Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN


DENGAN ANEMIA GRAVIS
DI RUANG PICU RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 15 Mei 20 Mei 2017

Oleh:
Resiarisanti, S.Kep
NIM. 1630913310030

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2017
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Resiarisanti, S.Kep

NIM : 1630913310030

JUDUL LP : Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Anemia Gravis Di


Ruang PICU RSUD Ulin Banjarmasin

Banjarmasin, 16 Mei 2017

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Windy Yuliana Budianto, S.Kep., Ns Lukmanul Hakim, S.Kep., Ns., M.Kep


NIK. 1990 2014 1 152 NIP. 19760116 199603 1 002
\ DEFINISI: ETILOGI:
Anemia adalah berkurangnya kadar Hb dalam darah sehingga terjadi 1. Sel darah merah premature/ penghancuran sel darah merah yang
gangguan perfusi O2 ke jaringan tubuh. Disebut gravis yang artinya berat dan nilai berlebih (hemolisis)
Hb di bawah 7 g/dl sehingga memerlukan tambahan umumnya melalui transfusi. 2. Kehilangan darah
3. Defisit zat besi dan nutrisi
4. Penyakit kronis yang berhubungan dengan infeksi, inflamasi,
kerusakan jaringan.

MANIFESTASI KLINIS:
1. Kelemahan, kelelahan
2. Takikardi
KLASIFIKASI:
3. Palpitasi
1. Anemia aplastik : penurunan sel prekursor dalam sumsum
4. Pusing tinnitus
tulang dan lemak menggantikan sumsum tulang
5. Takipnea pada latihan fisik
2. Anemia defisiensi besi : kandungan besi tubuh total tidak
6. Pucat pada kulit
adekuat untuk perkembangan sel darah optimal
7. Kongjungtiva anemis
3. Anemia Megaloblastik: definisi vitamin B12 dan defisiensi
8. Nyeri dada (angina)
asam folat yang memperlihatkan perubahan sumsum tulang
dan darah perifer yang identik
4. Anemia hemolitik: anemia yang disebabkan oleh terjadinya
penghancuran (hemolisis) eritrosit yang berlebihan
PEMERIKSAAN: 5. Anemia pasca perdarahan
Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian sel darah putih, kadar
Fe, pengukuran kapasitas ikatan besi, kadar folat, vitamin B12, hitung
trombosit, Pemeriksaan diagnostic untuk menentukan adanya penyakit akut
dan kronis serta sumber kehilangan darah kronis. PENATALAKSANAAN:
1. Transfusi darah,
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel
darah merah.Obati penyebab perdarahan abnormal bila
ada.
ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN ANEMIA GRAVIS

Pengkajian Diagnosa Keperawatan


1. Anamnesa
a. Identitasdiri : nama, umur, jenis kelamin 1. Risiko Infeksi
b. Keluhan : pucat, lemah, demam 2. Mual
2. Riwayat penyakit 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
a. Sekarang : pucat, lemah, demam tubuh
b. Keluarga :- 4. Ketidakefektifan pola nafas
c. Pengkajian Fisik : konjungtiva anemis, 5. Intoleransi aktivitas b.d kelesuan fisiologis (anemia,
badan teraba hangat, dan terdapat memar atau penyakit)
bintik merah pada kulit.
3. Pengkajian dengan pendekatan 11 fungsional Gordon

Diagnosa NOC NIC


1 Risk Control Infection Control
1. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi 1. Pertahankan teknik isolasi
2. Jumlah leukosit dalam batas normal 2. Batasi pengunjung bila perlu
3. Gunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan
4. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
5. Pertahankan teknik asepsis pada pasien beresiko
6. Inspeksi kondisi luka/insisi
7. Laporkan kecurigaan infeksi
8. Laporkan kultur positif
2 Nausea and Vomiting Severity Nausea Management
Intensitas mual berkurang 1. Dorong untuk memonitor mual
2. Dorong untuk mengetahui strategi memanajemen mual
3. Observasi tanda-tanda ketidaknyamanan secara nonverbal
4. Identifikasi faktor yang menyebabkan mual
5. Kolaborasi pemberian farmakologi untuk mengatasi mual
6. Anjurkan klien untuk makan makanan dalam jumlah kecil
7. Promosikan istirahat dan tidur yang cukup untuk mengatasi mual

3 Nutritional status Nutrition management


1. Pemasukan nutrisi 1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
2. Pemasukan makanaan dibutuhkan pasien.
3. pemasukan cairan 2. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah
4. Hidrasi konstipasi.
Nutritional Status: food and Fluid Intake 3. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
1. Pemasukan makanan secara oral 4. Monitor adanya penurunan BB.
2. Pemasukan cairan secara oral 5. Monitor lingkungan selama makan.
6. Monitor turgor kulit.
7. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
8. Monitor intake nuntrisi.
9. Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi.
10. Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/
TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan.
11. Anjurkan banyak minum.

Nutrition monitori
1. BB dalam interval yang jelas
2. Monitor BB yang hilang
3. Monitor pertumbuhan dan perkembangan

4 Respiratory Status: Ventilation Oxygen Therapy


Kriteria Hasil: 1. Bersihkan mulut, hidung dan trakea dari sekret.
RR dalam batas normal 2. Pertahankan patensi jalan napas
3. Berikan terapi oksigen
4. Monitor aliran oksigen
5. Monitor keefektifan terapi oksigen

5 Energy Conservation Energy Management


1. Adaptasi gaya hidup untuk meningkatkan level energy 1. Instruksikan pada pasien untuk mencatat tanda-tanda dan gejala kelelahan
2. Menyeimbangkan antara aktivitas dan istirahat 2. Ajarkan tehnik dan manajemen aktivitas untuk mencegah kelelahan
3. Jelaskan pada pasien hubungan kelelahan dengan proses penyakit
4. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan intake makanan tinggi
energi
DAFTAR PUSTAKA

NANDA International. Nursing Diagnosis: Definitions and Classification 2012 2014.


Jakarta: EGC.
Moorhead, S., et al. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC). 4th ed. Mosbie
Elsevier: USA.
Bulechek, G.M., et al. 2008. Nursing Intervention Classification (NIC). 5th ed. Mosbie
Elsevier: USA.
Sudoyo, Aru W dkk. 2009. Ilmu Penyakit Dalam Volume 2 Edisi 5. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1. Jakarta : Media
Aesculapius

Anda mungkin juga menyukai