Anda di halaman 1dari 3

Evidence Based Nursing Practice (EBNP)

Praktik Profesi Ners KMB-KGD


Fakultas Keperawatan Universitas Riau

1. Judul Penelitian: Pengaruh terapi murrotal Al-Qur’an terhadap nyeri pada pasien
luka bakar
2. Penelitian Oleh: Rantiyana, Miranti Florencia & Suratum
3. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh terapi murrotal terhadap perubahan
skala nyeri pada pasien luka bakar
4. Metode: pra eksperimental one group pretest-postest
5. Hasil yang diukur: pengaruh terapi murrotal Al-Qur’an terhadap nyeri pada pasien
luka bakar sebelum dan setelah dilakukan intervensi
6. Sampel: 15 orang responden
7. Hasil: rerata skala nyeri responden sebelum diberikan terapi murrotal yaitu sebesar
5,73 sedangkan setelah diberikan terapi murrotal terjadi perubahan rata-rata nyeri
menjadi 3,73. Hasil uji paired t-test diperoleh t hitung =11,832 > t tabel 2,144 dan
nilai p value = 0,001 > α = 0,05.
8. Kesimpulan: terapi murrotal mempunyai pengaruh terhadap penurunan skala nyeri
responden
9. Analisis keterkaitan hasil penelitian dalam menyelesaikan permasalahan kasus:
a) Khasinah (2015) menyebutkan dalam penelitiannya bahwa responden pasien post
Orift di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta berdasarkan rata-rata hasil pre-test
sebelum diberikan terapi murrotal Juz’Amma hari pertama dan kedua diketahui
sebagian mengalami nyeri sedang (50%) dan sebagian lagi mengalami nyeri berat
(50%).
b) Sodikin (2012) yang menyebutkan efektivitas bacaan murrotal Al-Qur’an efektif
menurunkan rasa nyeri pada berbagai situasi lain seperti nyeri persalinan dan
nyeri akibat pemasangan ventilator mekanik
c) Handayani dkk (2014) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian terapi
murrotal Al-Qur’an terhadap tingkat nyeri
d) Turner,et al (2011) menemukan bahwa mendengarkan Al-Qur’an dapat
memperbaiki sel-sel tubuh, perubahan denyut jantung dan pergerakan sel-sel kulit
pada post operasi.
e) Herbert Benson dalam Istiqomah (2013) mengatakan bahwa doa, membaca Al-
Quran dan mengingat Allah (dzikir) akan menyebabkan respon relaksasi yang
menyebabkan penurunan tekanan darah, penurunan oksigen konsumsi, penurunan
denyut jantung dan pernapasan
f) Supriyadi (2011) menyebutkan mendengarkan Al-Qur’an dapat mempercepat
waktu pemulihan recovery room paska anestesi umum sehingga pemberian
murrotal dapat digunakan sebagai terapi komplementer paska bedah atau anestesi
umum
g) Chunaeni (2016) menunjukkan bahwa penurunan intensitas nyeri sebelum dan
sesudah terapi murrotal sebesar skala 3 dari skala 5,22 menjadi skala nyeri 2,47.
FORMAT SOP (Terapi Murrotal Al-Qur’an)

1. Definisi Tindakan: pemanfaatan kemampuan musik dan elemen musik oleh terapi
atau perawat kepada klien
2. Tujuan Tindakan: - Untuk relaksasi
- Untuk distraksi nyeri
- Untuk menghilangkan ansietas atau kecemasan
- Untuk memperbaiki kondisi emosional
3. Alat dan Bahan yang dibutuhkan:
- tape music atau radio
- musik MP3 Murrotal Al-Qur’an
- headset atau earphone
4. Prosedur yang dilakukan

No Kegiatan
1. Tahap Pra Interaksi:
- Mencuci tangan
- Menyiapkan alat
- Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontraindikasi
2. Tahap Orientasi:
- Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan identifikasi pasien
- Menanyakan kabar dan keluhan pasien
- Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
- Menanyakan persetujuan pasien dan kontrak waktu
3. Tahap Kerja:
- Mencuci tangan
- Menjaga privasi pasien
- Menetapkan ketertarikan klien terhadap murrotal Al-Qur’an
- Identifikasi pilihan Surah klien
- Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman
- Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara, pengunjung, panggilan telepon
selama mendengarkan musik
- Dekatkan tape musik atau MP3 Murrotal Al-Qur’an dan perlengkapan dengan
klien
- Pastikan tape musik atau MP3 Murrotal Al-Qur’an dalam kondisi baik
- Dukung dengan headset jika diperlukan
- Nyalakan Murrotal Al-Qur’an dan lakukan terapi murrotal
- Pastikan volume musik sesuai dan tidak terlalu keras
- Hindari menghidupkan dan meninggalkannya dalam waktu yang lama
- Fasilitasi jika klien ingin berpartisipasi aktif seperti Murajaah Al-Qur’an dan
memungkinkan saat itu
4. Tahap Terminasi:
- Mengevaluasi tindakan
- Menganjurkan pasien untuk melakukan tindakan secara mandiri dengan
dibantu oleh keluarga
- Pamit, akhiri dengan salam terapeutik
- Mencuci tangan setelah melakukan tindakan
5. Dokumentasi:
- Nama pasien
- Tanggal dan jam pelaksanaan tindakan
- Respon pasien sebelum dan sesudah tindakan
- Jenis tindakan atau terapi yang diberikan
- Cantumkan nama dan paraf perawat yang melakukan tindakan

Anda mungkin juga menyukai