Y DENGAN MASALAH
UTAMA HIPERTENSI PADA Ny. P DI DESA NGAWEN JEPON
WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEPON
Nim. P1337420418012
3B
JURUSAN KEPERAWATAN
2021
BAB 1
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar
1. Definisi penyakit
Hipertensi adalah sebagian peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140 mmHg. Atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg.
Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung,
tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan
pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar
resikonya (Sylvia A. Price, dalam Nanda Nic-Noc, 2015 Jilid 2).
2. Etiologi
Berdasarkan penyebaran hipertensi di bagi menjadi 2 golongan.
1. Hipertensi Primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
penyebabnya. Faktor yang mempengaruhi nya yaitu: Genetik,
lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis sistem renin. Angiotensin
dan peningkatan Na+Ca intraseluler. Faktot-faktor yang
meningkatkan resiko : obesitas, merokok, alkohol dan polisitemia.
2. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu: penggunaan estrogen, peyakit ginjal, sindrom
cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.
1. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90
mmHg .
2. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar
dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pada:
3. Klasifikasi Hipertensi
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan menggunakan
sfigmomanometer air raksa atau dengan tensimeter digital. Hasil dari
pengukuran tersebut adalah tekanan sistol maupun diastol yang dapat
digunakan untuk menentukan hipertensi atau tidak. Terdapat beberapa
klasifikasi hipertensi pada hasil pengukuran tersebut. Adapun
klasifikasi hipertensi menurut WHO adalah sebagai berikut :
(stadium 1 )
( stadium 2 )
Hipertensi berat 180-209 110-119
( stadium 3 )
(stadium 4 )
6. Pathway
hipertensi
Gangguan sirkulasi
Resiko cidera
Respon RRA Otak Afterload
Retensi Na
Intoleransi
Edema
Aktifitas
Kelebihan volume
cairan
Gambar1.1
a. Pemerikaan Laboratorium
1. Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume
cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor resiko
seperti hipokoagubilita, anemia.
2. BUN /kreatinin : memberikaan informasi tentang perfusi /
fungsi ginjal.
3. Glukosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
4. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi
ginjal dan ada DM.
b. CT scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
c. EKG : Dapat menunjukkan pola rengangan, dimanaluas,
peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit
jantung hipertensi
d. IUP : mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,
perbaikan ginjal.
e. Photo dada : menujukkan destruksi klasifikasi pada area katup,
pembesaran jantung.
8. Penatalaksanaan
Menurut Triyatno (2014) penanganan hipertensi dibagi menjadi dua
yaitu secara nonfarmakologis dan farmakologi.
a. Terapi non farmakologi merupakan terapi tanpa menggunakan
obat,terapi non farmakologi diantaranya memodifikasi gaya hidup
dimana termasuk pengelolaan stress dan kecemasan merupakan
langkah awal yang harus
dilakukan. Penanganan non farmakologis yaitu menciptakan
keadaan rileks, mengurangi stress dan menurunkan kecemasan.
Terapi non farmakologi diberikan untuk semua pasien hipertensi
dengan tujuan menurunkan tekanan darah dan mengendalikan
faktor resiko serta penyakit lainnya.
b. Terapi farmakologi
Terapi farmakologi yaitu yang menggunakan senyawa obat obatan
yang dalam kerjanya dalam mempengaruhi tekanan darah pada
pasien hipertensi seperti : angiotensin receptor blocker (ARBs),
beta blocker, calcium chanel dan lainnya. Penanganan hipertensi
dan lamanya pengobatan dianggap kompleks karena tekanan darah
cenderung tidak stabil.
9. Komplikasi
Komplikasi hipertensi menurut Triyanto (2014) adalah :
a. Penyakit jantung
Komplikasi berupa infark miokard, angina pectoris, dan gagal
jantung
b. Ginjal
Terjadinya gagal ginjal dikarenakan kerusakan progresif akibat
tekanantinggi pada kapiler - kapiler ginjal glomelurus. Rusaknya
membran glomelurus, protein akan keluar melalui urin sehingga
tekanan osmotik koloid plasma berkurang dan menyebabkan
edema
c. Otak
Komplikasi berupa stroke dan serangan iskemik. Stroke dapat
terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri - arteri yang
memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan menebal sehingga
aliran darah ke daerah yang diperdarahi berkurang.
d. Mata
Komplikasi berupa perdarahan retina, gangguan
penglihatan,hingga kebutaan.
e. Kerusakan pada pembuluh darah arteri
Jika hipertensi tidak terkontrol, dapat terjadi kerusakan dan
penyempitan arteri atau yang sering disebut dengan ateroklorosis
dan arterosklerosis (pengerasan pembuluh darah)
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
Proses pengakajian keluarga ditandai dengan pengumpulan
informasi terus menerus dan keputusan professional yang
mengandung arti terhadap informasi yang dikumpulkan. Pengumpulan
data keluarga berasal dari berbagai sumber : wawancara, observasi
rumah keluarga dan fasilitasnya, pengalaman yang dilaporkan anggota
keluarga.
a. Data umum
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan no telpon
3) Komposisi keluarga
Komposisi keluarga terdiri dari Genogram 3 generasi.
4) Tipe Keluarga
Menjelaskan mengenai tipe/jenis keluarga beserta
kendala atau masalah-masalah yang terjadi pada keluarga
tersebut
5) Suku
Mengakaji asal usul suku bangsa keluarga serta
mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait
dengan kesehatan.
6) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta
kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.
7) Status sosial ekonomi Keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh
pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota
keluarga lainnya.Selain itu sosial ekonomi keluarga
ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang
dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang
dimiliki oleh keluarga.
8) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidakhanya dilihat darikapan saja
keluarga bersama-sama untuk mengunjungi tempat
rekreasi tertentu, namun dengan menonton televisi dan
mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.
b. Riwayat keluarga dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak
tertua dari keluarga ini.
2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi, menjelaskan mengenai tugas perkembangan
keluaruarga yang belum terpenuhioleh keluarga serta
kendala-kendala mengapa tugas perkembangan tersebut
belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat keluarga inti meliputi
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-
masing anggota keluarga, perhatian keluarga terhadap
pencegaha penyakit termasuk status imunisasi, sumber
pelayanan kesehatan yang bias digunakan keluarga dan
pengalaman terhadapa pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga dari
pihak suami dan istri.
c. Lingkungan
1) Karakteristik Rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas
rumah, tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela,
pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah tangga,
jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber air minum
yang digunakan serta denah rumah.
2) Karakteristik tetangga dan momunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan
komunitas setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan
fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya
setempat yang mempengaruhi kesehatan.
3) Mobilitas geografis keluraga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan melihat
kebiasaan keluarga berpindah tempat.
4) Perkumpulan Keluarga dan interaksi dalam Masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga
untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada
dan sejauhmana interaksi keluarga dengan masyarakat.
5) Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasiltas yang
dimilki keluarga untuk menunjang kesehatan mencakup
fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau pendukung dari
anggota keluarga dan fasilitas social atau dukungan dari
masyarakat setempat
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota
keluarga.
2) Struktur Kekuatan Keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan
mempengaruhi oranglain untuk merubah perilaku.
3) Struktur Peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga
baik secara formal maupun informal.
4) Nilai dan Norma Budaya
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh
keluarga, yangberhubungan dengan kesehatan
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga,
persaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan
keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
2) Fungsi Sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya
serta perilaku.
3) Fungsi Perawatan Keluarga
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian,perlindungan serta merawat anggota keluarga yg
sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat
sakit. Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan
perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga
melaksanakan 5 tugas kesehatankeluarga, yaitu keluarga
mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan
untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap
anggota yang sakit,menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga
adalah:
a. Berapa juamlah anak?
b. Apakah rencana keluarga berkaitan dengan jumlah
anggota keluarga?
c. Metodeyang digunakan keluarga dalam upaya
mengendalikan jumlah anggota keluarga?
5) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga
adalah:
a. Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,
pangan dan papan
b. Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang
ada dimasyarakat dalam upaya peningkatan status
kesehatan keluarga
f. Stress dan koping keluarga
1) Stressor jangka pendek
Stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang dari enambulan.
2) Stressor jangka panjang
Stressor yang di alami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari enam bulan.
3) Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Stressor dikaji sejauhmana keluarga berespon terhadap
stressor
4) Strategi koping yang digunakan
Dikaji strategi koping yang digunakan keluarga bila
menhadapi permasalahan/stress.
5) Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan menegnai strategi adaptasi disfungsional yang
digunakan keluarga bila menghadapi permaslahan/stress.
6) Harapan keluarga
g. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga,
metode yang digunakan samadengan pemeriksaan fisik klinik
head to toe.
2. Diagnosa keperawatan Keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga meruoakan perpanjangan
diagnosis ke system keluarga dan subsitemnya serta merupakan hasil
pengkajian keperawatan.Diagnosis keperawatan keluarga termasuk
masalah kesehatan aktualdan potensial dengan perawat keluarga yang
memiliki kemampuan dan mendapatkan lisensi untuk menanganinya
berdasarkan pendidikan dan pengalaman.( Friedman, 2010). Tipologi
dari diagnosa keperwatan adalah:
1) Diagnosa keperawatan keluarga aktual (terjadi
defisit/gangguan kesehatan).
2) Diagnosa keperawatan keluarga resiko (ancaman) dirumuskan
apabila sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi
gangguan.
3) Diagnosa keperawatan keluarga sejahtera (potensial)
merupakan suatu kedaan dimana keluarga dalam kondisi
sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.
Kemungkinan diagnosa keperawatan yang muncul pada keluarga
dengan masalah hipertensi adalah :
1) Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
ketidakmampuan keuarga dalam mengenal masalah
2) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah
3) Nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawata keluarga yang sakit
5) Ketidakefektifan pola koping keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
Gambar 1.2
Skala prioritas masalah
No Kriteria Skore Bobot Pembenaran
1. Sifat masalah skala:
a. tidak/kurang sehat 3 1
b. ancaman 2
kesehatan
c. keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah
dapat diubah, skala : 2
a. Mudah 2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
3. Potensial masalah untuk
dicegah 3 1
a. Tinggi 2
b. Cukup 1
c. Rendah
4. Menonjolnya masalah
skala: 2 1
a. Masalah berat,
harus segera
ditangani 1
b. Ada Masalah 0
tetapi tidak perlu
ditangani
c. Masalah tidak di
rasakan
Jumlah
Sumber : Padila, (2012)
Keterangan :
Total Skor didapatkan dengan : Skor (total nilai kriteria) x Bobot
=Nilai
Angka tertinggi dalam skor
Kaji pengetahuan
3. Setelah 1 x Keluarga Keluarga keluarga tentang cara
20 menit mampu mengatakanmampu merawat anggota
keluarga merawat merawat anggota keluarga yang sakit.
mampu anggota keluarga yang sakit Diskusikan dengan
merawat keluarga yang keluarga tentang
diri sendiri sakit. merawat anggota
dan keluarga yang sakit .
anggota Evaluasi kembali
keluarga tentang merawat
yang sakit. anggota keluarga yang
sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
Keluarga Perawatan Kaji pengetahuan
mampu Hipertensi keluarga tentang cara
mendemontras 1. Teknik relaksasi merawat anggota
ikan cara 2. Kompres hangat keluarga yang sakit
perawatan pada kepala bagian Demontrasikan cara
Hipertensi. belakang perawatan Hipertensi.
3. Menghindari posisi Evaluasi kembali
secara mendadak tentang merawat
4. Pengobatan secara anggota keluarga yang
teratur sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
Kaji pengetahuan
4. Setelah 1 x Keluarga dapat Lingkungan yang keluarga tentang
20 menit menyebutkan dapat menunjang pencegahan dan
keluarga 2 dari 4 kesehatan : penularan Hipertensi.
mampu lingkungan 1. Lingkungan Diskusikan bersama
memodifik yang rumah yang keluarga bagaimana
asi mendukung nyaman lingkungan yang dapat
lingkungan kesehatan 2. Hindari menunjang kesehatan.
untuk kebisingan Evaluasi kembali
menunjang 3. Hindari tentang bagaimana
kesehatan permasalahan lingkungan yang dapat
keluarga. yang dapat menunjang kesehatan
meningkatkan terhadap semua anggota
emosi keluarga.
4. Istirahat yang Berikan pujian pada
cukup keluarga atas jawaban
5. Dapat yang benar.
mengendalikan
emosi dan
menikmati hidup.
Keluarga
mampu
menyebutkan Mengakaji pengetahuan
penyebab dari tentang penyebab
Hipertensi Hipertensi
Penyebab : faktor Diskusikan dengan
genetik dan keluarga tentang
pengaruh penyebab hipertensi
lingkungan seperti : Evaluasi kembali
stress, kegemukan, penyebab dan faktor
merokok, aktivitas resiko Hipertensi.
fisik yang kurang, Berikan pujian pada
dan konsumsi keluarga atas jawaban
garam dalam yang benar.
jumlah besar
Keluarga Tanda dan gejala : Kaji pengetahuan
mampu Nyeri kepala saat tentang tanda dan gejala
menyebutkan terjaga, kadang – Hipertensi.
tanda dan gejala kadang disertai mual Diskusikan dengan
Hipertensi. dan muntah, keluarga tentang tanda
pemandangan kabur, dan gejala Hipertensi
adanya pembengkakan dengan menggunakan
leaflet/ lembar balik
Evaluasi kembali tanda
dan gejala Hipertensi
pada keluarga.
Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
2.Setelah
dilakukan
kunjungan 1 Kaji keputusan yang
x 20 menit diambil oleh keluarga
keluarga Keluarga Keluarga memberi Diskusikan dengan
mampu mampu keputusan untuk keluarga tentang
mengambil memutuskan merawat keluarga yang keputusan yang telah
keputusan merawat sakit dibuat
untuk keluarga yang Evaluasi kembali
merawat sakit tentang keputusan yang
klien. telah dibuat
Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
Kaji pengetahuan
3. Setelah 1 x Keluarga Keluarga keluarga tentang cara
20 menit mampu mengatakanmampu merawat anggota
keluarga merawat merawat anggota keluarga yang sakit.
mampu anggota keluarga yang sakit Diskusikan dengan
merawat diri keluarga yang keluarga tentang
sendiri dan sakit. merawat anggota
anggota keluarga yang sakit .
keluarga yang Evaluasi kembali
sakit. tentang merawat
anggota keluarga yang
sakit.
Berikan pujian pada
keluarga atas jawaban
yang benar.
Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma . 2015. Asuhan Keperawatan praktik
berdasarkan penerapan Nanda, Nic- Noc dalam berbagai kasus. Jogjakarta :
Media Action.
Priedman, Marilyn M,dkk. 2010. Buku ajar : Keperawatan Keluarga Riset, Teori
& Praktik . Jakarta : EGC
Smelzer, Suzanne C & Brenda G Bare. 2015. Buku Ajar : Keperawatan Medika
Bedah Brunner & Suddart. Jakarta : EGC