JAKARTA SELATAN
2020
LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI PELAYANAN DAN ASUHAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS : FOKUS MASALAH COVID-19
DI RT 03 KELURAHAN TAJUR CILEDUG TANGERANG
1. Christina Kusumaningrum
2. Eka Winarsih
3. Raenah
4. Susanti
5. Widawati
6. Yoyoh Srialfiah
i
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA PROGRAM
STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN
Juni 2020
ABSTRAK
Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor utama, yakni:
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan (herediter). Maka dari
itu, upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
harus ditunjukkan pada keempat faktor utama tersebut secara bersama-sama.
Pendidikan atau promosi kesehatan pada hakikatnya adalah upaya intervensi yang
ditujukan pada faktor perilaku. Namun pada kenyataannya tiga faktor yang lain
perlu intervensi pendidikan dan promosi kesehatan juga, karena perilaku juga
berperan pada faktor-faktor tersebut. Apabila lingkungan baik dan sikap
masyarakat pofitif maka lingkungan dan fasilitas tersebut niscaya akan
dimanfaatkan atau digunakan oleh masyarakat. Dalam kegiatan komunitas ini
kami melaksanakannya di RT 03 dengan jumlah ±335 KK,langkah awal saat
menjalani keperawatan komunitas mahasiswa menyebar angket untuk mengetahui
masalah kesehatan yang ada di RT 03, dalam melaksanakan penyebaran
mahasiswa mengambil sampel dari semua jumlah populasi KK yang ada secara
accidental sampling. Dari hasil penyebaran angket teridentifikasi 3 masalah
penyakit, diantaranya hipertensi (38%), diabetes mellitus (21%), asam urat (12%).
Tetapi pada masa pandemi covid-19 ini, telah disepakati oleh para mahasiswa
untuk melakukan suatu kegiatan untuk mencegah penyebaran virus covid-19
dengan memberikan suatu implementasi selama 3 minggu. Dari hasil evaluasi,
ditemukan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat dalam melakukan
pencegahan penyebaran covid-19 sehingga diharapkan masyarakat RT 03 dapat
menangani dan memelihara kesehatannya dengan baik dan mandiri.
Kata Kunci : Covid-19, Keperawatan Komunitas
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan KaruniaNya sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul “Laporan Hasil Praktik Profesi Keperawatan Komunitas Dan Asuhan
Keperawatan Komunitas Fokus Pada Masalah Covid-19 Di RT 03 RW 01,
Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug Tangerang”.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata ajar Keperawatan
Komunitas pada Program Studi Profesi Ners Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan PERTAMEDIKA.
Mahasiswa menyadari banyak pihak yang turut membantu sejak awal penyusunan
sampai selesainya laporan ini. Pada kesempatan ini mahasiswa ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Muhammad Ali, SKM., M.Kep. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan PERTAMEDIKA.
2. Ibu Ns. Elly Junalia, S.Kep, M.Kep.selaku koordinator mata ajar Keperawatan
Keluarga dan Komunitas.
3. Ibu Wasijati, SKP., M.Si. selaku Kepala Program Studi S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA.
4. DR. Lenny Rosbi Rimbun, SKp., M.Si., M.Kep., Rian Agus Setiawan, S.Kep.,
Ns., Nilla Rostarina, S.Kep., Ns. Elly Junalia, S.Kep, M.Kep., Ns., Heny
Fitriany, SAB., SKM., M.Kes selaku pembimbing dengan kesabaran dan
kebaikannya telah membimbing mahasiswa selama proses praktik kerja
lapangan ini.
5. Ketua RT 03 Kelurahan Tajur Ciledug Tangerang
6. Tokoh Masyarakat dan Kader di Lingkungan RT 03 Kelurahan Tajur Ciledug
Tangerang
7. Seluruh wakilan masyarakat RT 03 yang telah ikut berpartisipasi.
8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang turut
berpartisipasi sehingga selesainya laporan ini.
iii
Mahasiswa menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak sekali
kekurangannya, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
demi perbaikan penulisan dan penyusunan hasil laporan di masa mendatang.
Mahasiswa
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
ABSTRAK...............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR SKEMA...................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................5
TINJAUAN TEORI.................................................................................................5
A. Paradigma Sehat........................................................................................5
BAB III..................................................................................................................28
BAB IV................................................................................................................100
PEMBAHASAN..................................................................................................100
A. Pengkajian.............................................................................................100
v
B. Perencanaan...........................................................................................102
C. Implementasi.........................................................................................104
D. Evaluasi.................................................................................................107
A. Kesimpulan............................................................................................108
B. Saran......................................................................................................108
vi
DAFTAR DIAGRAM
vii
Tabel 3.20 Distribusi Kuesioner Berdasarkan Masalah Penggunaan Alat
Kontarsepsi
Tabel 3.23 Distribusi Kuesioner Berdasarkan Jenis Masalah Yang Terjadi Pada
Anak Sekolah
viii
DAFTAR SKEMA
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang paling baru ini memang lebih luas
bahwa kesehatan adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial,
dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Pada batasan yang terdahulu,
kesehatan itu hanya mencakup tiga aspek, yakni; fisik, mental, dan sosial,
lima aspek yakni fisik (badsqan), mental (jiwa), sosial, spiritual, ekonomi.
Hal ini berarti kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental,
spiritual, dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktivitasnya dalam arti
memasuki usia kerja, anak, dan remaja: atau bagi yang sudah tidak bekerja
(pensiun) atau usia lanjut, berlaku produktif secara sosial, yakni mempunyai
kegiatan, misalnya sekolah atau kuliah bagi anak dan kesehatan tersebut saling
atau menyeluruh.
1
Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama, yakni:
yang ditujukan pada faktor perilaku. Namun pada kenyataannya 3 faktor yang
lain perlu intervensi pendidikan atau promosi kesehatan juga, karena perilaku
juga berperan pada faktor-faktor tersebut. apabila lingkungan baik dan sikap
adalah menjadi program studi Ners yang unggul dalam bidang pendidikan
2
Berkaitan dengan visi tersebut, mahasiswa S1 program profesi STIKes
tetap dan pendatang dengan latar belakang yang beragam. Kondisi lingkungan
3
jadi Rencana kerja yang telah disepakati meliputi bagaimana Pencegahan
Penyebaran Covid-19.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Paradigma Sehat
1. Definisi Paradigma
Paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memaknai, menyikapi, serta memilih tindakan atas fenomena
yang ada. Paradigma merupakan suatu diagram kerangka berfikir yang
menjelaskan suatu fenomena yang mengandung berbagai konsep yang
terkait dengan fokus keilmuannya (Konsep Dasar Keperawatan oleh Ns.
Asmadi, S.Kep) dalam Hudaya, Isna (2010).
Beberapa pengertian dari paradigma:
a. Paradigma adalah hubungan teori-teori yang membentuk susunan yang
mengukur teori itu berhubungan satu dengan yang lain sehingga
menimbulkan hal-hal yang perlu diselidiki (DEPKES RI, 1980)
b. Paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan aspek
tertentu setiap kenyataan (Ferguson, 1998)
c. Menurut Thomas Kuhn (1979) paradigma sebagai model, pola atau
pandangan dunia yang dilandasi pada dua karakterisktik yaitu
penampilan dari kelompok yang menunjukkan keberadaannya terhadap
sesuatu yang diyakini dan terbuka untuk penyelesaian masalah dalam
kelompoknya.
Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
paradigma kesehatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara
kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi, dan memilih
tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam bidang kesehatan.
2. Definisi Sehat
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan
oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuanhidup sehat bagi
5
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktifsecara sosial dan ekonomi. Keberhasilan pembangunan kesehatan
sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sector,
serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh
periode sebelumnya.
6
Program Indonesia sehat dilaksanakan dengan 3 pilar Utama yaitu,
paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan
nasional : 1) Pilar paradigm sehat dilakukan dengan strategi pengaruh
utama kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif, preventif dan
pemberdayaan masyarakat, 2) Penguatan kesehatan masyarakat dilakukan
dengan strategi peningkatan pelayanan kesehatan, optimalisasi system
rujukan, dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan
pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis resiko kesehatan, 3)
Sementara itu jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi
perluasan sasaran dan benefide serta kendali mutu dan kendali biaya.
7
b. Sehat Mental
Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain
dalam pepatah kuno “jiwa yang sehat terdapat didalam tubuh yang
sehat” (Men Sana In Corpore Sano). Atribut seorang insan yang
memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut :
1) Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah
menyesal dan kasian terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan
menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.
2) Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak
mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi
terhadap kebutuhan emosi orang lain.
3) Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah
takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan
masalah secara cerdik dan bijaksana.
c. Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan social yang ada disetiap tempat atau negara sulit
diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan dan tingkat
kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki,
kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman
damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam
kehidupan masyarakat yang sejahtera masyarakat hidup tertib dan
selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.
d. Sehat Spiritual
Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh
WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat. Setiap individu perlu mendapakan pendidikan formal
maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengarkan alunan
lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya
agar tersedia keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.
8
Keempat komponen ini dikenal sebagai “Positive Health” karena lebih
realitis dibandingkan dengan definisi WHO yang hanya bersifat idealitik
semata-mata
3. Paradigma Sehat
Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir, atau model
pembangunan kesehatan yang bersifat holistik. Cara pandang ini
menekankan pada melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh
banyak faktor yang bersifat lintas sektor. Upayanya lebih diarahkan pada
peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan, bukan hanya
penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan. dengan
diterapkannya paradigma ini, diharapkan mampu mendorong masyarakat
untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri melalui
kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif (Hudaya, 2010).
9
Perubahan pemahaman tentang konsep sehat dan sakit makin kayanya
khasanah ilmu pengetahuan dengan informasi tentang determinan
penyebab penyakit yang multifaktoral telah menggugurkan paradigma
pembangunan kesehatan yang lebih mengutamakan pelayanan kesehatan
yang bersifat kuratif dan rehabilitatif. Pentingnya penerapan paradigma
pembangunan kesehatan baru, yaitu paradigma sehat merupakan upaya
untuk lebih meningkatkan kesehatan bangsa yang bersifat proaktif.
Paradigma sehat tersebut merupakan model pembangunan kesehatan yang
dalam jangka panjang mampu mendorong masyarakat untuk bersikap
mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri melalui kesadaran yang
lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif
dan preventif. Paradigma sehat ini pertama kali disampaikan oleh Menteri
Kesehatan RI Prof. Dr. F. A Moeloek dalam Rapat Sidang DPR Komisi VI
pada tanggal 15 september 1998 (Kebidanan Komunitas, 2007).
10
Paradigma sehat adalah perubahan sikap dan orientasi, yaitu sebagai
berikut :
a. Pola pikir yang memandang kesehatan sebagai kebutuhan yang bersifat
pasif menjadi menjadi merupakan keperluan dan bagian dari Hak
Asasi Manusia (HAM).
b. Sehat bukan hal konsumtif, melainkan suatu investasi karena
menjamin tersedianya SDM yang produktif secara sosial dan ekonomi.
c. Kesehatan yang semula hanya berupa penanggulangan yang bersifat
jangka pendek kedepannya akan menjadi bagian dari upaya
pengembangan SDM yang bersifat jangka panjang.
d. Pelayanan kesehatan tidak hanya pelayanan medis yang melihat bagian
dari yang sakit / penyakit, tetapi merupakan pelayanan kesehatan
paripurna yang memandang manusia secara utuh.
e. Kesehatan tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat mental dan
sosial.
f. Pelayanan kesehatan tidak lagi terpecah-pecah (fragmented), tetapi
terpadu (integrated).
g. Fokus kesehatan tidak hanya pada penyakit, tetapi juga bergantung
pada permintaan pasar.
h. Sasaran pelayanan kesehatan bukan hanya masyarakat umum
(pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan umum), melainkan juga
masyarakat swasta (pelayanan kesehatan untuk perorangan / pribadi
misalnya homecare.
i. Kesehatan bukan hanya menjadi urusan pemerintah, melainkan juga
menjadi urusan swasta.
j. Biaya yang ditanggung pemerintah adalah untuk keperluan publik
(seperti pemberantasan penyakit menular, Pendidikan kesehatan),
sedangkan keperluan lainnya perlu ditanggung bersama dengan
pengguna jasa.
k. Biaya kesehatan bergeser dan pembayaran setelah pelayanan menjadi
pembayaran di muka dengan model Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat.
11
l. Kesehatan tidak hanya berfungsi sosial, tetapi juga dapat berfungsi
ekonomi.
m. Pengaturan kesehatan tidak lagi diatur dari atas (top down), tetapi
berdasarkan aspirasi dari bawah (bottom up).
n. Pengaturan kesehatan tidak lagi tersentralisasi, tetapi telah
terdesentralisasi.
o. Pelayanan kesehatan tidak lagi bersifat birokratis tetapi entrepreneur.
p. Masyarakat tidak sekedar ikut berperan serta, tetapi telah berperan
sebagai mitra.
(Entjang, 2000).
12
kesehatan. Di pihak lain, faktor lingkungan dan perilaku terkait dengan
banyak sektor di luar kesehatan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan
dampak pembangunan semua sektor di bidang kesehatan.
f. Adanya transisi demografis dan epidemiologis, tantangan global dan
regional, perkembangan IPTEK, tumbuhnya era desentralisasi, serta
maraknya demokratisasi segala bidang, mendorong perlunya upaya
peninjauan kebijakan yang ada serta perumusan paradigma baru
dibidang kesehatan.
13
kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dengan
memelihara nilai-nilai budaya bangsa.
b. Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2015 adalah perilaku proaktif
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah terjadinya
resiko penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta
berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
c. Selanjutnya masyarakat mempunyai kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu. Layanan yang tersedia adalah
layanan yang berhasil guna dan berdaya guna yang tersebar secara
merata di Indonesia. Dengan demikian terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.
Misi :
Untuk dapat mewujudkan visi Indonesia Sehat 2015, ditetapkan empat
misi pembangunan kesehatan sebagai berikut :
a. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan
oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh
hasil kerja keras serta kontribusi positif berbagai sektor pembangunan
lainnya. Untuk optimalisasi hasil kontribusi positif tersebut, harus
dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok
program pembangunan. Dengan perkataan lain untuk dapat
terwujudnya Indonesia Sehat 2015, para penanggungjawab program
pembangunan harus memasukkan pertimbangan kesehatan dalam
semua kebijakan pembangunannya.
14
b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu,
masyarakat, pemerintah, dan swasta. Apapun peran yang dimainkan
pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara
mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang dapat dicapai.
Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan
mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan
keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah satu
upaya kesehatan pokok atau misi sektor kesehatan adalah mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
15
harus diutamakan adalah yang bersifat promotif dan preventif yang
didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif. Agar dapat memelihara
dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
diperlukan pula terciptanya lingkungan yang sehat, dan oleh karena itu
tugas-tugas penyehatan lingkungan harus pula lebih diprioritaskan
5. Faktor Pendorong Paradigma Sehat
Program kesehatan yang menekankan upaya kuratif adalah “Health
Program for Human Development”. Paradigma sehat dicanangkan Depkes
pada tanggal 15 September 1998. Upaya pelayanan kesehatan yang
menekankan upaya kuratif – rehabilitatif kurang menguntungkan karena :
a. Melakukan intervensi setelah sakit
b. Cenderung berkumpul di tempat yang banyak uang
c. Dari segi ekonomi lebih cost effective
d. Melakukan tindakan preventif dari penyakit, agar tidak terserang
penyakit
16
d. Adanya transisi demografis yaitu semakin meningkatnya jumlah
penduduk usia lanjut yang memerlukan pendekatan yang berbeda
dalam penanganannya
e. Makin jelasnya pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
kesehatan penduduk
(Setyawan, 2010)
Upaya kesehatan yang selama ini yang dilakukan masih berorientasi pada
upaya penanggulangan penyakit secara episodik dan upaya penyembuhan
saja. Upaya kesehatan yang demikian ini sering kali menyesatkan pola
pikir kita bahwa seolah-olah apabila semua orang sakit bisa diobati, maka
masyarakat menjadi sehat. Upaya kesehatan harusnya diarahkan untuk
dapat membawa setiap penduduk memiliki kesehatan yang optimal agar
biasa hidup produktif.
17
khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai
yang telah melembaga (Sumijatun dkk, 2006). Misalnya didalam
kesehatan dikenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok
anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah
desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat
ada masyarakat petani, masyarakat pedangang, masyarakat pekerja,
masyarakat terasing dan sebagainya (Mubarak, 2006).
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat
(public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta
mengutamakan pelayanan promotif dan prefentif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh
dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta
masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (Nursing
Process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal,
sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006).
18
pengkajian sampai evaluasi, dimana diharapkan terjadi alih peran sehingga
peran perawat yang lebih banyak berangsur-angsur berkurang digantikan
meningkatnya kemandirian masyarakat sebagai klien.
19
preventif, kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif dengan melibatkan peran
serta aktif masyarakat secara terorganisir bersama tim kesehatan lainnya
untuk dapat mengenal masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
serta memecahkan masalah-masalah yang mereka miliki dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan sesuai dengan hidup sehat
sehingga ddapat meningkatkan fungsi kehidupan dan derajat kesehatan
seoptimal mungkin dan dapat diharapkan dapat mandiri dalam memelihara
kesehatannya (Chayatin, 2009).
Model adalah gambaran yang mendekati kenyataan dari konsep (Riehl and
Roy, 1980). Model konseptual adalah sintesis seperangkat konsep dan
pernyataan yang mengintegrasikan konsep-konsep tersebut menjadi suatu
kesatuan. Model keperawatan dapat di definisikan sebagai kerangka piker,
sebagai salah satu cara melihat keperawatan, atau satu gambaran tentang
lingkup keperawatan.
20
Model ini sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian
komunitas; analisa dan diagnosa; perencanaan; implementasi komunitas
yang terdiri dari tiga tingkatan pencegahan; primer, sekunder, dan tersier,
dan program evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999). Fokus pada
model ini komunitas sebagai partner dan penggunaan proses keperawatan
sebagai pendekatan. Neuman memandang klien sebagai sistem terbuka
dimana klien dan lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis.
Menurut Neuman, untuk melindungi klien dari berbagai stressor yang
dapat mengganggu keseimbangan, klien memiliki tiga garis pertahanan,
yaitu fleksible line of defense, normal line of defense, dan resistance
defense.
21
keperawatan terdiri dari beberapa tahap mulai dari pengkajian, diagnosa,
perencnaan, implementasi, dan evaluasi.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan
sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga
masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu,
keluarga, atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada
fisiologis, psikologis, dan sosial ekonomi maupun spiritual dapat
ditentukan.
22
b) Data demografi
c) Vital statistik
d) Status kesehatan komunitas
4) Ekonomi
a) Jenis pekerjaan
b) Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
c) Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga, dan lanjut
usia
7) System komunikasi
a) Sarana umum komunikasi
23
b) Jenis alat komunikasi dan digunakan dalam komunitas
c) Cara penyebaran informasi
8) Pendidikan
a) Tingkat pendidikan komunitas
b) Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal dan non formal)
c) Jenis bahasa yang digunakan.
9) Rekreasi
a) Kebiasaan rekreasi
b) Fasilitas tempat rekreasi
b. Jenis data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari
1) Data subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang
dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas, yang
diungkapkan secara langsung melalui lisan.
2) Data objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan, dan
pengukuran.
c. Sumber data
1) Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa
atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga,
kelompok, dan komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau
pengkajian.
24
2) Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,
misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau
medical record (Wahid, 2005)
e. Pengolahan data
1) Klasifikasi data atau kategorisasi data
2) Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly
3) Tabulasi data
4) Interpretasi data
(Anderson and Mc Farlane, 1998. Community as Client)
f. Analisis data
Tujuan analisis data :
1) Menetapkan kebutuhan kontinue
2) Menetapkan kekuatan
3) Mengidentifikasi pola respon kontinue
4) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
5) Penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan
g. Prioritas masalah
Prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu
mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria :
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
3) Berat ringannya masalah
4) Kemungkinan masalah untuk diatasi
25
5) Tersedianya sumber daya masyarakat
6) Aspek politis
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan
baik yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang
diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah
masalah yang mungkin timbul kemudian (American Nurse of Association
(ANA)). Dengan demikian diagnosis keperawatan adalah suatu pernyataan
yang jelas, padat dan pasti tentang status dan masalah kesehatan kesehatan
pasien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan.
3. Perencanaan / Intervensi
a. Persiapan, penentuan prioritas daerah
b. Pengorganisasian, pembentukan pokjakes
c. Koordinasi intersektoral
d. Akhir, supervisi atau kunjungan bertahap
4. Pelaksanaan / Implementasi
a. Bantuan mengatasi masalah kurang nutrisi, mempertahankan kondisi
seimbang, meningkatkan kesehatan
b. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang
gizi
c. Advokat komunitas
26
5. Evaluasi atau penilaian
a. Relevansi antara kenyataan dengan target
b. Perkembangan / kemajuan proses, kesesuaian dengan perencanaan,
peran pelaksana, fasilitas dan jumlah peserta.
c. Efisiensi biaya, bagaimana mencari sumber dana
d. Efisiensi kerja, apakah tujuan tercapai, apakah masyarakat puas
e. Dampak, apakah terjadi perubahan status kesehatan
f. Menilai respon verbal dan nonverbal
g. Mencatat adanya kasus baru yang diruj
27
D. Kerangka Konsep Perawatan Kesehatan Komunitas
Derajat Kesehatan
Kematian
Kesakitan
Resiko
Skema 2.1
Kerangka Konsep Perawatan Kesehatan Komunitas
28
BAB III
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN
29
mini dan kegiatan komunitas lainnya. Beberapa hari kemudian,
mahasiswa mengumumkan untuk dilakukan Lokakarya Mini 1 pada
tanggal 20 Mei 2020 pada pukul 16.00 pada whatsapp group.
Lokakarya Mini 1 bertujuan untuk menyambung silaturahmi serta
memaparkan hasil penyebaran angket yang telah dilakukan oleh
mahasiswa.
2. Pelaksanaan
a. Identifikasi Masalah
RT 03 terdiri dari perangkat RT yaitu Ketua RT, Wakil Ketua RT,
Sekretaris, dan Bendahara serta Kader. Pada pertemuan 1 mahasiswa
mengundang pengurus RT, Tokoh Masyarakat, ketua remaja, dan
Kader. Pertemuan 1 bertujuan untuk memaparkan hasil penyebaran
angket beserta masalah kesehatan di RT 03 secara umum. Berdasarkan
identifikasi masalah yang telah dilakukan, didapatkan 4 masalah
kesehatan yang terjadi di Wilayah RT 03 antara lain hipertensi,
reumatik, diabetes mellitus dan resiko penyebaran covid-19.
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Random Sampling.
Pengumpulan data selain menggunakan angket juga dilakukan dengan
wawancara dengan ketua RT, kader serta ketua remaja dan observasi
(Winshield Survey), yang meliputi :
30
(posyandu balita, posyandu lansia, jumantik), mayoritas berjenis kelamin
perempuan dengan rata-rata usia 36-50 tahun. Status pernikahan warganya
rata-rata sudah menikah dan mayoritas warganya juga beragama islam.
2. Distribusi Kelompok
Data Distribusi
1. Data Demografi
Pada RT 03 Kampung Tajur Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug
Tangerang.
a. Jenis kelamin
Tabel 3.1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di RT 03
Kelurahan Tajur, Ciledug Tangerang Pada Bulan Mei 2020
(N: 1128)
Jumla
No Jenis Kelamin h Persentasi
1 Perempuan 617 55%
2 Laki-Laki 511 45%
Jumlah 1128 100%
31
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
60%
50%
40%
Jumlah
30%
20%
10%
0%
Perempuan Laki-laki
Kesimpulan:
Pada tabel di atas data yang diambil dari jumlah 335 KK dari
penduduk yang tinggal di RT 03 dapat dilihat bahwa presentase
terbesar yang memiliki sumber daya manusia berdasarkan jenis
kelamin yaitu perempuan di sebanyak 55% dan yang berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 45%.
b. Usia
Tabel 3.2
Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia Di RT 03 Kelurahan
Tajur Kecamatan Ciledug Tangerang Pada Bulan Mei 2020
(N:1128)
32
Jumlah 1128 100%
Kesimpulan:
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa presentase tertinggi pada
lingkup usia di RT 03 adalah pasangan usia subur usia 36-50 tahun
sebanyak 326 orang dengan persentase 29%. Banyaknya angka
pasangan usia subur di lingkungan ini memungkinkan seluruh
penduduk masih dalam batas usia produktif.
c. Agama
Tabel 3.3
33
Distribusi Penduduk Menurut Agama
100%
90%
80%
70%
60%
Jumlah
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Islam 93% Kristen7%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas dapat dilihat mayoritas penduduk Di RT 03
beragama islam dengan persentase 93% dan beragama Kristen dengan
presentasi 7%.
d. Pendidikan
Tabel 3.4
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Di RT 03
Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug Pada Bulan Mei 2020
(N: 1128)
34
Jumlah 1128 100%
15%
10%
5%
0%
Kesimpulan :
Pada tabel di atas menunjukan pendidikan warga RT 03 dengan
mayorits berpendidikan terakhir SLTP dengan besar persentase 35%.
Hal ini merupakan kekuatan yang dimiliki oleh warga untuk
memperbaiki taraf kesehatannya. Kondisi tersebut memungkinkan
warga lebih mudah menerima informasi kesehatan dan mudah diajak
ke arah perubahan yang lebih baik.
e. Pekerjaan
Tabel 3.5
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Di RT 03
Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug Pada Bulan Mei 2020
(N: 1128)
3 PNS 18 2%
35
4 Wirausaha 144 13%
6 Pensiunan 25 2%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menggambarkan pekerjaan penduduk atau warga RT
03. Mayoritas penduduk bekerja sebagai karyawan sawasta sebanyak
384 orang dengan persentase 34%.
f. Suku
Tabel 3.6
36
6 lampung 3 0%
7 bugis 1 0%
8 madura 11 1%
9 bali 4 0%
jumlah 1128 100%
Kesimpulan :
Pada tabel di atas dapat dilihat suku penduduk warga RT 03 dengan
persentase terbesar dari penduduk yang bersuku betawi sebanyak 526
orang dengan persentasei 47%.
2. Data Ekonomi
a. Data Penghasilan Per Bulan
Tabel 3.7
37
(N: 335)
50%
40%
Jumlah
30%
20%
10%
0%
< Rp. 1.000.000 Rp. 2.00.000 s/d Rp. 4.000.000 > Rp. 4.000.000
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menggambarkan penghasilan per bulan penduduk
atau warga RT 03. Mayoritas penduduk mempunyai penghasil diatas
UMR yaitu sekitar 49%.
b. Kegiatan Menabung
Tabel 3.8
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Menabung
Penduduk Di RT 03 Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug
Pada Bulan Mei 2020 (N: 335)
38
No Jenis Jumlah Presentasi
1 Menabung 242 72%
2 Tidak Menabung 93 28%
Jumlah 335 100%
Kegiatan Menabung
80%
70%
60%
50%
Jumlah
40%
30%
20%
10%
0%
Menabung 72% Tidak Menabung 28%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menggambarkan kegiatan menabung penduduk
atau warga RT 03. Mayoritas penduduk memiliki tabungan dari
penghasilan yang dihasilkan yaitu 89%.
39
2 tidak 40 12%
Jumlah 335 100%
Data Pencahayaan
100%
90%
80%
70%
60%
Jumlah
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Ya Tidak
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menggambarkan sistem pencahayaan dirumah warga
RT 03 sebagian besar yaitu 88% sistem pencahayaan rumah pada
siang hari terang karena sinar matahari masuk ke dalam rumah
sehingga mengurangi kelembapan pada kondisi rumah dan sirkulasi
pada rumah lebih baik sedangkan sistem pencahayaan rumah pada
siang hari gelap sebesar 12% karena letak atau posisi rumah yang
tidak memungkinkan untuk sinar matahari masuk ke dalam rumah.
b. Sumber Air
Tabel 3.10
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Sumber Air Di RT 03
Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug Pada Bulan Mei 2020
(N: 335)
No Sumber air Jumlah Presentasi
1 Sumur gali 179 53%
40
2 PDAM 34 10%
3 lain-lain 122 37%
Jumlah 335 100%
Sumber Air
60%
50%
40%
Jumlah
30%
20%
10%
0%
Sumur gali 53% PDAM 10% Lain-Lain 37%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menyatakan sember air warga di RT 03. Sumber air
yang paling banyak digunakan yaitu bersumber dari lain-lain sebanyak
58%, sedangkan yang menggunakan sumur gali sebanyak 33%.
c. Pengolahan sampah
Tabel 3.11
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Cara Pengelolaan
Sampah Di RT 03 Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug Pada
Bulan April 2020 (N: 335)
No pengelolaan Jumlah Presentasi
1 Dibakar 8 2%
2 Dibuang ketanah kosong 3 1%
Dikumpulkan kemudian diangkut
3 petugas 317 95%
41
4 Dibuang sembarangan 7 2%
Jumlah 335 100%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menyatakan cara pengelolaan sampah di warga RT
03. Terdapat 95% pengelohan sampah warga di angkut oleh petugas
kebersihan.
42
Pembuangan Air Limbah
120%
100%
80%
Jumlah
60%
40%
20%
0%
got 97% sungai 1% tidak ada 2%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menyatakan penggunaan saluran air limbah di warga
RT 03. Terdapat 98% warga memiliki Got sebagai tempat
pembuangan air limbah.
Tabel 3.13
Distribusi Kuesioner Berdasarkan Keadaan Sarana Pembuangan
Air Limbah Di RT 03 Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug Pada
Bulan Mei 2020 (N: 335)
Presentas
No keadaan jumlah i
1 Terbuka mengalir 92 28%
2 Tertutup mengalir 179 53%
3 Tidak ada got 13 4%
4 Terbuka tergenang 46 14%
5 Tertutup tergenang 5 1%
Jumlah 335 100%
43
Keadaan Sarana Spal
60%
50%
40%
30%
20% Jumlah
10%
0%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menyatakan keadaan sarana pembuangan air limbah
di RT 03 persentase terbesar yaitu 53% keadaan sarana pembuangan
air limbah dalam bentuk tertutup mengalir dan persentase terkecil
yaitu 1% keadaan sarana pembuangan air limbah dalam bentuk
tertutup tergenang.
Tabel 3.14
Distribusi Kuesioner Berdasarkan Pembersihan Sarana
Pembuangan Air Limbah Di RT 03 Kelurahan Tajur Kecamatan
Ciledug Pada Bulan Mei 2020 (N: 335)
No dibersihkan setiap Jumlah Presentasi
1 1x seminggu 12 4%
2 1x sebulan 286 85%
3 bila tersumbat 27 8%
4 tidak pernah 10 3%
5 Jumlah 335 100%
44
Pembersihan Sarana Spal
90%
80%
70%
60%
50% Jumlah
40%
30%
20%
10%
0%
1x seminggu 4% 1x seminggu 85% bila tersumbat 27% tidak pernah 3%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menyatakan pembersihan sarana pembuangan air
limbah di RT 03. Terdapat 85% pembersihan sarana pembuangan air
limbah dilakukan 1x sebulan.
45
Jarak Kehamilan
80%
70%
60%
50%
Jumlah
40%
30%
20%
10%
0%
< 1 tahun 1-2 tahun 2-5 tahun > 5 tahun
Kesimpulan :
Pada tabel diatas menyatakan jarak kehamilan di RT 03 . Mayoritas
jarak kehamilan RT 03 berjarak 2-5 tahun dengan persentase 71%.
46
Keluhan Saat Kehamilan
80%
60%
40%
20%
0%
Jumlah
Kesimpulan :
Pada tabel diatas menyatakan keluhan yang sering dirasakan saat
kehamilan pada ibu hamil di RT 03. Mayoritas ibu hamil RT 03
memiliki keluhan mual dan muntah saat kehamilan dengan
persentase 72% sedangkan 14% ibu hamil memiliki keluhan pusing
dalam waktu yang lama dan 14% lainnya mengalami Perdarahan.
47
Data Ibu Menyusui
90%
80%
70%
60%
50% Jumlah
40%
30%
20%
10%
0%
ya tidak
Kesimpulan :
Pada tabel diatas menyatakan jumlah ibu menyusui di RT 03. Mayoritas
warga menyusui anaknya dengan persentase 85%.
b. Masalah Menyusui
Tabel 3.18
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Masalah Ibu
Menyusui Di RT 03 Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug
Pada Bulan Mei 2020 (N: 18)
No alasan Jumlah Presentasi
1 puting susu lecet 11 61%
2 air susu ibu sedikit 7 39%
3 puting susu terbenam 0 0%
Jumlah 18 100%
48
Masalah Menyusui
70%
60%
50%
40% Jumlah
30%
20%
10%
0%
puting susu lecet 61% air susu ibu sedikit 39% puting susu terbenam
Kesimpulan :
Pada tabel diatas menyatakan masalah yang terjadi pada ibu
menyusui di RT 03. Mayoritas warga mengalami masalah menyusui
yaitu putting susu lecet dengan persentase 61% , masalah lain yang
muncul seperti air susu ibu sedikit dengan persentase 39% dan yang
lainnya mengatakan tidak mengalami masalah dalam menyusui.
Tabel 3.19
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Masalah Ibu
Menyusui Di RT 03 Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug
Pada Bulan Mei 2020 (N: 18)
membersihkan puting
No susu Jumlah Presentasi
1 ya 7 39%
2 tidak 11 61%
Jumlah 18 100%
49
Membersihkan Puting Susu
70%
60%
50%
40% Jumlah
30%
20%
10%
0%
ya 39% tidak 61%
Kesimpulan :
Pada tabel diatas menyatakan masalah yang terjadi pada ibu
menyusui di RT 03. Mayoritas warga tidak membersihkan putting
susu terlebih dahulu dengan persentase 61% dan itu bisa menjadi
salah satu masalah kebersihan untuk bayinya.
50
Penggunaan Kontrasepsi
80%
70%
60%
50%
Jumlah
40%
30%
20%
10%
0%
ya 67% tidak 33%
Kesimpulan :
Pada tabel diatas menyatakan penggunaan alat kontrasepsi di warga RT
03. Terdapat 67% warga telah menggunakan alat kontrasepsi dan masih
ada 33% warga yang tidak menggunakan alat kontrasepsi. Hal ini masih
perlu diberikan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya penggunaan
alat kontrasepi sebagai perencanaan kehailan yang baik bagi keluarga.
Tabel 3.21
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Jenis Kontrasepsi Yang
Digunakan Di RT 03 Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug
Pada Bulan Mei 2020 (N: 180)
No alat KB apa Jumlah Presentasi
1 suntik 50 27%
2 pil 85 50%
3 spiral 45 23%
4 kondom 1 0%
Jumlah 181 100%
51
Alat KB
60%
50%
40%
Jumlah
30%
20%
10%
0%
suntik 27% pil 50% spiral 23% kondom 0%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menyatakan jenis alat kontrasepsi di warga RT 03.
Terdapat 50% warga menggunakan Pil , 27% menggunakan Suntik
dan 23% warga menggunakan spiral.
7. Data Balita
a. Menimbang Balita Tiap Bulan
Tabel 3.22
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Partisipasi Ibu untuk
Menimbang Balita tiap Bulan Di RT 03 Kelurahan Tajur
Kecamatan Ciledug Pada Bulan Mei 2020 (N: 100)
menimbang balita tiap
No bulan Jumlah Presentasi
1 ya 94 94%
2 tidak 8 6%
3 Jumlah 100 100%
52
Menimbang Balita Tiap Bulan
100%
90%
80%
70%
60%
Jumlah
50%
40%
30%
20%
10%
0%
ya 94% tidak 6%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menyatakan partisipasi ibu untuk menimbang balita tiap
bulan di wilayah RT 03. Terdapat 94% ibu sudah ikut berpartisipasi
untuk menimbangkan balita tiap bulan ke posyandu. Hal ini penting
dilakukan karena untuk memantau perkembangan balita setiap bulannya.
8. Anak Usia Sekolah
a. Masalah Kesehatan Anak Usia Sekolah
Tabel 3.23
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Jenis Masalah Yang
Terjadi Pada Anak Sekolah RT 03 Kelurahan Tajur Kecamatan
Ciledug Pada Bulan Meil 2020
(N: 125)
53
Masalah Kesehatan Anak
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10% Jumlah
0%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas didapatkan hasil jenis masalah yang terjadi pada anak
usia sekolah di RT 03 dengan masalah gigi berlubang 71%, gangguan
personal hygiene 22%, dan gangguan kulit 3%. Hal ini perlu diadakan
penyuluhan kesehatan tentang pencegahan gigi berlubang sehingga dapat
menurunkan angka kejadian gigi berlubang pada anak sekolah.
9. Remaja
a. Remaja Merokok
Tabel 3.24
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Remaja yang Merokok
Di Wilayah RT 03 Kelurahan Tajur
Kecamatan Ciledug Pada Bulan Mei 2020 (N: 118)
54
Jumlah Remaja Merokok
100%
90%
80%
70%
60%
Jumlah
50%
40%
30%
20%
10%
0%
ya 8% tidak ada 88% kadang-kadang 4%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menyatakan remaja yang merokok di RT 03. Mayoritas
remaja tidak merokok dengan persentase 88%. Namun disamping itu
masih terdapat juga remaja yang merokok dengan persentase 8% dan
yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 4%.
10. Lansia
a. Masalah Kesehatan Pada Lansia
Tabel 3.25
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Masalah Kesehatan Pada
Lansia Di wilayah RT 03 Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug
Pada Bulan April 2020 (N: 95)
No penyakit yang di derita Jumlah Presentasi
1 darah tinggi 36 38%
2 jantung 8 8%
3 sakit gula 20 21%
4 reumatik 12 11%
5 sesak nafas 2 2%
6 lain-lain 18 19%
jumlah 95 100%
55
Penyakit Yang Diderita
40%
35%
30%
25%
Jumlah
20%
15%
10%
5%
0%
darah tinggi 38% jantung 8% sakit gula 21% reumatik 11% sesak nafas 2% lain-lain 19%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas didapatkan hasil jenis penyakit yang di derita pada
warga di wilayah RT 03 yang menderita penyakit darah tinggi sebanyak
38%, penyakit diabetes millitus 21%, penyakit rematik 11%, lain-lain
19% dan jantung 8%. Hal ini perlu diadakan penyuluhan kesehatan
tentang penyakit darah tinggi, sehingga dapat menurunkan angka
kejadian ketiga penyakit tersebut.
56
Pemeriksaan Kesehatan Rutin
100%
90%
80%
70%
60%
Jumlah
50%
40%
30%
20%
10%
0%
ya 93% tidak 7%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas didapatkan hasil kebiasaan periksa kesehatan rutin
pada lansia di RT 03. Mayoritas lansia memeriksakan kesehatan
secara rutin dengan persentase 93% dan yang lainnya tidak
memeriksakan dengan persentase 7%. Hal ini dikarenakan alasan
tidak ada yang mengantarkan lansia tersebut atau jarak pelayanan
kesehatan yang cukup jauh dari rumah.
C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Komunitas
a. Perilaku kesehatan cenderung berisiko peningkatan kasus hipertensi di
RT 03 Tajur Ciledug Tangerang.
b. Perilaku kesehatan cenderung berisiko peningkatan kasus diabetes di RT
03 Tajur Ciledug Tangerang.
c. Perilaku kesehatan cenderung berisiko peningkatan kasus asam urat di
RT 03 Tajur Ciledug Tangerang.
d. Perilaku kesehatan cenderung berisiko peningkatan kasus covid-19 di
RT 03 Tajur Ciledug Tangerang.
57
1. Tujuan Umum
a. Terjalin hubungan saling percaya antara mahasiswa dengan masyarakat
di wilayah RT 03 Kelurahan Tajur Ciledug Tangerang.
2. Tujuan Khusus
a. Memaparkan hasil kuesioner yang telah disebar pada warga RT 03
Kelurahan Tajur Ciledug Tangerang.
b. Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di RT 03 Kelurahan Tajur
Ciledug Tangerang.
D. Rancangan Kegiatan
a. Topik
Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat di RT 03 Kelurahan Tajur
Ciledug Tangerang.
b. Metode
Metode yang digunakan yaitu Pemaparan melalui Whatsapp group dan
Tanya jawab.
c. Sasaran
1) Ketua RT 03
2) Kader RT 03
3) Tokoh Masyarakat
4) Tokoh Agama
5) Perwakilan Organisasi Remaja
3. Media
PPT
4. Waktu dan Tempat
Lokakarya Mini 1 diselenggarakan pada :
Hari / Tanggal : Rabu 20 Mei 2020
Waktu : 16.30 – Selesai
Tempat : di Kediaman masing masing melalui whatsapp group
58
5. Pengorganisasian Acara Loka Karya Mini 1
NO NAMA JABATAN TUGAS
1. Raenah Ketua 1. Bertanggung jawab mulai
dari persiapan sampai
pelaksanaan kegiatan.
2. Mengkoordinir anggota
kelompok dan menjelaskan
tugas dan peran masing-
masing anggota.
2. Yoyoh Srilfiah Wakil Ketua Membantu ketua dalam
persiapan sampai
pelaksanaan kegiatan,
mengkoordinasikan
anggota kelompok tugas
dan peran anggota.
3. Widawati Sekretaris Menyiapkan laporan
kegiatan dan
mengkonsultasikan laporan
kegiatan ke dosen
4. Susanti Wakil Sekretaris Membantu sekretaris dalam
menyiapkan laporan
kegiatan dan mendampingi
saat konsultasi ke dosen.
5. Eka Winarsih Bendahara Mengatur keuangan
pemasukan dan
pengeluaran kegiatan
6. Yoyoh Srialfiah Pembawa Acara 1. Mengatur pelaksanaan
acara.
2. Membuka dan menutup
kegiatan.
3. Mengatur jalannya
pelaksanaan kegiatan.
4. Mengarahkan peserta saat
59
diskusi dan Tanya jawab.
7. Raenah Moderator Mengatur jalannya acara
8 Widawati Notulen 1. Mencatat hasil diskusi dan
Tanya jawab.
2. Mencatat hasil dari
kegiatan secara
keseluruhan.
9. Susanti Penyaji Menyampaikan hasil data
dalam Lokmin.
10. Eka Winarsih Observer 1. Menyebarkan Undangan
2. Mengamati jalannya
kegiatan.
3. Membuat laporan tentang
jalannya kegiatan.
11. Christina Fasilitator Menyiapkan peralatan yang
akan digunakan selama
Lokmin.
12. Christina Konsumsi Mempersiapkan makanan
yang akan disediakan
dalam acara Lokmin.
8. Susunan Acara
N KEGIATAN MAHASISWA MASYARAKAT WAKTU
O
1 Pembukaan : Mengucap Menjawab salam 5 menit
salam
Salam pembuka
2 Sambutan : Memperhatikan Memperhatikan 30 menit
Ketua
Kelompok,
Pembimbing
60
institusi,
Ketua dan
Ketua RT 03
3 Penyajian data Mahasiswa Memperlihatkan 30 menit
Diskusi dan menjelaskan dan Tanya jawab
Tanya jawab
masalah
kesehatan di
RT 03
4 Penutup Menjelaskan Memperhatikan 20 menit
dan mengucap dan menjawab
10. Kesimpulan
salam salam
hasil diskusi
11. Salam penutup
E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
1. Diharapkan melakukan konsul materi dan prosedur pelaksanaan lokmin
oleh dosen pembimbing Institusi.
2. Diharapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan saat lokmin telah
disiapkan oleh kelompok
3. Diharapkan mengundang melalui whatsapp group perwakilan RT 03
2. Evaluasi proses
Diharapkan perwakilan masyarakat aktif dalam proses jalannya acara Loka
Karya Mini 1 dengan Tanya jawab dengan mahasiswa untuk melakukan
kegiatan-kegiatan selanjutnya setelah Loka Karya Mini 1.
3. Evaluasi hasil
1) Diharapkan mahasiswa saling mengenal dengan masyarakat.
2) Tergalinya Data awal permasalahan kesehatan di RT 03.
3) Diharapkan mahasiswa dengan masyarakat dapat menjalin kontrak kerja.
61
F. ANALISA DATA
Hasil Observasi:
Masyarakat di RT 03 Tajur Ciledug lansia
memeriksakan kesehatan mereka ke pelayanan
kesehatan seperti Puskesmas.
2. Berdasarkan wawancara penyakit saat ini Resiko terjadinya
sebagian besar dari kelompok dewasa dan lansia peningkatan kasus diabetes
mengalami Diabetes Mellitus mellitus di RT 03 Tajur
Ciledug Tangerang.
Hasil Wawancara :
• Sebagian besar masyarakat belum mengetahui
cara pencegahan dan diit diabetes mellitus
• Sebagian besar penderita asam urat belum
menerapkan pola hidup sehat seperti olahraga
secara teratur, tidak merokok, istirahat yang
cukup, dll.
Hasil Observasi :
Dari beberapa lansia yang mengalami Diabetes
Melitus jarang memeriksakan kesehataannya ke
62
pelayanan kesehatan seperti puskesmas.
Hasil Observasi :
Dari beberapa lansia yang mengalami reumatik
jarang memeriksakan kesehatannya ke pelayanan
kesehatan seperti puskesmas.
4. Berdasarkan wawancara dengan Bapak RT Perilaku Kesehatan
belum ditemukan kasus Covid-19 di RT 03 dan cenderung beresiko kasus
di kelurahan lain sekitar RW 01 juga belum Covid-19 di RT 03 Tajur
ditemukan kasus PDP Ciledug Tangerang.
Hasil Wawancara :
• Sebagian besar masyarakat belum mengetahui
cara pencegahan kasus Covid-19
• Sebagian besar penduduk RT 03 belum
menerapkan pola hidup sehat seperti memakai
masker, cuci tangan dan menjaga jarak
Hasil Observasi :
Saat ini sebagian besar dari kelompok remaja
masih tampak berkumpul di taman tanpa
memakai masker
63
FORMAT SKORING MASALAH
64
No Masalah Karakteristik
Kesehatan
Total
Score
A B C D E F
Bobot Bobot Bobot Bobot Bobot Bobo
1-3 1-3 1-3 1-3 1-3 t 1-3
1 Hipertensi 1 1 3 3 3 3 14
2 DM 1 1 2 2 3 3 12
3 Asam urat 1 1 2 2 2 2 10
4 kasus 1 1 1 2 2 2 9
Covid-19
Keterangan Pembobotan:
1. Rendah
2. Cukup
3. Tinggi
Keterangan Abjad :
65
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Data Diagnosis keperawatan NOC NIC
Berdasarkan hasil observasi : Perilaku kesehatan cenderung Prevensi Primer Prevensi primer
1. Masih banyak warga yang berisiko pada penyakit Covid-
tidak menggunakan masker Pengetahuan : manajemen Pendidikan kesehatan (5510)
19 di RT 03 Kelurahan Tajur penyakit akut (1844)
saat berada diluar rumah Ciledug Tangerang 1. Targetkan sasaran pada
2. Masih banyak remaja yang 1. Dipertahankan pada kelompok beresiko tinggi
berkumpul disuatu tempat pengetahuan terbatas (2) dan rentang usia yang akan
tanda dan gejala penyakit mendapat manfaat besar dari
Berdasarkan wawancara melalui ditingkatkan ke pengetahuan pendidikan kesehatan.
whatsapp : banyak (4) 2. Tentukan pengetahuan
1. Sebagian masyarakat belum 2. Dipertahankan pada kesehatan dan gaya hidup
mengetahui cara pengetahuan terbatas (2) perilaku saat ini pada
pencegahan COVID -19. strategi untuk mencegah individu, komunitas , atau
2. Sebagian masyarakat belum komplikasi ditingkatkan ke kelompok sasaran.
mengetahui cara cuci tangan pengetahuan banyak (4) 3. Tekankan manfaat kesehatan
yang tepat positif yang langsung atau
3. Sebagian masyarakat belum Pengetahuan : proses penyakit (manfaat) jangka pendek
mengetahui bagaimana (1803) yang bisa diterima oleh
meningkatkan imunitas perilaku gaya hidup positif
4. Sebagian masyarakat belum 1. Dipertahankan pada dari pada (menekankan
mengetahui minuman pengetahuan terbatas (2 ) pada) manfaat jangka
tradisional untuk sumber-sumber informasi panjang atau efek negatif
meningkatkan imunitas penyakit spesifik yang dari ketidak patuhan.
5. Sebagian masyarakat belum terpercaya ditingkatkan ke Memfasilitasi pembelajaran
mengetahui manajemen pengetahuan sangat banyak (5520)
stress dan olahraga (5)
82
2. Dipertahankan pada 1. Buat isi pendidikan
pengetahuan terbatas (2 ) kesehatan sesuai dengan
tanda dan gejala penyakit kemampuan kognitif,
yang terpercaya ditingkatkan psikomotor, dan afektif
ke pengetahuan sangat pasien.
banyak (5) 2. Ciptakan lingkungan yang
3. Dipertahankan pada kondusif untuk belajar.
pengetahuan terbatas (2 ) 3. Gunakan nakan bahasa yang
faktor-faktor penyebab dan umum digunakan.
faktor yang berkontribusi 4. Jelaskan kata-kata yang sulit
yang terpercaya ditingkatkan dimengerti dorong pasien
ke pengetahuan sangat untuk berpartisipasi aktif.
banyak (5) 5. Beri waktu untuk pasien
bertanya dan mendiskusikan
Pengetahuan : perilaku sehat pikirannya.
(1805) 6. Jawab pertanyaan pasien
dengan benar.
1. Dipertahankan pada
pengetahuan terbatas (2) Pengajaran prosedur/tindakan
tehnik skrining sendiri (5618)
ditingkatkan ke pengetahuan
banyak (4) 1. Informasikan pada pasien
2. Dipertahankan pada pada orang terdekat
pengetahuan terbatas (2) mengenai kapan dan dimana
perlindungan kesehatan tindakan akan dilakukan
ditingkatkan ke pengetahuan jelaskan
banyak (4) 2. Tujuan tindakan yang akan
Pengetahuan : gaya hidup sehat dilakukan
(1855) 3. Informasikan pasien agar
83
1. Dipertahankan pada pasien ikut terlibat dalam
pengetahuan sedang (3) proses penyembuhannya
manfaat olah raga teratur 4. Libatkan komunitas atau
ditingkatkan ke pengetahuan orang terdekat jika
sangat banyak (5) memungkinkan.
2. Dipertahankan pada
pengetahuan sedang (3) Prevensi sekunder
strategi untuk membatasi
lemak jenuh dan diabetes Manajemen perilaku (4350)
melitus ditingkatkan ke 1. Berikan pasien tanggung
pengetahuan sangat banyak jawab terhadap
(5) perilakukanya (sendiri)
2. Gunakan suara bicara lembut
Prevensi sekunder dan rendah
Kepatuhan perilaku (1600) 3. Jangan memojokan pasien
4. Turunkan (motofasi)
1. Dipertahankan pada jarang perilaku pasif – agresif
dilakukan (2) melakukan 5. Hindari mendebat pasien
aktifitas hidup harian sesuai
dengan energi dan toleransi Modifikasi perilaku (4360)
ditingkatkan ke sering
dilakukan (4) 1. Dukung untuk mengganti
2. Dipertahankan pada jarang kebiasaan yang tidak
dilakukan (2) menggunakan diinginkan dengan kebiasaan
jasa pelayanan kesahatan yang diinginkan
sesuai dengan kebutuhan 2. Dukung pasien untuk
ditingkatkan ke sering memeriksa perilakunya
dilakukan (4) sendiri
84
3. Bantu pasien dalam
Kontrol gejala (1608) mengidentifikasi meski[un
hanya keberhasilan kecil
1. Dipertahankan pada jarang 4. Pilah-pilah perilaku menjadi
menunjukan (2) atau bagian bagian kecil untuk
memantau munculnya gejala dirubah menjadi unit-unit
ditingkatkan ke sering perilaku yang terukur
menunjukan (4) (misalnya, berhenti merokok
2. Dipertahankan pada jarang : jumlah rokok yang dihisap)
menunjukan (2) melakukan 5. Fasilitasi keterlibata
tindakan pencegahan komunitas dalam proses
ditingkatkan ke sering modifikasi (perilaku),
menunjukan (4) dengan cara yang tepat
3. Dipertahankan pada jarang 6. Cegah memberi penguatan
menunjukan (2) melakukan positif dari perilaku-perilaku
tindakan untuk mengurangi yang tidak diinginkan, dan
gejala ditingkatkan ke sering penguatan diberikan pada
menunjukan (4) penggantian perilaku yang
diinginkan
Deteksi faktor resiko (1908)
1. Dipertahankan pada jarang Skrinning kesehatan (6520)
menunjukan (2) mengetahui 1. Tentukan populasi target
riwayat penyakit dalam untuk (dilakukannya)
komunitas diktingkatkan ke pemeriksaan kesehatan
sering menunjukan (4) 2. Instruksikan pasien akan
2. Dipertahankan pada jarang rasionalisasi dan tujuan
menunjunkan (2) melakukan pemeriksaan kesehatan serta
pemeriksaan mandiri sesuai pemantauan diri
85
waktu yang dianjurkan 3. Dapatkan riwayat kesehatan
ditingkatkan ke sering komunitas, yang sesuai
menunjukan (4) 4. Beri saran pada pasien (yang
memiliki hasil) dengan
Status kesehatan komunitas temuan abnormal mengenai
(2701) alternatif pengobatan atau
kebutuhan untuk
1. Dipertahankan pada cukup (dilakukannya) evaluasi
baik (2) status kesehatan lebih lanjut
orang dewasa dan lansia 5. Berikan privasi dan
ditingkatkan ke sangat baik kerahasiaan
(4) 6. Berikan kenyamanan selama
2. Dipertahankan pada cukup prosedur skrining
baik (2) tigkatkan
pasrtisipasi dalam program Prevensi tersier
kesehatan komunitas
ditingkatkan ke sangat baik Dokumentasi (7920)
(4)
1. Catat hasil pengkajian
Prevensi tersier dengan lengkap dicatatan
awal
Partisipasi tim kesehatan dalam 2. Dokumentasikan pengkajian,
komunitas (2605) diagnosis, dan intervensi
keperawatan beserta
1. Dipertahankan pada jarang outcome perawatan yang
menunjukan (2) bekerja diberikan
sama dalam menentukan 3. Catat semua data yang
perawatan ditingkatkan ke masuk sesegera mungkin
sering menunjukan (4) 4. Catat dengan tepat tanggal
86
2. Dipertahankan pada jarang waktu prosedur atau
menunjukan (2) membuat konsultasi dengan penyedia
keputusan ketika pasien perawatan kesehatan lainnya
tidak dapat melakukannya 5. Catat respon pasien terhadap
ditingkatkan ke sering intervensi keperawatan
menunjukan (4) 6. Jaga kerahasiaan
dokumentasi keperawatan
Penggunaan sumber yang ada
di komunitas (2108) Pengembangan kesehatan
masyarakat (8500)
1. Bantu anggota komunitas
untuk meningkatkan
kesadaran dan memberikan
perhatian mengenai
masalah-masalah kesehatan
2. Jaga komunikasi terbuka
dengan anggota dan lembaga
komunitas
3. Satukan anggota komunitas
dalam misi yang sama
4. Pastikan bahwa anggota
komunitas mempertahankan
kontrol pengambilan
keputusan
5. Fasilitasi implementasi dan
revisi dari rencana
komunitas
87
Pemasaran sosial di
masyarakat ( 8750)
1. Rancang rencana aksi
berdasarkan tujuan saling
menguntngkan yang
disepakati
2. Identifikasi kegiatan-
kegiatan khusus untuk setiap
tujuan, termasuk penamaan
peserta-peserta yang sesuai
3. Implementasikan rencana
kolaborasi bersama dengan
populasi sasaran
4. Pelihara keterlibatan secara
sukarela terkait dengan
perubahan-perubahan sosial
yang direncanakan
5. Berikan laporan-laporan
sesuai secara tepat waktu
6. Evaluasi rencana untuk
pencapaian tujuan dengan
pertimbangan yang
berkelanjutan dan
kemudahan untuk
didapatkan
7. Modifikasi rencana sesuai
kebutuhan.
88
A. POA (Plan Of Action)
89
PERENCANAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
RT 03 RW 01 KELURAHAN TAJUR KECAMATAN CILEDUG TANGERANG
NO Diagnosa Tujuan Strategi Rencana Evaluasi Sumber Tempat Penanggu
Keperawat Intervensi Kegiatan ng Jawab
Umum Khusus Kriteria Standar
an
1. Perilaku Setelah Setelah dilakukan Kunjungan Melakukan Memiliki PPT tersebar ke Mahasis Rumah Mahasisw
kesehatan dilakukan intervensi komunitas kunjungan kemampuan semua whatsapp wa masing a
cenderung intervensi keperawatan dengan komunitas terkait untuk masyarakat masing
beresiko keperawat bersama masalah 5 tugas komunitas melaksanakan warga
pada an pada masyarakat selama Covid-19 dalam tugas melalui
penyakit warga RT 3 minggu, pencegahan komunitas komunik
03 penyebaran terkait masalah
covid-19 di diharapkan asi
Kelurahan covid-19: covid-19 :
RT 03 Masyarakat whatsapp
Tajur
Kelurahan Ciledug mengerti tentang : 1. Peningkatan 1. 100%
1. Pendidikan 1. Penkes tentang
Tajur dalam 3 kesehatan pengetahuan komunitas
1. covid-19 covid-19
Ciledug minggu, masyarakat binaan
2. PHBS (cuci
diharapkan tangan dan pakai tentang mahasiswa
tidak masker) covid-19. mengetahui
terjadi 3. Pshycal tentang covid-
masalah distansing dan 19.
peningkata sosial distansing
n kasus 4. Peningkatan 2. Peningkatan
2. Demonstrasi 2. PHBS (cuci 2. 100%
covid-19, imun (gizi dan kesadaran
cuci tangan tangan dan masyarakat
dengan masyarakat
90
indikator: istirahat) dan pakai masker) untuk cuci mampu
5. Manajamen pemakaian tangan dan melakukan cuci
Terjadi stress dan masker memakai tangan dengan
peningka kebutuhan masker. tepat dan
tan aktivitas memakai
100% olahraga masker
masyara 3. Warga patuh
kat 3. Pemberian 3. pshycal tentang 3. 100%
menyada informasi distansing dan pishycal masyarakan
ri resiko sosial distancing / melakukan
Covid- distansing social pishycal
19 distancing. distancing/socia
l distancing.
4. Masyarakat
4. Pemberian 4. peningkatan mengkonsu 4. 100%
informasi imun (gizi, msi makan masyarakat
dan minuman bergizi dan mengkonsumsi
Demonstra tradisional dan meminum makanan
si istirahat) minuman bergizi dan
pembuatan tradisional dapat membuat
minuman yang dibuat minuman
tradisional oleh tradisional
penambah mahasiswa untuk
imunitas untuk meningkatkan
meningkatka imunitas dan
n imun. beristirahat
yang cukup.
5. Peningkatan
91
masyarakan 5. 100%
5. Pemberian 5. manajamen untuk masyarakat
informasi stress dan melakukan
kebutuhan manajemen
aktivitas stress yang 6. dapat
olahraga baik dan mengelola
aktivitas manajemen
olah raga stress dan
melakukan olah
raga
92
No Masalah Rencana
Keperawatan Kegiatan Tujuan Evaluasi Hambatan Tindakan
Lanjut
1. Perilaku 1. Pendidikan 1. Tujuan umum Jumlah peserta whatsapp Terdapat beberapa Memotivasi
kesehatan kesehatan Setelah dilakukan grup sebanyak 6 orang hambatan pada peserta grup
cenderung tentang pendidikan ( Ketua RT 03, Tokoh kegiatan untuk
berisiko pada covid-19. kesehatan tentang Masyarakat, Tokoh implementasi ini menyebarkan
covid-19 di 2. PHBS Agama, 3 Kader RT 03, diantaranya : informasi yang
covid-19 selama
RT 03 (cuci Ketua Organisasi Remaja sudah di dapat
Kelurahan tangan dan 1x60 menit RT 03. Penkes dilakukan keseluruh
Tajur Ciledug penggunaa diharapkan tidak melalui grup masyarakat RT
Tangerang n masker). terjadi penyebaran 1. Struktur whatsapp yang tidak 03 Kelurahan
3. Pishycal covid-19 di RT 03 a. Laporan pendahuluan, dapat diikuti oleh Tajur Ciledug
distancing/ Kelurahan Tajur SAP, dan materi semua masyarakat
social Ciledug tentang covid-19 telah
distancing dikonsultasikan dan Penkes tidak
disetujui pembimbing. dilakukan dengan
Hari/Tanggal 2. Tujuan khusus b. Waktu, tempat dan dengan video call
: Setelah dilakukan sasaran kegiatan telah karena kesibukan
Kamis, 28 pendidikan disepakati oleh pihak peserta sehingga
Mei 2020 kesehatan terkait. peserta memilih
Pukul : diharapkan c. Media dan alat yang chatting grup
09.00-10.00 masyarakat mampu : dibutuhkan telah
WIB 1. Menyebutkan disiapkan. Tidak bisa langsung
4. Pendidikan tentang covid-19 2. Proses mengevaluasi
kesehatan 2. PHBS (demonstrasi a. Peserta mengikuti masyarakat karena
tentang cuci tangan dan pendidikan kesehatan PSBB
93
peningkata pakai masker) secara aktif dan
n imun dan 3. Pshycal distansing antusias.
istirahat dan sosial b. Peserta berdiskusi dan
yang distansing Tanya jawab dengan
cukup 4. Peningkatan imun mahasiswa tentang
serta (gizi, demonstrasi covid-19
demonstra membuat minuman
si tradisional dan 3. Hasil
pembuatan istirahat) Peserta antusias
minuman 5. Manajamen stress mengikuti penkes dan
tradisional. dan kebutuhan dapat lebih memahami
aktivitas olahraga tentang tentang :
Hari/Tanggal a. covid-19
: b.PHBS (demonstrasi
Jumat, 29 cuci tangan dan pakai
Mei 2020 masker)
Pukul : c. Pshycal distansing dan
09.00-10.00 sosial distansing
WIB d.Peningkatan imun
(gizi, demonstrasi
5. Pendidikan membuat minuman
kesehatan tradisional dan
tentang istirahat)
manajame e. Manajamen stress dan
n stress kebutuhan aktivitas
dan olahraga
kebutuhan
aktivitas
94
olahraga
Hari/Tanggal
:
Sabtu, 30
Mei 2020
Pukul :
09.00-10.00
WIB
95
BAB IV
PEMBAHASAN
Analisa proses asuhan keperawatan komunitas pada laporan ini akan dilakukan
dengan menggunakan Analisis SWOT yang mencakup analisa faktor kekuatan
(Strength), analisa faktor kelemahan (Weakness), analisa faktor peluang
(Opportunity), serta analisa terhadap ancaman (Threat) yang terjadi pada setiap
tahapan proses.
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahapan pertama dalam proses asuhan keperawatan. Fase
awal dari pengkajian keperawatan komunitas adalah mengenal secara umum
wilayah serta membuat kontrak dengan masyarakat RT 03. Komunitas adalah
sekelompok sosial yang ditentukan oleh ruang lingkup geografis atau nilai serta
ketertarikan yang umum. Komunitas juga memiliki makna kesamaan hubungan,
gaya hidup, frekuensi kontak, dan keintiman yang lebih besar di antara individu
yang tinggal dalam sebuah komunitas (Brooker, 2008).
96
Utara : Perumahan komplek tajur
Selatan : Kali angke
Barat : Perumahan Fortune
Timur : RT 04 Kelurahan Tajur
1. Kekuatan (Strength)
Adanya keterlibatan dari kader kesehatan dan pengurus RT mulai dari
tahap mengidentifikasi masalah, dan tahap klarifikasi masalah atau
tahap pengumpulan data.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Jumlah maskyarakat yang berdomisisli di RT 03 cukup padat
sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pengambilan data
kepada seluruh masyarakat yang dikarenakan pandemi covid-19
yang sedang terjadi sehingga akan memerlukan waktu yang cukup
lama.
b. Penerimaan masyarakat terhadap keberadaan mahasiswa sangat
mendukung berbagai proses pada tahap pengkajian keperawatan
97
tetapi banyak sekali yang tidak mau dimasukkan ke dalam group
whatsapp dengan alasan memori yang sudah penuh.
3. Peluang (Opportunity)
a. Keberadaan mahasiswa di RT 03 Kelurahan Tajur Ciledug Tangerang
telah mendapat ijin dari ketua RW 01.
b. Adanya kuesioner online pengkajian data awal, sehingga proses
penyusunan instrumen penelitian menjadi tidak begitu lama.
4. Ancaman (Threat)
Instrumen penelitian tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas secara
statistik, sehingga validitas instrument pengumpulan data belum diukur
dengan standar tertentu.
B. Perencanaan
98
khusus. Tujuan umum adalah pernyataan secara spesifik dari hasil akhir yang
diinginkan. Tujuan khusus memiliki prinsip SMART yaitu Spesifik,
measurable (dapat diukur), acceptable (mudah dicapai), reliable (sesuai
masalah), dan time (ada batasan yang jelas).
1. Kekuatan (Strength)
a. Adanya dukungan dari Ketua RW, Ketua RT, para kader serta wakil
dari organisasi remaja dibuktikan dengan kehadirannya pada
pertemuan pertama pada saat pemaparan masalah yang ditemukan
dan penyusunan rencana keperawatan serta bersama-sama
menyusun rencana kerja (POA)
b. Peserta yang hadir pada pertemuan pertama bersedia
mengemukakan pendapatnya masing-masing.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Keterbatasan waktu pelaksanaan kegiatan sedangkan rencana
kegiatan yang disusun sangat banyak.
b. Peserta mengikutinya hanya bersedia melalui chatting grup tidak
mau video call .
3. Peluang (Opportunity)
a. Adanya dukungan dari Ketua RW 01 dan warga RT 03 kelurahan
Tajur Ciledug Tangerang
4. Ancaman (Threat)
Dalam proses perencanaan ini tidak ada ancaman yang harus
diantisipasi.
C. Implementasi
Implementasi merupakan tahap realisasi dari apa yang telah direncanakan oleh
mahasiswa bersama dengan masyarakat terkait masalah kesehatan yang telah
teridentifikasi. Implementasi dilaksanakan bertujuan untuk masalah kesehatan
yang sedang mewabah di Dunia yaitu Covid-19. Kegiatan implementasi yang
telah dilakukan mahasiswa bersama dengan Ketua RT 03, Kader kader RT 3,
99
Tokoh masyarakat dan agama serta perwakilan organisasi remaja RT 03
Kelurahan Tajur Ciledug Tangerang.
a. Kekuatan (Strength)
1) Tersedianya fasilitas tempat untuk melaksanakan Pendidikan
kesehatan.
2) Kegiatan yang dilakukan mahasiswa diterima dengan baik oleh warga
RT 03.
3) Mahasiswa mengajak warga untuk melakukan Cuci tangan dengan
sabun atau hand sanitizer.
b. Kelemahan (Weakness)
1) Tidak semua warga dapat ikut pendidikan kesehatan di whatsapp grup.
2) Pendidikan kesehatan di setujui peserta hanya dengan chatting grup
whatsapp bukan videocall.
c. Peluang (Opportunity)
1) Warga yang mengikuti acara Pendidikan kesehatan dan praktek cuci
tangan berpartisipasi sangat aktif
2) Tersedianya grup online untuk melakukan implementasi
d. Ancaman (Threat)
Dalam proses implementasi ini tidak ada ancaman yang harus diantisipasi.
D. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahapan akhir dari proses keperawatan. Tujuan pada
tahap ini adalah untuk membandingkan rencana keperawatan yang telah
ditetapkan bersama antara mahasiswa dengan masyarakat RT 03 dengan
implementasi yang telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah kesehatan
yang telah teridentifikasi. Proses evaluasi dilaksanakan juga bertujuan untuk
menentukan rencana tindak lanjut dari proses implementasi yang akan
100
dilakukan oleh masyarakat sesuai tingkat kemandirian yang dimiliki
masyarakat saat ini. Kegiatan evaluasi dan terminasi telah dilaksanakan pada
hari, tanggal 2 Juni 2020.
Kekuatan (Strength)
1. Hasil laporan masing-masing kegiatan telah terkumpul
2. Materi dan media untuk kegiatan evaluasi telah dipersiapkan dengan baik
sebelum pelaksanaan
3. Sambutan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sangat baik dan
mendukung.
Kelemahan (Weakness)
Peluang (Opportunity)
Ancaman (Threat)
Dalam proses evaluasi ini tidak ada ancaman yang harus diantisipasi.
101
BAB V
A. Kesimpulan
Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan oleh mahasiswa
Program Profesi Keperawatan STIKes Pertamedika di RT 03 Kelurahan Tajur
Ciledug yang dilakukan sejak tanggal 11 Mei - 5 Juni 2020, telah
mengidentifikasi 4 masalah keperawatan komunitas, yaitu masalah hipertensi,
diabetes mellitus, reumatik, resiko penyebaran Covid-19. Dari empat masalah
tersebut, masalah covid-19 menjadi prioritas masalah yang diselesaikan dan
mahasiswa melakukan implementasi berdasarkan perencanaan yang telah
dibuat bersama untuk menyelesaikan masalah kesehatan tersebut. Bentuk-
bentuk implementasi yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut berupa pendidikan kesehatan tentang covid, PHBS (cuci tangan dan
pakai masker), pishycal distansing dan sosial distansing, peningkatan imun
(gizi , obat tradisional minuman jahe madu dan istirahat), manajamen stress
dan kebutuhan aktivitas olahraga.
Berdasarkan evaluasi hasil kegiatan asuhan keperawatan komunitas yang telah
dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam
hal melakukan perawatan masalah covid-19. Ketua RT 03, Kader
kesehatan, tokoh masyarakat dan agama serta perwakilan organisasi
remaja di RT 03 aktif dan kooperatif dalam setiap kegiatan yang diadakan
bersama mahasiswa.
2. Mahasiswa telah mengaplikasikan konsep asuhan keperawatan komunitas
yang telah dipelajar, antara lain proses keperawatan komunitas,
pengorganisasian kelompok dan community as partner.
B. Saran
Selama dilakukan praktek asuhan keperawatan komunitas selama 4 minggu di
RT 03 Kelurahan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, terdapat beberapa hal yang
harus ditindaklanjuti untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakatnya.
102
Adapun saran yang dapat diberikan seperti melakukan Pendidikan kesehatan
dan pemeriksaan kesehatan gratis setiap bulannya dan memberikan senam
hipertensi, senam kaki diabetik dan peragaan kompres jahe untuk Rheumatik
secara rutin atau terjadwal serta memberikan informasi kepada warga jika
diadakannya Pendidikan Kesehatan tersebut.
103
Daftar Pustaka
Isbaniah Fatiah dr, Kusumawardani Dyani dr, Sitompul agustiana Pompini dr,
Ett all, Pedoman pencegahan Dan Pengendalian COVID-19, Kemenkes
RI, Direktoral Jendral Pencegahan & Pengendalian Penyakit (P2P)
Huang C, Wang Y, Li X, Ren L, Zhao J, Zang Li, Fan G, etc. Clinical features
of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. The
Lancet. 24 jan 2020
104
LAMPIRAN
105
lampiran 1
2. Sejarah Wilayah
Data RT
RT 03 merupakan bagian dari RW 01 Kelurahan Tajur, Ciledug
Tangerang menurut sensus penduduk jumlah penduduk diperkirakan adala
h ± 1128 orang dengan jumlah kepala keluarga mencapai ± 335 KK.
Bangunan yang berada di RT 03 mayoritas adalah bangunan permanen
yaitu rumah dan kontrakan. Pengurus organisasi di RT tersebut meliputi
ketua RT beserta jajarannya, para kader pendukung program-program
(posyandu balita, posyandu lansia, jumantik), mayoritas berjenis kelamin
perempuan dengan rata-rata usia 36-50 tahun. Status pernikahan
warganya rata-rata sudah menikah dan mayoritas warganya juga beragama
islam.
2. Distribusi Kelompok
Data Distribusi
Data diambil sacara acak menggunakan rumus stratifed random
sampling. Hasil survey bersifat subjektif (tergantung kejujuran
responden) dan survey juga dilakukan secara acak terhadap 386 kepala
Keluarga.
106
2. Jenis kelamin
Tabel 3.1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Di RT 03
Kelurahan Tajur, Ciledug Tangerang Pada Bulan Mei 2020
(N: 1128)
Jumla
No Jenis Kelamin h Persentasi
1 Perempuan 617 55%
2 Laki-Laki 511 45%
Jumlah 1128 100%
50%
40%
Jumlah
30%
20%
10%
0%
Perempuan Laki-laki
Kesimpulan:
Pada tabel di atas data yang diambil dari jumlah 335 KK dari
penduduk yang tinggal di RT 03 dapat dilihat bahwa presentase
terbesar yang memiliki sumber daya manusia berdasarkan jenis
kelamin yaitu perempuan di sebanyak 55% dan yang berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 45%.
3. Usia
107
Tabel 3.2
Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia Di RT 03 Kelurahan
Tajur Kecamatan Ciledug Tangerang Pada Bulan Mei 2020
(N:1128)
No Umur Jumlah Persentasi
1 0 - 1 Tahun 24 2%
2 2 - 5 Tahun 119 11%
3 6 - 12 Tahun 110 10%
4 13 - 21 Tahun 206 18%
5 22 - 35 Tahun 228 20%
6 36 - 50 Tahun 329 29%
7 51 - 65 Tahun 68 6%
8 65 > 44 4%
Jumlah 1128 100%
Kesimpulan:
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa presentase tertinggi pada
lingkup usia di RT 03 adalah pasangan usia subur usia 36-50 tahun
sebanyak 326 orang dengan persentase 29%. Banyaknya angka
pasangan usia subur di lingkungan ini memungkinkan seluruh
penduduk masih dalam batas usia produktif.
108
4. Agama
Tabel 3.3
Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama Di RT 03 Kelurahan
Tajur Kecamatan Ciledug Pada Bulan Mei 2020 (N: 1128)
Kesimpulan:
Pada tabel diatas dapat dilihat mayoritas penduduk Di RT 03
beragama islam dengan persentase 93% dan beragama Kristen dengan
presentasi 7%
109
5. Pendidikan
Tabel 3.4
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Di RT 03
Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug Pada Bulan Mei 2020
(N: 1128)
15%
10%
5%
0%
Kesimpulan :
Pada tabel di atas menunjukan pendidikan warga RT 03 dengan
mayorits berpendidikan terakhir SLTP dengan besar persentase 35%.
110
Hal ini merupakan kekuatan yang dimiliki oleh warga untuk
memperbaiki taraf kesehatannya. Kondisi tersebut memungkinkan
warga lebih mudah menerima informasi kesehatan dan mudah diajak
ke arah perubahan yang lebih baik.
6. Pekerjaan
Tabel 3.5
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Di RT 03
Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug Pada Bulan Mei 2020
(N: 1128)
111
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menggambarkan pekerjaan penduduk atau warga RT
03. Mayoritas penduduk bekerja sebagai karyawan sawasta sebanyak
384 orang dengan persentase 34%
7. Suku
Tabel 3.6
Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Di RT 03 Kelurahan
Tajur Kecamatan Ciledug Pada Bulan Mei 2020
(N: 1128)
112
Distribusi Penduduk Menurut Suku
50%
45%
40%
35%
30%
25%
Jumlah
20%
15%
10%
5%
0%
Kesimpulan :
Pada tabel di atas dapat dilihat suku penduduk warga RT 03 dengan
persentase terbesar dari penduduk yang bersuku betawi sebanyak 526
orang dengan persentasei 47%.
8. Data Ekonomi
a. Data Penghasilan Per Bulan
Tabel 3.7
Distribusi Penduduk Berdasarkan Penghasilan Per Bulan Di RT
03 Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug Pada Bulan Mei 2020
(N: 335)
113
Data Penghasilan Per Bulan
60%
50%
40%
Jumlah
30%
20%
10%
0%
< Rp. 1.000.000 Rp. 2.00.000 s/d Rp. 4.000.000 > Rp. 4.000.000
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menggambarkan penghasilan per bulan penduduk
atau warga RT 03. Mayoritas penduduk mempunyai penghasil diatas
UMR yaitu sekitar 49%.
b. Kegiatan Menabung
Tabel 3.8
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kegiatan Menabung
Penduduk Di RT 03 Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug
Pada Bulan Mei 2020 (N: 335)
114
Kegiatan Menabung
80%
70%
60%
50%
Jumlah
40%
30%
20%
10%
0%
Menabung 72% Tidak Menabung 28%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menggambarkan kegiatan menabung penduduk
atau warga RT 03. Mayoritas penduduk memiliki tabungan dari
penghasilan yang dihasilkan yaitu 89%.
115
2 tidak 40 12%
Jumlah 335 100%
Data Pencahayaan
100%
90%
80%
70%
60%
Jumlah
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Ya Tidak
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menggambarkan sistem pencahayaan dirumah warga
RT 03 sebagian besar yaitu 88% sistem pencahayaan rumah pada
siang hari terang karena sinar matahari masuk ke dalam rumah
sehingga mengurangi kelembapan pada kondisi rumah dan sirkulasi
pada rumah lebih baik sedangkan sistem pencahayaan rumah pada
siang hari gelap sebesar 12% karena letak atau posisi rumah yang
tidak memungkinkan untuk sinar matahari masuk ke dalam rumah.
b. Sumber Air
Tabel 3.10
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Sumber Air Di RT 03
Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug Pada Bulan Mei 2020
(N: 335)
116
Jumlah 335 100%
Sumber Air
60%
50%
40%
Jumlah
30%
20%
10%
0%
Sumur gali 53% PDAM 10% Lain-Lain 37%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menyatakan sember air warga di RT 06. Sumber air
yang paling banyak digunakan yaitu bersumber dari lain-lain sebanyak
58%, sedangkan yang menggunakan sumur gali sebanyak 33%.
c. Pengolahan sampah
Tabel 3.11
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Cara Pengelolaan
Sampah Di RT 03 Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug
Pada Bulan April 2020 (N: 335)
117
Dikumpulkan kemudian diangkut
3 petugas 317 95%
4 Dibuang sembarangan 7 2%
Jumlah 335 100%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menyatakan cara pengelolaan sampah di warga RT
03. Terdapat 95% pengelohan sampah warga di angkut oleh petugas
kebersihan.
118
3 tidak ada 5 1%
Jumlah 335 100%
100%
80%
Jumlah
60%
40%
20%
0%
got 97% sungai 1% tidak ada 2%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menyatakan penggunaan saluran air limbah di warga
RT 03. Terdapat 98% warga memiliki Got sebagai tempat
pembuangan air limbah.
Presentas
No keadaan jumlah i
119
1 Terbuka mengalir 92 28%
2 Tertutup mengalir 179 53%
3 Tidak ada got 13 4%
4 Terbuka tergenang 46 14%
5 Tertutup tergenang 5 1%
Jumlah 335 100%
50%
40%
30%
20% Jumlah
10%
0%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menyatakan keadaan sarana pembuangan air limbah
di RT 03 persentase terbesar yaitu 53% keadaan sarana pembuangan
air limbah dalam bentuk tertutup mengalir dan persentase terkecil
yaitu 1% keadaan sarana pembuangan air limbah dalam bentuk
tertutup tergenang.
120
2 1x sebulan 286 85%
3 bila tersumbat 27 8%
4 tidak pernah 10 3%
5 Jumlah 335 100%
80%
70%
60%
50% Jumlah
40%
30%
20%
10%
0%
1x seminggu 4% 1x seminggu 85% bila tersumbat 27% tidak pernah 3%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menyatakan pembersihan sarana pembuangan air
limbah di RT 03. Terdapat 85% pembersihan sarana pembuangan air
limbah dilakukan 1x sebulan.
121
No jarak kehamilan Jumlah Presentasi
1 < 1 tahun 0 0%
2 1-2 tahun 2 28%
3 2-5 tahun 5 71%
4 > 5 tahun 0 %0
5 Jumlah 7 100%
Jarak Kehamilan
80%
70%
60%
50%
Jumlah
40%
30%
20%
10%
0%
< 1 tahun 1-2 tahun 2-5 tahun > 5 tahun
Kesimpulan :
Pada tabel diatas menyatakan jarak kehamilan di RT 03 . Mayoritas
jarak kehamilan RT 03 berjarak 2-5 tahun dengan persentase 71%.
122
1 mual dan muntah yang berlebihan 5 72%
2 pusing dalam waktu yang lama 1 14%
3 perdarahan 1 14%
4 tidak ada nafsu makan 0 0%
Jumlah 7 100%
Kesimpulan :
Pada tabel diatas menyatakan keluhan yang sering dirasakan saat
kehamilan pada ibu hamil di RT 03. Mayoritas ibu hamil RT 03
memiliki keluhan mual dan muntah saat kehamilan dengan
persentase 72% sedangkan 14% ibu hamil memiliki keluhan pusing
dalam waktu yang lama dan 14% lainnya mengalami Perdarahan.
123
No menyusui Jumlah Presentasi
1 ya 18 85%
2 tidak 3 15%
Jumlah 21 100%
80%
70%
60%
50% Jumlah
40%
30%
20%
10%
0%
ya tidak
Kesimpulan :
Pada tabel diatas menyatakan jumlah ibu menyusui di RT 03. Mayoritas
warga menyusui anaknya dengan persentase 85%.
b. Masalah Menyusui
Tabel 3.18
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Masalah Ibu
Menyusui Di RT 03 Kelurahan Tajur
Kecamatan Ciledug Pada Bulan Mei 2020 (N: 18)
No alasan Jumlah Presentasi
124
1 puting susu lecet 11 61%
2 air susu ibu sedikit 7 39%
3 puting susu terbenam 0 0%
Jumlah 18 100%
Masalah Menyusui
70%
60%
50%
40% Jumlah
30%
20%
10%
0%
puting susu lecet 61% air susu ibu sedikit 39% puting susu terbenam
Kesimpulan :
Pada tabel diatas menyatakan masalah yang terjadi pada ibu
menyusui di RT 03. Mayoritas warga mengalami masalah menyusui
yaitu putting susu lecet dengan persentase 61% , masalah lain yang
muncul seperti air susu ibu sedikit dengan persentase 39% dan yang
lainnya mengatakan tidak mengalami masalah dalam menyusui.
Tabel 3.19
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Masalah Ibu
Menyusui Di RT 03 Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug
Pada Bulan Mei 2020 (N: 18)
membersihkan puting
No susu Jumlah Presentasi
1 ya 7 39%
125
2 tidak 11 61%
Jumlah 18 100%
60%
50%
40% Jumlah
30%
20%
10%
0%
ya 39% tidak 61%
Kesimpulan :
Pada tabel diatas menyatakan masalah yang terjadi pada ibu
menyusui di RT 03. Mayoritas warga tidak membersihkan putting
susu terlebih dahulu dengan persentase 61% dan itu bisa menjadi
salah satu masalah kebersihan untuk bayinya.
126
No penggunaan KB Jumlah Presentasi
1 ya 150 67%
2 tidak 75 33%
Jumlah 225 100%
Penggunaan Kontrasepsi
80%
70%
60%
50%
Jumlah
40%
30%
20%
10%
0%
ya 67% tidak 33%
Kesimpulan :
Pada tabel diatas menyatakan penggunaan alat kontrasepsi di warga RT
03. Terdapat 67% warga telah menggunakan alat kontrasepsi dan masih
ada 33% warga yang tidak menggunakan alat kontrasepsi. Hal ini masih
perlu diberikan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya penggunaan
alat kontrasepi sebagai perencanaan kehailan yang baik bagi keluarga.
127
2 pil 85 50%
3 spiral 45 23%
4 kondom 1 0%
Jumlah 181 100%
Alat KB
60%
50%
40%
Jumlah
30%
20%
10%
0%
suntik 27% pil 50% spiral 23% kondom 0%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menyatakan jenis alat kontrasepsi di warga RT 03.
Terdapat 50% warga menggunakan Pil , 27% menggunakan Suntik
dan 23% warga menggunakan spiral.
128
Kecamatan Ciledug Pada Bulan Mei 2020 (N: 100)
menimbang balita tiap
No bulan Jumlah Presentasi
1 ya 94 94%
2 tidak 8 6%
3 Jumlah 100 100%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menyatakan partisipasi ibu untuk menimbang balita tiap
bulan di wilayah RT 03. Terdapat 94% ibu sudah ikut berpartisipasi
untuk menimbangkan balita tiap bulan ke posyandu. Hal ini penting
dilakukan karena untuk memantau perkembangan balita setiap bulannya.
129
masalah kesehatan Jumlah Presentasi
1 gigi berlubang 89 71%
2 penyakit kulit 4 3%
3 penurunan prestasi belajar 2 2%
4 gangguan personal hygiene 28 22%
5 gangguan pengelihatan 2 2%
Jumlah 125 100%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas didapatkan hasil jenis masalah yang terjadi pada anak
usia sekolah di RT 03 dengan masalah gigi berlubang 71%, gangguan
personal hygiene 22%, dan gangguan kulit 3%. Hal ini perlu diadakan
penyuluhan kesehatan tentang pencegahan gigi berlubang sehingga dapat
menurunkan angka kejadian gigi berlubang pada anak sekolah.
15. Remaja
a. Remaja Merokok
Tabel 3.24
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Remaja yang Merokok
Di Wilayah RT 03 Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug
130
Pada Bulan Mei 2020 (N: 118)
No remaja merokok Jumlah Presentasi
1 ya 8 8%
2 tidak ada 105 88%
3 kadang-kadang 5 4%
4 Jumlah 118 100%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas menyatakan remaja yang merokok di RT 03. Mayoritas
remaja tidak merokok dengan persentase 88%. Namun disamping itu
masih terdapat juga remaja yang merokok dengan persentase 8% dan
yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 4%.
16. Lansia
a. Masalah Kesehatan Pada Lansia
Tabel 3.25
Distribusi Hasil Kuesioner Berdasarkan Masalah Kesehatan
Pada Lansia Di wilayah RT 06 Kelurahan Kebayoran Lama
Utara Kecamatan Kebayoran Lama Pada Bulan April 2020
(N: 95)
131
No penyakit yang di derita Jumlah Presentasi
1 darah tinggi 36 38%
2 jantung 8 8%
3 sakit gula 20 21%
4 reumatik 12 11%
5 sesak nafas 2 2%
6 lain-lain 18 19%
jumlah 95 100%
35%
30%
25%
Jumlah
20%
15%
10%
5%
0%
darah tinggi 38% jantung 8% sakit gula 21% reumatik 11% sesak nafas 2% lain-lain 19%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas didapatkan hasil jenis penyakit yang di derita pada
warga di wilayah RT 03 yang menderita penyakit darah tinggi sebanyak
38%, penyakit diabetes millitus 21%, penyakit rematik 11%, lain-lain
19% dan jantung 8%. Hal ini perlu diadakan penyuluhan kesehatan
tentang penyakit darah tinggi, sehingga dapat menurunkan angka
kejadian ketiga penyakit tersebut.
132
Kecamatan Ciledug Pada Bulan Mei 2020
(N: 120)
memeriksa kesehatan secara
No rutin Jumlah Presentasi
1 ya 112 93%
2 tidak 8 7%
Jumlah 120 100%
Kesimpulan:
Pada tabel diatas didapatkan hasil kebiasaan periksa kesehatan rutin
pada lansia di RT 03. Mayoritas lansia memeriksakan kesehatan
secara rutin dengan persentase 93% dan yang lainnya tidak
memeriksakan dengan persentase 7%. Hal ini dikarenakan alasan
tidak ada yang mengantarkan lansia tersebut atau jarak pelayanan
kesehatan yang cukup jauh dari rumah.
B. SUB SISTEM KOMUNITAS
1. Lingkungan Fisik
Pengelolaan sampah di RT 03 setiap 3x/seminggu di ambil oleh petugas
kebersihan. Keadaan rumah mayoritas pencahayaan dan ventilasi cukup,
ruangan tidak lembab dan mayoritas cahaya matahari masuk ke dalam
rumah warga. Setiap pagi mayoritas warga membuka jendela. Rata-rata
133
rumah permanen, mayoritas rumah beralaskan kramik. Vasitas MCK
sudah ada dikamar mandi dilengkapi dengan jamban di dalam rumah.
Saluran limbah pembuangan air disalurkan ke kali. Jalur utama ke RT 03
terpasang portal.
3. Ekonomi
a. Jenis pekerjaan penduduk
Mayotitas penduduk RW 01 bekerja sebagai pedagang, pegawai negri
dan wiraswasta.
134
c. Rata-rata alat komunikasi di desa tersebut menggunakan HP, dan signal
yang bagus adalah kartu Telkomsel & XL
d. Informasi yang disampaikan ke masyarakat melalui door to door atau
menggunakan pengeras suara di musolah.
6. Pendidikan
a. Jumlah sekolah paud 1
b. Jumlah sekolah SD 3
c. Jumlah sekolah SMP 2
d. Jumlah sekolah SMA 2
e. Rata- rata pendidikan warga SMA
8. Rekreasi
a. Tidak ada lapangan atau taman.
b. Saat menjelang sore masih tampak beberapa anak remaja yang
berkumpul di taman tanpa menggunakan masker
C. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan Komunitas
a. Resiko terjadinya peningkatan kasus hipertensi di RT 03 Tajur, Ciledug
Tangerang
b. Resiko terjadinya peningkatan kasus diabetes mellitus di RT 03 Tajur,
Ciledug Tangerang
135
c. Resiko terjadinya peningkatan kasus Rhematik di RT 03 Tajur, Ciledug
Tangerang
d. Perilaku Kesehatan cenderung beresiko kasus Covid-19 di RT 03
Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug Tangerang.
2. Tujuan Umum
Terjalin hubungan saling percaya antara mahasiswa dengan masyarakat di
wilayah RW 01 khususnya pada RT 03, Kelurahan Tajur, Ciledug
Tangerang
3. Tujuan Khusus
a. Memaparkan hasil kuesioner yang telah disebar pada warga RW 01
khususnya pada RT 03, Kelurahan Tajur, Ciledug Tangerang
b. Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di RT 03, Kelurahan Tajur,
Ciledug Tangerang
4. Rancangan Kegiatan
a. Topik
Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat di RT 03, Kelurahan
Tajur, Ciledug Tangerang
b. Metode
Metode yang digunakan yaitu Ceramah dan Tanya jawab.
c. Sasaran
1) Ketua RT 03
2) Kader RT 03
3) Tokoh Masyarakat
4) Tokoh Agama
5. Media
Layar PPT
136
7. Pengorganisasian Acara Loka Karya Mini 1
N NAMA JABATAN TUGAS
O
1. Raenah Ketua a. Bertanggung jawab
mulai dari persiapan
sampai pelaksanaan
kegiatan.
b. Mengkoordinir anggota
kelompok dan
menjelaskan tugas dan
peran masing-masing
anggota.
2. Yoyoh Srialfiah Wakil Ketua Membantu ketua
dalam persiapan
sampai pelaksanaan
kegiatan,
mengkoordinasikan
anggota kelompok
tugas dan peran
anggota.
3. Susanti Sekretaris Menyiapkan laporan
kegiatan dan
mengkonsultasikan
laporan kegiatan ke
dosen
4. Widawati Wakil Sekretaris Membantu sekretaris
dalam menyiapkan
laporan kegiatan dan
mendampingi saat
konsultasi ke dosen.
5. Eka Winarsih Bendahara Mengatur keuangan
pemasukan dan
pengeluaran kegiatan
6. Christina K Wakil Bendahara Membantu bendahara
mengatur keuangan
pemasukan dan
137
pengeluaran kegiatan.
Susunan Acara
138
N KEGIATAN MAHASISWA MASYARAKAT WAKTU
O
1 Pembukaan : Mengucap salam Menjawab salam 5 menit
Salam pembuka
2 Sambutan : Memperhatikan Memperhatikan 30 menit
Ketua Panitia
Pembimbing
Institusi
Ketua RT 03
3 Penyajian data Mahasiswa Memperlihatkan 60 menit
menjelaskan dan Tanya jawab
Diskusi dan Tanya
jawab masalah
kesehatan di RT 03
4. Penutup Menjelaskan Memperhatikan 20 enit
mengucap salam dan menjawab
Kesimpulan hasil
salam
diskusi
Salam penutup
5. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Diharapkan melakukan konsul materi dan prosedur peaksanaan
lokmin oleh dosen pembimbing Institusi.
2) Diharapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan saat lokmin telah
disiapkan oleh kelompok
3) Diharapkan mengundang via group whatsapp ketua RT, Kader RT,
Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat
b. Evaluasi proses
Diharapkan masyarakat aktif dalam proses jalannya acara Loka Karya
Mini dengan Tanya jawab dengan mahasiswa untuk melakukan kegiatan-
kegiatan selanjutnya setelah Loka Karya Mini 1.
c. Evaluasi hasil
139
1) Diharapkan mahasiswa saling mengenal dengan perwakilan RT.
2) Tergalinya Data awal permasalahan kesehatan di RT 03
Diharapkan mahasiswa dengan masyarakat dapat menjalin kontrak
kerja
140
A. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang
sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama
dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama
(Riyadi, 2007). Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan
yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat
dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat
atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari
masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesahatan diharapkan
dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta memecahkan masalah
tersebut (Elisabeth, 2007).
141
Salah satu cara yang dapat dilakukan pada masyarakat dalam usaha
meningkatkan kesehatan yaitu dengan melakukan promosi kesehatan. Promosi
Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui proses pembelajaran bersama masyarakat, khususnya masyarakat
pendidikan di sekolah. Promosi kesehatan ini dilakukan agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
pada masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung
oleh kebijakan secara internal maupun lingkungannya yang berwawasan
kesehatan. Dalam konteks menolong diri sendiri dimaksudkan bahwa
masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah
kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula
mengatasi apabila masalah kesehatan tersebut terlanjur terjadi di lingkungan
mereka.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
a. Mengenal masalah Covid-19.
b. Mengambil keputusan yang tepat
c. Merawat anggota keluarga yang sakit atau yang punya masalah
d. Memodifikasi lingkungan
e. Memanfaatkan sarana kesehatan
142
2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama ± 35 menit, masyarakat RT
03 memahami dan mengerti tentang pencegahan kasus Covid-19.
3. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai setelah oembelajaran ini antara
lain :
Kognitif :
a. Masyarakat mampu menyebutkan pengertian Covid-19.
b. Menyebutkan kembali penyebab Covid-19
c. Menyebutkan kembali Tanda dan gejala Covid-19
d. Menyebutkan kembali Komplikasi Covid-19
e. Menyebutkan kembali yang perlu dihindari untuk pencegahan
penularan Covid-19
f. Menyebutkan kembali yang perlu dianjurkan untuk pencegahan
penularan Covid-19
g. Masyrakat mampu mendemonstrasikan kemabali cara cuci tangan
C. Rancangan Kegiatan
1. Topik : Pendidikan kesehatan Covid-19
2. Media : Banner, leaflet
3. Waktu dan tempat : 28 Mei 2020 Pukul 16.00 – selesai di RT 03
Kelurahan Tajur
4. Strategi dan metode :
Strategi Metode
143
5. Pengorganisasian waktu
a. Fase orientasi (3 menit)
1) Pembukaan (1 menit)
2) Pemaparan maksud dan tujuan kegiatan (2 menit)
b. Fase kerja (30 menit)
1) Diskusi dan demonstrasi (30 menit)
c. Fase terminasi (17 menit)
1. Evaluasi (12 menit)
2. Penutup (5 menit)
6. Pengorganisasian kelompok
144
Kesehatan COVID-19
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan (LP) telah dikonsultasikan 1 hari sebelum
pelaksanaan dan telah diperbaiki sesuai saran.
b. Alat bantu atau media telah tersedia.
c. Tempat dan waktu pertemuan sesuai rencana.
d. Peserta dan mahasiswa hadir tepat waktu.
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan dimulai tepat waktu.
b. Metode yang digunakan berupa diskusi dan demonstrasi.
c. 100% mahasiswa mengikuti kegiatan dan hadir 15 menit sebelum acara
dimulai.
d. 80% peserta berpartisipasi aktif dalam diskusi.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta berperan aktif dalam acara penyuluhan kesehatan.
b. Peserta berperan aktif dalam mengikuti kegiatan.
4. Susunan Acara
a. Pembukaan oleh moderator (3 menit)
b. Diskusi dan Demonstrasi (30 menit)
c. Evaluasi (12 menit)
d. Penutup (5 menit)
145
146
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Topik : Covid-19
Waktu : 20 menit
A. Identifikasi Masalah
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius
seperti MERS dan SARS - Penularannya dari hewan ke manusia (zoonosis)
dan penularan dari manusia ke manusia
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 20 menit diharapkan
peserta mampu memahami dan mengerti tentang Covid-19 serta
mengontrol dan melakukan pencegahan penularan di rumah dengan benar
147
Kognitif : Peserta mampu menyebutkan pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, komplikasi dari Covid-19 dan peserta mampu
menyebutkan manfaat hal yang harus dihindari pada
penyakit Covid-19
C. Materi
a. Pengertian Covid-19
b. Penyebab Covid-19
c. Tanda dan gejala Covid-19
d. Komplikasi Covid-19
e. Yang perlu dihindari untuk pencegahan penularan Covid-19
f. Yang perlu dianjurkan untuk pencegahan penularan Covid-19
D. Metode
1. Ceramah.
2. Tanya Jawab.
E. Media
1. Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan : 1. Menjawab
salam
1. Memberi salam
2. Mendengark
2. Menjelaskan tujuan an dan
pembelajaran memperhatikan
148
Menjelaskan materi penyuluhan mendengarkan serta
secara berurutan dan teratur demontrasi
a. Pengertian Covid-19
a. Pengertian Covid-19
b. Penyebab Covid-19
c. Tanda dan gejala Covid-
19
d. Komplikasi Covid-19
e. Yang perlu dihindari
untuk pencegahan
penularan Covid-19
f. Yang perlu dianjurkan
untuk pencegahan
penularan Covid-19
1. Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan
2. Menyampaikan terima kasih
atas perhatian dan waktu yang
telah di berikan kepada peserta
3. Mengucapkan salam
149
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan media yang akan digunakan (Power point, leaflet).
b. Persiapan tempat yang akan digunakan.
c. Kontrak waktu.
d. Persiapan SAP.
2. Evaluasi Proses
a. Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang
disampaikan.
b. Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang
disampaikan.
c. Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan.
150
MATERI COVID-19
A. Pengertian Covid-19
Coronavirus merupakan keluarga besar virus RNA yang menyebabkan
penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit
yang serius seperti MERS dan SARS .
B. Penyebab
Penularannya dari hewan ke manusia (zoonosis) dan penularan dari manusia
ke manusia.Sumber transmisi utama dari manusia ke manusia sehingga
penyebarannya menjadi lebih agresif.
D. Penyebaran
Penyebaran Covid-19 dapat melalui percikan dari hidung atau mulut yang
keluar saat orang terjangkit Covid-19. Percikan ini kemudian jatuh ke benda
benda dan permukaan sekitar. Orang yang menyentuh benda atau permukaan
tersebut kemudian menyentuh mata hidung atau mulutnya dapat terjangkit
virus ini.
E. Perlindungan Covid-19
1. Sering mencuci tangan dengan air bersih dan sabun atau cairan antiseptic
berbahan dasar alcohol.
2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk dan bersin
151
3. Lakukan etika batuk dan bersin dengan cara menutup mulut dan hidung
dengan siku atau gunakan masker.
4. Tetaplah tinggal di rumah bila merasa kurang sehat
152
MATERI CUCI TANGAN
153
D. Cara melakukan cuci tangan
154
Menururt KEMENKES
155
MATERI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (MASKER)
1. Pengertian :
Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat perlengkapan yang berfungsi
untuk melindungi penggunanya dari bahaya atau gangguan kesehatan tertentu,
misalnya infeksi virus atau bakteri.
2. Tujuan :
APD mampu menghalangi masuknya virus atau bakteri ke dalam tubuh melalui
mulut, hidung, mata, atau kulit.
3. Jenis APD :
Jenis APD yang dapat digunakan oleh masyarakat pada umumnya ada masker
bedah. Masker bedah merupakan masker penutup wajah yang terdiri dari 3
lapisan bahan yang digunakan sekali pakai. Masker ini dinilai efektif untuk
mencegah masuknya virus Corona melalui mulut atau hidung, ketika ada
percikan ludah penderita COVID-19 saat ia batuk, bersin, atau bicara.
Setelah selesai digunakan, APD sekali pakai maupun yang bisa dipakai ulang
harus dimasukkan ke dalam kantong plastik khusus dan dikemas secara
terpisah.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan
APD bekas pakai:
a. Tidak meletakkan APD bekas pakai secara sembarangan, baik di lantai atau
permukaan benda lain, seperti meja, kursi, atau loker.
b. Tidak membongkar kembali APD bekas pakai yang telah dikemas dalam
plastik khusus.
c. Segera cuci APD yang dapat dipakai ulang.
d. Bersihkan diri, cuci tangan setelah melepas APD.
156
Materi Social Distancing/Phisical Distancing
1. Pengertian
Social distancing adalah langkah pencegahan dan pengendalian infeksi
virus Corona dengan menganjurkan orang sehat untuk membatasi
kunjungan ke tempat ramai dan kontak langsung dengan orang lain. Kini,
istilah social distancing sudah diganti dengan physical distancing oleh
pemerintah.
2. Penerapan social distancing
a. Merencanakan kegiatan
157
direncanakan ulang. Pasalnya, berkunjung ke tempat ramai akan
meningkatkan risiko Anda terjangkit virus Corona.
Jika Anda harus belajar atau bekerja dari rumah, akses internet tentu
merupakan hal penting yang perlu Anda persiapkan. Agar proses
belajar atau bekerja tetap lancar, sediakanlah Wi-Fi atau kuota internet
yang cukup dan memiliki kecepatan yang stabil.
158
Selain untuk membantu Anda belajar atau bekerja, internet juga bisa
Anda manfaatkan untuk mencari informasi terbaru perihal situasi
wabah virus Corona atau menjalankan aplikasi online untuk
keperluan sehari-hari.
Jika Anda berisiko tinggi tertular virus Corona dan mengalami demam
yang disertai gejala pernapasan, seperti batuk, pilek, sakit
tenggorokan, dan sesak napas, segeralah temui dokter untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut.
159
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN COVID-19
A. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang
sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama
dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama
(Riyadi, 2007). Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan
yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat
dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat
atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran serta aktif dari
masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesahatan diharapkan
dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta memecahkan masalah
tersebut (Elisabeth, 2007).
160
Wilayah RT 03 RW 01 Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Tangerang
terdiri dari ± 335 KK. Mahasiswa STIKes PERTAMEDIKA bersama
masyarakat RT 03 pada pertemuan pertama telah mengidentifikasi masalah
kesehatan umum yang ada di RT 03 kelurahan Kebayoran Lama Utara yang
dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2020 di RT 03. Pada pertemuan tersebut
dilakukan diskusi kelompok di RT 03. Diskusi kelompok ini telah berhasil
mengidentifikasi masalah kesehatan secara umum dari berbagai umur seperti
Hipertensi, DM, Asam urat dan kasus Covid-19.
Salah satu cara yang dapat dilakukan pada masyarakat dalam usaha
meningkatkan kesehatan yaitu dengan melakukan promosi kesehatan. Promosi
Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui proses pembelajaran bersama masyarakat, khususnya masyarakat
pendidikan di sekolah. Promosi kesehatan ini dilakukan agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
pada masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung
oleh kebijakan secara internal maupun lingkungannya yang berwawasan
kesehatan. Dalam konteks menolong diri sendiri dimaksudkan bahwa
masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah
kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula
mengatasi apabila masalah kesehatan tersebut terlanjur terjadi di lingkungan
mereka.
161
kelompok tertarik untuk mengadakan pendidikan kesehatan mengenai
pencegahan kasus Covid-19 di RT 03 Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug
Tangerang..
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
a. Mengenal masalah Covid-19.
b. Mengambil keputusan yang tepat
c. Merawat anggota keluarga yang sakit atau yang punya masalah
d. Memodifikasi lingkungan
e. Memanfaatkan sarana kesehatan
3. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai setelah oembelajaran ini antara
lain :
Kognitif :
C. Rancangan Kegiatan
1. Topik : Peningkatan Imunitas Fisik untuk mencegah
Covid-19
2. Media : PPT
3. Waktu dan tempat : 30 Mei Pukul 10.00 – selesai
Di grup whatsap
162
D. Strategi dan metode :
Strategi Metode
E. Pengorganisasian waktu
1. Fase orientasi (3 menit)
a. Pembukaan (1 menit)
b. Pemaparan maksud dan tujuan kegiatan (2 menit)
2. Fase kerja (15 menit)
163
Santi dilapangan.
d. Notulen : Bertanggung jawab dalam
Wida pendokumentasian diskusi
e. Fasilitator : 4) Bertanggung jawab membuat
Raenah pemerataan diskusi.
5) Meningkatkan partisipasi peserta.
6) Memotivasi peserta dan membantu
proses pelaksanaan diskusi.
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan (LP) telah dikonsultasikan 1 hari sebelum
pelaksanaan dan telah diperbaiki sesuai saran.
b. Alat bantu atau media telah tersedia.
c. Tempat dan waktu pertemuan sesuai rencana.
d. Peserta dan mahasiswa hadir tepat waktu.
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan dimulai tepat waktu.
b. Metode yang digunakan berupa diskusi dan demonstrasi.
c. 100% mahasiswa mengikuti kegiatan dan hadir 15 menit sebelum acara
dimulai.
d. 80% peserta berpartisipasi aktif dalam diskusi.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta berperan aktif dalam acara penyuluhan kesehatan.
b. Peserta berperan aktif dalam mengikuti kegiatan.
164
4. Susunan Acara
a. Pembukaan oleh moderator (3 menit)
b. Diskusi dan Demonstrasi (20 menit)
c. Evaluasi (12 menit)
d. Penutup (5 menit)
165
Topik : Covid-19
Waktu : 20 menit
A. Identifikasi Masalah
Covid -19 sekarang ini menjadi pandemi yang melanda dunia. Di tengah
pandemi ini, masyarakat perlu menerapkan pola hidup sehat dengan gizi
seimbang agar bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Sebab, dengan daya
tahan tubuh yang prima, seseorang tidak akan mudah terinfeksi Covid-19.
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 20 menit diharapkan
peserta mampu memahami dan mengerti tentang cara meningkatkan imun
untuk pencegahan Covid-19
166
Kognitif : Peserta mampu cara meningkatkan imun untuk pencegahan
Covid-19
A. Materi
1. Meningkatkan imunitas fisik
B. Metode
1. Ceramah.
2. Tanya Jawab.
C. Media
1. PPT
2. Video dan alat peraga
D. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan : 3. Menjawab
salam
1. Memberi salam
4. Mendengark
2. Menjelaskan tujuan an dan
pembelajaran memperhatikan
167
minuman tradisional air jahe
6. Mendemonstrasikan cara
membuat air jahe
4. Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan
5. Menyampaikan terima kasih
atas perhatian dan waktu yang
telah di berikan kepada peserta
6. Mengucapkan salam
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan media yang akan digunakan (Power point, Video).
b. Persiapan online grup whatsapp yang akan digunakan.
c. Kontrak waktu.
d. Persiapan SAP.
2. Evaluasi Proses
a. Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang
disampaikan.
168
b. Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang
disampaikan.
c. Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan.
MATERI
169
Bila berat badan normal, maka telah terjadi keseimbangan zat gizi
yang baik dalam tubuh. Keseimbangan zat gizi yang baik dalam
tubuh juga meningkatkan daya tahan tubuh yang baik.
170
Menghilangkan atau mematikan kuman
2. Vitamin E
Antioksidan yang terkadung pada Vitamin E bisa menetralkan
radikal bebas sehingga meningkatkan kekebalan tubuh. Vitamin E
bisa kita dapatkan dari kacang-kacangan, sayuran hijau, almond, dan
minyak sayur.
3. Vitamin C
Vitamin C juga berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Zat
gizi satu ini banyak tekandung pada buah-buahan. Seperti pepaya,
stroberi, jeruk, tomat, jambu biji, dan kiwi. Vitamin C juga
dibutuhkan tubuh untuk pembentukan antibodi
4. Zinc
Tidak hanya vitamin, tubuh kita juga memerlukan zinc yang
berperan mengoptimalkan kerja sistem kekebalan tubuh. Zinc bisa
171
kita dapatkan dari telur, keju, daging sapi, hati ayam, dan berbagai
makanan hasil laut..
Cara membuat :
Siapkan panci, geprek jahe, masukkan air dan jahe yang sudah di
geprek, rebus hingga mendidih, diamkan 5 menit lalu tuang ke dalam
gelas, beri madu. Minuman jahe siap diminum
172
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN COVID-19
MANAGEMEN STRESS
173
Tanggal : 30 Mei 2020
A. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi
yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang
sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang
sama (Riyadi, 2007). Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari
keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu
kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan
melibatkan peran serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat
bersama tim kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang
dihadapi serta memecahkan masalah tersebut (Elisabeth, 2007).
174
masalah kesehatan secara umum dari berbagai umur seperti Hipertensi, DM,
Asam Urat dan kasus Covid-19.
Salah satu cara yang dapat dilakukan pada masyarakat dalam usaha
meningkatkan kesehatan yaitu dengan melakukan promosi kesehatan. Promosi
Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui proses pembelajaran bersama masyarakat, khususnya masyarakat
pendidikan di sekolah. Promosi kesehatan ini dilakukan agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
pada masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung
oleh kebijakan secara internal maupun lingkungannya yang berwawasan
kesehatan. Dalam konteks menolong diri sendiri dimaksudkan bahwa
masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah
kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula
mengatasi apabila masalah kesehatan tersebut terlanjur terjadi di lingkungan
mereka.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
a. Mengenal masalah Covid-19.
175
b. Mengambil keputusan yang tepat
c. Merawat anggota keluarga yang sakit atau yang punya masalah
d. Memodifikasi lingkungan
e. Memanfaatkan sarana kesehatan
3. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai setelah pembelajaran ini
antara lain :
Kognitif :
a. Masyarakat mampu menyebutkan pentingnya manajemen
stress
b. Menyebutkan kembali cara mengatasi stress dan mengurangi
kecemasan
C. Rancangan Kegiatan
1. Topik : Manajemen stress dan kecemasan untuk mencegah
Covid-19
2. Media : PPT
3. Waktu dan tempat : 31 Mei Pukul 10.00 – selesai
Di grup whatsapp
4. Strategi dan metode :
Strategi Metode
176
5. Pengorganisasian waktu
a. Fase orientasi (3 menit)
1) Pembukaan (1 menit)
2) Pemaparan maksud dan tujuan kegiatan (2 menit)
b. Fase kerja (30 menit)
1) Diskusi (30 menit)
c. Fase terminasi (17 menit)
1. Evaluasi (12 menit)
2. Penutup (5 menit)
6. Pengorganisasian kelompok
177
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan (LP) telah dikonsultasikan 1 hari sebelum
pelaksanaan dan telah diperbaiki sesuai saran.
b. Alat bantu atau media telah tersedia.
c. Tempat dan waktu pertemuan sesuai rencana.
d. Peserta dan mahasiswa hadir tepat waktu.
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan dimulai tepat waktu.
b. Metode yang digunakan berupa diskusi
c. 100% mahasiswa mengikuti kegiatan dan hadir 15 menit sebelum acara
dimulai.
d. 80% peserta berpartisipasi aktif dalam diskusi.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta berperan aktif dalam acara penyuluhan kesehatan.
b. Peserta berperan aktif dalam mengikuti kegiatan.
4. Susunan Acara
a. Pembukaan oleh moderator (3 menit)
b. Diskusi dan Demonstrasi (20 menit)
c. Evaluasi (12 menit)
d. Penutup (5 menit)
178
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
MANAGEMEN STRESS
Topik : Covid-19
Waktu : 20 menit
Tempat : RT 03 RW 01 Tajur
A. Identifikasi Masalah
Covid -19 sekarang ini menjadi pandemi yang melanda dunia. Di tengah
pandemi ini, masyarakat perlu menerapkan pola hidup sehat dengan gizi
seimbang agar bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Sebab, dengan daya
tahan tubuh yang prima, seseorang tidak akan mudah terinfeksi Covid-19.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 20 menit diharapkan
peserta mampu memahami dan mengerti tentang cara meningkatkan
manajemen stress yang baik dan mengurangi kecemasan
C. Materi
1. Manajemen stress
D. Metode
1. Ceramah.
2. Tanya Jawab.
E. Media
1. PPT
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan : 5. Menjawab
salam
1. Memberi salam
6. Mendengark
2. Menjelaskan tujuan an dan
pembelajaran memperhatikan
a. Manajemen stress
7. Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan
8. Menyampaikan terima kasih
atas perhatian dan waktu yang
telah di berikan kepada peserta
9. Mengucapkan salam
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan media yang akan digunakan (Power point).
b. Persiapan online grup whatsapp yang akan digunakan.
c. Kontrak waktu.
d. Persiapan SAP.
2. Evaluasi Proses
a.Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang
disampaikan.
b. Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang
disampaikan.
c. Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan.
A. Latar Belakang
Lokakarya Mini adalah suatu pertemuan kecil yang dihadiri oleh sekelompok
orang yang ada di Desa untuk mengadakan penelitian, pembahasan dan
pertukaran pikiran mengenai suatu bidang tertentu untuk menggalang kerja
sama tim dalam memecahkan permasalahan yang ada Desa dengan
melibatkan sektor formal dan informal sehingga masyarakat berperan serta
aktif dalam memecahkan masalah kesehatan yang ada di Desanya.
B. Rencana Keperawatan
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan lokakarya mini masyarakat RT 03 RW 01 Kelurahan
Tajur Kecamatan Ciledug Tangerang bersama mahasiswa mampu
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di RT 03 Kelurahan Tajur.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pertemuan kurang lebih 90 menit ini, masyarakat
Lingkungan RT 03 Kelurahan Kebayoran Lama mampu mengatasi
masalah kesehatan yang ada di Lingkungan RT 03 Kelurah Tajur
Kecamatan Ciledug Tangerang..
C. Rencana Kegiatan
1. Topik
Pertemuan Masyarakat di Lingkungan RT 03 Kelurahan Tajur Kecamatan
Ciledug Tangerang
2. Metode
Presentasi dan diskusi.
3. Media
a. Laptop
b. Power Point
4. Waktu
Hari/Tanggal : Selasa, 3 Juni 2020
6. Strategi Pelaksanaan
N WAKTU KEGIATAN
O
15.00-15.15 WIB 1. Pembukaan
a. Memberikan salam
2. Kegiatan inti
Tajur
RT 03 Kelurahan Tajur
3. Penutup.
15.15-09.30 WIB
a. Menyimpulkan materi
b. Mengucapkan salam.
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan masyarakat dalam mengikuti lokakarya mini
b. Media dan hasil tabulasi data yang memadai
c. Tempat kegiatan sesuai perencanaan
2. Evaluasi proses
a. Diharapkan lokakarya mini di laksanakan selama 90 menit.
b. Diharapkan masyarakat dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan
berlangsung.
c. Diharapkan masyarakat mengikuti kegiatan sampai selesai dan
kegiatan berlangsung dengan lancar tanpa ada gangguan yang berarti.
3. Evaluasi hasil
a. Data disajikan dengan jelas oleh penyaji selama 15 menit
b. Peserta terlibat aktif dalam proses skoring dan penyusunan rencana
kegiatan yang akan dilakukan selama 45 menit
c. Rencana kegiatan disepakati beserta dengan penanggungjawab
masing-masing kegiatan baik dari mahasiswa maupun dari masyarakat
Lingkungan RT 03 Kelurahan Tajur
E. Pengorganisasian
Pengorganis
Nama Mahasiswa UraianTugas
asian
Penanggung 1. Bertanggung jawab mulai dari
jawab acara persiapan sampai pelaksanaan
Raenah
kegiatan
2. Mengkoordinasikan anggota
kelompok dan menjalankan tugas
dan peran masing-masing anggota
3. Memimpin pertemuan untuk
mempersiapkan pelaksanaan
kegiatan
4. Menyusun laporan pendahuluan
Notulen Yoyoh 1. Menampilkan data hasil
pengkajian komunitas, analisa
data, criteria dan bobot penilaian
skoring
2. Mencatat hasil curah pendapat,
diskusi dan tanya jawab pada poer
point.
3. Bekerjasama dengan moderator
saat diskusi berlangsung
Pembawa Wida 1. Membuat susunan acara
acara 2. Mengatur acara selama
pelaksanaan kegiatan
3. Membuka dan menutup acara
kegiatan
Penyaji data Eka 1. Menyajikan data hasil pengkajian
komunitas
Leader I Christina 1. Menyajikan analisa data
2. Membuka dan mengarahkan
diskusi
3. Merangkum hasil diskusi
4. Memandu scoring masalah
kesehatan yang telah di sepakati
sebelumnya
5. Memandu perumusan rencana
kegiatan yang akan dilakukan
6. Memandu kesepakatan untuk
jadwal pelaksanaan kegitan
Observer Christina 1. Mencatat lengkap proses
pelaksanaan kegiatan
lampiran 2
1. Data Demografi & Data Penunjang
2. PPT Lokmin I RT 03
3. PPT Managemen Covid-19
4. PPT PHBS (Cuci Tangan )
5. PPT Physical & Social Distansing
6. PPT Penimngkatan Imun Fisik
7. PPT Managemen Stress
8. Video Cuci Tangan
9. Video Cara Membuat Minuman Jahe
Lampiran 3
Daring melalui Washapp :
1. Kontrak awal dengan aparat RT 03 RW 01 Kelurahan
Tajur
2. Presentasi Lokmin 1 & Evaluasi
3. Prenentasi Implementasi 1,2 &3 & Evaluasi
4. Presentasi Implementasi 4 & Evaluasi
5. Presentasi Implementasi 5 & Evaluasi
6. Presentasi Lokmin II