Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN MINI RISET

MK. FILSAFAT PENDIDIKAN


PRODI S1 FIS – PEND GEO B

SKOR NILAI :

PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 YANG DIGUNAKAN DI SMA


NEGERI 1 SELESAI DALAM PRESPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Filsfat Pendidikan di
ampu oleh:

Anifah, S.Sos, M.Pd.

Kelompok 5
1. Andini 3192131002
2. Ayu Fadhilla 3192131003
3. Ernawati Marbun 3191131013
4. Ezra Janshua 3193131013
5. Ferlianus Waruwu 3193131001
6. Wulan Dira Tania 3191131001

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang
Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
Mini Riset (MR) ini tepat pada waktunya. Adapun tugas ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan.

Selama penyusunan Mini Riset ini, penulis banyak mengalami berbagai


hambatan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dan dorongan dari dosen
pengampu kami yaitu Ibu “Anifah, S.Sos, M.Pd.” yang telah memberikan
bimbingan, saran serta masukan kepada penulis sehingga Mini Riset ini dapat
terselesaikan.

Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan Mini Riset ini masih jauh
dari kata sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar berguna untuk kedepannya. Akhir kata, penulis mengucapkan
terima kasih kepada para pembaca, semoga tugas ini bermanfaat bagi yang
membacanya.

Medan, 28 Oktober 2019

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1

A. Latar Belakang ....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...............................................................................................2

C. Tujuan Penelitian.................................................................................................3

D. Manfaat Penelitian ...............................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................4

A. Tinjauan Pustaka .................................................................................................4

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 10

A. Lokasi Penelitian ............................................................................................... 10

B. Metode Penelitian .............................................................................................. 10

C. Subjek Penelitian ............................................................................................... 10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 11

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 21

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 21

B. Saran ................................................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 23

LAMPIRAN ................................................................................................................ 24

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Filsafat adalah cara pandang dan perspektif atas kenyataan, apa yang
dipahami sebagai hakikat kenyataan, kebenaran, kebaikan dan keindahan. Filsafat
menangani keseluruhan pengalaman manusia dan meliputi seluruh aspek kehidupan
manusia. Suatu bentuk kajian terhadap hakikat kenyataan denga mengajukan
pertanyaan dan berusaha memberikan jawaban yang akan menciptakan
kebermaknaan hidup seseorang. Untuk melakukan filsafat, maka harus diciptakan
kesadaran yang sangat tinggi dari fenomena dan peristiwa dalam dunia masa kini
dalam kesadaran diri sepenuhnya.

Kurikulum dan Pembelajaran adalah dua komponen yang tidak dapat dipisahkan,
mengingat kurikulum merupakan hal yang menjadi pembelajaran yang dapat
implementasikan sesuai dengan kaidah yang berlaku yang mempunyai beberapa
aspek yang harus dijalankan untuk itu dengan kurikulum kita dapat menjalankan
pembelajaran sesuai dengan hal yang seharusnya kita ajarkan sebagai acuan yang
saling berkesinambungan , karena pembelajaran dapat di laksanakan dengan cara
menurunkan apa yang sudah ditetapkan dalam kuriukulum dari segi tujuan
pembelajaran, penentuan bahan ajar, dalam kegiatan atau strategi belajar, dan juga
dalam sitem evaluasi yang beberapa hal itu merupakan aspek yang dominan harus
dijadikan acuan dalam pembelajran yang menjadikan mutu pendidikan yang sesuai
dengan apa yang kita harapkan dan dengan adanya kurikulum kita dapat
mengajarkann pembelajaran secara sistematis dengan tujuan menjadikan
pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif sehingga menjadikan hasil dari
pembelajaran mempunyai mutu dan mempunya output yang berkualitas dengan

1
menjalankan kurikulum dan menuangkan dalam pembelajaran yang efesien dan
konkrit.

Dalam pendidikan di Indonesia, kurikulum sudah menjadi stigma negative dalam


masyarakat karena seringnya berubah tetapi kualitasnya masih tetap diragukan.
Kurikulum merupakan sarana untuk mencapai program pendidikan yang dikehendaki.
Sebagai sarana, kurikulum tidak akan berarti jika tidak ditunjang oleh sarana dan
prasarana yang diperlukan seperti sumber-sumber belajar dan mengajar yang
memadai, kemampuan tenaga pengajar, metodologi yang sesuai, serta kejernihan arah
serta tujuan yang akan dicapai. Pelaksanaan suatu kurikulum tidak terlepas dari arah
perkembangan suatu masyarakat. Perkembangan kurikulum di Indonesia pada zaman
pasca kemerdekaan hingga saat ini terus mengalami perubahan sesuai dengan
tuntutan zaman serta terus akan mengalami penyempurnaan dalam segi muatan,
pelaksanaan, dan evaluasinya.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :

1. Bagaimana pembelajaran dengan menerapkan filsafat pendidikan di SMAN 1


Selesai?
2. Bagaimana sistem filsafat pendidikan di SMAN 1 Selesai dengan adanya
penerapan kurikulum 2013?
3. Bagaimana dengan adanya penerapan kurikulum 2013, apakah siswa/siswi
SMAN 1 Selesai menerima dampak dari adanya kurikulum 2013?

2
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pembelajaran dengan menerapkan filsafat pendidikan di
SMAN 1 Selesai.
2. Untuk mengetahui sistem filsafat pendidikan di SMAN 1 Selesai dengan
adanya penerapan kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui dampak penerapan kurikulum 2013 SMAN 1 Selesai.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui bagaimana pembelajaran dengan menerapkan filsafat
pendidikan sangat pendidikan.
2. Mengetahui bagaimana sistem filsafat pendidikan di SMAN 1 Selesai dengan
adanya penerapan kurikulum 2013 sangat penting.
3. Mengetahui bahwa dampak penerapan kurikulum 2013 SMAN 1 Selesai
sangat penting.

3
BAB II

LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Pembelajaran

Menurut undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003


menyatakan pembelajaran adalah “proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Pembelajaran sebagai proses belajar
yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan
mengkontruksikan pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang
baik terhadap materi pelajaran.

Menurut Gagne dan Briggs (1979:3) pembelajaran adalah suatu sistem yang
bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa
yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung
terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Menurut Syaiful Sagala (61:
2009) pembelajaran adalah “membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan
maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan”.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan pihak
guru sebagai pendidik, sedangkan belajar oleh peserta didik.

2. Pengertian Kurikulum

Secara umum, pengertian kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang terdiri
dari program studi yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan,
dimana di dalamnya terdapat rancangan pelajaran yang akan didapatkan oleh peserta
didik dalam satu periode jenjang pendidikan.

4
Menurut Harold B. Albertsycs (1965), pengertian kurikulum adalah semua
kegiatan yang disediakan oleh sekolah untuk siswa. Dalam hal ini, kurikulum tidak
terbatas pada mata pelajaran saja, tetapi termasuk berbagai kegiatan lain di dalam dan
di luar kelas yang diselenggarakan oleh sekolah. Menurut J. Lloyd Trump dan
Delmas F. Miller (1973), definisi kurikulum adalah semua hal yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran, termasuk metode mengajar, cara mengevaluasi
murid, progam studi, bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan administrasi, serta
hal-hal struktural terkait dengan waktu, jumlah ruangan serta kemungkinan memilih
mata pelajaran.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Sedangkan Pengertian Kurikulum 2013 itu sendiri ialah, sebuah kurikulum yang
terintegrasi, maksaud dari integrasi ini adalah sebuah kurikulum yang
mengintegrasikan Skill, Theme, Concepts, And Topic baik dalam bentuk Within Sigle
disciplines, Acrous several disciplines and Within and Acrous Learners.

Menurut (E. Mulyasa, 2013: 7) Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada


pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi bagi
tingkat berikutnya. Melalui pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis karakter
dan kompetensi, kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat, dan
masyarakatnya memiliki nilai tambah (added value), dan nilai jual yang bisa
ditawarkan kepada orang lain di dunia, sehingga kita bisa bersaing, bersanding dan
bahkan bertanding dengan bangsa-bangsa lain dalam pencaturan global. Hal ini di
mungkinkan, kalau implementasi kurikulum 2013 betul-betul dapat menghasilkan
insan yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Berdasarkan pengertian
tersebut kurikulum 2013 memiliki beberapa ciri-ciri dan karakteristik tertentu adalah
sebagai berikut :

5
a. Mewujudkan pendidikan berkarakter
b. Menciptakan Pendidikan Berwawasan Lokal
c. Menciptakan Pendidikan yang ceria dan Bersahabat

3. Pengertian Pembelajaran Kurikulum 2013

Pembelajaran Kurikulum 2013 didukung oleh regulasi dalam Permendikbud No.


104 tahun 2014 tentang Pembelajaran. Pengertian dari beberapa istilah yang terdapat
dalam pedoman ini sebagai berikut :

a. Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik


dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
b. Indikator pencapaian kompetensi adalah: (a) perilaku yang dapat diukur
dan/atau diobservasi untuk kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-
3 dan KI-4; dan (b) perilaku yang dapat diobservasi untuk disimpulkan
sebagai pemenuhan KD pada KI-1 dan KI-2, yang kedua-duanya menjadi
acuan penilaian mata pelajaran.

Menurut (Gultom, 2013:84) Proses pembelajaran Kurikulum 2013 dikembangkan


atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan mengamati (melihat,
membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis
(menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep),
mengkomunikasi-kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain.

Sesuai dengan pendapat di atas, proses pembelajaran pada kurikulum 2013


diawali kegiatan mengamati oleh siswa dengan cara melihat, membaca, mendengar
dan menyimak tentang masalah yang berkaiatan dengan materi pelajaran. Setelah
siswa mengamati, siswa dapat bertanya tentang apa yang dilihat, dibaca, didengar dan
disimak baik secara lisan maupun tulisan. Langkah selanjutnya kegiatan menganalisis
dengan cara mengumpulkan informasi, menghubungkan informasi yang didapat oleh

6
siswa, dan menentukan keterkaitan antara informasi yang satu dengan lainnya
(mengolah informasi). Kegiatan akhir yang dilakukan oleh siswa adalah
mengomunikasikan hasil pengamatan yang telah dibuat oleh siswa.

4. Jenis Proses Pembelajaran Kurikulum 2013

a. Pembelajaran Langsung

Pembelajaran Kurikulum 2013 mengembangkan proses pendidikan di mana siswa


mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik
melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan
RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran kurikulum 2013
meliputi kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah
ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan
pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional
effect. Hasil nya adalah bertambahnya pengetahuan dan keterampilan siswa yang bisa
diukur dengan instrumen evaluasi yang sesuai.

b. Pembelajaran Tidak Langsung

Pembelajaran Kurikulum 2013 berupa pembelajaran tidak langsung terjadi selama


proses pembelajaran langsung dilakukan tetapi tidak berwujud kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung pada Pembelajaran Kurikulum 2013 berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku.
Pembelajaran Kurikulum 2013 yang digunakan sebagai media pengembangan moral
dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang
terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Pengembangan nilai dan sikap dalam diri
siswa ini dilakukan dan atau terjadi melalui interaksi antar siswa dalam kerja
kelompok, diskusi siswa dengan guru dan siswa dengan lingkungan belajar.

7
5. Penerapan Filsafat Pendidikan

Filsafat pendidikan merupakan bagian dari filsafat umum. Ditinjau dari sisi
kajiannya, menurut Barnadib (1982) filsafat pendidikn sebagai ilmu yang pada
hakikatnya merupakan jawaban dri pertanyaan-pertayaan dalam lapangan pendidikan.
Dari batasan pengertian ini, filsafat pendidikan akan membahas ilmu mengenai
pendidikan itu sendiri secara mendlam dan meluas di setiap bagian dari limu
pendidikan. Menurut (Purba dan Yusnadi. 2017) pendidika sebagai sebuah proses,
dimana pendidikan merupakan usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang
dewasa dalam membimbing, memimpin, dan mengarahkan peserta didik dengan
problema dan persoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam pelaksanaannya.

Jika diterapkan dalam pendidikan, maka lahirlah apa yang disebut dengan filsafat
pendidikan yang artinya adalah sebuah ilmu filsafat yang terfokus pada bidang
pendidikan. Dalam hal ini, filsafat benar-benar difokuskan di setiap bagian dari
bidang pendidikan dari mulai kulit hingga akar-akarnya. Filsafat pendidikan akan
membahas ilmu mengenai pendidikan itu sendiri secara mendalam dan meluas di
setiap bagian dari ilmu pendidikan.

Dalam filsafat pendidikan seorang guru akan banyak belajar mengenai setiap
elemen yang berkaitan dengan teknis dan teori di bidang pendidikan. Hal ini terdiri
dari apa yang dipercayai oleh seorang guru tentang pendidikan ataupun prinsip yang
dijadikan panduan dan pedoman dalam setiap tindakan profesional seorang guru.
Filsafat pendidikan pada dasarnya ada di setiap hati nurani para guru. Tanpa disadari
ataupun tidak, setiap guru memiliki seperangkat keyakinan tentang teknis dan teoritis
dalam memberikan dan menularkan pendidikan kepada para muridnya. Dalam hal ini,
setiap guru memiliki caranya masing-masing dalam mengajarkan pendidikan kepada
para peserta didik yang diharapkan dengan apa yang diajarkan ini dapat menghasilkan
kehidupan yang lebih baik lagi.

8
Filsafat di dalam dunia pendidikan teramat sangat dibutuhkan sekali. Karena
dengan segala unsur-unsur makna yang terkandung dalam filsafat itu sendiri dapat
mengarahkan pendidikan ke jalan yang sebenar-benarnya tanpa dibelok-belokkan
kearah yang tidak jelas kebenarannya. Filsafat harus di masukkan secara mendalam
dan menyeluruh di dalam ruang lingkup pendidikan. Karena output-output dari
pendidikan itu bila tidak didasari oleh filsafat maka paham-paham yang dimilikinya
akan mudah berbelok dan di belokkan oleh segala informasi atau ilmu-ilmu yang
mereka pelajari nantinya.
Filsafat juga seharusnya diletakkan di segala mata pelajaran para peserta-
peserta didik dari mulai TK, SD, SMP, SMA, dan universitas misalnya seperti
Filsafat Penjaskes, Filsafat Tik, Filsafat Ips, Filsafat Ipa, Filsafat Pendidikan dan
sebagainya. Agar makna dari filsafat bisa tertanam pada jiwa dan pikiran-pikiran
mereka dari dasar hingga keatas, bahkan kalau perlu filsafat menjadi landasan Negara
kita tanpa mengesampingkan pancasila dan UUD 1945. Karena filsafat memaknai
dirinya sebagai suatu konsep kebenaran yang mutlak dan absolute.

9
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian

Obsevasi dilaksanakan di SMA Negeri 1 Selesai dengan alamat Jl. Binjai-


Selayang, Simp. Selesai, Desa Padang Brhrang, Kec. Selesai, Kab. Langkat,
Sumatera Utara. Kelas yang diobservasi adalah kelas XI IPS 2, dengan jumlah siswa
30 anak.
Observasi dilaksanakan pada Jumat, 18 Oktober 2019, pada jam pelajaran 4 dan
5, yakni pada pukul 10.00 – 11.45 WIB. Dalam satu kali tatap muka adalah dua jam
pelajaran atau 2 x 45 menit, pada mata pelajaran Geografi. Guru mata pelajaran pada
saat observasi adalah Ibu Siti Hajar, S.Pd.
B. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui metode observasi langsung pada kelas XI IPS 2
SMA Negeri 1 Selesai. Bagaimana pembelajaran kurikulum 2013 dengan
menerapkan filsafat pendidikan, serta menerima dampak dari adanya kurikulum
2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan
mengadakan wawancara kepada guru serta mengisi kuesioner kepada siswa dalam
pembelajaran berlangsung.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam


sebuah penelitian. Subjek penelitian juga membahas karakteristik subjek yang
digunakan dalam penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah : siswa kelas XI IPS
2 SMA Negeri 1 Selesai dan Guru mata pelajaran Geografi Ibu Siti Hajar, S.Pd.

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan


1. Metode Wawancara

Hasil pengumpulan data yang menggunakan metode wawancara yang diperoleh


data sebagai berikut:

1) Menurut ibu, arti dari filsafat pendidikan itu apa?

Jawab : Filsafat pendidikan itu adalah ada makna dalam pendidikan, dengan
menjelaskan memberikan materi dan makna yang tersirat itu yang menajadi filsafat
dalam pendidikan.

2) Menurut ibu, apakah filsafat pendidikan perlu diterapkan dalam sekolah


SMAN 1 Selesai?

Jawab : Perlu diterapkan dalam SMAN 1 Selesai, seperti dalam pembelajaran dalam
menyampaikan materi dengan media visualisasi seperti lebih cepat menerima
dibandingkan dengan hanya sekedar menjelaskan tanpa media visualisasi.

3) Menurut ibu, apakah di SMAN 1 Selesai sudah diterapkan filsafat


pendidikan dalam kurikulum 2013?

Jawab : Sudah menerapkan, dengan diterapkan filsafat pendidikan kurikulum 2013


sudah bagus, karena itu sudah menjadi tuntutan untuk guru dan murid nya juga dan
juga harus dibekali lagi dengan pelatihan-pelatihan dan juga banyak literasi
diterapkan.

11
4) Menurut ibu, dalam segi filsafat pendidikan, apakah ada dampak dengan
adanya pembelajaran kurikulum 2013?

Jawab : Ada, misalkan dalam dampak positif lebih banyak seperti dalam
pembelajaran dengan menggunakan berbasis aplikasi, sebab itu sekolah SMAN 1
Selesai akan diterapkan sistem pembelajaran dengan menggunakan aplikasi, dan
anak- anak kan membawa android jadi dari sekolah yang akan menyediakan
androidnya, karena kemungkinan anak-anak untuk tidak membuka hal yang tidak
diinginkan.

2. Metode Kusioner

Dari hasil pengumpulan data di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Selesai dengan
mata pelajaran Geografi, maka dilampirkanlah hasil kusioner dalam penyajian tabel
berikut :

Simbol Kategori

SS Sangat Setuju

S Setuju

KS Kurang Setuju

TS Tidak Setuju

STS Sangat Tidak Setuju

12
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
Kurikulum 2013 merupakan sistem pembelajaran yang 0 6 9 13 3
1.
baik dan menyenangkan dibandingkan KTSP 2006.
Kurikulum 2013 sangat cocok diterapkan pada 0 3 10 14 4
2.
siswa/siswi.
Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam 3 4 19 4
3.
dan berkesan.
4. Jumlah jam bertambah akibat perubahan kurikulum. 10 4 6 9 1

5. Sifat pembelajaran dengan metode yang lebih bervariasi. 4 12 5 11 11


Siswa diberi kebebasan berfikir kreatif dan partisipasi 0 1 0 9 10
6.
secara aktif.
Waktu siswa disekolah untuk belajar dan mengikuti 2 7 11 9 13
7.
ekstrakulikuler harus diwajibkan.
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan 5 14 3 9 2
8. hard skills yang meliputi aspek kompentesi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam 5 2 13 16 14
9. dan berkesan.

Penghapusan pembelajaran TIK sangat merugikan siswa. 4 3 6 11 7


10.

Merasa kesulitan menyisikan waktu untuk belajar 11 12 5 5 13


11.
dirumah.
Semakin banyak jam belajar membuat siswa semakin 5 5 11 3 4
12.
pintar.
Semakin banyak jam belajar membuat siswa semakin 7 13 4 11 5
13.
malas.
Semakin banyak tugas yang diberikan oleh guru membuat 5 2 12 10 13
14.
siswa semakin pintar dan menguasai materi.

15. Kreatif dalam menjalankan tugas atau mengerjakan tugas. 13 4 5 16 4

16. Menyelasikan pekerjaan atau tugas jauh-jauh hari. 5 1 10 11 6

13
17. Menyelesaikan tugas tepat waktu. 5 2 3 15 6

18. Belajar untuk menghadapi ujian jauh-jauh hari. 1 2 16 15 10

19. Mampu melakukan pekerjaan atau tugas secara mandiri. 1 1 9 14 8


Selalu memikirkan perbaikan dalam melakakukan 13 2 2 15 7
20.
pekerjaan atau tugas.

21. Belajar kelompok lebih dibandingkan belajar sendiri. 2 4 12 13

22. Kerjasama dalam kelompok sangat baik dan solid. 1 12 1 16 13

23. Dapat bergaul efektif baik dengan guru maupun teman. 0 1 5 13 3


Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam 5 5 0 18 2
24.
dan berkesan.
Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna 5 2 7 10 7

25. belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang


jelas.

Dari hasil pengumpulan data diatas maka dapat disimpulkan dalam bentuk

lampiran tabel sebagai berikut :

No Pertanyaan Skor Hasil Kesimpulan


Baik Cukup Rendah
1 Kurikulum 2013 Siswa setuju adanya
merupakan pembelajaran kurikulum
sistem 2013 dengan
pembelajaran 13 √ menyenangkan
yang baik dan dibandingkan dengan
menyenangkan KTSP 2006.
dibandingkan
KTSP 2006.
2 Kurikulum 2013 Siswa setuju karena
sangat cocok 14 √ kurikulum 2013 sangat
diterapkan pada cocok diterapkan.
siswa/siswi.

14
3 Pemahaman Siswa setuju karena
terhadap materi 19 √ dengan adanya
pelajaran lebih kurikulum 2013 dalam
mendalam dan pemahaman materi
berkesan. pelajaran lebih
mendalam dan berkesan.
4 Jumlah jam Siswa sangat tidak
bertambah akibat setuju dengan adanya
perubahan 10 √ penambahan jam
kurikulum. pelajaran karena siswa
lebih banyak tidak
istirahat .
5 Sifat Siswa tidak setuju
pembelajaran dengan sifat
dengan metode 12 √ pembelajaran adanya
yang lebih metode yang lebih
bervariasi. bervariasi.
6 Siswa diberi Siswa sangat setuju
kebebasan dengan diberi kebebasa
berfikir kreatif dalam berfikir kreatif.
dan partisipasi 10 √
secara aktif.
7 Waktu siswa Siswa sangat setuju
disekolah untuk dengan adanya
belajar dan ekstrakulikuler karena
mengikuti 13 √ dapat mengembangkan
ekstrakulikuler bakat siswa.
harus
diwajibkan.
8 Adanya Siswa tidak setuju
peningkatan dan adanya softkills dan hard
keseimbangan skills, padahal dengan
soft skills dan adanya pengembangan
hard skills yang 14 √ tersebut dapat
meliputi aspek membentuk kemampuan
kompentesi siswa dalam berbakat.
sikap,
keterampilan,
dan pengetahuan.

15
9 Pemahaman Siswa setuju karena
terhadap materi materi pelajaran yang
pelajaran lebih 16 √ diajarkan dalam
mendalam dan kurikulum 2013 lebih
berkesan. berkesan.
10 Penghapusan Siswa setuju dengan
pembelajaran adanya penghapusan
TIK sangat TIK dalam pembelajaran
merugikan siswa. 11 √ sangat merugikan siswa,
sehingga siswa lebih
dapat kurang memahami
dalam teknologi.
11 Merasa kesulitan Siswa sangat setuju,
menyisikan karena dengan adanya
waktu untuk 13 √ kurikulum 2013 ini
belajar dirumah. siswa merasa kesulitan
untuk menyisikan watku
untuk belajar,
disebabkan disekolah
lebih banyak waktu
sehingga di rumah
kurang beristirahat.
12 Semakin banyak Siswa kurang setuju,
jam belajar karena dengan semakin
membuat siswa banyak jam pelajaran
semakin pintar. 11 √ maka akan membuat
siswa lebih pusing
karena terlalu banyak,
siswa tidak sanggup
terlalu banyak karena
terbuang waktu
istirahatnya.
13 Semakin banyak Siswa tidak setuju,
jam belajar karena tidak semua
membuat siswa 13 √ siswa yang pintar dan
semakin malas. malasadalam banyaknya
jam belajar tetapi ini
tergantung pada siswa
nya sendiri.

16
14 Semakin banyak Siswa kurang setuju,
tugas yang terahadap banyaknya
diberikan oleh 12 √ tugas yang diberikan
guru membuat guru ini membuat sisswa
siswa semakin kurang menguasai
pintar dan materi dapat disebabkan
menguasai karena siswa kurang
materi. istirahat karena
penambahan jam belajar
juga.
15 Kreatif dalam Siswa setuju karena
menjalankan kreatif dalam
tugas atau 16 √ mengerjakan tugas.
mengerjakan
tugas.
16 Menyelasikan Siswa setuju dengan
pekerjaan atau menyelesaikan tugas
tugas jauh-jauh 11 √ jauh-jauh hari.
hari.
17 Menyelesaikan Siswa setuju dengan
tugas tepat menyekesaikan tugas
waktu. 15 √ pada tepat waktu.

18 Belajar untuk Siswa kurang setuju,


menghadapi karena belajar untuk
ujian jauh-jauh 16 √ ujian di jauh-jauh hari
hari. ini akan membuat siswa
lupa, mereka
menganggap jika belajar
untuk ujian besok ujian
mereka belajar
sebeumnya.
19 Mampu Siswa setuju, dengan
melakukan mengerjakan tugas
pekerjaan atau 14 √ secara mansiri.
tugas secara
mandiri.
20 Selalu Siswa sangat tidak
memikirkan setuju terhadap
perbaikan dalam melakuakn pekerjaan
melakakukan 13 √ dengan memikirkan
pekerjaan. perbaikan.

17
21 Belajar Siswa sangat setuju,
kelompok lebih dengan belajar
dibandingkan 13 √ kelompok dibandingkan
belajar sendiri. secara mandiri.
22 Kerjasama dalam Siswa setuju, karena
kelompok sangat dalam kelompok maka
baik dan solid. 16 √ akan membentuk kerja
sama yang baik.
23 Dapat bergaul Siswwa setuju karena
efektif baik dengan adanya proses
dengan guru 13 √ pembelajaran 2013
maupun teman. dapat bergaul secara
efektif terhadap teman
maupun guru.
24 Pemahaman Siswa setuju dengan
terhadap materi adanya proses
pelajaran lebih pembelajaran kurikulum
mendalam dan 18 √ 2013 ini siswa lebih
berkesan. memahami materi lebih
dalam.

25 Siswa mampu 10 √ Siswa setuju, karena


lebih merasakan pembelajaran kurikulum
manfaat dan 2013 ini menyajikan
makna belajar tema yang jelas.
karena materi
disajikan dalam
konteks tema
yang jelas.
Dari metode wawancara yaitu mengenai pembelajaran kurikulum 2013 dalam
prespektif filsafat pendidikan, dapat dilihat bahwasanya di sekolah SMAN 1 Selesai
telah menerapkan filsafat pendidikan dengan memberikan makna yang tersirat seperti
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media visualisasi, dalam proses
pembelajaran guru juga menggunakn sistem yang menarik dalam media visualilasi
seperti dengan menggambarkan peta, jadi siswa lebih paham dan mengerti karena
secara langsung, siswa sangat berperan aktif dalam pembelajaran walaupun susana
kelas yang tercipta kurang sangat kondusif. Siwa menrima materi dengan paham dari
guru secara pengajaran nya sangat baik denagn menggunakan media visualisasi, dan

18
terlihat secara signifikan respon siswa terhada suatu materi seperti respon terhadap
menggambrkan peta. Siswa memilki sikap kritis di dalam dirinya seperti terlihat
siswa bertanya keapa guru, dan di sekolah ini menrapkan kurikulum 2013 dengan
diadakannya proses pembelajaran berbasisis teknologi.

Dalam mengenai kegiatan guru dalam proses pembelajaran kurikulum 2013,


dapat dilihat bahwasanya guru menganut aliran filsafat pendidikan idealisme, yang
dimana guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam
proses pembelajaran seperti menggambarkan peta dalam media visulisasi. Dan guru
terlihtlebih unggul, agar dapat dijadikan panutan dan teladan bagi para siswa, dapat
dilihat dari penguasaan materi oleh guru yang sangat baik, penjelasan materi yang
sangat sederhana dan mudah dimengerti, dan sikap guru yang komunikatif terhadap
siswanya. Guru mengambil metode dari aliran filsafat pendidikan realisme yaitu
tetap memberikan kebebasan terhadap siswa tapi memberikan beberapa peraturan
untuk dipenuhi oleh siswa, dapat dibuktikan dengan teraturnya kegiatan pembelajaran
dan terciptanya suasana kelas yang sangat kondusif.
Dari metode kusioner yaitu mengenai pembelajaran kurikulum 2013 dalam
prespektif filsafat pendidikan, dapat kita simpulkan bahwasanya siswa di SMAN 1
Selesai setuju dengan adanya pembelajaran kurikulum 2013 dengan materi yang
berkesan dan tema yang bervariasi. Dan pembelajaran kurikulum 2013 ini dengan
sistem secara kelompok, jadi siswa lebih menyenangkan secara kelompok
dibandingkan secara individu, siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif.
Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang terintegrasi dalam
tiap pembelajaran. Serta penilaian dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Ekstrakurikuler wajib pramuka meningkatkan karakter siswa dan kedisiplinan siswa.
Namun ada juga siswa yang kurang setuju adanya pembelajaran 2013 karena
sistem pembelajaran kurikulum 2013 ini jam pelajaran dan beban tugas siswa yang
terlalu banyak, jumlah jam menjadi bertambah sehingga siswa merasa sulit untuk
belajar karena kurang istirahat sehingga siswa dalam belajar kurang memahami

19
materi sihingga siswa merasa turunya prestasi. Siswa mengalami stress akademik.
Beban belajar siswa terlalu berat, waktu belajar di sekolah terlalu lama. Materi yang
harus dikuasai siswa terlalu banyak padahal siswa mempunyai batas maksimal waktu
konsentrasi untuk belajar. Hal ini adalah masalah yang sangat penting, dimana siswa
adalah sasaran dari kurikulum 2013. Berhasil tidaknya kurikulum 2013 tentu diukur
dari perkembangan siswa tersebut.
Siswa banyak yang mengeluh karena merasa bosan mengikuti pelajaran di
sekolah. Bukannya makin rajin, karena lelah siswa merasa jenuh dan tidak sedikit
juga yang mentalnya down karena kurang mampu mengelola waktu dan
memprioritaskan kegiatan. Nilai – nilai ujiannya jelek dan malas untuk
bersekolah.Siswa tidak setuju adanya softkills dan hard skills, padahal dengan adanya
pengembangan tersebut dapat membentuk kemampuan siswa dalam berbakat.

20
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil observasi mengenai proses pemb pembelajaran kurikulum 2013 dalam
prespektif filsafat pendidikan, siswa di kelas XI IPS 2 di SMA Negeri 1 Selesai, pada
mata pelajaran Geografi dengan materi menggambarkn peta persebaran flora dan
fauna dengan guru pengampu Siti Hajar, S.Pd. bahwasanya prmbelajaran kurikulum
2013 di sekolah ini telh diterapkan seperti halnya dalam berbasis teknologi dan dalam
proses pembeljrn guru sangat kreatif dan inovatif dalam mengajar dengan
mengggunakan media visualisasi dan siswa pun ikut berperan aktif dalam
mengerjakan tugas dari guru namun dengan suasana kelas yang kurang kondusif
untuk mewujudkan suasana kelas yang kondusif dan efektif diperlukan kerja sama
yang baik antara guru dan siswa.

Guru juga telah menerapakan aliran filsafat dengan metode pengAjaran dalam
dunia pendidikan. Dalam hal ini guru harus bijaksana dalam menerapkan metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa serta kondisi kelas tersebut. Dalam
pembelajaran kurikulum 2013 ini siswa sangat setuju karena maeri pembelajaran
lebih berkesan dan menyenangkan sedangkan siswa yang tidak setuju dengan
pembelajaran kurikulum dikarenakan adanya penambahan jam pelajaran sehingga
siswa kurang beristirah sehingga belajar tidak konsentarasi dan prestasi menurun.

21
B. Saran

Sebaiknya siswa lebih berperan aktif lagi dalam belajar dan dapat juga mengatur
waktu dalam beristirahat sehingga dalam proses belajar dapat memahami materi
sehingga guru juga dapat mengajar lebih efektif lagi dengan memberikan metode
materi pengajaran yang lebih berkesan dan menarik.

Dan disesuaikan dengan kondisi serta karakter siswa. Sebaiknya siswa lebih
mengembangakan softskills dan hardskills dalam belajar sehingga dapat memebentuk
pengembangan bakat dari seorang siswa.

22
DAFTAR PUSTAKA

Muhmidayeli. 2011. Filsafat Pendidikan. Bandung : Refika Aditama.


Yusnadi, Ibrahim dkk. 2019. Filsafat Pendidikan. Jakarta : halamanmoeka.

Zona Referensi, 16 Maret 2018, Pengertian Pembelajran,


(https://www.zonareferensi.com/pengertian-pembelajaran/, diakses tanggal
20 Oktober 2019)

Max Manroe, 15 Februari 2018, Pengertian Pembelajaran,


(https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-kurikulum.html, diakses
tanggal 20 Oktober 2019)

Semangat Inspirasi, 06 November 2013, Ciri Karakteristik Kurikulum,


(https://semangatinspirasi.blogspot.com/2013/06/ciri-karaktertistik-
kurikulum-2013.html, diakses tanggal 20 Oktober 2019)

Menyamarakan Pendidikan, 01 Oktober 2017, Ciri Karakteristik Kurikulum,


(http://metodepembelajaran10.blogspot.com/2017/01/pengertian-dan-pola-
pikir-kurikulum-2013.html, diakses tanggal 20 Oktober 2019)

Silabus, 10 Januari 2017, Pembelajran Berdasarkan Kurikulum 2013,


(https://www.silabus.web.id/pembelajaran-berdasarkan-kurikulum-2013/ ,
diakses tanggal 20 Oktober 2019)

Pendidikan, 7 November 2016, Pengertin Filsafat Pendidikan,


(https://pengertiandefinisi.com/pengertian-filsafat-pendidikan/ , diakses
tanggal 20 Oktober 2019)

Ina Fitriaaa27, 22 Desember 2017, Penerapan Filsafat Pendidikan,


(http://inafitriaaa27.blogspot.com/2016/12/penerapan-filsafat-
pendidikan.html, diakses tanggal 20 Oktober 2019)

23
LAMPIRAN

Berikut ini adalah suasana dan kondisi kegiatan pembelajaran di kelas XI IPS 2 SMA
Negeri 1 Selesai dalam materi Menggambar Peta Persrebaran Flora dan Faun dalam
mata pelajaran Geografi dengan guru pengampu Siti Hajar, S.Pd.

24
Berikut ini suasana pembagian kusioner kepada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1
Selesai

25
Berikut foto bersama guru pengampu Siti Hajar, S.P.d di SMA Negeri 1 Selesai

Berikut foto dari kelompok 5

26

Anda mungkin juga menyukai