Disusun Oleh :
KELOMPOK 8
KEPERAWATAN TK. III
AYU CITA LARASARI (P07220116085)
DINAR JUNISARI (P07220116088)
NUR AINUN (P07220116109)
NURLYANTI (P07220116111)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang
Perspektif Keperawatan Jiwa Dan kami berterimakasih kepada Ns. Grace Carol
Sipasulta,M.Kep.,Sp.Kep.Mat selaku Dosen Mata Kuliah Home care nursing yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengertahuan kita. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran demi perbaikan makalah yang kami buat, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................................ 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Home Care
2. Apakah teori lingkungan menurut Florence Nightingale dalam praktik Home
care
3. Bagaimana konsep teori keperawatan dalam praktik home care menurut
Florence Nightingale ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Home Care
2. Untuk mengetahui teori lingkungan menurut Florence Nightingale dalam
praktik Home care
3. Untuk mengetahui konsep teori keperawatan dalam praktik home care menurut
Florence Nightingale
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
d. Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individu dan keluarga,
direncanakan, dikoordinasikan dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang
diorganisir untuk memberi pelayanan di rumah melalui staf atau pengaturan
berdasarkan perjanjian kerja (kontrak) (warola,1980 dalam Pengembangan
Model Praktek Mandiri keperawatan dirumah yang disusun oleh PPNI dan
Depkes).
Salah satu konsep / model teori keperawatan yang mendukung
berjalannya Home Care adalah teori lingkungan (environment) dari Florance
Nightingale.
4
a. Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yan gberhubungan dengan
ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan
fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia
berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.
Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab,
bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga
memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas,
tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan
pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang
cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posiis pasien ditempat tidur
harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
5
c. Lingkungan Sosial (social environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik,
kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit,
sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat
harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-
kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien
pada umumnya.
Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial dugaannya
selalu dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien
secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan
rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap
lingkungan secara khusus. Melalui observasi dan pengumpulan data,
Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor
lingkungan dan, sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan kondisi higiene
dan sanitasi selama perang Crimean. Kondisi higene penting untuk
membantu pasien tetap bersih dan untuk merawat kulit, mulut, rambut, mata,
telinga, kuku. Di jaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit
memikirkan tentang mandi atau menyikat gigi atau membersihkan kuku;
bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih penting. Oleh karenanya,
perawat perlu melihat apakah pasien dapat mebersihkan diri mereka sendiri
dan membantu mereka bila mungkin. Penting untuk menanyakan pasien apa
yang biasanya mereka lakukan dan bagaimana mereka menginginkan
bantuan. Praktik budaya dan agama dapat membedakan praktik higiene.
Higiene adalah sangat pribadi dan masing – masing individu mempunyai ide
yang berbeda tentang apa yang mereka ingin lakukan. Jika memungkinkan,
perawat harus membantu pasien memeniuhi kebutuhan pribadinya daripada
melakukan standar rutin.
Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit
tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat
6
adalah merawat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan
penting dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Itulah
beda perwat dan dokter.perawta juga bukan hanya memberikan obat untuk
menyembuhkan penyakit kepada si pasien tetapi mereka juga harus bisa
membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien sembuh. Setelah mereka
merasa sehat atau sembuh dari penyakit baik lahir maupun batin mereka
tenang dan nyaman. Pada saat pasien berada di rumah sakit pun perawat di
tuntut untuk memberikan kenyamanan bagi pasien, artinya kita bisa
meringankan penderitaan sakit si pasien itu dan dalam perawatan pasien tidak
dibedakan yang kaya dan miskin.
Pada saat memberikan nutrisi kepada pasien yang harus dilakukan perawat
adalah :
a. Buat pasien merasa nyaman.
b. Jelaskan pentingnya nutrisi yang baik
c. Posisikan pasien untuk makan
d. Buat lingkungan sekitar nyaman
e. Jika perlu bantu pasien makan
7
2) Merawat pasien dengan benar
3) Bekerja sama dengan dokter untuk mengobati pasien
4) Mengoordinasi perawatan pasien
5) Melindungi pasien
6) Menjaga lingkungan pasien dalam kondisi hygiene
7) Menjaga pasien dari infeksi
8) Memberikan udara kepada pasien agar pasien dapat bernapas dengan
tenang dan nyaman.
9) Memberikan rasa aman kepada pasien
10) Mengetahui dan mengontrol kondisi pasien setiap waktu
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis masih dalam tahap belajar dalam penulisan makalah ini yang tentunya
banyak kesalahan baik dalam segi penulisan maupun isi makalah ini. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan
tersebut dalam penulisan makalah selanjutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
iii