PENDAHULUAN
Sehat adalah suatu keadaan normal dimana kondisi fisik, mental, dan
kebutuhan yang sangat mendasar dan disamping itu individu berhak untuk
yang kurang sehat (Kemenkes RI, 2017). Pola hidup yang kurang sehat akan
yaitu jantung, hipertensi, diabetes melitus, obesitas, gagal ginjal, hepatitis dan
1
2
Stroke merupakan salah satu dari tiga besar penyebab kematian di dunia
Asia jumlah yang disebabkan oleh stroke menduduki urutan kedua pada usia
diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59 tahun. Stroke merupakan
negara berkembang atau Asia kejadian stroke hemoragik sekitar 30% dan
iskemik 70%. Stroke iskemik disebabkan antara lain oleh trombosis otak
Kejadian stroke di Indonesia pada tahun 2018 yaitu sebanyak 10,9 per
(Riskesdas, 2018).
Jika ditinjau dari data diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah
Kejadian stroke itu sendiri sampai saat ini masih di dominasi oleh stroke
(Nurarif, Amin Huda & Kusuma, 2016). Hal ini disebabkan karena
(Pudiastuti, 2011).
kematian jaringan otak akibat berkurang atau tersumbatnya aliran darah dan
pasca stroke akan mengalami gejala sisa yang sangat bervariasi, dapat berupa
gangguan bicara, perubahan emosi dan gejala lain sesuai lokasi otak yang
Gejala sisa ini dapat berpengaruh pada aspek fisik, psikologis serta
kualitas hidup baik secara permanen maupun sementara. Dampak fisik juga
gangguan kognitif. Defisit yang paling umum dialami oleh pasien stroke yaitu
kelabilan emosi, depresi, dan lain-lain. Sedangkan dampak sosial akibat dari
gejala sisa ialah penderita tidak lagi dapat bekerja seperti sediakala. Dari
serebral dan luasnya area cedera yang dapat mengakibatkan perubahan pada
berkurang dan akan menimbulkan kematian jaringan otak (Bararah, & Jauhar,
2013). Masalah keperawatan yang sering terjadi pada pasien stroke non
hemoragik adalah risiko perfusi serebral tidak efektif, nyeri akut, defisit
nutrisi, gangguan mobilitas fisik, gangguan integritas kulit, risiko jatuh dan
keperawatan pada pasien stroke. Salah satu masalah keperawatan yang perlu
penanganan lebih lanjut yaitu gangguan mobilitas fisik, karena pasien stroke
akan merasa kehilangan kekuatan pada salah satu anggota gerak. Selain itu
yang biasa disebut rentang gerak atau Range Of Motion (ROM) dimana ROM
adalah tindakan latihan otot atau persendian yang diberikan kepada pasien
secara aktif maupun pasif. ROM Pasif yaitu latihan ROM yang dilakukan
peneliti pada tanggal 20 Januari 2020 di Ruang Unit Stroke RSUD dr.
stroke sejak bulan Januari 2019 hingga tanggal 20 Januari 2020 berjumlah
971 pasien. Jumlah penderita stroke hemoragik sebanyak 260 pasien, dan
asuhan keperawatan pada klien dengan Stroke Non Hemoragik di RSUD dr.
B. Rumusan Masalah
Balikpapan?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Djatiwibowo Balikpapan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
dengan stroke non hemoragik yang dirawat di rumah sakit sehingga dapat