Anda di halaman 1dari 26

Oleh :

Nadya Regina Permata


1765050118

PEMBIMBING :
dr. Jihan Rosita, Sp.KK

KEPANITERAAN DEPARTEMEN ILMU


PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN PERIODE 04
NOVEMBER - 07 DESEMBER 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
KRISTEN INDONESIA JAKARTA
DEFINISI

adalah keadaan peradangan kulit (epidermis dan


dermis) sebagai respons terhadap pengaruh
faktor eksoden dan atau faktor endogen,
menyebabkan kelainan klinis berupa efloresensi
polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel,
skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. Tanda
polimorfik tidak selalu terjadi bersamaan,
bahkan mungkin hanya satu jenis misalnya
hanya berupa papula (oligomorfik). Dermatitis
cenderung residif dan menjadi kronis.
Definisi Atopi
Kata “atopi” pertama kali diperkenalkan oleh
Coca (1923)
Yaitu istilah yang dipakai untuk
sekelompok individu yang mempunyai
riwayat kepekaan dalam keluarganya,
misalnya:
• Asma bronkial
• Rhinitis alergik
• Konjungtivitis alergik
• Dermatitis atopik
Faktor Pencetus
Faktor Eksogen dan Faktor Endogen :
• Faktor Eksogen : bahan iritan, allergen dan
hygiene lingkungan

• Faktor Endogen :
• Disfungsi sawar kulit, riwayat atopi,
hipersensitivitas
Faktor Pemicu

• Kulit yang kering


• Infeksi  kebanyakan oleh S.aureus
• Perbedaan iklim
• Pakaian terlalu tebal, misal wool
• Stress
Gambaran Klinis
• Kulit kering (xerosis) dan rasa gatal yang hebat
• Rasa gatal dirasakan sepanjang hari dan semakin memburuk pada malam hari
sehingga menyebabkan penderita kesulitan untuk tidur dan pada akhirnya
mengganggu kualitas hidup penderita.
• Timbul lesi kulit berupa papul, likenifikasi, eritema, erosi, ekskoriasi, eksudasi,
dan krusta.

Fase Fase Fase


Infantil Anak Dewasa
Gambaran Klinis Dermatitis Atopik

Usia 2 bln - 2 thn Usia 3-10 thn


Muka, leher>>, Fossa Cubiti-Poplitea
Lutut, madidans Lesi kering

Tipe Tipe
Infantil Anak

Dermatitis
Atopik

Tipe
Remaja-Dewasa
Usia 13-30 thn
Fossa Cubiti- Poplitea
Frontal periorbita
Fase Infantil
Lesi mulai di muka berupa :
Eritema
Papulo-vesikel yang halus »karena gatal
digosok > pecah > eksudatif > krusta
Likenifikasi : usia >18 bulan
Lesi kemudian meluas ke tempat lain :
¤ skalp + leher
¤ pergelangan tangan
¤ lengan + tungkai
FASE ANAK
• Kelanjutan bentuk infantil,timbul sendiri (de
novo)
• Lesi > kering, kurang eksudatif, papul >>,
likenifikasi (+), skuama <<<
• Lokasi: Flexor, lipat dalam siku, lutut,
pergelangan tangan , kelopak mata, leher,
jarang di muka
• Mudah infeksi sekunder
• Hipersensitif terhadap bulu-bulu : kucing,
anjing, ayam, burung dan wol
FASE ANAK
• Didapatkan :
gatal  garuk (++)
erosi >> likenifikasi
• DA > 50 % permukaan Itch Scratch
tubuh gangguan Cold weather
pertumbuhan Wool
Detergent soap
Frequent
bathing
stress

Scratch Itch
FASE DEWASA
•Lesi kering, agak menimbul
•Papul datar (+)
•Plak likenifikasi (++)
•Skuama (+)
•Ekskoriasi  eksudasi  pelan-pelan
hiperpigmentasi
Distribusi lesi kurang karakteristik

»sering mengenai tangan dan


pergelangan tangan
»dapat ditemukan setempat: bibir, vulva,
puting susu, skalp
KRITERIA DIAGNOSTIK
• Anamnesis
MINOR:
• Gambaran klinis sesuai •Xerosis
umur •Infeksi kulit (khususnya oleh S.aureus dan
virus herpes simpleks)
• 3 kriteria mayor + minor •Dermatitis nonspesifik pada tangan atau
kaki
•lktiosis/hipediniar palmads/keratosis pilaris
•Pitiriasis alba
MAYOR : •Dermatitis di papila mamae
• Pruritus •White dermographism dan delayed blanch
• Dermatitis di muka / ekstensor pd response
bayi-anak •Keilitis
• Dermatitis pd fleksura pd remaja- •Lipatan infra orbital Dennie-Morgan
dewasa •Konjungtivitis berulang
• Dermatitis kronis residif •Keratokonus
• Riwayat atopi penderita - keluarga •Katarak subkapsular anterior
•Orbita menjadi gelap
 Muka pucat atau eritem
 Gatal bila berkeringat
 Intolerans terhadap wol atau pelarut lemak
 Aksentuasi perifolikular
 Hipersensitif terhadap makanan
 Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan atau emosi
 Tes kulit alergi tipe dadakan positif
 Kadar IgE di dalam serum meningkat
 Awitan pada usia dini1.
DIAGNOSA BANDING
Penyakit Gambaran klinis
Seboroik dermatitis Berminyak, squama, riwayat keluarga tidak ada
Psoriasis Plak pada daerah ekstensor, skalp, gluteus, pitted nail
Neurodermatitis Gatal, soliter, riwayat keluarga tidak ada
Contact dermatitis Riwayat kontak, ruam di tempat kontak, riwayat keluarga tidak
ada
Skabies Papul, sela jari, positif ditemukan tungau
Sistemik Riwayat, pemeriksaan fisik. Pemeriksaan banyak sesuai dengan
penyakit
Dermatitis herpetiforme Vesikel berkelompok di daerah lipata
Dermatofita Plak dengan sentral healing, KOH negative
Immmunodefisiensi disorder Riwayat infeksi berulang4
Dermatitis kontak alergi dermatitis atopik

Psoriasis

Dermatitis atopik
Dermatitis numularis Dermatitis seboroik

dermatofitosis
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• Immunoglobulin : Kadar IgE


• Bakteriologi
• Uji tusuk (Skin Prick Test)
• Uji tempel ( AtopyPatch Test)
• Uji Eliminasi dan Provokasi
Penatalaksanaan

• No rubbing, no scratching! Hindari


Kontak
• Cari faktor pemicu dan sebisa Iritan
mungkin dihindari Gunting Moist
kuku urizer
• Warning : infeksi sekunder oleh
S.aureus dan herpes simplex  Penanganan
umum
segera ke dokter.
Sabun
Sarung
Lunak
tangan
pH <<
Kompres
dingin
Medikamentosa
• Pengobatan Topikal
1. Hidrasi Kulit
diberikan pelembab misalnya krim hidofilik urea 10%, asam laktat 5%, emolien
2. Kortikosteroid Topikal
3. Imunomodulator topikal
 Takrolinus (untuk anak usia 2-15 tahun  0,03%; dewasa  0,03%, 0,1%)
 Pimekrolimus
4. Preparat Ter (Likuor Karbonis Detergen 5%-10% atau crude coal tar 1%-5%)
5. Antihistamin (krim dokasepin 5%)
• Pengobatan Sistemik
1. Kortikosteroid (Sistemik : Prednison (30-60 mg/hari)
2. Antihistamin
 Sistemik  generasi I dan II
 Generasi I  difenhydramin Hcl, klorfeniramin maleat,
hidroxyzine
 Generasi II  loratadin
1. Antiinfeksi
2. Interferon
3. Imunomodulator
• siklosporin 2mg-5mg/kg/hari setelah gejala hilang tap off
40-60 %
Sembuh spontan
Pada usia > 5 thn

30-50%
20 % Tipe infantil
DA meghilang saat Remaja Bersama Asma Bronkial

65 % 84 %
DA gejala ↓ saat Remaja Kadang2 berlangsung hingga
Masa Remaja

Kronik residif
PROGNOSA Remisi pada masa anak dapat kambuh saat remaja – dewasa
Dapat komplikasi dengan infeksi S.aureus dan HSV
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai