R S A
Presentasi Kasus
L i k e n S i m p l e k s K r o n i k
Disusun Oleh :
Nadya Regina Permata
1765050118
Pembimbing,
dr. Jihan Rosita, Sp.KK
Terutama pada usia dewasa, puncak Liken simpleks kronik memiliki gambaran yang
insidennya antara 30-50 tahun khas dibanding penyakit lain.
RPK
• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat penyakit gula : disangkal
• Riwayat pernyakit darah tinggi : ibu pasien memiliki riwayat HT
• Riwayat penyakit kronis lainnya : disangkal
• Riwayat konsumsi imunosupresan : disangkal
Riwayat Sosial- Ekonomi
Paru
• Inspeksi : Bentuk dada simetris, pergerakan Abdomen
dada simetris (tidak ada gerakan nafas yang • Inspeksi : Datar
tertinggal), tidak ada retraksi
• Perkusi : Timpani
• Palpasi : Gerakan dada simetris, vocal
fremitus kanan sama dengan kiri • Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), massa (-)
• Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru • Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Auskultasi : Suara dasar nafas vesikuler normal,
RBK -/- RBH -/- wheezing -/-
Jantung
• Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis
pada dinding dada sebelah kiri atas.
• Palpasi : Teraba ictus cordis, tidak kuat angkat
di ICS IV, 2 jari lateral LMC sinistra
• Perkusi : Batas jantung kanan atas ICS II LPSD
Batas jantung kanan bawah ICS ILPSD
Batas jantung kiri atas ICS II LPSS
Batas jantung kiri bawah ICS IV LMCS
Status Dermatovenerologi
Lokasi:
Regio dorsum pedis sinistra dan dextra
Efloresensi:
Plak hiperpigmentasi berukuran plakat, berbatas tegas, bentuk tidak beraturan, ditutupi oleh skuama
berwarna putih, terdapat erosi, krusta berwarna kekuningan dan likenifikasi
Diagnosis Banding
DERMATITIS ATOPIK
PSORIASIS
Diagnosis Kerja
• Emolien 10%
• Qua ad vitam : ad bonam
• Qua ad functionam : ad bonam
• Qua ad sanationam : ad bonam
LIKEN SIMPLEKS KRONIK
Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip, ditandai dengan
kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi)
menyerupai kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan
yang berulang-ulang karena berbagai rangsangan
pruritogenik.
Faktor Eksterna : Faktor Interna :
1. Lingkungan 1. Dermatitis Atopi
2. Gigitan Serangga 2. Psikologi/Stress
Patofisiologi
Adanya pelepasan
mediator inflamasi Proses inflamasi
dan aktivitas enzim Gatal
kulit
proteolitik
20
• Gatal (paroksismal dan terus menerus) • Bagian tengah berskuama dan menebal,
• Terjadi likenifikasi (penebalan kulit dengan garis-garis sekitarnya hiperpigmentasi
kulit semakin terlihat) plak yang berbatas tegas dengan • Tempat yang biasa terjadi liken simpleks
ekskoriasis, sedikit edematosa dan eritema atau kronik adalah kulit kepala, tengkuk leher
kelompok papul, lambat laun edema dan eritema (terutama pada wanita) pergelangan kaki,
menghilang eksremitas ekstensor, dan region anogenital
Histopatologi
PSORIASIS
DERMATITIS ATOPIK
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
• Menghindari garukan pada daerah lesi karena akan memperberat keadaan infeksi
• Hindari menggaruk dengan benda berujung runcing atau kasar jika terasa gatal
• Menjaga kebersihan
• Menggunakan pelembab
Penatalaksanaan
• Medikamentosa
1. Steroid Topikal
• mengurangi peradangan dan gatal serta perlahan-lahan menghaluskan
hiperkeratosisnya
• Tidak direkomendasikan untuk kulit yang tipis (vulva, skrotum, axilla
dan wajah)
• Super poten (gol I) : Clobetasol propionate 0.05%, Betamethasone
dipropionate cream 0,05%
potensi tinggi (gol II) : mometasone furoate 0.01%,
desoximetasone 0.05%.
• Dipakai 2-3x/hari
• Tidak > 2mggu untuk potensi kuat
• Tidak berhasil : suntikan intralesi 1 mg (triamsinolon asetonid)
26
Penatalaksanaan
2. Obat oral anti anxietas dan sedasi
• Dipertimbangkan untuk beberapa pasien
• Antihistamin : dipenhydramine dan hidroxyzine biasa digunakan
• Doxepin dan clonazepam dalam pertimbangan
3. Anti pruritus
• Antihistamin yang mempunyai efek sedatif (prometazin, difenhidramin,
hidroksizin).
• Antihistamin topikal yang dapat diberikan yaitu krim doxepin 5% jangka
pendek (maksimal 8 hari)
4. UVB (Ultraviolet B) atau PUVA (Psoralen Ultraviolet A)
5. Agen imunosupresor (tacrolimus) & immudilator (ascpmycin) : indikasi
apabila pilihan terapi yang lain tidak berhasil
27
Prognosis
Penyebab utama dari gatal dapat hilang, atau dapat muncul kembali.
Pencegahan pada tahap awal dapat menghambat proses penyakit ini.
28
PEMBAHASAN
Penatalaksanaan
KESIMPULAN
• Liken simpleks kronik adalah peradangan kulit kronis dengan keluhan utama rasa gatal,
dan ditandai dengan likenifikasi.
• Liken simpleks kronik merupakan penyakit yang sering ditemui pada masyarakat umum
terutama pada usia dewasa, puncak insidennya antara 30-50 tahun
• Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien tersebut dapat disimpulkan bahwa
pasien mengalami liken simpleks kronik
• Terapi yang utamanya adalah menghindari menggaruk lesi yang terasa gatal karena akan
melukai kulit dan memperberat lesi. Untuk mengurangi rasa gatal dapat digunakan obat
antihistamin sedatif.