Anda di halaman 1dari 81

GANGGUAN BIPOLAR

DEFINISI
Gangguan bipolar merupakan gangguan mood yang
kronis dan berat yang ditandai dengan episodik
manik, hipomanik, depresi dan campuran, biasanya
rekuren serta dapat berlangsung seumur hidup
MOOD
Suasana perasaan yang bersifat pervasif dan
bertahan lama, yang mewarnai persepsi
seseorang terhadap kehidupannya
KLASIFIKASI MOOD
• Perasaan yang luas dan serasi dengan irama hidupnya
Eutimia

• Perasaan diwarnai kesedihan dan kemurungan


Hipotimia

• Perasaan yang tidak menyenangkan seperti jenuh, jengkel dan bosan


Disforia

• Perasaan semangat dan kegairahan yang berlebihan terhadap berbagai


Hipertimia aktivitas kehidupan, perilaku menjadi hiperaktif dan enerjik berlebihan

• Perasaan gembira dan sejahtera secara berlebihan


Eforia
• Ketidakmampuan menghayati suasana perasaannya, seringkali
Aleksitima diungkapkan dengan emosi

• Perasaan dengan kehilangan minat dan kesenangan terhadap berbagai


Anhedonia aktivitas

• Emosi sangat dangkal, tidak atau sangat sedikit mengalami penghayatan


Kosong suasana perasaan

• Perasaan yang berubah-ubah dari waktu ke waktu


Labil

• Perasaan yang sensitif, mudah tersinggung, mudah marah dan seringkali


Iritabel bereaksi secara berlebihan terhadap apa yang tidak disenanginya
EPIDEMIOLOGI
Menurut American Psychiatric Association

• Gangguan afektif bipolar I mencapai 0.8% dari populasi dewasa


mempengaruhi pria dan wanita cukup merata

• Gangguan bipolar II mempengaruhi sekitar 0,5% dari populasi

• lebih umum pada wanita hal ini dperkirakan dipengaruhi oleh


hormon, efek dari melahirkan, stressor psikososial untuk wanita,
dan pembelajaran budaya yang mengajarkan wanita tidak dapat
berusaha sendiri (behavioral models of learned helplessness)
KLASIFIKASI

Gangguan bipolar I.
• Episode manik atau campuran dengan episode depresi mayor

Gangguan bipolar II
• Episode hipomanik dengan episode depresi mayor

Gangguan siklotimik
• Ditandai minimal dua tahun dari sejumlah periode waktu
gejala hipomanik dan sejumlah periode gejala depresif
Gangguan bipolar yang tidak terinci
• Gangguan ini mencakup gambaran bipolar yang tidak
memenuhi kriteria di atas.
ETIOLOGI
Faktor biologi

• Norepinefrin
• Serotonin
• Dopamin
• Kelainan di otak

Faktor genetik

• Studi pada keluarga


• Studi pada anak kembar

Faktor psikososial

• Stress dari lingkungan dan peristiwa dalam hidup seseorang


• Faktor kepribadian
EPISODE MANIA
Episode mania ditandai dengan adanya eforia yang signifikan,
ekspansif, atau iritabilitas yang menetap secara abnormal,
berlangsung paling sedikit satu minggu (bisa kurang, bila dirawat)

Selama periode gangguan mood tersebut, tiga atau lebih gejala di


bawah ini menetap dengan derajat berat yang signifikan:
• Grandiositas atau percaya diri berlebihan
• Berkurangnya kebutuhan tidur
• Cepat dan banyaknya pembicaraan
• Lompatan gagasan atau pikiran berlomba
• Distrakbilitas atau perhatian mudah teralih
• Peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor
• Meningkatnya aktivitas bertujuan (social, seksual, pekerjaan dan sekolah)
• Impulsivitas atau kecenderungan melakukan tindakan-tindakan yang berbahaya untuk
dirinya sendiri (ngebut, boros, investasi tanpa perhitungan yang matang).
Gejala-gejala tersebut tidak memenuhi kriteria episode campuran

Gangguan mood sangat berat sehingga menyebabkan hendaya yang jelas


dalam fungsi pekerjaan, aktivitas social yang biasa dilakukan, hubungan
dengan orang lain, atau meemrlukan perawatan untuk menghindari
melukai diri sendiri atau orang lain atau dengan gambaran psikotik.

Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung penggunaan


zat (misalnya penyalahgunaan zat, obat, atau terapi lainnya) atau kondisi
medic umum misalnya hipertiroid.
EPISODE HIPOMANIA

Paling sedikit empat hari, secara menetap, pasien mengalami


peningkatan mood, ekspansif atau irritable yang ringan,

Paling sedikit terjadi gejala (empat gejala bila mood irritable)


• Grandiositas atau meningkatnya kepercayaan diri
• Berkurangnya kebutuhan tidur
• Meningkatnya pembicaraan
• Lompat gagasan atau pemikiran berlomba
• Perhatian mudah teralih
• Meningkatnya aktifitas atau agitasi psikomotor
• Pikiran menjadi lebih tajam
• Daya nilai berkurang
Episode yang terjadi dikaitkan dengan perubahan yang jelas dalam fungsi yang
tidak khas bagi orang tersebut ketika ia agejalaatik

Perubahan mood tersebut dapat terlihat oleh orang lain

Gangguan mood tidak cukup berat untuk menyebabkan hendaya yang jelas
dalam fungsi pekerjaan, aktivitas social yang biasa dilakukan, hubungan
dengan orang lain, atau tidak memerlukan perawatan atau tidak dengan
gambaran psikotik.

Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung penggunaan zat


(misalnya penyalahgunaan zat, obat, atau terapi lainnya) atau kondisi medic
umum misalnya hipertiroid
EPISODE DEPRESI MAYOR
Minimal dua minggu pasien mengalami 5 atau lebih simptom
atau tanda dan memperlihatkan terjadinya perubahan fungsi

• Mood depresi sepanjang hari


• Berkurangnya minat atau rasa senang yang sangat jelas sepanjang hari
• Menurun atau meningkatnya berat badan atau penurunan atau
peningkatan nafsu makan hampir setiap hari
• Insomnia atau hipersomnia
• Agitasi atau retardasi psikomotor
• Kelelahan atau berkurangnya tenaga
• Rasa tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan
• Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, ragu-ragu
• Pikiran berulang tentang kematian, bunuh diri (dengan atau tanpa
rencana) atau tindakan bunuh diri.
Gejala yang ada tidak memenuhi kriteria untuk episode campuran

Gejala-gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinik atau


terjadinya hendaya social, pekerjaan atau fungsi penting lainnya

Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung

Gejala bukan disebabkan oleh berkabung misalnya kehilangan orang yang


dicintai, gejala menetap lebih dari dua bulan atau ditandai dengan hendaya
fungsi yang jelas, preokupasi dengan rasa tidak berharga, ide bunuh diri,
gejala psikotik atau retardai psikomotor
EPISODE CAMPURAN

Memenuhi kriteria episode manic dan episode depresi mayor


(kecuali untuk durasi) hampir setiap hari selama paling sedikit
satu minggu.

Gangguan mood yang cukup berat hingga menyebabkan


hendaya nyata dalam fungsi pekerjaan atau aktivitas social diri
sendiri atau orang lain atau terdapat gambaran psikotik

Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung


penggunaan zat (misalnya penyalahgunaan zat, atau obat atau
terapi lainnya) kondisi medic umum misalnya hipertiroid
SIKLOTIMIA
Gangguan bipolar ringan yang awitannya berangsur-
angsur dan berkelanjutan, biasanya sebelum usia 21
tahun. Gangguan ini ditandai dengan depresi
subsindrom dan hipomania yang siklusnya pendek.
Selain itu, terdapat pergantian mood, kognisi dan
aktivitas. Perpindahan mood dapat terjadi akibat faktor
presipitasi yang tidak begitu bermakna (tiba-tiba sedih
dan menarik diri setelah beberapa hari kemudian
menjadi gembira)
KRITERIA DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria yang terdapat dalam
DSM-IV atau ICD-10
GANGGUAN MOOD BIPOLAR I, EPISODE
MANIA TUNGGAL

Hanya mengalami satu kali episode manic dan tidak ada riwayat depresi
mayor sebelumnya.

Tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, skizoafektif,


Gangguan waham, atau dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan.

Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung zat atau kondisi


medic umum

Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup


bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan dan aspek
fungsi penting lainnya
GANGGUAN MOOD BIPOLAR I, EPISODE MANIA SAAT INI

Saat ini dalam episode manic

Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu kali episode manik, depresi,
atau campuran.

Episode mood bukan skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia,
skizofreniform, Gangguan waham, atau dengan Gangguan psikotik yang tidak
dapat diklasifikasikan.

Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung zat atau kondisi medik
umum.

Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau
menimbulkan hendaya dalam sosial, pekerjaan dan aspek fungsi penting lainnya
GANGGUAN MOOD BIPOLAR I, EPISODE
HIPOMANIA SAAT INI

Saat ini dalam episode hipomanik

Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode manic atau


campuran

Gejala mood menyebabkan penderita yang secara klinik cukup bermakna


atau hendaya social, pekerjaan atau aspek fungsi penting lainnya

Episode mood tidak dapat dikategorikan sebagai skizoafektif dan tidak


bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, Gangguan waham,
dan dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan
GANGGUAN MOOD BIPOLAR I, EPISODE CAMPURAN
SAAT INI

Saat ini dalam episode campuran

Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode manik, depresi atau


campuran

Episode mood pada tidak dapat dikategorikan skizoafektif dan tidak bertumpang
tindih dengan skizofrenia, skizifreniform, Gangguan waham, atau Gangguan
psikotik yang tidak diklasifikasikan

Gejala-gejala tidak disebabkan efek oleh fisiologik langsung zat atau kondisi medik
umum

Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau
menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya
GANGGUAN MOOD BIPOLAR I, EPISODE
DEPRESI SAAT INI
Saat ini dalam episode depresi mayor

Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode manik dan campuran

Episode mood pada kriteria tidak dapat dikategorikan sebagai skizoafektif dan tidak
bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, Gangguan waham, dan dengan
Gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan.

Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung zat atau kondisi medik umum

Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau
menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya
GANGGUAN MOOD BIPOLAR I, EPISODE YANG
TIDAK DAPAT DIKLASIFIKASIKAN

Kriteria, kecuali durasi, saat ini, memenuhi kriteria untuk manik, hipomanik,
campuran atau episode depresi.

Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode manik atau campuran.

Episode mood pada kriteria A tidak dapat dikategorikan sebagai skizoafektif dan
tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, Gangguan waham,
atau dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan di tempat lain.

Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik cukup bermakna atau
menimbulkan hendaya dalam social, pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
GANGGUAN SIKLOTIMIA

Minimal dua tahun, terdapat beberapa periode dengan gejala-gejala


hipomania dan beberapa periode dengan gejala-gejala depresi yang
tidak memenuhi criteria untuk Gangguan depresi mayor. Untuk anak-
anak dan remaja durasinya paling sedikit satu tahun.

Selama periode dua tahun di atas penderita tidak pernah bebas dari
gejala-gejala pada kriteria A lebih dari dua bulan pada suatu waktu.

Tidak ada episode depresi mayor, episode manik, episode campuran,


selama dua tahun Gangguan tersebut
Gejala-gejala pada criteria A bukan skizoafektif dan tidak
bertumpang tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, gangguan
waham, atau dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan

Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik langsung zat


atau kondisi medic umum

Gejala-gejala di atas menyebabkan penderitaan yang secara klinik


cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam social,
pekerjaan atau aspek fungsi penting lainnya
PPDGJ III
F.30.0.
Hipomania

• Paling sedikit, selama 4 hari, secara persisten terjadi


peningkatan mood/mood iritabel yang derajatnya
ringan dan disertai dengan 3 gejala berikut yaitu
 meningkatnya energi dan aktivitas, meningktanya
sosiabilitas,banyaknya bicara, lebih ramah, perilaku
ceroboh dan meningkatnya energi seksual,
berkurangnya kebutuhan tidur, dan sulitnya
berkonsentrasi dan distraktibilitas.
 Gejala-gejala di atas tidak menyebabkan gangguan berat
fungsi pekerjaan dan penolakan sosial. Gangguan mood
dan perilaku tidak disertai oleh adanya halusinasi atau
waham.
F.30.1.
Mania Tanpa Simtom Psikotik
• Paling sedikit, selama satu minggu secara persisten ,
terjadi peningkatan mood (elasi, ekspansif) atau
iritabel yang tidak bergantung kepada suasana
lingkungan pasien.
• Paling sedikit ditemui tiga gejala berikut yaitu
 meningkatnya aktivitas atau kegelisahan fisik, desakan
berbicara, lompatan gagasan atau berlombanya isi
pikiran, hilangnya inhibisi sosial, berkurangnya
kebutuhan tidur, distraktibilitas, berubah-ubahnya
perencanaan, melambungnya harga diri,banyaknya ide-
ide kebesaran, perilaku ceroboh, dan meningkatnya
gairah seksual.
F 30.2 Mania Dengan Simptom Psikotik
• Sama dengan simptom-simptom di atas dan
ditambah dengan adanya waham
▫ (biasanya waham kebesaran) atau halusinasi
(biasanya suara-suara yang berbicara langsung
kepada pasien), atau adanya gaduh gelisah,
aktivitas motorik yang berlebihan, dan lompatan
gagasan yang sangat berlebihan
Gangguan Afektif Bipolar

• Di tandai dgn episode berulang sekurang-


kurangnya dua :
1. Peningkatan mood, energi, aktivitas yg jelas
terganggu  hipomanik atau manik
2. Penurunan mood, energi, aktivitas depresi

• Dengan masa remisi sempurna diantaranya


Gangguan Afektif Bipolar

• Episode manik mulai dengan tiba-tiba


▫ Selama 2minggu  4-5 bulan
• Episode depresi berlangsung lebih lama
▫ Selama 6 bulan
• Masa remisi dan kekambuhan bervariasi
Gangguan Afektif Bipolar
• F31.0. Gangguan Afektif Bipolar, Episode kini
hipomanik :
▫ Episode sekarang harus memenuhi kriteria hipomania
(F30.0),
▫ Harus ada sekurangnya satu episode afektif lain di masa
lampau ( depresi, manik, hipomanik atau campuran)
• F31.1. Gangguan Afektif Bipolar, Episode
▫ Episode sekarang harus memenuhi kriteria mania tanpa
gejala psikotik (F30.1)
▫ Harus ada sekurangnya satu episode afektif lain di masa
lalu ( depresi, manik, hipomanik atau campuran)
• F31.2. Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik
dgn gejala psikotik
▫ Episode sekarang harus memenuhi kriteria mania
dengan gejala psikotik(F30.1), wahan atau halusinasi
dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi dengan
mood
▫ Harus ada sekurangnya satu episode afektif lain di masa
lampau(depresi, manik, hipomanik atau campuran)
• F31.2. Gangguan Afektif Bipolar
▫ Episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk
episode depresif ringan(F32.0)atau sedang(F32.1)
▫ Harus ada sekurangnya satu episode afektif lain di masa
lampau(depresi, manik, hipomanik atau campuran)
• F31.4. Gangguan Afektif Bipolar, Episode kini
depresi berat tanpa gejala psikotik
▫ Episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk
episode depresif berat tanpa gejala psikotik (F32.2)
▫ Harus ada sekurangnya satu episode afektif lain di
masa lampau(depresi, manik, hipomanik atau
campuran)
• F31.5. Gangguan Afektif Bipolar,
▫ Episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk
episode depresif berat dengan gejala psikotik (F32.3)
▫ Harus ada sekurangnya satu episode afektif lain di
masa lampau(depresi, manik, hipomanik atau
campuran)
• F31.6. Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini
Campuran
▫ Pernah sekurangnya mengalami satu episode afektif
mani, hipomanik atau campuran dimasa lampau,
sekarang sedang menunjukkan gejala manik,
hipomanik atau depresif yang tercampur atau
bergantian dgn cepat.
▫ Khas gangguan bipolar, tapi :
 Selama beberapa hari atau minggu + aktivitas berlebihan +
kegesitan bicara atau mood manik dan grandiositas disertai
agitasi dan kehilangan energi/libido
 Gejala depresif dan gejala mania/ hipomanik bergantian
dengan cepat dari hari ke hari atau dari jam ke jam
▫ Tiap episode sama2 mencolok ± 2 minggu
• F31.7. Gangguan Afektif Bipolar, Kini dalam remisi
▫ Pernah sekurangnya mengalami satu episode adektif
mani, hipomanik atau campuran dimasa lampau,
▫ Ditambah dengan satu episode manik, hipomanik,
depreif atau campuran, tetapi sekarang tidak
menderita suatu gangguan afektif yang nyata dan
tidak menderitanya selama beberapa bulan terakhir.
▫ Bisa saja sedang mendapat pengobatan untuk
mengurangi risiko timbulnya episode di masa
mendatang
• F31.8. Gangguan Afektif Bipolar lainnya
• F31.9. Gangguan Afektif Bipolar YTT
F32. Episode Depresi
 Waktu sekurangnya 2 minggu
• Gejala utama :
▫ Afek depresi
▫ Kehilangan minat dan kegembiraan
▫ Berkurangnya
• Gejala lainnya :
▫ konsentrasi dan perhatian berkurang
▫ harga diri dan kepercayaan diri berkurang
▫ Ide rasa bersalah dan tidak berguna
▫ Pandangan masa depan suram dan pesimis
▫ Tidur terganggu
▫ Nafsu makan terganggu
F32. Episode Depresi

• F32.0. Episode depresi ringan (2 utama,


2tambahan)
• F32.1. Episode depresi sedang (2 utama,
3tambahan)
• F32.2. Episode depresi berat tanpa gejala
psikotik (3 utama, 4 tambahan)
• F32.3. Episode depresi berat dengan gejala
psikotik (disertai adanya waham atau halusinasi)
• F33.Gg depresi berulang
• F34. Gg mood menetap : siklotimia, distimia
TERAPI
NON FARMAKOLOGI

Terapi
Terapi
interpersonal
kognitif
(Gerrad
(Aaron Beck)
Kleman)

Terapi
Terapi
berorientasi-
perilaku
psikoanalitik
RAWAT INAP
Risiko bunuh diri atau
pembunuhan,

Pasien yang sangat


berkurang kemampuannya
untuk makan

Kebutuhan untuk
prosedur diagnostik

Suatu onset yang


berkembang cepat

Setiap perubahan negatif


dalam gejala-gejala pasien
atau perilaku
Terapi psikososial

• Terapi kognitif (Aaron Beck)


• Menghilangkan episode depresif dan mencegah rekurensinya
• Mengembangkan cara berfikir alternatif, fleksibel dan positif serta
melatih respon kognitif dan perilaku yang baru

• Terapi interpersonal (Gerrad Kleman)


• Memusatkan pada masalah interpersonal yang sekarang dialami
oleh pasien dengan anggapan bahwa masalah interpersonal
sekarang mungkin terlibat dalam mencetuskan atau memperberat
gejala depresi sekarang
• Terapi perilaku
• Berdasarkan pada hipotesa bahwa pola perilaku maladaptif
menghasilkan umpan-balik positif yang sedikit dari masyarakat
dan kemungkinan menerima penolakan.

• Terapi berorientasi-psikoanalitik
• Mencapai kepercayaan dalam hubungan interpersonal, keintiman,
mekanisme penyesuaian, kapasitas dalam merasakan kesedihan
serta kemampuan dalam merasakan perubahan emosional secara
luas
• Terapi keluarga

• Diindikasikan untuk gangguan yang membahayakan perkawinan


pasien atau fungsi keluarga atau jika gangguan mood dapat
ditangani oleh situasi keluarga.
Th/ fisik : Electro Convulsive Therapy ( ECT )

• Terapi dengan melewatkan arus listrik ke


otak melalui 2 elektrode yang ditempatkan
pada bagian temporal kepala.
• Sering digunakan pada kasus depresif berat
atau mempunyai risiko bunuh diri yang
besar dan respon terapi dengan obat
antidepresan kurang baik (dengan dosis
yang sudah adekuat)
Psikofarmaka

• Episode mania atau hipomania


1. Mood stabilizer
2. Antipsikotik atipikal
3. Mood stabilizer + antipsikotik atipikal

• Episode depresi
▫ Antidepresan dapat menginduksi terjadinya hipomanik
/manik. Penggunaannya harus dalam jangka pendek
▫ mood stabilizer
▫ antipsikotik atipikal
▫ mood stabilizer+antidepresan
▫ antipsikotik atipikal+antidepresan
KEDARURATAN AGITASI AKUT
LINI I

• Dosis 9,75mg/injeksi dengan dosis


Injeksi IM maksimum adalah 29,25mg/hari (tiga kali
injeksi per hari dengan interval dua jam)
Aripiprazol • Berespons dalam 45-60 menit.

• Dosis 10mg/ injeksi dengan dosis maksimum


Injeksi IM adalah 30mg/hari. Berespons dalam 15-30 menit.
• Interval pengulangan injeksi adalah dua jam.
Olanzapin Sebanyak 90% pasien menerima hanya satu kali
injeksi dalam 24 jam pertama.

• Dosis maksimum Lorazepam 4 mg/hari


Injeksi IM • Dapat diberikan bersamaan dengan injeksi IM
Aripiprazol atau Olanzapin.
lorazepam • Jangan dicampur dalam satu jarum suntik karena
mengganggu stabilitas antipsikotika
Lini II

• Dosis 5 mg/kali injeksi


Injeksi IM • Dapat diulang setelah 30 menit
Haloperidol • Dosis maksimum adalah 15 mg/hari.

• Dosis 10 mg/kali injeksi.


Injeksi IM • Dapat diberikan bersamaan dengan injeksi
Diazepam haloperidol IM.
• Jangan dicampur dalam satu jarum suntik.
EPISODE MANIA
Lini I
• Litium, divalproat, olanzapin, risperidon, quetiapin, quetiapin XR,
aripiprazol, litium atau divalproat + risperidon, litium atau divalproat
+ quetiapin, litium atau divalproat + olanzapin, litium atau divalproat
+ aripiprazol
Lini II
• Karbamazepin, ECT, litium + divalproat, paliperidon

Lini III
• Haloperidol, klorpromazin, litium atau divalproat haloperidol, litium +
karbamazepin, klozapin
Tidak direkomendasikan
• Gabapentin, topiramat, lamotrigin, risperidon+karbamazepin,
olanzapin + karbamazepin
EPISODE DEPRESI AKUT, GB I
Lini I
• Litium, lamotrigin, quetiapin, quetiapin XR, litium atau divalproat
+ SSRI, olanzapin + SSRI, litium + divalproat
Lini II
• Quetiapin + SSRI, divalproat, litium atau divalproat + lamotrigin

Lini III
• Karbamazepin, olanzapin, litium + karbamazepin, litium atau
divalproat + venlafaksin, litium + MAOI, ECT, litium atau
divalproat atau AA + TCA, litium atau divalproat atau
karbamazepin + SSRI + lamotrigin, penambahan topiramat
Tidak direkomendasikan
• Gabapentin monoterapi, aripiprazol monoterapi
TERAPI RUMATAN GB I
Lini I
• Litium, lamotrigin monoterapi, divalproat, olanzapin, quetiapin, litium
atau divalproat + quetiapin, risperidon injeksi jangka panjang (RIJP),
penambahan RIJP, aripirazol
Lini II
• Karbamazepin, litium + divalproat, litium + karbamazepin, litium atau
divalproat + olanzapin, litium + risperidon, litium + lamotrigin, olanzapin
+ fluoksetin
Lini III
• Penambahan fenitoin, penambahan olanzapin,penambahan ECT,
penambahan topiramat, penambahan asam lemak omega-3, penambahan
okskarbazepin
Tidak direkomendasikan
• Gabapentin, topiramat atau antidepresan monoterapi
EPISODE DEPRESI AKUT, GB II
Lini I
• Quetiapin

Lini II
• Litium, lamotrigin, divalproat, litium atau divalproat +
antidepresan, litium + divalproat, antipsikotika atipik +
antidepresan
Lini III
• Antidepresan monoterapi (terutama untuk pasien yang
jarang mengalami hipomania)
TERAPI RUMATAN GB II
Lini I
• Litium, lamotrigin

Lini II
• Divalproat, litium atau divalproat atau antipsikotika atipik +
antidepresan, kombinasi dua dari: litium, lamotrigin,
divalproat, atau antipsikotika atipik
Lini III
• Karbamazepin, antipsikotika atipik, ECT

Tidak direkomendasikan
• Gabapentin
KOMPLIKASI
Gangguan emosi atau gangguan neurologik

Suicide

Masalah memori dan berpikir

Efek perilaku dan emosional saat fase manik pada pasien

Penyalahgunaan zat

Efek pada orang yang disayang

Asosiasi dengan gangguan fisik


PROGNOSIS
• Pasien bipolar I dengan premorbid status pekerjaan yang tidak
mendukung, ketergantungan alkohol, gejala psikotik, gejala depresi
dan jenis kelamin laki-laki juga mempengaruhi prognosis yang
kurang baik.

• Durasi pendek dari manik, usia yang tidak terlalu muda saat onset
menghasilkan prognosis yang lebih baik.

• Sekitar 7% pasien tidak memiliki gejala rekuren; 45% memilii lebih


dari 1 episode, dan 40% memiliki gangguan kronik.
GANGGUAN DEPRESI
Definis Epidemiologi
i
Gangguan depresif
merupakan suatu masa Wanita : Pria, 25% : 12 %
terganggunya fungsi
manusia yang berkaitan
dengan alam perasaan
yang sedih dengan gejala
penyerta termasuk Usia rata-rata 40 tahun
perubahan pola tidur,
nafsu makan, psikomotor,
konsentrasi, anhedonia, Gangguan depresi berat: orang
kelelahan, rasa putus asa, tua yang tidak memiliki
tak berdaya dan gagasan hubungan interpersonal yang
bunuh diri. erat
Etiologi

Faktor Biologis Faktor Genetika Faktor Psikososial


• Disregulasi • Data genetik menyatakan • Peristiwa kehidupan paling
pada amin bahwa sanak saudara derajat berhubungan dengan
biogenik pertama dari penderita perkembangan depresi
gangguan depresi berat selanjutnya adalah kehilangan
(norephinephri kemungkinan 2 sampai 3 kali orang tua sebelum usia 11
n dan lebih besar daripada sanak tahun.
serotonin). saudara derajat pertama • Stressor lingkungan yang
subyek kontrol untuk paling berhubungan dengan
penderita gangguan depresi onset satu episode depresi
berat adalah kehilangan pasangan.
Patofisiologi

Menurunnya pelepasan dan transport serotonin atau menurunnya kemampuan


neurotransmisi serotogenik.

Menurunnya pelepasan atau produksi epinefrin, terganggunya regulasi aktivitas


norepinefrin dan meningkatnya aktivitas alfa 2 adrenoreseptor presinaptik.

Menurunnya aktivitas dopamin.

Meningkatnya aktivitas asetilkolin.


Gambaran klinis

Gejala Utama:

Berkurangnya energi yang


menuju meningkatnya Menurunnya aktivitas
Mood depresif (kehilangan
keadaan mudah lelah (rasa
minat dan kegembiraan)
lelah yang nyata sesudah
kerja sedikit saja)
Gejala lainnya:

Konsentrasi dan Harga diri dan Gagasan tentang Pandangan masa


perhatian kepercayaan diri rasa bersalah dan depan yang suram
berkurang berkurang tidak berguna dan pesimis

Gagasan /
perbuatan Nafsu makan
Tidur terganggu
membahayakan diri berkurang
/ bunuh diri
Diagnosis
KRITERIA DIAGNOSIS GANGGUAN DEPRESI BERAT MENURUT DSM IV
Adanya 5 atau lebih gejala-gejala berikut yang telah berlangsung dalam 2 minggu yang sama dan
mewakili perubahan dari fungsi sebelumnya. Sekurangnya satu dari gejala dimana salah satunya
adalah mood depresif atau kehilangan minat atau rasa senang.

1. Mood depresi berlangsung sepanjang hari pada hampir setiap hari sebagaimana dikeluhkan
secara subjektif atau pengamatan yang dilakukan orang lain.
2. Kehilangan minat atau kesenangan yang nyata pada semua atau hampir semua aktifitas
sepanjang hari hampir setiap hari.
3. Penurunan berat badan yang bermakna tanpa diet atau peningkatan berat badan (perubahan
berat badan lebih dari 5% dalam satu bulan) atau peningkatan atau penurunan nafsu makan
hampir setiap hari.
4. Insomnia atau hipersomnia dan agitasi atau retardasi psikomotor pada hampir tiap hari .
5. Kelelahan atau kehilangan tenaga pada hampir setiap harinya.
6. Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah berlebihan atau tidak
tepat pada hampir setiap harinya.
7. Kehilangan kemampuan berpikir atau memusatkan perhatian atau
membuat keputusan pada hampir setiap harinya.
8. Pikiran yang berulang tentang kematian, bunuh diri tanpa
perencanaan atau usaha bunuh diri atau adanya rencana spesifik
mengakhiri hidup.
• Gejala-gejala menyebabkan penderitaaan yang bermakna, klinis
atau hambatan sosial, pekerjaan atau fungsi penting kehidupan
lainnya.
• Gejala-gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari zat
(medikasi,penyalahgunaan obat) atau kondisi medis umum
(misalnya hipotiroid).
• Gejala tidak lebih baik diterangkan oleh dukacita, atau menetap
lebih dari 2 bulan, atau ditandai oleh gangguan fungsional yang
jelas, preokupasi morbid dengan rasa tidak berharga, ide bunuh
diri, gejala psikotik atau retardasi psikomotor.
KRITERIA UNTUK PENENTU
KEPARAHAN/PSIKOTIK/REMISI UNTUK EPISODE
DEPRESI BERAT MENURUT DSM IV
• Ringan : hanya gangguan ringan dalam fungsi
pekerjaan atau dalam aktivitas sosial yang
biasanya atau hubungan dengan orang lain.
• Parah tanpa ciri psikotik : gejala melebihi
dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis,
dan gejala dengan jelas mengganggu fungsi
pekerjaan atau aktivitas sosial yang biasanya
atau berhubungan dengan orang lain.
• Dengan ciri psikotik : Waham atau halusinasi.
• Ciri psikotik sejalan dengan mood : Waham atau halusinasi
yang isi keseluruhannya adalah konsisten dengan tema depresif
tipikal tentang ketidakberdayaan pribadi, rasa bersalah, penyakit,
kematian, nihilisme, atau hukuman yang layak diterima.
• Ciri psikotik yang tidak sejalan dengan mood : Waham atau
halusinasi yang isinya tidak memiliki tema depresif tipikal tentang
ketidakberdayaan pribadim rasa bersalah, penyakit, kematian,
nihilisme, atau hukuman yang layak diterima. Termasuk disini
adalah gejala tertentu seperti waham kejar (tidak secara langsung
berhubungan dengan tema depresif), sisip pikiran, siar pikiran, dan
waham dikendalikan.
Penatalaksanaan
1. Terapi Fisik dan Terapi Perubahan Perilaku
• Electro Convulsive Therapy (ECT)
• Metode terapi semacam ini sering digunakan pada kasus
depresif berat atau mempunyai risiko bunuh diri yang besar
dan respon terapi dengan obat antidepresan kurang baik.
• ECT tidak dianjurkan pada keadaan:
▫ Usia yang masih terlalu muda ( < 15 tahun )
▫ Pelajar
▫ Mempunyai riwayat kejang
▫ Psikosis kronik
▫ Kondisi fisik kurang baik
▫ Wanita hamil dan menyusui
2. Psikoterapi
Psikoterapi merupakan terapi yang digunakan
untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan-
keluhan dan mencegah kambuhnya gangguan
psikologik atau pola perilaku maladaptif.
Psikoterapi dilakukan dengan memberikan
kehangatan, empati, pengertian dan optimisme.
3. Farmakologi
Saat merencanakan intervensi pengobatan,
penting untuk menekankan kepada penderita
bahwa ada beberapa fase pengobatan sesuai
dengan perjalanan gangguan depresif:
• Fase akut bertujuan untuk meredakan gejala
• Fase kelanjutan untuk mencegah relaps
• Fase pemeliharaan/rumatan untuk mencegah
rekuren
ANTIDEPRESAN
1. Antidepresan Klasik (Trisiklik &
Tetrasiklik)
Mekanisme Menghambat resorpsi dari serotonin dan noradrenalin dari
kerja celah sinaps di ujung-ujung saraf.

• Gangguan penerusan impuls jantung dengan perubahan ECG.


• Mulut kering, obstipasi, retensi urin, tachycardia, serta
gangguan potensi dan akomodasi, keringat berlebihan.
Efek • Sedasi
• Hipotensi ortostatis dan pusing serta mudah jatuh dan
Samping gangguan fungsi seksual.
• Bertambahnya nafsu makan dan berat badan.
• Agranulactose dan leucopenia
Obat-Obat Yang Termasuk Antidepresan
Klasik :
a) Imipramin
• Dosis lazim : 25-50 mg 3x sehari bila perlu
dinaikkan sampai maksimum 250-300 mg sehari.
• Kontra Indikasi : Infark miokard akut
b)  Klomipramin
• Dosis lazim : 10 mg dapat ditingkatkan sampai dengan maksimum
dosis 250 mg sehari.
• Kontra Indikasi : Infark miokard, pemberian bersamaan dengan
MAO, gagal jantung, kerusakan hati yang berat, glaukoma sudut
sempit.
c) Amitriptilin
• Dosis lazim : 25 mg dapat dinaikan secara bertahap sampai dosis
maksimum 150- 300 mg sehari.
• Kontra Indikasi : penderita koma, diskrasia darah, gangguan
depresif sumsum tulang, kerusakan hati, penggunaan bersama
dengan MAO.
d)  Lithium karbonat
• Dosis lazim : 400-1200 mg dosis tunggal pada pagi hari atau
sebelum tidur malam.
• Kontra Indikasi : kehamilan, laktasi, gagal ginjal, hati dan
jantung.
2. Antidepresan Generasi ke-2
• SSRI ( Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor ) : Obat-
obat ini menghambat resorpsi dari serotonin.
• NaSA ( Noradrenalin and Serotonin Antidepressants ):
Mekanisme
Obat-obat ini tidak berkhasiat selektif, menghambat re-
kerja uptake dari serotonin dan noradrenalin. Terdapat
beberapa indikasi bahwa obat-obat ini lebih efektif
daripada SSRI.

• Mual, muntah, malaise umum, nyeri kepala, gangguan tidur


Efek dan nervositas, agitasi atau kegelisahan yang sementara,
disfungsi seksual dengan ejakulasi dan orgasme terlambat.
Samping • Kegelisahan, demam, dan menggigil, konvulsi, dan kekakuan
hebat, tremor, diare, gangguan koordinasi
Obat-Obat Yang Termasuk Antidepresan Generasi
Ke-2 :
a)  Fluoxetin
▫ Dosis lazim : 20 mg
sehari pada pagi hari,
maksimum 80 mg/hari
dalam dosis tunggal atau
terbagi.
▫ Kontra Indikasi:
hipersensitif terhadap
fluoxetin, gagal ginjal yang
berat, penggunaan bersama
MAO.
b)  Sertralin
▫ Dosis lazim : 50 mg/hari bila perlu dinaikkan maksimum
200 mg/hr.
▫ Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap sertralin.
c) Citalopram
• Dosis lazim : 20 mg/hari, maksimum 60 mg /hari.
• Kontra indikasi : hipersensitif terhadap obat ini.
3. Anti Psikotik
a) Atypical

• Clozapine, olanzapine, dan aripripazole.


• Clozapin bekerja pada beberapa reseptor neurotransmitter seperti
reseptor 5-HT1A dan 5-HT2, D1 dan D2, histamin 1 dan adrenergik
(α1 dan α2) sehingga memiliki efek terapeutik dalam mengatasi
gejala kognitif dan negatif seperti kemampuan dalam bersosialisasi
b) Typical

• Chlorpromazine, Fluphenazine, dan Haloperidol.


• Antagonis reseptor D2 dan D3 yang yang mampu mengatasi gejala positif, tetapi
kurang efektif dalam mengatasi gejala negatif.
• Haloperidol merupakan antagonis reseptor D2 paling kuat tetapi efek terhadap
sistem otonom, efek antikolinergik dan efek samping sedatif lemah, sedangkan
chlorpromazin bekerja pada beberapa reseptor seperti reseptor dopamin,
muskarinik, kolinergik, adrenergik (α1) dan histaminergik (H1) serta memiliki
efek sedatif kuat yang dapat mengatasi gejala.
Prognosis

Ad Ad
Ad vitam
fungsionam sanasionam
Dubia ad
Dubia Dubia
bonam

• Pasien yang dirawat di rumah sakit untuk episode pertama


gangguan depresif memiliki kemungkinan 50% untuk pulih di
dalam tahun pertama.
• Rekurensi episode depresi berat juga sering, kira-kira 30-50%
dalam dua tahun pertama dan kira-kira 50-70% dalam 5 tahun.

Anda mungkin juga menyukai