Anda di halaman 1dari 36

P E K S

R S A
Presentasi Kasus
L i k e n S i m p l e k s K r o n i k
Disusun Oleh :
Nadya Regina Permata
1765050118
Pembimbing,
dr. Jihan Rosita, Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT


KULIT KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASAR MINGGU
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PENDAHULUAN
Liken
PENDAHULUAN
Simpleks
Kronik
Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip, ditandai dengan kulit tebal dan garis kulit tampak lebih
menonjol (likenifikasi) menyerupai kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan yang berulang-ulang
karena berbagai rangsangan pruritogenik.

Terutama pada usia dewasa, puncak Liken simpleks kronik memiliki gambaran yang
insidennya antara 30-50 tahun khas dibanding penyakit lain.

Lesi pada liken simpleks kronis dapat terinfeksi


secara sekunder akibat ekskoriasi yang terjadi
akibat garukan
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. SR
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 54 tahun
• Alamat : Mampang
• Pekerjaan : Karyawan Swasta
• Pendidikan Terakhir : S1
• Status Pernikahan : Sudah menikah
Anamnesa

Keluhan utama :Bercak kehitaman


yang menebal disertai rasa gatal di
kedua kaki sejak 1 tahun yang lalu.

Keluhan tambahan :Tidak ada


Pasien datang dengan
Pasien mengatakan awalnya
keluhan terdapat bercak
merasa gatal di kaki kiri Kemudian lesi menyebar ke
kehitaman yang menebal
terlebih dahulu, lesi kaki kanan pasien
disertai rasa gatal di kedua
berwarna merah dan kecil
kaki sejak 1 tahun yang lalu.

Gatal dirasakan sering


Lama kelamaan pasien
Pasien telah mencoba kambuh, lebih sering jika
merasakan kulit di kedua
berobat ke Puskesmas dan pasien sedang beristirahat,
kakinya menebal dan
diberikan salep betametason jika terasa sangat gatal
kehitaman
pasien menggaruknya.

Saat diberikan salep keluhan


berkurang namun akan
timbul kembali
RPS
• Riwayat keluhan yang sama : pasien belum pernah
mengalami hal serupa
• Riwayat penyakit kulit sebelumnya : disangkal

RPD • Riwayat alergi


• Riwayat penyakit gula
• Riwayat pernyakit darah tinggi
: disangkal
: disangkal
: pasien memiliki riwayat HT
• Riwayat penyakit kronis lainnya : disangkal
• Riwayat konsumsi imunosupresan : disangkal

• Riwayat keluhan yang sama : disangkal


• Riwayat penyakit kulit sebelumnya : disangkal

RPK
• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat penyakit gula : disangkal
• Riwayat pernyakit darah tinggi : ibu pasien memiliki riwayat HT
• Riwayat penyakit kronis lainnya : disangkal
• Riwayat konsumsi imunosupresan : disangkal
Riwayat Sosial- Ekonomi

Pasien tinggal bersama suami dan kedua anaknya, pekerjaan


karyawan swasta dan cukup untuk menghidupi keluarganya. Tempat tinggal
dirumah dengan luas 150m2. Ventilasi udara bagus cahaya dapat masuk
kekamar, air bersih dan tidak berasa. Tetangga tidak ada yang mengeluhkan
sakit serupa.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum Baik Bentuk kepala : Mesocephal, simetris, tanda radang (-)
Rambut : Warna rambut hitam, tidak mudah dicabut,
Kesadaran Compos mentis
terdistribusi merata
Vital Sign TD : 150/100 mmHg Mata : Simetris, edema palpebra (-/-), konjungtiva
Nadi: 94 x/menit
anemis (- /-), sklera ikterik (-/-), refleks pupil
RR: 20 x/menit
Suhu: 36° C
(+/+) normal isokor 3 mm
Telinga : Discharge (-/-), deformitas (-/-)
Berat badan 63 kg
Hidung : Discharge (-/-), deformitas (-), nafas cuping
Tinggi badan 157 cm hidung (-)
Mulut : Bibir pucat (-), sianosis (-), lidah sianosis (-),
atrofi papil lidah (-)
Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-)
Thorax • Auskultasi : S1>S2 reguler, murmur (-) gallop (-)

Paru
• Inspeksi : Bentuk dada simetris, pergerakan Abdomen
dada simetris (tidak ada gerakan nafas yang • Inspeksi : Datar
tertinggal), tidak ada retraksi
• Perkusi : Timpani
• Palpasi : Gerakan dada simetris, vocal
fremitus kanan sama dengan kiri • Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), massa (-)
• Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru • Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Auskultasi : Suara dasar nafas vesikuler normal,
RBK -/- RBH -/- wheezing -/-
Jantung
• Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis
pada dinding dada sebelah kiri atas.
• Palpasi : Teraba ictus cordis, tidak kuat angkat
di ICS IV, 2 jari lateral LMC sinistra
• Perkusi : Batas jantung kanan atas ICS II LPSD
Batas jantung kanan bawah ICS ILPSD
Batas jantung kiri atas ICS II LPSS
Batas jantung kiri bawah ICS IV LMCS
Status Dermatovenerologi

Lokasi:
Regio dorsum pedis sinistra dan dextra
Efloresensi:
Plak hiperpigmentasi berukuran plakat, berbatas tegas, bentuk tidak beraturan, ditutupi oleh skuama
berwarna putih, terdapat erosi, krusta berwarna kekuningan dan likenifikasi
Diagnosis Banding
DERMATITIS ATOPIK
PSORIASIS
Diagnosis Kerja

Liken Simpleks Kronik


Farmakologi Non Farmakologi

• Sistemik • Menghindari faktor pencetus, seperti


• Antihistamin : Cetirizine tab 1x10 mg PO
• Topikal menghindari faktor stres.
• Kortikosteroid dengan potensi tinggi seperti • Mengurangi menggaruk daerah gatal tersebut
Clobetassol Propionat 0,05% karena akan menimbulkan perlukaan.
• Antibiotik : Gentamycin S.K 5gr 0,1% tb : 3 x • Makan obat secara teratur.
oles untuk yang luka • Kontrol ke dokter teratur.
• Preparat tar : LCD 5%

• Emolien 10%
• Qua ad vitam : ad bonam
• Qua ad functionam : ad bonam
• Qua ad sanationam : ad bonam
LIKEN SIMPLEKS KRONIK
Peradangan kulit kronis, gatal, sirkumskrip, ditandai dengan
kulit tebal dan garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi)
menyerupai kulit batang kayu, akibat garukan atau gosokan
yang berulang-ulang karena berbagai rangsangan
pruritogenik.
Faktor Eksterna : Faktor Interna :
1. Lingkungan 1. Dermatitis Atopi
2. Gigitan Serangga 2. Psikologi/Stress
Patofisiologi
Adanya pelepasan
mediator inflamasi Proses inflamasi
dan aktivitas enzim Gatal
kulit
proteolitik

Inflamasi Penderita menggaruk


berkepanjangan lesi yg terbentuk

Menimbukan rasa gatal shg


Penebalan kulit merangsang penggarukan yg
akan semakin mempertebal
kulit

20
• Gatal (paroksismal dan terus menerus) • Bagian tengah berskuama dan menebal,
• Terjadi likenifikasi (penebalan kulit dengan garis-garis sekitarnya hiperpigmentasi
kulit semakin terlihat) plak yang berbatas tegas dengan • Tempat yang biasa terjadi liken simpleks
ekskoriasis, sedikit edematosa dan eritema atau kronik adalah kulit kepala, tengkuk leher
kelompok papul, lambat laun edema dan eritema (terutama pada wanita) pergelangan kaki,
menghilang eksremitas ekstensor, dan region anogenital
Histopatologi
PSORIASIS

DERMATITIS ATOPIK
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
• Menghindari garukan pada daerah lesi karena akan memperberat keadaan infeksi

• Mengidentifikasi dan menghindari faktor pencetus (stres, bahan kimia)

• Hindari menggaruk dengan benda berujung runcing atau kasar jika terasa gatal

• Menjaga kebersihan

• Menggunakan pelembab
Penatalaksanaan
• Medikamentosa
1. Steroid Topikal
• mengurangi peradangan dan gatal serta perlahan-lahan menghaluskan
hiperkeratosisnya
• Tidak direkomendasikan untuk kulit yang tipis (vulva, skrotum, axilla
dan wajah)
• Super poten (gol I) : Clobetasol propionate 0.05%, Betamethasone
dipropionate cream 0,05%
potensi tinggi (gol II) : mometasone furoate 0.01%,
desoximetasone 0.05%.
• Dipakai 2-3x/hari
• Tidak > 2mggu untuk potensi kuat
• Tidak berhasil : suntikan intralesi 1 mg (triamsinolon asetonid)

26
Penatalaksanaan
2. Obat oral anti anxietas dan sedasi
• Dipertimbangkan untuk beberapa pasien
• Antihistamin : dipenhydramine dan hidroxyzine biasa digunakan
• Doxepin dan clonazepam dalam pertimbangan
3. Anti pruritus
• Antihistamin yang mempunyai efek sedatif (prometazin, difenhidramin,
hidroksizin).
• Antihistamin topikal yang dapat diberikan yaitu krim doxepin 5% jangka
pendek (maksimal 8 hari)
4. UVB (Ultraviolet B) atau PUVA (Psoralen Ultraviolet A)
5. Agen imunosupresor (tacrolimus) & immudilator (ascpmycin) : indikasi
apabila pilihan terapi yang lain tidak berhasil

27
Prognosis

Biasanya prognosis berbeda-beda, tergantung dari kondisi pasien, apabila ada


gangguan psikologis dan apabila ada penyakit lain yang
menyertai.Pengobatan yang teratur dapat meringankan kondisi pasien.

Penyebab utama dari gatal dapat hilang, atau dapat muncul kembali.
Pencegahan pada tahap awal dapat menghambat proses penyakit ini.

28
PEMBAHASAN
Penatalaksanaan
KESIMPULAN
• Liken simpleks kronik adalah peradangan kulit kronis dengan keluhan utama rasa gatal,
dan ditandai dengan likenifikasi.

• Liken simpleks kronik merupakan penyakit yang sering ditemui pada masyarakat umum
terutama pada usia dewasa, puncak insidennya antara 30-50 tahun

• Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien tersebut dapat disimpulkan bahwa
pasien mengalami liken simpleks kronik

• Terapi yang utamanya adalah menghindari menggaruk lesi yang terasa gatal karena akan
melukai kulit dan memperberat lesi. Untuk mengurangi rasa gatal dapat digunakan obat
antihistamin sedatif.

• Dan mengkonsumsi obat-obatan topikal dengan kortikosteroid, antibiotic, preparat tar,


dan emolien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai