Disusun Oleh :
IIM KHOSYATILLAH
18020
Cirebon, 26 Januari
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan
Proposal Pengabdian Masyarakat dengan judul “Promosi Kesehatan Pencegahan Penyebaran
COVID-19 Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Anak Usia Sekolah Umur 7-
10 Tahun Siswa SDN 1 Panguragan Di Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon”.
Proposal ini di buat dengan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan
tantangan dan hambatan selama mengerjakan proposal ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan proposal ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada proposal ini. Oleh
karena itu, penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk membangun
proposal selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................2
KATA PENGANTAR............................................................................................3
DAFTAR ISI...........................................................................................................4
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
1.1 Analisa Situasi...........................................................................................5
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah...........................................................6
1.3 Tujuan kegiatan.........................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................7
2.1 Pengertian COVID-19...........................................................................7
2.2 Etiologi..................................................................................................7
2.3 Manifestasi Klinis..................................................................................8
2.4 Karakteristik..........................................................................................8
2.5 Patofisiologi...........................................................................................9
2.6 Pencegahan..........................................................................................10
2.7 Pemeriksaan Penunjang.......................................................................10
2.8 Pengertian PHBS……………………………………………………..11
2.9 Manfaat PHBS………………………………………………………..11
2.10 Sepuluh PHBS di Rumah Tangga………………………………….…11
2.11 Pemberantasan Jentik Nyamuk……………………………….............11
BAB III..................................................................................................................12
PELAKSANAAN KEGIATAN..........................................................................12
3.1 Kerangka pemecahan masalah.........................................................12
3.2 Realisasi pemecahan masalah..........................................................13
3.3 Sasaran dan metode..........................................................................13
3.4 Waktu dan tempat kegiatan..............................................................13
3.5 Sarana dan alat yang digunakan.......................................................14
3.6 Pihak yang terlibat...........................................................................14
3.7 Kendala dan pemecahannya.............................................................14
3.8 Penilaian keberhasilan......................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari
gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Novel
coronavirus (2019- nCoV) adalah virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi
sebelumnya pada manusia. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan
manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS-CoV ditransmisikan dari kucing luwak
(civet cats) ke manusia dan MERS-CoV dari unta ke manusia. Beberapa coronavirus yang
dikenal beredar pada hewan namun belum terbukti menginfeksi manusia. Manifestasi klinis
biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah paparan. Tanda dan gejala umum
infeksi coronavirus antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan
sesak napas. Pada kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan
akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian (Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kemenkes RI, 2020).
Pandemi Covid-19 bukan hanya mengancam nyawa manusia saja, tapi juga turut
memberi tekanan social dan ekonomi. Kebijakan social maupun psycal distanching tidak
hanya memaksa orang bekerja di rumah bahkan mungkin kehilangan pekerjaan, dan
berdampak terhadap tindakan kekerasan akibat tekanan kebutuhan ekonomi.
Virus corona yang baru ditemukan ini adalah mutasi dari novel coronavirus (β genus),
yang diberi nama 2019-nCoV oleh WHO dan SARSCoV-2 oleh ICTV. Pada 10 Januari
2020, sekuensing genom atas sampel pertama 2019-nCoV selesai dilakukan, dan urutan
genom virus dari lima sampel berikutnya diumumkan setelah itu. Akibat mutasi antigenik
yang membuat virus korona ini tidak dikenal oleh manusia, masyarakat umum tidak memiliki
kekebalan terhadap strain baru virus ini. Selain itu, penularan virus ini terjadi melalui lebih
dari satu cara. Faktor-faktor inilah yang mengakibatkan novel coronavirus menjadi epidemic
(Zhou, 2020).
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Selasa (26/1/2021) pukul 12.00
WIB, total ada 1.012.350 kasus Covid-19 di Tanah Air, terhitung sejak diumumkannya kasus
perdana pada 2 Maret 2020. Jumlah itu muncul setelah ada penambahan 13.094 kasus baru
Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Data yang sama juga menunjukkan ada penambahan pasien
sembuh Covid-19 sebanyak 10.868 orang dalam sehari. Mereka dinyatakan sembuh setelah
mendapatkan hasil dua kali negatif dalam pemeriksaan laboratorium dengan metode
polymerase chain reaction (PCR). Sehingga, total pasien sembuh dari Covid-19 kini
berjumlah 820.356 orang sejak awal pandemi.
Jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 juga masih terus bertambah. Data juga
menunjukkan ada penambahan 336 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam 24 jam terakhir.
Dengan demikian, angka kematian Covid-19 di Indonesia saat ini berjumlah 28.468 orang.
Melihat data tersebut, saat ini tercatat ada 163.526 kasus aktif Covid-19. Kasus aktif adalah
pasien yang masih positif virus corona dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi
mandiri. Selain itu, pemerintah mencatat ada 82.156 orang yang berstatus suspek Covid-19.
Sementara ini kabupaten Cirebon yang semula merupakan zona merah di propinsi jawa
barat sudah tidak menjadi wilayah yang membahayakan bagi penyebaran penyakit corona
virus sampai dengan 9 april 2020, hal ini berdasarkan angka kejadian yang termasuk rendah.
Namun demikian masyarakat Cirebon banyak yang bekerja di wilayah DKI dan kota kota
lainnya yang termasuk zona merah sehingga perlu diwaspadai terhadap penyebaran Covid-19
terutama pada masa mudik lebaran.
Penanganan kasus covid-19 perlu keterlibatan aktif masyarakat untuk menemukan kausu,
melakukan isolasi mandiri, kesadaran masayarakat akan pola hidup sehat sehingga
memjutuskan rantai penularan.
Penyebaran yang cepat dari penyakit covid-19 dan berdampak pada kesehatan,
terutama gangguan pada system pernafasan menyebabkan covid-19 membahayakan nyawa
penderita akibat kegagalan system pernafasan. Oleh karena itu penyakit ini di golongkan
sebagai penyakit emergensi infeksi pernafasan.
1. Kurangnya informasi pada masyarakat tentang covid-19, tanda & gejala, cara penularan,
bahaya, dan pemutusan rantai penularan.
Secara umum kegiatan pengabdian pada Masyarakat ini bertujuan untuk menggerakan
pengetahuan masyarakat untuk memutuskan rantai penularan covid19 di Masyarakat
tertutama masyarakat Muhammadiyah kabupaten Cirebon. Secara spesifik tujuannya adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan tentang covid-19, tanda & gejala, cara penularan, bahaya, dan
pemutusan rantai penularan
TIJAUAN PUSTAKA
Covid-19 merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Nama ini
diberikan oleh WHO (World Health Organzation) sebagi nama resmi penyakit ini. Covid
sendiri merupakan singkatan dari Corona Virus Disease-2019. Covid-19 yaitu penyakit yang
disebabkan oleh virus corona yang menyerang saluran pernafasan sehingga menyebabkan
demam tinggi, batuk, flu, sesak nafas serta nyeri tenggorokan. Menurut situs WHO, virus
corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau
manusia. Pada manusia corona diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu
biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS),
dan Severe Acute Respiratory Syndrme (SARS). Virus ini mampu mengakibatkan orang
kehilangan nyawa sehingga WHO telah menjadikan status virus corona ini menjadi pandemi
dan meminta Presiden Joko Widodo menetapkan status darurat nasional corona. Menurut
WHO, virus corona adalah keluarga besar virus yang bisa menyebabkan penyakit pada
hewan atau manusia. Pada manusia, beberapa virus corona menyebabkan infeksi pernafasan,
mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah, seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari
gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).
Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen.
Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Coronaviridae dibagi dua
sub-keluarga dibedakan berdasarkan serotipe dan karakteristik genom. Terdapat empat genus
yaitu alpha coronavirus, betacoronavirus, deltacoronavirus dan gamma coronavirus.
2.2 Etiologi
Penyebab covid-19 adalah virus yang tergolong dalam family coronavirus. Coronavirus
merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Terdapat 4
strktur protein utama pada Coronavirus yaitu : protein N (nukleokapsid), glikoprotein M
(membran), gliko protein spike S (spike), protein E (selubung). Coronavirus tergolong ordo
Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Coronavirus dapat menyebabkan penyakit pada hewan
atau manusia. Terdapat 4 genus yaitu alphacoronavirus, betacoronavirus, gammacoronavirus
dan deltacoronavirus. Sebelum adanya covid-19, ada 6 jenis coronavirus yang dapat
menginfeksi manusia, yaitu HcoV-2229E (alphacoronavirus), HcoV-OC43
(betacoronavirus), HcoVL63 (alphacoronavirus0 HcoV-HKU1 (betacoronavirus), SARS-
CoV (betacoronavirus), dan MERS-CoV (betacoronavirus).
Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat. Gejala klinis
utama yang muncul yaitu demam (suhu >38 C), batuk dan kesulitan bernapas. Selain itu
dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare
dan gejala saluran napas lain. Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu. Pada
kasus berat perburukan secara cepat dan progresif, seperti ARDS, syok septik, asidosis
metabolik yang sulit dikoreksi dan perdarahan atau disfungsi sistem koagulasi dalam
beberapa hari. Pada beberapa pasien, gejala yang muncul ringan, bahkan tidak disertai
dengan demam. Kebanyakan pasien memiliki prognosis baik, dengan sebagian kecil dalam
kondisi kritis bahkan meninggal. Berikut sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi.
(PDPI, 2020). Berikut sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi. (PDPI, 2020)
a. Tidak berkomplikasi
Kondisi ini merupakan kondisi teringan. Gejala yang muncul berupa gejala yang tidak
spesifik. Gejala utama tetap muncul seperti demam, batuk, dapat disertai dengan nyeri
tenggorok, kongesti hidung, malaise, sakit kepala, dan nyeri otot. Perlu diperhatikan bahwa
pada pasien dengan lanjut usia dan pasien immunocompromises presentasi gejala menjadi
tidak khas atau atipikal. Selain itu, pada beberapa kasus ditemui tidak disertai dengan demam
dan gejala relative ringan. Pada kondisi ini pasien tidak memiliki gejala komplikasi
diantaranya dehidrasi, sepsis atau napas pendek.
b. Pneumonia ringan
Gejala utama dapat muncul seperti demam, batuk, dan sesak. Namun tidak ada tanda
pneumonia berat. Pada anak-anak dengan pneumonia tidak berat ditandai dengan batuk atau
susah bernapas
a) Gejala yang muncul diantaranya demam atau curiga infeksi saluran napas
b) Tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi napas: > 30x/menit), distress
pernapasan berat atau saturasi oksigen pasien <90% udara luar. 26
Timbul gejala ringan, sedang atau berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam
(suhu >380C), batuk dan kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak
memberat, fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain.
Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus berat perburukan secara
cepat dan progresif, seperti ARDS, syok septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi dan
perdarahan atau disfungsi sistem koagulasi dalam beberapa hari. Pada beberapa pasien, gejala
yang muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan demam. Kebanyakan pasien memiliki
prognosis baik, dengan sebagian kecil dalam kondisi kritis bahkan meninggal. Berikut
sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi.
2.4 Karakteristik
Karakteristik Coronavirus memiliki kapsul, partikel berbentuk bulat atau elips, sering
pleimorfik dengan diameter sekitar 50-200m. Semua virus ordo Nidovirales memiliki kapsul,
tidak bersegmen, dan virus positif RNA serta memiliki genom RNA sangat panjang. Struktur
coronavirus membentuk struktur seperti kubus dengan protein S berlokasi di permukaan
virus. Protein S atau spike protein merupakan salah satu protein antigen utama virus dan
merupakan struktur utama untuk penulisan gen. Protein S ini berperan dalam penempelan dan
masuknya viru\s kedalam sel host (interaksi protein S dengan reseptornya di sel inang).
Virus corona bisa tertinggal di permukaan benda-benda dan memiliki daya tahan berjam-
berjam bahkan hingga beberapa hari. Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Journal of
Hospital Infection, Februari 2020, virus corona bisa bertahan di beberapa tempat dalam
waktu tertentu, yakni di udara paling lama tiga jam, di tembaga dan aluminium tahan tiga
sampai empat jam. Kemudian pada sarung tangan operasi atau alat medis bisa tahan hingga
delapan jam, kertas karton atau kardus tahan selama 24 jam. Kemudian pada besi, baja dan
plastik tahan dua sampai tiga hari, pada kayu dan kaca bisa tahan hingga empat hari. Pada
kertas virus corona tahan empat sampai lima hari. Bahkan, dalam sejumlah kasus, virus ini
bisa bertahan sampai 5 hari.
Data yang diperoleh dari WHO, organ pernapasan menjadi target utama infeksi virus
corona. Bahkan sebanyak 87,9 persen pasien yang terjangkit mengalami gejala demam, batuk
kering sebanyak 67,7 persen dan merasa lelah sebanyak 28,1 persen. Penyakit paling umum
setelah seseorang terinfeksi adalah mengalami pneumonia. Meski demikian, virus corona
juga bisa dimatikan. Cara mematikannya dengan menyemprotkan desinfektan ke permukaan
barang-benda yang berpotensi tertempel virus corona. Kemudian dengan membersihkan
permukaan benda menggunakan sabun, termasuk saat mandi dan cuci tangan.
2.5 Patofisiologi
Kebanyakan Coronavirus menginfeksi hewan dan bersirkulasi di hewan. Coronavirus
menyebabkan sejumlah besar penyakit pada hewan dan kemampuannya menyebabkan
penyakit berat pada hewanseperti babi, sapi, kuda, kucing dan ayam. Coronavirus disebut
dengan virus zoonotik yaitu virus yang ditransmisikan dari hewan ke manusia. Banyak
hewan liar yang dapat membawa patogen dan bertindak sebagai vektor untuk penyakit
menular tertentu. Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang merupakan host yang biasa
ditemukan untuk Coronavirus. Coronavirus pada kelelawar merupakan sumber utama untuk
kejadian severe acute respiratorysyndrome (SARS) dan Middle East respiratory syndrome
(MERS) (PDPI, 2020).
Coronavirus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya. Virus tidak bisa hidup
tanpa sel host. Berikut siklus dari Coronavirus setelah menemukan sel host sesuai
tropismenya. Pertama, penempelan dan masuk virus ke sel host diperantarai oleh Protein S
yang ada dipermukaan virus.5 Protein S penentu utama dalam menginfeksi spesies host-nya
serta penentu tropisnya (Wang, 2020). Pada studi SARS-CoV protein S berikatan dengan
reseptor di sel host yaitu enzim ACE-2 (angiotensin-converting enzyme 2). ACE-2 dapat
ditemukan pada mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus halus, usus besar,
kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel epitel alveolar paru, sel enterosit
usus halus, sel endotel arteri vena, dan sel otot polos.20
Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi replikasi gen dari RNA genom virus.
Selanjutnya replikasi dan transkripsi dimana sintesis virus RNA melalui translasi dan
perakitan dari kompleks replikasi virus. Tahap selanjutnya adalah perakitan dan rilis virus
(Fehr, 2015).Berikut gambar siklus hidup virus (gambar 1). Setelah terjadi transmisi, virus
masuk ke saluran napas atas kemudian bereplikasi di sel epitel saluran napas atas (melakukan
siklus hidupnya). Setelah itu menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi
peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat berlanjut meluruh beberapa waktu di sel
gastrointestinal setelah penyembuhan. Masa inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar
3-7 hari (PDPI, 2020).
Coronavirus tipe baru yang menjadi penyebab kejadian luar biasa di Wuhan, yakni Novel
Coronavirus 2019 (2019-nCoV). Isolat 229E dan OC43 ditemukan sekitar 50 tahun yang
lalu. NL63 dan HKU1 diidentifikasi mengikuti kejadian luar biasa SARS. NL63 dikaitkan
dengan penyakit akut laringotrakeitis (croup). Coronavirus terutama menginfeksi dewasa atau
anak usia lebih tua, dengan gejala klinis ringan seperti common cold dan faringitis sampai
berat seperti SARS atau MERS serta beberapa strain menyebabkan diare pada dewasa
Infeksi Coronavirus biasanya sering terjadi pada musim dingin dan semi. Hal tersebut
terkait dengan faktor iklim dan pergerakan atau perpindahan populasi yang cenderung
banyak perjalanan atau perpindahan. Selain itu, terkait dengan karakteristik Coronavirus yang
lebih menyukai suhu dingin dan kelembaban tidak terlalu tinggi. Semua orang secara umum
rentan terinfeksi.
Pneumonia Coronavirus jenis baru dapat terjadi pada pasien immunocompromis dan
populasi normal, bergantung paparan jumlah virus. Jika kita terpapar virus dalam jumlah
besar dalam satu waktu, dapat menimbulkan penyakit walaupun sistem imun tubuh berfungsi
normal. Orang-orang dengan sistem imun lemah seperti orang tua, wanita hamil, dan kondisi
lainnya, penyakit dapat secara progresif lebih cepat dan lebih parah. Infeksi Coronavirus
menimbulkan sistem kekebalan tubuh yang lemah terhadap virus ini lagi sehingga dapat
terjadi re-infeksi
Coronavirus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya. Virus tidak bisa hidup
tanpa sel host. Berikut siklus dari Coronavirus setelah menemukan sel host sesuai
tropismenya. Pertama, penempelan dan masuk virus ke sel host diperantarai oleh Protein S
yang ada dipermukaan virus. Protein S penentu utama dalam menginfeksi spesies host-nya
serta penentu tropisnya.5 Pada studi SARS-CoV protein S berikatan dengan reseptor di sel
host yaitu enzim ACE-2 (angiotensinconverting enzyme 2). ACE-2 dapat ditemukan pada
mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus halus, usus besar, kulit, timus,
sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel epitel alveolar paru, sel enterosit usus halus, sel
endotel arteri vena, dan sel otot polos.
Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi replikasi gen dari RNA genom virus.
Selanjutnya replikasi dan transkripsi dimana sintesis virus RNA melalui translasi dan
perakitan dari kompleks replikasi virus. Tahap selanjutnya adalah perakitan dan rilis virus.
Berikut gambar siklus hidup virus (gambar 3). Setelah terjadi transmisi, virus masuk ke
saluran napas atas kemudian bereplikasi di sel epitel saluran napas atas (melakukan siklus
hidupnya). Setelah itu menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi peluruhan
virus dari saluran napas dan virus dapat berlanjut meluruh beberapa waktu di sel
gastrointestinal setelah penyembuhan. Masa inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar
3-7 hari.
Studi pada SARS menunjukkan virus bereplikasi di saluran napas bawah diikuti dengan
respons sistem imun bawaan dan spesifik. Faktor virus dan sistem imun berperan penting
dalam patogenesis. Pada tahap pertama terjadi kerusakan difus alveolar, makrofag, dan
infiltrasi sel T dan proliferasi pneumosit tipe 2. Pada rontgen toraks diawal tahap infeksi
terlihat infiltrat pulmonar seperti bercak-bercak. Pada tahap kedua, organisasi terjadi
sehingga terjadi perubahan infiltrat atau konsolidasi luas di paru. Infeksi tidak sebatas di
sistem pernapasan tetapi virus juga bereplikasi di enterosit sehingga menyebabkan diare dan
luruh di feses, juga urin dan cairan tubuh lainnya. Studi terbaru menunjukkan peningkatan
sitokin proinflamasi di serum seperti IL1B, IL6, IL12, IFNγ, IP10, dan MCP1 dikaitkan
dengan inflamasi di paru dan kerusakan luas di jaringan paru-paru pada pasien dengan SARS.
Pada infeksi MERS-CoV dilaporkan menginduksi peningkatan konsentrasi sitokin
proinflamasi seperti IFNγ, TNFα, IL15, dan IL17.
2.6 Pencegahan
Adapun salah satu protokolnya yaitu jika merasa tidak sehat dengan kriteria demam lebih
dari 38o C, batuk, flu, nyeri tenggorokan maka beristirahatlah yang cukup di rumah dan
minumlah air yang cukup. Gunakan masker, apabila tidak memiliki masker, hendaknya
mengikuti etika ketika batuk dan bersin yang benar dengan cara menutup hidung dan mulut
dengan tisu, lengan atas bagian dalam. Bila merasa tidak nyaman dan masih berkelanjutan
dan disertai sesak nafas maka segerakan diri untuk memeriksakan kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan. Dan usahakan untuk tidak menaiki kendaraan massal.
a) Pakai masker secara seksama untuk menutupi mulut dan hidung, kemudian
eratkan dengan baik untuk meminimalisasi celah antara masker dan wajah -
Saat digunakan, hindari menyentuh masker.
b) Lepas masker dengan tehnik yang benar (misalnya; jangan menyentuh bagian
depan masker, tapi lepas dar belakang dan bagian dalam.)
c) Setelah dilepas jika tidak sengaja menyentuh masker yang telah digunakan
segera cuci tangan.
d) Gunakan masker baru yang bersih dan kering, segera ganti masker jika masker
yang digunakan terasa mulai lembab.
f) Buang segera masker sekali pakai dan lakukan pengolahan sampah medis
sesuai SOP.
3. Bronkoskopi
6. Biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari bahan saluran napas (sputum, bilasan
bronkus, cairan pleura) dan darah, Kultur darah untuk bakteri dilakukan, idealnya sebelum
terapi antibiotik. Namun, jangan menunda terapi antibiotik dengan menunggu hasil kultur
darah)
Pola penerapan hidup bersih dan sehat merupakan bentuk dari perilaku berdasarkan
kesadaran sebagai wujud dari pembelajaran agar individu bisa menolong diri sendiri baik pada
masalah kesehatan ataupun ikut serta dalam mewujudkan masyarakat yang sehat di
lingkungannya. Program penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan bentuk
diri upaya untuk memberikan pelajaran berupa pengalaman pada tiap individu, anggota keluarga,
sekumpulan, maupun pada masyarakat umum.
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
2.9 Manfaat PHBS
Pertolongan pertama pada persalinan balita termuda dalam rumah tangga dilakukan oleh tenaga
kesehatan (dokter, bidan)
Bayi termuda umur 0 – 6 bulan diberi ASI saja sejak lahir sampai dengan 24 jam terakhir
Rumah tangga menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Syarat fisik air bersih adalah
tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Jarak sumber air bersih dengan tempat
penampungan limbah minimal 10 m.
Kebiasaan anggota rumah tangga untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum
dan sesudah makan, sesudah buang air besar (BAB)
Rumah tangga memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan septik tank/lubang
penampung kotoran sebagai tempat pembuangan akhir.
Jamban/kakus adalah bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran
manusia.tinja bagi keluarga. Manfaat jamban adalah untuk mencegah penularan penyakit dan
pencemaran dari kotoran manusia.
a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan lubang
penampungan minimum 10 m, bila tidak memungkinkan perlu konstruksi kedap air).
b. Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus
d. Mudah dibersihkan
e. Aman digunakan
g. Cukup penerangan
Tidak ditemukan jentik di semua tempat yang dapat menampung air baik di dalam atau di
lingkungan rumah, yakni dengan cara 3M ,menguras menutup menimbun.
Anggota rumah tangga umur hendaknya mengonsumsi sayur dan buah setiap hari.
Anggota keluarga umur > 10 th melakukan aktifitas fisik setiap hari minimal 30 menit dalam 1
minggu terakhir. Aktifitas fisik yang dimaksud adalah kegiatan olah tubuh yang membuat tubuh
menjadi lebih sehat : lari, jalan, bersepeda kayuh, menimba air, dls.
Anggota keluarga tidak merokok di dalam rumah ketika berada bersama anggota keluarga
lainnya.
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik berkala
tidak terdapat jentik nyamuk.
Cara Pencegahan Jentik Nyamuk
1. Menguras bak mandi, paling tidak seminggu sekali. Mengingat nyamuk tersebut
berkembang biak dari telur sampai dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari.
3. Mengubur sampah
6. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk misalnya : obat nyamuk bakar,
semprot, oles atau usap ke kulit, dll.
PELAKSANAAN KEGIATAN
tentang covid- 19, tanda tentang covid-19, tanda & gejala, cara
Metode Kegiatan
Kegiatan ceramah dan diskusi dilakukan untuk meningkatkan pemaham anak-anak usia
sekolah mengenai covid-19 yang mencakup tentang pemahaman penyebab,tanda gejala,
penulararan dan pencegahan. Ceramah dan diskusi dilakukan secara langsung dengan
melibatkan anak-anak usia sekolah di Desa Panguragan Kabupaten Cirebon dengan
mematuhi protokol kesehatan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat. Materi yang
diberikan tentang pengertian covid-19, tanda gejala, faktor resiko, pencegahan,
pemeriksaan penunjang, pengertian PHBS, manfaat PHBS, sepuluh PHBS di rumah
tangga dan pemberantasan jentik nyamuk.
Memberikan kesempatan bagi siswa SDN 1 Panguragan untuk bertanya terkait dengan
covid-19, tanda & gejala, cara penularan, bahaya, dan pemutusan rantai penularan dengan
PHBS.
3.1.3 Simulasi
Simulasi tentang cuci tangan dengan sabun / hand sanitizer yang dilakukan oleh Pemateri
dan memberi kesempatan kepada anak-anak usia sekolah di SDN 1 Panguragan untuk
mengikuti simulasi dengan baik dan benar.
Sasaran dalam kegiatan ini adalah anak-anak usia di SDN 1 Panguragan. Dilakukan secara
langsung dilapangan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kegiatan Penyuluhan dilakukan di rumah siswa secara langsung dengan tetap mematuhi
protokol kesehatan. dan sudah di siapkan kuesioner dan leaflet. pemateri menggunakan APD
seperti masker, dan selalu membawa handsanitizer dan peserta wajib memakai masker.
pemateri membagikan leafleat tentang covid-19 kepada anak-anak usia sekolah.
Kegiatan penyuluhan melibatkan anak-anak usia sekolah Siswa SDN 1 Panguragan sebagai
partisipan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa
STIKES Ahmad Dahlan dalam kegiatan pembinaan pada siswa SDN 1 Panguragan.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam kegiatan pengabdian kepada Masyarakat tentang
peningkatan pengetahuan upaya pencegahan covid-19 adalah :
Waktu yang tidak sesuai karena aktifitas siswa tidak sama karena aktivitas anak-anak usia
sekolah
3.6.2 Pemecahan
Menyesuaikan jadwal dari sebagian besar Siswa SDN 1 Panguragan yang biasanya di sore
hari
1. Dilakukan pra penilian bentuk kuestioner pengetahuan dan sikap anak usia
sekolah. tentang pengertian covid-19, tanda & gejala, cara penularan, bahaya, dan
pemutusan rantai penularan.
2. Dilakukan pos penilian pengetahuan dan sikap mengenai pengertian covid-19, tanda
& gejala, cara penularan, bahaya, dan pemutusan rantai penularan, materi yang
diberikan menyangkut apa yang diinformasikan saat ceramah, diskusi maupun
tanya jawab
Data hasil penilian baik pre penilian maupun post peneilian tentang pemahaman
dan sikap pengertian covid-19, tanda & gejala, cara penularan, bahaya, dan pemutusan
rantai penularan dianalisis dengan tehnik analisis deskriptif.
DAFTAR PUSTAKA
Yuliana, 2020. Corona Virus Diseases (Covid-19). Jurnal Wellness and Healthy Magazine.
Handayani, Dian. dkk. 2020. Corona Virus Diseases 2019. Jurnal Respirologi Indonesia. Volume
40, No. 2 : 119-129
Wati, Ambar. dkk. 2020. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Kelurahan Rangkah
Zukmadini, Yanuar. 2020. Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam pencegahan
Rahardini, Armita. 2019. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah, Sudahkah Anda Lakukan.
https://www.sehatq.com/artikel/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-dalam-rumah-tangga
[diakses pada tanggal 25 Januari 2021]
Lampiran 01
RAB PENGABDIAN
NO. Komponen Pembiayaan Biaya Per Rp. Jumlah Per Rp. Total Rp.
5. Hadiah untuk anak usia Rp. 16.000 Rp. 80.000 Rp. 80.000
sekolah
Dokumentasi