalbuminemia
- Terry’s nails Hipoalbuminemia Pada pasien ditemukan liver
- Clubbing Hipertensi portopulmonal nails yaitu kuku tanpa adanya
lunula.
Osteoartropati hipertrofi Chronic proliferative Tidak ditemukan pada pasien
periostitis
Kontraktur Dupuytren Proliferasi fibroplastik dan Tidak ditemukan pada pasien
gangguan deposit kolagen
Ginekomastia Ekstradiol meningkat Tidak ditemukan pada pasien
Hipogonadisme Perlukaan gonad primer atau Tidak ditemukan pada pasien
supresi fungsi hipofise atau
hipotalamus
Ukuran hati : besar, Hipertensi portal Pada pasien ukuran hati
normal,mengecil membesar pada palpasi hepar
2 jari di bawah arcus costae
Splenomegali Hipertensi portal Tidak ditemukan pada pasien
Ascites Hipertensi portal Ditemukan pada pasien
Caput medusa Hipertensi portal Ditemukan pada pasien
Murmur Cruveilhier- Hipertensi portal Ditemukan pada pasien
baungarten (bising daerah
epigastrium)
Fetor hepaticus Diamethyl sulfide meningkat Tidak ditemukan pada pasien
Ikterus Bilirubin meningkat sekurang- Bilirubin 1/1+ mg/dl
kurangnya 2-3 mg/dl
Asterixis/flapping tremor Ensefalopati hepatikum Tidak ditemukan pada pasien

ANALISA KASUS : PEMERIKSAAN LABORATORIUM

TEORI KASUS
JENIS PEMERIKSAAN HASIL
Aminotransferase : ALT dan Normal atau sedikit meningkat SGOT 147 (N= 15-37)
AST SGPT 71 (N= 16-63)
Alkali fosfatase /ALP Sedikit meningkat Tidak dilakukan pemeriksaan
Gamma-glutamil transferase Korelasi dengan ALP spesifik Tidak dilakukan pemeriksaan
khas akibat alcohol sangat
meningkat
Bilirubin Meningkat pada SH lanjut Bilirubin 1/1+ mg/dl
prediksi penting mortalitas
Albumin Menurun pada SH lanjut Albumin 2.9 (N= 3.4-5.0)
Globulin Meningkat terutama IgG Tidak dilakukan pemeriksaan
Waktu prothrombin Meningkat/penurunan Tidak dilakukan pemeriksaan
produksi faktor V/VII dari hati
Natrium darah Menurun akibat peningkatan Tidak dilakukan pemeriksaan
ADH/aldosteron
Trombosit Menurun (hipersplenism) Trombosit : 101x 10^3/ul
Leukosit dan neutrofil Menurun (hipersplenism) Normal
Anemia Makrositik, normositik, dan Hb 13.5 (N = 13.5 - 17.5)
mikrositik Tidak anemia

ANALISA KASUS : TATALAKSANA

TEORI KASUS
KOMPLIKASI TERAPI
ASITES  Tirah baring Tirah baring
 Diit rendah garam Diet lunak
 Obat antidiuretik : spironolakton Spironolakton 1x200
(dosis 100-200 mg/hari, 1x1, mg
max.400 mg), kombinasi furosemid
(dosis 20-40 mg/hari, max 160 mg)
 Parasintesis bila asites sangat besar,
hingga 4-5 liter & dilindungi
pemberian albumin (dosis 8-10 g Parasintesis I : 3L
IV per liter cairan parasintesis) Parasintesis II : 3L
 Restriksi cairan (jika Natrium Vip albumin 2x2 tab
serum <120-125 mmol/L)
ENSEFALOPATI  Laktulosa (30-45 mL sirup oral 3-4 Laktulosa 3x1 selama 3
HEPATIKUM kali/hr atau 300 mL enema sampai
hari pemberian
2-4 kali BAB/hari dan perbaikan
status mental)
 Neomisin (4-12 gr oral/hr dibagi
tiap 6-8 jam, dapat ditambahkan
pada pasien yang refrakter
laktulosa)
VARISES  Propanolol (40-80 mg oral 2kali/hr) Propanolol 3x10 mg
ESOPHAGUS  Isosorbid mononitrat (20 mg oral selama 4 hari
2kali/hr)
 Saat perdarahan akut diberikan pemberian
somatostatin atau okreotid
diteruskan skleroterapi atau ligasi
endoskopi)
PERITONITIS Pasien asites dengan jumlah sel PMN PMN 15 (N= 40-90)
BAKTERIAL >250/mm3 mendapat profilaksis untuk
Cefotaxime 1x1gr IV
SPONTAN mencegah SBP dengan sefotaksim dan
albumin. selama 6 hari
 Albumin (2 g IV tiap 8 jam)
pemberian
 Norfloksasin (400 mg oral 2kali/hr
untuk terapi, 400 mg oral 2kali/hr
selama 7hari untuk perdarahan
gastrointestinal, 400 mg oral per
hari untuk profilaksis)
 Trimethoprim/sulfamethoxazole
(1tab oral/hr untuk profilaksis, 1 tab
oral 2kali/hari selama 7 hari untuk
perdarahan gastrointestinal)
SINDROM Transjugular intrahepatic portosystemic Tidak dilakukan
HEPATORENAL shunt efektif menurunkan hipertensi porta Transjugular
dan memperbaiki HRS, serta menurunkan intrahepatic
perdarahan gastrointestinal. Bila terapi portosystemic shunt
medis gagal dipertimbangkan transplantasi
hati merupakan terapi definitif

ANALISA KASUS : PROGNOSIS

PARAMETER NILAI SKOR pada Kasus


1 2 3
Ensefalopati Tidak ada Terkontrol Kurang 1
dengan terapi terkontrol
Asites Tidak ada Terkontrol Kurang 2
dengan terapi terkontrol
Bilirubin (mg/dl) <2 2-3 >3 1
Albumin (g/dl) >3.5 1.8-3.5 <1.8 2
NR <1.7 1.7-2.2 >2.2 Tidak dilakukan
pemeriksaan NR
TOTAL 6
KLASIFIKASI PROGNOSIS CTP A  menunjukkan
Child Turcotte Pugh (CTP) penyakit hatinya
terkompensasi baik

Anda mungkin juga menyukai