• Pendapat lain
hukum
B. Abortus Provokatusterjadi karena disengaja dan didahului dengan suatu tindakan, tdd:
korban. Ada istilah victimless crime untuk menggambarkan keadaan ini. Korban lain
yaitu bayi
Dilakukan sendiri
1. Mengkonsumsi jamu/bahan makanan tertentu: jamu peluntur, nenas muda, bubuk beras dicampur merica hitam
3. Cara kimiawimembuat sirkulasi darah berlebihan pada bagian bawah perut sehingga uterus sensitif dan mudah
berkonstraksi: obat emetika, obat pencahar, uterotonika, obat peluruh haid, garam logam timah hitam.
4. Cara mekanik/fisikmemijat perut bagian bawah, electric shock, menyemprot cairan kedalam rahim, memakai
• Si ibu meninggal:
1. Berlangsung cepat: mekanisme mati karena refleks vagal, perdarahan hebat, emboli
2. Berlangsung lambat: (2 hari atau lebih paska abortus): mekanisme mati karena
infeksi (sepsis), perdarahan lambat, dsb
Pemeriksaan forensik kasus abortus provokatus kriminalis
• uterus dibuka dengan mengiris tipis setebal 1 cm dengan arah melintang tegak lurus sumbu uterus. Tujuannya
untuk mencari adanya perforasi berupa noda merah
• Teori:
2. Late animation: kehidupan dimulai 14 hari/40 hari/90 hari/120 hari setelah pembuahanIslam, paham
biologi Aristotelian menyatakan jiwa masuk kedalam badan embrio 40 hari untuk laki-laki dan 90 hari
untuk perempuan
•Apakah embrio itu persona?
•Beberapa ahli berpendapat bahwa hidup biologis manusia tidak cukup menjadi alasan untuk mendapatkan
•Namun beberapa ahli menyanggahzigot secara embriologis sudah hidup, secara genetis dia makhluk hidup
baruzigot berhak atas hidupnya, berhak hidupnya dijaga. Embrio adalah persona dalam kodratnya
•Penghormatan hak hidupThe universal declaration on Human rights, UU RI no 39 thn 1999 tentang
•Kesimpulannya: orang yang hidup berhak untuk terus hidup karena dia sudah hidup dan memiliki hidup
1.Indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu
dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat
2.Kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban perkosaan
Pasal 76;
a. aborsi sebelum kehamilan berumur 6 minggu, dihitung dari hpht, kecuali dalam hal kedaruratan medis
B. Menurut PP No 61 Tahun 2014 tentang Kespro
Bab IV. Indikasi kedaruratan medis dan perkosaan sebagai pengecualian atas
larangan aborsi
a. kedaruratan medis
• KUHP Pasal 347: Ancaman hukuman bagi orang lain yang menggugurkan kandungan tanpa persetujuan si ibu
• KUHP Pasal 348: Ancaman hukuman bagi orang lain yang melakukan abortus dengan izin si ibu
• KUHP Pasal 349: Ancaman hukuman bagi dokter, paramedis dan staf farmasi yang membantu melakukan
abortus
• KUHP Pasal 299: Ancaman bagi siapa saja yang melakukan pengobatan terhadap si ibu yang bertujuan
• Aborsi ilegal: Pasal 194 UU Kesehatan No. 36 tahun 2009dapat menjerat dokter/tenaga kesehatan maupun
• UU RI No. 35/2014 tentang perlindungan anak pasal 77Apidana bagi pelaku aborsi yang tidak dibenarkan