Anda di halaman 1dari 29

Teknik Pemeriksaan

Laboratorium Kecacingan

Oleh
I Kadek Swastika
Departemen Parasitologi FK Unud
dr. I Kadek Swastika, M.Kes

TTL : Denpasar, 28 Nopember 1978


Kantor : Departemen Parasitologi FK Unud
Jl. P.B Sudirman Denpasar
No HP : 08124649002
Email : kadek_swastika@unud.ac.id

Riwayat Pendidikan :
S1 dan Profesi : FK Unud
S2 : Pasca Sarjana UGM

Penelitian :
Taeniasis/Cysticercosis
Soil Transmitted Helmints
Resistensi Insektisida terhadap nyamuk
Aedes aegypti
1 2

3 4
Nematoda
Helmint
Trematoda
Cestoda
Kecacingan

Cacingan adalah penyakit yang


disebabkan oleh infeksi cacing dalam
tubuh manusia yang ditularkan melalui
tanah.
PMK 15 tahun 2017
Soil Transmitted Helmints

1
• Ascaris lumbricoides / cacing gelang

2
• Trichuris trichiura / cacing cambuk

3
• Necator Americanus / cacing tambang

4
• Ancylostoma duodenale / cacing tambang

5
• Strongyloides stercoralis
Cacing usus lainnya yang ditemukan
kasusnya di Bali
• Enterobius vermicularis
• Taenia saginata
• Taenia solium
• H. nana
Diagnosis Cacingan

Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan Laboratorium
• Penyakit-penyakit Parasit (cacingan)
diagnosisnya sulit ditegakkan hanya dengan
pemeriksaan klinis saja
• Pemeriksaan laboratrium sangat membantu
dalam menegakkan diagnosis penyakit-
penyakit yang disebabkan oleh parasit (cacing)
IDENTIFIKASI PARASIT

• Makroskopis
• Mikroskopis
• Kultur
• Immuno / Sero-Diagnosis
• PCR
HASIL PEMERIKSAAN LAB.

 TERGANTUNG PADA:
– PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN
PEKERJA LABORATORIUM
– JUMLAH SPESIMEN
– WAKTU TEPAT
– FASILITAS LAB.
– INFORMASI DAN PERMINTAAN TENAGA
KESEHATAN
Cara Pengumpulan dan
Penanganan Spesimen
Feses
 Instruksi pada pasien harus jelas
 Tempat penampungan feses harus bersih,
bermulut lebar dan tutupnya rapat
 Beberapa jenis obat dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan
 Hindari kontaminasi dari air dan urine
 Spesimen harus diberi label yang jelas
 Spesimen harus segera dikirim ke
laboratorium
Bentuk cacing yang
ditemukan dalam feses
 Telur Nematoda, Trematoda dan
Cestoda
 Stadium larva nematoda
 Proglotid cacing pita
 Terkadang juga cacing dewasa Ascaris
, dan cacing kremi
Pemeriksaan secara
Makroskopis

 Konsistensi
 Adanya darah dan lendir
 Adanya cacing kremi, Ascaris,
proglotid cacing pita
 Warna serta bau dari feses
Hasil pemeriksaan makroskopis dapat
memperkirakan jenis parasit yang
kemungkinan akan ditemukan
Pemeriksaan Mikroskopis

 Sediaan Langsung/Direct Wet Film


 Tehnik Konsentrasi
 Pewarnaan permanen/Permanent
Stained
Sediaan Langsung

 Untuk mendeteksi Topozoite dan kista


protozoa, telur cacing
 Jenis pemeriksaan langsung
– Saline
– Eosin
– Lugol
 Metode
Tehnik Konsentrasi

 Tipe tehnik konsentrasi


– Flotasi
 Telur dan kista mengapung di permukaan tabung
 Bebas dari fecal debris
 Tidak bisa untuk telur yang beroperculum (S.
Haematobium)
– Sedimentasi
 Telur berada di bawah/didasar tabung
 Terkontaminasi fecal debris
FORMALIN ETHER
SEDIMENTATION
Permanent Stained
 Bersifat permanen dan tahan beberapa
tahun
 Dapat digunakan untuk pendidikan
 Dapat untuk dikonsultasikan kepada yang
lebih ahli
 Pengecatan yang sering digunakan:
– Iron hematoxylin stain
– Trichrome stain
– Acid fast stain (for Cryptosporidium)
Telur A. lumbricoides
Telur Hook worm
Telur T. trichiura
Telur Taenia sp
Telur E. vermicularis
BERSAMA KITA BEBASKAN
ANAK ANAK INDONESIA DARI
KECACINGAN

Anda mungkin juga menyukai