Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI

PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA

Yuni Rahma

Nim. P1337420418076

3B

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BLORA

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2021
BAB 1

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar
1. Definisi penyakit
Hipertensi adalah sebagian peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140 mmHg. Atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg.
Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung,
tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan
pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar
resikonya (Sylvia A. Price, dalam nurarif & kusuma, 2015 Nanda Nic-
Noc, 2015 Jilid 2).
2. Etiologi
Menurut Nurarif & Kusuma, 2015 Nanda Nic –Noc Berdasarkan
penyebaran hipertensi di bagi menjadi 2 golongan.
1. Hipertensi Primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
penyebabnya. Faktor yang mempengaruhi nya yaitu: Genetik,
lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis sistem renin. Angiotensin
dan peningkatan Na+Ca intraseluler. Faktot-faktor yang
meningkatkan resiko : obesitas, merokok, alkohol dan polisitemia.
2. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu: penggunaan estrogen, peyakit ginjal, sindrom
cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.

Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:

1. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90
mmHg .
2. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar
dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pada:

a. Elastisitas dinding aorta menurun


b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung mempompa darah menurun 1persen setiap
tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung mempompa
darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah hal ini terjadi karena
kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
e. Meningkatan resistensi pembuluh darah perifer.
(Nanda Nic-Noc, 2015 Jilid 2).

3. Klasifikasi Hipertensi
Menurut Nurarif & Kusuma, 2015 Nanda Nic –Noc Pengukuran
tekanan darah dapat dilakukan dengan menggunakan
sfigmomanometer air raksa atau dengan tensimeter digital. Hasil dari
pengukuran tersebut adalah tekanan sistol maupun diastol yang dapat
digunakan untuk menentukan hipertensi atau tidak. Terdapat beberapa
klasifikasi hipertensi pada hasil pengukuran tersebut. Adapun
klasifikasi hipertensi menurut WHO adalah sebagai berikut :
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Normal < 130 < 85

Normal tinggi 130-139 85-89

Hipertensi ringan 140-159 90-99

(stadium 1 )

Hipertensi sedang 160-179 100-109

( stadium 2 )

Hipertensi berat 180-209 110-119

( stadium 3 )

Hipertensi sangat berat 210 120

(stadium 4 )

( Widyanto dkk, 2013 )

4. Tanda dan Gejala


Menurut Nurarif & Kusuma, 2015 Nanda Nic –Noc Tanda dan gejala
pada hipertensi di bedakan menjadi :
a. Tidak ada gejala
Tidak ada yang spesifik yang dapat di hubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh
dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan
pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
b. Gejala yang lazim
Hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam
kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai
kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.

Beberapa yang menderita hipertensi yaitu :

a. Mengeluh sakit kepala


b. Lemas,kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaksis
h. Kesadaran menurun
(Nanda Nic-Noc, 2015 Jilid 2).
5. Patofisiologi
Menurut Nurarif & Kusuma, 2015 Nanda Nic –Noc Faktor
predisposisi yang saling berhubungan juga turut serta menyebabkan
peningkatan tekanan darah pada pasien hipertensi. Di antaranya
adalah faktor primer dan faktor sekunder. Faktor primer adalah faktor
genetik, gangguan emosi, obesitas, konsumsi alkohol, kopi, obat –
obatan, asupan garam, stress, kegemukan, merokok, aktivitas fisik
yang kurang.Sedangkan faktor sekunder adalah kelainan ginjal seperti
tumor, diabetes, kelainan adrenal, kelainan aorta, kelainan endokrin
lainnya seperti obesitas, resistensi insulin, hipertiroidisme dan
pemakaian obat-obatan seperti kontasepsi oral dan
kartikosteroid (Brunner & Suddart, (2005) dalam Wijaya & Putri,
(2013).
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh
darah terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat
vasomotor ini bermula saraf simpatis, yang berlanjut berlanjut ke
bawah ke korda spinalis dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui
sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini,neuron
preganglion melepaskan asetilkolin, yang merangsang serabut saraf
pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya
norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai
faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon
pembuluh darah terhadap rangsangan vasokontriksi. Individu dengan
hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak
diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Smelttzer,
2014).
Pada saat bersamaan dimana sistemsimpatis merangsang pembuluh
darah sebagai respon rangsangan emosi. Kelenjar adrenal juga
terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi. Medulla
adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokontriksi.
Korteks adrenal mensekresi kortisol dan streoid lainnya, yang dapat
memperkuat respon vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokontriksi
yanng mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal,
mengakibatkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan
angiotensin 1 yang kemudian diubah menjadi angiotensin 2, saat
vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi
aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi
natrium dan air di tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan
volume intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung mengakibatkan
keadaan hipertensi (Price).
Perubahan struktural dan fungsional pada sitem pembuluh darah
perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi
pada lanjut usia. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya
elastisitas jaringan ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot polos
pembuluh darah, yang ada gilirannya menurunkan kemampuan distensi
dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri
besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah
yang di pompa oleh jantung ( volume sekuncup ), mengakibatkan
penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer. (Brunner &
Suddart, (2005) dalam Wijaya & Putri, (2013).
6. Pathway
Umur, jenis kelamin, gaya
hidup, obesitas, genetik,
alkohol

hipertensi

Kerusakan vaskuler Perubahan


pembuluh darah situasi
Perubahan struktur
Informasi
yang minim
Penyumbatan pembuluh
darah
Defisiensi
Vasokonstriksi pengetahuan

Gangguan sirkulasi

Ginjal Otak Pembuluh Retina


Darah

Vasokontriksi, resistensi Sistemik Resiko cidera


pemb. Darah ginjal

Blood flow Pembuluh darah Vasokontriksi Spasme


arteriol

Resiko cidera
Respon RRA Otak Afterload

Merangsang Nyeri Akut Penurunan Fatique


aldosteron curah jantung

Retensi Na
Intoleransi
Edema
Aktifitas
Kelebihan volume
cairan

Gambar1.1

Sumber: Nanda Nic-Noc, 2013


7. Prosedur diagnostik
Pemerikaan penunjang menurut Nur Arif dan Kusuma, 2015 yaitu:
a. Pemerikaan Laboratorium
1. Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume
cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor resiko
seperti hipokoagubilita, anemia.
2. BUN /kreatinin : memberikaan informasi tentang perfusi / fungsi
ginjal.
3. Glukosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
4. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi
ginjal dan ada DM.
b. CT scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
c. EKG : Dapat menunjukkan pola rengangan, dimana luas,
peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit
jantung hipertensi
d. IUP : mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,
perbaikan ginjal.
e. Photo dada : menujukkan destruksi klasifikasi pada area katup,
pembesaran jantung.
8. Penatalaksanaan
Menurut Triyatno (2014) dalam nanda nic – noc, 2015 penanganan
hipertensi dibagi menjadi dua yaitu secara nonfarmakologis dan
farmakologi.
a. Terapi non farmakologi merupakan terapi tanpa menggunakan
obat,terapi non farmakologi diantaranya memodifikasi gaya hidup
dimana termasuk pengelolaan stress dan kecemasan merupakan
langkah awal yang harus
dilakukan. Penanganan non farmakologis yaitu menciptakan
keadaan rileks, mengurangi stress dan menurunkan kecemasan.
Terapi non farmakologi diberikan untuk semua pasien hipertensi
dengan tujuan menurunkan tekanan darah dan mengendalikan
faktor resiko serta penyakit lainnya.
b. Terapi farmakologi
Terapi farmakologi yaitu yang menggunakan senyawa obat obatan
yang dalam kerjanya dalam mempengaruhi tekanan darah pada
pasien hipertensi seperti : angiotensin receptor blocker (ARBs),
beta blocker, calcium chanel dan lainnya. Penanganan hipertensi
dan lamanya pengobatan dianggap kompleks karena tekanan darah
cenderung tidak stabil.
9. Komplikasi
Komplikasi hipertensi menurut Triyanto (2014) adalah :
a. Penyakit jantung
Komplikasi berupa infark miokard, angina pectoris, dan gagal
jantung
b. Ginjal
Terjadinya gagal ginjal dikarenakan kerusakan progresif akibat
tekanantinggi pada kapiler - kapiler ginjal glomelurus. Rusaknya
membran glomelurus, protein akan keluar melalui urin sehingga
tekanan osmotik koloid plasma berkurang dan menyebabkan
edema
c. Otak
Komplikasi berupa stroke dan serangan iskemik. Stroke dapat
terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri - arteri yang
memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan menebal sehingga
aliran darah ke daerah yang diperdarahi berkurang.
d. Mata
Komplikasi berupa perdarahan retina, gangguan
penglihatan,hingga kebutaan.
e. Kerusakan pada pembuluh darah arteri
Jika hipertensi tidak terkontrol, dapat terjadi kerusakan dan
penyempitan arteri atau yang sering disebut dengan ateroklorosis
dan arterosklerosis (pengerasan pembuluh darah)

B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
Proses pengakajian keluarga ditandai dengan pengumpulan
informasi terus menerus dan keputusan professional yang
mengandung arti terhadap informasi yang dikumpulkan. Pengumpulan
data keluarga berasal dari berbagai sumber : wawancara, observasi
rumah keluarga dan fasilitasnya, pengalaman yang dilaporkan anggota
keluarga.
a. Data umum
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan no telpon
3) Komposisi keluarga
Komposisi keluarga terdiri dari Genogram 3 generasi.
4) Tipe Keluarga
Menjelaskan mengenai tipe/jenis keluarga beserta
kendala atau masalah-masalah yang terjadi pada keluarga
tersebut
5) Suku
Mengakaji asal usul suku bangsa keluarga serta
mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait
dengan kesehatan.
6) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta
kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.
7) Status sosial ekonomi Keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh
pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota
keluarga lainnya.Selain itu sosial ekonomi keluarga
ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang
dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang
dimiliki oleh keluarga.
8) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidakhanya dilihat darikapan saja
keluarga bersama-sama untuk mengunjungi tempat
rekreasi tertentu, namun dengan menonton televisi dan
mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.
b. Riwayat keluarga dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak
tertua dari keluarga ini.
2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi, menjelaskan mengenai tugas perkembangan
keluaruarga yang belum terpenuhioleh keluarga serta
kendala-kendala mengapa tugas perkembangan tersebut
belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat keluarga inti meliputi
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-
masing anggota keluarga, perhatian keluarga terhadap
pencegaha penyakit termasuk status imunisasi, sumber
pelayanan kesehatan yang bias digunakan keluarga dan
pengalaman terhadapa pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga dari
pihak suami dan istri.
c. Lingkungan
1) Karakteristik Rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas
rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela,
pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah tangga,
jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air minum
yang digunakan serta denah rumah.
2) Karakteristik tetangga dan momunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan
komunitas setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan
fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya
setempat yang mempengaruhi kesehatan.
3) Mobilitas geografis keluraga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan melihat
kebiasaan keluarga berpindah tempat.
4) Perkumpulan Keluarga dan interaksi dalam Masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga
untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada
dan sejauhmana interaksi keluarga dengan masyarakat.
5) Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasiltas yang
dimilki keluarga untuk menunjang kesehatan mencakup
fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau pendukung dari
anggota keluarga dan fasilitas social atau dukungan dari
masyarakat setempat

d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota
keluarga.
2) Struktur Kekuatan Keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan
mempengaruhi oranglain untuk merubah perilaku.
3) Struktur Peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga
baik secara formal maupun informal.
4) Nilai dan Norma Budaya
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh
keluarga, yangberhubungan dengan kesehatan
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga,
persaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan
keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
2) Fungsi Sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya
serta perilaku.
3) Fungsi Perawatan Keluarga
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian,perlindungan serta merawat anggota keluarga yg
sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat
sakit. Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan
perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga
melaksanakan 5 tugas kesehatankeluarga, yaitu keluarga
mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan
untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap
anggota yang sakit,menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga
adalah:
a. Berapa juamlah anak?
b. Apakah rencana keluarga berkaitan dengan jumlah
anggota keluarga?
c. Metodeyang digunakan keluarga dalam upaya
mengendalikan jumlah anggota keluarga?
5) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga
adalah:
a. Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,
pangan dan papan
b. Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang
ada dimasyarakat dalam upaya peningkatan status
kesehatan keluarga
f. Stress dan koping keluarga
1) Stressor jangka pendek
Stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang dari enambulan.
2) Stressor jangka panjang
Stressor yang di alami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari enam bulan.
3) Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Stressor dikaji sejauhmana keluarga berespon terhadap
stressor
4) Strategi koping yang digunakan
Dikaji strategi koping yang digunakan keluarga bila
menhadapi permasalahan/stress.
5) Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan menegnai strategi adaptasi disfungsional yang
digunakan keluarga bila menghadapi permaslahan/stress.
6) Harapan keluarga
g. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga,
metode yang digunakan samadengan pemeriksaan fisik klinik
head to toe.
2. Diagnosa keperawatan Keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga meruoakan perpanjangan
diagnosis ke system keluarga dan subsitemnya serta merupakan hasil
pengkajian keperawatan.Diagnosis keperawatan keluarga termasuk
masalah kesehatan aktualdan potensial dengan perawat keluarga yang
memiliki kemampuan dan mendapatkan lisensi untuk menanganinya
berdasarkan pendidikan dan pengalaman.( Friedman, 2010). Tipologi
dari diagnosa keperwatan adalah:
1) Diagnosa keperawatan keluarga aktual (terjadi
defisit/gangguan kesehatan).
2) Diagnosa keperawatan keluarga resiko (ancaman) dirumuskan
apabila sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi
gangguan.
3) Diagnosa keperawatan keluarga sejahtera (potensial)
merupakan suatu kedaan dimana keluarga dalam kondisi
sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.
Kemungkinan diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga
dengan masalah hipertensi adalah :Menurut Nurarif & Kusama, 2015
Nanda Nic – Noc meliputi SDKI, 2017, meliputi :
a. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler
serebral
b. Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidaktahuan
menemukan sumber informasi
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan,
ketidakseimbangan dan kebutuhan oksigen
d. Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi yang
didapat
e. Penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokontriksi,
peningkatan afierioad
Gambar 1.2
Skala prioritas masalah

No Kriteria Skore Bobot Pembenaran


1. Sifat masalah skala:
a. tidak/kurang sehat 3 1
b. ancaman 2
kesehatan
c. keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah, skala : 2
a. Mudah 2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
3. Potensial masalah untuk
dicegah 3 1
a. Tinggi 2
b. Cukup 1
c. Rendah
4. Menonjolnya masalah
skala: 2 1
a. Masalah berat,
harus segera
ditangani 1
b. Ada Masalah 0
tetapi tidak perlu
ditangani
c. Masalah tidak di
rasakan
Jumlah
Sumber : Padila, (2012)

Keterangan :
Total Skor didapatkan dengan : Skor (total nilai kriteria) x Bobot
=Nilai
Angka tertinggi dalam skor

Cara melakukan Skoring adalah :

1) Tentukan skor untuk setiap kriteria


2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
3) Jumlah skor untuk semua kriteria
4) Tentukan skor, nilai tertinggi menentukan urutan nomor diagnosa
keperawatan keluarga
3. Intervensi keperawatan keluarga
Intervensi keperawatan keluarga dibuat berdasarkan pengkajian, diagnosis
keperawatan, pernyataan keluarga, dan perencanaan keluarga, dengan
merumuskan tujuan, mengidentifikasi strategi intervensi alternative dan
sumber, serta menentukan prioritas, intervensi tidak bersifat rutin, acak, atau
standar, tetapi dirancang bagi keluarga tertentu dengan siapa perawat keluarga
sedang bekerja (Friedman, 2010 dalam menurut Padila (2012) Perencanaan
adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan secara mendalam, tahap yang
sistematis dari proses keperawatan meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan
pemecahan masalah. Tahap perencanaan merupakan suatu proses penyusun
berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah,
menurunkan atau mengurangi masalah-masalah klien. (Yulianingsih kodim,
2018, p. 138)
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1.3
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

No Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana tindakan


keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
1. Nyeri berhubungan Setelah 1. Setelah  Keluarga  Hipertensi  Kaji pengetahuan
dengan dilakukan dilakukan mampu merupakan tentang Hipertensi.
krtidakmampuan kunjungan kunjungan menyebutkan peningkatan  Diskusikan dengan
keluarga dalam sebanyak 3 x 1 x 20 defenisi tekanan darah keluarga tentang
merawat keluarga 20 menit menit Hipertensi dimana tekanan pengertian Hipertensi
yang sakit keluarga keluarga dengan bahasa darah terjadi diatas dengan menggunakan
mampu mampu sendiri. normal yaitu lebih leafleat/ lembar balik.
mengenal mengenal dari 140/90 mmHg.  Evaluasi kembali
masalah masalah pengertian Hipertensi
kesehatan Hipertensi pada keluarga.
tentang  Berikan pujian pada
Hipertensi. keluarga atas jawaban
yang benar.

 Keluarga  Penyebab : faktor  Mengakaji pengetahuan


mampu genetik dan tentang penyebab
menyebutkan pengaruh Hipertensi
penyebab dari lingkungan seperti :  Diskusikan dengan
Hipertensi stress, kegemukan, keluarga tentang
merokok, aktivitas penyebab hipertensi
fisik yang kurang,  Evaluasi kembali
dan konsumsi penyebab dan faktor
garam dalam resiko Hipertensi.
jumlah besar  Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

 Keluarga Tanda dan gejala :  Kaji pengetahuan


mampu Nyeri kepala saat tentang tanda dan gejala
menyebutkan terjaga, kadang – Hipertensi.
tanda dan gejala kadang disertai mual  Diskusikan dengan
Hipertensi. dan muntah, keluarga tentang tanda
pemandangan kabur, dan gejala Hipertensi
adanya pembengkakan dengan menggunakan
leaflet/ lembar balik
2. Setelah
 Evaluasi kembali tanda
dilakukan
dan gejala Hipertensi
kunjungan
pada keluarga.
1 x 20
 Berikan pujian pada
menit
keluarga atas jawaban
keluarga
yang benar.
mampu
mengambil
keputusan
untuk Keluarga member  Kaji keputusan yang
Keluarga mampu keputusan untuk
merawat diambil oleh keluarga
memutuskan
klien. merawat keluarga yang
merawat keluarga sakit  Diskusikan dengan
yang sakit keluarga tentang
keputusan yang telah
dibuat
 Evaluasi kembali
tentang keputusan yang
telah dibuat
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

3. Setelah 1 x  Keluarga  Keluarga  Kaji pengetahuan


20 menit mampu mengatakanmampu keluarga tentang cara
keluarga merawat merawat anggota merawat anggota
mampu anggota keluarga yang sakit keluarga yang sakit.
merawat keluarga yang  Diskusikan dengan
diri sendiri sakit. keluarga tentang
dan merawat anggota
anggota keluarga yang sakit .
keluarga  Evaluasi kembali
yang sakit. tentang merawat
anggota keluarga yang
sakit.
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
 Keluarga  Perawatan  Kaji pengetahuan
mampu Hipertensi keluarga tentang cara
mendemontras 1. Teknik relaksasi merawat anggota
ikan cara 2. Kompres hangat keluarga yang sakit
perawatan pada kepala bagian  Demontrasikan cara
Hipertensi. belakang perawatan Hipertensi.
3. Menghindari posisi  Evaluasi kembali
secara mendadak tentang merawat
4. Pengobatan secara anggota keluarga yang
teratur sakit.
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

4. Setelah 1 x 
20 menit
Keluarga dapat
 Lingkungan yang  Kaji pengetahuan
menyebutkan keluarga tentang
keluarga 2 dari 4 dapat menunjang
mampu kesehatan : pencegahan dan
lingkungan penularan Hipertensi.
memodifik 1. Lingkungan
asi
yang
rumah yang  Diskusikan bersama
mendukung keluarga bagaimana
lingkungan kesehatan nyaman
untuk 2. Hindari lingkungan yang dapat
menunjang kebisingan menunjang kesehatan.
kesehatan 3. Hindari  Evaluasi kembali
keluarga. permasalahan tentang bagaimana
yang dapat lingkungan yang dapat
menunjang kesehatan
meningkatkan terhadap semua anggota
emosi keluarga.
4. Istirahat yang  Berikan pujian pada
cukup keluarga atas jawaban
5. Dapat yang benar.
mengendalikan
emosi dan
menikmati hidup.

5. Setelah 1x Keluarga mampu


20 menit menyebutkan 1  Memanfaatkan  Kaji pengetahuan
keluarga dari 2 keuntungan fasilitas kesehatan keluarga tentang
mampu fasilitas kesehatan. untuk mencegah manfaat fasilitas
memanfaat sedini mungkin kesehatan
kan masalah Hipertensi  Dsikusikan bersama
fasilitas pada keluarga. keluarga bagaimana
kesehatan.  Untuk mengetahui memanfaatkan fasilitas
dan memeriksa pelayanan kesehatan.
masalah kesehatan.  Evaluasi kembali
 Sebagai pelayanan bagaimana
pengobatan memanfaatkan fasilitas
kesehatan pada semua
anggota keluarga
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
2. Defesiensi Setelah 1. Setelah Keluarga Hipertensi  Kaji pengetahuan
dilakukan dilakukan mampu merupakan tentang Hipertensi.
pengetahuan
kunjungan kunjungan menyebutkan peningkatan Diskusikan dengan
berhubunga sebanyak 1x 20 menit defenisi tekanan keluarga tentang
1x keluarga Hipertensi darah pengertian
n dengan
20 menit mampu dengan dimana Hipertensi dengan
ketidakmam keluarga mengenal bahasa tekanan menggunakan
mampu masalah sendiri. darah leafleat/ lembar
puan
merawat Hipertensi terjadi balik.
keluarga keluarga diatas  Evaluasi kembali
yang sakit normal pengertian Hipertensi
mengenal Hipertensi yaitu lebih pada keluarga.
masalah . dari 140/90  Berikan pujian pada
mmHg. keluarga atas jawaban
yang benar.

 Keluarga
mampu
menyebutkan  Mengakaji pengetahuan
penyebab dari tentang penyebab
Hipertensi Hipertensi
 Penyebab : faktor  Diskusikan dengan
genetik dan keluarga tentang
pengaruh penyebab hipertensi
lingkungan seperti :  Evaluasi kembali
stress, kegemukan, penyebab dan faktor
merokok, aktivitas resiko Hipertensi.
fisik yang kurang,  Berikan pujian pada
dan konsumsi keluarga atas jawaban
garam dalam yang benar.
jumlah besar
 Keluarga Tanda dan gejala :  Kaji pengetahuan
mampu Nyeri kepala saat tentang tanda dan gejala
menyebutkan terjaga, kadang – Hipertensi.
tanda dan gejala kadang disertai mual  Diskusikan dengan
Hipertensi. dan muntah, keluarga tentang tanda
pemandangan kabur, dan gejala Hipertensi
adanya pembengkakan dengan menggunakan
leaflet/ lembar balik
 Evaluasi kembali tanda
dan gejala Hipertensi
pada keluarga.
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
2.Setelah
dilakukan
kunjungan 1
x 20 menit
 Kaji keputusan yang
keluarga  Keluarga Keluarga memberi diambil oleh keluarga
mampu keputusan untuk
mengambil
mampu  Diskusikan dengan
memutuskan merawat keluarga yang keluarga tentang
keputusan merawat sakit keputusan yang telah
untuk keluarga yang dibuat
merawat
klien.
sakit  Evaluasi kembali
tentang keputusan yang
telah dibuat
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

 Kaji pengetahuan
3. Setelah 1 x  Keluarga  Keluarga keluarga tentang cara
20 menit mampu mengatakanmampu merawat anggota
keluarga merawat merawat anggota keluarga yang sakit.
mampu anggota keluarga yang sakit  Diskusikan dengan
merawat diri keluarga yang keluarga tentang
sendiri dan sakit. merawat anggota
anggota keluarga yang sakit .
keluarga yang
 Evaluasi kembali
sakit.
tentang merawat
anggota keluarga yang
sakit.
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

 Keluarga 1.Mengidentifikasi
mampu faktor eksternal dan
 Kaji pengetahuan
melakukan internal yang dapat
keluarga tentang cara
perawatan di meningkatkan atau
merawat anggota
rumah mengurangi motivasi
keluarga yang sakit
 Demontrasikan cara
untuk perilaku sehat perawatan Hipertensi.
2.Tentukan pengetahuan  Evaluasi kembali
kesehatan dan gaya tentang merawat
hidup perilaku saat ini anggota keluarga yang
pada individu atau sakit.
keluatga  Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.

4. Setelah 1 x  Keluarga dapat


20 menit menyebutkan  Lingkungan yang  Kaji pengetahuan
keluarga 2 dari 4 dapat menunjang keluarga tentang
mampu lingkungan kesehatan : pencegahan dan
memodifik yang 1. Lingkungan rumah penularan Hipertensi.
asi mendukung yang nyaman  Diskusikan bersama
lingkungan kesehatan 2. Hindari kebisingan keluarga bagaimana
untuk 3. Hindari lingkungan yang dapat
menunjang permasalahan yang menunjang kesehatan.
dapat
kesehatan  Evaluasi kembali
keluarga. meningkatkan
tentang bagaimana
emosi
lingkungan yang dapat
4. Istirahat yang
menunjang kesehatan
cukup
terhadap semua anggota
5. Dapat
keluarga.
mengendalikan
 Berikan pujian pada
emosi dan
keluarga atas jawaban
menikmati hidup
yang benar.
5. Setelah 1 x Keluarga mampu  Memanfaatkan  Kaji pengetahuan
20 menit menyebutkan 1 fasilitas kesehatan keluarga tentang
keluarga dari 2 keuntungan untuk mencegah manfaat fasilitas
mampu fasilitas kesehatan. sedini mungkin kesehatan
memanfaat masalah Hipertensi  Dsikusikan bersama
kan fasilitas pada keluarga. keluarga bagaimana
kesehatan  Untuk mengetahui memanfaatkan fasilitas
dan memeriksa pelayanan kesehatan.
masalah kesehatan.  Evaluasi kembali
 Sebagai pelayanan bagaimana
pengobatan memanfaatkan fasilitas
kesehatan pada semua
anggota keluarga
 Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
4. Implementasi keperawatan keluarga
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dijadikan
oleh, perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi, ke status kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil
yang diharapkan. Proses pelayanan implementasi harus berpusat kepeda
kebutuhan klien, faktor- faktor lain mempengaruhi kebutuhan keperawatan,
strategi implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi (dinarti dan
nulyanti,2017)
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dengan dalam proses keperawatan untuk
dapat menentukan keberhasilan dalam asuhan keperawatan. Evaluasi pada
dasarnya adalah membndingkan status keadaan kesehatan pasien dengan
tujuan dan kriteria hasil yang ditetapkan (tarwoto dan watonah, 2015)

Daftar Pustaka

Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma . 2015. Asuhan Keperawatan praktik
berdasarkan penerapan Nanda, Nic- Noc dalam berbagai kasus. Jogjakarta :
Media Action.

Kodim Yulianingsih (2018). Konsep Dasar Keperawatan Edisi Revisi. Jakarta:


CV. Trans Info Media

Padila. 2012 : Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.

Priedman, Marilyn M,dkk. 2010. Buku ajar : Keperawatan Keluarga Riset, Teori
& Praktik . Jakarta : EGC

Smelzer, Suzanne C & Brenda G Bare. 2015. Buku Ajar : Keperawatan Medika
Bedah Brunner & Suddart. Jakarta : EGC
Sudiharto, 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan
Keperawatan Transtruktural. Jakarta: EGC

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta Dewan Pengurus PPNI

Anda mungkin juga menyukai