SKOR NILAI :
Kelompok 5
1. Andini 3192131002
2. Ayu Fadhilla 3192131003
3. Ernawati Marbun 3191131013
4. Ezra Janshua 3193131013
5. Ferlianus Waruwu 3193131001
6. Wulan Dira Tania 3191131001
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang
Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
Mini Riset (MR) ini tepat pada waktunya. Adapun tugas ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan.
Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan Mini Riset ini masih jauh
dari kata sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar berguna untuk kedepannya. Akhir kata, penulis mengucapkan
terima kasih kepada para pembaca, semoga tugas ini bermanfaat bagi yang
membacanya.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................3
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 21
B. Saran ................................................................................................................. 22
LAMPIRAN ................................................................................................................ 24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat adalah cara pandang dan perspektif atas kenyataan, apa yang
dipahami sebagai hakikat kenyataan, kebenaran, kebaikan dan keindahan. Filsafat
menangani keseluruhan pengalaman manusia dan meliputi seluruh aspek kehidupan
manusia. Suatu bentuk kajian terhadap hakikat kenyataan denga mengajukan
pertanyaan dan berusaha memberikan jawaban yang akan menciptakan
kebermaknaan hidup seseorang. Untuk melakukan filsafat, maka harus diciptakan
kesadaran yang sangat tinggi dari fenomena dan peristiwa dalam dunia masa kini
dalam kesadaran diri sepenuhnya.
Kurikulum dan Pembelajaran adalah dua komponen yang tidak dapat dipisahkan,
mengingat kurikulum merupakan hal yang menjadi pembelajaran yang dapat
implementasikan sesuai dengan kaidah yang berlaku yang mempunyai beberapa
aspek yang harus dijalankan untuk itu dengan kurikulum kita dapat menjalankan
pembelajaran sesuai dengan hal yang seharusnya kita ajarkan sebagai acuan yang
saling berkesinambungan , karena pembelajaran dapat di laksanakan dengan cara
menurunkan apa yang sudah ditetapkan dalam kuriukulum dari segi tujuan
pembelajaran, penentuan bahan ajar, dalam kegiatan atau strategi belajar, dan juga
dalam sitem evaluasi yang beberapa hal itu merupakan aspek yang dominan harus
dijadikan acuan dalam pembelajran yang menjadikan mutu pendidikan yang sesuai
dengan apa yang kita harapkan dan dengan adanya kurikulum kita dapat
mengajarkann pembelajaran secara sistematis dengan tujuan menjadikan
pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif sehingga menjadikan hasil dari
pembelajaran mempunyai mutu dan mempunya output yang berkualitas dengan
1
menjalankan kurikulum dan menuangkan dalam pembelajaran yang efesien dan
konkrit.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
2
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pembelajaran dengan menerapkan filsafat pendidikan di
SMAN 1 Selesai.
2. Untuk mengetahui sistem filsafat pendidikan di SMAN 1 Selesai dengan
adanya penerapan kurikulum 2013.
3. Untuk mengetahui dampak penerapan kurikulum 2013 SMAN 1 Selesai.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui bagaimana pembelajaran dengan menerapkan filsafat
pendidikan sangat pendidikan.
2. Mengetahui bagaimana sistem filsafat pendidikan di SMAN 1 Selesai dengan
adanya penerapan kurikulum 2013 sangat penting.
3. Mengetahui bahwa dampak penerapan kurikulum 2013 SMAN 1 Selesai
sangat penting.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Pembelajaran
Menurut Gagne dan Briggs (1979:3) pembelajaran adalah suatu sistem yang
bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa
yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung
terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Menurut Syaiful Sagala (61:
2009) pembelajaran adalah “membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan
maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan”.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan pihak
guru sebagai pendidik, sedangkan belajar oleh peserta didik.
2. Pengertian Kurikulum
Secara umum, pengertian kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang terdiri
dari program studi yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan,
dimana di dalamnya terdapat rancangan pelajaran yang akan didapatkan oleh peserta
didik dalam satu periode jenjang pendidikan.
4
Menurut Harold B. Albertsycs (1965), pengertian kurikulum adalah semua
kegiatan yang disediakan oleh sekolah untuk siswa. Dalam hal ini, kurikulum tidak
terbatas pada mata pelajaran saja, tetapi termasuk berbagai kegiatan lain di dalam dan
di luar kelas yang diselenggarakan oleh sekolah. Menurut J. Lloyd Trump dan
Delmas F. Miller (1973), definisi kurikulum adalah semua hal yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran, termasuk metode mengajar, cara mengevaluasi
murid, progam studi, bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan administrasi, serta
hal-hal struktural terkait dengan waktu, jumlah ruangan serta kemungkinan memilih
mata pelajaran.
5
a. Mewujudkan pendidikan berkarakter
b. Menciptakan Pendidikan Berwawasan Lokal
c. Menciptakan Pendidikan yang ceria dan Bersahabat
6
siswa, dan menentukan keterkaitan antara informasi yang satu dengan lainnya
(mengolah informasi). Kegiatan akhir yang dilakukan oleh siswa adalah
mengomunikasikan hasil pengamatan yang telah dibuat oleh siswa.
a. Pembelajaran Langsung
7
5. Penerapan Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan merupakan bagian dari filsafat umum. Ditinjau dari sisi
kajiannya, menurut Barnadib (1982) filsafat pendidikn sebagai ilmu yang pada
hakikatnya merupakan jawaban dri pertanyaan-pertayaan dalam lapangan pendidikan.
Dari batasan pengertian ini, filsafat pendidikan akan membahas ilmu mengenai
pendidikan itu sendiri secara mendlam dan meluas di setiap bagian dari limu
pendidikan. Menurut (Purba dan Yusnadi. 2017) pendidika sebagai sebuah proses,
dimana pendidikan merupakan usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang
dewasa dalam membimbing, memimpin, dan mengarahkan peserta didik dengan
problema dan persoalan dan pertanyaan yang mungkin timbul dalam pelaksanaannya.
Jika diterapkan dalam pendidikan, maka lahirlah apa yang disebut dengan filsafat
pendidikan yang artinya adalah sebuah ilmu filsafat yang terfokus pada bidang
pendidikan. Dalam hal ini, filsafat benar-benar difokuskan di setiap bagian dari
bidang pendidikan dari mulai kulit hingga akar-akarnya. Filsafat pendidikan akan
membahas ilmu mengenai pendidikan itu sendiri secara mendalam dan meluas di
setiap bagian dari ilmu pendidikan.
Dalam filsafat pendidikan seorang guru akan banyak belajar mengenai setiap
elemen yang berkaitan dengan teknis dan teori di bidang pendidikan. Hal ini terdiri
dari apa yang dipercayai oleh seorang guru tentang pendidikan ataupun prinsip yang
dijadikan panduan dan pedoman dalam setiap tindakan profesional seorang guru.
Filsafat pendidikan pada dasarnya ada di setiap hati nurani para guru. Tanpa disadari
ataupun tidak, setiap guru memiliki seperangkat keyakinan tentang teknis dan teoritis
dalam memberikan dan menularkan pendidikan kepada para muridnya. Dalam hal ini,
setiap guru memiliki caranya masing-masing dalam mengajarkan pendidikan kepada
para peserta didik yang diharapkan dengan apa yang diajarkan ini dapat menghasilkan
kehidupan yang lebih baik lagi.
8
Filsafat di dalam dunia pendidikan teramat sangat dibutuhkan sekali. Karena
dengan segala unsur-unsur makna yang terkandung dalam filsafat itu sendiri dapat
mengarahkan pendidikan ke jalan yang sebenar-benarnya tanpa dibelok-belokkan
kearah yang tidak jelas kebenarannya. Filsafat harus di masukkan secara mendalam
dan menyeluruh di dalam ruang lingkup pendidikan. Karena output-output dari
pendidikan itu bila tidak didasari oleh filsafat maka paham-paham yang dimilikinya
akan mudah berbelok dan di belokkan oleh segala informasi atau ilmu-ilmu yang
mereka pelajari nantinya.
Filsafat juga seharusnya diletakkan di segala mata pelajaran para peserta-
peserta didik dari mulai TK, SD, SMP, SMA, dan universitas misalnya seperti
Filsafat Penjaskes, Filsafat Tik, Filsafat Ips, Filsafat Ipa, Filsafat Pendidikan dan
sebagainya. Agar makna dari filsafat bisa tertanam pada jiwa dan pikiran-pikiran
mereka dari dasar hingga keatas, bahkan kalau perlu filsafat menjadi landasan Negara
kita tanpa mengesampingkan pancasila dan UUD 1945. Karena filsafat memaknai
dirinya sebagai suatu konsep kebenaran yang mutlak dan absolute.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui metode observasi langsung pada kelas XI IPS 2
SMA Negeri 1 Selesai. Bagaimana pembelajaran kurikulum 2013 dengan
menerapkan filsafat pendidikan, serta menerima dampak dari adanya kurikulum
2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan
mengadakan wawancara kepada guru serta mengisi kuesioner kepada siswa dalam
pembelajaran berlangsung.
C. Subjek Penelitian
10
BAB IV
Jawab : Filsafat pendidikan itu adalah ada makna dalam pendidikan, dengan
menjelaskan memberikan materi dan makna yang tersirat itu yang menajadi filsafat
dalam pendidikan.
Jawab : Perlu diterapkan dalam SMAN 1 Selesai, seperti dalam pembelajaran dalam
menyampaikan materi dengan media visualisasi seperti lebih cepat menerima
dibandingkan dengan hanya sekedar menjelaskan tanpa media visualisasi.
11
4) Menurut ibu, dalam segi filsafat pendidikan, apakah ada dampak dengan
adanya pembelajaran kurikulum 2013?
Jawab : Ada, misalkan dalam dampak positif lebih banyak seperti dalam
pembelajaran dengan menggunakan berbasis aplikasi, sebab itu sekolah SMAN 1
Selesai akan diterapkan sistem pembelajaran dengan menggunakan aplikasi, dan
anak- anak kan membawa android jadi dari sekolah yang akan menyediakan
androidnya, karena kemungkinan anak-anak untuk tidak membuka hal yang tidak
diinginkan.
2. Metode Kusioner
Dari hasil pengumpulan data di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Selesai dengan
mata pelajaran Geografi, maka dilampirkanlah hasil kusioner dalam penyajian tabel
berikut :
Simbol Kategori
SS Sangat Setuju
S Setuju
KS Kurang Setuju
TS Tidak Setuju
12
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
Kurikulum 2013 merupakan sistem pembelajaran yang 0 6 9 13 3
1.
baik dan menyenangkan dibandingkan KTSP 2006.
Kurikulum 2013 sangat cocok diterapkan pada 0 3 10 14 4
2.
siswa/siswi.
Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam 3 4 19 4
3.
dan berkesan.
4. Jumlah jam bertambah akibat perubahan kurikulum. 10 4 6 9 1
13
17. Menyelesaikan tugas tepat waktu. 5 2 3 15 6
Dari hasil pengumpulan data diatas maka dapat disimpulkan dalam bentuk
14
3 Pemahaman Siswa setuju karena
terhadap materi 19 √ dengan adanya
pelajaran lebih kurikulum 2013 dalam
mendalam dan pemahaman materi
berkesan. pelajaran lebih
mendalam dan berkesan.
4 Jumlah jam Siswa sangat tidak
bertambah akibat setuju dengan adanya
perubahan 10 √ penambahan jam
kurikulum. pelajaran karena siswa
lebih banyak tidak
istirahat .
5 Sifat Siswa tidak setuju
pembelajaran dengan sifat
dengan metode 12 √ pembelajaran adanya
yang lebih metode yang lebih
bervariasi. bervariasi.
6 Siswa diberi Siswa sangat setuju
kebebasan dengan diberi kebebasa
berfikir kreatif dalam berfikir kreatif.
dan partisipasi 10 √
secara aktif.
7 Waktu siswa Siswa sangat setuju
disekolah untuk dengan adanya
belajar dan ekstrakulikuler karena
mengikuti 13 √ dapat mengembangkan
ekstrakulikuler bakat siswa.
harus
diwajibkan.
8 Adanya Siswa tidak setuju
peningkatan dan adanya softkills dan hard
keseimbangan skills, padahal dengan
soft skills dan adanya pengembangan
hard skills yang 14 √ tersebut dapat
meliputi aspek membentuk kemampuan
kompentesi siswa dalam berbakat.
sikap,
keterampilan,
dan pengetahuan.
15
9 Pemahaman Siswa setuju karena
terhadap materi materi pelajaran yang
pelajaran lebih 16 √ diajarkan dalam
mendalam dan kurikulum 2013 lebih
berkesan. berkesan.
10 Penghapusan Siswa setuju dengan
pembelajaran adanya penghapusan
TIK sangat TIK dalam pembelajaran
merugikan siswa. 11 √ sangat merugikan siswa,
sehingga siswa lebih
dapat kurang memahami
dalam teknologi.
11 Merasa kesulitan Siswa sangat setuju,
menyisikan karena dengan adanya
waktu untuk 13 √ kurikulum 2013 ini
belajar dirumah. siswa merasa kesulitan
untuk menyisikan watku
untuk belajar,
disebabkan disekolah
lebih banyak waktu
sehingga di rumah
kurang beristirahat.
12 Semakin banyak Siswa kurang setuju,
jam belajar karena dengan semakin
membuat siswa banyak jam pelajaran
semakin pintar. 11 √ maka akan membuat
siswa lebih pusing
karena terlalu banyak,
siswa tidak sanggup
terlalu banyak karena
terbuang waktu
istirahatnya.
13 Semakin banyak Siswa tidak setuju,
jam belajar karena tidak semua
membuat siswa 13 √ siswa yang pintar dan
semakin malas. malasadalam banyaknya
jam belajar tetapi ini
tergantung pada siswa
nya sendiri.
16
14 Semakin banyak Siswa kurang setuju,
tugas yang terahadap banyaknya
diberikan oleh 12 √ tugas yang diberikan
guru membuat guru ini membuat sisswa
siswa semakin kurang menguasai
pintar dan materi dapat disebabkan
menguasai karena siswa kurang
materi. istirahat karena
penambahan jam belajar
juga.
15 Kreatif dalam Siswa setuju karena
menjalankan kreatif dalam
tugas atau 16 √ mengerjakan tugas.
mengerjakan
tugas.
16 Menyelasikan Siswa setuju dengan
pekerjaan atau menyelesaikan tugas
tugas jauh-jauh 11 √ jauh-jauh hari.
hari.
17 Menyelesaikan Siswa setuju dengan
tugas tepat menyekesaikan tugas
waktu. 15 √ pada tepat waktu.
17
21 Belajar Siswa sangat setuju,
kelompok lebih dengan belajar
dibandingkan 13 √ kelompok dibandingkan
belajar sendiri. secara mandiri.
22 Kerjasama dalam Siswa setuju, karena
kelompok sangat dalam kelompok maka
baik dan solid. 16 √ akan membentuk kerja
sama yang baik.
23 Dapat bergaul Siswwa setuju karena
efektif baik dengan adanya proses
dengan guru 13 √ pembelajaran 2013
maupun teman. dapat bergaul secara
efektif terhadap teman
maupun guru.
24 Pemahaman Siswa setuju dengan
terhadap materi adanya proses
pelajaran lebih pembelajaran kurikulum
mendalam dan 18 √ 2013 ini siswa lebih
berkesan. memahami materi lebih
dalam.
18
terlihat secara signifikan respon siswa terhada suatu materi seperti respon terhadap
menggambrkan peta. Siswa memilki sikap kritis di dalam dirinya seperti terlihat
siswa bertanya keapa guru, dan di sekolah ini menrapkan kurikulum 2013 dengan
diadakannya proses pembelajaran berbasisis teknologi.
19
materi sihingga siswa merasa turunya prestasi. Siswa mengalami stress akademik.
Beban belajar siswa terlalu berat, waktu belajar di sekolah terlalu lama. Materi yang
harus dikuasai siswa terlalu banyak padahal siswa mempunyai batas maksimal waktu
konsentrasi untuk belajar. Hal ini adalah masalah yang sangat penting, dimana siswa
adalah sasaran dari kurikulum 2013. Berhasil tidaknya kurikulum 2013 tentu diukur
dari perkembangan siswa tersebut.
Siswa banyak yang mengeluh karena merasa bosan mengikuti pelajaran di
sekolah. Bukannya makin rajin, karena lelah siswa merasa jenuh dan tidak sedikit
juga yang mentalnya down karena kurang mampu mengelola waktu dan
memprioritaskan kegiatan. Nilai – nilai ujiannya jelek dan malas untuk
bersekolah.Siswa tidak setuju adanya softkills dan hard skills, padahal dengan adanya
pengembangan tersebut dapat membentuk kemampuan siswa dalam berbakat.
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil observasi mengenai proses pemb pembelajaran kurikulum 2013 dalam
prespektif filsafat pendidikan, siswa di kelas XI IPS 2 di SMA Negeri 1 Selesai, pada
mata pelajaran Geografi dengan materi menggambarkn peta persebaran flora dan
fauna dengan guru pengampu Siti Hajar, S.Pd. bahwasanya prmbelajaran kurikulum
2013 di sekolah ini telh diterapkan seperti halnya dalam berbasis teknologi dan dalam
proses pembeljrn guru sangat kreatif dan inovatif dalam mengajar dengan
mengggunakan media visualisasi dan siswa pun ikut berperan aktif dalam
mengerjakan tugas dari guru namun dengan suasana kelas yang kurang kondusif
untuk mewujudkan suasana kelas yang kondusif dan efektif diperlukan kerja sama
yang baik antara guru dan siswa.
Guru juga telah menerapakan aliran filsafat dengan metode pengAjaran dalam
dunia pendidikan. Dalam hal ini guru harus bijaksana dalam menerapkan metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa serta kondisi kelas tersebut. Dalam
pembelajaran kurikulum 2013 ini siswa sangat setuju karena maeri pembelajaran
lebih berkesan dan menyenangkan sedangkan siswa yang tidak setuju dengan
pembelajaran kurikulum dikarenakan adanya penambahan jam pelajaran sehingga
siswa kurang beristirah sehingga belajar tidak konsentarasi dan prestasi menurun.
21
B. Saran
Sebaiknya siswa lebih berperan aktif lagi dalam belajar dan dapat juga mengatur
waktu dalam beristirahat sehingga dalam proses belajar dapat memahami materi
sehingga guru juga dapat mengajar lebih efektif lagi dengan memberikan metode
materi pengajaran yang lebih berkesan dan menarik.
Dan disesuaikan dengan kondisi serta karakter siswa. Sebaiknya siswa lebih
mengembangakan softskills dan hardskills dalam belajar sehingga dapat memebentuk
pengembangan bakat dari seorang siswa.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
LAMPIRAN
Berikut ini adalah suasana dan kondisi kegiatan pembelajaran di kelas XI IPS 2 SMA
Negeri 1 Selesai dalam materi Menggambar Peta Persrebaran Flora dan Faun dalam
mata pelajaran Geografi dengan guru pengampu Siti Hajar, S.Pd.
24
Berikut ini suasana pembagian kusioner kepada siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1
Selesai
25
Berikut foto bersama guru pengampu Siti Hajar, S.P.d di SMA Negeri 1 Selesai
26