Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI PADA LANSIA


Tugas ini di buat untuk memenuhi tugas “ Keperawatan Gerontik”

DISUSUN OLEH

1. Anggi Dwi Aggraeni


2. Deva Gustina
3. Dian Yustika
4. Ella Sri Soleha
5. Hanna Nurmawati
6. Meylani Marliana D
7. Muhammad Khoerul Umama
8. Popi Ayu Nengsih

KELOMPOK 2
TINGKAT 3B

STIKES AHMAD DAHLAN CIREBON


TAHUN AKADEMIK 2020-2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HIPERTENSI PADA LANSIA

Pokok pembahasan : Hipertensi

Sub pokok pembahasan :

1) Penjelasan tentang pengertian, tanda dan gejala serta penyebab masalah Hipertensi
2) Penjelasan tentang komplikasi penyakit yang terjadi pada masalah Hipertensi
3) Penjelasan tentang cara pencegahan pada masalah kesehatan Hipertensi.
4) Penjelasan tentang cara Pengobatan pada masalah kesehatan Hipertensi
5) Penjelasan tentang penatalaksanaan hipertensi

Sasaran : Keluarga Ny.N

Waktu : 35 menit

Tempat : Rumah Ny.M

Penyuluh/petugas : Kelompok 2

I. Tujuan instruksional umum


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi klien mampu
mengetahui tentang penyakit Hipertensi.
II. Tujuan instruksional khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 40 menit, Ny. S dan keluarga dapat
menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian Hipertensi
b. Tanda dan gejala Hipertensi
c. Penyebab penyakit Hipertensi
d. Komplikasi Hipertensi
e. Pencegahan dan pengobatan penyakit Hipetermi
f. Mengetahui penatalaksanaan hipertensi
III. Materi
Penyuluhan masalah kesehatan batuk pilek dengan demonstrasi Diet pada
penderita hipertensi dengan cara membuat jus sledri.
IV. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
V. Media

Leafleat dan lembar balik.


VI. Strategi Pelaksana

Tahapan Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu


Pembukaan/ 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
Orientasi 2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
5
3. Melakukan evaluasi 3. Meperhatikan dan
menit
validasi kondisi klien/data memberikan jawaban
saat ini dan sebelumnya 4. Mendengarkan
4. Mengingatkan kembali 5. Mendengarkan
kontrak (topik,waktu &
tempat) pembelajaran.
5. Apresiasi
6. Reward
Pelaksanaan 1. Penyuluh menyampaikan 1. Peserta 25
menit
isi materi tentang masalah memperhatikan
kesehatan Hipertensi , 2. Peserta bertanya
meliputi tentang materi yang
pengertian,penyebab,tanda belum dipahami
dan gejala , komplikasi 3. Peserta mengerti
penyakit, pencegahan dan
pengobatan penyakit
2. Penyuluh
mendemonstrasikan Cara
Dit Hipertensi Dengan cara
membuat jus sledri
3. Penyuluh mempersilahkan
peserta untuk bertanya
sebelum melanjutkan ke
materi selanjutnya.
4. Penyuluh menjawab
pertanyaan
5. Penyuluh menanyakan
apakah apakah sudah
paham tentang materinya
6. Penyuluh memberikan
pujian pada setiap jawaban
peserta

Penutup 1. Mengevaluasi 1. Menjawab pertanyaan 5


Respon subjektif dan penyuluh. menit
objektif 2. Menjawab pertanyaan
2. Mengajukan pertanyaan yang di ajukan penyuluh
terhadap hasil yang di 3. Menyimak kesimpulan
capai,apakah jawaban 4. Mendengarkan dan
klien/pasien benar atas menerapkan rencana
pertanyaan yang di ajukan. tindak lanjut yang di
3. Menyimpulkan hasil berikan
pembelajaran 5. Menjawab salam
4. Memberikan rencana tindak
lanjut.
5. Mengucapkansalam

VII. Evaluasi
VIII. Lampiran Materi

MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI
A. DEFENISI
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada
populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastolik 90 mmHg.
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah
diastolik >90 mmHg, atau bila pasien memakai obat antihipertensi. Hipertensi
didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection (JIVC) sebagai tekanan
yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat
keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal tinggi sampai
hipertensi maligna.
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg
atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg. Hipertensi adalah peningkatan tekanan
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90. 
B. KLASIFIKASI HIPERTENSI\
Para pakar hipertensi di Indonesia sepakat untuk menggunakan klasifikasi
WHO sebagai klasifikasi hipertensi yang digunakan di Indonesia.
Klasifikasi Hipertensi menurut WHO
Kategori Sistol (mmHg) Diastol (mmHg)
Optimal < 120 < 80
Normal < 130 < 85
Tingkat 1 (hipertensi 140-159 90-99
ringan)
Sub grup : perbatasan 140-149 90-94
Tingkat 2 (hipertensi 160-179 100-109
sedang)
Tingkat 3 (hipertensi ≥ 180 ≥ 110
berat)
Hipertensi sistol terisolasi ≥ 140 < 90
Sub grup : perbatasan 140-149 < 90
C. TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :
mengeluh sakit kepala, pusing, lemas, kelelahan, sesak napas, gelisah, mual
muntah, epistaksis, kesadaran menurun
Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah :
a. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg
b. Sakit kepala
c. Pusing
d. Rasa berat ditengkuk
e. Penyempitan pembuluh darah
f. Sukar tidur
g. Lemah dan lelah
h. Nokturia
i. Sulit bernapas saat beraktivitas
D. PENYEBAB
 

Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik


(idiopatik). Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
a. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau
transport  Na.
b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan
tekanan darah meningkat.
c. Stress Lingkungan.
d. Hilangnya elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta
pelebaran pembuluh darah.
     Berdasarkan etiologinya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
1.     Hipertensi esensial (Primer)
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya,
data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan
terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
 Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah
penderita hipertensi
 Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
1). Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
2). Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
3). Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
4). Kebiasaan hidup
5). Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
6). Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
7). Kegemukan atau makan berlebihan
8). Kurang olahraga
9). Stress
10). Merokok
11). Minum alkohol
12). Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )

2. Hipertensi Sekunder
 

Penyebab hipertensi sekunder adalah :


1) Glomerulonefritis
2) Pielonefritis
3) Nekrosis tubular akut
4) Tumor
5) Aterosklerosis
6) Trombosis
7) Aneurisma
8) Emboli kolestrol
9) DM
10) Hipertiroidisme
11) Hipotiroidisme
12) Stroke
13) Ensepalitis
14) Obat – obatan
15) Kontrasepsi oral
16) Kortikosteroid
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan –
perubahan pada :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah hal ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi meningkatnya resistensi
pembuluh darah perifer.
E. KOMPLIKASI
 Kondisi hipertensi yang berkepanjangan menyebabkan gangguan pembuluh
darah di seluruh organ tubuh manusia. Angka kematian yang tinggi pada penderita
darah tinggi terutama disebabkan oleh gangguan jantung.
1). Organ jantung
Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat hipertensi
berupa penebalan otot jantung kiri. kondisi ini akan memperkecil rongga
jantung untuk memompa, sehingga jantung akan semakin membutuhkan
energi yang besar. Kondisi ini disertai dengan gangguan pembuluh darah
jantung sendiri ( jantung koroner ) akan menimbulkan kekurangan oksigen
dari otot jantung dan menyebabkan nyeri. Apabila kondisi dibiarkan terus
menerus akan menyebabkan kegagalan jantung untuk memompa dan
menimbulkan kematian ( gagal jantung kongestif ).
2). Sistem Saraf
Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina (mata bagian
dalam) dan sistem saraf pusat (otak). Di dalam retina terdapat pembuluh –
pembuluh darah yang tipis yang akan melebar saat terjadi hipertensi, dan
memungkinkan terjadi pecah pembuluh darah retina  yang akan menyebabkan
gangguan penglihatan. Selain itu pecahnya pembuluh darah dapat terjadi di
otak dan dapat menimbulkan stroke.
3). Ginjal
Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan
pembuluh darah ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai pembuang zat-zat
racun bagi tubuh tidak berfungsi dengan baik, akibatnya terjadi penumpukan
zat-zat berbahaya bagi tubuh yang dapat merusak organ tubuh lain terutama
otak.
F. PENATALAKSANAAN  HIPERTENSI

       Pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi :


1. Diet
Diet yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah :
1) Restriksi garam secara moderat dari 10 gr/hr menjadi 6 gr/hr (tidak lebih
dari ¼ sampai ½ sendok teh/ hari)
Konsumsi garam perhari adalah:
 Hipertensi ringan : ½ sendok teh per hari
 Hipertensi sedang : ¼ sendok teh per hari
 Hipertensi berat : tanpa garam
2) Diet rendah kolesterol dan rendah asam lemak jenuh
3) Penurunan berat badan
4) Menghidari minuman mengandung kafein
Tabel Makanan dan Minuman yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan untuk Penderita
Hipertensi
No Jenis makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
.
1. Karbohidrat Beras, kentang, singkong, terigu, Roti, biskuit dan kue-
hankwe, gula, makaroni, mie, kue yang dimasak
bihun, roti, biskuit, kue kering dengan garam dapur
yang dimasak tanpa garam dapur dan atau baking
atau baking powder dan soda powder dan soda
2. Protein hewani Telur maksimal  1 butir / hari, Otak, ginjal, lidah sapi,
daging sapi, ayam dan ikan sarden, daging ,ikan,
maksimal 100 gram / hari ( 2 susu dan telor yang
potong kecil ) diolah dengan garam
dapur. Contohnya :
daging asap, ham,
Bachan, dendeng, abon,
keju, ikan asin, ikan
kaleng, kornet, ebi atau
udang kering, telor asin
dan telor pindang.
3. Protein nabati Tempe, tahu,kacang tanah, Selai kacang, keju,
kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah dan semua
kacang merah, dan kacang- kacang-kacangan yang
kacangan lain yang dimasak dimasak dengan garam
tanpa garam dapur, baking dapur dan baking soda.
powder dan soda.
4. Lemak Minyak goreng, mentega dan Margarin dan mentega
margarin tanpa garam biasa
5. Sayuran Semua sayuran segar dan Sayur dalam kaleng,
sayuran yang diawetkan tanpa sawi asin, asinan dan
garam dapur dan natrium acar
benzoat ( paria, labu siam,
seledri, bawang merah, bawang
putih )
6. Buah-buahan Semua buah-buahan segar dan Buah dalam kaleng,
buah-buahan yang diawetkan asinan buah dan
tanpa garam dapur dan natrium manisan buah.
benzoat ( contohnya : alpukat,
melon, semangka dll )
7. Minuman Air putih 8 gelas / hari. Minuman kaleng, kopi,
 1 gelas = 250 ml teh, alkohol
8. Bumbu Semua bumbu yang Garam dapur ( untuk
mengandung garam dapur hipertensi berat ),
baking powder, soda
kue, vetcin , kecap,
terasi, bumbu kaldu,
saos, petis dan tauco
6. CARA MEMBUAT JUS DAUN SLEDRI
Daun seledri mempunyai kandungan Apigenin yang dapat mencegah
penyempitan pembuluh darah yang dapat mengendurkan otot-otot arteri atau
membuat rileks pembuluh darah. Kandungan itulah yang mengatur aliran darah
yang memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan darah.
Selain Apigenin, seledri juga mengandung gizi yang tinggi dengan kandungan vitamin
A, B1, B2, B6 dan vitamin C. Seledri juga kaya akan kalium, kalsium, magnesium, zat
besi, fosfor, sodium dan banyak mengandung asam amino esensial.
Cara membuat jus daun sledrti

IX. Sumber Referensi


[1] Nur Akbar (2019), “Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi“
https://perawathebatindonesia.blogspot.com/2019/09/satuan-acara-
penyuluhan-sap-hipertensi.html. (diakses tanggal 19 Oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai