PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
Hera Gustiana
18060025
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
Hera Gustiana
18060025
Mengetahui
Ketua Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Yunni Arnida,S.Pd.,M.Pd.
NIDN. 0229097801
ii
KATA PENGANTAR
Segenap rasa syukur penulis ucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang
berkehendak atas segala sesuatu yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini.Proposal ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Seminar Proposal
Penelitian.
iii
Semoga Allah SWT membalas segala keikhlasan, amal dan bantuan semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini,
semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi dunia pendidikan,
khususnya bagi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Aamiin.
Hera Gustiana
18060025
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN.....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................................ii
KATA PENGANTAR ................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................4
C. Tujuan............................................................................................5
D. Manfaat..........................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
antara pengajar dan pebelajar, setelah ditemukan mesin cetak maka guru
memanfaatkan media cetak. Pada saat ditemukan media audio visual, sumber
mutakhir yang dapat diperoleh melalui internet, metode ini sangat efisien
dosen di dalam kelas, mereka juga bisa mengakses materi yang diberikan
1
untuk mengembangkan dan menanamkan keterlibatan mahasiswa akan
dan waktu. Karena ketika guru dan siswa tidak berada di sekolah, maka
interaksi antara guru dan siswa akan terkendala tempat. Maka diperlukan
adanya sebiah platform ini guru dan siswa mampu bertatap muka atau
berinteraksi. Guru juga bisa memberikan materi dengan bentuk visual, audio,
bisa berjalan meskipun tidak berada di sekolah (Burden, P.R. dalam Byrd,
D.M., 2003).
2
tema bisa memuat beberapa bidang keahlian yang dipelajari. Dalam
pembelajaran tematik kemampuan yang diperoleh oleh peserta didik bisa jadi
beragam, tidak harus sama pada setiap peserta didik. Keunikan masing-
masing peserta didik harus dihargai. Beberapa peserta didik mungkin bisa
membaca lebih dahulu dari peserta didik lain dan itu tidak apa-apa. Setiap
peserta didik tidaklah harus menempuh jalur yang sama dalam mempelajari
dikaji terkait dampaknya dalam pelajaran fisika. Oleh karena itu, tujuan dari
pada materi listrik statis dengan sistem Blended learning berbantuan aplikasi
WhatsApp karena semua orang tua siswa memiliki aplikasi tersebut dan lebi
mudah baik guru maupun orang tua sudah terbiasa menggunakan. Hal tersebut
3
pembelajaran. Guru-guru melakukan berbagai kegiatan pembelajaran melalui
Sedangkan luring (diluar jaringan) digunakan oleh guru sebagai bentuk lain
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan pada latar belakang masalah dan hasil prasurvey maka
rumuskan ke dalam sub fokus masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
teknologi?
pendekatan?
elektronik?
dan online?
4
C. Tujuan
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
5
b. Bagi Kepala Sekolah
c. Bagi Guru
d. Bagi Siswa
e. Bagi Peneliti
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi blended learning merujuk pada empat konsep konsep yang berbeda
yaitu:
tujuan pendidikan.
perintah tugas kerja aktual untuk menciptakan pengaruh yang baik pada
7
antara pengajar dan pebelajar, setelah ditemukan mesin cetak maka guru
juga seperti yang dilakukan pada lembaga pendidikan yaitu sumber belajar
kegiatan pelatihan secara individual tidak bergantung pada waktu dan materi
ROM dan internet. Saat ini pelatihan menggabungkan semua itu agar
8
Blended learning terdiri dari kata blended (kombinasi/campuran) dan
sekaligus yang paling umum blended learning mengacu pada belajar yang
face = f2f) dan pembelajaran berbasis komputer (online dan offline). Thorne
by online learning with the interaction and participation offered in the best
of traditional learning”.
efisien.
9
Saat ini istilah blended menjadi popular, maka semakin banyak kombinasi
ruang kelas tradisional, yang blended dan yang sepenuhnya online. Para
Pola belajar yang dicampurkan adalah dua unsur utama yakni pembelajaran
10
teknologi multimedia, CD-ROM, video streaming, kelas virtual, e-
tercipta pola pembelajaran baru dan tidak akan menimbulkan rasa bosan
Vaughan, 2008).
(Praherdhiono, 2017).
11
pembelajaran online dan tradisional yang dalam pelaksanaannya dipimpin
yang beragam.
d. Guru dan orang tua pembelajar memiliki peran yang sama penting, guru
2008).
b. Menyediakan peluang yang praktis realistis bagi guru dan peserta didik
Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para siswa dalam
12
pengalaman interaktif. Sedangkan porsi online memberikan peserta didik
dengan konten multimedia yang kaya akan pengetahuan pada saat dan di
Charles R, 2004).
a. Proses belajar mengajar tidak hanya tatap muka, tetapi ada penambahan
siswa.
dimana saja.
13
c. Pembelajaran lebih aktif dan efisien.
akses internet.
2004).
B. Pembelajaran Tematik
14
menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara
2016:24).
sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu
pelajaran yang dipadukan dan diikat dalam sebuah tema kemudian menjadi
15
Pembelajaran tematik terpadu dipilih pada proses pembelajaran tingkat
Tematik adalah pokok isi atau wilayah dari suatu bahasan materi yang
terkait dengan masalah dan kebutuhan lokal yang dijadikan tema atau judul
16
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
tematik siswa akan dapat belajar dan bermain dengan kreativitas yang
sehingga hal ini dapat menumbuhkan kreativitas sesuai dengan potensi dan
tiga aliran filsafat yaitu: (1) progresivisme, (2) konstruktivisme, dan (3)
17
kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan
Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada
18
pembelajaran tematik di sekolah dasar. Landasan yuridis tersebut
berikut:
bahan kajian.
(joyfullearning).
19
5) Menanamkan konsep dari berbagai mata pelajaran atau bahan kajian
20
3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
kehidupan siswa.
5) Bersifat fleksibel
21
1) Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih
bermakna.
memanfaatkan informasi.
intelektualitasnya.
pembelajaran.
profesionalismenya.
22
5) Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak.
bermakna.
utuh.
23
c. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media
menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-
dilaksanakan.
24
2) Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan
ditikar/karpet.
kembali.
Pada dasarnya ada tiga tahap yang harus dilalui dalam prosedur penerapan
penilaian (evaluasi).
a. Tahap Perencanaan
25
dan sistematis, yang akan digunakan sebagai pedoman bagi guru dalam
Pemilihan tema ini dapat datang dari staf pengajar yaitu guru kelas
atau guru bidang studi dan siswa. Biasanya guru yang memilih
setiap mata pelajaran yang terdapat pada kurik ulum. Tema dapat
b) Curah pendapat
26
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam
berikut:
27
(2) Model ke 2. Pada model ini tema ditentukan bersama-sama
wawancara.
c) Evaluasi siswa.
d) Jurnal siswa.
e) Portofolio.
28
4) Kontrak belajar
Kontrak belajar ini akan memberikan arah dan isi aktivitas siswa dan
b. Tahap Pelaksanaan
1) Kegiatan pembukaan
2) Kegiatan inti
29
3) Penutup
pembelajaran.
30
C. Aktivitas Belajar
Aktivitas berasal dari kata kerja akademik aktif yang berarti giat, rajin, selalu
rohani anak, akan tetapi yang memakan serta meminumnya adalah anak didik
Pengalaman itu sendiri hanya mungkin diperoleh jika siswa itu dengan
Rohani, 2010:6).
31
Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat jasmani maupun psikis.
siswa yang sedang membaca dan perbuatan psikis seperti siswa berpikir
tentang sesuatu, itu seimbang dan sebaliknya. Perbuatan seimbang itulah yang
pakar tentang aktivitas belajar, aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa
dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis.
32
Kegiatan siswa yang dibagi dalam Visual activities, Oral activities, Listening
Hamalik, 2014:288-209).
belajar. Dalam aktivitas belajar siswa dituntut aktif mengikuti proses belajar
dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Aktivitas belajar yang
aktif akan memberikan pengaruh positif bagi siswa. Aktivitas belajar siswa
satu hal nyata yang dapat dilihat adalah anak yang memiliki motivasi belajar
dan aktivitas belajar yang tinggi akan memperoleh hasil yang baik pula
(Ainurrahman, 2012).
33
2. Jenis-jenis Aktivitas Belajar
pada siswa yang belajarnya hanya membaca saja. Aktivitas dapat dilakukan
yang dilakukan siswa secara jasmani dan rohani yang menunjang proses
oleh guru sedangkan siswa pasif dan menerima materi pelajaran begitu saja.
bila guru memberikan pertanyaan. Memang benar siswa tidak pasif secara
mutlak, hanya proses pembelajaran seperti ini jelas tidak mendorong siswa
untuk berfikir kreatif dan beraktifitas. Jika aktivitas siswa terhambat maka
1. Kegiatan visual
2. Kegiatan lisan
3. Kegiatan mendengarkan
34
4. Kegiatan menulis
5. Kegiatan menggambar
6. Kegiatan metric
7. Kegiatan mental
hafal siswa merasa cukup. Padahal dalam belajar, hasil belajar tidak hanya
dan penilaian.
2. Sumber belajar yang digunakan umumnya terbatas pada guru dan satu dua
penjelasan dari guru dengan efektif dan apakah satu-dua buku itu
dikuasainya dengan baik. Jika tidak, aktivitas belajar siswa kurang optimal
diskusi dan diberikan tugas-tugas yang memadai. Hal ini pun tidak jarang
35
D. Penelitian Terdahulu
Penilitian ini mengacu pada penelitian terdahulu dan relevan dengan penelitian
dengan desain the non-equivalent control group design. Data pada penelitian
36
2. Agus Purnomo, Nurul Ratnawati dan Nevy Farista Aristin. Mahasiswa
generasi ini sangat peka terhadap teknologi dan komunikasi, artinya mereka
masih belum terbiasa dengan hal itu sehingga sering kali pendidik mengaku
“gaplek” (gagap teknologi). Untuk menyikapi hal tersebut perlu ada inovasi
baru dala proses belajar mengajar sehingga sesuai dengan karakter tersebut.
seperti WhatsApp dan google drive merupakan salah satu solusi mudah
37
dimanapun pembelajaran Blended Learning memiliki karakteristik yang
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
B. Informan Penelitian
Informan yang di perlukan dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah SD Negeri
C. Instrumen Penelitian
Instumen penelitian dalam metode kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Jadi
dalam penelitian ini peneliti terjun langsung ke lapangan secara aktif. Teknik
39
1. Observasi
Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar,
kepegawaian yang sedang rapat, dan sebagainya. Observasi dilihat dari segi
2. Wawancara
Wawancara ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara
yang bersifat bebas dapat terjadi kapanpun dan dimanapun dan bersifat
40
wawancara yang telah dibuat sebelumnya, peneliti juga bebas melakukan
wawancara untuk menarik responden agar bersikap terbuka atas apa yang
adalah suatu pendekatan analisa data yang mensintesa dari berbagai sumber.
Triangulasi mencari dengan cepat dengan menguji data yang sudah ada dalam
1. Sumber data
wawancara, hasil observasi atau mewawancarai lebih dari satu subjek yang
2. Teknik/Metode
41
yang utuh peneliti bisa menggunakan metode wawancara bebas atau
3. Waktu
mengecek kebenarannya.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara
melakukan sistesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
42
F. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2021. Dari penelitian
ini dimulai dengan dari observasi terlebih dahulu, kemudian setelah ini
43
DAFTAR PUSTAKA
Bersin, Josh. 2004. The Blended Beaming Book: Best Bractices, Proven
Methodologies, and Lessons Learned. San Francisco: Pfeiffer.
Dinas Pendidikan Kota, Pembelajaran Tematik Di kelas I, II, III SD dan MI,
Surabaya: 2006.
44
Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Depok: PT
Rajagrafindo Persada.
So, H.J. & Bonk, C.D. 2010. Examining the Roles of Blended Learning
Approaches in Computer-Supported Collaborative Learning (CSCL)
Environments: A Delphi Study.Educational Technology & Society, 13
(13), 189-200.
Thorne, Kaye. 2003. Blended Learning: How to integrate online & traditional
learning. London: Kagan Page Limited.
45