No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT Acu Suhendar,
PUSKESMAS SKM
DTP NIP. 19660909
SINGAJAYA 198902 1 001
1. Pengertian Definisi
Masalah Kesehatan Anemia secara fungsional didefinisikan
sebagai penurunan jumlah massa eritrosit sehingga tidak dapat
memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah
cukup ke jaringan perifer. Anemia merupakan masalah medik
yang paling sering dijumpai di klinik di seluruh dunia. Diperkirakan
>30% penduduk dunia menderita anemia dan sebagian besar di
daerah tropis. Oleh karena itu anemia seringkali tidak mendapat
perhatian oleh para dokter di klinik.
Anamnesis
Hasil Anamnesis (Subjective) Keluhan Pasien datang ke dokter
dengan keluhan:
1. Lemah
2. Lesu
3. Letih
4. Lelah
5. Penglihatan berkunang-kunang
6. Pusing
7. Telinga berdenging
8. Penurunan konsentrasi
9. Sesak nafas
Faktor Risiko
1. Ibu hamil
2. Remaja putri
3. Status gizi kurang
4. Faktor ekonomi kurang
5. Infeksi kronik
6. Vegetarian
Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik :
1. Gejala umum Pucat dapat terlihat pada: konjungtiva,
mukosa mulut, telapak tangan, dan jaringan di bawah
kuku.
2. Gejala anemia defisiensi besi
a) Disfagia
b) Atrofi papil lidah
c) Stomatitis angularis
d) Koilonikia
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Banding
1. Anemia defisiensi vitamin B12
2. Anemia aplastic
3. Anemia hemolitik
4. Anemia pada penyakit
Komplikasi
1. Penyakit jantung anemia
2. Pada ibu hamil: BBLR dan IUFD
3. Pada anak: gangguan pertumbuhan dan perkembangan
2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pedoman pengobatan pasien dengan
diagnosa Anemia defisiensi besidi tingkat pelayanan
dasar/puskesmas oleh dokter umum
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas DTP Singajaya No. .// KEP/
PKM / 2017 tentang Layanan Kesehatan di UPT Puskesmas DTP
Singajaya.
4. Referensi
5. Prosedur Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan anemia harus berdasarkan diagnosis
definitif yang telah ditegakkan. Setelah penegakan diagnosis
dapat diberikan sulfas ferrosus 3 x 200 mg (200 mg mengandung
66 mg besi elemental).
Kriteria Rujukan
1. Anemia tanpa gejala dengan kadar Hb <8 g/dL.
2. Anemia dengan gejala tanpa melihat kadar Hb segera
dirujuk.
3. Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb <7 g/dL).
4. Anemia karena penyebab yang tidak termasuk kompetensi
dokter di layanan tingkat pertama misalnya anemia
aplastik, anemia hemolitik dan anemia megaloblastik.
5. Jika didapatkan kegawatan (misal perdarahan aktif atau
distres pernafasan) pasien segera dirujuk
Peralatan
Prognosis
umumnya dubia ad bonam karena sangat tergantung pada
penyakit yang penyakit yang mendasarinya teratasi, dengan
nutrisi yang baik anemia defisiensi besi dapat teratasi