Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENANGANAN DAN TERAPI JUS UNTUK MENURUNKAN


HIPERTENSI

Disusun Oleh:

INDAH PERMATA SARI

P1337420215087

3C

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN

PURWOKERTO

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENANGANAN DAN TERAPI JUS UNTUK MENURUNKAN


HIPERTENSI

Pokok bahasan : Terapi Hipertensi

Sub-pokok bahasan : Penanganan dan terapi jus untuk menurunkan hipertensi

Sasaran : Ny. K

Hari dan tanggal : Kamis, 22 Maret 2018

Tempat : Rumah Tn. A Desa karang mangu Rt 03/Rw 02

Penyuluh : Indah Permata Sari

A. LatarBelakang

Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yaitu Hipertensi.penyakit darah

tinggi yang dalam istilah medis disebut Hipertensi dianggap sebagai penyakit

serius karena dampak yang ditimbulkan sangat luas, bahkan dapat berakhir

pada kematian.Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh

9,4 juta warga dunia setiap tahunnya. World Health Organization (2011)

mencatat ada satu miliar orang yang terkena hipertensi, dan akan terus

meningkat seiring jumlah penduduk yang membesar. Presentase penderita

hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara berkembang (Kompas,

2013). Prevelensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran

menurut usia >18 tahun sebesar 25,8%. Prevelensi hipertensi di Indonesia yang

di peroleh melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan adalah 9,4% yang

di diagnosis tenaga kesehatan sebesar atau sedang minum obat sebesar 9,5%.
Jadi terdapat 0,1% yang minum obat sendiri. Responden yang mempunyai

tekanan darah normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0,7%. Jadi

prevelensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5%. (Kemenkes RI, 2013).

Hipertensi yang disertai penyakit penyerta adalah salah satu penyebab

kematian nomor satu di dunia.Komplikasi pembuluh darah yang disebabkan

hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, infark (kerusakan

jaringan) jantung, stroke, dan gagal ginjal (Calhoun et al., 2008).Diketahui juga

hubungan antara hipertensi dengan diabetes melitus sangat kuat karena

beberapa kriteria yang sering ada pada pasien hipertensi yaitu peningkatan

tekanan darah, obesitas, dislipidemia dan peningkatan glukosa darah (Saseen &

Carter, 2008).Pada kasus hipertensi berat, memiliki resiko yang tinggi

terjadinya komplikasi.komplikasi tersebut pastinya akan membahayakan jiwa

pasien dan tentunya akan menurunkan kualitas hidup pasien tersebut. Gejala

yang dialami pasien antara lain: sakit kepala (rasa berat ditengkuk), kelelahan,

keringat berlebihan, nyeri dada, pandangan kabur atau ganda, serta kesulitan

tidur, mudah marah dan mudah tersinggung, bahkan sampai tidak dapat bekerja

dengan baik dan tidak dapat beraktivitas (Simamora, 2012).

Dengan demikian maka masalah tekanan darah yang tinggi atau

hipertensi harus segera ditangani, namun sebagaian orang tidak mengetahui

informasi mengenai penyakit hipertensi dan belum mengetahui cara yang tepat

untuk penanganannya. Pada keluarga Tn. A yang anggota keluarganya

memiliki masalah kesehatan dengan hipertensiyaitu Ny. K yang tinggal di Desa

karang mangu Rt 03/Rw o2. Namun beliau mengakui tidak mengetahui secara

jelas tentang perawatan serta penanganannya. Oleh karena itu perlu dilakukan
tindakan penyuluhan kesehatan mengenai terapi jus mentimun untuk pasien

hipertensi.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang penanganan dan terapi

hipertensi dengan jus mentimun diharapkan keluarga memahami salah satu

cara proses terapi hipertensi dengan jus timun yang dapat dilakukan dirumah.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan diharapkan keluarga

mampu :

1. Mampu memahami cara penanganan untuk pasien hipertensi.

2. Mengetahui manfaat dan kandungan gizi dari jus mentimun penurun

hipertensi.

3. Mengetahui hal – hal yang perlu diperhatikan saat membuat jus mentimun.

4. Mengetahui bagaimana cara membuat jus mentimun penurun hipertensi.

D. Kegiatan
No. Waktu Kegiatan Metode/ Sasaran Keterangan
Media
1. 3 Pembukaan : Ceramah a. Keluarga Mendengarkan
menit menjawab salam. dan aktif
a. Mengucapkan menjawab
salam. b. Keluarga pertanyaan
mengenal seputar
b. Memperkenalkan Penyuluh. hipertensi.
diri.
c. Keluarga
c. Menjelaskan mengerti maksud
maksud dan dan tujuan
tujuan penyuluhan.
penyuluhan.

d. Keluarga
d. Menanyakan menjawab
apersepsi tentang pertanyaan
hipertensi dan apersepsi tentang
terapi nya. hipertensi dan
terapi nya.

2. 20 Acara inti a. Ceramah a. Keluarga Mendengarkan


menit. penyuluhan b. Leaflet mendengarkan sambil
hipertensi : c. Demonstrasi mengenai mencatat dan
pentingnya antusias
a. Menjelaskan mengkonsumsi tentang materi
pentingnya buah dan sayur. yang
mengkonsumsi disampaikan.
buah dan sayur. b. Keluarga
mendengarkan
b. Menjelaskan tentang manfaat
manfaat dan dan kandungan
kandungan gizi dari gizi dari jus buah
jus buah dan sayur dan sayur penurun
penurun hipertensi. hipertensi.

c. Menjelaskan hal – c. Keluarga


hal yang perlu mendengarkan
diperhatikan saat tentang hal – hal
membuat jus buah yang perlu
dan sayur. diperhatikan saat
membuat jus buah
d. Memberi dan sayur.
kesempatan pada
sasaran untuk d. Keluarga
bertanya. mengajukan
pertanyaan.
e. Mendemonstrasi-
kan cara membuat e. Keluarga
jus buah dan sayur. menyimak dan
memperhatikan.

3. 7 Evaluasi formatif Diskusi Saat evaluasi Pengetahuan


menit cara penanganan keluarga mampu: bertambah.
pada pasien
hipertensi :
a. Memberikan a. Menjawab
pertanyaan pada pertanyaan yang
sasaran tentang diajukan tentang
materi yang sudah materi yang
disampaikan. disampaikan
b. Meminta sasaran b. Membuat jus buah
untuk mengulangi dan sayur.
cara membuat jus.

4. 3 Kesimpulan Ceramah a. Mendengarkan Mendengarkan


menit kesimpulan dari dengan
a. Menyampaikan penyuluhan seksama.
hasil penyuluhan. mengenai terapi
jus hipertensi.

5. 2 Penutup Ceramah a. Menerima ucapan Mendengarkan


menit terima kasih. dengan
a. Menyampaikan seksama.
ucapan terima b. Menjawab salam
kasih atas penutup.
perhatiannya.

b. Mengucapkan
salam penutup.

E. Metode
1. Ceramah.
2. Diskusi.
3. Demontrasi

F. Media/ Alat
1. Leaflet
2. Blander
3. Gelas
4. Buah mentimun , air

G. Materi (Terlampir)
1. Pentingnya mengkonsumsi buah mentimun.
2. Manfaat dan kandungan gizi dari jus buah mentimun penurun hipertensi.
3. Hal – hal yang perlu diperhatikan saat membuat jus mentimun.
4. Langkah - langkah membuat jus mentimun penurun hipertensi.
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana.
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b. Keluarga ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan.
c. Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanaannya.
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan keluarga serta keluarga mampu :
a. Pentingnya mengkonsumsi buah mentimun.
b. Manfaat dan kandungan gizi dari jus buah mentimun penurun
hipertensi.
c. Hal – hal yang perlu diperhatikan saat membuat jus mentimun.
d. Langkah - langkah membuat jus mentimun penurun hipertensi.

Jenis Pertanyaan : Lisan


Jumlah Soal : 2 soal
a. Apa saja perawatan dan pengobatan untuk pasien hipertensi
b. Apa saja manfaat dan kandungan gizi yang terdapat pada buah
mentimun
c. Apa saja hal – hal yang perlu diperhatikan saat membuat jus buah
mentimun.
I. DaftarPustaka
Broker, Chris., (2009). Ensiklopedia Keperawatan.Alih bahasa Andry H dkk

editor bahasa Indonesia Estu Tiar.Jakarta :EGC

Fatimah. (2010). Merawat manusia lanjut usia. Jakarta: trans Info Media

Kementrian Kesehatan RI., (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

(www.litbang.depkes.go.id/rkd2013/Laporan_Riskesdas2013.pdfdiakse

s tangal 19 Maret 2018).

Mamahit, M. L., Mulyadi.,& Onibala, F., (2017) Hubungan pengetahuan

tentang diet garam dengan tekanan darah pada lansia di Puskesmas

Bahu Kota Manado. e-Journal Keperawatan (e-Kp),5(1).


(https://media.neliti.com/.../105373-ID-hubungan-pengetahuan-tentang-

diet-garam.pdfdiakses tanggal 20 Maret 2018).

Marliani.(2007). Hipertensi. Jakarta: GramediaPustakaUtama

Muttaqin, Arif. (2009). Asuhan keperawatan klien dengan gangguan system

kardiovaskulerdan hematologi. Jakarta: Salemba Medika

Sutanto, 2010, Cekal Penyakit Modern Hipertensi, Stroke, Jantung,

Kolesterol dan Diabetes, Andi, Yogyakarta.

Viera, A.J., & Jamieson, B., 2007. How Effective Hypertension Self Care

Intervention, Diakses 20 Maret 2018, Journal of Family Practice,Vol

56,

Windarti, 2008, Tekanan Darah Tinggi, dalam CahyonoJ.B. ( ed), Gaya

Hidup & Penyakit Moderen, Kanisus, Yogyakarta.

Yogiantoro, Pranawa,Irwandi, C., Santoso, D., Mardiana, N., 2007,

Hipertensi , dalam Tjokroprawiro, A., Setiawan, P.B., Santoso, D.,

Sogianto,G. ( ed), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Airlangga

University Press, Surabaya

Purwokerto, 22 Maret 2018

Penyuluh

Indah Permata Sari

Mengetahui,

Pembimbing Klinik
Lampiran Materi

Penanganan dan Terapi Jus untuk Hipertensi

A. Konsep Hipertensi
Hipertensi pada didefinisikan dengan tekanan sistolik diatas 140
mmHg atau tekanan diastolik diatas 90 mmHg (Fatimah, 2010).
Penyakit hipertensi merupakan tekanan darah yang tinggi melebihi batas
normal sering terjadi pada usia pertengahan atau lebih (usia 45 tahun atau
lebih).
B. Penyebab Hipertensi
1. Keturunan
2. Lingkungan (pola makan, obesitas, merokok, DM)
3. Gangguan pembuluh darah
4. Makanan (tinggi garam, daging merah, mieinstan, kopi)
5. Penyakit ginjal
Sedangkan factor pemicu hipertensi adalah merokok, minum alcohol,
strees, kegemukan, menopause/tidak menstruasi.
C. Perawatan Hipertensi
Pada perawatan diri pasien hipertensi meliputi minum obat sesuai
anjuran, memantau tekanan darah, perubahan gaya hidup (olah raga,
mengurangi garam, meningkatkan konsumsi buah dan sayur) (Viera &
Jamieson, 2007).
1. Minum obat sesuai anjuran Pengobatan hipertensi bertujuan untuk
menurunkan komplikasi hipertensi. Agar tidak terjadi komplikasi
hipertensi, maka harus dipatuhi aturan minum obat yang disarankan
oleh dokter dengan cara menurut Santoso (2010) sebagai berikut:
a. Tepat Dosis, jangan menambah jumlah obat tanpa sepengetahuan
dokter anda.
b. Tepat waktu, jangan lupa minum obat. Agar senantiasa terjaga dari
faktor lupa, maka minumlah obatnya di saat menjelang akivitas
rutin yang tidak pernah terlupakan tiap harinya.
c. Sadari bahwa lupa minum obat berarti kelangsungan obat untuk
memproteksi organ akan melemah.
d. Rencanakan kunjungan keklinik secara regular dan pastikan jadwal
kunjungan berikutnya sebelum meninggalkan ruang periksa.
Hal yang harus disadari oleh pasien menghentikan pengobatan
karena tekanan darah kembali normal adalah cara yang berbahaya.
Hipertensi merupakan kondisi abnormal seumur hidup, umumnya
tidak bisa hilang dan terus menimbulkan masalah jika tidak
diterapi (Santoso, 2010).
2. Pemantauan tekanan darah Pemantauan tekanan darah dapat
dilakukan dengan cara pengukuran tekanan darah. Pengukuran
tekanan darah pada penderita harus dalam keadaan nyaman dan relaks,
dan lengan tidak tertutup atau tertekan pakaian. Di samping itu
pengukuran tekanan darah sebaiknya setelah penderita diberi
kesempatan istirahat lebih kurang 5 menit, penderita dalam keadaan
posisi duduk di kursi, kaki di atas lantai dan lengan disangga sehingga
posisi setinggi jantung (Yogiantoro dkk., 2007).
3. Melakukan aktivitas olah raga Berolah raga secara teratur merupakan
salah satu cara untuk mencegah hipertensi atau mengontrol tekanan
darah. Pada pasien hipertensi disarankan untuk melakukan olahraga
seperti jalan cepat 30-45 menit, 3-4 kali perminggu (Sutanto, 2010).
Melakukan olah raga tidak perlu olah raga berat, cukup olah raga
ringan atau mengerjakan pekerjaan sehari-hari selama kurang lebih 30
menit setiap hari. Olah raga atau pekerjaan sehari-hari dapat
dilakukan, misalnya jalan cepat, jogging, bersepeda atau berkebun.
Aktivitas tersebut dapat dikombinasikan atau dilakukan secara
bergantian. Beberapa contoh aktivitas dan olah raga tingkat sedang
yang dapat dilakukan seperti di bawah ini (Windarti, 2008).
4. Diet rendah garam Sedangkan yang dimaksud dengan dengan diet
rendah garam adalah garam natrium seperti yang terdapat di dalam
garam dapur (NaCl), soda kue (Na HCO3), baking powder, natrium
benzoate dan vetsin (mono sodium glutamate) (Almatsier, 2006).
Konsumsi natrium yang dianjurkan tidak lebih dari 100 mmol/hari (6
gram NaCl) (Yogiantoro dkk., 2007). Canadian Hypertensive
Education Program (2005) dalam Tazim et al. (2005)
merekomendasikan pembatasan konsumsi garam untuk penderita
hipertensi 65- 100 mmol/hari, setara dengan 1500-2400 mg atau 2/3- 1
sendok teh (sdt).
a. karbohidrat
bahan makanan yang di anjurkan :
Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, hunkwe, gula, makanan
yang diolah dari bahan makanan tersebut di atas tanpa garam dapur
dan soda
yang tidakdianjurkan : Roti, biscuit dan kue-kue yang dimasak dengan
garam dapur atau baking powder dan soda
b. Sumber protein hewani telur maksimal 1 butir sehari
yang dianjurkan : Daging dan ikan maksimal 100g sehari, telur
maksimal 1 butir
yang tidak dianjurkan : Otak, ginjal, lidah, sardine ;daging, ikan,
susu, telur yang diawetkan dengan garam dapur seperti daging
asap, dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, udang
kering, telur asin dan telur pindang.
c. Sumber protein nabati
yang dianjurkan : Semua kacangkacangan dan hasilnya yang
diolah dan dimasak tanpa garam dapur
yang tidak dianjurkan : Semua kacangkacangan dan hasilnya yang
dimasak dengan garam dapur
d. Sayuran
yang dianjurkan : Semua sayuran segar, sayuran yang diawetkan
tanpa garam dapur
yang tidak dianjurkan : Sayuran yang dimasak dan diawetkan
dengan garam dapur dan lain ikatan natrium, seperti sayuran dalam
kaleng, sawi asin, asinan dan acar.
e. Buah – buahan :
semua buah-buahan tanpa pengawet
f. bumbu-bumbu
yang dianjurkan : Semua bumbu-bumbu kering yang tidak
mengandun g garam dapur dan lain ikatan natirum.
yang tidak dianjurkan : Baking powder, soda kue, vetsin dan
bumbu-bumbu yang mengan dung ga ram dapur seperti : kecap,
terasi, petis, taoco
D. Contoh buah dan sayur untuk menurunkan hipertensi
1. Manfaat dan kandungan gizi buah dan sayur
a. Mentimun
Potasium, magnesium, dan serat yang hadir pada mentimun
dapat membantu menjagatekanan darah tetap normal.
Dalam setiap 100 gram timun mengandung:
Gula – 1,67 gm, Karbohidrat – 3,63 gm, Serat Diet – 0,5
gm, Lemak – 0,11 gm, Protein – 0,65 gm, Vitamin C – 2,8 mg,
Magnesium – 13 mg, dan Potassium – 147 mg.
Tips :
Mentimun yang baik adalah mentimun yang masih
berwarna hijau pekat dan muda.Karena mentimun yang masih
muda banyak mengandung air dan serat.
b. Belimbing
Khasiat buah belimbing sangat mengagumkan bagi
kesehatan mulai dari provitamin A, vitamin C, B1 dan B2
sampai beragam mineral penting seperti fosfor, kalsium, zat
besi, kalium, serat, dan pectin mampu menurunkan kadar
kolesterol dan tekanan darah tinggi (hipertensi) berkat
kandungan serat larut dan antioksidan di dalamnya.Serat larut
dalam belimbing juga berguna untuk mencegah penyakit
stroke, obesitas, dan memelihara kesehatan pencernaan.
Kandungan Gizi dalam 100 g Buah Belimbing
Kalori 36 kal, Protein 0,4 g, Lemak 0,4 g, Karbohidrat8,8 g,
Serat 4 g, Kalsium 12 mg, Fosfor 1,1 mg, Zat Besi 170 mg,
Vitamin A 0,03 IU, Vitamin B1 35 mg, Vitamin C 90 mg
Tips :
Cari belimbilng yang kulitnya mengkilat, berwarna kuning
segar (kecuali belimbing demak yang warnanya memang
putih), dan daging buah pada rusuk-rusuknya tampak penuh.

c. Seledri
Seledri digunakan untuk mengurangi tekanan darah
tinggi sebenarnya telah lama digunakan dalam pengobatan
tradisional China.Penelitian telah membutktikan bahwa
minum jus seledri setiap hari selama satu pekan dapat
membantu menurunkan tekanan darah. Hal ini didukung oleh
tingginya kalium, mineral dan antioksidan yang terdapat dalam
selederi. Seledri juga diketahui mengandung senyawa 3-n-
butil-phthalide yang bermanfaat untuk merenggangkan dan
melebarkan otot-otot dinding arteri, sehingga memungkinkan
darah untuk mengalir lebih bebas. Pthalides juga diyakini ahli
dapat mengurangi hormon stres, yang bisa menyebabkan
pembuluh darah mengerut.
Tips :
Cara memilih seledri
a. Pilih seledri yang masih segar, berwarna kehijau - hijauan,
hijau atau hijau tua tergantung varietasnya.
b. Pilih seledri yang tangkainya masih segar, renyah dan getas
(tangkainya mudah dipatahkan)
c. Jangan pilih seledri yang warnanya telah berubah keabu - abua
atau kecoklatan atau terdapat lubang pada tangkainya.
Cara menyimpan seledri
a. Jika akan menyimpan seledri ke dalam lemari es, maka jangan
dicuci lebih dahulu dan masukkan ke dalam kantong plastik.
Dengan demikian seledri tahan disimpan selama 2 minggu.
b. Bila melihat seledri mulai layu, bisa disegarkan kembali
dengan cara mencelupkan dan merendam tangkai bawah
seledri ke dalam air selagi masih di dalam lemari es.
d. Tomat
Buah tomat juga menjadi salah satu buah yang masuk dalam
daftar buah dan sayuran yang bisa membantu menurunkan tekanan
darah tinggi.Kandungan kalsium, magenesium, vitamin C, D, dan E
yang banyak terdapat dalam buah tomat ini dinilai cukup efektif
untuk memerangi hipertensi.Fakta ini dibuktikan oleh penelitian
yang dilakukan oleh Univeritas Ben Gurion yang melakukkan
pengujian menggunakan buah tomat sebagai salah satu makanan
penurun darah tinggi yang bisa menurunkan tekanan darah dalam
waktu 16 hari.
Kandungan gizi dalam 100 g tomat
Tips :
a. Pilihlah tomat yang belum begitu merah agar dapat tahan lamajika
disimpan.
b. jika anda ingin segera menggunakan tomat tersebut, maka pilihlah
tomat dengan warna merah cerah mengkilap, halus, kencang serta
merata pada seluruh bagian kulit tomat.
c. Untuk mendapatkan tomat yang kaya akan kandungan air maka
pilihlah tomat yang berukuran besar serta beratnya sesuai dengan
ukurannya yang besar.
d. Jangan memilih buah tomat yang ringan, karena tomat tersebut
sudah kehilangan kadar airnya dan biasanya sudah tidak segar lagi
e. Untuk lebih meyakinkan, genggamlah tomat, jika terasa segar dan
padat serta memiliki kulit yang kencang berarti tomat tersebut
masih segar dan dalam kondisi yang baik.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jus buah

dan sayuran

1. Buah dan sayuran harus segar


Bahan pangan yang segar masih mengandung zat gizi yang
lengkap dibandingkan dengan bahan pangan yang telah
dimasak. Bahan yang telah dimasak akan kehilangan 30-80%
kandungan gizinya.
2. Buah dan sayur matang optimal
Buah dan sayuran yang digunakan untuk membuat jus
hendaknya mempunyai tingkat kematangan yang optimal,
tetapi jangan sampai lewat matang.Banyak zat gizi yang
belum terbentuk sempurna selama buah belum matang.
3. Buah dan sayuran dicuci terlebih dahulu
Buah dan sayuran yang akan digunakan untuk pembuatan jus
harus dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran
dan residu pestisida yang mungkin terdapat pada buah dan
sayuran. Namun, perlu juga diperhatikan agar proses
pemotongan dilakukan setelah pencucian, jangan sebaliknya.
Hal ini dimaksudkan agar zat-zat gizi, terutama vitamin larut
air tidak ikut terbuang pada saat pencucian.
4. Jus segera diminum setelah dibuat
Jus yang telah dibuat hendaknya langsung dikonsumsi.Hal ini
untuk menghindari berkurangnya zat gizi yang terdapat
dalam buah dan sayuran. Seperti diketahui, buah dan sayuran
merupakan sumber vitamin dan mineral, terutama vitamin C
dan A. Jika dibiarkan terlalu lama, vitamin-vitamin tersebut
akan teroksidasi dan akan berkurang keefektifannya.
5. Cara efektif dan efisien mengonsumsi jus
Mengonsumsi jus akan terasa efektif dan efisien bila menjadi
bagian dari terapi nutrisi atau diet alami yang murni dan
menyeluruh. Hal ini dikarenakan tubuh tidak akan bertahan
hanya dengan mengonsumsi cairan. Oleh karena itu,
pengaturan pola makan sehari-hari yang sehat dan sesuai
dengan kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan tubuh juga perlu
diimbangi.Dengan demikian, mengonsumsi jus dapat
berperan dalam pengendalian hipertensi.Konsep menu
seimbang hipertensi tetap harus dijalankan.
6. Waktu yang tepat mengonsumsi jus
Jus sebagai pencegah dan pengendalian berbagai penyakit

hendaknya dikombinasikan dengan diet makanan

bergizi.Mengonsumsi jus minimal dua kali sehari, yaitu pada

pagi dan siang hari.Jus hendaknya diminum sebelum makan

agar zat-zat gizi dan non gizi yang terdapat di dalamnya bisa

langsung diserap tubuh.

3. Cara pembuatan
a. Jus mentimun lemon
Bahan-bahan:
– 200 gram mentimun
– 2 sendok makan air jeruk lemon
– 4 sendok makan gula pasir halus
– Es batu secukupnya
Cara membuat:
– Potong-potong mentimun
– Masukkan dalam blender
– Tambahkan air jeruk lemon,gula pasir, dan es batu
– Proseslah hingga halus
– Tuang kedalam gelas
– Jus siap dihidangkan
b. Jus Belimbing
Bahan :
– 100 gr buah belimbing
– 3 sendok makan air jeruk nipis
– 1/2 gelas air matang
– 3/4 gelas es serut

Cara membuat :
– Potong kecil-kecil buah belimbing yang telah dicuci bersih
– Campurkan belimbing tersebut dengan bahan-bahan
lainnya, kemudian haluskan dengan blender
– Hidangkan segera selagi masih dingin
c. Jus Seledri dan Selada
Bahan :
– 100 gr seledri jenis kecil
– 100 gr selada air
– 100 cc air dingin

Cara membuat :
– Seledri dan selada air dicuci hingga bersih
– Masukkan semua bahan kedalam blender kemudian
haluskan dan saring airnya
– Jus tersebut untuk diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

d. Jus tomat madu original


Bahan-bahan :
– 2 buah tomat matang
– 1 sdm air jeruk lemon
– 1 batang seledri, potong-potong
– Air putih secukupnya
Cara mengolah :
– Cuci tomat sampai bersih.
– Seduh dengan air mendidih, tunggu 2 menit kemudian kupas
kulitnya dan potong-potong kasar.
– Tambahkan air secukupnya lalu proses sampai halus.
– Saring lalu tuang ke dalam gelas saji.
– Tambahkan madu jika ingin rasanya lebih manis.
– Tambahkan es batu jika ingin disajikan segera atau simpan
beberapa saat di dalam kulkas

Anda mungkin juga menyukai