Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN

RESIKO DIABETES MELITUS

Di Susun Oleh :
Herwin Tri Putra
070118A022

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2018
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY. E DENGAN DIAGNOSA MEDIS

RESIKO DIABATES MILITUS

A. Identitas Umum
1. Identitas Klien
Nama : Ny. E
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Alamat : Jl. Yos Sudarso, RT/RW 007/003
Pekerjaan/Riwayat pekerjaan : Tidak bekerja
Diagnosa Medis/masalah KDM : Diabetes Militus
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. D
Umur : 66 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Yos Sudarso, RT/RW 007/003
Hub dengan klien : Suami

B. Keluhan Utama
Klien mengatakan bengkak pada kanannya.

C. Riwayat Kesehatan Sekarang


Ny. E saat ini berisiko menderita DM, kurang lebih 2 minggu yang lalu kaki sebelah
kiri Ny.E luka dan bengkak. Awalnya Ny. E tidak mengira jika luka di kakinya akan
semakin membengkak, Ny.E hanya mengira jika bengkak yang terjadi di kakinya
karena kecapekan dan Ny.E hanya merendamnya dengan air hangat saja. Namun
lama-lama bengkaknya semakin mengganggu dan akhirnya Ny.Y memutuskan untuk
membawanya ke dokter terdekat. Pada saat diperiksa gula darah, hasilnya cukup
tinggi yaitu 232 padahal saat pemeriksaan Ny.E belum makan.
.
D. Riwayat Kesehatan Dahulu.
Klien mengatakan bahwa mengetahui punya sakit vertigo.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa dalam anggota keluarganya ada yang mempunyai riwayat
hipertensi yaitu anak Ny. K.
F. Riwayat Lingkungan Hidup
Ny.E tinggal di rumah bersama dengan suaminya dan anaknya Lingkungan tempat
tinggal Ny.E bersih, keadaan rumah lingkungan di depan halaman rumahbersih.
G. Riwayat Rekreasi
Ny. E berlibur dengan anak dan cucunya jika musim lebaran saja.
H. Sumber/Sistem Pendukung Yang Digunakan
1. Sumber Pendapatan :
Selama ini, biaya kehidupan Ny. E tercukupi oleh anaknya. Anak Ny. Kyang
setiap bulan memberinya uang untuk kebutuhan Ny. E sehari-hari.
2. Sumber Support Sosial :
Ny.E mendapat dukungan sosial dari adik, anak, menantu, cucu. Keluarga Ny. E
selalu memperhatikan Ny. E.
I. Tinjauan Per Sistem
Keadaan Umum : Composmetis
a Tekanan darah : 130/85 mmHg
b Nadi : 80 x/menit
c RR : 20 x/menit
d Suhu : 36 0C
Kulit dan kuku
Inspeksi
a Warna kulit : Coklat
Warna kuku tampak kecoklatan, tampak menebal
b Lesi : tidak ada lesi
c Pigmentasi berlebih : tidak ada pigmentasi berlebih
d Jaringan parut : tidak ada jaringan parut
e Distribusi rambut : rambut tipis, beruban
f Kebersihan kuku : kuku terpotong pendek, rapi dan
menebal
g Kelainan pada kuku : tidak ada kelainan pada kuku
h Bulla (lepuh) : tidak terdapat bulla (lepuh)
i Ulkus : tidak terdapat ulkus
Palpasi
a Tekstur : tekstur kulit keriput
b Turgor : turgor kulit lembab
c Pitting edema : tidak terdapat pitting edema
d Capilarry refill time : 3 detik
Kepala
Inspeksi
a Bentuk kepala : Bentuk kepala normal
b Kebersihan : Bersih, tidak ada ketombe dan
kotoran
c Warna rambut : Hitam tampak beruban
d Kulit kepala : Bersih, tidak terdapat ketombe, tidak
terdapat lesi.
e Distribusi rambut : Merata
f Kerontokan rambut : Tidak
g Benjolan di kepala : Tidak ada benjolan di kepala
h Temuan/keluhan lain : Tidak ada
Palpasi
a Nyeri kepala : Klien mengeluh adanya nyeri kepala
b Temuan/keluhan lain : Tidak ada

Mata
Inspeksi
a Ptosis : Tidak ada penurunan kelopak mata
bagian atas.
b Iris : Warna kecoklatan
c Konjungtiva : Konjungtiva tidak anemis
d Sklera : Sklera tidak ikterik
e Kornea : Kornea jernih
f Pupil : Isokor
g Peradangan : Tidak ada peradangan
h Katarak : Tidak ada katarak
j Gerak bola mata : Gerakan bola mata simetris
k Alat bantu penglihatan : Klien tidak menggunakan alat bantu
penglihatan
Palpasi
a Kelopak mata : Tidak terdapat nyeri tekan pada
kelopak mata, terdapat kantung mata
Telinga
Inspeksi
a Bentuk telinga : Bentuk telinga simetris
b Lesi : Tidak terdapat lesi
c Peradangan : Tidak tampak adanya peradangan
pada telinga
d Kebersihan telinga luar : Telinga luar tampak bersih
e Kebersihan lubang telinga : Tampak adanya sedikit serumen pada
kedua telinga.
f Membran timpani : Membran timpani utuh
Palpasi
a Daun telinga : Tidak terdapat benjolan dan tidak ada
nyeri tekan pada daun telinga

Hidung dan sinus


Inspeksi
a Bentuk : Bentuk hidung simetris
b Peradangan : Tidak tampak adanya peradangan
pada hidung
c Penciuman : Fungsi penciuman baik, klien dapat
membedakan bau
Palpasi
a Sinusitis : Tidak tampak adanya sinusitis
b Temuan / keluhan lainnya : Tidak terdapat nyeri tekan pada
hidung
Mulut dan tenggorokan
Inspeksi
b Mukosa : Mukosa bibir lembab
c Bibir pecah-pecah : Tidak ada
d Kebersihan gigi : Gigi tampak bersih
e Gigi berlubang : Tidak ada
f Gusi berdarah : Tidak ada perdarahan pada gusi
g Kebersihan lidah : Lidah tampak kotor
h Pembesaran tonsil : Tidak tampak adanya pembesaran
tonsil
i Temuan yang lain : Tidak ada stomatitis, tidak ada
kesulitan mengunyah maupun
menelan makanan
Leher
Inspeksi
kesimetrisan leher : Leher tampak simetris
Palpasi
a Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
b Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Payudara
a Bentuk : Bentuk payudara slender
b Kesimetrisan : Payudara tampak simetris
c Benjolan : Tidak ada benjolan pada payudara
d Temuan / keluhan lainnya : Tidak terdapat nyeri tekan pada area
payudara
Dada dan tulang belakang
Inspeksi
a Bentuk dada : Bentuk dada simetris
b Kelainan bentuk dada : Tidak ada kelainan bentuk dada
c Kelainan tulang belakang : Tidak terdapat kelainan tulang
belakang
Ekstremitas
Atas Tidak ada lesi, massa dan edema
Bawah Ada edema dan luka pada betis kaki
kanan

Pernafasan
Inspeksi
a Pengembangan dada : Pengembangan dada simetris
b Pernafasan : Irama nafas teratur
c Retraksi interkosta : Tidak ada retraksi interkosta
d Nafas cuping hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung
Palpasi
a Taktil fremitus : Taktil fremitus kanan = taktil
fremitus kiri
b Pengembangan dada : Pengembangan dada simetris
Perkusi : Perkusi sonor
Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler

a Suara tambahan : Tidak ada suara nafas tambahan


seperti wheezing, ronchi dan
krekles
b Temuan / keluhan lainnya : Tidak teraba massa dan nyeri tekan
pada area dada

Kardiovaskuler
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba pada IC V
midclavicula sinistra
a Iktus kordis : Tidak tampak
b Nadi radialis : 70 x/menit teraba teratur
Perkusi : Redup
Auskultasi
a Bunyi jantung : Bunyi jantung I, dan II murni. Tidak
terdengar suara tambahan
Gastrointestinal
Inspeksi : Bentuk abdomen datar
Auskultasi : Peristaltik usus 8 x/menit
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak teraba massa, tidak
terdapat nyeri tekan pada
abdomen.
Perkemihan
a Warna urin : Warna urin kuning
b Jumlah urin : ± 1500 cc/hari
c Nyeri saat BAK : Tidak nyeri saat BAK
d Hematuria : Tidak ada hematuria
e Rasa terbakar saat BAK : Tidak ada rasa terbakar saat BAK
f Perasaan tidak lampias (anyang- : Tidak ada
anyangan)
g Mengompol : Tidak ada
h Tidak bisa BAK : Tidak ada
Muskuloskeletal
Inspeksi
a Lesi kulit : Tidak ada
b Tremor : Tidak ada

Palpasi
a Tonus otot ekstremitas atas : Baik
b Tonus otot ekstremitas bawah : Baik
c Kekuatan ekstremitas atas : Kuat (skor 5)
d Kekuatan ekstremitas bawah : Kuat (skor 5)
e Rentang gerak : Klien mampu bergerak dengan bebas
f Edema kaki : Tidak terdapat edema
g Refleks Bisep : Kanan (+) Kiri (+)
h Refleks Trisep : Kanan (+) Kiri (+)
j Refleks patella : Kanan (+) Kiri (+)
j Refleks Achilles : Kanan (+) Kiri (+)
k Deformitas sendi : Tidak ada
l Nyeri ekstremitas : Tidak ada
SSP (N I – XII)
a Olfaktori : Fungsi penciuman baik. Klien masih
dapat membedakan bau
b Optikus : Fungsi penglihatan sudah berkurang.
Klien tidak mampu lagi melihat jarak
jauh dengan jelas
c Okulomotorius : Gerakan bola mata simetris
d Throklear : Klien mampu memggerakan bola
mata ke atas dan ke bawah
e Trigeminus : Klien mampu mengunyah baik
f Abdusen : Baik
g Facialis : Bentuk bibir simetris
h Auditori : Fungsi pendengaran masih baik
i Glosofaringeal : Klien mampu merasakan sensasi rasa
pada lidah
j Vagus : Klien mampu menelan makanan
k Aksesorius : Klien mampu menoleh ke kiri dan ke
kanan, klien mampu mengangkat
kedua bahu dengan simetris
l Hipoglosus : Pengucapan kata masih jelas, tidak
ada pelo

Sistem Endokrin
a Pembesaran tiroid : Tidak ada pembesaran tiroid
b Riwayat penyakit metabolic : Tidak ada riwayat penyakit
Genetalia dan anal
a Kebersihan : Bersih
b Haemoroid : Tidak ada haemoroid
c Kesan (bau) : Tidak ada bau pesing atau bau tidak
enak

J. Pengkajian Psikososial, Ekonomi Dan Spiritual


Psikososial
Hubungan dengan orang lain : Klien mampu berinteraksi dengan
baik dengan adik, anak, menantu,
cucu, orang-orang lain di sekitarnya.
Kebiasaan lansia berinteraksi dengan : Ny.E sering berkomunikasi dengan
teman teman lansia di dekatnya.
Stabilitas emosi : Pasien mengatakan tidak pernah
marah.
Harapan klien : Klien mengatakan ingin agar
penyakit hipertensinya biar cepat
sembuh tanpa harus mengonsumsi
obat.
Frekuensi kunjungan keluarga : keluarga Ny. E sering mengunjungi
Ny. E di rumah setiap minggu.
Pertengkaran dengan teman : Klien mengatakan tidak ada
pertengkaran dengan teman-
temannya
Curiga dengan teman : Tidak ada
Sosial Ekonomi
Pekerjaan : Klien Ny. E tidak bekerja
Penghasilan : Biaya kehidupan Ny. E tercukupi dari
adik dan anaknya.
Asuransi kesehatan/jaminan : Klien memiliki asuransi ataupun
pelayanan kesehatan Kartu Indonesia Sehat (KIS)
Jumlah keluarga : Klien memiliki 4 orang anak
Identifikasi Masalah Emosional
Pertanyaan tahap 1
Mengalami kesulitan tidur? : Iya
Merasa gelisah? : Klien mengatakan tidak mempunyai
perasaan gelisah jika tidak sedang
kambuh.
Sering murung dan menangis sendiri? : Klien mengatakan tidak pernah
merasa murung, karena merasa
terhibur dengan kehadiran cucu dan
anak-anak yang tinggal di rumah.
Sering khawatir? : Klien mengatakan tidak pernah
merasa khawatir. Klien mengatakan
selalu sholat dan berdoa kepada
Allah
K. Pengkajian Fungsional Klien
1. Indeks KATZ
Klien Ny.E termasuk dalam kategori mandiri dalam makan, kontinensia (BAB
dan BAK), menggunakan pakaian, mandi, pergi ke toilet dan berpindah.

Barthel Indeks
No Kriteria Skor Keterangan
1. Makan 10 Frekuensi 3 x sehari
5 : bantuan Jumlah 1 piring/sekali makan
10 : mandiri Jenis nasi, sayur, lauk
2. Minum 10 Frekuensi 7 x sehari
5 : bantuan Jumlah ± 1800 cc
10 : mandiri Jenis air putih
3. Berpindah dari kursi roda ke tempat 15
tidur/sebaliknya
10 : bantuan
15 : mandiri
4. Personal toilet (cuci muka, menyisir 5 Frekuensi 3 x sehari (pagi, siang
rambut, gosok gigi) dan sore hari)
0 : bantuan
5 : mandiri
5. Keluar masuk toilet (mencuci 10
pakaian, menyeka tubuh dan
menyiram)
5 : bantuan
10 : mandiri
6. Mandi 15
5 : bantuan
15 : mandiri
No Kriteria Skor Keterangan
7. Jalan di permukaan datar 5
0 : bantuan
5 : mandiri
8. Naik turun tangga 10
5 : bantuan
10 : mandiri
9. Mengenakan pakaian 10
5 : bantuan
10 : mandiri
10. Kontrol Bowel (BAB) 10 Frekuensi 2 hari sekali
5 : bantuan Konsistensi lunak
10 : mandiri
11. Kontrol Bladder (BAK) 10 Frekuensi 4-5 x/hari
5 : bantuan Warna kuning
10 : mandiri
12. Olahraga/latihan 10 Frekuensi 1 x seminggu
5 : bantuan Jenis jalan kaki
10 : mandiri
13. Rekreasi/pemanfaatan waktu luang 10 Frekuensi setiap hari
5 : bantuan
10 : mandiri
Keterangan :
130 : Mandiri
65-125 : Ketergantungan sebagian
60 : Ketergantungan total

Interpretasi hasil pemeriksaan : Klien Ny.E saat dilakukan pemeriksaan dengan


Barthel Indeks (instrument untuk mengukur kemandirian dalam hal perawatan diri dan
mobilitas), Ny. S memperoleh total skor 130 yang berarti Ny. E dalam kategori mandiri.
SKOR NORTON
Aspek yang Dikaji Score
Kondisi fisik umum :
Baik 4
Kesadaran
Komposmentis 4
Akivitas
Ambulan 4
Mobilitas
Bergerak bebas 4
Inkontinensia
Tidak ada 4
Total Score 20
Kategori skor :
16-20 : Kecil sekali/tak terjadi
12-15 :Kemungkinan kecil terjadi
<12 : Kemungkinan besar terjadi
Interpretasi/kesimpulan :
Klien Ny.E saat dilakukan pemeriksaan dengan Skala Norton, Ny. S memperoleh total
skor 20 yang berarti Ny. E dalam kategori resiko dekubitus kecil sekali/tak terjadi.

L. Pengkajian Perilaku Terhadap Kesehatan


Kebiasaan merokok : Klien Ny. E tidak
merokok
Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
1. Kebutuhan nutrisi
Frekuensi makan : 3 x sehari, teratur
Jumlah makanan yang : 1/2 porsi habis
Snack : Tidak ada
2 Pemenuhan cairan
Frekuensi minum : 4-5 gelas ; 1 gelas 220 cc
Jenis minuman : Air putih, terkadang teh
manis
3 Pola kebiasaan tidur
Jumlah waktu tidur : 5 jam
Gangguan tidur : Tidak ada
Penggunaan waktu luang : Ny. E menggunakan waktu
luang untuk bermain
dengan keponakan dan
cucunya.
4 Pola eliminasi BAB
Frekuensi BAB : 2 sekali/hari
Konsistensi : Lembek
Gangguan BAB : Tidak ada gangguan dalam
BAB
5 Pola eliminasi BAK
Frekuensi : 4-5 kali/hari
Warna urin : Kuning jernih
Gangguan BAK : Tidak ada gangguan dalam
BAK
6 Pola aktifitas
Kegiatan produktif yg dilakukan : Membersihkan rumah
7 Pola pemenuhan personal hygiene
Mandi : 3x sehari
Memakai sabun : Ya
Sikat gigi : 2x sehari saat mandi
Menggunakan pasta gigi : Ya
Berganti pakaian bersih 3x sehari pagi dan sore
setelah mandi
ANALISA DATA

No Hari/ Tgl/ Jam Data Etiologi Problem


1. 21 Desember 2018 DS: Kurangnya pemahaman klien Perilaku kesehatan
 Ny. Y mengatakan tidak mengetahui tentang faktor risiko cenderung berisiko
penyebab risiko DM. penyakit DM
 Ny.Y mengatakan suka makan yang
manis-manis.
 Ny.Y mengatakan ±2 minggu yang
lalu kakinya bengkak dan terdapat
luka di punggung kakinya
DO:
 terlihat luka di punggung kaki kiri
 Hasil TD: 110/90 mmHg
 GDS : 201 gr/Dl
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko b.d kurang pemahaman (Domain 1 promosi kesehatan, Kelas 2 manajemen kesehatan, 00188).

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA

No. Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil Rencana Keperawatan Ttd


1. 21 Desember Perilaku kesehatan NOC: NIC :
2018 cenderung berisiko b.d Kontrol risiko (1902) Identifikasi Risiko (6610)
kurang pemahaman  Mencari informasi tentang risiko  Mengkaji ulang riwayat
(Domain 1 promosi kesehatan, dipertahankan pada kesehatan masa lalu
kesehatan, Kelas 2 skala 3 (kadang-kadang  Mangkaji ulang data yang
manajemen kesehatan, menunjukkan) ditingkatkan ke didapatkan dari penkajian
00188). skala 4 (sering menunjukkan) risiko
 Mengidentifikasi faktor risiko,  Mengidentifikasi adanya
dipertahankan pada skala 2 sumber-sumber agensi
(jarang menunjukkan) untuk membantu
ditingkatkan ke skala 4 (sering menurunkan faktor risiko
menunjukkan)  Mengidentifikasi risiko
 Mengenali faktor risiko biologis, lingkungan dan
individu, dipertahankan pada perilaku serta hubungan
skala 3 (kadang-kadang timbal balik
menunjukkan) ditingkatkan ke  Menginstruksikan faktor
skala 4 (sering menunjukkan) risiko dan rencana untuk
 Memodifikasi gaya hidup untuk mengurangi faktor risiko
mengurangi risiko,  Mendiskusikan dan
dipertahankan pada skala 3 merencanakan aktivitas-
(kadang-kadang menunjukkan) aktivitas pengurangan
ditingkatkan ke skala 4 (sering risiko berkolaborasi
menunjukkan) dengan individu

Keseimbangan gaya hidup (2013): Pendidikan kesehatan (5510)


 Mencari informasi tentang  Menargetkan sasaran
strategi untuk aktivitas hidup pada kelompok berisiko
yang seimbang dipertahankan tinggi dan rentang usia
pada skala 3 (kadang-kadang yang akan mendapat
dilakukan) ditingkatkan ke skala manfaat besar dari
5 (dilakukan secara konsisten) pendidikan kesehatan
 Mengidentifikasi kekuatan  Membantu individu,
personal dipertahankan pada keluarga dan masyarakat
skala 3 (kadang-kadang untuk memperjelas
dilakukan) ditingkatkan ke skala keyakinan dan nilai-nilai
5 (dilakukan secara konsisten) kesehatan
 Memprioritaskan
kebutuhan orang yang
belajar dengan
mengidentifikasi
kebutuhan berdasar apa
yang disukai klien
 Merumuskan tujuan dan
program pendidikan
kesehatan
 Merencanakan tindak
lanjut jangka panjang
untuk memperkuat
perilaku kesehatan
 Merancang dan
mengimplementasikan
strategi untuk mengukur
outcome klien secara
berkala selama dan
setelah berakhirnya
program
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. Hari/Tgl/Jam Implementasi Respon Dan Hasil TTD

1 21 Desember Melakukan pengkajian DS:


2018  klien mengatakan bahwa ±2
minggu yang lalu kakinya
bengkak dan terdapat luka di
betis kaki kanannya. Klien
juga mengatakan bahwa ayah
orang tuanya dulu semasa
hidup juga menderita DM
DO:
 klien tampak kooperatif dan
menjawab beberapa pertanyaan
yang diberikan
2 22 Desember Memberikan pendidikan DS:
2018 kesehatan tentang DM  klien mengatakan menjadi
tahu tentang DM, penyebab
dan penanggulangannya.
DO:
 klien tampak kooperatif dan
sesekali bertanya terkait materi
yang diberikan.
24 Desember Mengajarkan tentang senam DS:
2018 DM  klien bersedia mengikuti
program dan Klien juga
mengatakan menjadi tahu
tentang senam kaki DM.
DO:
 klien tampak antusias dan
memprktikkan senam DM
25 Desember Mereview intervensi DS :
2018  klien mengatakan sudah
mengetahui tentang DM,
penyebab dan
penanggulangannya. Dan
perlahan sudah hafal gerakan
senam kaki DM.
DO:
 klien tampak kooperatif .
klien telihat sedikit hafal saat
mempraktekan senam kaki
DM

27 Desember Mengevaluasi intervensi DS:


2018 kepada responden keluarga  klien mengatakan sudah
melakukan senam kaki DM
saat pagi hari setelah
beraktivitas pada pagi hari.
DO: klien tampak kooperatif
EVALUASI KEPERAWATAN

NO. TANDA
TGL/JAM EVALUASI SUMATIF TANGAN
DX

21 Desember 2018 S: klien mengatakan bahwa ±2 minggu


yang lalu kakinya bengkak dan terdapat
luka di betis kaki kanannya. Klien juga
mengatakan bahwa ayah orang tuanya
dulu semasa hidup juga menderita DM

O: klien tampak kooperatif dan bertanya


terkait materi yang diberikan.
A: Masalah perilaku kesehatan cenderung
berisiko
P:
 Pendidikan kesehatan tentang DM
 Ajarkan cara penangangulangannya
22 Desember 2018 S: klien mengatakan sudah mengetahui
tentang DM, penyebab dan faktor risiko,
serta cara penanggulangannya.

O: klien tampak kooperatif


A: perilaku kesehatan cenderung berisiko
teratasi sebagian
P: Ajarkan cara penangangulangannya
24 Desember 2018 S: klien mengatakan bersedia mengikuti
senam DM

O: klien tampak antusias dan


memprktikkan senam DM
A: perilaku kesehatan cenderung berisiko
teratasi sebagian

P: Ajarkan cara penangangulangannya

25 Desember 2018 S: klien mengatakan sudah mengetahui


tentang DM, penyebab dan faktor risiko,
serta cara penanggulangannya. Klien dan
keluarga juga mengatakan sedikit sudah
hafal gerakan senam kaki DM

O: klien tampak kooperatif dan sedikit


hafal mempraktikkan senam kaki DM
tanpa menggunakan media
A: perilaku kesehatan cenderung berisiko
teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
27 Desember 2018 S: klien mengatakan sudah melakukan
senam kaki DM setelah beraktivitas pagi
hari
O: keluarga klien tampak kooperatif
A: perilaku kesehatan cenderung berisiko
teratasi
P: Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai