Anda di halaman 1dari 31

Jurnal Reading:

Kematian Akibat Trauma Tajam


Pada Seorang Pemuda Dari
Abad Pertengahan Gloucester
1. Fadel Muhammad 1840312697
2. Lastri Daniati 1640311083
3. Zahra Nadya Haballah 1940312125
4. Ariva Afriana Husni 1940312164

Preseptor : dr. Citra Manela, Sp.F


Title Lorem Ipsum Dolor

Lorem ipsum dolor sit amet Lorem ipsum dolor sit amet

2017 2018 2019

Lorem ipsum dolor sit amet

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 3


PENDAHULUAN
◦ Kasus kekerasan interpersonal yang menyebabkan kematian pada seorang pemuda abad ke-16
di kota Gloucester, Inggris.
◦ Proyek arkeologi di Gloucester dimulai pada tahun 1983, penggalian di pemakaman gereja St.
Owen, tempat asal individu yang diteliti, dimulai pada tahun 1989.
◦ Proyek penggalian tersebut menunjukkan bahwa pada akhir periode abad pertengahan.
◦ Periode ini bertepatan dengan pertumbuhan kepadatan penguburan jenazah di pemakaman St.
Owen.
◦ Peningkatan ini disebabkan oleh epidemi lokal pada saat wabah Hitam (Black Death)
◦ Siginifikansi temuan pada individu yang diperiksa dalam jurnal ini berasal dari fakta bahwa
dia bukan korban wabah, melainkan memiliki ljka yang fatal akibat senjata tajam.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 5


BAHAN & METODE
◦ Penelitian ini dilakukan pada kerangka 1303, ditemukan dari kuburan 1304.
◦ Jenazah tersebut dimakamkan di kuburan dengan orientasi kepala kearah barat, dan kaki ke
timur.
◦ Kuburan tersebut tidak berisi barang apapun, dan tampaknya individu tersebut ditempatkan
terlentang di kuburan dengan tangan terlipat di atas perut
◦ Kondisi baik, tetapi tidak lengkap.
◦ Pemeriksaan antropologi, bertujuan untuk merekonstruksi profil biologis individu.
◦ Teknik-teknik ini menggunakan pendekatan morfologi dan metrik dari berbagai struktur
anatomi pada kerangka.
◦ Pembersihan telah dilakukan di museum Gloucester.
◦ British Association for Biological Anthropology and Osteoarchaeology dan dengan izin dari
museum Gloucester.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 7


HASIL & DISKUSI
Profil Biologis
◦ Meskipun tampaknya individu ◦ Perkiraan usia telah diperkiraan
yang diperiksa masih muda, berdasarkan erupsi gigi dan fusi
penentuan jenis kelamin dapat epifisis, beberapa di antaranya
dilakukan. Berdasarkan kriteria tampak menyatu sebagian.
Buikstra dan Ubelaker, individu ◦ Menurut metode yang dilakukan oleh
tersebut berjenis kelamin laki-laki. AlQahtani dkk, erupsi gigi
menunjukkan usia antara 17 dan 19
tahun, karena akar molar ketiga hampir
menyelesaikan pertumbuhannya.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 9


Profil Biologis
◦ Tahap analisis selanjutnya adalah
◦ Fusi epifisis menegaskan usia individu ini antara 17
dan 21 tahun. estimasi tinggi badan korban. Panjang
◦ Elemen kerangka lain yang menegaskan rentang usia maksimum femur, tibia, dan humerus
adalah os coxae kiri, spina iliaka anterior inferior dan
kompleks triradiat benar-benar sudah menyatu, dan tidak dapat diperoleh karena kerusakan
ini menunjukkan usia sekitar 18 tahun. postmortem Tinggi badan dihitung
◦ Epifisis tuberositas iskia dan krista iliaka anterior
dengan menggunakan ulna kiri dan
tidak sepenuhnya menyatu, sehingga menempatkan
kisaran usia antara 17 dan 21 tahun. jari-jari.
◦ Setelah mengevaluasi semua metode yang tersedia,
kemungkinan besar individu tersebut berusia antara
◦ Ketika metode Trotter dan Gleser
17 dan 19 tahun. diterapkan, didapatkan postur tubuh:
178,04 ± 4,32 untuk radius dan 179,5 ±
4,32 untuk ulna.
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 10
Profil Biologis
◦ Pemeriksaan patologi skeletal ◦ Sebuah patologi yang telah mempengaruhi colum
vertebra adalah nodus Schmorl: hal ini dapat diamati
menunjukkan bahwa skeleton 1303
pada semua corpus vertebral dari toraks kelima (T5)
menunjukkan cribra orbitalia di kedua atap hingga lumen kedua (L2). Patologi ini disebabkan
orbital anterolateral: hal ini dapat oleh tekanan berulang yang diterapkan pada tulang
disebabkan oleh anemia defisiensi besi dan belakang oleh aktivitas seperti mengangkat benda
biasanya sering terjadi pada bayi dan anak berat dan mungkin terkait dengan spondylolysis
yang ada di L5.
kecil. Kemungkinan karena kekurangan
◦ Kondisi patologis ini lebih sering mempengaruhi
makanan atau malabsorpsi zat besi.
individu usia muda karena paparan stres pada bagian
◦ Gigi dalam kondisi baik, kecuali karies bawah csolum vertebra.
tunggal di mahkota gigi seri kiri atas.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 11


Trauma Kekerasan Tajam

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 12


Trauma Kekerasan Tajam

◦Lesi kranial di tulang parietal kanan


◦Bentuk elips, teratur di dinding bagian atas
dan lebih tidak teratur di inferior

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 13


Trauma Kekerasan Tajam
◦ Sebuah fraktur yang membentang di sepanjang potongan tepi posterior 
jahitan lambdoid terlihat ke tulang oksipital
◦ Potongannya 19 mm dari jahitan koronal dan 26 mm dari jahitan lambdoid
◦ potongan tepi superior terletak 63 mm dari jahitan sagittal, dan tepi inferior 62
mm dari sudut mastoid.
◦ Panjang maksimal potongannya adalah 78,6 mm, sedangkan maksimal
lebarnya 27,3 mm.
◦ Tepi potongan superior dicirikan permukaan halus, sedangkan inferior
permukaan tidak teratur.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 14


Trauma Kekerasan Tajam

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 15


Trauma Kekerasan Tajam
Potongan di lengan bawah  di posterior permukaan ujung distal jari-jari kiri.
Ini berjalan miring dari superior ke inferior pada tulang kompak
Awal pemotongan 39 mm di atas tuberkulum punggung, ujungnya 19 mm di
atas puncak proses styloid.
Satu dinding bagian dalam tanda potongnya halus,
Bagian luarnya tidak beraturan
Berbentuk V, dan buktinya kompatibel dengan pisau yang melukai kepala
individu
Arah luka dan lokasinya menunjukkan posisi bertahan korban selama serangan
frontal.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 16


Trauma Kekerasan Tajam

Gambar 2. Tampak lateral dextra kranial,

◦ Diperkirakan cedera tengkorak menunjukkan cedera perimortem.


Tampak fraktur meradiasi.

=> cedera terakhir diantara 3


cedera
◦ Luka pada radius => angkat Gambar 3. Tampak dekat cedera posterio distal radius.

lengan => self defense Tampak epiphysis fusi parsial.

◦ Coba melarikan diri => luka


tengkorak dari belakang

Gambar 4. Tampak dekat posterior skapula menunjukkan


Tanda potong, dan fraktur avulsi.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 17


Trauma Kekerasan Tajam
◦ Senjata =>
◦ Panjang & berat (Kimmerle & Baraybar)
◦ Rerata panjang tanda di jaringan tulang => pedang (Lewis)
◦ Lebar,
◦ Dalam,
◦ Kerusakan besar pada sisi potongan => pelepasan bagian tengkorak &
radius kiri => potongan besar >> serpihan kecil
◦ Melengkung, dinding halus (kadang kasar), lebih lurus => radius kiri
◦ Area patah terbelah luas dan ‘break away’ dari bawah bilah => tengkorak

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 18


Trauma Kekerasan Tajam
Kasus lain serupa kerangka 1303 :
◦ Makam 169 dari Nusplingen (Weber dan Czarnetzki)
◦ Senjata tajam, lurus, tepi licin => fraktur
◦ Makam 92, Square of Katedral S.Giovanni, Turin (Giuffra)
◦ Margin superior (bersih) > margin lebih inferior (irregular)
◦ Porsi tengkorak pada luka potong terlepas
◦ Radiasi retakan meluas dari sudut anterior dan posterior
◦ Diperkirakan akibat pedang/kapak besar dominan kanan dari depan korban
◦ Tengkorak di cambridge (Patrick)
◦ Luka potong tengkorak mirip kerangka 1303
◦ Remuk pada entry => mengelupas pada exit
◦ Anderson, Facchini dkk, Nagaoka dkk, Borrini

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 19


Trauma Kekerasan Tajam
◦ Akromion telah terputus => pasti => senjata tidak bergerigi (potongan halus dan
jelas)
◦ Makam kerangka 1303 = makam korban ‘Black Death’ => konteks (Patrick)
◦ Kerangka 1303 satu-satunya dengan luka potong perimortem => penyebab kematian
◦ Tampak awal => korban battle => hanya satu individu (luka potong) => bukan
korban battle
◦ bukan penguburan massal (Uppsala) / terkait sejarah daerah => bukan korban battle

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 20


Trauma Kekerasan Tajam
◦ Periode abad pertengahan (medieval) => reputasi tingkat kejahatan interpersonal
tinggi, England (Power)
◦ Kekerasan pria > wanita
◦ Anatomi kepala diincar > anatomi lainnya (paling rentan)
◦ Luka potong forearm => self defense => kejahatan interpersonal
◦ Cedera di kepala => dari belakang => bukan pertarungan tatap muka
◦ Tidak ditemukan tanda trauma lain yang sudah sembuh (pertarungan) => bukan
prajurit

Pemuda Gloucester => Korban kekerasan interpersonal

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 21


KESIMPULAN
Kesimpulan
◦ Tanda potong tengkorak, radius kiri, skapula kanan tengkorak 1303 => cedera
perimortem
◦ Pemuda (17-19 tahun) dari situs abad pertengahan (medieval) Gloucester
◦ Luka potong => trauma akibat benda tajam => reaksi tulang tidak terlihat =>
penyebab kematian
◦ Dari kerangka lain => kerangka 1303 satu-satunya yang memiliki luka
perimortem tersebut => bukan korban pertempuran/battle
◦ Kerangka 1303 => korban pembunuhan kasus kekerasan interpersonal periode
abad pertengahan (medieval)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 23


TELAAH KRITIS
KESIMPULAN
(CRITICAL
APPRAISAL) JURNAL
  Ya Tidak TR

Judul Makalah      
1. Tidak terlalu panjang atau terlalu pendek V
2. Menggambarkan isi utama penelitian V
3. Cukup menarik V
4. Tanpa singkatan, selain yang baku V

Pengarang & Institusi      


1. Nama-nama dituliskan sesuai dengan aturan jurnal V

Abstrak      
1. Abstrak satu paragraf atau terstruktur V  
2. Mencakup komponen IMRAD V  
3. Secara keseluruhan informatif V  
4. Tanpa singkatan, selain yang baku V  
5. Kurang dari 200 kata V  

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 25


  Ya Tidak TR
Pendahuluan      
1. Ringkas, terdiri 2-3 paragraf V  
2. Paragraf pertama mengemukakan alasan dilakukan penelitian   V
3. Paragraf berikut menyatakan hipotesis atau tujuan penelitian  
4. Didukung oleh pustaka yang relevan V
5. Kurang dari 1 halaman
V
V

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 26


  Ya Tidak TR
Metode      
1. Disebutkan desain, tempat, dan waktu penelitian V   
2. Disebutkan populasi sumber (populasi terjangkau) V    
3. Dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi   V  
4. Disebutkan cara pemilihan subjek (teknik sampling)  V  
5. Disebutkan perkiraan besar sampel dan alasannya   V  
6. Besar sampel dihitung dengan rumus yang sesuai     V
7. Komponen-komponen rumus besar sampel masuk akal     V
8. Observasi, pengukuran, serta intervensi dirinci sehingga orang lain dapat     V
mengulanginya      
9. Pengukuran dilakukan secara tersamar     V
10. Dilakukan uji keandalan pengukuran (kappa)     V
11. Definisi istilah dan variabel penting dikemukakan     V
12. Ethical clearance diperoleh  V  
13. Persetujuan subjek diperoleh     V
14. Disebutkan rencana analisis, batas kemaknaan, dan power penelitian V  
15. Disebutkan program komputer yang dipakai  
V

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 27


  Ya Tidak TR
Hasil      
1. Disertakan tabel karakteristik subjek penelitian  V  
2. Karakteristik subjek sebelum intervensi dideskripsi   V  
3. Tidak dilakukan uji hipotesis untuk kesetaraan pra-intervensi V    
4. Disebutkan jumlah subjek yang diteliti V    
5. Dijelaskan subjek yang dropout dengan alasannya   V  
6. Ketepatan numerik dijelaskan dengan benar V    
7. Penulisan tabel dilakukan dengan tepat V  
8. Tabel dan ilustrasi informatif dan memang diperlukan V    
9. Tidak semua hasil didalam tabel disebutkan pada naskah V    
10. Semua outcome yang penting disebutkan dalam hasil V    
11. Subjek yang dropout diikutkan dalam analisis    V  
12. Analisis dilakukan dengan uji yang sesuai   V
13. Ditulis hasil uji statistika, degree of freedom, dan nilai P     V
14. Tidak dilakukan analisis yang semula tidak direncanakan V  
15. Disertakan interval kepercayaan V  
16. Dalam hasil tidak disertakan komentar atau pendapat V  

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 28


  Ya Tidak TR
Diskusi      
1. Semua hal yang relevan dibahas V  
2. Tidak sering diulang hal yang dikemukakan pada hasil V  
3. Dibahas keterbatasan penelitian dan dampaknya terhadap hasil  V
4. Disebut penyimpangan protokol dan dampaknya terhadap hasil   V
5. Diskusi dihubungkan dengan pertanyaan penelitian   V
6. Dibahas hubungan hasil dengan teori/penelitian terdahulu V
7. Dibahas hubungan hasil dengan praktik klinis  V
8. Efek samping dikemukakan dan dibahas   V
9. Disebutkan hasil tambahan selama observasi   V
10. Hasil tambahan tersebut tidak dianalisis secara statistika   V
11. Disertakan simpulan utama penelitian V  
12. Simpulan didasarkan pada data penelitian V  
13. Simpulan tersebut sahih V  
14. Disebutkan generalisasi hasil penelitian V  
15. Disertakan saran penelitian selanjutnya V 

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 29


  Ya Tidak TR

Ucapan Terima Kasih      


1. Ucapan terima kasih ditujukan pada orang yang tepat V  
2. Ucapan terima kasih dinyatakan secara wajar V  

Daftar Pustaka      
1. Daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal V
2. Kesesuaian sitasi pada nas dan daftar pustaka V

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 30


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai