Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KELOMPOK I

PRAKTEK PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT (PPKM)

SMK BHAKTI KENCANA BALUBUR

Laporan ini Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Tugas

Praktek Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM)

Oleh :
Alifia Safitri 411118001
Nabila Sarra Siregar 411118002
Tania Solihat 411118003
Sarah Zein 411118004
Rosa Nur’ainun Fauziyyah 411118005
Salsabila Qurrotula’in F 411118006
Sri Lussy Anggraeni 411118007
Handini Mahardhini 411118008
Lisdiawati Safitri 411118009

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS (D-3)

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

DESEMBER 2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Kelompok Praktek Pembangunan Kesehatan Masyarakat

(PPKM) ini telah disetujui oleh Pembimbing Institusi, Kepala Sekolah SMK

Jurusan Teknologi Laboratorium Medis dan Ketua Program Studi Teknologi

Laboratorium Medis (D3) Sikes Jenderal Achmad Yani Cimahi.

Hari : Kamis

Tanggal : 17 Desember 2020

Pembimbing Institusi, Kepala Sekolah SMK Bhakti Kencana Balubur,

Dr. Arina Novilla, S.Pd., M.Si. Nama

Ketua Program Studi

Teknologi Laboratorium Medis (D3),

Iis Herawati, S.Pd., M.Kes.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan rahmat dan kasih-Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah

kami terima, serta petunjuk-Nya sehingga memberikan kemampuan dan

kemudahan bagi kami dalam penyusunan laporan Praktik Pembangunan

Kesehatan Masyarakat (PPKM) ini.

Penulisan laporan ini merupakan syarat untuk menyelesaikan tugas

Praktik Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM) dan laporan ini juga

sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan Praktik

Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM) dengan membuat acara webinar

kepada siswa/siswi SMK Bhakti Kencana Balubur.

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan tersusun dengan baik

tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam kegiatan Praktik Pembangunan

Kesehatan Masyarakat (PPKM) maupun dalam penyusunan laporan ini.

Dengan segala kerendahan hati, penulis meminta maaf apabila terjadi

banyak kesalahan dalam penyusunan laporan ini. Penulis menyadari bahwa

laporan PPKM ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat

mengharapkan adanya masukan, kritik maupun saran yang membangun guna

melengkapi kekurangan pada laporan ini. Penulis berharap dengan adanya

program PPKM ini, dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita.

Semoga laporan ini berguna bagi kita semua.

Desember 2020
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

DAFTAR TABEL....................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Tujuan..........................................................................................................3

C. Manfaat........................................................................................................4

BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................................5

A. Konsep Dasar Kegiatan...............................................................................5

B. Permasalahan Umum..................................................................................5

C. Pengertian Virus..........................................................................................6

D. Transmisi Virus & Langkah Pencegahan....................................................8

BAB III TINJAUAN KASUS....................................................................................9

A. Data Umum dan Analisa Data.....................................................................9

B. Prioritas Masalah.......................................................................................14

C. Rencana Tindakan dan Evaluasi...............................................................16

BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................17

A. Kuisioner....................................................................................................17
B. Webinar.....................................................................................................18

BAB V PENUTUP.................................................................................................20

A. KESIMPULAN...........................................................................................20

B. Saran.........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................iv

LAMPIRAN.............................................................................................................v
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Isi kuisioner pada Siswa/i SMK Bhakti Kencana Balubur.......................10

Tabel 2 Data Hasil Pre Test dan Post Test..........................................................19

Tabel 3 Data Hasil hanya Mengikuti Pre Test......................................................19

Tabel 4 Data Hasil hanya Mengikuti Post Test....................................................19


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah investasi utama bagi pembangunan

sumber daya manusia Indonesia. Pembangunan kesehatan pada dasarnya

adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan

setiap orang untuk dapat berperilaku hidup yang sehat untuk mencapai

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan

hal tersebut, perlu perencanaan pembangunan kesehatan yang sistematis,

terarah, terpadu dan menyeluruh, serta dibutuhkan keterlibatan berbagai

sektor dan seluruh komponen bangsa dalam pelaksanaannya. (Depkes,2017)

Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19

yang sangat cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang

absen dari virus Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu

singkat hingga butuh penanganan secepatnya. Hingga kini belum ada obat

spesifik untuk menangani kasus infeksi virus Corona atau COVID19. Di

Indonesia, hingga pertengahan bulan April 2020 jumlah penderita mencapai

5.923 positif. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pasien sembuh

terbanyak masih di DKI Jakarta, yang menjadi epicentrum COVID19 di

Indonesia. Terbanyak berikutnya yakni Jawa Timur dengan total 94 pasien

sembuh, kemudian Sulawesi Selatan dengan 43 pasien sembuh. Berikutnya

adalah Jawa Barat dengan 41 pasien sembuh dilanjutkan dengan Bali dan

Jawa Tengah masing-masing 33 pasien sembuh (Kemenkes RI, 2020)


Virus corona jenis baru, SARSCoV2, masih terus diteliti untuk

mengetahui karakteristik virus ini dan bagaimana penularan serta

penyebarannya. Namun, WHO menjadikan penularan MERS dan SARS

sebagai acuan karena penyebabnya berasal dari kelompok virus yang sama,

yaitu coronavirus. Penularan virus corona bisa terjadi melalui berbagai hal

berikut: Droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin

Kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan Menyentuh benda

atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian menyentuh mulut,

hidung, atau mata sebelum mencuci tangan Kontaminasi tinja (jarang terjadi)

Sebuah studi terbaru menunjukkan potensi penularannya melalui udara.

Ketika seseorang batuk atau bersin dan mengeluarkan cairan mengandung

virus, berpotensi akan menyebar ke udara dan bisa langsung masuk ke tubuh

orang lain jika berada dalam posisi berdekatan.(WHO,2020)

Virus ini dapat melewati membran mukosa, terutama mukosa nasal

dan laring, kemudian memasuki paru-paru melalui traktus respiratorius.

Selanjutnya, virus akan menyerang organ target yang mengekspresikan

Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2), seperti paru-paru, jantung, sistem

renal dan traktus gastrointestinal (Gennaro dkk., 2020).

Periode inkubasi untuk COVID19 antara 3-14 hari. Ditandai dengan

kadar leukosit dan limfosit yang masih normal atau sedikit menurun, serta

pasien belum merasakan gejala. Selanjutnya, virus mulai menyebar melalui

aliran darah, terutama menuju ke organ yang mengekspresikan ACE2 dan

pasien mulai merasakan gejala ringan. Empat sampai tujuh hari dari gejala

awal, kondisi pasien mulai memburuk dengan ditandai oleh timbulnya sesak,

menurunnya limfosit, dan perburukan lesi di paru. Jika fase ini tidak teratasi,

2
dapat terjadi Acute Respiratory Distress Syndrome(ARSD), sepsis, dan

komplikasi lain. Tingkat keparahan klinis berhubungan dengan usia (di atas

70 tahun), komorbiditas seperti diabetes, penyakit paru obstruktif kronis

(PPOK), hipertensi, dan obesitas (Gennaro dkk., 2020; Susilo dkk., 2020).

Seperti diketahui bahwa transmisi utama dari SARS-CoV-2 adalah

melalui droplet. Akan tetapi, ada kemungkinan terjadinya transmisi melalui

fekal-oral. Penelitian oleh Xiao dkk. (2020) menunjukkan bahwa dari 73

pasien yang dirawat karena Covid19, terdapat 53,42% pasien yang diteliti

positif RNA SARS- CoV-2 pada fesesnya. Bahkan, 23,29% dari pasien

tersebut tetap terkonfirmasi positif RNA SARS- CoV-2 pada fesesnya

meskipun pada sampel pernafasan sudah menunjukkan hasil negatif. Lebih

lanjut, penelitian juga membuktikan bahwa terdapat ekspresi ACE2 yang

berlimpah pada sel glandular gaster, duodenum, dan epitel rektum, serta

ditemukan protein nukleokapsid virus pada epitel gaster, duodenum, dan

rektum. Hal ini menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 juga dapat menginfeksi

saluran pencernaan dan berkemungkinan untuk terjadi transmisi melalui

fekal-oral (Kumar dkk., 2020; Xiao dkk., 2020).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan

masyarakat secara menyeluruh dalam memelihara kesehatan untuk

mencapai derajat kesehatan yang optimal

3
2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan kemampuan kepada individu atau masyarakat

dalam pemahaman tentang pengertian SARS-COV-2.

b. Meningkatkan kemampuan kepada individu atau masyarakat

dalam mengatasi SARS-COV-2.

c. Meningkatkan pengetahuan kepada individu atau masyarakat

dalam memerlukan penanganan tindak lanjut dan pelayanan

pemeriksaan kesehatan SARS-COV-2.

C. Manfaat

Adapun manfaat setelah terselenggaranya webinar tentang

pengenalan dalam memutus mata rantai SARS-CoV-2 yaitu terciptanya

kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan pada saat pandemi dan

terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang tinggi.

4
5

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Kegiatan

Pada Desember 2019, kasus pneumonia misterius pertama kali

dilaporkan di Wuhan, Provinsi Hubei. Sumber penularan kasus ini masih

belum diketahui pasti, tetapi kasus pertama dikaitkan dengan pasar ikan di

Wuhan.1 Tanggal 18 Desember hingga 29 Desember 2019, terdapat lima

pasien yang dirawat dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). 2

Sejak 31 Desember 2019 hingga 3 Januari 2020 kasus ini meningkat pesat,

ditandai dengan dilaporkannya sebanyak 44 kasus. Tidak sampai satu bulan,

penyakit ini telah menyebar di berbagai provinsi lain di China, Thailand,

Jepang, dan Korea Selatan. (Huang C, dkk. 2019)

Sampel yang diteliti menunjukkan etiologi coronavirus baru 2

Awalnya, penyakit ini dinamakan sementara sebagai 2019 novel coronavirus

(2019-nCoV), kemudian WHO mengumumkan nama baru pada 11 Februari

2020 yaitu Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus

Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). (WHO,

2020)

B. Permasalahan Umum

Sejak kasus pertama di Wuhan, terjadi peningkatan kasus COVID-19

di China setiap hari dan memuncak diantara akhir Januari hingga awal

Februari 2020. Awalnya kebanyakan laporan datang dari Hubei dan provinsi

di sekitar, kemudian bertambah hingga ke provinsi-provinsi lain dan seluruh


China.7 Tanggal 30 Januari 2020, telah terdapat 7.736 kasus terkonfirmasi

COVID-19 di China, dan 86 kasus lainnya dilaporkan dari berbagai negara

seperti Taiwan, Thailand, Vietnam, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, Kamboja,

Jepang, Singapura, Arab Saudi, Korea Selatan, Filipina, India, Australia,

Kanada, Finlandia, Prancis, dan Jerman. (WHO, 2020)

COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret

2020 sejumlah dua kasus.9 Data 31 Maret 2020 menunjukkan kasus yang

terkonfirmasi berjumlah 1.528 kasus dan 136 kasus kematian.10 Tingkat

mortalitas COVID-19 di Indonesia sebesar 8,9%, angka ini merupakan yang

tertinggi di Asia Tenggara. (WHO, 2020)

C. Pengertian Virus

Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm.

Virus ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk di antaranya adalah

kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya wabah COVID-19, ada 6 jenis

coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu alphacoronavirus 229E,

alphacoronavirus NL63, betacoronavirus OC43, betacoronavirus HKU1,

Severe Acute Respiratory Illness Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East

Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV). Coronavirus yang menjadi

etiologi COVID-19 termasuk dalam genus betacoronavirus. (Riedel S, dkk.

2019)

Manifestasi klinis pasien COVID-19 memiliki spektrum yang luas,

mulai dari tanpa gejala (asimtomatik), gejala ringan, pneumonia, pneumonia

berat, ARDS, sepsis, hingga syok sepsis. Sekitar 80% kasus tergolong ringan

atau sedang, 13,8% mengalami sakit berat, dan sebanyak 6,1% pasien jatuh

6
ke dalam keadaan kritis. Berapa besar proporsi infeksi asimtomatik belum

diketahui (WHO, 2020). Viremia dan viral load yang tinggi dari swab

nasofaring pada pasien yang asimptomatik telah dilaporkan.Gejala ringan

didefinisikan sebagai pasien dengan infeksi akut saluran napas atas tanpa

komplikasi, bisa disertai dengan demam, fatigue, batuk (dengan atau tanpa

sputum), anoreksia, malaise, nyeri tenggorokan, kongesti nasal, atau sakit

kepala. Pasien tidak membutuhkan suplementasi oksigen. (Kam KQ, dkk.

2020)

Sebagian besar pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 menunjukkan

gejala-gejala pada sistem pernapasan seperti demam, batuk, bersin, dan

sesak napas (Rothan HA, 2020). Berdasarkan data 55.924 kasus, gejala

tersering adalah demam, batuk kering, dan fatigue. Gejala lain yang dapat

ditemukan adalah batuk produktif, sesak napas, sakit tenggorokan, nyeri

kepala, mialgia/artralgia, menggigil, mual/muntah, kongesti nasal, diare, nyeri

abdomen, hemoptisis, dan kongesti konjungtiva (WHO, 2020). Lebih dari

40% demam pada pasien COVID-19 memiliki suhu puncak antara 38,1-39°C,

sementara 34% mengalami demam suhu lebih dari 39°C. (Huang C, dkk.

2019)

Perjalanan penyakit dimulai dengan masa inkubasi yang lamanya

sekitar 3-14 hari (median 5 hari). Pada masa ini leukosit dan limfosit masih

normal atau sedikit menurun dan pasien tidak bergejala. Pada fase

berikutnya (gejala awal), virus menyebar melalui aliran darah, diduga

terutama pada jaringan yang mengekspresi ACE2 seperti paru-paru, saluran

cerna dan jantung. Gejala pada fase ini umumnya ringan. Serangan kedua

terjadi empat hingga tujuh hari setelah timbul gejala awal. Pada saat ini

7
pasien masih demam dan mulai sesak, lesi di paru memburuk, limfosit

menurun. Penanda inflamasi mulai meningkat dan mulai terjadi

hiperkoagulasi. Jika tidak teratasi, fase selanjutnya inflamasi makin tak

terkontrol, terjadi badai sitokin yang mengakibatkan ARDS, sepsis, dan

komplikasi lainnya.

D. Transmisi Virus & Langkah Pencegahan

Saat ini, penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi

sumber transmisi utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif.

Transmisi SARS-CoV-2 dari pasien simptomatik terjadi melalui droplet yang

keluar saat batuk atau bersin.22 Selain itu, telah diteliti bahwa SARS-CoV-2

dapat viabel pada aerosol (dihasilkan melalui nebulizer) selama setidaknya 3

jam.23 WHO memperkirakan reproductive number (R0) COVID-19 sebesar

1,4 hingga 2,5. Namun, studi lain memperkirakan R 0 sebesar 3,28. (Liu Y,

dkk. 2020)

Maka dari itu selain mematuhi protokol kesehatan yang telah

dianjurkan salah satu upaya dalam pencegahan penyebaran virus ini adalah

menambah pengetahuan mengenai virus ini, salah satunya dengan cara

mengikuti webinar tentang virus SARS-CoV-2 seperti webinar yang diadakan

kelompok 1 tingkat 3A dalam rangka kegiatan PPKM. Selain menambah

wawasan mengenai Virus SARS-CoV-2 dan bagaimana cara

pencegahannya, peserta webinar juga bisa mendapat informasi lebih lanjut

seperti mengetahui bagaimana alur pemeriksaan Skrining rapid test dan

Swab pada kasus ini.

8
9

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Data Umum dan Analisa Data

Teknik pengumpulan data dalam kegiatan Praktek pembangunan

kesehatan masyarakat (PPKM) ini adalah observasi, dan penyebaran

kuesioner kepada sisiwa/i SMK Bhakti Kencana Balubur.

Total data jumlah responden yang dapat dianalisis lanjut mencapai

100 responden. Angka tersebut hampir melampaui batas minimal yang

ditetapkan sekitar 105 responden. Gambaran karakteristik responden

sebagai berikut :

1. Jenis kelamin

Laki-
laki
17
(17%)

Total Perempuan
100 83
Responde (83%)
n

Perempuan
Laki-laki

Responden pada kegiatan ini lebih didominasi oleh pelajar jenis

kelamin perempuan yang mencapai 83% dari total responden atau mencapai

83 responden dibandingkan dengan responden laki-laki yang berjumlah 17

responden. Perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan tidak


menjadi concern utama sehinga tidak menjadi variabel yang dipertimbangkan

dalam analisis.

2. Umur

Perbandingan proporsi kelompok umur antara 15 tahun hingga lebih

dari 19 tahun terlihat beragam. Penyebaran kuisoner ini dibagikan kepada

SMK Bhakti Kencana Balubur di jurusan Teknologi Laboratorium Medik.

35
31
30 29

25
21
20
15
15
10
5 4

0
19 18 17 16 15

JUMLAH RESPONDEN

3. Kepatuhan perilaku protokol kesehatan

Perilaku utama yang diharapkan dapat diterapkan oleh masyarakat

dalam mencegah transmisi Covid-19. Perilaku utama tersebut adalah

menggunakan masker, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air

mengalir serta menjaga jarak. Dalam kuisoner ini juga ditambahkan

pertanyaan mengenai kesehatan responden.

Tabel 1 Isi kuisioner pada Siswa/i SMK Bhakti Kencana Balubur

Pertanyaan Option Responden Dalam %


Apakah anda mengalami gejala Sakit tenggorokan 2 2%
seperti di bawah ini : batuk, sakit
Pilek 5 5%
tenggorokan, pilek, sesak nafas ?
(dituliskan bisa satu atau lebih dari Sesak nafas 2 2%
satu ) Batuk 5 5%

10
Tidak ada 86 86%
Apakah pernah mengalami demam Ya 19 19%
dengan suhu di atas 37°C?
Tidak 81 81%
Hipertensi 0 0%
Diabetes 1 1%
Apakah kamu punya penyakit Infeksi saluran nafas 0 0%
bawaan?
Tidak ada 92 92%
Ginjal 0 0%
Lainnya (magh) 7 7%
Apakah kota tempat tinggal anda
Ya 32 32%
sekarang masuk daerah zona merah
atau zona hitam? Tidak 68 68%
Apakah di sekitar kamu, radius
Ya 11 11%
maksimal 0.5 km ada yang positif
covid 19?
Tidak 89 89%
Apakah kamu pernah pergi ke tempat
umum (pasar/mall, dll) yang Ya 16 16%
didalamnya terindikasi ada yang
positif covid-19
Tidak 83 83%

Apabila anda sedang beraktifitas di Ya 91 91%


luar rumah atau berpergian selalu Tidak 0 0%
memakai masker ?
Kadang-kadang 9 9%
Jenis masker yang anda pakai saat Masker medis 57 57%
berpergian ke luar rumah ?
Masker kain 43 42%
4-6 Jam 65 65%
6-8 Jam 20 20%
Jika memakai masker kain, berapa
jam dipakai dalam sehari ? 8-10 Jam 5 5%
10-12 Jam 2 2%
lainnya 3 3%
1 hari sekali 79 79%
Jika memakai masker kain,
2 hari sekali 7 7%
bagaimana frequensi pencucian
masker ? 3 hari sekali 5 5%
4 hari sekali 3 3%
Selama beraktifitas diluar rumah Ya 14 14%
selain masker apakah menggunakan
face shield ? Tidak 68 68%
11
Apakah pernah mengunjungi tempat
pelayanan kesehatan Ya 31 31%
(Puskesma/Klinik) jika terasa sakit
selama masa Pandemi ini? Tidak 69 69%
Apakah anda pernah periksa rapid Ya 6 6%
tes atau swab tes covid 19?
Tidak 93 93%
Jika ya, apa hasil nya? Reaktif 1 1%
Non Reaktif 27 27%
lainnya 72 72%

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 86 % dari 100 responden atau

sebanyak 86 responden menyatakan tidak memiliki gejala seperti batuk, sakit

tenggorokan, pilek, sesak nafas. dan 14 % dari 100 responden atau sebanyak 14

responden menyatakan bahawa ia sedang atau pernah mengalami gejala seperti

: sakit tenggorokan, pilek, sesak nafas, dan batuk. Hal ini menunjukan bahwa

kesehatan responden di SMK Bhakti Kencana Balubur masih baik. Kemudian

hasil penelitian pada pernyataan kenaikan suhu di atas 37°C memperlihatkan

bahwa 19 % dari 100 responden atau sebanyak 19 responden sedang atau

pernah mengalami kenaikan suhu diatas 37°C dan 81% dari 100 responden atau

81 responden tidak mengalami kenaikan suhu diatas 37°C.

Sebanyak 32% dari 100 responden atau 32 responden sedang berada di

daerah zona merah/ daerah yang terdapat pasien terpapar covid-19, 11%

diantaranya berjarak kurang lebih beradius 0,5 km dari sekitar rumah responden.

Dan 16% dari 100 reponden atau 16 responden pernah pergi atau kontak

kesuatu tempat yang didalamnya ada seseorang yang terindikasi positif covid-19.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 91% dari 100 responden atau

sebanyak 91 responden menyatakan selalu menggunakan masker. Responden

yang menyatakan jarang atau tidak pernah menggunakan masker hanya

mencapai 9% atau sebanyak 9 dari 100 responden. Hal ini menunjukkan bahwa
12
penggunaan masker di kalangan siswa/i SMK Bhakti Kencana Balubur sudah

sangat baik (di atas 90%).

Penggunaan masker dalam hal ini adalah tidak dibatasi pada jenis

masker tertentu. Merujuk kepada pedoman WHO dan Kemenkes tentang

penggunaan masker, maka untuk publik dan orang yang dalam kondisi tidak

memiliki gejala, masker yang disarankan adalah masker kain. Masker ini memiliki

keunggulan mudah didapat / dibuat mandiri / murah, dapat dicuci ulang dan

dapat dimodifikasi motifnya untuk kepentingan assesories.

Hasil kajian siswa/i SMK Bhakti Kencana Balubur terhadap program

kesehatan COVID-19 kewajiban menggunakan masker, kebiasaan mencuci

tangan dengan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak. Hasil kajian

memperlihatkan hampir seluruh respon sudah mematuhi protokol kesehatan

dilihat dari jumlah responden yang memakai masker setiap pergi keluar rumah.

Hasil ini menjadi indikasi bahwa pemahaman tentang penggunaan

masker telah baik di siswa/i SMK Bhakti Kencana Balubur namun dalam

implementasinya sebagian besar masih belum sempurna karena tidak dipakai

dan digunakan dengan benar. Memakai masker dengan tidak benar sama

risikonya dengan tidak menggunakan masker sama sekali.

A. Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah kondisi kesehatan Siswa/i SMK Bhakti Kencana Balubur?

2. Apakah Siswa/i SMK Bhakti Kencana Balubur menderita gejala

SARS-COV-2?

3. Apakah Siswa/i SMK Bhakti Kencana Balubur sudah menerapkan

program kesehatan COVID-19 dengan baik?

13
B. Prioritas Masalah

Dari masalah-masalah yang ditemukan tersebut terlebih dahulu akan

ditentukan prioritas masalahnya mengingat terbatasnya suatu pengetahuan

mengenenai SARS-Cov 2 di SMK Bakti Kencana Balubur maka dari itu

prioritas masalah yang dipilih adalah dengan melakukan survei pengisian

Google Form apakah siswa/i di SMK Bakti Kencana Balubur sudah

menerapkan program kesehatan COVID-19 dengan baik atau tidak.

Definisi dari survei melalui pengisian google form ini adalah salah

satu cara untuk melihat persentase dari semua siswa/i di SMK Bakti Kencana

Balubur apakah hasil persentase yang telah ditentukan sudah sesuai atau

tidak dengan target yang ingin dicapainya dengan melihat dari keseriusannya

juga adanya kemungkinan berkembangnya masalah.

1. Keseriusan, yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap

kesehatan seseorang apakah akan membahayakan atau tidak.

2. Berkembangnya masalah, yaitu apakah masalah tersebut

berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Langkah inti Pelaksanaan Survei :

1. Penyusunan Daftar Masalah

a. Setiap peserta pertemuan diminta menjawab soal yang telah

diberikan melalui google form.

b. Pemateri melakukan share screen power point melalui aplikasi

zoom dan moderator akan memberikan kesimpulan dari hasil

materi serta dilakukan sesi tanya jawab.

14
2. Klarifikasi Masalah

a. Lakukan klarifikasi masalah yang telah diidentifikasi dalam rangka

menentukan prioritas masalah.

b. Setiap anggota diminta mengemukakan pendapat dan penjelasan

(klarifikasi) maksud dari masalah yang telah di prioritaskan.

c. Setelah diklarifikasi, maka dilakukan pengkajian dan penulisan

terhadap masalah tersebut.

3. Membandingkan antar masalah

a. Bandingkan masalah yang diperoleh, berdasarkan

keseriusan, dan kemungkinan berkembangnya masalah.

b. Tulis frekuensi kemunculan tiap masalah yang

diperbandingkan, frekuensi ini dianggap sebagai nilai survei

yang telah diperolah dari masalah. Kemudian jumlah survei

yang diperoleh tiap masalah dikategorikan berdasarkan

kriterianya apakah keseriusan atau kemungkinan

berkembangnya masalah.

Menyusun prioritas masalah berdasarkan hasil survei.

Dari data yang didapat dari pengisian google form oleh siswa/i SMK

Bakti Kencana Balubur telah dikumpulkan, dapat dilakukan penentuan

prioritas masalah sebagai berikut:

Diambil 3 masalah sebagai berikut:

1. Cakupan siswa/i yang melakukan penerapan kesehatan dengan

memakai masker.

15
2. Cakupan siswa/i yang melakukan cuci tangan dengan sabun dan

air mengalir setelah melakukan aktivitas dari luar.

3. Cakupan siswa/i yang menjaga jarak jika berada di tempat umum.

C. Rencana Tindakan dan Evaluasi

Untuk perencanaan tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan

rencana maupun target dan tujuan yang telah ditetapkan. Siswa/I dari SMK

Bakti kencana Balubur dalam mengikuti kegiatan ini pun dengan antusias

yang cukup tinggi. Serta dalam rencana pengembangan tindakan kegiatan

yang telah ditetapkan kelompok kami semua dapat dikategorikan sudah

terencana dengan baik dan dilaksanakan pun dengan baik juga dalam setiap

tindakan yang diambil.

Evaluasi yang didapatkan dari kegiatan acara kami ini, adalah lebih

meningkatkannya komunikasi antar semua panitia serta evaluasi dalam

penggunaan jaringan yang tidak stabil. Kedua factor tersebut sangat

berpengaruh besar dalam berjalannya suatu kegiatan secara online seperti

saat ini.

16
17

BAB IV

PEMBAHASAN

Kegiatan Praktek Pembangunan Kesehatan Masyarakat (PPKM)

adalah salah satu bentuk pendidikan dengan cara memberikan

pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup ditengah masyarakat

diluar kampus, dengan cara langsung mengidentifikasi serta menangani

masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. Bagi mahasiswa,

kegiatan PPKM dirasakan sebagai pengalaman belajar yang baru, yang

tidak pernah diperoleh dikampus.

PPKM adalah program intrakulikuler dengan tujuan utama untuk

memberikan pendidikan kepada mahasiswa, seperti memberikan

pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman

kerja nyata pembangunan, menjadikan lebih dewasanya kepribadian

mahasiswa dan bertambah luasnya wawasan mahasiswa, membangun

masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri, dan

mendekatkan STIKes Jendral Achmad Yani Cimahi pada masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan penyuluhan dengan cara

Webinar, untuk mendapatkan data para peserta seminar dilakukan

dengan metode yang digunakan :

A. Kuisioner

Kuisioner dilakukan dengan menggunakan google form yang

bertujuan untuk mendapatkan informasi dari siswa/siswi dari SMK Bhakti

Kencana Balubur. Mengenai seberapa jauh pencegahan Siswa/i mengenai

rantai penyebaran virus SARS-CoV-2. Kuisioner ini merupakan pertanyaan-


pertanyaan yang pada kuisoner non verbal yang dianggap dapat memberikan

informasi.

B. Webinar

Kegiatan ini dilakukan dengan cara ceramah, ceramah dilakukan

untuk menyampaikan informasi secara umum tentang rantai penyebaran

SARS-CoV-2. Adapun pada kegiatan seminar ini dilaksanakan dengan

mengadakan pre-test sebelumnnya untuk mengukur pemahaman siswa/siswi

lalu dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai pengenalan dalam

memutus rantai penyebaran SARS-CoV-2. Penjelasan yang disampaikan

meliputi pengertian, penyebab, pencegahan, menjaga kekebalan tubuh

(imunisasi), penerapan protokol kesehatan, jenis pemeriksaan untuk

diagnosis Covid-19, dan pengenalan mengenai kampus STIKes Achmad

Yani Cimahi dan prodi Teknologi Laboratorium medis (D-3). Webinar ini

diakhiri dengan post-test, post-test dilakukan setelah pemaparan materi untuk

evaluasi akhir apakah peserta sudah mengerti dan memahami mengenai

materi yang diberikan, pre-test dan post-test kemudian dilakukan

perbandingan nilai dari kedua tes tersebut akan menjadi acuan bagaimana

hasil dari penyuluhan seminar ini terdapat pemahaman Siswa/i SMK Bhakti

Kencana Balubur mengenai rantai penyebaran virus SARS-CoV-2.

18
Tabel 2 Data Hasil Pre Test dan Post Test

NO TEST SKOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Pretest - - - - 1 13 19 10 13 6
Orang Oran Orang Oran Orang Orang
g g
2. Posttest - - - - 3 4 9 8 16 24
Orang Oran Orang Oran Orang orang
g g

Tabel 3 Data Hasil hanya Mengikuti Pre Test

NO TEST SKOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Pretest - - - - 2 6 6 6 3 3
Orang Oran Orang Oran Orang Orang
g g

Tabel 4 Data Hasil hanya Mengikuti Post Test

NO TEST SKOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Postes - - - - - - 1 1 - -
t Orang Orang

19
20

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan PPKM (Praktek Pembangunan Kesehatan Masyarakat) ini

secara nyata mendapatkan apresiasi yang tinggi dari para peserta webinar

Siswa/i SMK Bhakti Kencana Balubur. Baik dari segi jumlah peserta yang

antusias dalam mengikuti acara weminar mengenai rantai penyebaran virus

SARS-CoV-2 karena dengan mengadakan acara weminar ini kepada Siswa/i

SMK maka mereka lebih tahu apa itu virus SARS-CoV-2 dan bagaimana

dampaknya dan cara pencegahannya.

Berdasarkan data yang telah dilakukan dengan cara pengisian

kuisoner penyuluhan seminar pada 91 orang peserta dari SMK Bhakti

Kencana Balubur, hasil pre test post test mengalami peningkatan setelah

dilakukan penyuluhan dengan prioritas > 7, prioritas yang didapatkan adalah

hasil dari banyaknya materi yang dipahami oleh para Siswa/i.

B. Saran

Setelah melihat dari kesimpulan diatas, kami saran kepada pihak lain

juga agar bisa melaksakan edukasi tentang SARS-CoV-2 kepada masyarakat

agar masyarakat sendiri lebih paham tentang virus ini.


21
DAFTAR PUSTAKA

World Health Organization (WHO).2020. situation report.


https://www.who.int/emergencies/diseases/novelconavirus-2019/situation-reports.
Diakses 2 Mei 2020.

Dapertermen kesehatan RI 2017. Paradigma sehat menuju indonesia, pusat


penyuluhan kesehatan masyarakat.

Gennaro, F. Di, Pizzol, D., Marotta, C., Antunes, M., Racalbuto, V., Veronese, N.,
& Smith, L. (2020). Coronavirus Diseases ( COVID-19 ) Current Status and
Future Perspectives : A Narrative Review. International Journal of Environmental
Research and Public HealthEnvironmental Research and Public Health,
17(2690), 1–11. https://doi.org/10.3390/ijerph170 82690.

Kumar, C. V. S., Mukherjee, S., Harne, P. S., Subedi, A., Ganapathy, M. K.,
Patthipati, V. S., & Sapkota, B. (2020). Novelty in the Gut : A Systematic Review
Analysis of the Gastrointestinal Manifestations of COVID-19. BMJ Open
Gastroenterology, 7(e000417), 1– 9. https://doi.org/10.1136/bmjgast2020-000417

Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Hu Y, et al. Clinical features of patients


infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. Lancet.
2020;395(10223):497-506.

World Health Organization. Naming the coronavirus disease (COVID-19) and the
virus that causes it [Internet]. Geneva: World Health Organization; 2020 [cited
2020 March 29].

Riedel S, Morse S, Mietzner T, Miller S. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s Medical


Microbiology. 28th ed. New York: McGraw- Hill Education/Medical; 2019. p.617-
22.

Kam KQ, Yung CF, Cui L, Lin Tzer Pin R, Mak TM, Maiwald M, et al. A Well
Infant with Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) with High Viral Load. Clin
Infect Dis. 2020; published online February 28. DOI: 10.1093/cid/ciaa201.

World Health Organization. Clinical management of severe acute respiratory


infection when novel coronavirus (nCoV) infection is suspected. Geneva: World
Health Organization; 2020

Liu Y, Gayle AA, Wilder-Smith A, Rocklöv J. The reproductive number of COVID-


19 is higher compared to SARS coronavirus. J Travel Med. 2020;27(2).

iv
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Link Pendaftaran dan Tracking Covid-19

Setiap peserta diberikan untuk pengisian pendaftaran webinar, link :

https://forms.gle/mrvrwKpTAEMsLuXo7

No. Pertanyaan Pilihan/Jawaban


Identitas
1 Alamat Email
2 Nama Lengkap
3 Kelas
4 Asal Sekolah
5 Jenis Kelamin o Perempuan
o Laki-laki
6 No. HP/WA
7 Alamat Rumah
8 Tempat Tanggal Lahir
Kuisioner Tracing Covid-19
1 Apakah anda mengalami gejala seperti di o Sakit
bawah ini : batuk, sakit tenggorokan, pilek, tenggorokan
sesak nafas ? (dituliskan bisa satu atau o Pilek
lebih dari satu) o Sesak nafas
o Batuk
o Tidak ada

2 Apakah pernah mengalami demam dengan o Ya


suhu di atas 37°C? o Tidak

3 Apakah kamu punya penyakit bawaan? o Hipertensi


o Diabetes
o Infeksi Saluran
nafas kronis
o Jantung
o Ginjal
o Tidak ada
o Yang lain:
4 Apakah kota tempat tinggal anda sekarang o Ya
masuk daerah zona merah atau zona o Tidak
hitam?
5 Apakah di sekitar kamu, radius maksimal o Ya
0.5 km ada yang positif covid 19? o Tidak
6 Apakah kamu pernah pergi ke tempat o Ya
umum (pasar/mall, dll) yang didalamnya o Tidak

v
terindikasi ada yang positif covid-19?
7 Apabila anda sedang beraktifitas di luar o Ya
rumah atau berpergian selalu memakai o Tidak
masker? o Kadang- kadang
8 Jenis masker yang anda pakai saat o Masker medis
berpergian ke luar rumah? o Masker kain
9 Jika memakai masker kain, berapa jam o 4-6 jam
dipakai dalam sehari? o 6-8 jam
o 8-10 jam
o 10-12 jam
o Yang lain:
10 Jika memakai masker kain, bagaimana o 1 hari sekali
frequensi pencucian masker? o 2 hari seklai
o 3 hari sekali
o 4 hari sekali
o Yang lain:
11 Selama beraktifitas diluar rumah selain o Ya
masker apakah menggunakan face shield? o Tidak
12 Apakah pernah mengunjungi tempat o Ya
pelayanan kesehatan (Puskesma/Klinik) o Tidak
jika terasa sakit selama masa Pandemi ini?
13 Apakah anda pernah periksa rapid tes atau o Ya
swab tes covid 19? o Tidak
14 Jika ya, apa hasil nya? o Reaktif
o Non Reaktif
15 Apa harapkan anda selama pandemi ini?

Lampiran 2

Dokumentasi Selama Kegiatan Webinar

vi
Anggota Kepanitiaan

Pembukaan oleh MC Nabila Sarra Siregar

vii
Sambutan Ketua Pelaksanan Lisdiawati Safitri

Sambutan Pembimbing Institusi Dr. Arina Novilla, S.Pd., M.Si.

viii
Pemateri I Sri Lussy Anggraeni

Pemateri II Alifia Safitri

ix
Peserta Webinar

Peserta Webinar

x
Peserta Webinar

Peserta Webinar

Lampiran 3

Hasil Pretes dan Postes Webinar

PRETEST POSTES
No. NAMA NILAI No. NAMA NILAI

xi
1 Ade Rustandi 90 1 Ade Rustandi 80
2 Agil hari mulyana 90 2 Agil Hari Mulyana 100
3 AI SITI MAESAROH 80 3 AI SITI MAESAROH 90
4 AKPIN SALIMUDDIN 70 4 akpin salimuddin 80
5 Amylee Citra 90 5 Amylee citra 100
6 Ananda sakilah 70 6 Ananda sakilah 70
7 Ani nurul siti bariah 60 7 Annisa 50
8 Annisa indah khofifah 60 8 Astridt Oktapiani 70
9 Arneta three marcellina 80 9 Aulia Zahra Fatimah l 90
10 Astridt Oktapiani 60 10 Azkia Alifya Putri 70
11 Aulia Zahra Fatimah 80 11 Chintya nur aeni 90
12 Chintya nur aeni 80 12 Dadang Suherman 90
13 Dadang suherman 90 13 Dian gustiani 70
14 Della Rizkika Gunawan 70 14 Dina Mardiana 100
15 Destianty holifah 60 15 Dinda Lestari 100
16 Dian gustiani 90 16 Dini indriani 80
17 Dina Mardiana 70 17 Diyunzira Zahwa Setiadi 90
18 Dinda Lestari 70 18 Enur selawati 100
Fahriyatun Nisa Nur
19 Dini indriani 60 19 Fuadah 100
20 Diyunzira Zahwa Setiadi 90 20 Fenny Nurul Yulianti 100
21 Elin saripah 70 21 Halimatul syadiah 80
22 Enur selawati 90 22 Herawati 80
23 Fadya Lestiana Dewi 50 23 Hilda Rismayanti 90
24 Fadya Lestiana Dewi 70 24 Iip latifah 80
25 Fahriyatun Nisa Nur Fuadah 100 25 Imas Nuraeni 50
26 Fenny Nurul Yulianti 80 26 Inka Fitra Rahmadani 100
27 Halimatul syadiah 70 27 Jasminum sambact 70
28 Herawati 70 28 Joe Satriani S 100
29 Hilda Rismayanti 80 29 Kusmayati amelia putri 80
30 Iip latifah 60 30 Lastri Ramdaeni 60
31 Ilham ahnad asshidiq 80 31 Mega Nurfitri 60
32 Imas Nuraeni 60 32 MUMUH 100
Mutiara Andini
33 Inka Fitra Rahmadani 90 33 Rachmawaty 90
34 Jasminum sambact 70 34 Nadya Septi r 90
35 Joe Satriani s 100 35 Nafatsa nisfi sya' bania 80

xii
36 Kristal Rahayu 50 36 Nayla azzahra putria 60
NENG ANGGUN
37 Lastri Ramdaeni 60 37 SAPUTRI 70
38 M Haekal Hakiem 70 38 Neng salwa fujianti 100
39 Mega Nurfitri 70 39 Neng siti aldawiyah 50
40 MEILIDIA SUKMANITA 60 40 Nurul khalida rabbaniyah 100
Putri Elgalia Purnama
41 Mia Amalia 100 41 Sari 100
42 Muhamad Syahroni Athoilah 70 42 Rapikah Nurdiani 100
Muhammad fathurrahman
43 algozi 90 43 Reva Aprilia 100
44 Muhammad hasbi 80 44 Rezkie adya rajab 100
45 MUMUH 80 45 Rian Adrianto 100
46 Mutiara Andini Rachmawaty 90 46 Rifa Husnul Fauzia 100
47 Nadya Septi Rosiani 90 47 Rifani Wika Wirianty 70
48 Nafatsa nisfi sya' bania 70 48 Rizka Putri Anugrah 90
49 Nayla azzahra putria 70 49 Roy Tegar Rizki Saputra 100
50 Nazwa alfareja 100 50 Sakila Herma Nursadrina 100
51 Neng anggun saputri 70 51 Salina arla maulani 90
52 Neng salwa fujianti 70 52 Salma Salsabila 100
53 Neng siti aldawiyah 60 53 Salwa Marissa Dwi Putri 80
54 Nindiya Putri Risma Aulia 60 54 Sania Salma nur arinda 80
55 Nurul khalida rabbaniyah 90 55 Selvi Aprilianti 90
56 Putri Elgalia Purnama Sari 80 56 Silvi Silistiowati 90
57 Rapikah Nurdiani 90 57 Sindi suci pitaloka 70
58 Ratna dhinuka 90 58 SITA MAHARANI 90
59 Reisya Rosvita Nusaibah 80 59 Siti Maya Sari 100
60 Reva Aprilia 80 60 Siti Nandini Nur Fitriyani 90
61 Rezkie adya rajab 100 61 Siti nayla alifah 90
62 Rian Adrianto 70 62 Wida susilawaty 70
63 Rifa Husnul Fauzia 100 63 Windi Susilawati 70
64 Rifani Wika Wirianty 60 64 Wulan fitriani Agustin 100
65 Rizka Putri Anugrah 80 65 Yuyun yuningsih 70
66 Roy Tegar Rizki Saputra 100 66 Zahra Riadil Janah 50
67 Sakila Herma Nursadrina 90 Rata-rata 84,8
68 Salina arla maulani 60
69 Salma Salsabila 70

xiii
70 Salwa Marissa Dwi Putri 60
71 Sania salma 60
72 Selvi Aprilianti 70
73 Selvi Aprilianti 90
74 Selvi Aprilianti 100
75 Silvi Sulistiowati 70
76 Sindi suci pitaloka 70
77 Sita Maharani 60
78 Siti Haliimatussaadah 60
79 Siti Maya Sari 80
80 Siti Nandini Nur Fitriyani 80
81 Siti nayla alifah 60
82 Vega wulan sakinah 80
83 Vega wulan sakinah 80
84 WIDA SUSILAWATY 70
85 Windi Susilawati 70
86 Wulan Fitriani Agustin 100
87 Yuyun yuningsih 70
88 Zahra Riadil Janah 50
Rata-rata 75,91

xiv

Anda mungkin juga menyukai