Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KEGIATAN

MAGANG/PRAKTEK KERJA LAPANGAN ( PKL)

MENINGKATKAN KESADARAN MAHASISWA SANTRI YANG


KARANTINA DIKARENAKAN BELUM SEPENUHNYA MEMATUHI
PROTOKOL KESEHATAN BAIK DI AREA KAMPUS MAUPUN DI
AREA PESANTREN STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

SISI ANDRILAM

14174341

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

2021
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Magang/Pratek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa Program


Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Surya Global Yogyakarta Konsentrasi
Manajemen Rumah Sakit

Telah disetujui dan disahkan Pada:

Hari/tanggal :

Tempat :

Yogyakarta,

Mengetahui,
Pembimbing Lapangan/Praktik Dosen Pembimbing

(Jerry Kurniawan, A.md) (Woro Ispandiyah, S.K.M.,MPH)


MOTTO

“ Kerjakanlah hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain,
karena hidup hanya sekali, dan selalu ingat kapanpun dan dimanapun
kita berada Dia-lah tempat kita meminta dan memohon.”
KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur kehadirat Tuhan seluruh alam, penyusun dapat


menyelesaikan laporan “Praktek Kerja Lapangan (PKL)/ Magang Kerja di
STIKes Surya Global Yogyakarta Yogyakarta” tepat pada waktunya.
Untuk menyelesaikan laporan ini, penyusun mengambil bahan dari
berbagai referensi. Tidak lupa penyusun mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Kedua orang tua yang telah memberikan doa serta dukungannya, Serta
kepada teman-teman seperjuangan yang telah memberikan dukungan
dan semangat sehingga laporan ini dapat selesai dengan maksimal.
2. Nor Wijayanti, S.KM.,M.Kes selaku Kepala Program Studi Ilmu
Kesehatan di STIkes Suya Global Yogyakarta.
3. Ibu Woro Ispandiyah, SKM., MPH yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam menyusun laporan ini.
4. Bapak Jery Kurniawan, A.md serta Bapak Eko Sutrisno, S.E, selaku
pembimbing lapangan/praktek Kegiatan Magang/Praktek Kerja
Lapangan ( PKL ).
Dengan doa maka penyusun berharap, semoga laporan ini
bermanfaat bagi setiap insan untuk dapat dipergunakan dengan
semestinya.

Yogyakarta,

Penyusun

Sisi Andrilam
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................ii
HALAMAN MOTTO.........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................................v
DAFTAR TABEL...............................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................................1
B. Tujuan Magang/PKL..................................................................................................2
C. Lokasi Magang/PKL..................................................................................................2
D. Metode Magang/PKL.................................................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI
A. Nama Instansi dan Badan Hukumnya .......................................................................4
B. Sejarah Berdirinya......................................................................................................4
C. Visi Misi Dan Tujuan................................................................................................6
D. Struktur Organisasi Dan Personalianya....................................................................8
E. Sarana dan Prasarana.................................................................................................9
BAB III RUANG LINGKUP BIDANG KERJA DAN PERMASALAHAN
A. Ruang Lingkup Bidang Kerja Di Tiap Bagian........................................................10
B. Permasalahan Di Tiap Bagian.................................................................................11
BAB IV LAPORAN KERJA DAN ANALISA PERMASALAHAN
A. Laporan Kerja..........................................................................................................12
B. Investaris Masalah....................................................................................................12
C. Prioritas Masalah......................................................................................................13
D. Analisis Penyebab Masalah.....................................................................................14
E. Alternatif Pemecah Masalah....................................................................................14
F. Prioritas Pemecah Masalah......................................................................................15
G. P1,P2,P3...................................................................................................................15
H. Analisis Swot............................................................................................................19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan..............................................................................................................23
B. Saran .....................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tabel Prioritas Masalah.............................................................................9
Tabel 4.2 Tabel Prioritas Solusi.................................................................................10
DAFTAR GAMBAR
Struktur Organisasi…………………………………………………………

Diagram Fish Bone…………………………………………………………

Kuadran Swot………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis
coronavirus yang diketahui meyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome
( MERS ) dan severe Acute Respiratory Syndrome ( SARS ). Coronavirus
disaese 2019 ( COVID 19 ) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab covid 19 ini
dinamakan sars-coV-2 virus corona adalah zoonosis ( ditularkan anatara
manusia dan hewan ). Penelitian menyebutkan bahwa SARS transmisikan
dari kucing luwak ( civet cats ) kemanusia dan MERS dari unta kemanusia
adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID -19 ini masih
belum diketahui ( Kemenkes 2020 ).

Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala


gangguan pernafasan akut seperti demam, batuk dan sesak nafas. Masa
inkubasi rata rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada
kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, bahakan kematian. Tanda tanda dan gejala
klinis yang dilaporkan pada sebagian kasusu adalah demam, dengan
beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen
menunjukan infiltrat pneumonia luas dikedua paru ( Kemenekes,2020 ).

Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia


kemanusia melalui percikan batuk atau bersin ( droplet ), tidak melalui
udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang
kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat COVID-19.
Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui
cuci tangan secara teratur, menggunakan sabun dan air bersih,menerapkan
etika batuk dan bersin, menghindari kontak langsung dengan hewan ternak
dan hewan liar, serta menghindari kontak dekat dengan siapapun yang
menunjukan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain
itu, menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI ) saat berada
difasilitas kesehatan terutama unit gawat darurat( Kemenkes,2020).
Dengan pendekatan secara langsung sesuai dengan bidang
keahliannya serta ikut berperan aktif dalam dunia kerja yang
sesungguhnya, maka Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini diharapkan dapat
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan toeri-
teori yang telah diperoleh di perkuliahan dengan permasalahan/kasus-
kasus nyata di lapangan pekerjaan.
Disamping itu Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah
satu kegiatan akademik yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Surya Global Yogyakarta Prodi
Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Sistem Informasi Kesehatan,
Kesehatan Reproduksi, Manajemen Rumah Sakit sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan studinya. dengan demikian, saya tertarik untuk
menjadi relawan satuan tugas covid-19 yang ada di kampus STIKes Surya
Global yang di sebut dengan Satgas Covid dengan mencari pengalaman
serta menambah wawasan luas dan ingin mengetahui apa saja tugas untuk
menjadi seorang relawan khususnya di satgas STIKes Surya Global
Yogyakarta

Memilih lokasi magang di salah satu instansi pendidikan yaitu


karena merupakan salah satu tempat yang terkena dampak dari pandemik
Covid-19, adalah STIKes Surya Global, hal tersebut berdampak pada
pembelajaran yang tidak bisa dilakukan secara offline/tatap muka,
praktikum yang banyak tertunda, kegiatan praktek yang banyak tertunda
juga, dan kegiatan-kegiatan juga tidak bisa dilakukan, dan setelah
menetapkan perkuliahan daring selama beberapa bulan serta melakukan
suatu kegiatan dengan melaksanakan protokol kesehatan, dengan adanya
mahsan yang di karantina ketika datang di asrama maupun kampus dengan
tempat yang disediakan bagi mereka yang baru saja datang dari daerah
masing-masing dengan menaati prototokol kesehatan.

B. Tujuan Magang/PKL
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa memperoleh pengalaman langsung dilapangan atau
tempat magang dalam mengaplikasikan ilmu kesehatan
masyarakat disuatu instansi atau tempat kerja maupun
dimasyarakat.
b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan keilmuan bagi
mahasiswa secara langsung kedalam dunia kerja.
c. Sebagai sarana membentuk sikap dan mental mahasiswa agar
mampu dan berani menghadapi tantangan dunia kerja yang
kompetitif.
2. Tujuan Khusus

Tujuan Khusus pelaksanaan Magang/PKL ini adalah untuk


menuntaskan beban studi di semester VII

3. Lokasi Magang/PKL
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di :
Instansi/Lembaga :STIKes Surya Global Yogyakarta
Yogyakarta
Alamat :Jalan Ahmad Yani (Ringroad Selatan Blado
Potorono Banguntapan Bantul DIY
Telp/Fax : Telp. (0274) 4469098 / 4469099 ,
Fax. (0274) 4469101
Email : info@stikessuryaglobal.ac.id
Kode Pos : 55196
Waktu Pelaksanaan : 22 Oktober sampai 12 Desember 2020
4. Metode magang/ PKL
1. Orientasi dan pengenalan instansi tempat praktek kerja lapangan (PKL)
2. Mempelajari dan memahami tugas dan tanggung jawab (job
description) pada setiap bagian atau departement sesuai dengan lokasi
Praktek Kerja Lapangan (PKL).
3. Memahami menganalisis dan melakukan intervensi terhadap
masalah/kasus-kasus yang timbul diinstansi pada umumnya dan
khususnya pada bagian/department sesuai lokasi Praktek Kerja
Lapangan (PKL).
4. Melaksanakan jam kerja sesuai dengan ketentuan instansi lokasi praktek
kerja lapangan (PKL).
BAB II

GAMBARAN UMUM INSTANSI

A. Nama Instansi Dan Badan Hukumnya


1. Nama instansi : Kampus Stikes Surya Global Yogyakarta yang terletak
di Ringroad selatan , Blado,Potorono,Banguntapan Bantul.
2. Badan Hukum :
a. Yayasan Surya Global
Akte Notaris Muhammad Kamaludin Purnomo SH Nomor 15
tanggal 29 Maret 2002 Yayasan ini juga telah disahkan oleh
Kementerian Hukum dan HAM RI nomor C-27.HT.01.02.TH 2005
Tanggal 10 Januari 2005.
b. Legalitas Kelembagaan
1) Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia Nomor 35/D/O/2003 tanggal 13 Maret 2003 Tentang
pemberian ijin penyelenggaraan program-program studi dan
pendirian STIKes Surya Global Yogyakarta Yogyakarta
diselenggarakan oleh Yayasan Surya Global.
2) Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
nomor 152/SK/BAN-PT/Akred/PT/IV/2015 tanggal 10 April
2015 tentang nilai dan peringkat akreditasi perguruan tinggi.
3) Surat Keputusan Dirjen DIKTI tentang perpanjangan ijin
penyelenggaraan program studi Kesehatan Masyarakat di
STIKes Surya Global Yogyakarta Yogyakarta Nomor
2202/D/T/2005 tanggal 11 Juli 2005.
4) Surat Keputusan Dirjen DIKTI tentang perpanjangan ijin
penyelenggaraan program studi Kesehatan Masyarakat di
STIKes Surya Global Yogyakarta Yogyakarta Nomor
2970/T/K-V/2009 tanggal 24 Juli 2009.
5) Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Nomor 157/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/VIII/2013 tanggal 20 Juli
2013 tentang Nilai dan peringkat Akreditasi pada program
sarjana.
6) Surat Keputusan Dirjen DIKTI tentang perpanjangan ijin
penyelenggaraan program studi Ilmu Keperawatan di STIKes
Surya Global Yogyakarta Yogyakarta Nomor 2203/D/T/2005
tanggal 11 Juli 2005.
7) Surat Keputusan Dirjen DIKTI tentang perpanjangan ijin
penyelenggaraan program studi Ilmu Keperawatan di STIKes
Surya Global Yogyakarta Yogyakarta Nomor
2971/T/K-V/2009 tanggal 24 Juli 2009.
8) Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Nomor 084/SK/BAN-PT/Ak-SURV/S/III/2013 tanggal 23
Maret 2014 tentang Nilai dan peringkat Akreditasi pada
program sarjana.
9) Surat Keputusan Dirjen DIKTI Nomor 267/D/O/2008 tanggal
31 Desember 2008 tentang pemberian ijin penyelenggaraan
program pendidikan profesi ners pada perguruan tinggi.
10) Surat Keputusan Dirjen DIKTI nomor 6972/D/T/K-V/2011
tanggal 9 Mei 2011 tentang perpanjangan ijin penyelenggaraan
program studi profesi ners.
11) Surat Keputusan LAM PT Kes Nomor
0182/LAM-PTKes/Akr/Pro/XII/2015 tanggal 20 Desember
2015 tentang Status, nilai dan peringkat akreditasi program
studi profesi ners STIKes Surya Global Yogyakarta.
12) Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia nomor 224/E/O/2013 tanggal 7 Juni 2013
Tentang Izin penyelenggaraan program studi Farmasi (D III)
pada STIKes Surya Global Yogyakarta.
13) Surat Keputusan LAM PT Kes Nomor
0233/LAM-PTKes/Akr/Dip/XII/2015 tanggal 20 Desember
2015 tentang Status, nilai dan peringkat akreditasi program
studi Farmasi (D III) STIKes Surya Global Yogyakarta.
c. Reputasi Kelembagaan
1) Tahun 2009 sebagai penerima Program Hibah Kompetisi
Institusi (PHKI) dari Direktorat Kelembagaan Ditjen Dikti
Kemendiknas RI.
2) Tahun 2012 sebagai penerima Hibah Kompetisi Pembinaan
Perguruan Tinggi Swasta (PHP-PTS) dari Direktorat
Kelembagaan Ditjen Dikti Kemdiknas RI.
3) Tahun 2013, 2014 dan 2015 sebagai penerima hibah penelitian
dosen DIPA Kopertis wilayah V Yogyakarta.
4) Tahun 2016, sebagai penerima hibah pembangunan Masjid
kampus STIKes Surya Global Yogyakarta kerjasama dengan
Lembaga Swadaya Masyarakat dari Kuwait.
B. Sejarah Berdirinya
Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
merupakan sebuah pengabdian warga Negara terhadap bangsa dalam
upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang bukan hanya
tanggung jawab pemerintah.masyarakat mendapat kesempatan untuk
menyelenggarakan suatu pendidikan formal melalui suatu lembaga
yang berbadan hokum sejalan dengan Undang- Undang No. 20 Tahun
2003 tentang system pendidikan nasional pasal 54 yang mennyatakan
bahwa masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana,
dan pengguna hasil pendidikan.
Pendidikan tenaga kesehatan sebagai integral dari pembangunan
kesehatan, merupakan salah satu elemen yang penting dalam
menunjang terwujudnya visi kementrian kesehatan Republik
Indonesia yaitu masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan .
karenanya ditetapkan visi pendidikan tenaga kesehatan yang
professional sesuai dengan kebutuhan program pelayanan kesehatan
dan menuju mmasyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Misi pendidikan tenaga kesehatan untuk mewujudkan visi tersebut
adalah meningkatkan mutu lulusan ,meningkatkan mut institusi
pendidikan tenaga kesehatan ,termasuk pendidikan tenaga kesehatan
yang didirikan dan diselenggarakan oleh pihak masyarakat,serta
meningkatkan kemitraan dan kemandirian institusi,
pemerintah,masyarakat termasuk swasta dalam pelaksanaan diknakes.
Perwujudann misi ini perlu sejalan kondisi nyata perkembangan
internasional antara lain perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan pemberlakuan pasar bebas, maka tujuan pendidikan
tenaga kesehatan diarahakan untuk menghasilkan tenaga kesehatan
yang kompeten,professional,dan berdaya saing yang jumlah dan
jenisnya sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dalam tatanan pelayanan
kesehatan ditingkat nasional dan global.
Penyediaan tenga kesehatan juga perlu didasarkan atas proyeksi
kebutuhan tenaga tersebut sejalan dengan tuntutan dan permintaan
pasar (demand-driven) seta perkembangan eidemiologi penyakit dan
perubahan demografi. Transisi domografi dan epidemiologi penyakit
telah mendorong perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat dan
perubahan ini sudah barang tertentu mendorong perkembangan
teknologi kesehatan/kedokteran terutama dalam bidan instrumentasi
diasgnostik,terap dan rehabilitasi medis. Sejalan dengan ini hal
tersebut maka keberadaan tenga kesehatan,khususnya tenaga
farmasi ,kesehatan masyarakat dan perawat professional sangat
strateegis dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Berawal dari niatan tulus untuk turut berkiprah di dunia
pendidikan dalam usaha mencerdasakan anak bangsa, maka Yayasan
Surya Global Yogyakarta mengambil peran aktif dalam bidang
pendidikan tinggi kesehatan sebagai sarana konkrit dalam usaha
mencerdaskan anak bangsa. Dengan komitmen tersebut Yayasan
Surya Global mendirikan dan meresmikan Perguruan Tinggi yang
bergerak di bidang Ilmu Kesehatan yang diberi nama Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Surya Global Yogyakarta. Tepatnya pada tanggal 13
Maret 2003 dengan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional No. 35/D/O/2003 tanggal 23 Maret 2003 dengan resmi
STIKES Surya Global berdiri.

Dalam perjalanannya setelah 2 (dua) tahun berjalan, STIKes Surya


Global Yogyakarta telah mendapatkan Ijin Perpanjangan Program
Studi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
dengan No. 2202/D/T/2005 untuk Program Studi Kesehatan
Masyarakat serta Perpanjangan Ulang Ijin Penyelenggarakan Program
Studi Kesehatan Masyarakat dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia dengan No 2970/D/T/K-V/2009 dan Surat
Keputusan No. 2203/D/T/2005 untuk Program Studi Ilmu
Keperawatan serta Perpanjangan Ulang Ijin Penyelenggarakan
Program Studi Ilmu Keperawatan dari Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia dengan No 2971/D/T/K-V/2009.

Pada bulan Juni 2007 STIKes Surya Global Yogyakarta


mengikuti proses visitasi (Akreditasi) yang diselenggarakan oleh
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dan
berdasarkan SK BAN PT nomor : 015/BAN-PT/Ak.-X/S1/VII/2007
Program Studi Ilmu Keperawatan dinyatakan telah Terakreditasi dan
untuk Program Studi Kesehatan Masyarakat juga teah dinyatakan
Terakreditasi sesuai dengan nomor BAN PT yaitu : SK. No.020/BAN-
PT/Ak.-X/S1/IX/2007. 
Pada bulan Desember 2008, STIKES Surya Global menambah satu
lagi program studi yaitu Program Studi Profesi Ners dengan ijin
penyelenggaraan Surat Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI No.
267/D/O/2008. Pada tahun 2011, Program Studi Profesi Ners
mendapatkan Perpanjangan Ulang Ijin Penyelenggaraan Program
Studi Profesi Ners dari Kementerian Pendidikan Nasional Kopertis
Wilayah V DIY  No. 6972/D/T/K-V/2011. 

Tahun 2011, STIKES Surya Global menambah 1 (satu)


program studi yaitu Program Studi Diploma III yaitu Program Studi
Farmasi dengan ijin penyelenggaraan Surat Keputusan No
224/E/O/2013. Tahun 2014 STIKES Surya Global mengajukan proses
Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dan pada tahun 2015
STIKES Surya Global telah Terakreditasi BAN PT dengan Surat
Keputusan BAN PT Nomor: 152/SK/BAN-PT/Akred/PT/IV/2015.
Kampus STIKes Surya Global Yogyakarta yang terletak di Ringroad
Selatan, Blado, Potorono, Banguntapan, Bantul dengan beberapa
ruangan dan asrama yang dibangun untuk menampung kegiatan
perkuliahan, praktikum, asrama , perpustakaan dan klinik kesehatan,
sebagai Kampus Terpadu STIKes Surya Global. Oleh karena
kepercayaan dari seluruh civitas akademika, saat ini STIKes Surya
Global mengelola 4 (empat) Program Studi dan beberapa konsentrasi
peminatan studi di masing-masing program studi.

C. Visi Misi dan Tujuan


Rumusan visi STIKes Surya Global Yogyakarta adalah:
Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang menghasilkan
tenaga kesehatan berkarakter Agamis, Humanis dan Kompeten di
bidangnya dengan mengembangkan dan menerapkan ilmu kesehatan
untuk kesejahteraan dan kemuliaan peradaban manusia.Visi tersebut
ditargetkan akan terealisasi pada tahun 2025 sesuai dengan Statuta
STIKes Surya Global Yogyakarta pada bab II pasal 2 ayat 2.

Dalam upaya mencapai visi tersebut, STIKes Surya Global


Yogyakarta telah merumuskan misi sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi kesehatan yang berlandaskan
pada keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan akhlak
mulia;
2. Mengembangkan perilaku agamis, sikap humanis dan kompeten di
bidangnya bagi seluruh civitas akademika STIKes Surya Global
Yogyakarta;
3. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang mampu mendukung
kemajuan pendidikan kesehatan Nasional sehingga terwujud sistem
kesehatan Nasional yang bertujuan meningatkan derajat kesehatan
masyarakat;
4. Menyelenggarakan  penelitian  dalam  bidang  kesehatan  yang  kontekt
ual  untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemuliaan peradaban
bangsa dan Negara Indonesia.
5. Mengembangkan  dan  memanfaatkan  Ilmu
Kesehatan  untuk  peningkatan kesejahteraan  hidup masyarakat dan
kemuliaan peradaban Bangsa dalam rangka pengabdian kepada
masyarakat.
6. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan prinsip good governance.

Adapun rumusan tujuan penyelenggaraan pendidikan di STIKes Surya


Global Yogyakarta adalah:

1. Menghasilkan lulusan yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang


Maha Esa, berakhlaq mulia, dan memiliki kompetensi dibidangnya;
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki Aqidah yang lurus (Salimul
Aqidah), Ibadah yang benar (Shohihul Ibadah), Akhlak yang terpelihara
dan berbakti kepada orang tua(Matinul Khuluq & birrul walidain),
Badan yang sehat dan kuat (Qowiyyul Jism), Pemikiran yang
berwawasan luas (Mutsaqoful Fikr), Mandiri (Qodirun ‘Alal Kasbi),
Tertata urusannya (Munazhamun Fii Syu’unihi), Pandai mengatur
waktu (Haritsun ‘Alal Waqtihi), bersungguh-sungguh (Mujahadun
Liinafsihi), Bermanfaat bagi orang lain (Nafi’un Lii Ghoirihi).
3. Mewujudkan sivitas akademika yang menjadi teladan
dalam menegakkan amar makruf nahi munkar;
4. Mewujudkan perguruan tinggi yang terdepan dalam kegiatan
kemanusiaan, bela Negara dan cinta Tanah Air;
5. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan dalam
pemberdayaan masyarakat melalui konsep pemecahan masalah dengan
metode ilmiah;
6. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik dan
kompeten di bidangnya serta dapat menerapkan, mengembangkan ilmu
pengetahuan di bidang kesehatan, untuk kemaslahatan umat,
Masyarakat, Bangsa dan Negara;
7. Menghasilkan  penelitian  dalam  bidang  kesehatan  yang  kontektual  u
ntuk meningkatkan kesejahteraan dan kemuliaan peradaban bangsa dan
Negara Indonesia.
8. Menghasilkan  kegiatan  pengabdian  yang  memanfaatkan  Ilmu
Kesehatan untuk pelayanan masyarakat.
9. Mewujudkan pengelolaan pendidikan tinggi yang terencana,
terorganisasi, bersungguh sungguh, terus menerus, tidak terputus dan
berkelanjutan.
D. Struktur Organisasi Dan Personil

Gambar 2.1
Struktur Organisasi STIKes Surya Global

Struktur organisasi merupakan kerangka yang menunjukan seluruh


kegiatan-kegiatan untuk mencapai sasaran pencapaian tujuan organisasi,
hubungan antar fungsi-fungsi serta wewenang dan tanggung
jawabnya.berikut struktur kepengurusan organisasi stikes surya global:
Pengelola stikes surya global Yogyakarta
Ketua : Dwi Suharyanta, ST,MM,M.Kes
Wakil ketua I :H.Dedy Kuswoyo,S.IP,M.PD,M.PH.
Wakil ketua II : Rustiana Setyowati,SE,MM,M.PH
Wakil ketua III : Suyatno,S.PDI,M.PDI

Kepala program studi KM : Nor Wijayanti,SKM,M.Kes


Kepala program studi IKP : Supriyadi,S.KEP.,Ns.,M.Kes
Kepala program studi Profesi : Ani Mashunatul
M,S.KEP.,Ns.,M.Kep.
Kepala program studi Farmasi :Dwi Kurniawati
Sambodo,S.Farm,M.Si.,Apt.

E. Sarana Dan Prasarana

1. P3SP ( Pusat Pengembangan Program Simulasi Dan Parktik)


program studi kesehatan masyarakat Sebagai salah satu langkah untuk
membekali mahasiswa santri STIkes Surya Global Yogyakarta
mengadakan program simulasi dan praktek di bawah pengelolaan
pusat pengembangan program simulasi dan praktek ( P3SP). Program
ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan di luar kegiatan
di kelas.

2. LPAS ( Lembaga Pengembangan Akhlaq Spiritual)

Agar perjalanan dakwah dapat mendekati sasaran yang hendak dicapai


maka ada dua jenis pertumbuhan yang perlu diwujudkan secara
seimbang yaitu pertumbuhan horizontal dan vertikal. Medan
pertumbuhan horizontal ialah nasyruddakwah (penyebaran dan
perluasan dakwah) dengan kualitas, perluasan operasional, dan
sasarannya. Sedangkan medan pertumbuhan vertikal ialah tarbiyah
dengan segala pendekatan, tahapan, karakteristik, alat piranti dan
keuniversalannya. Program ini dilaksanakan selama 4 semester,
dimulai dari semester 3, 4, 5 dan 6. Materi yang diajarkan meliputi
praktek toharoh, praktek sholat, sholat nafilah, sujud syukur, sholat
musafir, zakat, puasa, perawatan jenazah hingga praktek manasik haji.
Kami mengharapkan setelah lulus dari Stikes Surya Global,
mahasiswa sudah benar-benar bisa beribadah dengan baik serta
mampu membaca al-qur’an degan baik dan benar, hafal 25 surat-surat
pendek al-qur’an dan doa sehari-hari sebagai syarat lulus dari Stikes
Surya Global.

3. Perpustakaan

Sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan


misinya, perpustakaan Pesantren STIKes Surya Global memiliki
tujuan mendukung kinerja dari perguruan tinggi dalam
menyelenggarakan pendidikan dengan menyediakan sumber-sumber
informasi ilmiah di perpustakaan tersebut dan selalu melayani
pengguna (mahasiswa) selama menjalankan pendidikan di perguruan
tinggi.

Layanan :

a. Koleksi referensi

b. Koleksi sirkulasi

c. OPAC

d.   Jurnal/ terbitan berkala

Layanan lain: layanan bebas pustaka, fotocopi, akses oleh pengguna di


luar civitas akademika  STIKes Surya Global Yogyakarta.

4. UPT Komputer

STIkes Surya Global Yogyakarta menyediakan sarana laboratorium


computer sebagai wahana praktik dan belajardanpraktek penerapan
teknologi computer. Laboratorium computer dengan luas 120 m2 ini
letak di kampus utarayang terdiri dari dua ruang laboratorium
computer dengan jumlah 62 unit komputer dengan processor Pentium
dilengkapi dengan layanan teknologi internet LCD, viewer, ruangan
ber-AC dan dilengkapi dengan sarana belajar lainnya.

5. Laboratorium Pratikum

Fasilitas atau sarana penunjang kegiatan akademik/perkuliahan


mahasiswa santri berupa sejumlah laboratorium, terdapat dikampus
STIkes Surya Global Yogyakarta. Laboratorium tersebut digunakan
untukmementapkan keilmuan ( teori-teori, konsep- konsep)
mahasiswa santri. Di samping itu mahasiswa ataupun dosen dapat
menggunakan fasilitas tersebut untuk kegiatan/rekayasa dan keahlian
serta profesi.

6. RSA (Rumah Sehat Alami) Surya Global.

Stikes Surya Global  memberikan kesempatan dan keterampilan


kepada mahasiswa khususnya program studi Kesehatan
Masyarakat dimana untuk belajar dan berkembang secara optimal
dan memberikan ruang yang cukup bagi pengembangan dan
pembinaan diri melalui Program Herbalis Medicine yang dikelola
oleh RSA (Rumah Sehat Alami) Surya Global.

Dalam program ini mahasiswa akan diberi bekal ilmu pengobatan ala
timur,  dimana sudah sejak dahulu pengobatan ini dipercaya dan
terbukti dapat mengatasi berbagai macam persoalan kesehatan di
masyarakat. Pengobatan yang dipelajari adalah mengandalkan
tanaman obat  dan terapi fisik.
BAB III
RUANG LINGKUP BIDANG KERJA DAN PERMASALAHANYA

A. Ruang lingkup bidang kerja


Pos Graha & Muamalat:

1. Pemeriksaan suhu tubuh dan mendata mahsan karantina


maupun yang tidak karantina setiap hari disemua asrama.

2. Pemeriksaan suhu tubuh dan mendata setiap orang yang


memasuki area Pesantren STIKes Surya Global Yogyakarta

3. Pemeriksaan suhu tubuh dan mendata mahasiswa kesmas yang


akan praktikum di graha

4. Penyemprotan desinfektan pada maskan mahasiswa santri


karantina maupun ruangan yang sudah digunakan atau yang
setelah digunakan

5. Penyemprotan desinfektan pada barang-barang yang masuk,


baik barang mahsan yang baru datang maupun dari luar seperti
paket.

6. Senam pagi sekaligus berjemur setiap minggunya

7. Memberikan edukasi kepada mahsan terkait COVID-19 seperti


menempelkan poster tentang COVID-19 disetiap maskan.

8. Menegur pelanggar protokol kesehatan

9. Mendata mahsan yang baru tiba dari rumahnya


10. Mendata setiap kegiatan yang akan dilakukan di kampus.

B. Permasalahan di tiap bagian

1. Masih ada mahasiwa santri yang karantina belum sepenuhnya


mematuhi protokol kesehatan

2. Satpam yang shift pagi maupun malam belum sepenuhnya


mematuhi protokol kesehatan

3. Masih ada petugas kebersihan yang tidak patuh pada protokol


kesehatan saat berada di kampus maupun di area pesantren
4. Pada saat melakukan pengecekan suhu banyak mahasiswa santri
yang tidak berada dikamar

5. Pencatatan buku laporan kegiatan masih kurang rapih


BAB IV

LAPORAN KERJA DAN ANALISI PERMASALAHAN

A. Inventarisasi Masalah
1. Masih ada mahasiswa santri yang karantina belum sepenuhnya
mematuhi protokol kesehatan

2. Satpam yang shift pagi maupun malam belum sepenuhnya mematuhi


protokol kesehatan

3. Masih ada petugas kebersihan yang tidak patuh pada protokol


kesehatan saat berada di kampus maupun di area pesantren
4. Pada saat melakukan pengecekan suhu banyak mahsan yang tidak
berada dikamar

5. Pencatatan buku laporan kegiatan masih kurang rapih

B. Prioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah adalah suatu proses yang dilakukan
oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk
menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai yang kurang
penting. Metode yang digunakan dalam menentukan prioritas masalah
adalah dengan menggunakan metode delbecq yaitu metode yang
memprioritaskan masalah dengan memberi skor antara 1-10, hal ini
dimaksudkan agar diperoleh variasi nilai yang cukup luas.

Dalam pemberian skor dari masing-masing individu yang


memberikan penilaian yang disesuaikan dengan kriteria yang telah
ditentukan. Dalam penentuan kriteria juga tergantung kepada penilaian
masing-masing individu.

Adapun kriteria tersebut adalah sebagai berikut :

1. Besarnya Masalah : melihat dampak masalah tersebut terhadap


produktivitas kerja, pengaruhnya terhadap keberhasilan serta
membahayakan sistem yang ada atau tidak. Semakin besar dampak dari
masalah tersebut maka nilai yang diberikan makin tinggi.
2. Kegawatan Masalah: dilihat dari tersedianya waktu yang mendesak atau
tidak masalah tersebut harus diselesaikan. Semakin mendesak masalah
tersebut untuk diselesaikan maka nilai yang diberikan semakin tinggi.
3. Kemudahan intervensi: tersedianya biaya, tenaga, sarana atau peralatan,
waktu serta cara atau metode dan teknologi penyelesaian masalah
tersebut. Semakin mudah masalah tersebut dapat diselesaikan maka
nilainya makin tinggi

Table 4.1

Penentuan Prioritas Masalah dengan Metode Delbecq

No Inventaris Masalah Kriteria Total Prioritas


1 2 3
1. Masih ada mahasiwa santri yang karantina 9 9 7 25 I
belum sepenuhnya mematuhi protokol
kesehatan
2. Satpam yang shift pagi maupun malam 9 8 7 24 II
belum sepenuhnya mematuhi protokol
kesehatan

3. Masih ada petugas kebersihan yang tidak 9 8 6 23 III

patuh pada protokol kesehatan saat berada


di kampus maupun di area pesantren

4. Pada saat melakukan pengecekan suhu 8 7 7 22 IV


banyak mahsan yang tidak berada dikamar

5. Pencatatan buku laporan kegiatan masih 7 6 8 21 V

kurang rapih

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka urutan prioritas masalahnya


sebagai berikut:

1. Masih ada mahasiswa santri yang karantina belum sepenuhnya mematuhi


protokol kesehatan

2. Satpam yang shift pagi maupun malam belum sepenuhnya mematuhi


protokol kesehatan

3. Masih ada petugas kebersihan yang tidak patuh pada protokol kesehatan
saat berada di kampus maupun di area pesantren
4. Pada saat melakukan pengecekan suhu banyak mahsan yang tidak berada
dikamar

5. Pencatatan buku laporan kegiatan masih kurang rapih

Adapun dampak dari masalah tersebut yakni :

1. Memungkinkan peningkatan positif COVID-19 di area kampus


maupun pesantren
2. Meningkatkan mudahnya penularan COVID-19 di area kampus
maupun pesantren
3. Membuat orang lain berada dlingkungan tersebut kurang nyaman
C. Alternatif Solusi Masalah

Sebagaimana hasil dari metode Delbecq, maka masalah yang


diprioritaskan adalah Masih ada mahasiswa santri yang karantina belum
sepenuhnya mematuhi protokol kesehatan.

Selanjutnya dari prioritas masalah tersebut, kemudian dilakukan


analisa menggunakan metode fishbone.

Tidak ada masalah


Kurangnya kerjasama dana yang
antar satgas dalam Kurangnya kesadaran
menyebabkan
mengawasi kepatuhan akan kesehatan pada
Mahsan yang
terhadap protokol Mahsan terhadap
karantina tidak
kesehatan protokol kesehatan
mematuhi protokol
kesehatan
Methode Money Man
Masih ada
mahasiswa
santri yang
karantina
belum
Material sepenuhnya
Machine mematuhi
Tidak ada masalah material protokol
Tidak ada masalah yang menyebabkan Mahsan kesehatan.
machine yang tidak mematuhi protokol
menyebabkan Mahsan kesehatan
yang karaantina tidak
mematuhi protokol
kesehatan
Gambar 4.1

Diagram Fish Bone

D. Alternatif Pemecahan Masalah dan Prioritas Pemecahan Masalah

Berdasarkan prioritas masalah yang telah ditentukan menggunakan

metode Delbecq , maka alternatif pemecahan masalahnya adalah sebagai

berikut:

1. Pengawasan ketat pada mahsan yang karantina agar dapat terkontrol

dengan baik

2. Pemberian sanksi kepada pelanggar protokol kesehatan.

3. Pembuatan media informasi kepatuhan protokol kesehatan kepada

mahsan

4. Koordinasi antar pihak pesantren dan satgas untuk membuat suatu

kebijakan tentang karantina.

Table 4.2
Penentuan Alternatif pemecahan Masalah dengan Metode Delbecq

No Pemecahan Masalah Kriteria Total Prioritas


1 2 3
1 Pengawasan ketat pada mahsan yang 9 8 6 23 II
karantina agar dapat terkontrol dengan baik
2 Pemberian sanksi kepada pelanggar 9 8 7 24 I

protokol kesehatan
3. Pembuatan media informasi kepatuhan 8 7 6 21 IV
protokol kesehatan kepada mahsan
5.
4 Koordinasi antar pihak pesantren dan satgas 8 7 7 22 III
untuk membuat suatu kebijakan tentang
karantina

Beberdasarkan hasil perhitungan di atas, maka prioritas alternatif

pemecahan masalahnya yakni pemberian sanksi kepada pelanggar protokol

kesehatan.

E. Implementasi Alternatif Pemecahan Masalah

1. P1 (Perencanaan)

a. Masalah

Masih ada mahasiswa santri yang karantina belum

sepenuhnya mematuhi protokol kesehatan

b. Pemecahan Masalah

Pemberian sanksi kepada pelanggar protokol kesehatan

c. Kegiatan

1) Melakukan rapat atau evaluasi perencanaan yang diikuti

oleh seluruh SATGAS COVID-19 dan pihak pesantren

2) Persiapan dilakukan dengan mendiskusikan masalah yang

ada kemudian mencari prioritas alternatif permecahan

masalah yang akan dilakukan yaitu Pemberian sanksi

kepada pelanggar protokol kesehatan.

d. Tujuan
Tujuannya agar mahasiswa santri menerapkan protokol

kesehatan yang diberlakukan secara umum.

e. P2 (Pengoorganisasian dan Penggerakkan)

Dalam pengorganisasian dan pergerakan ada 5 unsur yang

dipakai yaitu man, money, method, machine, dan material.

1) Man

Penanggung Jawab : Ketua SATGAS

Pelaksana : Anggota SATGAS/mahasiswa

magang

2) Money

Biaya yang digunakan dalam kegiatan ini bersumber dari

dana/anggaran yang dimiliki oleh Bidang.

3) Method

Metode pembelajaran yang digunakan adalah pemberian

edukasi serta informasi kesehatan mengenai penerapan protokol

kesehatan.

4) Machine

Untuk peralatan dan perlengkapan penunjang masih perlu

penambahan seperti thermogun, handsanitizer, handwash,

masker.

5) Material

Bahan sudah tersedia contohnya seperti ruangan, APD

untuk SATGAS, disenfektan dan lain sebagainya.


f. P3 (Pemantauan, Pengawasan dan Penilaian)

Evaluasi merupakan bagian yang terpenting karena dengan


adanya evaluasi ini akan diperoleh umpan balik atau feedback
terhadap kegiatan tersebut. Tujuan utamanya adalah untuk
menciptakan kegiatan yang lebih baik dimasa yang akan datang
dan untuk mendapatkan perbandingan hasil sebelum kegiatan dan
setelah kegiatan. Penjabaran evaluasi kegiatan biasanya
menggunakan unsur 5W 1H, dimana unsur tersebut dianggap dapat
mewakili keseluruhan bagian dari kegiatan. Evaluasi dilakukan
terhadap tiga hal, yaitu evaluasi terhadap proses pelaksanaan
kegiatan (pengawasan), evaluasi terhadap hasil kegiatan yang
dilakukan (pemantauan) dan evaluasi terhadap dampak dari
kegiatan atau intervensi tersebut (penilaian).
1) Pengawasan
Agar kegiatan dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan
pengendalian atau pengawasan secara langsung dengan
pengawasan yang dilakukan setiap hari agar dapat bisa melihat
proses pelaksanaan dengan baik.
2) Pemantauan
Merupakan bagian yang penting karena dengan evaluasi
akan diperoleh umpan balik (feed back) terhadap kegiatan.
Evalusi dilakukan terhadap 3 hal, yaitu evaluasi terhadap proses
pelaksanaan kegiatan, evaluasi terhadap hasil kegiatan yang
dilakukan dan evaluasi terhadap dampak dari kegiatan. Dengan
pemantauan yang bisa dilakukan selama 1 minggu sekali serta
pemantauan yang dilakukan untuk mengetahui apakah edukasi
yang disampaikan berjalan dan diterapkan atau tidaknya.

3) Penilaian
Diajukan untuk menilai sejauh mana pelaksanaan kegiatan
tersebut mempunyai dampak terhadap masalah yang ada.
Dimana masalah yang dimaksud adalah Masih ada mahasiswa
santri yang karantina belum sepenuhnya mematuhi protokol
kesehatan saat berada di kampus maupun maskan.

F. Analisis SWOT

Untuk menentukan strategi yang harus digunakan dalam


menangani permasalahan kita dapat menggunakan metode analisis
SWOT, yaitu dengan melihat factor internal dan eksternal yang ada
di lokasi seperti kekuatannya, kelemahannya, peluangnya dan
ancamannya.

1. Strengths (Kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisa
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek
atau konsep bisnis itu sendiri.
2. Weakness (Kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek
atau konsep bisnis itu sendiri.
3. Opportunities (Peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa yang akan
datang. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Misalnya
kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
4. Threats (Ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat
mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Tabel 4.3

Tabel IFAS (Internal Factors Analysis Summary)

Strength 3 2 1

a. Tersediannya handsanitizer, handwash, √


masker, thermogun.APD, desinfektan
yang disediakan SATGAS sebagai alat
penunjang pencegahan COVID-19.
b. Tim SATGAS yang selalu diberikan

arahan dan beberapa pelatihan dalam
bertugas

c. Memadainya SDM tim SATGAS
3x3 2x1 1x0

9 2 0

Total Strength +11

Weakness 3 2 1

a. Kurangnya pengawasan oleh SATGAS


sehingga masih ada mahsiswa santri √
yang karantina tidak mematuhi
protokol kesehatan
b. Kurangnya kesadaran mahasiswa santri √
karantina dalam mematuhi protokol
kesehatan
3x1 2x1 1x0

3 2 0

Total Weakness -5
Tabel 4.4

Tabel EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary)

Opportunity 3 2 1

a. Bekerjasama dengan organisasi kampus √


b. Bekerjasama dengan pihak security dan √
petugas kebersihan
c. Bekerjasama dengan dosen kampus dan

pihak pesantren

3x3 2x0 1x0

9 0 0

Total Opportunity +9

Threat 3 2 1


a. Kurangnya pengawasan oleh tim
SATGAS


b. Kurangnya respon terhadap program
dan partisipasti mahasiswa santri

3x1 2x1 1x0

3 2 0

Total Threat -5
Perhitungan:
IFAS (Internal Factors Analysis Summary) = S + W = (+11) + (-5)
= (+6)
EFAS (Eksternal Factors Analysis Summary) = O + T = (+9) + (-5)
= (+4)
(Internal, Eksternal) = ( X,Y ) = (+6,+4)
(+,+)
(-,+) O Progresif
Ubah Strategi

Kuadran III Kuadran I

(+6,+4)

W S

Kuadran IV Kuadran II

(-,-) (+,-)
Strategi Bertahan Difersivikasi Strategi

Gambar 4.2
Kuadran SWOT

Dari hasil analisis SWOT diatas diketahui bahwa SATGAS


COVID-19 berada di posisi Kuadran I (positif, positif) artinya posisi ini
menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang. Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Progresif Strategi, artinya organisasi dalam
kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus
melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan
secara maksimal dengan melakukan inovasi untuk meningkatkan
kesadaran mahasiswa yang karantina akan protokol kesehatan.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas bahwa pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) yang dilaksanakan di STIKES SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA pada 19 September - 12 Desember 2020 selama delapan
minggu, dapat diambil kesimpulan bahwa SATGAS menjalankan tugas
yaitu sebagai berikut :

1. Pemeriksaan suhu tubuh dan mendata mahsan karantina


maupun yang tidak karantina setiap hari disemua maskan.

2. Pemeriksaan suhu tubuh dan mendata setiap orang yang


memasuki area Pesantren STIKes Surya Global Yogyakarta

3. Pemeriksaan suhu tubuh dan mendata mahasiswa kesmas yang


akan praktikum di graha

4. Penyemprotan desinfektan pada maskan mahasiswa santri


karantina maupun ruangan yang sudah digunakan atau yang
setelah digunakan

5. Penyemprotan desinfektan pada barang-barang yang masuk,


baik barang mahsan yang baru datang maupun dari luar seperti
paket.

6. Senam pagi sekaligus berjemur setiap minggunya

7. Memberikan edukasi kepada mahsan terkait COVID-19 seperti


menempelkan poster tentang COVID-19 disetiap maskan.

8. Menegur pelanggar protokol kesehatan

9. Mendata mahsan yang baru tiba dari rumahnya

10. Mendata setiap kegiatan yang akan dilakukan di kampus.


Berdasarkan laporan hasil Praktek Kerja Lapangan/PKL terdapat di

SATGAS Covid-19 STIKes Surya Global dengan perhitungan skorsing

prioritas masalah yaitu “Masih ada mahasiswa santri yang karantina belum

sepenuhnya mematuhi protokol kesehatan”. masalah ini merupakan masalah

yang paling penting dan harus segera diatasi karena dapat memicu adanya

persebaran COVID-19. Dan dari analisa masalah mengenai faktor-faktor

yang mungkin menyebabkan masalah itu terjadi, yang paling

memungkinkan adalah pada faktor man, dan methode yaitu Kurangnya

kesadaran para mahasiswa santri terhadap protokol kesehatan yang sudah

diterapkan di lingkungan kampus maupun maskan, Kurangnya kerjasama

satgas dalam mengawasi kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam hal

ini kurangnya pemberian edukasi dan pemberian peringatan pada pelanggar

protokol kesehatan. Dan alternatif pemecahan masalah yang menjadi

prioritas adalah alternatif Pemberian sanksi kepada pelanggar protokol

kesehatan.

B. SARAN

Saran yang dapat disampaikan penulis yaitu :

1. Kerjasama semua pihak yang ada di kampus maupun pesantren dalam


penerapan protokol kesehatan perlu ditingkatkan agar tidak terjadi
adanya penularan maupun penyebaran virus tersebut.
2. Mahasiswa harus mematuhi protokol kesehatan agar aman dari
penyebaran virus COVID-19
3. Memberikan teguran atau pemberian sanksi kepada pelanggar protokol
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan. 2020. Kesiapsiagaan menghadapi penyakit COVID-19.


http://www.Kemenkes.go.id diakses pada 8 Januari 2021 Pukul 20.30
WIB

Poerwanto, G Hendra. 2012. Manajemen Kualitas: Diagram Fishbone. Dikutip


darihttps://sites.google.com/site/kelolakualitas/Diagram-Fishbone.
Diakses tanggal 8 Januari 2021.

STIkes Surya Global. (2020). http://www.stikessuryaglobal.ac.id/

Tim P3SP. (2019). Buku Panduan Magang/PKL (Praktek Kerja Lapangan).


Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global
LAMPIRAN

Ket: kegiatan spraying barang mahsan yang baru tiba dari rumahnya

Ket: persiapan penempelan poster edukasi pencegahan covid ditiap maskan

Anda mungkin juga menyukai