Oleh:
Winda Yulistiawati 1940312092
Preseptor:
Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M. Kes
Puji dan syukur penulis kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya
serta kesempatan yang diberikan kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan case
report session yang berjudul “Kerja Sama Lintas Sektor di Puskesmas Andalas”.
Shalawat dan salam kita panjatkan untuk junjungan mulia Rasulullah SAW dan para sahabat
beliau.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti kepaniteraan
klinik senior di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat/ Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Dr.
Rizanda Machmud, M.Kes selaku pembimbing tabf telah memberikan masukan dan
bimbingan dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahawa makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu sangat
diperlukan saran dan kritik untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1 Persentase Akses Jamban Sehat di Kota Padang Tahun 2019 10
Grafik 3.2 Persentase TTU Kota Padang Tahun 2019 yang Memenuhi Syarat 11
Kesehatan
Grafik 3.3 Persentase Kualitas Air yang memenuhi syarat Kesehatan di Kota 12
Padang tahun 2019
Grafik 3.4 Persentase Rumah yang Memenuhi Syarat di Kota Padang Tahun 12
2019
Grafik 3.5 Persentase SPAL yang memenuhi syarat per Puskesmas Tahun 13
2019
Grafik 3.6 Capaian BIAS MR dan DT Kelas 1 Kota Padang Tahun 2019 15
Grafik 3.7 Capaian KB Pasca Persalinan Menurut Puskesmas tahun 2019 15
Grafik 3.8 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi di Kota Padang Tahun 2019 16
Grafik 3.9 Cakupan Kunjungan Balita Menurut Puskesmas Tahun 2019 17
Grafik 3.10 Capaian Pelayanan Kesehatan Lansia Menurut Puskesmas Tahun 17
2019
v
DAFTAR TABEL
vi
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
tertarik untuk membahas mengenai kerja sama lintas sector dan permasalahan yang dihadapi
di Puskesmas Andalas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan kerja sama lintas sector di wilayah kerja Puskesmas Andalas?
2. Apa saja permasalahan dalam pelaksanaan kerja sama lintas sector di wilayah kerja
Puskesmas Andalas?
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
c. Berperan dalam pencapaian indikator pelayanan kesehatan tradisional. Hal ini
disebabkan tidak terlepasnya dari upaya sosialisasi, advokasi, monitoring, evaluasi, dan
bimbingan teknis secara berkala dan berkesinambungan baik di pusat maupun di daerah
dengan lintas sektor terkait.
d. Berperan dalam pelayanan kesehatan anak usia sekolah, dimana program ini
bekerjasama dengan Dinas Pendidikan.
e. Berperan dalam penanggulangan penyakit tidak menular, peningkatan kesehatan
lingkungan, dan mewujudkan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat.
4
2. Undang- undang No.36 Tahun 2009
• Pasal 50 ayat 1: Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab meningkatkan
dan mengembangkan upaya kesehatan.
• Pasal 50 ayat 4: Ketentuan mengenai peningkatan dan pengembangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui kerja sama antar-Pemerintah dan
antarlintas sektor.
• Pasal 9 ayat 1: Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
• Pasal 14 ayat 1: Pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur,
menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang
merata dan terjangkau oleh masyarakat.8
3. Permenkes No. 65 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
• Strategi pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan
adalah pengembangan / pengorganisasian masyarakat dalam pemberdayaan dengan
mengupayakan peran organisasi masyarakat lokal makin berfungsi dalam
pembangunan kesehatan.9
4. Permenkes No. 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
• Pelayanan kesehatan harus dapat dilaksanakan secara terintegrasi baik lintas program
maupun lintas sektor. Kepala puskesmas harus mampu membangun kerja sama dan
mengkoordinasikan program internal puskesmas dan di eksternal dengan mitra lintas
sektor. Koordinasi dengan lintas sektor sangat diperlukan, karena faktor penyebab dan
latar belakang kesehatan tertentu kemungkinan hanya dapat diselesaikan oleh mitra
lintas sektor.10
5
9. Perubahan kepemimpinan di dalam sektor.5
6
BAB 3
ANALISIS SITUASI
3.1 Kondisi Geografis
Puskesmas Andalas terletak di kelurahan Andalas dengan wilayah kerja meliputi 10
kelurahan dengan luas 16,06 Km2, terletak 00 58’ 4” LS/LU dan 1000 21’ 11” BT. Pskesmas
Andalas pada sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Padang Utara, Kuranji, sebelah
selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Selatan, sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Padang Barat dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Begalung,
Pauh.4
Sepuluh kelurahan yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Andalas adalah sebagai
berikut:4
1. Kelurahan Sawahan
2. Kelurahan Jati Baru
3. Kelurahan Jati
4. Kelurahan Sawahan Timur
5. Kelurahan Kb.Marapalam
6. Kelurahan Andalas
7. Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah
8. Kelurahan Parak Gadang Timur
9. Kelurahan Simpang Haru
10. Kelurahan Ganting Parak Gadang
7
3.2 Kondisi Demografi
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Andalas pada tahun 2018 berjumlah 85.937
orang, terdiri dari penduduk asli dan pendatang. Sejumlah 22.675 orang di antara tercatat
sebagai Keluarga Miskin (Gakin) dan telah mendapatkan penjaminan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin dalam bentuk Jamkesmas sejumlah 16.604 orang dan Jamkesda sejumlah
6.870 orang. Hingga tahun 2018 kepesertaan keluarga miskin dalam Jamkesmas sudah hampir
100%.4
Tabel 3.1. Distribusi jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Andalas 4
8
menengah ke bawah, juga berjalan sangat dinamis, ditunjang oleh keberadaan
kampus sebuah universitas swasta di kelurahan Andalas.
9
3.4 Peranan Kerja Sama Lintas Sektor pada Puskesmas Andalas
Berikut ini merupakan pelaksanaan kerja sama lintas sector di Puskesmas Andalas
pada tahun 2019:4,11
1. Camat
Peran:
• Penanggung jawab pelaksanaan pembangunan secara menyeluruh di wilayah
kecamatan, khususnya dibidang kesehatan
• Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum
• Memberi dukungan dalam upaya meningkatkan kinerja puskesmas
• Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat di wilayah
kecamatan
Pencapaian:
• Puskesmas Andalas memiliki sarana dan prasarana yang cukup dengan kondisi baik.
• Membantu mensosialisasikan dan memfasilitasi tim peneliti untuk mengambil data
mengenai masalah gizi dan stunting.
• Akses jamban sehat di Puskesmas Andalas mencapai 97% dan memenuhi target
yaitu 95%
Grafik 3.1. Persentase Akses Jamban Sehat di Kota Padang Tahun 2019 11
10
Gambar 3.2 Persentase TTU Kota Padang Tahun 2019
yang Memenuhi Syarat Kesehatan11
11
• Persentase kualitas air yang memenuhi syarat Kesehatan adalah 82% dari target
100%.
Grafik 3.3 Persentase Kualitas Air yang memenuhi syarat Kesehatan di
Kota Padang tahun 2019 11
• Persentase rumah yang memenuhi syarat di wilayah kerja Puskesmas Andalas adalah
83% dari target yaitu 95%
Grafik 3.4 Persentase Rumah yang Memenuhi Syarat di Kota Padang Tahun 2019 11
12
Grafik 3.5 Persentase SPAL yang memenuhi syarat per Puskesmas Tahun 2019 11
2. Lurah
Peran:
• Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk dapat ikut dalam penyuluhan
program puskesmas.
• Mendukung kebijakan dengan pemberian sarana dan dana dalam penyelenggaraan
puskesmas
• Koordinator, motivator, promotor, fasilitator pembangunan di wilayah, khususnya
di bidang kesehatan
Pencapaian:
• Terselenggaranya program penyuluhan luar Gedung yaitu di Kantor Lurah/Camat
sebanyak 35 kali pada tahun 2018.
Table 3.2 Data Penyuluhan Puskesmas Andalas di Tempat Lain
tahun 2018 4
13
• Pengembangan Kelurahan Siaga dilaksanakan melalui pembentukan Pos Kesehatan
Kelurahan (Poskeskel), pada puskesmas Andalas telah terbentuk 3 Poskeskel.
• Puskesmas Andalas sudah membentuk Kelurahan Siaga Sehat Jiwa di Kelurahan
Parak Gadang Timur
• Pembentukan kelompok-kelompok olahraga di Kelurahan Andalas, Kelurahan
Ganting Parak Gadang, dan Parak Gadang Timur. Penyuluhan Kesehatan olahraga
telah dilakukan sebanyak 8 kali pada tahun 2018.
• Telah dilaksanakan tindakan pencegahan pada kasus DBD dengan PSN
(Pemberantasan Sarang Nyamuk) melalui kegiatan 3M+ dan Fogging focus. Kasus
DBD yang terjadi di wilayah kecamatan Padang Timur mengalami penurunan
dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2017 kasus yang ditemukan berjumlah 55,
sedangkan pada tahun 2018 total kasus yang ditemukan adalah 36 kasus.
3. Dinas Pendidikan
Peran:
• Mengimplementasikan program puskesmas ke sekolah di kecamatan.
• Tim penggerak dalam penanganan kesehatan untuk siswa untuk sekolah (BIAS,
KESPRO anak sekolah)
• Sebagai motivator, promotor dan fasilitator dalam kesehatan di sekolah (PHBS, Lomba
Sekolah Sehat, Lomba Dokter Kecil)
Pencapaian:
• UKS di puskesmas Andalas sudah mempunyai kader dokter kecil, sekolah yang
sudah terUKS serta kader PKPR dan berbagai prestasi di bidang UKS.
• Strata UKS Puskesmas Andalas sudah mulai ada di tingkat optimal dan paripurna,
yaitu untuk TK (Optimal 4, Paripurna 4), SD (Optimal 24, Paripurna 3), SMP
(Optimal 3, PAripurna 2), SMA (Optimal 7, Paripurna 1).
14
• Telah dilaksanakannya BIAS setiap 2 kali setahun dengan capaian di wilayah kerja
puskesmas Andalas yaitu sebesar 80,2% untuk MR dan 52% DT.
• Capaian program UKS untuk skrining/Deteksi Dini Tumbuh Kembang masih belum
mencapai target, sedangkan untuk pembinaan UKS sudah mencapai target (100%)
15
5. Kantor Urusan Agama (KUA)
Peran:
• Penyuluhan kesehatan calon pengantin.
• Kerja sama denagn program imunisasi calon pengantin.
Pencapaian:
• Sudah dilaksanakannya kegiatan preventif melalui pelayanan imunisasi calon
pengantin yaitu imunisasi TT.
Pencapaian:
• Capaian pelayanan kesehatan bayi di wilayah kerja puskesmas Andalas belum
mencapat target yaitu 88,4% dimana targetnya adalah 97%.
Grafik 3.8 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi di Kota Padang Tahun
2019 11
16
Grafik 3.9 Cakupan Kunjungan Balita Menurut Puskesmas Tahun 2019 11
• Capaian pelayanan kesehatan lansia di wilayah kerja puskesmas Andalas tahun 2019
belum mencapai target yaitu 39,9% dari target 100%.
Grafik 3.10 Capaian Pelayanan Kesehatan Lansia Menurut Puskesmas
Tahun 2019 11
7. Pertanian
Peran:
• Penyediaan bibit TOGA
Pencapaian:
• Pada wilayah kerja Puskesmas Andalas terdapat 1528 KK yang memiliki TOGA,
namun hanya 962 KK (62,96%)
17
Table 3.3 Jumlah dan Jenis Tanaman Obat Keluarga Dinas Kesehatan Kota
Padang Tahun 2018 11
8. Universitas
Peran:
• Berkontribusi dalam penelitian untuk menyelesaikan masalah Kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas
Pencapaian:
• Terlaksananya penelitian mengenai penyebab stunting pada anak-anak di wilayah
kerja Puskesmas Andalas pada tahun 2019.12
18
BAB 4
PEMBAHASAN
Kerjasama lintas sektor merupakan salah satu solusi pemecahan masalah puskesmas
yang belum terselesaikan karena banyak masalah kesehatan yang dapat diselesaikan jika
terlaksananya kerjasama lintas sektor yang saling mendukung.3,4
Lintas sektor di wilayah Puskesmas Andalas mencakup unsur pemerintahan, swasta,
dan unsur non pemerintahan diluar sektor kesehatan yang terlibat dalam kesejahteraan
masyarakat. Kerja sama lintas sektor di Puskesmas Andalas melibatkan berbagai sektor
perangkat kerja daerah diberbagai bidang, seperti bidang pemerintahan yaitu camat dan lurah,
bidang pendidikan yaitu dinas pendidikan kota, universitas, bidang pertanian, KUA, BPMPKB,
serta kader dan tokoh masyarakat.4
Lintas sektor juga dilibatkan dalam monitoring dan evaluasi program puskesmas karena
dengan adanya keterlibatan lintas sektor maka usaha untuk memecahkan masalah dapat dinilai
dari berbagai sudut pandang. Monitoring dan evaluasi Puskesmas Andalas yang melibatkan
lintas sektor melalui Lokakarya Mini, laporan bulanan, dan laporan tahunan.4,12
19
Sarana dan bangunan umum dinyatakan memenuhi syarat Kesehatan apabila
memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan dapat mencegah penularan penyakit antar
pengguna, penghuni dan masyarakat sekitarnya, selain itu harus memenuhi persyaratan dalam
pencegahan terjadinya kecelakaan. Pengawasan terhadap TTU dan TPM dilakukan secara
rutin oleh Puskesmas bekerja sama dengan lintas program dan lintas sector terkait permintaan
pengurusan perizinan terhadap sarana dimaksud.4,12
Persentase kualitas air yang memenuhi syarat Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Andalas juga tidak mencapai target. Penyebab sarana air minum belum memenuhi syarat
adalah masih adanya beberapa sarana yang berada dilokasi pencemaran seperti tempat
penampungan sampah sementara, perilaku penggunaan sarana yang belum saniter juga dapat
menyebabkan sarana air minum tidak aman untuk digunakan. Untuk itu upaya pembinaan dan
pengawasan perlu ditingkatkan terus untuk mencapai semua sarana air minum dalam kondisi
yang memenuhi syarat.4,12
Persentase rumah yang memenuhi syarat tidak mencapai target, yaitu hanya 83% dari
target 95%. Masih rendahnya cakupan rumah sehat dipengaruhi oleh masih banyaknya rumah
yang belum mempunyai jamban, saluran pembuangan air limbah dan pengelolaan sampah
yang tidak memenuhi syarat belum maksimal dilakukan masyarakat.4,12
2. Lurah
Lurah merupakan kepala pemerintahan yang bertanggung jawab terhadap kelurahan
disekitar wilayah kerjanya. Lurah dalam kerja sama lintas sektor dengan puskesmas memiliki
peran dalam koordinasi penggerakan masyarakat di kelurahan wilayah kerja Puskesmas
Andalas, koordinasi penggerakan masyarakat ini dapat ketika puskesmas mengadakan sebuah
kegiatan promosi kesehatan seperti kegiatan olahraga, penyuluhan dan pemanfaatan
posyandu. Lurah juga memiliki peran berpartisipasi dalam setiap lokakarya mini,
memberikan dukungan kebijakan, sarana dan dana untuk penyelenggaraan program
Puskesmas. Kelurahan siaga merupakan salah satu program promosi Kesehatan. Kelurahan
Siaga dilaksanakan melalui pembentukan Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel), pada
puskesmas Andalas telah terbentuk 3 Poskeskel. Selain itu, Puskesmas Andalas sudah
membentuk Kelurahan Siaga Sehat Jiwa di Kelurahan Parak Gadang Timur. Namun
permasalahan yang dihadapi adalah masih ada keluarga yang malu mempunyai ODGJ dan
masih ada ODGJ yang dipasung dengan cara dikurung, sehingga data yang didapatkan tidak
maksimal. Sehingga perlu melibatkan lintas sektor untuk mensosialisasikan kepada kluarga
20
agar dapat diberi pengobatan, memaksimalkan kinerja Kelurahan Sehat Jiwa, serta melatih
kader kesehatan jiwa 4,12
Telah dilaksanakan tindakan pencegahan pada kasus DBD melalui fogging focus dan
kegiatan abtisasi di 3 kelurahan serta kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di
wilayah kerja puskesmas Belimbing. Dilakukan pula penyuluhan kepada penduduk yang
terdapat kasus pada saat dilakukan penyelidikan epidemiologi untuk menggalakkan 3 M Plus
serta gotong royong warga melalui koordinasi dengan pihak kelurahan. Capaian dalam
penanganan DBD terlihat dari jumlah kasus DBD yang mengalami penurunan, yaitu 55 kasus
pada tahun 2017, menjadi 36 kasus pada tahun 2018.4,12
3. Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan membidangi seluruh sekolah di wilayah kerja puskesmas Andalas
yang menyokong segala program puskesmas yang memiliki implementasi ke sekolah
diantaranya UKS (Upaya Kesehatan Sekolah) yang merupakan salah satu program UKM
pengembangan dan pembinaan sekolah. Puskesmas bersama kecamatan Padang Timur turut
serta melakukan pembinaan ke beberapa SMP dan SMA di kecamatan Padang Timur dalam
rangka pembinaan dan skrining pemakaian NAPZA di kalangan pelajar, pelatihan dokter
kecil di tiap TK dan SD di kecamatan Padang Timur, skrining kesehatan siswa kelas 1,
pemeriksaan caries gigi, pemeriksaan serumen, ganguan lihat, dan buta warna, Bulan
Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), penyuluhan kesehatan UKSG, melaksanakan PSN
(Pemberantasan Sarang Nyamuk) serta pembentukan serdadu jentik di sekolah.
Salah satu masalah di Puskesmas Andalas adalah program PKPR yang belum
terjalankan dengan baik, hal tersebut disebabkan karena SDM yang kurang memadai karena
pemegang program UKS juga juga merupakan pemegang program PKPR sehingga
diperlukan koordinasi dan diskusi khusus, mengenai program UKS, PKPR, dan pemagian
kerja petugas yang lebih baik.4,12
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) adalah bulan dimana seluruh anak sekolah
mendapatkan imunisasi DT, Td dan dilaksanakan diseluruh Indonesia. BIAS bertujuan untuk
memberikan perlindungan bagi anak usia sekolah dasar agar dapat mempertahankan eliminasi
terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus dalam jangka panjang melalui imunisasi DT,
TT dan Campak pada anak sekolah. BIAS dilaksanakan 2 kali setahun yaitu Bulan September
untuk imunisasi Campak dan Bulan November untuk imunisasi DT kelas I dan Td untuk kelas
II dan III. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program BIAS yaitu adanya
21
penolakan orang tua murid karena masih terkait kehalalan vaksin dan efektitas vaksin
sendiri.12
7. Pertanian
Peran bidang pertanian dalam kerja sama lintas sektor adalah menyediakan bibit
tanaman obat keluarga (TOGA). TOGA bermanfaat bagi masyarakat untuk menjaga
kesehatan, mengobati penyakit dengan gejala ringan dan memperbaiki gizi masyarakat. Pada
wilayah kerja Puskesmas Andalas terdapat 1528 KK yang memiliki TOGA, namun hanya
962 KK (62,96%) yang memanfaatkan TOGA. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai manfaat TOGA sehingga diperlukan penyuluhan yang
berkelanjutan.12
8. Universitas
Universitas bekerja sama dengan Puskesmas Andalas dalam hal meneliti penyebab
stunting pada anak-anak di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Latar belakang dari program
ini adalah kasus balita gizi kurang yang terjadi di wilayah Kecamatan Padang Timur. Masalah
gizi kurang menjadi persoalan yang sulit di selesaikan dari tahun ke tahun, terutama di
23
kelurahan Kubu Dalam Parak Kerakah yang menjadi wilayah dengan kasus gizi kurang paling
banyak pada tahun 2018. Maka untuk mengetahui lebih jauh akar penyebab stunting
dilakukan kerja sama antara Puskesmas dengan Universitas Andalas yang berperan untuk
meneliti lebih lanjut mengenai permasalahan stunting dan masalah gizi. Hal ini dimaksudkan
agar tindakan yang diambil oleh Puskesmas untuk mengatasi masalah stunting bisa lebih tepat
dan memiliki efektifitas tinggi.12
24
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Kerja sama lintas sektor di Puskesmas Andalas sudah berjalan dengan cukup baik
dengan melibatkan unsur pemerintahan, dan unsur non pemerintahan diluar sektor
kesehatan yang terlibat dalam kesejahteraan masyarakat, namun ada beberapa
kekurangan dengan tidak tercapainya target yang telah ditetapkan.
2. Kerja sama lintas sektor di Puskesmas Andalas masih memiliki beberapa permasalahan
yang memerlukan peningkatan peran masing-masing sektor.
5.2 Saran
1. Puskesmas Andalas diharapkan meningkatkan kerja sama lintas sektor untuk
menyelesaikan permasalahan kesehatan yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas
Andalas.
2. Puskesmas Andalas diharapkan meningkatkan komunikasi dan koordinasi dalam
merencanakan, melaksanakan dan evaluasi kegiatan yang melibatkan lintas sektor agar
terlaksananya program kesehatan yang optimal
3. Pemegang program diharapkan lebih aktif mensosialisasikan program yang dijalankan
kepada masyarakat dan kepada sektor mitra, sehingga tujuan program tersebut dapat
tercapai dengan lebih optimal.
25
DAFTAR PUSTAKA
26