Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.A


DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN DASAR: OKSIGENASI
DI RUANG ROSELA RSUD KARDINAH TEGAL
MINGGU KE-2

A. Pengkajian Identitas
1. Nama : Tn. A
2. Umur : 35 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : Wiraswaata
7. Suku Bangsa : Indonesia
8. Status Perkawinan : Kawin
9. Golongan Darah :O
10. No.CM : 819431
11. Alamat : Pakulaut 06/02, Kecamatan Tegal
Barat Kabupaten Tegal
12. Tanggal masuk : 06 Februari 2021
13. Tanggal Pengkajian : 08 Februari 2021
14. Diagnose Medis : Sups. TBC relaps
15. Gangguan Kebutuhan Dasar : Oksigenasi

B. Identitas Penanggung Jawab


1. Nama : Ny.E
2. Umur : 34 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan. : SD
6. Pekerjaan : Wiraswasta
7. Suku bangsa : Indonesia
8. Hubungan dengan pasien : istri
16. Alamat : Pakulaut 06/02, Kecamatan Tegal Barat
Kabupaten Tegal

C. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama: Batuk, sesek, dan nyeri dada sebelah kiri saat
bernafas.
2. Riwayat penyakit sekarang: Pasien mengatakan selama 2 minggu
merasakan sesak nafas, batuk yang disertai dahak, dan nyeri dada
sebelah kiri saat bernafas. Pasien di bawa ke puskesmas setempat
untuk memeriksakan diri tanggal 6 februari 2021. Di puskesmas
Kesambi, Kec. Margasari, Tegal mendapakan pemeriksaan rapid dan
mendapatkan hasil non-reaktif lalu di rujuk ke RSU kardinah melalui
IGD pada pukul 16.25 tanggal 6 februari 2021. Pada saat di IGD
pasien mendapatkan prosedur rontgen untuk melihat keadaan paru nya,
mendapatkan nebulizer, dan pemaangan O2. Hingga pada tanggal 8
februari 2021 berdasarkan hasil pengkajian mahasiswa pasien
mengeluh sesak nafas, batuk disertai sputum berwarna kehijauan, dan
nyeri dada sebelah kiri saat bernafas.
3. Riwayat penyakit dahulu: pasien mengatakan 5 tahun yang lalu
pernah menderita penyakit TBC dengan pengobatan tuntas, dan pernah
dilakukan pungsi pengeluaran cairan paru.
4. Riwayat penyakit keluarga: pasien mengatakan keluarga tidak
menderita penyakit apapun.

D. Tinjauan Persistem Head To Toe


1. Keadaan Umum : Komposmentis
2. Tanda-tanda vital
1. Tekanan darah : 110/80 mmHg
2. Nadi : 84 x/menit
3. RR : 30 x/menit
4. Suhu : 36,4 °c
3. Kulit dan kuku
Inspeksi
1. Warna Kulit : Normal, tidak ada pigmentasi berlebih,
warna merata
2. Warna Kuku : Sianosis
3. Lesi : Tidak ada
4. Pikmentasi berlebih : Tidak ada
5. Jaringan parut : Tidak ada
6. Distribusi rambut : Merata
7. Kebersihan kuku : Bersih
8. Kelainan pada kuku : Tidak ada kelainan
9. Bulla (lepuh) : Tidak ada
10. Ulkus : Tidak ada
Palpasi
1. Tekstur : Normal, lembab
2. Turgor : Elastis
3. Pitting edema : Tidak ada
4. Capilarry refil time : 1 detik
5. Suhu perifer : relatif hangat
4. Kepala
Inspeksi
1. Bentuk kepala : Mesochepal (normal)
2. Kebersihan : Cukup bersih
3. Warna rambut : Hitam
4. Kulit kepala : Bersih
5. Distribusi rambut : Merata
6. Kerontokan rambut : Tidak
7. Benjolan di kepala : Tidak ada benjolan
8. Keluhan lain : Tidak ada
Palpasi
Nyeri kepala : Tidak ada nyeri kepala
5. Mata
Inspeksi
a. Ptosis :Tidak
b. Iris : Kecoklatan
c. Konjungtiva : Anemis
d. Sklera : ikterik
e. Kornea : Jernih
f. Pupil : Isokor
g. Peradangan : Tidak ada
h. Katarak : Tidak ada
i. Ketajaman penglihatan : Baik
j. Gerak bola mata : Baik
k. Medan penglihatan : Normal
l. Alat bantu penglihatan : Tidak ada
m. Buta warna : Tidak
n. Bengkak : Tidak ada
o. Kebersihan : Bersih
p. Nyeri bola mata : Tidak ada
q. Keluhan lainnya : Tidak ada
Palpasi
Kelopak mata : Tidak nyeri

6. Telinga
Inspeksi
a. Bentuk telinga : Normal
b. Lesi : Tidak ada
c. Peradangan : Tidak ada
d. Kebersihan telinga : Cukup Bersih
e. Kebersihan lubang telinga : Bersih
f. Membran timpani : Normal
g. Tes arloji : Baik
h. Tes bisikan bilangan : Baik
Palpasi
a. Daun telinga : Normal, simetris dan tidak ada kelainan
b. Prosesu masteidous : Normal, tidak ada massa, tidak ada nyeri
tekan
7. Hidung dan sinus
Inspeksi
a. Bentuk : Normal
b. Warna kulit : Normal, tidak ada pigmentasi berlebih,
kulit merata
c. Bentuk : Normal
d. Peradangan : Tidak ada
e. Fungsi penciuman : Baik
Palpasi
a. Mobilitas sputum hidung : Tidak ada
b. Sinusitis : Tidak ada
8. Mulut dan tenggorokan
Inspeksi
a. Warna bibir : Pucat
b. Mukosa : Kering
c. Kebersihan gigi : Cukup bersih
d. Gigi berlubang : Tidak ada
e. Gusi berdarah : Tidak ada
f. Pembesaran tonsil : Tidak ada
g. Fungsi pengecapan : Baik
h. Temuan yang lain : Pasien mengatakan mengalami kesulitan
menelan karena sesak nafas, terdapat sputum menyebabkan pasien
tidak nafsu makan
9. Leher
Inspeksi
a. Kesimetrisan leher : Simetris
Palpasi
a. Kaku kuduk : Tidak
b. Kelenjar limfe : Tidak ada
c. Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada
10. Payudara
a. Bentuk : Normal
b. Kesimetrisan : Simetris
c. Benjolan : Tidak ada

11. Dada dan tulang belakang


a. Bentuk dada : Simetris
b. Kelainan bentuk dada : Tidak ada
c. Kelainan tulang belakang : Tidak ada
12. Pernafasan
Inspeksi
a. Pengembangan dada : Simetris
b. Pernafasan : Cepat
c. Retraksi intercosta : Ya
d. Nafas cuping hidung : Ya
Palpasi
a. Taktir fremitus : Suara paru lebih nyaring daripada kiri
b. Pengembangan dada : Relative sejajar
Perkusi : Paru kanan sonor, paru kiri lebih redup
Auskultasi : Bronchovesikuler
a. Suara tambahan : Ronchi
b. Temuan keluhan lain : -
13. Kardiovaskuler
Inspeksi
Titik impuls maksimal : Tampak titik impuls maksimal
Palpasi
a. Iktus kordis : denyut terasa
b. Nadi perifer : Teraba
Perkusi
Batas jantung : Normal
Auskultasi
a. Bunyi jantung: Lup-dup
b. Keluhan lain : Tidak ada
14. Gastrointestinal
Inspeksi bentuk abdomen: Normal
Auskultasi : Peristaltik normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
15. SSP (N I - XII)
a. Olfaktori : Tidak ada gangguan saraf penciuman
b. Optikus. : Tidak ada gangguan saraf penglihatan
c. Okulomotorius. : Tidak ada gangguan saraf gerak pupil
d. Throklear : Tidak ada gangguan saraf gerakan mata
atas bawah
e. Trigeminus. : Tidak ada gangguan saraf trigeminus
f. Abdusen. : Tidak ada gangguan saraf abdusen
g. Facialis. : Tidak ada gangguan saraf facialis
h. Auditori. : Tidak ada gangguan auditori
i. Glosofaringeal. : Tidak ada gangguan glosofaringeal
j. Vagus. : Tidak ada gangguan saraf vagus
k. Aksesorius. : Tidak ada gangguan saraf akserius
l. Hipoglosu : Tidak ada gangguan hipoglosu
16. Sistem endokrin
a. Pembesaran tyroid : Tidak ada
b. Riwayat penyakit metabolik : Tidak ada
c. Keluhan lain : Tidak ada
17. Genitalia dan anal
a. Kebersihan : Bersih
b. Hemoroid : Tidak ada
c. Hernia : Tidak ada
d. Bau : Tidak ada

E. Pola Aktivitas Sehari-hari


No Jenis Pengkajian Dirumah Di Rumah Sakit
.
1. Pola Nutrisi
a. Makan
1) Frekuensi 3x sehari 2x sehari
2) Jenis Nasi sebagai Nasi Putih lunak,
karbohidrat, lauk lauk tinggi protein,
protein nabati dan sayur, buah
hewani, sayur
3) Porsi 1 porsi habis Setengah porsi dari
makan yang
diberikan
4) Cara Mandiri Mandiri
5) Keluhan Tidak ada Kesulitan menelan
makanan karena
sesak nafas.
b. Minum
1) Frekuensi 7 gelas sehari 5 gelas perhari
2) Jenis Air putih Air putih
3) Cara Mandiri Mandiri
4) Keluhan Tidak ada Tidak ada
2. Pola Eliminasi
a. BAB
1) Frekuensi 1x Sehari 1x Sehari
2) Konsistensi Lunak Lunak
3) Warna Keclokatan Kecoklatan
4) Bau Khas feses Khas feses
5) Cara Mandiri Mandiri
6) Gangguan Tidak ada Tidak ada
BAB
7) Keluhan Lain Tidak Ada Tidak Ada
b. BAK
1) Frekuensi 7-8x Sehari 7-6x Sehari
2) Warna Kuning Keruh Kuning keruh
3) Bau Khas urin Khas urin
4) Cara Mandiri Mandiri
5) Gangguan Tidak ada Tidak ada
6) Keluhan lain Tidak ada Tidak ada
3. Pola Istirahat Tidur
Jumlah waktu tidur >6 jam >6 jam
Gangguan tidur Tidak ada gangguan Tidak ada
gangguan
Keluhan lainnya Tidak ada Tidak ada
4. Personal Hygiene
Mandi 2x Sehari 2x Sehari (seka)
Gosok gigi 2x Sehari 1x Sehari
Ganti pakaian 2x Sehari 1x Sehari
5. Aktifitas latihan
Kegiatan produktif yang Pasien mengatakan Pasien mengatakan
dilakukan biasa melakukan dalam melakukan
kegiatan sehari-hari aktivitas mandiri
secara mandiri. hanya sedikit di
bantu.

F. Data Psikologis, Sosial dan Spiritual


1. Data Psikologis
Pasien mengatakan tidak ada gangguan psikologis.
2. Data Sosial
Klien mengatakan selama di rumah sakit hubungan sosialnya baik,
hubungan dengan keluarga baik dan tetap berkomunikasi dengan
teman dan keluarga.
3. Data Spiritual
Klien beragama islam, dan tetap menjalankan sholat di ruang
perawatan.

G. Data Penunjang
No Pemeriksaan Hasil Nilai normal Meningkat/Menurun
1. Hb 15,7 14-18 g/dL Normal
2. Leukosit 16,3 4,4-11,2 Meningkat
3. LED - - -
4. Trombosit 202 150-521 Normal
5. Hematokrit 43 42-52 Normal
6. Kadar gula - - -
7. Ureum - - -
8. Creatinin 2,3 0,7 mg/dl-1,3 Meningkat
9. SGPT 22,2 <35 Normal
10. Lainnya - - -

H. Terapi / Obat
No Nama obat Dosis Rute kegunaan
. pemberian
1. Nebulizer 1 ampul O2 Bronkodilator
Combivent 3x1 hari (membuka saluran
nafas) untuk
mengatasi sesak nafas
2. Levofloxacin 500 gr/hari Topikal Antibiotik (quinolone)
untuk bakteri
(pneumonia
3. Methilprednisolon 62,5 ml Oral Antiradang

4. ranitidine 2x1 hari Menekan sekresi asam


lambung
5. Codein 3x1/ hari Analgesic golongan
opioid, bisa juga untuk
meringankan gejala
batuk
6. Salbutamol 2 mg Bronkodilator
2x1/hari
7. Alprazolam 0,5 Obat penenang untuk
mg(malam) mengatasi kesemasan
dan panik
8. Curcuma 3x1 Suplemen untuk
menaikan nafsu makan
9. Asam mefenamat 3x1 Oral Analgesic oral
10. Tes TCM Prosedur pemeriksaan
TB paru dengan
metode real time
polymerase chart
reactive assay (RT-
PCR) menggunakan
metode molekuler.

I. ANALISIS DATA
No Data Fokus Masalah Keperawatan Etiologi
1. DO: Bersihan jalan nafas tidak Sekresi yang
1. Klien sesak nafas efektif (D.0001). tertahan.
(dispneau).
2. Sianosis (Nampak pada Microbacterium
kuku jari klien nampak tuberkulosa
kebiruan).
3. Batuk tidak Peradangan
efektif/klien tidak
mampu batuk secara Mediator kimia
efektif.
4. Terdapat sputum Pertahanan primer tidak
berlebih dijalan nafas adekuat
klien.
5. Suara nafas tambahan Pembentukan tuberkel
ronkhi.
6. RR :30x/menit Produksi sputum berlebih
7. Adanya ekspirasi
memanjang. Sputum kental
DS: menghalangi jalan nafas
1. Klien mengatakan
sesak nafas dan batuk. Bersihan jalan nafas tidak
2. Klien mengatakan saat efektif
batuk terdapat dahak
kental yang sulit keluar
berwarna kehijauan.
3. Klien mengatakan
ketika tidur terlentang
(posisi supine) merasa
sesak.
2. DO: Deficit nutrisi (D.0019) Kuangnya asupan
1. Klien nampak kurus. makanan
2. IMT:BB/TB(cm) Infeksi tuberculosis
kuadrat
45/1,6 kuadrat Peradangan
45/2,56
17,5 (underweight). Mediator kimia
3. Membrane mukosa
pucat. Ditransfer ke medulla
4. Mukosa bibir kering. spinalis
5. Konjungtiva anemis.
DS: Efek pada GI
1. Klien mengatakan sulit
menelan makanan Produksi mucus
karena sesak nafas.
2. Klien mengatakan Sesak
nafsu makan menurun.
3. Klien mengatakan Anoreksia
makan hanya 2x sehari
dan hanya Kurangnya asupan
menghabiskan ½ porsi makanan
makan.
Deficit nutrisi

J. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan.
2. Deficit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan.

K. INTERVENSI KEPERAWATAN
Dignosa
No Tujuan Intervensi
keperawatan
1 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Napas
tidak efektif keperawatan selama 2x24 jam (I.01011)
(D.0001). diharapkan bersihan jalan nafas pada Observasi:
pasien meningkat dengan kriteria 1. Monitor pola napas
hasil : Bersihan Jalan Nafas (D.0001) (frekuensi, kedalaman,
Indikator Sblm Sesudah usaha napas).
-batuk efektif 2 3
-produksi 2. Monitor bunyi napas
2 3
sputum tambahan (mis.ronkhi,
-dispneau 2 3
-sianosis wheezing, mengi,
-frekuensi
napas
2 4 gurgling).
3. Monitor sputum (jumlah,
warn, aroma)
Keterangan :
1 = Menurun Terapeutik:
2 = Cukup menurun 1. Pertahankan kepatenan
3 = Sedang jalan napas.
4 = Cukup meningkat 2. Posisikan semo
5 = Meningkat fowler/fowler
3. Berikan oksigen.
1 = memburuk 4. Lakukan fisioterapi dada.
2 = cukup memburuk Edukasi:
3 = sedang 1. Ajarkan teknik batuk
4 = cukup membaik efektif
5 = membaik 2. Anjurkan asupan cairan
2000ml/hari.
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator,ekspektoran,
mukolitik.

Latihan Batuk Efektif (I.01006)


Observasi:
1. Identifikasi kemampuan
batuk.
2. Monitor adanya retensi
sputum.
Terapeutik:
1. Atur posisi semi fowler
atau fowler.
2. Pasang perlak dan bengkok
di pangkuan pasien.
3. Buang sekret pada tempat
sputum.
Edukasi:
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif.
2. Anjurkan tarik napas dalam
melalui hidung selama 4
detik, ditahan selama 2
detik,kemudian keluarkan
dari mulut dengan bibir
mencucu (dibulatkan)
selama 8 detik.
3. Anjurkan mengulang tarik
napas dalam hingga 3 detik.
4. Anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah tarik
napas dalam yang ke-3
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian
mukolitik atau ekspektoran jika
perlu.
2 Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi (I.03119)
Deficit nutrisi
keperawatan selama 2x24 jam Observasi:
(D.0019)
diharapkan masalah deficit nutrisi 1. Identifikasi status nutrisi.
yang dialami pasien dapat membaik 2. Monitor asupan makanan.
dengan kriteria hasil : Status Nutrisi 3. Monitor berat badan
(L.03030) Terapeutik:
Indikator Sblm Sesudah 1. Berikan makanan tinggi
-porsi makanan 2 3
yang karbohidrat dan protein.
dihabiskan 2. Berikan suplemen makanan.
-berat badan 2 3
-IMT 2 3 3. Berikan makanan tinggi
-frekuensi 2 3
makan
serat untuk mencegah
-nafsu makan 2 3 konstipasi.
-membran 3 4
mukosa Edukasi:
1. Anjurkan posisi duduk

Keterangan : 2. Ajarkan diet yang

1 = Menurun diprogramkan (diet tinggi

2 = Cukup menurun protein).

3 = Sedang Kolaborasi:

4 = Cukup meningkat 1. Kolaborasi dengan ahli gizi

5 = Meningkat untuk menentukan jumlah


kalori dan jenis nutrien yang
1 = meningkat
dibutuhkan.
2 = cukup meningkat
2. Kolaborasi pemberian
3 = sedang
medikasi sebelum makan
4 = cukup menurun
(mis.nyeri, antiemetik).
5 = menurun

Edukasi Diet (I.12369)


1 = memburuk
Observasi:
2 = cukup memburuk
1. Identifikasi kemampuan
3 = sedang
pasien dan keluarga
4 = cukup membaik
menerima informasi.
5 = membaik
2. Identifikasi tingkat
pengetahuan saat ini.
3. Identifikasi kebiasaan pola
makan saat ini dan masa
lalu.
Terapeutik:
1. Persiapkan materi, media,
alat peraga.
2. Jadwalkan waktu yang tepat
untuk melakukan
pendidikan kesehatan.
Edukasi:
1. Jelaskan tujuan kepatuhan
diet terhadap kesehatan.
2. Anjurkan mengganti bahan
makanan yang sesuai
dengan diet yang di
programkan.
3. Ajarkan cara merencanakan
makanan sesuai program.
4. Rekomendasikan resep
makanan yang sesuai
program.
Kolaborasi:
Rujuk ke ahli gizi dan sertakan
keluarga.
1. Implementasi

Hari / No. Implementasi Respon Pasien


TTD
tanggal Dx
Selasa,09/02/2 1 Memonitor pola S : klien mengeluh sesak
1 nafas
napas
09.00
O:
(frekuensi,
1. RR : 30x/menit
kedalaman,
2. Kedalaman : dangka
usaha napas).
3. Terdapat retraksi
.
dinding dada.
4. Napas cuping hidung.
1 Memonitor S : klien mengatakan
sesak nafas dan terdapat
bunyi napas
09.10 sekret di saluran nafas yg
tambahan tertahan.
(mis.ronkhi, O: terdapat suara ronkhi
pada hasil auskultasi paru.
wheezing,
mengi,
gurgling).

1 Memonitor S : klien mengatakan


11.00 sputum (jumlah, batuk, sesak
warna, aroma) napas,dan merasa ada
sekret yang tertahan.
O: tampak sputum
berwarna hijau dengan
konsistensi yang
kental.
1 Memberikan S: klien mengatakan sesak
nafas apabila posisi supine
13.00 posisi semi (tidur terlentang) dan
fowler/fowler mengatakan merasa lebih
baik saat posisi semi
fowler.
O:
1. Diberikan posisi semi
fowler.
2. Klien nampak rileks

09.00 1 Memberikan S : Pasien mengatakan


terapi 02 merasa lebih lega
(masker menggunakan 02
sungkup 8 dibandingkan tidak.
lt/mnt) O:
1. Sesak berkurang.
2. RR: 26x/mnt.
3. Wajah lebih rileks.
4. Retraksi dinding dada
berkurang.
5. Napas cuping hidung
masih.
13.05 1 Memberikan S: pasien mengatakan
bronkodilator merasa lebih lega dan
(Combivent 3x1 sesak berkurang setelah di
ampul) sesuai berikan nebulizer
advice dokter. combivent.
O:
1. Sesak berkurang.
2. RR: 25x/mnt.
3. Wajah lebih rileks.
4. Retraksi dinding dada
berkurang.
5. Napas cuping hidung
berkurang.
Selasa, 2 Mengidentifikasi S: klien mengatakan nafsu
09/02/21
status nutrisi. makan berkurang, tidak
Pukul 13.30
. mampu menelan karena
. sesak dan batuk
O:
1. Nampak klien makan
½ porsi makan.
2. IMT underweight =
17.5.
3. Konjungtiva anemis.
4. Lemah.
5. Nampak kurus.
2 Memonitor S: klien mengatakan
13.40 asupan makanan makan habis ½ porsi,
mengeluh tidak nafsu
makan.
O: nampak klien tidak
menghabiskan makan,
nampak kurus, IMT
underweight, anemis.

2 Memonitor berat S:-


13.30 badan O:
1. BB = 45 kg
2. IMT = 17,5
(underweight)
12.00 2 memberikan S : klien mengatakan
suplemen masih tidak nafsu makan
makanan O: IMT 17,4 (underweight)
(curcuma 3x1)

1 Batuk Efektif S: klien mengatakan belum


Rabu, Mengidentifikas tau cara melakukan batuk
10/02/21
08.00 i kemampuan efektof
batuk. O: adanya sekret yang
tertahan.

1 Mememonitor S:klien mengatakan


08.05 adanya retensi mengeluh batuk dan
sputum. terdapat sputum yg
tertahan yang sulit
dikeluarkan.
O:
1. Klien batuk
2. Auskultasi patu ronchi
1 mengatur posisi S : klien mengatakan sesak
08.10 semi fowler napas berkurang saat
atau fowler. diberikan posisi semi
fowler.
O:
1. RR 24x/mnt
2. Retraksi dinding dada
berkurang.
1 Memberikan S : Pasien mengatakan
batuk efektif perutnya sedikit
09.00
pada klien mengempis.
O: Pasien terlihat
kesakitan.

1 Kolaborasi S: klien mengatakan lebih


12.00 pemberian lega nafasnya setelah di
nebulizer nebu.
( combivent i O:
amp) 1. RR; 24x/mnt
2. Retraksi dinding dada
berkurang
3. Nafas cuping hidung
berkurang.
Rabu, 2 Mengidentifikasi S : Pasien mengatakan belu
10/02/21
kemampuan terlalu paham mengenai
13.00
pasien dan terapi diet yang di
keluarga programkan.
menerima O: klien menghabiskan ½
informasi. porsi makan.
Edukasi:

2 Mengidentifikasi S: klien mengatakan


kebiasaan pola terdapat peredaan pola
13.05
makan saat ini makan saat sebelum dan
dan masa lalu. sesudah hospitalisasi.
Sebelum hospitalisasi
makan 3x sehari 1 porsi
habis, saat hospitalisasi
makan 2x sehari ½ porsi.
O: IMT+ 17,5
(underweight.

2 Memberikan S: Pasien mengatakan


edukasi mengerti materi yang
13.15
mengenai disampaikan dan akan
program diet mematuhiprogram diet
(diet tinggi kalori yang sudah di rencanakan.
dan protei) O: Pasien terlihat
memperhatikan.
2. Evaluasi

Hari/ No.
Catatan Perkembangan Paraf
Tgl Dx
Selasa, 1 S: Pasien mengatakan masih merasa
09/02/21 sesak nafas dan ada batuk dengan
sputum yang kental dan sulit keluar.
14.00 O:
1. RR: 24x/mnt
2. Napas cuping hidung masih
3. Retraksi dinding dada berkurang
4. Sputum masih
5. Auskultasi ronchi

A: Masalah teratasi sebagian.


Indikator Sblm Sesudah
-batuk efektif 2 2
-produksi 2 2
sputum
-dispneau 2 2
-sianosis
-frekuensi
napas
2 3
(sedang
)

P:
1. Lanjutkan intervensi yang sudah disusun
(manajemen jalan nafas)
2. Ajarkan teknik batuk efektif unutk
mengatasi sputum tertahan.
14.00 2 S : klien mengatakan belum nafsu makan,
masih menghabiskan ½ porsi makan.
O:
1. Terlihat klien menghabiskan ½ pori
makan
2. IMT +underweight 17,5
3. Frekuensi makan 2x/hari
4. Membran mukosa kering

A: Masalah belum teratasi


Indikator Sblm Sesudah
-porsi makanan 2 2
yang
dihabiskan
-berat badan 2 2
-IMT 2 2
-frekuensi 2 2
makan
-nafsu makan 2 2
-membran 3 3
mukosa

P : lanjutkan intervensi dan berikan edukasi


mengenai program diet (diet tinggi
karbohidrat tinggi protein).
Rabu, 1 S: klien mengatakan setelah dilakukan
10/02/2 pemberian nebulizer dan batuk efektif
1 pukul merasakan adanya perbedaan dalam
14.00 kualitas oksigenasinya.
O:
1. RR:24x/mnt
2. Nafas cuping hidung (-)
3. Batuk efektif (+)
4. Produksi sputum (-)
5. Dispneau berkurang

A: Masalah teratasi.
Indikator Sblm Sesudah
-batuk efektif 2 3
-produksi 2 3
sputum
-dispneau 2 2
-sianosis
-frekuensi
2 3
napas
(sedang
)

P : tetap lanjutkan intervensi, tunggu advice


dokter.
2 S : klien mengatakan nafsu makan perlahan
membaik, klien mengatakan mencoba untuk
14.00 meningkatkan frekuensi makan.
O:
1. Nampak klien makan ¾ porsi
2. Mengonsumsi tinggi karbo dan protein
3. Mukosa lembab

A: Masalah teratasi sebagian.


Indikator Sblm Sesudah
-porsi makanan 2 2
yang
dihabiskan
-berat badan 2 2
-IMT 2 2
-frekuensi 2 3
makan
-nafsu makan 2 3
-membran 3 4
mukosa

P :lanjutkan intervensi, motivasi klien


meningkatkan kepatuhan program diet
dan kolaborasi dengan ahli gizi
mengenai pilihan sumber protein dan
karbohidrat untuk menunjang diet.

Anda mungkin juga menyukai