Pembimbing :
dr. Putri
Oleh :
Afifah Qonita
2013730123
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia dan
kasih sayang-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Kedokteran Komunitas
dengan baik dan lancar. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
kepaniteraan klinik ilmu kedokteran komunitas II di UPT. Puskesmas Pondok Ranji.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat terbuka untuk menerima segala kritik dan saran
yang diberikan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
banyak pihak dan setiap pembaca pada umumnya.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada keluarga, dr. Putri
sebagai dokter pembimbing di Puskesmas Pondok Ranji, dosen-dosen pembimbing serta
sahabat – sahabat di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta atas
bantuan dalam menyusun laporan ini.
Penyusun
Afifah Qonita
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
3
BAB II
PEMBAHASAN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Usia : 37 tahun
Alamat : Jl. Menjangan 4B RT 1 RW 3 no. 38 C
Kedudukan dalam keluarga : Suami
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Bekerja
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal kunjungan : 5 Januari 2019
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan Utama:
Pasien mengeluh demam sejak 4 hari yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke Puskesmas Pondok Ranji dengan keluhan demam naik turun sejak
4 hari yang lalu. Demam dirasa terus menerus dan paling tinggi saat malam hari.
Pasien juga mengeluh merasa kepalanya terasa nyeri sehingga setiap bangun dari
tidur pasien merasa seperti mau jatuh serta seluruh badannya terasa nyeri terutama
pada bagian persendian. Pasien mengatakan beberapa kali mual tetapi tidak sampai
muntah. Pasien juga mengatakan badannya lemas. Nafsu makan pasien juga
menurun. Pasien tidak ada gangguan pada BAB dan BAK. Keluhan gusi berdarah,
atau bintik-bintik merah pada tubuh tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Pasien mengaku belum pernah mengalami sakit seperti ini. Pasien juga
mengaku tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes maupun asma.
Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada yang mengalamai gejala yang sama, Hipertensi diabetes dan
asma disangkal(-).
4
Riwayat Pengobatan:
1 hari sebelum masuk puskesmas pasien sudah berobat ke puskesmas dan
diberi obat penurun panas serta di cek darah. Hasilnya : Leukosit 6500, Hb 14.7,
Ht 44 serta Trombosit 145000.
Riwayat Sosial-Ekonomi:
Pasien tinggal bersama ibu bapak adik pasien dan keempat anaknya. Pasien
merupakan tulang punggung keluarga, pekerjaan pasien merupakan supir taksi
online dan penghasilan pasien kira-kira hanya kurang lebih 2.500.000 perbulan
untuk mencukupi kebutuhan keseharian. Masalah biaya keluarga ini menjadi beban
pikiran karena biaya hidup yang semakin lama semakin tinggi. Sosial ekonomi
keluarga ini termasuk keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.
Riwayat Kebiasaan:
Pasien sering mengkonsumsi kopi setiap pagi. Pasien tidak memiliki
kebiasaan meminum minuman beralkohol. Pasien jarang berolahraga, kegiatan
pasien sehari-hari hanya bekerja sebagai supir taksi online.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Berat Badan : 59 kg
Tinggi Badan : 169 cm
- TANDA VITAL
Tekanan darah : 110/70mmHg
Pernapasan : 20x/menit, regular
Nadi : 78x/menit, regular isi cukup
Suhu : 38.6⁰C
- STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephal, bentuk bulat, simetris.
Mata :
- Konjungtiva anemis (-/-)
- Sclera ikterik (-/-)
- Refleks cahaya (+/+)
Telinga : Normotia, sekret (-), perdarahan (-), bau (-).
5
Hidung : Sekret (-), perdarahan (-), bau (-), hiperemis (-),
pernapasan cuping hidung (-).
Gigi & Mulut : Lidah kotor (-), faring hiperemis (-), tonsil T1/T1
Leher :
- KGB : tidak ada pembesaran
- Tiroid : tidak ada pembesaran
Thorax :
PARU:
- Inspeksi : Simetris (+/+), retraksi (-/-)
- Palpasi : Vokal premitus (n/n) di seluruh lapang paru, nyeri
tekan (-/-), gerakan dinding dada simetris
- Perkusi : Sonor (+/+) di seluruh lapang paru, batas paru-
hepar ICS 6
- Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
JANTUNG :
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
- Perkusi :
Batas jantung bagian kanan : linea parasternalis dextra
Batas jantung bagian kiri : linea midclavikularis sinistra
- Auskultasi : S1S2 tunggal, reguler, suara tambahan (-)
Abdomen
- Inspeksi : Simetris (+), distensi (-)
- Auskultasi : Bising usus 6x/menit
- Palpasi : Terdapat nyeri tekan epigastrium
- Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen
Ekstremitas
- Superior : Akral hangat (+/+),edema (-/-), CRT <2 detik
- Inferior : Akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT <2 detik
- STATUS DERMATOLOGIKUS : Tidak ada kelainan
- STATUS GENITALIS : Tidak ada kelainan
- Rumple Leed test (+)
6
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin
4 January 2019
Leukosit 6500 5000-10.000uL
Hemoglobin 14,7 L : 14,0-17,0 g/dL
P : 12,0-15,0 g/dL
Hematocrit 44 L : 40-52 %
P : 35-47 %
Trombosit 145.000 150.000-440.000/uL
5 January 2019
Leukosit 5700 5000-10.000uL
Hemoglobin 14,5 L : 14,0-17,0 g/dL
P : 12,0-15,0 g/dL
Hematocrit 44 L : 40-52 %
P : 35-47 %
Trombosit 99.000 150.000-440.000/uL
DIAGNOSA KERJA
DIAGNOSA BANDING
Demam Dengue
Demam Tifoid
RENCANA DIAGNOSTIK
Pemeriksaan lab
7
RENCANA TERAPI
Non-medikamentosa
o Edukasi bahwa penyakit yang diderita pasien disebabkan oleh virus yang
dibawa oleh nyamuk
o Edukasi bahwa penyakit tersebut biasanya akan reda setelah 7 hari
o Edukasi mengenai tanda bahaya yaitu nyeri perut yang berat, muntah terus
menerus, sesak, gusi berdarah, atau darah pada muntah dan sarankan segera
bawa ke rumah sakit apabila muncul tanda bahaya
o Pastikan kecukupan cairan
o Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, dan gunakan obat
penangkal nyamuk yang mengandung DEET pada bagian tubuh yang tidak
terlindungi.
o Gunakan kawat nyamuk atau kelambu di ruangan.
o Pasang obat nyamuk bakar ataupun obat nyamuk cair/listrik di tempat yang
dilalui nyamuk, seperti jendela, untuk menghindari gigitan nyamuk.
o Minum Jus Jambu Merah
o Sarankan untuk melakukan gerakan 3M
o Melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara:
Menutup dan menguras tempat penampungan air setiap minggu agar
bebas dari jentik nyamuk.
Mengubur, membakar, dan membuang kaleng bekas, botol bekas,
tempurung dan sampah lain sehingga tidak menjadi tempat perindukan
nyamuk Aedes Aegypti.
Rapikan halaman dan jangan biarkan semak-semak di halaman tak
terurus.
Bersihkan selokan agar air dapat mengalir dengan lancar. Tidak
membiarkan kain/baju-baju tergantung.
Lakukan penyemprotan nyamuk (bila memang diperlukan).
Medikamentosa
o Paracetamol 500mg 3x1
o Ranitidine 150mg 2x1
o Infus RL 98tpm selama 1-2jam pertama
8
Prognosis
9
BAB III
ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA
An. F SMA
An. S SMA
An. R SMP
An. R SMP
Kewarganegaraan WNI
Tempat tinggal Jl. Menjangan 4B RT 1
RW 3 no. 38 C
Agama Islam
Pendidikan terakhir Ayah SMP
2. Struktur Keluarga
Bentuk keluarga :
Keluarga tradisional (keluarga inti)
Siklus kehidupan keluarga :
Keluarga sedang mengasuh anak
10
FUNGSI
3. Fungsi Biologis
Pola asuh yang diterima ayah : demokratis
Pola asuh yang diterapkan pada anak : demokratis
4. Fungsi Psikologis
Tercipta rasa aman sesama anggota keluarga untuk saling melindungi
5. Fungsi Sosial
Orang tua merawat dengan penuh kasih sayang dalam tumbuh kembang
anak
Orang tua sebagai figur dalam hal baik bagi anak
6. Fungsi Ekonomi
Menengah ke bawah , kebutuhan serba kekurangan
7. Fungsi Adaptasi
Tidak ada disfungsi anggota keluarga
Lingkungan hidup keluarga dengan tetangga baik
Perilaku kesehatan keluarga tidak baik (pasien merokok)
DIAGNOSIS KELUARGA
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME
Keluarga inti Pengetahuan/ilmu Kepala Derajat
dengan 4 anak sosial tentang keluarga tidak kesehatan kepala
Kepala penyakit kurang mengetahui keluarga kurang
keluarga baik penyakit yang optimal,aktivitas
menderita diderita keluarga
DBD olehnya terganggu
maupun
anggota
keluarganya
11
Pengaruh penyakit pada keluarga Pengaruh keluarga pada penyakit
Bila ada anggota keluarga yang Keluarga sebagai unit terkecil dalam
menderita DBD maka terjadi masalah masyarakat sehingga penyakit dalam
kesehatan dalam keluarga dikarenakan keluarga merupakan masalah
DBD masyarakat keseluruhan
Ketidaknyamanan dalam lingkungan Keluarga adalah pusat pengambilan
keluarga keputusan kesehatan yang penting yang
dapat membantu proses penyembuhan
penyakit
Mempengaruhi produktivitas keluarga Keluarga merupakan wadah atau
saluran yang efektif untuk
menyampaikan pesan-pesan kesehatan
GENOGRAM KELUARGA
Keterangan :
: Laki-laki : Pasien
: Perempuan
: Meninggal
12
DENAH RUMAH
5m
TERAS
Ruang Tamu
DAPUR WC
STATUS4.KELUARGA
Ventilasi di rumah dibagian depan (2 x 0,5 m), belakang (1x0,5m)
5. Sumber air berasal dari air tanah
13
No. Ekonomi Keluarga Keterangan
14
No Pola Makan Keluarga Keterangan
No Lingkungan Keterangan
15
- Ayah (Pasien) Di luar rumah
- Anak Di luar rumah (disekolah)
A. Perilaku Sehat
Tidak merokok
1 Ada yang memiliki kebiasaan Pasien memiliki
√
merokok kebiasaan merokok
Persalinan
2 Dimana ibu melakukan Persalian ditolong oleh √
persalinan bidan di puskesmas
Imunisasi
3 Apakah anak sudah di Riwayat imunisasi anak √
imunisasi lengkap lengkap
Balita di timbang
4 Apakah balita ibu sering √
Di timbang di Posyandu
ditimbang ? Dimana ?
16
menggunakan sabun sebelum makan dan mengolah
makan dan sesudah buang air makanan
besar ?
Sikat gigi
Seluruh anggota keluarga
Apakah anggota keluarga
8 melakukan kebiasaan √
memiliki kebiasaan gosok
menggosok gigi dengan
gigi menggunakan pasta gigi
pasta gigi
Aktivitas fisik/olahraga
Apakah anggota keluarga Seluruh anggota keluarga
9 √
melakukan aktivitas fisik atau jarang melakukan
olah raga teratur olahraga
B. Lingkungan Sehat
Jamban
Rumah memiliki 1 buah
Apakah di rumah tersedia
1 kloset (WC) yang
jamban dan seluruh keluarga √
digabung dengan kamar
menggunakannya
mandi
Di rumah menggunakan
sumber air yang bersih
berasal dari air sumur
Air bersih dan bebas jentik
yang dipompa kemudian
Apakah dirumah tersedia air
di tampung di dalam
bersih dengan tempat air tidak √
2 beberapa ember serta di
ada jentik ? dan apakah
rumah ini tidak sama
memberantas jentik di rumah
sekali memberantas jentik
1x tiap minggu?
karena kurangnya
pengetahuan dan
kesadaran dari keluarga
Bebas sampah
3 Apakah dirumah tersedia Rumah terlihat kurang √
tempat sampah? Dan di bersih/bebas sampah dan
17
lingkungan sekitar rumah tersedia tempat sampah
tidak ada sampah berserakan? didalam/diluar rumah
SPAL
Lingkungan yang bersih
4 Apakah ada/tersedia SPAL di
tidak ada air limbah yang √
sekitar rumah
menggenang
Kepadatan
Pengukuran kepadatan
Apakah ada kesesuaian
6 dimana 1 orang penghuni
rumah dengan jumlah √
membutuhkan 2 x2 x 2
anggota keluarga?
meter
18
Klasifikasi :
SEHAT I : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 1-5 pertanyaan (Merah)
SEHAT II : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 6-10 pertanyaan (Kuning)
SEHAT III : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 11-15pertanyaan (Hijau)
SEHAT IV : Dari 18 pertanyaan jawaban ”Ya” antara 16-18pertanyaan (Biru)
Kesimpulan :
Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab ”Ya” ada 15 pertanyaan yang berarti
identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya masuk dalam
klasifikasi SEHAT III
19
POTENSIAL TERJADINYA PENYAKIT
GAYA HIDUP
- Asupan makanan tidak
seimbang akibat
pendapatan yang kurang
LINGKUNGAN
PERILAKU KESEHATAN PSIKOSOSIO-EKONOMI
- Higiens pribadi dan FAMILY - Pendapatan keluarga
lingkungan baik rendah
- Kehidupan social
dengan lingkungan baik
Tn.R
- Demam Berdarah
Dengue Grade 1
PELAYANAN KESEHATAN
Selalu berobat ke LINGKUNGAN KERJA
puskesmas jika anggota Tidak Ada
keluarga sakit
KOMUNITAS
- Tetangga di depan rumah
terkena DBD sebelumnya
MANDALA OF HEALTH
20
NO. AKTIVITAS RISIKO PENYAKIT
KOMUNITAS
Tetangga depan rumah terkena
1. DBD
DBD
FAKTOR BIOLOGIS
Terinfeksi penyakit akibat tidak
1. memberantas jentik di rumah 1x tiap Berpotensi penyakit DBD
minggu
LINGKUNGAN FISIK
Ventilasi dan Pencahayaan rumah
1. Miopia
kurang baik
21
mual dan tidak nafsu makan, dari pemeriksaan fisis didapatkan uji rumpe leede (+).
Maka dari itu, dokter menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah rutin yang
ada di puskesmas dan diperoleh hasilnya trombosit pasien menurun. Berdasarkan
hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, pasien didiagnosis
dengan DBD grade I.
3. Aspek Risiko Internal
Pasien masih sangat kurang dalam memperhatikan serta menjaga kebersihan
lingkungan dan kebersihan diri bisa terlihat dari keadan rumah pasien yang masih
banyak baju bertumpuk dan tergantung tidak rapih serta banyaknya kaleng-kaleng
dan gelas-gelas yang terdapat di rumah yang dapat menampung air hujan. Dan juga
kurangnya pengetahuan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
terutama mengenai pentingnya menguras bak mandi minimal seminggu sekali,
mengubur kaleng-kaleng bekas yang mungkin bisa menjadi wadah
perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, menutup rapat wadah penampungan air
dan hindari mengaggantung pakian yang akan menjadi tempat persembunyian
nyamuk penyebab DBD.
4. Aspek Risiko Eksternal & Psikososial
Keluarga pasien kurang memahami kebersihan lingkungan dan kurang
memperhatikan kebersihan. Terdapatnya orang yang menderita DBD yang tinggal
disekitar rumah pasien.
5. Derajat Fungsional
Derajat fungsional Tn. R dalam skala 3, karena pasien masih mampu untuk
merawat diri tetapi tidak mampu dalam melakukan pekerjaan ringan.
22
RENCANA PENATALAKSANAAN
serta berkurang
pencegahannya
2x1menjelaskan komplikasi
cara
konsumsinya.
Serta memberikan
terapi cairan
untuk pasien
23
Aspek Memberikan Pasien Pada saat Pasien mau Bersedia
lebih menjaga
kebersihan
lingkungan
pentingnya (1x1
dan lingkungan
Melakukan
gerakan 3M untuk
mencegah
penyakit DBD
kebersihan, pasien
24
menjaga pola (2x1 mencegah
minum obat
secara teratur
25
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pasien dan keluarga pasien. Pada keluarga
ini, penyusun mengambil kesimpulan kepala keluarga tersebut terkena penyakit
demam berdarah dengue (DBD) karena kurangnya sosialisasi tentang penyakit
demam berdarah dengue (DBD). Serta di lingkungan tempat tinggal pasien terdapat
orang sekitar yang menderita penyakit yang sama yaitu DBD. Anggota keluarga
yang lain juga bisa mengalami hal yang serupa bila keluarga tersebut tidak menjaga
kebersihan lingkungan sekitar rumah.
B. Saran
Diharapakan pasien lebih sadar akan pentingnya arti kesehatan, waspada terhadap
faktor-faktor yang dapat memperberat keluhannya. Pasien dengan penyakit demam
berdarah dengue (DBD) harus lebih memperhatikan faktor kebersihan. Keluarga
pasien setidaknya melakukan gerakan 3M agar lingkungan rumah menjadi lebih
bersih dan sebaiknya seluruh anggota keluarga mengganti pola makan menjadi lebih
bergizi dan melakukan olahraga secara rutin agar imunitas pasien dan keluarga tetap
baik. Dan sebaiknya dilakukan pencegahan penyakit DBD disekitar wilayah sekitar
kerja puskesmas dan rumah pasien dengan lebih intensif, terutama saat musim hujan.
26
BAB V
LAMPIRAN
27