LAPORAN PRAKTIK
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA Tn. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLTIUS
B. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh kedua kakinya terasa kesemutan namun tidak mati rasa.
G. RIWAYAT REKREASI
Klien mengatakan tidak pernah berpergian jauh. Sehari-hari klien menghabiskan waktu di dalam
rumah, klien mengisi waktu luang dengan membaca majalah.
Barthel Indeks
No Kriteria Skor Keterangan
1. Makan 10 Frekuensi 3 x sehari
No Kriteria Skor Keterangan
5 : bantuan Jumlah 1 piring/sekali
10 : mandiri makan
Jenis nasi, sayur, lauk
2. Minum 10 Frekuensi 5 x sehari
5 : bantuan Jumlah ± 1000 cc
10 : mandiri Jenis air putih
3. Berpindah dari kursi roda 15
ke tempat tidur/sebaliknya
10 : bantuan
15 : mandiri
4. Personal toilet (cuci muka, 5 Frekuensi 1 x
menyisir rambut, gosok gigi) sehari pada sore hari
0 : bantuan
5 : mandiri
5. Keluar masuk toilet 10
(mencuci pakaian, menyeka
tubuh dan menyiram)
5 : bantuan
10 : mandiri
6. Mandi 15
5 : bantuan
15 : mandiri
7. Jalan di permukaan datar 5
0 : bantuan
5 : mandiri
8. Naik turun tangga 10
5 : bantuan
10 : mandiri
9. Mengenakan pakaian 10
5 : bantuan
10 : mandiri
10. Kontrol Bowel (BAB) 10 Frekuensi 2 hari sekali
5 : bantuan Konsistensi lunak
10 : mandiri
11. Kontrol Bladder (BAK) 10 Frekuensi 5-7 x/hari
5 : bantuan Warna kuning
10 : mandiri
12. Olahraga/latihan 10 Klien berolahraga jalan
5 : bantuan kaki setiap pagi hari.
10 : mandiri
13. Rekreasi/pemanfaatan 10 Frekuensi setiap hari
waktu luang dengan membaca
5 : bantuan majalah.
10 : mandiri
Keterangan :
130 : Mandiri
65-125 : Ketergantungan sebagian
60 : Ketergantungan total
SKOR NORTON
Aspek yang Dikaji Score
Kondisi fisik umum :
Baik 4
Kesadaran
Komposmentis 4
Akivitas
Ambulan 4
Mobilitas
Bergerak bebas 4
Inkontinensia
Tidak ada 4
Total Score 20
Kategori skor :
16-20 : Kecil sekali/tak terjadi
12-15 :Kemungkinan kecil terjadi
<12 : Kemungkinan besar terjadi
Interpretasi/kesimpulan :
Klien Tn. S saat dilakukan pemeriksaan dengan Skala Norton, Tn. S memperoleh total
skor 20 yang berarti Tn. S dalam kategori resiko dekubitus kecil sekali/tak terjadi.
Interpretasi Hasil :
Salah 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Salah 3-4 : Kerusakan intelektual ringan
Salah 5-7 : Kerusakan intelektual sedang
Salah 8-10 : Kerusakan intelektual berat
Interpretasi/kesimpulan :
Klien Tn. S saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner SPMSQ, Tn. S
menjawab 7 pertanyaan dengan benar dan menjawab 3 pertanyaan dengan salah. Berdasarkan
hasil pemeriksaan, Tn. S termasuk dalam kategorikerusakan intelektual ringan.
2. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental
Status Exam)
Nilai Nilai
No Aspek kognitif Kriteria
maks klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
□ Tahun : 2017 (benar)
□ Musim : Hujan (benar)
□ Tanggal : 23 (benar)
□ Hari: Senin (benar)
□ Bulan : Januari(benar)
Nilai Nilai
No Aspek kognitif Kriteria
maks klien
Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang
□ Kabupaten Semarang(benar)
□ Kecamatan Ungaran(benar)
□ Kelurahan Candi (benar)
□ Dusun Siroto (benar)
□ RW 02 (benar)
2 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 obyek (oleh pemeriksa)
1 detik untuk mengatakan masing-
masing obyek. Kemudian tanyakan
kepada klien ketiga obyek tadi
(untuk disebutkan)
□ Obyek 1 : Rumah Sakit(benar)
□ Obyek 2 : Kantor (benar)
□ Obyek 3 : Puskesmas (benar)
3 Perhatian dan 5 1 Minta klien untuk memulai dari
kalkulasi angka 100 kemudian dikurangi 7
sampai 5 kali
100 - 7 = 93
93 - 7 = 87
Interpretasi hasil :
Klien Tn. S saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner MMSE, Tn.S memperoleh total skor
sebanyak 22, Tn. S termasuk dalam kategori kerusakan aspek fungsi mental ringan
3. Skala depresi
Jawaban yang
No Pertanyaan
sesuai
Apakah anda sebenarnya puas dengan
1 TIDAK ya
kehidupan anda
Apakah anda telah meninggalkan banyak
2 tidak YA
kegiatan dan minat/kesenangan anda?
Apakah anda merasa kehidupan anda
3 tidak YA
kosong?
4 Apakah anda merasa sering bosan? tidak YA
Apakah anda mempunyai semangat yang
5 TIDAK -
baik setiap saat?
Apakah anda merasa takut sesuatu yang
6 - YA
buruk akan terjadi pada anda?
Apakah anda merasa bahagia untuk
7 TIDAK ya
sebagian besar hidup anda?
8 Apakah anda merasa sering tidak berdaya? tidak YA
Apakah anda lebih sering di rumah
9 daripada pergi keluar dan mengerjakan - YA
sesuatu hal yang baru?
Apakah anda merasa mempunyai banyak
10 masalah dengan daya ingat anda tidak YA
dibandingkan kebanyakan orang?
Jawaban yang
No Pertanyaan
sesuai
Apakah anda pikir bahwa hidup anda
11 TIDAK ya
sekarang menyenangkan?
Apakah anda merasa tidak berharga seperti
12 tidak YA
perasaan anda saat ini?
13 Apakah anda merasa penuh semangat? TIDAK -
Apakah anda merasa bahwa keadaan anda
14 tidak YA
tidak ada harapan?
Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih
15 - YA
baik keadaannya dari pada anda?
Total score 5
*) Setiap jawaban yang sesuai mempunyai skor 1
Keterangan :
Score 5 -9 : Kemungkinan depresi
Score 10 atau lebih : Depresi
Interpretasi/kesimpulan :
Klien Tn. S saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner Skala Depresi,Tn.S memperoleh total
skor sejumlah 5 sehingga Tn. S dapat dikategorikan dalam kategori kemungkinan depresi.
O. PROGRAM TERAPI
No Nama obat Dosis
1 Metformin 500 mg 3 x 1
2 Simvastatin 10 mg 1x1
P. ANALISA DATA
Hari/ Tgl/ Data Etiologi Problem
Jam
Senin DS : Hiperglikemi (DM) Ketidak-
23/01/17 Klien mengeluhkedua efektifan
13.00 kakinya terasa perfusi
kesemutan namun tidak jaringan
mati rasa. perifer
Klien mengatakan (00204)
Komplikasi
sudah lamamengalami
vaskuler
keluhankesemutan sepe
rti yang dirasakan saat
ini yaitu sejak 3
bulan yang lalu. Mikro vaskuler
DO :
CRT 4 detik.
Turgor kulitkering, Neuropati
akral dingin
Parestesia
Senin DS : Hiperglikemi (DM) Keletihan
23/01/17 Klien
mengatakan (00090)
13.05 sejak 3 bulan yang lalu
mempunyai keluhan
cepat merasa lelah saat
beraktivitas.
DO :
Indeks KATZKlien Tn.
Glukosa
Stermasuk dalam
intrasel menurun
kategori mandiri dalam
makan, kontinensia
Proses pembentukan
(BAB dan BAK),
ATP/energi
menggunakan pakaian,
terganggu
mandi,pergi ke toilet
dan berpindah.
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 23 x/menit
Kelesuan
fisiologis
Keletihan
Senin DS: Hiperglikemi (DM) Resiko
23/01/17 - Klien Cedera
13.10 mengatakanfungsi (00035)
penglihatannyasudah
berkurang, sudah tidak
mampu lagi melihat
Komplikasi
jarak jauh dengan jelas,
vaskuler
dan menggunakan alat
bantu kaca mata untuk
membaca.
- Klien mengeluh Mikro vaskuler
kakinya kesemutan tapi
tidak mati rasa.
- Klien mengatakan Retinopati
jarang memakai alas
kaki. Penglihatan
DO : tidak jelas
- Lingkungan tempat
tinggal Tn. S bersih, Gangguan sensasi
jalan rata namun agak
licin karena berlumut,
tidak adasampah
berserakan, kamar tidur
klien tampak rapi, lantai
rumah dari keramik,
lantai kamar mandi
agak licin dan tidak ada
pegangan dinding,
penerangan di rumah
Tn. S cukup terang
pada siang karena
terdapat jendela dan
ventilasi yang dibuka
setiap pagi dan pada
malam hari lampu
penerangan cukup
terang namun
penerangan di kamar
mandi agak redup.
- Klien mampu bergerak
dengan bebas.
- Ada tremor.
- Barthel Indeks Tn.S
memperoleh total skor
130 yang berarti Tn. S
dalam kategori mandiri.
Senin DS : Ketidak-
23/01/17 - Klien mengatakan Kurangnya efektifan
13.10 masih suka informasi tentang manajemen
makangorengan dan penyakit kesehatan
makanan bersantan dan (00078)
minum yang manis.
- Klien mengatakan Kurang pengetahuan
mengetahui menderita tentang program
penyakit DM dan terapeutik
kolesterol tinggi sejak 5
tahun yang lalu. Selama
5 tahun klien tidak rutin
minum obat untuk DM
dan kolesterol, klien
juga tidak mengatur
pola makannya, klien
masih mengkonsumsi
banyak gula dan
makanan berminyak.
DO :
- GDS = 251 mg/dl,
kolesterol = 386 mg/dl.
- Terdapat parestesia dan
retinopati diabetik.
- SPMSQ : Tn. S
termasuk dalam
kategori kerusakan
intelektual ringan.
- MMSE : Tn. S
termasuk dalam
kategori kerusakan
aspek fungsi mental
ringan.
- Skala Depresi : Tn. S
dapat dikategorikan
dalam
kategorikemungkinan
depresi.
S. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Hari/Tgl/Jam Diagnosa Tujuan/Kriteria Rencana Ttd
Keperawatan Hasil Keperawatan
1. Senin Ketidakefektifan Domain II : Domain II : Novias
23/01/17 perfusi jaringan Kesehatan Fisiologi Fisiologis
13.15 berhubungan Kelas : Jantung Kompleks
dengan diabetes Paru Kelas :
melitus (00204). Outcomes : Perfusi Manajemen
Jaringan Perifer Perfusi
(0407) Jaringan
Indikator : Intervensi :
Pengisian kapiler Pencegahan
jari (4 - 5) Sirkulasi (4070)
Suhu kulit ujung a. Lakukan
kaki dan tangan penilaian
(3 - 4) sirkulasi perifer
Parestesia (3 - 4) (nadi perifer)
secara
komprehensif.
b. Monitor panas,
kemerahan,
nyeri, parestesia
pada
ekstremitas.
c. Ajarkan klien
cara perawatan
kaki dan kuku.
d. Ajarkan senam
kaki diabetik.
e. Anjurkan klien
menggunakan
pelembab pada
kulit kaki yang
kering.
2. Senin Keletihan Domain I : Fungsi Domain I : Novias
23/01/17 berhubungan Kesehatan Fisiologis Dasar
13.20 dengan kelesuan Kelas : Kelas :
fisiologis Pemeliharaan Manajemen
(00090). Energi Aktivitas dan
Outcomes : Tingkat Latihan
Kelelahan (0007) Outcomes :
Indikator : Manajemen
Kelelahan (3 - 4) Energi (0180)
Kelesuan (3 - 4) Diskusikan
Tingkat stres (3 - 4) dengan klien
jenis dan
banyaknya
aktivitas yang
bisa dilakukan.
b. Anjurkan klien
menjaga asupan
nutrisi adekuat.
Monitor sistem
kardiorespirasi
klien (TD, nadi,
RR).
d. Lakukan ROM
aktif/pasif untuk
mengurangi
ketegangan otot.
Anjurkan tidur
siang.
3. Senin Resiko cedera Domain IV : Domain IV : Novias
23/01/17 berhubungan Pengetahuan Keamanan
13.25 dengan gangguan tentang Kesehatan Kelas :
sensasi (00035). & Perilaku Manajemen
Kelas : Risiko
Pengetahuan Outcomes :
tentang Kesehatan Pencegahan
Outcomes : Jatuh (6490)
Pengetahuan a. Anjurkan
Pencegahan Jatuh keluarga klien
(1828) menyediakan
Indikator : pencahayaan
Alas kaki yang
yang cukup
tepat (2 - 4) terang.
b. Penggunaan b. Anjurkan klien
pencahayaan menggunakan
lingkungan yang alas kaki yang
benar (2 - 4) aman.
Strategi untuk c. Anjurkan klien
menjaga permukaan menghindari
lantai tetap aman (2 permukaan
- 4) lantai yang licin.
d. Kondisi kronis yang d. Ajarkan klien
meningkatkan risiko untuk
jatuh (2 - 4) memodifikasi
gaya berjalan
(terutama
kecepatan dan
pergerakan).
4. Senin Ketidakefektifan Domain IV : Domain III : Novias
23/01/17 manajemen Pengetahuan Perilaku
13.25 kesehatan tentang Kesehatan Kelas :
berhubungan & Perilaku Pendidikan
dengan kurang Kelas : Manajemen Pasien
pengetahuan Kesehatan Outcomes :
tentang program Outcomes : Pengajaran :
terapeutik Manajemen Diri : Proses Penyakit
(00078). Diabetes (1619) (5602)
Indikator : Kaji tingkat
a. Melakukan pengetahuan
tindakan klien tentang
pencegahan dengan proses penyakit.
perawatan kaki (1 b.
- Berikan
4) penyuluhan
b. Menjalani aturan tentang penyakit
pengobatan sesuai klien (Diabetes
resep (2 - 4) Mellitus).
Memantau glukosa Jelaskan tentang
darah (3 - 5) program terapi.
d. Mengikuti diet yangd. Diskusikan
direkomendasikan tentang
(2 - 4) perubahan gaya
Berpartisipasi hidup.
dalam olahraga Ajarkan teknik
yang relaksasi otot
direkomendasikan progresif.
(1 – 4)
Melakukan
kebiasaan hidup
secara rutin (2 - 4)
T. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Tanggal Implementasi Respon TTD
DX
1. Selasa 1. Mengajarkan senam kakiS : Tn. S mengatakan sudah Novias
24/01/17 diabetik. memahami langkah-langkah
09.30 senam kaki diabetik dan akan
rutin mempraktekkan senam.
O : Tn. S mampu mempraktekkan
senam kaki diabetik.
1. Selasa 2. Mengajarkan klien cara S : Tn. S mengatakan sudah Novias
24/01/17 perawatan kaki dan kuku. memahami cara merawat kaki
10.00 dan kuku, dan akan
mempraktekkannya.
O : Tn. S mampu menyebutkan
kembali cara merawat kaki dan
kuku.
U. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa Evaluasi TTD
Keperawatan
Rabu Ketidakefektifan S: Novias
25/01/17 perfusi jaringan Tn. S mengatakan sudah memahami
12.00 berhubungan dengan langkah-langkah senam kaki diabetik
diabetes melitus dan sudah rutin mempraktekkan senam.
(00204). Tn. S mengatakan sudah memahami
cara merawat kaki dan kuku, dan sudah
mempraktekkannya.
Tn. S mengatakan akan menggunakan
lotion pada kulit kakinya.
Tn. S mengatakan kesemutan sudah
berkurang dan sudah berlatih senam
kaki.
O:
Tn. S mampu mempraktekkan senam
kaki diabetik.
Tn. S mampu menyebutkan kembali
cara merawat kaki dan kuku.
Tn. S mengoleskan lotion pada kulit
kaki dan kulit yang kering.
Tidak ada kemerahan pada ekstremitas.
CRT 3 detik.
A : Masalah ketidakefektifan perfusi
jaringan teratasi.
P:
Motivasi klien untuk mempertahankan
senam kaki secara rutin.
Motivasi klien untuk rutin melakukan
perawatan kaki dan kuku secara rutin.
Rabu Keletihan berhubungan S : Novias
25/01/17 dengan kelesuan Tn. S mengatakan aktivitas yang bisa
12.15 fisiologis (00090). dilakukan hanya kebutuhan dasar seperti
ke kamar mandi dan makan, dan
mengisi waktu luang dengan membaca
majalah.
Tn. S mengatakan otot-ototnya terasa
lemas setelah dilatih ROM.
Tn. S mengatakan mempertahankan
asupan nutrisi dan tidur siang jika bisa.
O:
Tn. S mampu memilih dan membatasi
aktivitas fisiknya
Tn. S mampu mengikuti gerakan ROM
dengan benar.
Tn. S tampak segar.
TD = 130/80 mmHg, Nadi = 85
x/menit, RR = 22 x/menit
A : Masalah keletihan teratasi.
P:
Motivasi klien untuk mempertahankan
jenis aktivitas yang bisa dilakukan.
Monitor sistem kardiorespirasi klien.
B. ETIOLOGI
1. Defisiensi Insulin, seperti yang dijumpai pada DM tipe 1
2. Penurunan responsivitas sel terhadap insulin, seperti yang dijumpai pada DM tipe II karena
adanya penyebab obesitas, kurangnya aktifitas fisik
3. Stres kronis
Respon terhadap stres mencakup aktivasi sistem saraf simpatis dan pelepasan hormon pertumbuhan
(tyroid), katekolamin epinefrin dan norepinefrin dari kelenjar adrenal yang selanjutnya akan
merangsang peningkatan pemecahan simpanan glukosa di hepar dan otot rangka.
4. Hipertiroid
Hormon-hormon tersebut menstimulasi pelepasan insulin yang berlebihan oleh sel-sel pankreas,
sehingga akhirnya terjadi penurunan respon sel terhadap insulin
5. Autoimun
Autoimun menyebabkan kerusakan sel-sel beta pankreas yang berakibat defisiensi insulin sampai
kelainan yang menyebabkan retensi terhadap kerja insulin.
6. Alkoholisme
Dianggap menambah resiko terjadinya kerusakan sel-sel beta pada pankreas (ADA, 2009)
lp-hiperhlikemia.azam.bloggespot
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Kadar gula darah sewaktu melebihi angka 200 mg/dl atau kadar gula darah puasa melebihi 126
mg/dl.
2. Poliuria (banyak dan sering kencing)
3. Polipagia (banyak makan)
4. Polidipsi (banyak minum)
5. Kelemahan tubuh, lesu cepat lelah tidak bertenaga
6. Berat badan menurun
7. Rasa kesemutan, karena iritasi (perangsangan) pada serabut-serabut saraf
8. Infeksi saluran kencing
9. glukosuria
10. Infeksi yang sukar sembuh (ADA, 2009)
D. PATOFISIOLOGI
Hiperglikemia timbul akibat berkurangnya insulin sehingga glukosa darah tidak dapat masuk ke sel-sel
otot, jaringan adipose atau hepar. Dalam keadaan normal kira-kira 50% glukosa yang dimakan
terganggu, glukosa tidak dapat masuk ke sel sehingga energi terutama diperoleh dari metabolisme
protein dan lemak. Lipolisis bertambah dan lipogenesis terhambat, akibatnya dalam jaringan banyak
tertimbun asetil KoA (zat yang penting pada siklus asam sitrat dan prekusor utama dari lipid dan steroid,
terbentuk dengan cara menggabungkan gugus asetil pada koenzim A selama oksidasi karbohidrat, asam
lemak atau asam-asam amino), dan senyawa ini akan banyak diubah menjadi zat keton karena
terhambatnya siklus TCA (Tricarboxylic Acid Kreb’s Cycle). Zat keton sebenarnya merupakan sumber
energi yang berguna terutama pada saat puasa. Metabolisme zat keton pada pasien DM meningkat,
karena jumlahnya yang terbentuk lebih banyak daripada yang dimetabolisme. Keadaan ini disebut
ketoasidosis yang ditandai dengan nafas yang cepat dan dalam disertai adanya bau aseton (Tjay, 2007).
E. KOMPLIKASI
1. Komplikasi akut
a. Hipoglikemia/koma hipoglikemia
2. Hipoglikemik adalah kadar gula yang rendah kadar gula normal 60-100 mg%.
b. Sindrom hiperglikemik hiperosmolar non ketotik (HHNC/HONK)
c. Ketoasidosis Diabetic (KAD)
3. 2. Komplikasi kronik
a. Makrovaskular (penyakit pembuluh darah besar), mengenai sirkulasi koroner, vaskuler perifer
dan vaskuler serebral
b. Mikrovaskuler (penyakit pembuluh darah kecil), mengenai mata (retinopati), dan ginjal
(nefropati). Kontrol kadar glukosa darah untuk memperlambat atau menunda awitan baik komplikasi
mikrovaskuler maupun makrovaskuler
c. Penyakit neuropati, mengenai saraf sensorik-motorik dan autonomi serta menunjang masalah
seperti impotensi dan ulkus pada kaki
d. Rentan infeksi, seperti tuberkolosis paru dan infeksi saluran kemih
e. Ulkus/ gangren/ kaki diabetik (Mansjoer dkk, 2007)
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Glukosa darah sewaktu
2. Kadar glukosa darah puasa
3. Tes toleransi glukosa
Biasanya, tes ini dianjurkan untuk pasien yang menunjukkan kadar glukosa darah meningkat di bawah
kondisi stress.
Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)
G. PENATALAKSANAAN
Tujuan utama terapi hiperglikemia adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa
darah dan upaya mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropati.
Ada 4 komponen dalam penatalaksanaan hiperglikemia :
1. Diet
a. Komposisi makanan :
Karbohidrat = 60 % – 70 %
Protein = 10 % – 15 %
Lemak = 20 % – 25 %
b. Jumlah kalori perhari
1) Antara 1100 -2300 kkal
2) Kebutuhan kalori basal :
laki – laki : 30 kkal / kg BB
Perempuan : 25 kkal / kg BB
2. Latihan jasmani
Manfaat latihan jasmani :
a. Menurunkan kadar glukosa darah mengurangi resitensi insulin, meningkatkan sensitivitas insulin).
b. Menurunkan berat badan.
c. Mencgah kegemukan.
d. Mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi aterogenik, gangguan lipid darah, peningkatan
tekanan darah, hiperkoagulasi darah.
3. Penyuluhan
Dilakukan pada kelompok resiko tinggi :
a. Umur diatas 45 tahun.
b. Kegemukan lebih dari 120 % BB idaman atau IMT > 27 kg/m.
c. Hipertensi > 140 / 90 mmHg.
d. Riwayat keluarga DM.
e. Dislipidemia, HDL 250 mg/dl.
f. Parah TGT atau GPPT ( TGT : > 140 mg/dl – 2200 mg/dl), glukosa plasma puasa derange / GPPT : >
100 mg/dl dan < 126 mg/dl)
4. Medis (obat hipoglikemi)
a. Obat hipoglikemi oral :
1) Sulfoniluria : Glibenglamida, glikosit, gliguidon, glimeperide, glipizid.
2) Biguanid ( metformin )
3) Hon su insulin secretagogue ( repakglinide, natliglinide )
4) Inhibitor glucosidase
5) Tiosolidinedlones
b. Insulin
1) Insulin reaksi pendek disebut juga sebagai clear insulin, adalah jenis obat insulin yang memiliki
sifat transparan dan mulai bekerja dalam tubuh dalam waktu 30 menit sejak dimasukan kedalam tubuh.
Obat insulin ini bekerja secara maksimal selama 1 sampai 3 jam dalam aliran darah penderita, dan
segera menghilang setelah 6 sampai 8 jam kemudian.
2) Insulin reaksi panjang, merupakan jenis yang mulai bekerja 1 sampai 2 jam setelah disuntikan
kedalam tubuh seseorang. Tetapi obat ini tidak memiliki reaksi puncak, sehingga ia bekerja secara stabil
dalam waktu yang lama yaitu 24 sampai 36 jam didalam tubuh penderita, contohnya lavemir dan lantus.
3) Jenis insulin reaksi menengah adalah insulin yang mulai efektif bekerja menurunkan kadar gula
darah sejak 1 sampai 2 jam setelah disuntikan kedalam tubuh. Obat ini bekerja secara maksimal selama
6 sampai 10 jam, dan berakhir setelah 10 sampai 16 jam setelahnya. Contohnya humulin m3, hypurin,
dan insuman.
4) Insulin reaksi cepat yang bekerja 5 sampai 15 menit setelah masuk kedalam tubuh. Ia memiliki
tingkat reaksi maksimal selama 30 sampai 90 menit, dan pengaruhnya akan segera menghilanhg setelah
3 sampai 5 jam setelahnya, contohnya lispro, actrapid, novorapid dan velosulin.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola napas (00032)
2. Penurunan curah jantung (00029)
3. Hipertermia (00007)
4. Resiko ketidakstabilan kadar glyukosa darah (00179)
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola napas (00032)
NOC : Status Pernapasan (0415)
NIC : Bnatuan Ventilasi (3390)
a. Monitor pernapasan dan saturasi oksigen
b. Posisikan untuk mengurangi dyspnea
c. Ajarkan teknik pernapasan
d. Mulai dan pertahankan oksigenasi tambahan
e. Inisiasi tindakan resusitasi
2. Penurunan Curah Jnatung (00029)
NOC : Kefektifan Pompa Jantung (0400)
NIC : Perawatan Jnatung : Akut (4044)
a. Monitor parameter hemodinamik
b. Monitor EKG
c. Kelola obat-obatan
d. Lakukan terapi relaksasi
3. Hipertermia (00007)
NOC : Termoregulasi (0800)
NIC : Perawatan Demam (3740)
a. Pantau suhu dan tanda vital lainnya
b. Monitor warna kulit
c. Dorong konsumsi cairan
d. Beri oksigen
e. Beri obat atau cairan IV
4. Resiko ketidakstabilan glukosa darah (00179)
NOC : Keparahan Hiperglikemia (2111)
NIC : Manajemen Hiperglikemia (2120)
a. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
b. Monitor kadar glukosa darah
c. Monitor nadi dan tekanan darah
d. Berikan insulin
e. Berikan cairan IV
f. Dorong asupan cairan oral
g. Review riwayat glukosa darah
DAFTAR PUSTAKA