Anda di halaman 1dari 24

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Puskesmas Pauh didirikan pada bulan Juli Tahun 1986 dan pada waktu
berdirinya Puskesmas Pauh adalah berupa Pustu dengan wilayah kerja 13
kelurahan. Namun Pada Tahun 2004 terjadi lagi perubahan wilayah di Kota
Padang dan Puskesmas Pauh juga terkena imbas dari perubahan wilayah
tersebut sehingga wilayah kerja Puskesmas Pauh menjadi 9 kelurahan
hingga saat ini, yang terdiri dari Kelurahan Pisang, Binuang Kampung Dalam,
Piai Tangah, Cupak Tangah, Kapalo Koto, Koto Luar, Lambuang Bukit, Limau
Manis Selatan, dan Limau Manis.

Pemerintah menetapkan Wabah Corona Virus atau COVID-19 sebagai


Bencana Nasional pada Sabtu, 14 Maret 2020. Dalam undang-undang
bencana nomor 24/2007 menyatakan terdapat tiga jenis bencana yaitu;
bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial. Corona Virus
termasuk kedalam bencana non alam. Saat ini Indonesia dalam posisi
tanggap darurat bencana non alam Wabah COVID-19. Presiden juga
membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, gugus tugas
tersebut dalam rangka mengkoorninasikan kapasitas pusat dan daerah.

Berdasarkan data yang didapatkan, pada masa darurat Bencana Nasional


wabah COVID-19 terjadi penurunan jumlah kunjungan masyarakat ke
Puskesmas Pauh dari 48.007 pada tahun sebelumnya menjadi 37.848
kunjungan pada tahun 2020. Hal ini dipengaruhi karena masa pada pandemic
Covid-19 kunjungan dibatasi untuk sakit yang bersifat ringan, disarankan
untuk tidak ke puskesmas. Pandemi COVID-19 saat ini memaksa banyak
sistem kesehatan secara proaktif mengurangi pemberian pelayanan
kesehatan untuk mengurangi kontak dengan sarana pelayanan kesehatan
demi menghindari paparan virus. Terdapat kekhawatiran bahwa
penangguhan pelayanan memiliki dampak kesehatan yang negatif, sehingga

1
pemanfaatan telehealth dapat memberikan alternatif yang layak untuk
dipertimbangkan.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan menghimbau rumah sakit dan


fasilitas pelayanan kesehatan lainnya untuk mengembangkan dan
menggunakan pelayanan kesehatan jarak jauh (telehealth) dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hal tersebut
dilakukan Diyakini bahwa telehealth merupakan pendekatan inovatif untuk
mengelola situasi COVID-19.

Permenkes No 43 tahun 2019 tentang Prinsip Penyelenggaraan, Tugas,


Fungsi Dan Wewenang Pasal 3 Ayat 1, dikatakan bahwa prinsip
penyelenggaraan puskesmas meliputi: paradigma sehat;
pertanggungjawaban wilayah; kemandirian masyarakat; ketersediaan akses
pelayanan kesehatan; teknologi tepat guna; dan keterpaduan dan
kesinambungan. Pada ayat 6 pasal ini dijelaskan bahwa prinsip teknologi
tepat guna sebagaimana dimaksud pada ayat 1 yaitu puskesmas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi
yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan, dan tidak
berdampak buruk bagi lingkungan

Beberapa pelayanan telehealth di era COVID-19 dengan pemberian


informasi dan edukasi kesehatan, pemberian konsultasi online masalah
kesehatan, pemeriksaan kesehatan di rumah dan pelayanan keperawatan,
pemeriksaan rapid test di rumah, pemberian obat serta mengarahkan rujukan
ke fasilitas kesehatan / Rumah Sakit.

Penggunaan telehealth tidak lepas dari beberapa tantangan yang dapat


mempengaruhi keberhasilan penggunanya seperti kerahasiaan data pasien
yang harus dibangun. Selain itu, efektivitas telehealth tergantung pada
kualitas gambar dan video. Dengan demikian, penyebaran telehealth yang
efektif membutuhkan ketersediaan infrastruktur yang baik untuk pasien dan

2
dokter. Dengan demikian, penting juga bahwa perangkat lunak virtual yang
digunakan untuk telehealth harus ramah pengguna dan juga menyediakan
akses ke bantuan online untuk pasien dengan kemampuan teknologi rendah.

Selain itu, praktisi medis mungkin memerlukan pengetahuan dan peningkatan


keterampilan untuk dapat menggunakan teknologi dan peralatan virtual.
Praktisi medis yang sudah memiliki pengetahuan sebelumnya dalam
menggunakan platform virtual dapat memberikan pelatihan dan dukungan
kepada pengguna staf baru lainnya. Oleh karena itu, perlu diberikan pelatihan
kepada tenaga kesehatan dalam menggunakan telehealth (Anthony, 2020)

Dalam sebuah penelitian lainnya juga disebutkan tantangan lainnya untuk


implementasi telehealth di fasilitas kesehatan yakni adanya beban regulasi
(kebutuhan akan dokumentasi tambahan) dan teknis pelaksanaan yang
dapat menghambat, hal ini terutama berlaku untuk sektor publik, dimana
dilaporkan setidaknya sesekali kendala telehealth dalam lingkungan kerja.
Penting untuk mengurangi hambatan ini serta berinvestasi dalam infrastruktur
teknis untuk memberikan perawatan optimal bagi pasien yang dirugikan
karena krisis COVID-19 harus menjadi prioritas penyelenggara pemerintah
(Yamada, et al 2020).

Hingga tanggal 9 Juni 2021, kasus COVID-19 terkonfirmasi di Indonesia


berjumlah 1.869.325 kasus, dengan jumlah kematian sebanyak 51.992
kasus. Jumlah kasus COVID-19 di Provinsi Sumatera Barat hingga saat ini
mencapai 46.385 kasus dengan kasus aktif sebanyak 3.505 kasus. Di Kota
Padang, jumlah kasus aktif COVID-19 berjumlah 1.760 kasus. Sedangkan di
wilayah kerja Puskesmas Pauh, jumlah kasus COVID-19 berjumlah 1.229
kasus. Pada tahun 2020, kasus COVID-19 paling banyak disebabkan oleh
kontak erat dengan terkonfirmasi COVID-19. Oleh sebab itu, penting
dilakukan tracing secara masif dan tersistematis.

Berdasarkan wawancara dengan kepala puskesmas, pemegang program,

3
penanggung jawab UKM dan UKP, serta penanggung jawab surveilans,
didapatkan bahwa hingga saat ini metode pendataan terkait dengan COVID-
19 masih dilakukan secara manual dan terpisah, sehingga berisiko
mengalami kesalahan dalam pendataan.

Oleh karena itu kami mengangkatkan sebuah rancangan untuk mengatasi


permasalahan tersebut dengan pemanfaatan teknologi website COVID-19
terintegrasi dengan mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi dalam upaya
penerapan telehealth di Puskesmas Pauh, sehingga terwujudnya pelayanan
puskesmas yang lebih baik serta memudahkan masyarakat dan pihak
puskesmas sendiri.

4
Tujuan

Modul ini merupakan panduan bagi masyarakat sebagai petunjuk dalam


pemanfaatan dan penggunaan Website Puskesmas Pauh sebagai sistem
integrasi pelaksanaan tracing dan registrasi Swab COVID-19 di Pauh dalam
rangka upaya penanggulangan kasus COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas
Pauh.

5
COVID-19
A. Definisi COVID-19

Coronavirus Disease (COVID-19) adalah penyakit infeksi yang disebabkan


oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. 1 Coronavirus merupakan virus
RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Coronavirus
tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronavirida. 2 Sebagian besar orang
yang terinfeksi virus ini akan mengalami gejala ringan hingga berat. Orang
yang berusia tua dan orang dengan penyakit komorbid, seperti penyakit
jantung, diabetes mellitus, penyakit pernapasan kronis, dan kanker lebih
berisiko untuk mengalami sakit berat. 1

B. Sebaran Kasus COVID)-19

Hingga 28 Maret 2020, jumlah kasus infeksi COVID-19 terkonfirmasi


mencapai 571.678 kasus. Awalnya kasus terbanyak terdapat di Cina, namun
saat ini kasus terbanyak terdapat di Italia dengan 86.498 kasus, diikut oleh
Amerika dengan 85.228 kasus dan Cina 82.230 kasus. Virus ini telah
menyebar hingga ke 199 negara. Kematian akibat virus ini telah mencapai
26.494 kasus. Tingkat kematian akibat penyakit ini mencapai 4-5% dengan
kematian terbanyak terjadi pada kelompok usia di atas 65 tahun. Indonesia
melaporkan kasus pertama pada 2 Maret 2020, yang diduga tertular dari
orang asing yang berkunjung ke Indonesia. Kasus di Indonesia pun terus
bertambah, hingga tanggal 29 Maret 2020 telah terdapat 1.115 kasus dengan
kematian mencapai 102 jiwa. Tingkat kematian Indonesia 9%, termasuk
angka kematian tertinggi.3

Berdasarkan data yang ada umur pasien yang terinfeksi COVID-19 mulai dari
usia 30 hari hingga 89 tahun. Menurut laporan 138 kasus di Kota Wuhan,
didapatkan rentang usia 37–78 tahun dengan rerata 56 tahun (42-68 tahun)

6
tetapi pasien rawat ICU lebih tua (median 66 tahun (57-78 tahun)
dibandingkan rawat non-ICU (37-62 tahun) dan 54,3% laki-laki. Laporan 13
pasien terkonfirmasi COVID-19 di luar Kota Wuhan menunjukkan umur lebih
muda dengan median 34 tahun (34-48 tahun) dan 77% laki laki. 3,4

C. Cara Penularan dan Kelompok Bersiko COVID-19

Seseorang dapat terinfeksi dari penderita COVID-19. Penyakit ini dapat


menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau mulut pada saat
batuk atau bersin. Droplet tersebut kemudian jatuh pada benda di sekitarnya.
Kemudian jika ada orang lain menyentuh benda yang sudah terkontaminasi
dengan droplet tersebut, lalu orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut
(segitiga wajah), maka orang itu dapat terinfeksi COVID-19. Atau bisa juga
seseorang terinfeksi COVID-19 ketika tanpa sengaja menghirup droplet dari
penderita. Inilah sebabnya mengapa kita penting untuk menjaga jarak hingga
kurang lebih satu meter dari orang yang sakit.
Orang yang tinggal atau bepergian di daerah di mana virus COVID-19
bersirkulasi sangat mungkin berisiko terinfeksi. Mereka yang terinfeksi adalah
orang-orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala melakukan
perjalanan dari negara terjangkit, atau yang kontak erat, seperti anggota
keluarga, rekan kerja atau tenaga medis yang merawat pasien sebelum
mereka tahu pasien tersebut terinfeksi COVID-19.
Petugas kesehatan yang merawat pasien yang terinfeksi COVID-19 berisiko
lebih tinggi dan harus konsisten melindungi diri mereka sendiri dengan
prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat.
Selain itu, terdapat beberapa kelompok orang yang berisiko terjangkit virus
SARS-CoV-2, diantaranya adalah lansia dan individu dengan penyakit berat,
seperti penyakit jantung, diabetes mellitus, penyakit pernapasan kronis, dan
kanker. Selain lebih berisiko terhadap Covid-19, orang-orang dalam
kelompok tersebut juga memiliki risiko perburukan apabila terinfeksi virus

7
SARS-CoV-2. Hal ini menunjukkan tingkat kematian orang dalam kelompok
tersebut jika terkena penyakit ini jauh lebih besar dibandingkan mereka yang
berusia lebih muda dan tanpa kondisi kesehatan terdahulu. 5

D. Upaya Pencegahan COVID-19

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus ini
adalah:
 Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima
dan sistem imunitas / kekebalan tubuh meningkat.
 Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan
sabun atau hand-rub berbasis alkohol. Mencuci tangan sampai bersih
selain dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan kita,
tindakan ini juga merupakan salah satu tindakan yang mudah dan
murah. Sekitar 98% penyebaran penyakit bersumber dari tangan.
Karena itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal yang sangat
penting.
 Ketika batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu
atau lengan atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).
 Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.
 Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut (segitiga wajah). Tangan
menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus. Jika kita
menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang
terkontaminasi, maka virus dapat dengan mudah masuk ke tubuh kita.
 Gunakan masker dengan benar hingga menutupi mulut dan hidung
ketika Anda sakit atau saat berada di tempat umum.
 Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah
dengan benar, lalu cucilah tangan Anda.
 Menunda perjalanan ke daerah/ negara dimana virus ini ditemukan.

8
 Hindari bepergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat,
terutama jika Anda merasa demam, batuk, dan sulit bernapas. Segera
hubungi petugas kesehatan terdekat, dan mintalah bantuan mereka.
Sampaikan pada petugas jika dalam 14 hari sebelumnya Anda pernah
melakukan perjalanan terutama ke negara terjangkit, atau pernah
kontak erat dengan orang yang memiliki gejala yang sama. Ikuti
arahan dari petugas kesehatan setempat.
 Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi
dan akurat. Ikuti arahan dan informasi dari petugas kesehatan dan
Dinas Kesehatan setempat. Informasi dari sumber yang tepat dapat
membantu Anda melindungi dari Anda dari penularan dan penyebaran
penyakit ini.

9
Telemedicine dan Website

A. Definisi

Telemedicine berasal dari kata tele dan medicine, awalan 'tele' berasal
dari bahasa Yunani yaitu 'di kejauhan', dengan begitu telemedicine dapat
diartikan sebagai istilah umum yang mencakup setiap aktivitas medis
yang melibatkan unsur jarak dalam pelaksanaannya. Telemedicine juga
diartikan sebagai praktik perawatan medis dengan audiovisual dan
komunikasi data interaktif termasuk pemberian perawatan medis,
diagnosis, konsultasi dan pengobatan, serta promosi kesehatan dan
transfer rekam medis. Pemberian pelayanan medis dengan menggunakan
telemedicine diantaranya seperti yang dilakukan oleh Wilhelm Einthoven
tahun 1906 dengan mentransmisi rekaman awal EKG menggunakan
telepon dan menjadi penggunaan pertama telemedicine yang tercatat.
Telemedicine dimana dilakukan konsultasi jarak jauh dapat menghemat
waktu dan mengurangi biaya juga ketidaknyamanan perjalanan ke rumah
sakit oleh pasien, namun memiliki kelemahan termasuk dampak besar
pada hubungan pasien-dokter karena beberapa pasien mungkin merasa
sulit untuk berkomunikasi secara bebas di hadapan peralatan video,

terutama jika terkait isu kerahasiaan. 19,20,21 Website merupakan


kumpulan materi terkait suatu topik berisi teks, gambar, video, audio, atau
media lainnya yang dipersentasikan dalam bentuk link dalam website
yang memungkinkan pengguna bisa berpindah dari satu page ke page
lain (hyper text) dan dapat diakses oleh perangkat lunak disebut browser.

B. Fungsi Website
Fungsi WebsiteWebsite mempunyai fungsi yang bermacam-macam,
tergantung dari tujuan dan jenis website yang dibangun, tetapi secara
garis besar dapat berfungsi sebagai berikut :

10
 Media Promosi
Sebagai media promosi dapat dibedakan menjadi media promosi
utama, misalnya website yang berfungsi sebagai search engine atau
toko Online, atau sebagai penunjang promosi utama, namun website
dapat berisi informasi yang lebih lengkap daripada media promosi
offline seperti koran atau majalah.
 Media Pemasaran
Pada toko online atau system afiliasi, website merupakan media
pemasaran yang cukup baik, karena dibandingkan dengan toko
sebagaimana di dunia nyata, untuk membangun toko online diperlukan
modal yangr relatif lebih kecil, dan dapat beroperasi 24 jam walaupun
pemilik website tersebut sedang istirahat atau sedang tidak ditempat,
serta dapat diakses darimana saja.
 Media Informasi
Website portal dan radio atau tv online menyediakan informasi yang
bersifat global karena dapat diakses dari mana saja selama dapat
terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih luas daripada
media informasi konvensional seperti koran, majalah, radio atau
televisi yang bersifat lokal.
 Media Pendidikan
Ada komunitas yang membangun website khusus berisi informasi
atau artikel yang sarat dengan informasi ilmiah misalnya wikipedia.
 Media Komunikasi
Sekarang banyak terdapat website yang dibangun khusus untuk
berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi
para anggotanya untuk saling berbagi informasi atau membantu
pemecahan masalah tertentu.

11
PANDUAN PENGGUNAAN

Langkah-langkah Penggunaan Website Puskesmas Pauh


a. Buka browser lalu ketik alamat web puskesmas pauh
(www.puskesmaspauh.com) pada kolom pencaria dan tekan Enter.
Kemudian akan terbukan home page (Halaman depan) website
puskesmas Pauh seperti gambar di bawah

12
Halaman depan website terdiri dari beberapa fitur, yaitu informasi
mengenai Puskesmas pauh yang terdapat pada bagian ‘Tentang
Kami’, informasi pelayanan terdapat pada bagian ‘Pelayanan’,
informasi posyandu, berita terkini, dan pelayanan COVID-19.

b. Pelayanan COVID-19 terdapat pada empat kotak pada home page


seperti yang terlihat pada gambar di bawah.

13
c. Jumlah Kasus Positif COVID-19 dapat dilihat pada kotak pertama,
seperti pada gambar di bawah.

d. Jadwal swab dan jadwal vaksin dapat dilihat pada kotak ketiga, seperti
pada gambar di bawah.

e. Pendaftaran swab dapat dilakukan dengan memilih kotak keempat,


seperti gambar di bawah.

14
Setelah menekan kotak tersebut, maka akan tampil formulir seperti
gambar di bawah.

15
Anda bias mengisi formulir ini, lalu menekan ‘kirim’ jika sudah formulir
sudah selesai diisi. Anda bisa datang ke puskesmas untuk melakukan
swab sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.
f. Tindak lanjut pasien positif COVID-19 dapat dilakukan dengan
menekan formulir follow-up positif COVID-19 pada kotak kedua,
seperti gambar di bawah.

Setelah menekan kotak tersebut, maka akan tampil formulir seperti


pada gambar di bawah.

16
Anda bisa menekan ‘kirim’ setelah selesai mengisi formulir tersebut.
g. Informasi mengenai puskesmas dapat diketahui pada fitur ‘tentang
kami’, seperti pada gambar di bawah.

Masing-masing informasi yang tertera pada fitur di atas dapat


diketahui dengan menekan fitur yang bersangkutan. Kemudian akan
muncul informasi seperti gambar-gambar di bawah ini.

17
h. Informasi mengenai pelayanan yang terdapat pada Puskesmas Pauh
dapat dilihat dengan menekan fitur ‘Layanan’ pada website seperti
yang terlihat pada gambar di bawah.

18
Informasinya mencangkup informasi mengenai balai pengobatan,
klinik gizi, poli BP lansia, poli gigi, poli KIA KB, dan Pustu/Poskeskel.
i. Informasi mengenai posyandu bisa didapatkan dengan menekan
fitur ‘posyandu’, seperti yang terlihat pada gambar di bawah.

Informasi yang didapatkan berupa informasi mengenai


pelaksanaan posyandu, posyandu balita, dan posyandu lansia.

19
j. Berita terkini dapat diakses pada fitur ‘berita terkini’, seperti yang
terlihat pada gambar di bawah.

k. Informasi mengenai pelayanan COVID-19 bisa didapatkan pada


fitur ‘COVID-19’, seperti pada gambar di bawah.

20
Untuk mendapatkan informasi mengenai COVID-19, tekan
‘informasi masyarakat’, maka akan tampil halaman seperti pada
gambar di bawah ini.

Untuk pendaftaran swab, tekan ‘registrasi swab’ lalu pilih ‘form swab
masyarakat’, atau bisa dengan menekan kotak keempat di home page.

21
Maka akan muncul formulir seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Untuk menindaklanjuti pasien positif, tekan pilihan ‘follow up pasien


positif’ pada fitur ‘COVID-19’, atau bisa dengan menekan kotak kedua
seperti yang sudah dijelaskan. Begitu pula dengan jadwal vaksin dan
swab, bisa dipilih pada fitur ‘Jadwal’ atau bisa dengan melihat jadwal
pada kotak ketiga pada home page sperti yang sudah dijelaskan.

22
Info sebaran kasus COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Pauh dapat
dilihat dengan memilih fitur ‘Info sebaran COVID-19’, maka akan
tampil halaman seperti gambar di bawah.

23
Referensi
1. Burhan E, Isbaniah F, Susanto AD, Aditama TY, Soedarsono, Sartono
TR, et.al. Pneumonia COVID-19 Diagnosis & Tatalaksana di
Indonesia. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2020
2. World Health Organization. Coronavirus disease 2019 (COVID-19)
Situation Report – 68. [Internet]. 2020 [cited 28 March 2020] Available
from: https://www.who.int/emergencies/diseases/nov el-coronavirus-
2019/situation-reports
3. LuR,ZhaoX,LiJ,NiuP,YangB,WuH,etal. Genomic characterisation and
epidemiology of 2019 novel coronavirus: implications for virus origins
and receptor binding. Lancet. 2020; 395;565-74.
4. Coronavirus disease 2019 (COVID-19) - Symptoms and causes.
https://www.mayoclinic.org/diseases-
conditions/coronavirus/symptoms-causes/syc20479963 Diakses pada
20 Juni 2021
5. Yuliana. Corona virus diseases (Covid-19); Sebuah tinjauan
literature.Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Februari 2020

24

Anda mungkin juga menyukai