Anda di halaman 1dari 18

R E F E R AT

KISTA DUKTUS
TIROGLOSUS

Nama : Yuliana Diadi, S.Ked


NIM : K1 A1 09 056
Pembimbing : dr. Tedjo Arianto, Sp.B

BAGIAN ILMU BE DAH RS U PROVINS I BAHTE RAMAS


FAKULTAS KE DOKTE RAN UNIVE S ITAS HALUOLE O
KE NDARI 2014
BAB I PENDAHULUAN

Sekitar 6% massa yang ditemukan pada leher bersifat congenital

Kista duktus tiroglosus adalah salah satu massa kogenital


tersering yang ditemukan pada midline leher. Kista ini
terbentuk akibat kegagalan involusi dari duktus tiroglossus.

Biasanya kemunculannya diasosiasikan dengan


infeksi saluran pernapasan atas. Kista ini juga
dapat terinfeksi dan menimbulkan abses dan
reaksi radang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI

Kista duktus tiroglosus merupakan


kista yang terbentuk dari duktus
tiroglosus yang menetap sepanjang
alur penurunan kelenjar tiroid, yaitu
dari foramen sekum sampai kelenjar
tiroid bagian superior di depan
trakea.
B. EPIDEMIOLOGI

Kista duktus tiroglosus merupakan kasus


terbanyak dari massa non neoplastik di
leher, merupakan 40% dari tumor
primer di leher

Kasus ini lebih sering terjadi pada anak-anak, walaupun


dapat ditemukan di semua usia. Predileksi umur
terbanyak antara umur 0-20 tahun yaitu 52%, umur
sampai 5 tahun terdapat 38%.
C. EMBRIOLOGI

Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terbentuk paling awal diantara


seluruh kelenjar tubuh manusia yaitu sekitar umur kehamilan 24 hari
dan pertama kali dapat diidentifikasikan pada usia kehamilan 4
minggu.

Kelenjar tiroid berasal dari foramen sekum yaitu


lekukan faring antara branchial pouch pertama dan
kedua

.Pada bagian tersebut terjadi penebalan di daerah garis


median kemudian terbentuk divertikulum tiroid yang
kemudian membesar, tumbuh dan mengalami migrasi ke
bawah
Divertikulum tiroid akhirnya melepaskan
diri dari faring, sebelum lepas, kelenjar
tiroid berbentuk sebagai duktus
tiroglosus yang berawal dari foramen
cecum di basis lidah.
D. PATOGENESIS
Duktus bakal tiroid akan bermigrasi
dari foramen sekum dipangkal lidah
kedaerah di ventral laring dan
mengalami obliterasi.

Kista ini terbentuk akibat kegagalan involusi


dari duktus tiroglossus. Perkembangan
thyroid berkembang mulai pada minggu IV
kehidupan fetal dengan membentuk
endoderm di medial, tumbuh ke bawah dari
pangkal lidah.

Infeksi tenggorok berulang merangsang sisa epitel traktus,


mengalami degenerasi kistikSumbatan duktus tiroglosus akan
mengakibatkan terjadinya penumpukan kista
E. LOKASI

kista duktus tiroglosus bisa terjadi dimana saja sepanjang


duktus tiroglosus, lokasi infrahyoid yang paling sering.
Umumnya berada digaris tengah dengan karakteristik pada
midline disebelah kartilago tiroid.
F. GEJALA KLINIS

benjolan di garis tengah leher dapat di atas atau


di bawah tulang hioid.
Konsistensi massa teraba kistik, berbatas tegas,
bulat, mudah digerakkan, tidak nyeri, warna sama
dengan kulit sekitarnya dan bergerak saat
menelan atau menjulurkan lidah.
Diameter kista berkisar antara 2-4 cm, kadang-
kadang lebih besar
G. DIAGNOSIS

Diagnosis biasanya dapat dibuat dari anamnesis dan


pemeriksaan fisik dan leher secara menyeluruh

Jika kelenjar tidak dapat diraba, USG, tiroid scan


atau CT scan dapat membantu
USG dapat membedakan
yang solid dari komponen
kistik.
CT scan dapat
menunjukkan capsular
enhancement
I. PENATALAKSANAAN

insisi dan drainase, aspirasi perkutan, eksisi sederhana,


reseksi dan injeksi dengan bahan sklerotik

Sistrunk kista beserta duktusnya, korpus hioid,


traktus yang menghubungkan kista dengan foramen
sekum serta otot lidah sekitarnya kurang lebih 1 cm
diangkat
H. DIAGNOSIS BANDING

Lingual tiroid
Kista brankial
Kista dermoid
Lipoma
J. KOMPLIKASI

Fistel duktus tiroglosus dapat timbul spontan


atau sekunder akibat trauma, infeksi atau
operasi yang tidak adekuat. Kejadian fistel ini
antara 15-34%
K. PROGNOSIS

Tingkat kekambuhan terkait dengan eksisi sederhana


kista tiroglosus adalah sekitar 50%. Tingkat
kekambuhan dengan prosedur Sistrunk sekitar 5%.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai