Oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat saat ini.
Stroke semakin menjadi masalah serius yang dihadapi hampir diseluruh dunia.
mengakibatkan kematian, kekacauan fisik dan mental baik pada usia produktif
indivisual yang memiliki perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat seperti
mengkonsumsi makanan tinggi lemak, tinggi kolestrol, kurang aktivitas fisik dan
oleh tekanan darah tinggi. Selain itu, diperkirakan sebesar 16% kematian stroke
Masalah stroke di Indonesia menjadi semakin penting dan mendesak baik stroke
kanker. Dari data nasional yang didapat, angka kematian yang diakibatkan oleh
3
penyakit stroke sebesar 15,4%. Dari data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
2013). Faktor resiko terjadinya stroke tidak hanya selalu pada pola makan saja.
Ada berbagai macam faktor pencetus munculnya penyakit stroke seperti stress
baik itu stress psikologi maupun stress pekerjaan dimana stress meningkatkan
perawatan diri, defisit nutrisi, dan salah satunya yang menjadi masalah yang
2015) Pada masalah mobilitas fisik yang terjadi pada pasien stroke dapat
dlakukan latihan fisik berupa latihan Range Of Motion (ROM). Latihan ROM
adalah latihan pergerakan maksimal yang dilakukan oleh sendi. Latihan ROM
fleksibilitas sendi dan kekuatan otot pada pasien stroke (Hermina et al., 2016).
Upaya yang dilakukan pada pasien stroke yang mengalami masalah gangguan
pada otot agar tidak terjadi kelumpuhan atau hemiparase pada ekstremitas yang
Pada pasien stroke dengan defisit nutrisi masalah dengan ketidak mampuan
menelan makanan, dampak dari masalah ini jika tidak mendapatkan pengobatan
yang baik yaitu rentan terkena stres, konstipasi, penurunan berat badan, sehingga
lebih lama dirawat dan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi. Upaya yang
dilakukan pada masalah defisit nutrisi yaitu perawatan nutrisi yang penting untuk
meningkatkan pemulihan melalui pengaruh positif pada fungsi fisik dan mental
dikarenakan hilangnya massa otot dan lemak pada pasien stroke, strategi gizi
harus menyediakan suplemen gizi yang adekuat, fungsi menelan juga harus
kepada masyarakat. Salah satu peran penting seorang perawat adalah sebagai
klien dan keluarga dalam hal pencegahan penyakit, pemulihan dari penyakit,
Angka kejadian yang ada RSUD Pringsewu terdapat 12 kasus dalam satu bulan
terakhir tahun 2021. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk
Pringsewu”
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
RSUD Pringsewu.
6
2. Tujuan Khusus
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup Waktu
2. Lingkup kasus
3. Lingkup Tempat
F. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Hambatan Mobilitas
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
d. Bagi Pasien
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian stroke
(Fransisca, 2012).
aliran darah yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai
Dua jenis stroke yang utama adalah iskemik (non Hemoragik) dan
darah) atau embolik (pecahnya gumpalan darah /benda asing yang ada
kedalam otak) ke bagian otak. Perdarahan kedalam jaringan otak atau ruang
sekitar 83% dari seluruh kasus stroke. Sisanya sebesar 17% adalah stroke
2. Klasifikasi
aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran
b. Stroke Non Haemorhagic (SNH) Dapat berupa iskemia atau emboli dan
3. Etiologi
sakit kepala dalah awitan yang tidak umum. Secara umum thrombosis
b. Embolisme serebral
c. Iskemia Serebral
Sementara)
d. Hemoragi Serebral
(hemoragi intraserebral).
e. Hemoragi Ekstradural
12
arteri tengah atau arteri meninges lain. Pasien harus diatasi dalam
f. Hemoragi subdural
g. Hemoragi Subarachnoid
otak
h. Hemoragi Intraserebral
dan trauma, juga disebabkan oleh type patologi arteri tertentu, adanya
13
4. Patofisiologi
oksigen. Jika aliran darah kesetiap bagian otak terhambat karena thrombus
Kurang selama 1 menit dapat mengarah pada gejala yang dapat pulih seperti
mungkit akibat dari bekuan darah, udara, plaque, atheroma fragmen lemak.
hipertensi.
mengalami iskemia dan infark sulit ditentuak. Ada peluang dominan stroke
akan meluas setelah serangan pertama sehingga dapat terjadi edema serebral
14
dan peningkatan tekanan intrakanial (TIK) dan kematian pada area yang
luas. Prognosisnya tergantung pada daerah otak yang terkena dan luasnya
saat terkena. Gangguan pasokan aliran darah otak dapat terjadi dimana saja
terjadi infark atau kematian jaringan. Perlu diingat bahwa oklusi di suatu
arteri tidak selalu menyebabkan infark didaerah otak yang diperdarahi oleh
arteri tersebut.
peradangan
hiperviskositas darah
c. Gangguan aliran darah akibat bekuan embolus infeksi yang berasal dari
2005).
5. Manifestasi Klinik
terjadi pada waktu istirahat atau bangun pagi dan kesadaran biasanya tak
(pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak
mendadak.
hemisensorik
atau koma)
ucapan)
g. Ataksia (trunkal atau anggota badan); Vertigo, mual, dan muntah atau
nyeri kepala)
6. Faktor Resiko
2) Diabetes melitus
3) Merokok
5) Atrial Fibrilation
8) Hiperkolesterolemia
3) Riwayat keluarga
7. Pemeriksaan Penunjang
17
spesifik
8. Komplikasi Stroke
sebagai berikut :
miokard, Emboli paru, cenderung terjadi 7-14 hari pasca stroke, sering
kali terjadi pada saat penderita mulai mobilisasi, Stroke rekuren : dapat
satu atau lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah (Nurafif & Hardi,
keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas
otak karena proses penyakit atau kecelakaan serta pada pasien tradisi
mental
terjadi dan menjadi keluhan bagi lanjut usia. Sekitar 43% lanjut usia telah
20
Classification (NOC & NIC) 2015 adalah pasien mengalami kesulitan dalam
a. Faktor Internal
aktivitas adalah:
21
gangguan nutrisi.
5) Jatuh
7) Aspek psikologis
mobilisasi (walker).
1. pengkajian
a. identitas diri
25
aktivitas keluarga.
b. Anamnesa
seperti: Perubahan sensasi, berupa ada atau tidak adanya perubahan atau
berikut:
rangsangan nyeri.
rangsangan nyeri.
klien dalam beraktivitas dan ada atau tidak hemiparase pada ekstremitas
2. Diagnosa Keperawatan
manusia (status kesehatan dan resiko perubahan pola) dari individu atau
a. Actual : menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik
yang ditemukan.
dilakukan intervensi.
neuromuskuler (kelemahan,parestesia).
resepsi sensori.
biofisik,psikososial,perseptual kognitif
menelan makan
29
(Wijaya S A,2013)
3. Intervensi
lunak
Membantu memperlancar
6.Lakukan masange pada daerah
sirkulasi darah
tertekan
31
4. Implementasi
ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang
klien.
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses
keperawatan.
5. Evaluasi
32
sebelumnya.
tujuan ini tidak tecapai secara maksimal, sehingga perlu dicari penyebab dan
ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebil mendalam apakah terdapat
data, analisis, diagnosa, tindakan dan faktor-faktor lain tidak sesuai yang
BAB III
A. Desain
studi kasus. Studi kasus adalah penulisan yang dilakukan dengan melakukan
penulisan ini untuk menerapkan asuhan keperawatan pada pasien stroke dengan
1. Asuhan keperawatan
biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang diberikan langsung pada klien.
Pasien dengan diagnosa medis Stroke Non Hemoragik datang dan di rawat
C. Subyek
Subjek yang dilakukan dalam penulisan ini adalah dua orang dengan diagnosa
1. kriteria inklusi
2. kriteria eksklusi :
penelitian.
berlangsung.
1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan pada pasien dengan diagnosa medis Stroke di RSUD
Pringsewu
2. Waktu
E. Pengumpulan Data
aulkultasi)
auskultasi.
1. Data primer
data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang
berupa dari individu klien maupun observasi dari suatu objek dan kejadian
2. Data sekunder
Sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara
3. Data Tersier
Diperoleh dari catatan keperawatan klien atau rekam medis klien yang
G. Analisa Data
fakta, selanjutnya membendingkan dengan teori yang ada dan dituangkan dalam
opini pembahasan.
H. Etik Penelitian
Etika penelitian yaitu hak obyek penelitian dan yang lainnya harus dilindungi
dan tujuan dari penelitian serta menjelaskan akibat-akibat yang akan terjadi
instrument penelitian.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Alimul,
2009).
oleh orang lain. Semua data disimpan beberapa bulan atau tahun dan setelah
itu dihancurkan.
Pada penelitian ini, peneliti memperlakukan responden secara adil dan tanpa
yang ditimbulkan)
(Notoatmodjo, 2012).
Pada penelitian ini, peneliti akan memilih responden yang memenuhi kriteria
inklusi supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, apabila terjadi hal-
6. Asas Kemanfaatan
7. Menghormati