Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

KEPERAWATAN GERONTIK
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN
GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN (DIABETES
MILLITUS)

Disusun Oleh :
Kelompok 21 / 7A
1. Arifatul Fitria (1130016065)
2. Wahyu Dian Islami (1130016152)

Fasilitator :
Farida Umamah, S,Kep,Ns,M.Kep.

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKILTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2019
KATA PEN
BAB 3
KASUS

Tahun lalu Ny.S dibawa periksa ke puskesmas karena Ny S sering


mengeluh haus, banyak minum, sering kencing serta banyak makan tapi
merasa lemas. Ny. S juga sering mengeluh kesemutan di bagian kaki,
setelah dilakukan pengecekan gula darah didapatkan hasil 234 mg/dl dan
didiagnosa DM. Ny. S tidak bisa kontrol teratur ke puskesmas karena yang
mengantarkan tidak ada dan keterbatasan biaya. Tn K bekerja sebagai guru
honorer sedangkan isterinya bekerja sebagai buruh sawah. Pada tanggal 5
November 2019 Ny.S dibawa kembali ke Rumah Sakit, dirumah sakit
dilakukan pengkajian Ny S terlihat tidak memakan sandal, lemas, badan
gemuk BB 70 kg, TB 150 cm, TD 110/80 mmHg, Nadi 87 x/menit, RR 24
x/menit dan GDS 240 mg/dl.

A. Pengkajian
1. Identitas  Umum
Identitas  Klien
Nama : Ny. S
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin           : Peremuan  
Status                    : Single Parent
Agama                  : Islam                                
Suku                    : Jawa
Pendidikan                     : Tidak Sekolah
Alamat                                       : Ambarawa
Pekerjaan/Riwayat pekerjaan     : Tidak bekerja              
Diagnosa Medis / Masalah KDM: Diabetes Militus
Identitas   Penanggungjawab
Nama : Tn. K
Umur                            : 49 Tahun
Jenis kelamin             : Laki-laki
Alamat                         : Ambarawa
Hub dengan klien        : Anak
Keluhan  Utama
Ny. A mengatakan lemas dan kaki kesemutan.
Riwayat  Kesehatan  Sekarang
Keluarga mengatakan sekitar 1 tahun yang lalu, Ny.S dibawa periksa ke
Puskesmas karena Ny S sering mengeluh haus, banyak minum, sering
kencing serta banyak makan tapi merasa lemas. Ny. S juga sering
mengeluh kesemutan di bagian kaki, setelah dilakukan pengecekan gula
darah didapatkan hasil 234 mg/dl dan didiagnosa DM. Ny. S tidak bisa
kontrol teratur ke puskesmas karena yang mengantarkan tidak ada dan
keterbatasan biaya. Tn K bekerja sebagai guru honorer sedangkan
isterinya bekerja sebagai buruh sawah. Pada tanggal 5 November 2019
dilakukan pengkajian Ny S terlihat lemas, badan gemuk BB 70 kg, TB
150 cm, TD 110/80 mmHg, Nadi 87 x/menit, RR 24 x/menit dan GDS
240 mg/dl.
Riwayat  Kesehatan Dahulu
Keluarga mengatakan Ny. S pernah sakit gula.(DM).
Riwayat  Kesehatan  Keluarga
Keluarga Ny. S megatakan tidak tahu.
Riwayat/Keadaan Psikososial
Bahasa yang digunakan :Bahasa Indonesia dan Bahasa
Jawa
Persepsi klien tentang penyakitnya :klien mengatakan sering
kesemutan
Keadaan emosi :emosi klien labil
Daya adaptasi :klien mengalami kenaikan kadar
gula darah
Mekanisme pertahanan diri :klien memiliki pertahanan diri
yang tidak efektif
Riwayat Istirahat
Merasa lelah.
Siang/malam : susah tidur, gelisah dan kesemutan
Eliminasi
BAK : > 3x sehari
BAB : 1x sehari
Hygene
Ny. S terlihat rapi dan bersih, rambut kotor dan sudah bewarna
putih/beruban, kuku tangan bersih dan sudah dipotong pendek, pakaian
tampak bersih. Kebiasaan mandi 2 kali sehari, kebiasaan mencuci
rambut 2 hari sekali dan menggunakan shampoo.

2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Tingkat kesadaran : Compos Mentis
2) GCS : Eye : 4, Verbal : 5, Motorik : 6
3) TTV : TD : 110/80 mmHg,
HR : 87x/menit,
RR : 24x/menit,
Suhu : 36,8C
4) BB dan TB : 70 Kg dan 150 cm
5) Bagaimana postur tulang belakang lansia :
(1) Tegap (2) Kifosis (3) Skoliosis (4) Lordosis
6) Keluhan : merasa kesemutan dikaki
b. Indeks Massa Tubuh
1) Berat Badan (kg) : 70 Kg
2) BMI :
BB 70 70
2 = 2 = = 31.11
TB 1,50 2,25
c. Head To Toe
1) Kulit dan kuku
Inspeksi
a. Warna kulit : Sawo matang, kuku tidak sianosis
b. Lesi : Tidak ada
c. Pikmentasi berlebih : Tidak
d. Jaringan parut : Ada keriput
e. Distribusi rambut : Bagus, sudah beruban
f. Kebersihan kuku : Bersih
g. Kelainan pada kuku : Tidak ada
h. Bulla (lepuh) : Tidak ada
i. Ulkus : Tidak ada
Palpasi
a. Tekstur : Masih bagus
b. Turgor : Elastis berkurang
c. Pitting edema : Tidak ada
d. Capilarry refill time : < 2 detik
e. Suhu perifer : 36,8°C, teraba hangat
2) Kepala
Inspeksi
a. Bentuk kepala : Mesochepal
b. Kebersihan : Bersih
c. Warna rambut : Sudah beruban
d. Kulit kepala : Bersih
e. Distribusi rambut : Bagus dan merata
f. Kerontokan rambut : Ada Sedikit
g. Benjolan dikepala : Tidak
h. Temuan /keluhan lain : Tidak ada
Palpasi
a. Nyeri kepala : Tidak
b. Temuan /keluhan lain : Tidak ada
3) Mata
Inspeksi
a. Ptosis : Tidak
b. Iris : kecoklatan
c. Konjungtiva : Merah muda, Tidak anemis
d. Sklera : Putih, tidak ikterik
e. Kornea : Jernih
f. Pupil : Isokor
g. Peradangan : Tidak
h. Katarak : Tidak
i. Ketajaman Penglihatan : Berkurang
j. Gerak bola mata : Normal
k. Medan penglihatan : Bagus
l. Alat bantu penglihatan : tidak memakai
m. Buta warna : Tidak
n. Temuan /keluhan lain : Tidak ada
Palpasi
a. Kelopak mata : Tidak nyeri
b. Temuan/keluhan lain : Tidak ada
4) Telinga
Inspeksi
a. Bentuk telinga : Simetris
b. Lesi : Tidak
c. Peradangan : Tidak
d. Kebersihan telinga luar : Bersih
e. Kebersihan lubang telinga : Ada sedikit serumen telinga
f. Membran timpani : Masih utuh, normal
5) Hidung Dan Sinus
Inspeksi
a. Bentuk : Simetris
b. Warna kulit : Sawo matang
c. Lubang : Normal, bersih
d. Temuan/keluhan lainnya : Tidak ada
e. Peradangan : Tidak
f. Penciuman : Tidak terganggu
Palpasi
a. Mobilitas septum hidung : Tidak
b. Sinusitis : Tidak ada
c. Temuan/keluhan lainnya : Tidak ada
6) Mulut Dan Tenggorokan
Inspeksi
a. Warna bibir : Normal, merah kehitaman
b. Mukosa : Kering
c. Bibir pecah-pecah : Tidak ada
d. Kebersihan gigi : Bersih
e. Gigi berlubang : Tidak ada
f. Gusi berdarah : Tidak ada
g. Kebersihan lidah : Bersih
h. Pembesaran tonsil : Tidak ada
i. Temuan yang lain : Ada 2 gigi geraham yang
tanggal
7) Leher
Inspeksi
a. Kesimetrisan leher :Simetris, tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid
Palpasi
a. Kaku kuduk : Tidak ada
b. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
c. Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak
d. Temuan/keluhan lainnya : Tidak ada
8) Payudara (pada laki-laki dan perempuan)
a. Bentuk : Simetris, mengecil
b. Kesimetrisan : Sama
c. Benjolan : Tidak ada
d. Temuan /keluhan lainnya : Tidak ada
9) Dada Dan Tulang Belakang
Inspeksi
a. Bentuk dada : Normal, simetris
b. Kelainan bentuk dada : Tidak ada
c. Kelainan tulang belakang : Kifosis
d. Temuan /keluhan lainnya : Tidak ada
10) Pernafasan
Inspeksi
a. Pengembangan dada : Simetris
b. Pernafasan : RR : 24x/menit
c. Retraksi interkosta : Tidak
d. Nafas cuping hidung : Tidak
Palpasi
a. Taktil fremitus : getaran sama antara kiri dan
kanan
b. Pengembangan dada : Ada
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Terdengar Vesikuler
a. Suara tambahan : Tidak ada
b. Temuan/keluhan lainnya : Tidak ada
11) Kardiovaskuler
Inspeksi : Ictus cordis terlihat didada kiri ICS 5
lateral mediastinum
Palpasi
a. Iktus kordis : Teraba
b. Nadi perifer (sebut) : nadi teraba 87x/menit
Perkusi
a. Batas jantung : Terdengar redup pada dada kiri
Auskultasi
a. Bunyi jantung :Normal, suara Lup-Dup terdengar
jelas dan teratur
b. Temuan/keluhan lain : Tidak ada
12) Gastrointestinal
Inspeksi bentuk abdomen : Datar, tidak buncit dan tidak
distendsi
Auskultasi peristaltik usus : terdengar normal 15x/menit
Perkusi Abdomen : Tidak nyeri tekan, tidak teraba massa
Palpasi Temuan/Keluhan Lain : Tidak ada
Perkemihan
a. Waran urin : Kuning kecoklatan
b. Jumlah urin : Sekitar 900 cc/hari
c. Nyeri saat BAK : Tidak
d. Hematuria : Tidak
e. Rasa terbakar saat BAK : Tidak
f. Perasaan tidak lampias ( anyang-anyangan) : Tidak
g. Menompol : Tidak
h. Tidak bisa BAK : Tidak
i. Temuan/keluhan lain : Tidak ada
13) Muskuloskeletal
Inspeksi
a. Lesi kulit : Tidak ada
b. Tremor : Tidak
Palpasi
a. Tonus otot ekstremitas atas :Normal, berkurang
b. Tonus otot ekstremitas bawah :Normal, berkurang
c. Kekuatan ekstremitas atas :4
d. Kekuatan ekstremitas bawah :4
e. Rentang gerak :terbatas dan pelan-
pelan
f. Edema kaki : Tidak ada
g. Refleks Bisep : Kanan : + kiri : +
h. Refleks Trisep : Kanan : + kiri : +
i. Refleks Patella : Kanan : + kiri : +
j. Refleks Achilles : Kanan : + kiri : +
k. Deformitas sendi : Tidak
l. Nyeri ekstremitas : Tidak ada
m. Temuan/keluhan lain : Tidak ada
15) Sistem Endokrin
a. Pembesaran tiroid : Tidak ada
b. Riwayat penyakit metabolik : Ada DM
c. Temuan/keluhan lain : GDS 240 mg/dl, lemas, dan
gemuk.

16) Genetalia Dan Anal


a. Kebersihan :-
b. Haemoroid : Tidak ada
c. Hernia : Tidak ada
d. Kesan (bau) : Tidak ada
e. Temuan/keluhan lain : Tidak ada

3. Pengkajian Status Fungsional


Indeks Kemandirian Katz
No Aktivitas Mandiri Tergantung
1. Mandi V
Mandiri :
Bantuan hanya pada satu
bagian mandi (seperti
punggung atau ekstremitas
yang tidak mampu) atau mandi
sendiri sepenuhnya
Tergantung :
Bantuan mandi lebih dari satu
bagian tubuh, bantuan masuk
dan keluar dari bak mandi, serta
tidak mandi sendiri.
2. Berpakaian V
Mandiri :
Mengambil baju dari lemari,
memakai pakaian, melepaskan
pakaian, mengancingi/
mengikat pakaian.
Tergantung :
Tidak dapat memakai baju
sendiri atau hanya sebagaian.
3. Kekamar kecil V
Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamar
kecil kemudian membersihkan
genetalia sendiri
Tergantung :
Menerima bantuan untuk
masuk kekamar kecil dan
menggunakan pispot.
4. Berpindah V
Mandiri :
Berpindah ke dan dari tempat
tidur untukduduk, bangkit dan
kursi sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam naik atau turun
dari tempat tidur atau kursi,
tidak melakukan satu atau lebih
perpindahan
5. Kontinen V
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya
dikontrol sendiri.
Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total;
penggunaan kateter, pispot,
enema dan pembalut (pempres)
6. Makan V
Mandiri :
Mengambil makanaan dari
piring dan menyuapinnya
sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam hal mengambil
makanana dari piring dan
menyuapinya, tidak makan
sama sekali, dan makan
parenteral (NGT)
Keterangan :
Beri tanda ( v ) pada point yang sesuai kondisi klien
Analisis Hasil :
Nilai G : Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.

4. Pengkajian Status Mental Klien


1) Identifikasi tingkat intelektual dengan SPMSQ (Short
Portable Mental Status Quesioner)
Instruksi :
Catat Jumlah Kesalahan Total.
No Pertanyaan Benar Salah
.
1. Tanggal berapa hari ini ? v
2. Hari apa sekarang ? v
3. Apa nama tempat ini ? v
4. Dimana alamat anda ? v
5. Berapa umur anda ? v
6. Kapan anda lahir (minimal tahun v
lahir) ?
7. Siapa presiden Indonesia sekarang ? v
8. Siapa presiden Indonesia sebelumnnya ? v
9. Siapa nama ibu anda ? v
10. Berapa 20-3 ? tetapi pengurangan 3 dari V
setiap angka baru, semua secara
menurun berurutan.
Jumlah 7 3
Interpretasi / kesimpulan : dari hasil pengkajian didapatkan
score salah 3, termasuk dalam kategori gangguan ringan.
2) Identifikasi Aspek Kognitif dari Fungsi Mental dengan
Menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)
Aspek Nilai Nilai
No Kriteria
Kognitif Maks klien
1. Orientasi 5 3 Menyebutkan dg
benar
√ Tahun
 Musim
 Tanggal
√ Hari
√ Bulan
Orientasi 5 3 Dimana kita
sekarang
√ Negara Indonesia
√ Provinsi Jawa
Tengah
√ KabDemak
 Panti
Werdha...
 Wisma
2. Registrasi 3 3 Sebutkan 3 objek
(oleh pemeriksaan)
1 detik untuk
mengatakan
masing – masing
objek. Kemudian
tanyakan kepada
klien ketiga objek
tadi (untuk
disebutkan)
√ Obyek 1 : Rumah
Sakit
√ Obyek 2 : Apotik
√ Obyek 3 : Pasar
3. Perhatian 5 1 Minta klien untuk
dan memulai dari angka
kalkulasi 100 kemudian
dikurangi 7 sampai
5 kali
 93
 86
 79
 72
 65
4. Mengingat 3 3 Minta klien untuk
mengulangi ketiga
obyek pada no 2
tadi, bila benar 1
point untuk masing
– masing obyek.
√ Obyek 1: Rumah
Sakit
√ Obyek 2: Apotik
√ Obyek 3: Pasar
5. Bahasa 9 5 Tunjukkan pada
klien suatu benda
dan tanyakan
namanya pada
klien (misal jam
tangan atau pensil)
√ mengetahui nama

Minta pada klien


untuk mengulang
kata berikut “tak
ada jika dan atau
tetapi”. Bila benar,
nilai 1 poin.
 Tak ada jika
√ dan
√ atau
 Tetapi

Minta klien untuk


mengikuti perintah
berikut yang terdiri
dari 3 langkah : “
ambil kerta di
tangan anda. Lipat
dua dan taruh di
lantai”
√ ambil kertas
 Lipat dua
 Taruh di
lantai
Perintahkan pada
klien untuk hal
berikut tutup mata
anda
√ aktifitas sesuai
perintah tutup mata
anda
Nilai Total : 18
Interpretasi hasil : didapatkan skor 18, artinnya ada kerusakan
aspek fungsi mental ringan

3) Skala Depresi
Sesuaikan jadwal klien dengan jawaban yang sesuai pada
instrumental
No Pertanyaan Jawaban Skor
1. Apakah anda sebenarnya puas Ya/Tida 0
dengan kehidupan anda k
2. Apakah anda telah meninggalkan Ya/Tidak 1
banyak kegiatan dan
minat/kesenangan anda?
3. Apakah anda merasa kehidupan Ya/Tidak 0
anda kosong?
4. Apakah anda merasa sering bosan ? Ya/Tidak 1
5. Apakah anda mempunyai semangat Ya/Tida 0
yang baik setiap saat? k
6. Apakah anda mempunyai semangat Ya/Tidak 1
yang baik setiap saat ?
7. Apakah anda merasa bahagia untuk Ya/Tida 0
sebagian besar hidup anda? k
8. Apakah anda merasa sering tidak Ya/Tidak 1
berdaya?
9. Apakah anda lebih sering di rumah Ya/Tidak 0
daripada pergi keluar dan
mengerjakan sesuatu hal yang
baru ?
10. Apakah anda merasa mempunyai Ya/Tidak 0
banyak masalah dengan daya ingat
anda dibandingkan kebanyakan
orang ?
11. Apakah anda pikir bahwa hidup Ya/Tida 0
anda sekarang menyenangkan ? k
12. Apakah anda merasa tidak berharga Ya/Tidak 0
seperti perasaan anda saat ini ?
13. Apakah anda merasa penuh Ya/Tida 0
semangat ? k
14. Apakah anda merasa bahwa Ya/Tidak 0
keadaan anda tidak ada harapan ?
15. Apakah anda pikir bahwa orang Ya/Tidak 0
lain lebih baik keadaannya dari
pada mereka?
Total Score 4
Interpretasi/ kesimpulan : dari hasil pengkajian didapatkan
skor yang sesuai 4 artinya kemungkinan ada depresi ringan.

5. Pengkajian Perilaku Terhadap Kesehatan


Kebiasaan merokok : Tidak ada
Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
1. Kebutuhan nutrisi
a. Frekuensi makan : 4x sehari, teratur
b. Jumlah makan yang dihabiskan : 1 porsi habis
c. Snack : Ada
2. Pemenuhan Cairan
a. Frekuensi minum : 8 gelas
b. Jenis minum : Air putih, kadang Teh
3. Pola kebiasaan Tidur
a. Jumlah Waktu Tidur : 5 jam malam hari,
tidur siang kadang-kadang
b. Gangguan tidur : kadang sulit tidur, dan
terbangun dimalam hari
c. Penggunaan waktu luang : Santai
4. Pola eliminasi BAB
a. Frekuensi BAB : 1 x sehari
b. Konsistensi : Lembek
c. Gangguan BAB : Tidak ada
5. Pola eliminasi BAK
a. Frekuensi BAK : 7 x sehari
b. Warna urin : Kuning kecoklatan
c. Gangguan BAK : Tidak ada
6. Pola aktifitas
a. Kegiatan produktif yang dilakukan : Tidak ada
7. Pola pemenuhan personal hygine
a. Mandi : 2 x sehari
b. Memakai sabun : Ya
c. Sikat gigi : 2 x sehari, saat mandi
d. Menggunakan pasta Gigi : Ya
e. Berganti pakaian bersih : 2 x sehari

6. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada

7. Program terapi
Tidak ada
B. Analisa Data
Data Fokus Masalah Etiologi
DS : Ketidakstabilan Diabetes Melitus
Ny. S mengatakan Kadar Glukosa
banyak minum namun Darah
masih merasa haus,
banyak makan, banyak
kencing, serta
kesemutan.
DO :
TD : 110/80 mmHg
N : 87 x/menit
Minum 8 gelas, BAB 7
kali sehari.
GDS : 240 mg/dl.
DS : Keletihan Menopouse
Ny S mengatakan lemas
padahal banyak makan
dan kesemutan.
DO :
Ny S terlihat lemas,
badan gemuk
BB : 70 kg.
GDS : 240 mg/dl.
TD : 110/80 mmHg.
DS : Gangguan pola Kecemasan
Ny. S mengatakan sulit tidur
tidur. 
DO :
TD : 110/80 mmHg
Pada pengkajian
emosional didapatkan :
Sulit tidur dan cemas.
Tidur 5 jam dimalam hari
dan sering terbangun,
tidur siang jarang.
DS : Keluarga Resiko gangguan Diabetes Melitus
mengatakan Ny S punya integritas kulit
penyakit gula.
DO :
GDS : 240 mg/dl.
Terlihat tidak pakai
sandal.
C. Diagnosa
1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah dibuktikan Diabetes Melitus
ditandai dengan dengan kadar glukosa dalam darah / urin tinggi,
pasien mengatakan lemas dan sering haus
2. Keletihan dibuktikan dengan menopouse ditandai dengan tampak
lesu, sering mengeluh lelah.
3. Gangguan pola tidur dibuktikan dengan kecemasan ditandai
dengan mengeluh tidak puas tidur, mengeluh istirahat tidak
cukup
4. Resiko integritas kulit dibuktikan dengan Diabetes melitus
dengan faktor resiko kurang terpapar informasi tentang upaya
melindungi integritas kulit dan proses penuaan.
D. Intervensi
No Diagnosa SLKI SIKI
1. Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan SIKI : Manajemen Hiperglikemi
glukosa darah intervensi keperawatan Observasi
dibuktikan Diabetes selama 3 x 24 jam maka 1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Melitus ditandai kestabilan kadar 2. Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat
dengan dengan kadar glukosa darah (penyakit kambuhan)
glukosa dalam darah / meningkat dengan 3. Monitor kadar glukosa darah
urin tinggi, pasien Kriteria hasil : 4. Monitor tanda gejala hiperglikemia
mengatakan lemas dan 1. Kondisi membaik 5. Monitor intake dan output cairan
sering haus 2. Kadar glukosa darah 6. Monitor keton urin, kadar analisa gas darah, elektrolit, Tekanan darah
membaik ortostatik dan frekuensi nadi
3. Kadar glukosa Terapeutik
dalam urine 1. Berikan asupan cairan oral
membaik 2. Konsultasi dengan medis jika tanda gejala tetap ada atau memburuk
4. Keluhan lelah 3. Fasilitas ambulasi jika ada hipotensi ortostatis
menurun Edukasi
5. Keluhan haus 1. Anjurkan hindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250
menurun mg/dl
2. Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
3. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olah raga
4. Anjurkan indikasi dan peningnya pengujian keton urin
5. Ajarkan pengelolaan diabetes
Kolaborasi
1. Kolaborasi Pemberian insulin
2. Kolaborasi pemberian cairan IV
3. Kolaborasi pemberian kalium
2. Keletihan dibuktikan Setelah dilakukan SIKI : Manajemen Energi
dengan menopouse intervensi keperawatan Obervasi
ditandai dengan selama 2 x 24 jam maka 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
tampak lesu, sering tingkat keletihan 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
mengeluh lelah. menurun dengan 3. Monitor pola dan jam tidur
Kriteria hasil : 4. Monitor lokasi dan kenyamanan selama melakukan aktivitas
1. Verbalisasi lelah Terapeutik
menurun 1. Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus
2. Lesu menurun 2. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif
3. Tenaga meningkat 3. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
4. Verbalisasi Edukasi
kepulihan energi 1. Anjurkan tirah baring
meningkat 2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
4. Anjurkan strategi koping untuk mengurangi keleleahan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan
makanan

3. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan SIKI : Dukungan Tidur


dibuktikan dengan intervensi keperawatan Obervasi
kecemasan ditandai selama 1 x 24 jam maka 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
dengan mengeluh tidak pola tidur membaik 2. Identifikasi faktor penganggu tidur
puas tidur, mengeluh dengan 3. Identifikasi makanan atau minuman yang menganggu tidur
istirahat tidak cukup Kriteria hasil : 4. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
1. Keluhan tidak pulas Terapeutik
tidur menurun 1. Modifikasi lingkungan
2. Keluhan pola tidur 2. Fasilitasi penghilang stres sebelum tidur siang
berubah menurun 3. Tetapkan jadwal tidur rutin
3. Keluhan istirahat 4. Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
tidak cukup 5. Sesuaikan jadwal pemberian obat dan atau tindakan untuk menunjang
menurun siklus tidur terjaga
Edukasi
1. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
2. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
3. Anjurkan menghindari makanan dan minuman yang menganggu wkatu
tidur
4. Ajarkan faktor – faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola
tidur
5. Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara nonfarmalogi lainnya.
4. Resiko integritas kulit Setelah dilakukan SIKI : Edukasi Perawatan Kaki
dibuktikan dengan intervensi keperawatan Observasi
Diabetes melitus selama 2 x 24 jam maka 1. Identifikasi tingkat pengetahuan dan keterampilan perawatan kaki
dengan faktor resiko kontrol resiko Terapeutik
kurang terpapar meningkat dengan 1. Berikan brosur informasi tingkat resiko cedera dan perawatan kaki
informasi tentang Kriteria hasil : 2. Fasilitasi pembuatan rencana penilaian dan perawatan kaki harian
upaya melindungi 1. Kemampuan 3. Berikan kesempatan untuk bertanya
integritas kulit dan merubah perilaku Edukasi
proses penuaan.. meningkat 1. Jelaskan faktor resiko luka pada kaki
2. Kemampuan 2. Jelaskan hubungan antara neuropati, cidera dan penyakit vaskuler dan
mengidentifikasi resiko ulserasi den ampututasi ekstremitas bawah
faktor resiko 3. Ajarkan pemeriksaan seluruh bagian kaki setiap hari
meningkat 4. Ajarkan memotong dan mengikir kuku secara lurus
3. Kemampuan 5. Anjurkan mencuci kaki setiap hari dengan menggunakan air hangat
melakukan strategi dan sabun ringan
kontrol resiko 6. Anjurkan mengeringkan secara menyeluruh setelah mencuci kaki,
meningkat terutama di antara jari kaki
7. Anjurkan hubungi tenaga profesional kesehatan jika ada luka infeksi
atau jamur
8. Anjurkan memakai sepatu bertumit rendah dan sesuai bentuk kaki
9. Anjurkan memakai kaus kaki yang berbahan menyerap keringat
10. Anjurkan memeriksa sepatu bagian dalam sebelum dikenakan
E. Implementasi
No Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi Paraf
Jam
1. Ketidakstabilan kadar Manajemen Hiperglikemi
glukosa darah Minggu, 5 Observasi R
dibuktikan Diabetes November 19 1. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Melitus ditandai Jam 09.00 WIB R/ pasien kooperatif dalam menjawab pertanyaan perawat
dengan dengan kadar 2. Melakuakan pemeriksaan kadar glukosa darah
glukosa dalam darah / R/ hasil GDA : 240 mg/dl
urin tinggi, pasien 3. Mengidentifikasi tanda gejala hiperglikemia
mengatakan lemas dan R/ pasien merasa haus dan lemas
sering haus 4. Melakukan penilaian intake dan output cairan
R/ pasien mengatakan sering BAK 7x dalam sehari
5. Melakukan tindakan pemeriksaan keton urin, kadar analisa gas darah,
elektrolit, Tekanan darah ortostatik dan frekuensi nadi
R/ GDA : 240 mg/dl, Nadi : 87x/menit.
Minggu, 5 Terapeutik
November 19 1. Memberikan asupan cairan oral R
Pukul 10.20 R/ pasien meminum obat resep dokter
WIB 2. Memfasilitasi konsultasi dengan medis terkait tanda gejala
R/ banyak bertanya terkait ksemutan yang dirasakan
3. memfasilitas ambulasi jika ada hipotensi ortostatis
R/ pasien kooperatif
Selasa, 7 Edukasi R
November 19 1. menganjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih
Jam 09.00 WIB dari 250 mg/dl
R/ pasien mendengarkan dan bersedia
2. menganjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
R/ pasien kooperatif dan bersedia
3. mengedukasi kepatuhan terhadap diet dan olah raga
R/ pasien sudah membatasi makan yang manis manis
4. menganjurkan indikasi dan peningnya pengujian keton urin
R/ pasien kooperatif
5. mengajarkan pengelolaan diabetes
R/ pasien memahmi diet rendah gula agar diabetesnya tidak semakin
parah
Minggu, 5 Kolaborasi R
November 19 1. melakukan kolaborasi Pemberian insulin
Jam 11.00 WIB R/ pasien kooperatif
2. melakukan kolaborasi pemberian cairan IV
R/ Pasien kooperatif saat di berikan cairan
3. melakukan kolaborasi pemberian kalium
R/ pasien kooperatif
2. Keletihan dibuktikan Manajemen Energi
dengan menopouse Minggu, 5 Obervasi R
ditandai dengan November 19 1. mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
tampak lesu, sering Jam 09.10 WIB kelelahan
mengeluh lelah. R/ pasien tampak lemas
2. memonitor penyebab kelelahan fisik dan emosional
R/ pasien mengatakan tidak tahu penyebab kelelahannya
3. memonitor pola dan jam tidur
R/ pasien tidak pernah tidur siang, hanya tidur malam 5 jam namun
sering terbangun
4. Menitor lokasi dan kenyamanan selama melakukan aktivitas
R/ pasien merasa selalu kelelahan dan kesemutan
Terapeutik
Minggu, 5 1. menyediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus R
November 19 R/ pasien menginginkan tidur udara sejuk dan tenang
Jam 10.00 WIB 2. melakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif
R/ pasien kooperatif
3. Memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan
R/ pasien mengatakan nyaman
Edukasi
Selasa, 7 1. menganjurkan tirah baring R
November 19 R/ pasien kooperatif
Jam 09.30 WIB 2. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
R/ Pasien melakukan sesuai anjuran
3. menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
R/ pasien menerima saran
4. menganjurkan strategi koping untuk mengurangi keleleahan
R/ pasien kooperatif
Kolaborasi
Minggu, 5 1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan R
November 19 makanan
Jam 10.20.00 R/ pasien menghabiskan menu makanan dari ahli gizi
WIB
3. Gangguan pola tidur Dukungan Tidur
dibuktikan dengan Senin, 6 Obervasi R
kecemasan ditandai November 19 1. mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur
dengan mengeluh tidak Jam 09.00 WIB R/ pasien tidak pernah tidur siang dan tidur malam hanya 5 jam
puas tidur, mengeluh itupun sering terbangun
istirahat tidak cukup 2. mengidentifikasi faktor penganggu tidur
R/ Pasien terlihat lemas
3. mengidentifikasi makanan atau minuman yang menganggu tidur
R/ tidak ada makanan yang menganggu tidur
4. mengidentifikasi obat tidur yang dikonsumsi
R/ tidak mengonsumsi obat tidur apapun sebelumnya
Senin, 6 Terapeutik R
November 19 1. Memodifikasi lingkungan
Jam 09.15 WIB R/ pasien tampak tidur nyenyak dan mulai tidur siang
2. memfasilitasi penghilang stres sebelum tidur siang
R/ pasien menikmati dan tertidur
3. membuatkan jadwal tidur rutin
R/ pasien kooperatif
4. melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
R/ pasien kooperatif dan bersedia
5. melakukan penyesuaian jadwal pemberian obat dan atau tindakan
untuk menunjang siklus tidur terjaga
R/ pasien menjalankan sesuai aturan yang di tentukan
Selasa, 7 Edukasi R
November 19 1. menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
Jam 10.00 WIB R/ pasien memahami dan kooperatif
2. menganjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
R/ pasien menjalsankan sesuai aturan
3. menganjurkan menghindari makanan dan minuman yang menganggu
wkatu tidur
R/ pasien berhenti makan makanan tinggi gula
4. mengajarkan faktor – faktor yang berkontribusi terhadap gangguan
pola tidur
R/ pasien menjalankan sesuai perintah
5. mengajarkan relaksasi otot autogenik atau cara nonfarmalogi lainnya.
R/ pasien kooperatif
4. Resiko integritas kulit Edukasi Perawatan Kaki
dibuktikan dengan Selasa, 7 Observasi R
Diabetes melitus November 2019 1. mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan keterampilan perawatan
dengan faktor resiko Pukul 11.10 kaki
kurang terpapar R/ pasien jarang memakai sandal.
informasi tentang Selasa, 7 Terapeutik R
upaya melindungi November 2019 1. memberikan brosur informasi tingkat resiko cedera dan perawatan
integritas kulit dan Pukul 11.20 kaki
proses penuaan.. R/ pasien memahami
2. memfasilitasi pembuatan rencana penilaian dan perawatan kaki
harian
R/ pasien menajalankan dan kooperatif
3. memberikan kesempatan untuk bertanya
Selasa, 7 R/ pasien kooperatif engan sering bertanya R
November 2019 Edukasi
Pukul 11.00 1. menjelaskan faktor resiko luka pada kaki
R/ pasien mengatakan memahami
2. menjelaskan hubungan antara neuropati, cidera dan penyakit vaskuler
dan resiko ulserasi den ampututasi ekstremitas bawah
R/ kooperatif
3. mengajarkan pemeriksaan seluruh bagian kaki setiap hari
R/ pasien menjalankan pemeriksaan sendiri
4. mengajarkan memotong dan mengikir kuku secara lurus
R/ Pasien memahami dan menjalani
5. menganjurkan mencuci kaki setiap hari dengan menggunakan air
hangat dan sabun ringan
R/ pasien menjalankan
6. menganjurkan mengeringkan secara menyeluruh setelah mencuci
kaki, terutama di antara jari kaki
R/ pasien kooperatif dan menjalankan
7. menganjurkan hubungi tenaga profesional kesehatan jika ada luka
infeksi atau jamur
R/ pasien mengatakan memahaminya
8. menganjurkan memakai sepatu bertumit rendah dan sesuai bentuk
kaki
R/ pasien menerima anjuran perawat
9. menganjurkan memakai kaus kaki yang berbahan menyerap keringat
R/ pasien menerima anjuran perawat
10. menganjurkan memeriksa sepatu bagian dalam sebelum dikenakan
R/ pasien menerima anjuran perawat
F. Evaluasi
Diagnosa Keperawatan Tanggal/Jam Catatan Perkembangan Paraf
Ketidakstabilan kadar glukosa darah Selasa, 7 November S: pasien mengatakan tidak makan banyak R
dibuktikan Diabetes Melitus ditandai 2019 hanya 3 kali sehari dan tidak makan yang
dengan dengan kadar glukosa dalam Jam 12.00 WIB manis manis.
darah / urin tinggi, pasien mengatakan O: -
lemas dan sering haus A: masalah teratasi
P: motivasi Ny.S untuk patuh diet
Keletihan dibuktikan dengan menopouse Senin, 6 November S: Ny.S mengatakan tadi pagi sudah jalan R
ditandai dengan tampak lesu, sering 2019 ringan selama 30 menit.
mengeluh lelah. Jam 13.20 WIB O: -
A: masalah keperawatan belum teratasi
P: Motivasi Ny.S untuk rutin Olahraga
Gangguan pola tidur dibuktikan dengan Selasa, 7 November S: Ny.S mengatakn tidur sudah nyenyak R
kecemasan ditandai dengan mengeluh selama 8 jam
2019
tidak puas tidur, mengeluh istirahat tidak O: Ny.S terlihat segar dan tidak gelisah
cukup Jam 10.00 WIB A: masalah teratasi
P: motivasi keluarga untuk memberikan
suasana yang nyaman bagi Ny.S
Resiko integritas kulit dibuktikan dengan Senin, 6 November S : Ny.S mengatakan akan memakai sandal dan R
Diabetes melitus dengan faktor resiko melakukan senam kaki diabetek selama 3 kali
2019
kurang terpapar informasi tentang upaya seminggu
melindungi integritas kulit dan proses Jam 14.10 WIB O : pasien tampak menggunakan alas kaki
penuaan.. ketika berjalan jalan
A : masalah teratasi
P : motivasi Ny.S untuk menjaga kebersihan
dan melakukan senam kaki diabetik berseling
hari dengan olahraga jalan ringan
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah di lakukan tahap tahap pembuatan asuhan keperawatan pada
lansia, penulis mampu :
1. Melakukan pengkajian terhadap gerontik khusunya pada Ny.S
dengan gangguan diabetes melitus
2. Menegakkan diagnosa keperawatan pada gerontik khususnya
pada Ny.S dengan gangguan diabetes melitus menggunakan
SDKI
3. Menyusun rencana keperawatan pada gerontik khusunya pada
Ny.S dengan gangguan diabetes melitus menggunakan SIKI dan
SLKI
4. Mengimplementasikan rencana keperawatan nyang sudah
disusun pada gerontik khususnya pada Ny.S dengan diabetes
melitus
5. Mengevaluasi tindakan keprawatan pada gerontik khususnya
pada Ny.S dengan gangguan diabetes melitus

4.2 Saran
Diharapkan mahasiswa mampu mengerti dan memahami
definisi lansia dan penyakit diabetes melitus serta mampu
mengaplikasikan asuhan keperawatan penyakit diabetes melitus pada
pasien lansia sehingga mampu memberikan asuhan keperawatan
yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan


Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Ratnawati, E. 2017. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.
Sya’diyah, Hidayatus. 2018. Keperawatan Lanjut Usia Teori dan Aplikasi.
Sidoarjo: Indomedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai