Anda di halaman 1dari 35

CRITICAL BOOK REPORT

MK. Kepemimpinan
PRODI S1 FIS – PEND GEO B

SKOR NILAI :

Kepemimpinan penddidikan Kontemporer


( Prof.Dr.Syafaruddi,M.Pd dan Drs.Asrul,M.si)
Pemimpin dan Kepemimpinan
(Dr. Kartini Kartono)

Nama Mahasiswa : Haryanti Sinaga


NIM : 3191131014
Dosen Pengampu : Drs. Ali Nurman, M.Si.
Mata Kuliah : Kepemimpinan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report
(CBR) ini tepat pada waktunya. Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kepemimpinan.

Selama penyusunan makalah ini, penulis banyak mengalami berbagai hambatan


dan kesulitan. Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, makalah ini
dapat terselesaikan.

Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan Critical Book Report ini masih
jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar berguna untuk kedepannya. Akhir kata, penulis mengucapkan terima
kasih kepada para pembaca, semoga tugas ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, september 2019

Penulis
DAFTAR ISI

i
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari
segi analisis bahasa, pembahasan tentang kepemimpinan, oleh karena itu, penulis
membuat critical book report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih
referensi , terkusus pada pokok bahasan tentang kepemimpinan.

1.2. TUJUAN PENULISAN


a. Memenuhi tugas kuliah
b. Menambah pengetahuan tentang kepemimpinan
c. Meningkatan kemampuan untuk mengkritisi buku
d. Mampu membandingkan dua buku yang berbeda
e. Mampu menilai kelemahan dan kekurangan buku

1.3. MANFAAT CBR

Manfaat dari critical book report ini yaitu:

1. Mahasiswa mengetahui dan memahami dengan sungguh-sungguh akan isi


buku
2. Mahasiwa mengetahui dan mendapat informasi yang terangkum dalam buku
3. Menumbuhkan kekreatifan berpikir dalam menelaah sebuah buku
4. Mengetahui akan keunggulan dan kelemahan sebuah buku.

ii
1.4.IDENTITAS BUKU
 Buku Utama

Judul : Kepemimpinan Pendidikan Kontemporer


Edisi : Pertama
Pengarang : Prof.Dr.Syafaruddin,M.Pd. dan Drs.Asrul,M.Si.
Editor :Mesiono,M.Pd.
Kota Terbit : Bandung
Tahun Terbit : 2013
ISBN : 979-3216-92-1

iii
BAB II
RINGKASAAN ISI BUKU

2.1. RINGKASAN BUKU UTAMA

BAB 1 Menengok Rapuhnya Sekolah

Kini era globalisasi abad ke 21 telah memunculkan persaingan antar bangsa,


ekonomi global, perubahan budaya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
( IPTEK) yang semakin canggih. Untuk itu diperlukan paea pengelola dan pemimpin
pendidikan yang mampu mengantisipasi perkembangan eksternal bagi kemajuan
sekolah. Hal ini penting dicermati karena dari sekolah efektif diharapkan
pengembangan sumber daya manusia unggul yang memiliki kepribadian utuh
( keterpaduan spritual, emosional, edtetika, intlektual, etika dan moralitas, serta
sosialitas) untuk baperan optimal mengantisipasi dan merespon perkembangan zaman
yang kompetitif bagi kemajuan

BAB II Memahami Eksistensi Organisasi Sekolah.

Di dalam wacana ini perlu di bahas tentang eksistensi sekumpulan orang orang
yang berhimpunan dalam satu wadah sehingga disebut organisasi, selain itu bagaimana
sejumlah orang bisa bekerjasama dalam kelompok kelompok untuk mencapai tujuan
tujuan dan objek objek yang jelas dalam suatu organisasi. Begitulah berbagai keperluan
manusia secara individual dan komunal tidak akan dapat terpenuhi tanpa adanya
organisasi. Untuk keperluan ekonomi, ada organisasi perbankan, guna memenuhi
keperluan pelayanan kesehatan ada rumah sakit. Dalam rangka memenuhi keperluan
manusia secara individual dan komunal tidak akan dapat terpenuhi tanda adanya
organisasi. Untuk keperluan pelayanan kesehatan

BAB III konsep dasar kepemimpinan

iv
Kajian kepemimpinan berada dalam kerangka konsep hubungan manusia
banyak pakar manajemen dan kepemimpinan mengajukan defenisi yang dapat
dijadikan kerangka konseptual membahas teori kepemimpinan. Hersey dan blanchard
berpendapat kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas seorang atau
kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Mengacu kepada owens dari
banyak kepemimpinan disimpulkan bahwa Kepemimpinan adalah suatu kelompok
fungsi yang terjadi hanya dalam proses dua orang atau lebih yang berinteraksi Para
pemimpin bermaksud memberi pengaruh terhadapo perilaku oarang orang lain. Peran
kepemimpinan dapat berlangsung didalam dan diluar organisasi. Karena itu, salah

BAB IV dimensi praktik kepemimpinan

Ada beberapa fokus dimensi praktik kepemimpinan yang akan ijelaskan dalam
kajian ini sebagai pendalaman model perilaku kepemimpinan merupakan aktivitas
yang selalu berorientasi tujuan mencakup aktivitas mengambil keputusan menyusun
sasaran,komunikasi inerpersonal, perilaku keteladanan, memberi imbalan dan
hukuman yang ditampilkan pemimpin untuk mempengaruhi anggota melakukan
pekerjaan untuk mencapai tujuan. Pengambilan keputusan adalah bagian
aktivitasbyang sangta penting dalam proses kepemimpinan dalam organisasi. Proses
pengambilan keputusan mencakup, mengenali masalah, menganilisis maslah,

BAB V Kepemimpinan Pendidikan kontemporer

kepada anak yang sedang berkembang untuk mencapai perkembangan optimal


sehingga anak mencapai kedewasaannya. Hanya dengan pendidikan yang baik, setiap
orang aka mengetahui hak dan tanggung jawabnya sebagai individu, anggota
masyarakat hal fundamental dalam totalitas kehidupan manusia, sebagimana dijelaskan
suparno pendidikan bertujuan untuk membantu generasi muda menjadi yang
berkembang semua unsur kemanusiaannya baik spritualitas, moralitas, sosialitas, rasa,
maupun rasionalitas. Jadi pendidikan merupakan hak setiap pribai yang memungkinkan
dirinya akan menjadi menusia berkepribadian paripurna. Setiap lembaga pendidikan
nasional bermuara kepada capaian tujuan sebagimana dinyatakan

BAB VI Efektivitas Kepemimpinn Pendidikan

v
kepala sekolah bukanlah robot yang tidak berfikir, melainkan anggota komunitas
pendidik. Komunitas tersebut harus berpatisipasi aktif mendiskusikan berbagai
kebijakan sebelum harus berpartisipasi aktif mendiskusikan berbagai kebijakan
tersebut harus berpasrtisipasi aktif mendiskusikan berbagai kebijkan sebelum hal itu
ditentukan oleh negara, para kepala sekolah perlu terus menerus mengikuti
perkembangan prakarsa kebijakan yang sedang di pertimbangkan oleh pemerintah.
Melaui asosiasii pendidikan local dan nasional, para kepala sekolah memiliki suara
dalam mempertimbangkan kebijakan tersebut. Kepala sekolah juga agen komunitas
local yang melayani orang tuanya mengirim ptra putrinya ke sekolah dan berusaha
memelihara lingkungan.

2.1. RINGKASAN BUKU PEMBANDING

Bab 1 : TATA TERTIB DAN KETERATURAN PEMIMPIN FORMAL DAN INFORMAL

Tata tertib dan keteraturan itu sama dengan kebutuhan akan makanan dan
perlindungan yang sangat diperlukan oleh manusia. Tanpa pola tata tertib dan
kooperatif mereka tidak akan mampu bertahan hidup, dan tidak mampu
mempertahankan kebenarannya.

Demikian pula dengan keadaan manusia: dari bayi, kanak-kanak sampai usia
dewasa, relasi pria-wanita dan anak keturunannya yang paling sederhana dalam bentuk
keluarga, sampai dengan bentuk relasi sosial yang serba rumit berwujud kompleks
industri, sindikat-sindikat dagang, dan uni bangsa-bangsa.

Dalam kekompleksan masyarakat demikian manusia harus hidup bersama-sama


dan bekerja sama dalam suasana yang tertib dan terbimbing oleh pemimpin; dan tidak
bisa hidup menyendiri. Maka demi efisiensi kerja dalam upaya mencapai tujuan
bersama, dan untuk mempertahankan hidup bersama, diperlukan bentuk kerja yang
kooperatif. Dan semua kegiatan kooperatif dan karya budaya itu perlu diatur, perlu
pemimpin.

a.      Teori dan Teknik Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan cabang dari kelompok ilmu administrasi, khususnya


ilmu administrasi negara. Dalam kepemimpinan terdapat hubungan antar manusia,
yaitu hubungan mempengaruhi dan hubungan kepatuhan-ketaatan para pengikut

vi
bawahan karena dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin. Ruang lingkup atau tema
kepemimpinan itu terletak pada dua hal penting, yaitu:

Teori kepemimpinan

a)  Suatu penggeneralisasian dari suatu seri fakta mengenai sifat dasar pemimpin dan
konsep kepemimpinan.

b) Menekankan latar belakang historis, dan sebab akibat timbulnya kepemimpinan.

c) Sifat-sifat yang diperlukan seorang pemimpin, tugas-tugas dan fungsinya.

Teknik kepemimpinan

a)      Kemampuan dan keterampilan teknis pemimpin dalam menerapkan teori


kepemimpinan.

b)      Melingkupi konsep-konsep pemikirannya serta peralatan yang digunakan.

b.      Pemimpin Formal dan Informal

Pemimpin formal ialah seorang yang memimpin sebuah organisasi atau


lembaga resmi yang berdasarkan keputusan dan pengangkatan resmi. Ciri-ciri dari
pemimpin formal adalah:

1)      Berstatus pemimpin selama masa jabatan tertentu atas dasar legalitas formal.

2)      Harus memenuhi berbagai persyaratan formal.

3)      Harus mendapat dukungan oleh sebuah organisasi formal.

4)      Mendapat balas jasa materil dan immateril.

5)      Menerima kenaikan pangkat formal dan dapat dimutasikan.

6)      Apabila melakukan kesalahan akan mendapatkan sangsi.

7)      Selama menjabat, memilki wewenag dalam berbagai hal.

Pemimpin informal adalah orang yang tidak mendapatkan pengangkatan


formal sebagai pemimpin, namun hanya karena memilki sejumlah kualitas unggul. Ciri-
ciri pemimpin informal, yaitu:

vii
1)      Tidak memiliki penunjukan formal atau legitimitas sebagai pemimpin.

2)      Kelompok atau masyarakat yang menunjuk sebagai pemimpin.

3)      Tidak mendapat dukungan dari sebuah organisasi resmi.

4)      Tidak dapat dimutasikan.

5)      Apabila melakukan kesalahan bisa saja tidak mendapatkan kesalahan. Hanya saja
respek orang terhadap dirinya berkurang.

BAB 2: ARTI KERJA BAGI MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN KEPEMIMPINAN

a.      Nilai Bekerja atau Karya Bagi Manusia

Bekerja merupakan aktivitas sosial bagi manusia yang membutuhkan motivasi


kerja yakni motivasi untuk mendapatkan nilai-nilai ekonomis. Selain itu, juga bisa
berwujud nilai-nilai sosial yang berupa penghargaan, respek, kekaguman kawan-kawan,
status sosial, prestise, dan martabat diri. Motivasi bekerja tidak hanya berwujud
kebutuhan ekonomis yang
bersifat materiil saja, tetapi bisa juga berwujud penghargaan. Aspek kedua yang
terpenting dari kerja ialah lingkungan kerja, yaitu lingkungan atau kondisi materiil dan
kondisi psikologis.

b.     Masyarakat Modern dan Masalah Kerja

Situasi bekerja dalam masyarakat modern yang serba kompleks selalu


membuthkan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam situasi yang demikian
maka selalu dibutuhkan pemimpin dan kepemimpinan demi terwujud efisiensi kerja.
Oleh karena itu, maka akan muncul sebuah hierarki organisasi dengan beberapa lapisan
otoritas. Sehubungan dengan pembagian tugas dalam kerja kooperatif khususnya
dalam struktur-struktur organisasi raksasa yang amat kompleks modern, masalah
koordinasi merupakan usaha yang rumit yang harus diperhatikan oleh setiap
pemimpin. Masalah tersebut terpusat kepada masalah komunikasi karena komunikasi
adalah kapasitas individu dan keompok untuk menyampaikan perasaan, pikiran, dan
ide-ide sendiri kepada orang lain.

viii
BAB 3 : KONSEP DAN TEORI MENGENAI PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN

PENGANTAR

a.     Teori Kepemimpinan

Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri perilaku pemimpin dan


konsep-konsep kepemimpinannya. Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha
untuk memberikan penjeasan dan interpretasi menegenai pemimpin dan
kepemimpinan dengan menggunakan beberapa segi, yaitu:

               i.      Latar belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan

               ii.      Sebab akibat munculnya pemimpin

               iii.     Tipe dan gaya kepemimpinan

               iv.      Syarat-syarat kepemimpinan

b.     Pemimpin dan Sifat-Sifatnya

Pengertian Pemimpin/Leader mempunyai macam-macam pengertian. Beberapa


defenisi dapat disebutkan dibawah ini:

        I.      Pemimpin adalah seorang pribadi yang memilki kecakapan dan kelebihan
khususnya kecakapan kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi
orang-orang lain untuk bersama-bersama melakukan aktivitas tertentu demi
pencapaian tujuan.

        II.      Henry pratt Fairchild: pemimpin ialah seorang yang memimpin dengan jalan
memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau
mengontrol usaha atau upaya orang lain atau prestise, kekuasaan atau posisi.

       III.      John Gage Allee: pemimpin itu adalah pemandu, penunjuk, penuntun,
komandan).

ix
       IV.      Pemimpin ialah kepala actual dari organisasi partai, dusun atau subdivisi-
subdivisi dan bagian lainnya.

        V.      Pemimpin adalah pribadi yang memilki kecakapan khusus, dengan atau tanpa
pengangkatan resmi.

Banyak usaha bersama yang beroperasi secarakooperatif dan mengarah pada


pencapaian tujuan-tujuan tertentu. Danpemimpin-pemimpin harus dipersiapkan ,
dilatih, dan dibentuk secara sistematis. Dengan menekankan bukan kepada hal-hal yang
berkaitan dengan kekuasaan.

c.     Sifat- Sifat Pemimpin

Upaya untuk menilai berhasilnya seorang pemimpin dilakukan dengan


mengamati dan mencacat sifat-sifat dan kualitas atau mutu perilakunya, yang dapat
dipakai sebagai criteria untuk menilai kepemimpinannya. Sepuluh sifat-sifat pemimpin
oleh Ordway Tead:

1.      Energy jasmaniah dan mental (physical and nervous energy).

2.      Kesadaran akan tujuan dan arah (a sense of purpose and direction).

3.      Antusiasme (enthusiasm).

4.      Keramahan dan kecintaan (friendliness and affection).

5.      Integritas (integrity).

6.      Penguasaan teknis (technical mastery).

7.      Ketegasan dalam mengambil keputusan (decisiveness).

8.      Kecerdasan (intelligence).

9.      Keterampilan mengajar (teaching skill).

10.  Kepercayaan (faith).

BAB 4 : KEPEMIMPINAN METODE DAN TIPE KEPEMIMPINAN

a. Kepemimpinan dan Metode Kepemimpinan

x
Kepemimpinan tidak lagi didasarkan pada bakat dan pengalaman saja, tetapi
pada penyiapan secara berencana, melatih calon-calon pemimpin. Nilai kepemimpinan
tidak lagi dinilai dari bakat alamnya akan tetapi oleh kemampuannya menggerakkan
banyak orang melakukan satu karya bersama, berkat pengaruh kepemimpinan yang
diperoleh melalui pelatihan dan pendidikan. Namun yang terpenting untuk diketahui
ialah pribadi pemimpin dan bentuk kepemimpinan yang bagaimana yang cocok dalam
kelompok dalam kondisi serta situasi tertentu. Dari satu sisi, kepemimpinan dapat
dilihat sebagai instrument yang memiliki kekuatan dan kekuasaan tertentu untuk
melancarkan kegiatan organisasi. Dari hubungan pemimpin dan para pengikut secara
lambat laun akan berkembang metode kepemimpinan. Metode kepemimpinan ialah cara
bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para pengikutnya untuk
berbuat sesuatu yang diharapkan dapat membantu keberhasilan seorang pemimpin
dalam melakukan tugas-tugasnya. Dibawah ini beberapa metode kepemimpinan:

1.      Memberi perintah.

2.      Memberikan celaan dan pujian.

3.      Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar.

4.      Peka terhadap saran-saran.

5.      Memperkuat rasa kesatuan kelompok.

6.      Menciptakan disiplin dan kelompok.

7.      Meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar.

b. Kepemimpinan yang Tidak Efisien

Ciri-ciri negative yang tidak patut dimiliki oleh seorang pemimpin dalam
kelompok individu yang sehat adalah: inteligensi rendah, sifat penakut dan pengecut,
sikap yang egoistis atau individualistis, atribut infantile (kekanak-kanakan), tidak
bertanggung jawab, dan lain-lain.

c.    Teori Tentang Kepemimpinan

A. Teori otokratis dan pemimpin otokratis

xi
Kepemimpinan didasarkan atas perintah-perintah, paksaan, dan tindakan-tindakan
yang arbitrer. Pemimpin tersebut pada dasarnya mau berambisi untuk dapat
menaklukkan sesuatu serin disebut sebagai otokrat keras. Ciri-cirinya, adalah:

a. Dia memberikan perintah-perintah yang dipaksakan dan harus dipatuhi.


b. Dia menentukan policies atau kebijakan untuk semua pihak tanpa berkonsultasi
dengan para anggota.
c. Dia tidak pernah memberikan informasi mendetail tentang rencana-rencana
yang akan datang.
d. Dia memberikan pujian dan kritik pribadi terhadap setiap anggota kelompoknya
dengan inisiatif sendiri.
Otokrat lembut atau baik banyak memilki kemiripan dengan otokrat keras, namun
dia selalu didera oleh perasaan-perasaan nonkonformistis. Dia hanya mentolerir
kepatuhan yang sesuai dengan perintah dan prinsip yang diciptakan sendiri. Berbeda
dengan kedua tipe otokrat yang memilki prinsip-prinsip konservatif dan kuat, otokrat
inkompeten ini justru tidak punya prinsip yang tidak mau mengindahkan moral.

B. Teori Psikologis
Fungsi seorang pemimpin adalah memunculkan dan mengembangkan sistem
motivasi terbaik guna merangsang kesedian bekerja dari para pengikut. Kepemimpinan
yang seperti ini selalu membutuhkan aspek-aspek psikis manusia.

C. Teori Sosiologis
Kepemimpinan dianggap sebagai usaha-usaha untuk melancarkan untuk
antar relasi dalam organisasi dan sebagai usaha untuk menyelesaikan setiap konflik
organisatoris antara para pengikutnya. Dalam teori pemimpin diharapkan dapat
mengambil tindakan korektif apabila terdapat penyimpangan dalam organisasi.

D. Teori Suportif
Pemngikut harus berusaha sekuat mungkin dan bekerja dengan penuh gairah
sedangkan pemimpin akan membimbing dengan sebaik-baiknya melalui policy tertentu.
Untuk itu pemimpin perlu menciptakan suatu lingkungan kerja yang menyenangkan
dan bisa membantu pengikutnya dengan mengembangkan bakat dan keterampilan.

E.   Teori Laissez Faire

xii
Pemimpin Laissez Faire bukanlah seorang pemimpin yang dalam pengertian
sebenarnya. Atau juga dapat dikatakan pemimpin yang acuh tak acuh. Sehingga
kelompok tersebut praktis menjadi tidak terkontrol.

F. Teori Kelakuan Pribadi


Kepemimpin dilihat berdasarkan kualitas-kualitas pribadi atau pola kelakuan
para pemimpinnya. Pemimpin diharapkan harus mampu bersifat fleksibel dan
bijaksana.

G. Teori Sifat Orang-Orang Besar (Traits Of Great Men)


Ciri-ciri unggul sebagai predisposisi yang diharapkan akan seorang
pemimpin yaitu memiliki inteligensi tinggi, banyak inisiatif, energik, punya kedewasaan
emosional, keterampilan berkomunikatif, memiliki kepercayaan diri, peka, kreatif,
partisipasi sosial.

H. Teori Situasi
Kepemimpinan adalah produk dari satu situasi atau keadaan. Pada teori ini
dinamik interaksi antara pemimpin dengan rakyat melalui interaksi, untuk dapat
memenuhi keinginan rakyat secara mendasar.

I. Teori Humanistik atau Populastik


Fungsi kepemimpinan ialah merealisir kebebasan manusia dan memenuhi segenap
kebutuhan insane yang dicapai melalui interaksi dengan rakyat. Karena focus dari teori
ini adalah rakyat dengan segenap harapan dan kebutuhannya yang harus diperhatikan.

c. Tipe Kepemimpinan

J. Tipe Karismatis
Tipe pemimpin karismatis memilki kekuatan energi serta daya tarik yang
luar biasa untuk mempengaruhi orang lain sehingga ia banyak memiliki pengikut yang
sangat besar jumlahnya dan dapat dipercaya. Tokoh-tokoh semacam ini ialah: Jengis
Khan, Hitler, Ghandi, John. F. Kennedy, Sukarno, Margarete Tatcher, Gandhi, Gorbachev,
dan lain-lain.

K. Tipe Paternalistis
Tipe kepemimpinan seperti ini adalah tipe“kebapakan”yang memiliki sifat antara
lain:

xiii
 Menganggap bawahannya sebagai manusia yang belum dewasa.
 Bersikap terlalu meindungi (overly protective).
 Jarang memmberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan
sendiri.
 Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

L. Tipe Militeristis
Adapun sifat-sifat pemimpin yang militeristis adalah:

      Menggunakan sistem perintah atau komando terhadap bawahannya yang


otoriter,
      Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan.
      Sangat senang akan formalitas.
      Menuntut adanya kedisplinan keras.
      Tidak menghendaki saran, usul kritikan dari bawahannya.
      Komunikasi hanya berlangsung searah saja.

M. Tipe Otokratis (Outhoritative, Dominator)


Kepemimpinan otokratis mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan
yang mutlak harus dipatuhi. Pemimpin selalu berdiri jauh dari anggota atau
eksklusivisme. Pemimpin otokratis senantiasa ingin berkuasa absolute, tunggal dan
merajai keadaan.

N. Tipe Laissez Faire


Peada tipe ini, pemimpin praktis tidak memimpin dan membiarkan
kelompoknya serta setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi
sedikti pun dalam kegiatan kelompoknya.

O. Tipe Populistis
Kepemimpinan populistis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang
tradisional. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan nasionalisme.

P. Tipe Administratif atau Eksekutif

xiv
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu
menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Dengan demikian segala
sesuatunya dapat dibangun dalam sistem administratsidan birokrasi yang efisien.

Q. Tipe Demokratis
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu dan
mendengarkan nasihat atau sugesti dari bawahan. Kepemimpinan demokratis juga
sering disebut sebagai kepemimpinan group developer.

BAB 5 ASAS DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN TUGAS- TUGAS KEPEMIMPINAN

a.    Asas dan Fungsi Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan adalah memandu, menuntun, membimbing, membangun,


memberi atau membangunkan, motivasi-motivasi kerja, mengemudikan organisasi, dan
menjalin jaringan komunikasi. Sedangkan asas-asas kepemimpinan adalah:

A. Kemanusian, mengutamakan sifat-sifat kemanusiaan dengan cara


mengembangkan potensi dan kemampuan setiap individu.
B. Efisien, efisiensi teknis maupun sosial yang berkaitan dengan sumber, materi
dan jumlah manusia.
C. Kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih merata, menuju pada taraf kehidupan
yang lebih tinggi.

b.   Teori dan Teknik Kepemimpinan

Teori kepemimpinan memilki beberapa aspek diantaranya, adalah:

1.       Latar belakang historis pemimpin dan kepemimpinan.


2.       Sebab munculnya pemimpin
3.       Tipe dan gaya pemimpin
4.       Syarat-syarat kepemimpinan.

xv
Teknik kepemimpinan ialah kemampuan dan ketermapilan teknis serta sosial
pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan pada praktik kehidupan. Yang
termasuk kedalam kategori teknik kepemimpinan ialah:

        Etika profesi pemimpin dan etiket.


        Kebutuhan dan motivasi
        Dinamika kelompok
        Komunikasi
        Kemampuan pengambila keputusan
        Keterampilan berdiskusi.

BAB 6 : DINAMIKA KELOMPOK ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL

a.     Dinamika Kelompok

Manusia adalah makhluk sosial yang hidup berkelompok, bersama-sama, saling


berhubungan satu sama lain atau berkomunikasi , dan saling mempengaruhi. Ada
proses determinasi sosial, yaitu dipengaruhi oleh orang lain dan oleh lingkungannya;
namun sekaligus mempengaruhi orang lain dan lingkungan sekitarnya. Kehadiran
manusia lain juga mutlak diperlukan untuk melastarikan hidupnya, sebab manusia itu
tidak bisa hidup sendirian tanpa dibantu orang lain. Maka, kepemimpinan merupakan
gejala interaksional dalam kelompok yang memiliki tujuan bersama.Pada setiap anggota
kelompok selalu kita dibutuhkan aksi-aksi dan reaksi yang timbal balik. Yang penting
dalam kelompok tersebut adalah bukan persamaan da perbedaan satu sama lainnya,
akan tetapi saling ketergantungan atau interdependensinya di mana setiap individu
harus bekerjasama dengan orang lain, untuk bisa hidup rukun damai bersama-
sama.Individu-individu dalam kelompoknya itu bersifat dinamis, sebab saling
mempengaruhi dan saling mendorong. Maka ciri-ciri manusia di dalam kelompoknya
atau di dalam medan sosial antara lain:

1)      Dinamis, selalu bergerak dan berubah; tak bisa di duga dengan tepat, beraneka
ragam geraknya, dan bebas merdeka.

2)      Mempunyai potensi untuk melakkukan bermacam-macam aksi atau perbuatan


dan peristiwa.

xvi
3)      Menanggapi orang lain sebagai makhluk sejenis, sebagai sesama hidup, dan
sebagai subjek yang sederajat.

4)      Interaksi dan partisipasi masing-masing anggota kelompok itu sangat berkaitan
dengan semakin:

Meningkatnya emosi dan sentimen-sentimeneuforis (senang dan puas, keinginan,


kebutuhan-kebutuhan, dan keterampilan teknis masing-masing individu). Berkaitan
dengan semakin jelasnya norma-norma kelompok.Pada saatnya, sentimen dan norma-
norma kelompok ini akan menjadi unsur kekuatan dalam organisasi dan administrasi
yang perlu diperhatikan pemimpin.

b.      Fungsi Kelompok Bagi Individu, dan Fungsi Pemimpin

Kelompok merupakan suatu situasi sosial-psikologis khusus, tempat berpijaknya


individu. Kelompok ini sangat berarti bagi individu, karena kelompok memberikan
pengaruhnya kepada individu. Begitu juga dengan individu, dapat memberikan
pengaruhnya kepada kelompok. Secara psikologis disebutkan bahwa individu dan
kelompok itu masing-masing adalah unit, dengan orde yang berbeda-beda.

Fungsi kelompok bagi individu, ialah sebagai berikut:

1.      Memberikan wadah sosial dan ruang hidup psikologis kepada individu untuk
berprestasi dan bekerja sama dengan orang lain.

2.      Menjadi kader-referensi untuk mengaitkan diri, sehingga muncul loyalitas.

3.      Memberikan rasa aman

4.      Memberikan status sosial kepada individu, sehingga marasa diakui, dihargai,
diterima di lingkungannya.

5.      Memberikan ideal-ideal, cita-cita, tujuan-tujuan hidup tertentu, dan asa-asas


perjuangan bagi hidupnya.

6.      Menjadi alat atau wahana untuk mencapai cita-cita hidupnya, dan untuk
membangun bersama-sama.

7.      Di dalam kelompok, individu merasa menjadi satu bagian dari kelompok.

xvii
Fungsi pemimpin dalam kelompok, ialah sebagai berikut:

1.      Memelihara struktur kelompok, menjalin interaksi yang lancar, dan memudahkan
pelaksanaan tugas-tugas.

2.      Menyinkronkan ideologi, ide, pikiran dan ambisi anggota kelompok dengan pola
keinginan pemimpin.

3.      Memberikan rasa aman

4.      Memanfaatkan dan mengoptimasikan kemampuan, bakat dan produktivitas semua


anggota kelompok untuk berkarya dan berprestasi.

5.      Menegakkan peraturan agar tercapai kepaduan kelompok untuk meminimalisir


konflik dan perbedaan-perbedaan.

6.      Merumuskan nilai-nilai kelompok, dan memilih tujuan kolompok, sambil


menentukan sarana dan cara-cara operasional guna mencapainya.

7.      Mampu memenuho harapan anggota, sehingga mereka merasa puas.

C. Organisasi Fomal dan Informal

Organisasi formal adalah orgnisasi yang ada di atas kertas, dengan relasi-relasi
logis berdasarkan peraturan, konvensi dan kebijakan dari organisasi, denga pembagian
tugas pekerjaan dan herarki kerja. Maka menjadi kewajiban para pemimpin ialah
memahami bagaimana fungsi dan beroperasinya organisasi formal tersebut dalam
kenyataan dan praktiknya. Ciri-ciri khas organisasi formal adalah:

1)      Bersifat impersonal

2)      Kedudukan setiap individu berdasarkan fungsi masing-masing.

3)      Ada relasi formal

4)      Suasana kerja dan komunikasi berlandaskan pada kompetisi/persaingan dan


efisiensi.

Tugas pokok upaya pengorganisasian formal itu meliputi hal-hal sebagai berikut:

a)      Menentukan kelompok /unit-unit kerja

xviii
b)      Membagi tugas-tugas kerja

c)      Menentukan tingkat otoritas, yaiatu kewibawaan dan kekuasaan untuk bisa
bertindak secara bertanggung jawab.

Organisasi informal ialah sistem interelasi manusiawi berdasarkan rasa suka dan
tidak suka, dengan iklim psikis yang intim, kontak muka, serta moral tinggi.

Ciri-ciri khas organisasi informal antara lain ialah:

1)      Terintegrasi dengan baik

2)      Di luar kelompok primer atau informal ini terdapat kelompok yang lebih besar,
yaitu kelompok formal atau sekunder.

3)      Setiap anggota secara individual mengadakan interelasi berupa jaringan perikatan.

4)      Terdapat iklim psikis “suka dan tidak suka

5)      Sedikit atau banyak, setiap anggota mempunyai sikap yang pasti terhadap
anggota-angggota lainnya dan dimuati afeksi serta emosi-emosi tertentu.

Setiap orang dalam kelompok primer mengetahui tugasnya, sifat dan kebiasaan
masing-masing sehingga ia tidak anonim. Setiap individu punya fungsi tertentu, dan
menjalin hubungan interelasi akrab dengan anggota lainnya. Sehingga terdapat moral
kelompok yang cukup tinggi dan kontrol sosial yang ketat. Pola interelasi dari kelompok
tersebut mutlak mempengaruhi masing-masing orang dalam kelompok tersebut, dan
dapat mengubah pola-pola tingkah laku individual.

BAB 7: PEMIMPIN DAN KOMUNIKASI

a. Tipe dan Persyaratan Komunikasi

Suksesnya pelaksanaan tugas pemimpin itu sebagian besar ditentukan oleh


kemahirannya menjalin komunikasi yang tepat dengan semua pihak. Beberapa defenisi
komunikasis ialah sebagai berikut: Komunikasi ialah arus informasi dan emosi-emosi

xix
yang terdapat dalam masyarakat yang berlangsung ke semua pihak. Komunikasi ialah
kapasitas individu atau kelompok untuk menyampaikan perasaan, pikiran, dan
kehendak kepada individu dan kelompok lain. Dan yang perlu diperhatikan dalam
komunikasi adalah teknik komunikasi. Teknik komunikasi ialah tata cara hubungan
yang efisien, baik melalui penggunaan alat-alat komunikasi maupun tidak dengan
semua unsur yang saling melibatkan diri dalam satu unit sosial. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam teknik komunikasi, yaitu:

1.  Manfaat komunikasi

2.  Arus komunikasi

3.   Kebijaksanaan komunikasi.

4.   Tipe dan persyaratan komunikasi.

5     Bentuk-bentuk komunikasi.

Tipe atau bentuk-bentuk komunikasi ialah:

 komunikasi searah, dan


 komunikasi dua arah.
Keuntungan dari komunikasi searah antara lain:

 Dapat berlangsung cepat dan efisien,


 Dapat melindungi pemimpin, sehingga orang atau para pengikut tidak dapat
melihaat dan menilai kesalahan dan kelemahan pemimpin.
Kelemahan dari komunikasi searah antara lain:

 Kepemimpinannya bersifat otoriter,


 Dapat menimbulkan ketidakjelasan, salah paham, penafsiran yang keliru,
sentimen dan banyak ketegangan.

Selanjutnya, keuntungan dan kelemahan dari komunikasi dua arah antara lain:

 Semua perintah dapat diterima dengan lebih akurat-tepat,

xx
 Dapat dikurangi salah paham san salah interpretasi,
 Suasananya lebih demokratis.

Beberapa kelemahan dari komunikasi dua arah ialah:

 Komunikasi dan kepatuhan berlangsung lebih lambat,


 Kemungkinan besar muncul sikap “menyerang” pada pengikut, dan terdapat
sikap bertahan pada diri pemimpin.
 Setiap saat bisa timbul masalah-masalah baru yang tidak terduga dengan adanya
dialog terbuka.
Dalam melaksanakan fungsinya sebagai dinamisator dan organisator, pemimpin harus
selalu berkomunikasi, baik melalui hubungan formal maupun informal. Sebab
suksesnya pelaksanaan tugas-tugas kepemimpinan itu sebagian besar ditentukan sekali
oleh keterampilannya menjalin komunikasi dengan semua pihak yang ada kaitannya
dengan organisasi tersebut.

b. Pengambilan Keputusan

Dalam kondisi ketidak pastian dengan banyak perubahan yang mendadak, maka
pemgambilan keputusan merupakan unsur yang paling sulit dalam manajemen, namun
merupakan usaha yang paling penting bagi pimpinan. Apabila pemimpin mampuu
dengan tangkas, cerdas, cepat dan arif bijaksana mengambil keputusan yang tepat,
maka organisasi atau administrasi bisa berfungsi secara afektif dan produktif.

H.A. Simon mengemukakan tiga proses dalam pengambilan keputusan (dalam bukunya
Administrative Behaviour, 1947), yaitu:

A. Inteligence activity, yaitu proses penelitian situasi dan kondisi dengan wawasan,
B. Design activity, yaitu proses menemukan masalah, mengembangkan pemahaman
dan menganalisis kemungkinan pemecahan masalah serta tindakan lebih lanjut;
jadi ada perencanaan pola kegiatan,
C. Choice activity, yaitu memilih salah satu tindakan dari sekian banyak alternatif
atau kemungkinan pemecahan.

c.     Keterampilan Berdiskusi

xxi
Kemampuan berdiskusi dengan baik merupakan salah satu persyaratan mutlak
yang perlu bagi setiap pimpinan. Diskusi ialah pembicaraan bebas (free talk) yang
diarahkan pada pemecahan pada pemecahan masalah. Pada diskusi diharapkan
terdapat interaksi yang timbal balik, suasana bebas, arus pemberian informasi yang
seluas-luasnya, pertimbangan kontra pertimbangan lain. Manfaat diskusi antara lain:

 Dapat memperluas dan memperdalam pengetahuan, perincian masalah, serta


memperluas cakrawala kemungkinan-kemungkinan pemecahan.
 Adanya pendekatan multidisipliner, multidimensional, berpikir secara
kooperatif, dan akumulasi dari ide-ide yang konstruktif, didertai kejernihan dan
kejelasan yang lebih gamblang.
 Dapat meningkatkan proses pengendapan permasalahan, ada proses
internalisasi.
 Pembentukan kepribadian menjadi lebih kaya dan lebih matang.
Tujuan berdiskusi ialah:

 Untuk memikirkan beberapa alternatif kemungkinan pemecahan yang


diperlukan dalam pengambilan keputusan.
 Untuk mendapatkan informasi dan data selengkap mungkin, dan memikirkan
cara penyelesaian masalah seefisien mungkin.

BAB 8 : REKAPITULASI TUGAS-TUGAS PEMIMPIN

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan pengaruh yang


konstruktif kepada orang lain unntuk melakukan suatu usaha kooperatif mencapai
tujuan yang sudah dicanangkan. Pemimpin juga harus mengenal dengan baik sifat-sifat
pribadi para pengikutknya, dan mampu menggerakkan semua potensi dan tenaga anak
buahnya seoptimal mungkin dalam setiap gerak usahanya, demi suksesnya organisasi.

a. Rekapitulasi Tugas-Tugas Pemimpin

Rekapitulasi dari tugas-tugas pemimpin yang bisa dibedakan dari tugas anggota
ialah sebagai berikut:

xxii
1)      Dalam perurutan waktu yang relatif menjadi semakin pendek, kualitas pekerjaam
dan tugas pemimpin mengandung banyak sekali dimensi inovasi dan perubahan-
perubahan secara cepat,

2)      Pemimpin harus menyusun kebijakan,

3)      Jika tugas anggota biasa berkualitas statis-lebih banyak pasif dan patih mengikuti,
maka tugas pemimpin sifatnya dinamis, kreatif, inovatif, unik lentur, luwes, dan tidak
banyak dibatasi oleh standar serta norma-norma ketat.

4)      Pemimpin harus bisa menerjemahkan atau menjabarkan ide-ide, konsep dan
kebijakan organisasi dalam bahasa-aksi.

5)      Pada struktur piramida, pemimpin tertinggi mempunyai kewibawaan tertinggi,


kekuasaan paling besar, dan pertanggung jawaban paling berat, serta memikul resiko
yang paling besar.

6)      Pemimpin harus sanggup berpikir kreatif, orisinil, otentik dan futuristik.

7)      Mampu membangunkan sikap kooperatif dan partisipatif pada setiap pengikutnya,
agar mereka bersedia memberikan kontribusinya pada organisasi.

8)      Pemimpin juga berfungsi sebagai juri (wasit) dan hakim bagi segala konvensi dan
permainan organisasi.

9)      Seni kepemimpinan juga mencakup keseimbangan antara pelaksanaan tugas rutin
dengan tugas inovatif dan kreatif dalam wujud penerapan sistem kerja baru, perbaikan
dan revisi.

10)  Tugas yang paling sulit ialah penagambilan keputusan (decision making), yang
memungkinkan berlangsungnya semua kerangka kerja secara efektif dan efisien. Dalam
kemahiran pengambilan keputusan tercakup keterampilan mengadakan seleksi, dan
mengambil keputusan yang tepat dari sekia banyak alternatif.

11)  Tugas pemimoin merupakan hal yang berat karena dibebani tanggung jawab
moril/etis.

12)  Pemimpin harus mampu menyelesaikan konflik melalui manajemen konfik.

xxiii
Pemimpin dengan kepemimpinannya itu mempengaruhi, mengubah dan
mengarahkan tingkah laku bawahan atau orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Persyaratan-persyaratan seseorang menjadi pemimpin dikemukakan oleh William G.
Scott, antara lain:

1.      The Great Man approach (pendekatan Orang Besar).

2.      The Trait approach (pendekatan ciri atau sifat).

3.      The modified trait approach (pendekatan ciri yang sudah diubah).

4.      The situation approach (pendekatan situasional).

Kedudukan pemimpin selalu dikaitkan dengan: kemampuan, kewibawaan, dan


kekuasaannya. Ketiga faktor inilah yang mewarnai tipe kepemimpinan dari pribadi
pribadi pemimpin, yang dapat mengarahkan tingkah laku bawahan dalam satu
organisasi, atau menuntun tingkah laku rakyat dalam satu negara ke arah kegiatan-
kegiatan pembangunan.

BAB 9 : MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN. DETERMINAN DAN KEKUATAN YANG


BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMIMPINAN

. a. Manajemen dan Pemimpin

Manajeman adalah inti dari administrasi, sedangkan kepemimpinan adalah inti


dari manajemen. Analog dengan ini, kepemimpinan merupakan inti baik dari
manajemen maupun dari administrasi yang dikelola oleh manusia. Faktor pribadi,
posisi pemimpin, dan situasi sosial tertentu ikut menentukan macamnya pemimpin dan
kepemimpinan yang dibutuhkan pada suatu saat. G. R. Terry dalam bukunya Principle of
Management menyatakan beberapa defenisi tenteng istilah manajemen, sebagai
berikut:

 Manajemen adalah suatu kekuasaan yang mengatur suatu usaha, dan


bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan
 Manajemen adalah penyelenggaraan usaha penyusunan dan mencapai hasil yang
di inginkan dengan menggunakan upaya-upaya kelompok, terdiri atas
penggunaan bakat-bakat dan sumber daya manusia.

xxiv
 Secara sederhana, manajemen adalah melaksanakan perbuatan-perbuatan
tertentu dengan menggunakan tenaga orang lain.

Manajemen dapat juga disebut sebagai pengendalian suatu usaha, yaitu merupakan:

1)      Proses pendelegasian/pelimpahan wewenang kepada beberapa penanggung


jawab dengan tugas-tugas kepemimpinan,

2)      Proses penggerakan serta bimbingan-pengendalian semua SDM dan sumber


materiil dalam kegiatan mencapai sasaran organisasi.

G. R. Terry berpendapat bahwa fungsi-fungsi manajemen meliputi empat


peristiwa yang disingkat dengan P. O. A. C., yaitu:

Planning (perencanaan)

Organizing (pengorganisasian)

Actuating (penggerakan, aktualisasi)

Control (pengawasan)

b. Determinan Kepemimpinan dan Kekuatan yang Berhubungan Dengan


Kepemimpinan

Agar kepemimpinan menjadi operasional, perlu ada tiga determinan kepemimpinan


yaitu:

1)      Faktor orang. Bahwa individu itu memiliki sifat-sifat pribadi yang dapat
membantu atau justru mnghalang-halangi tugasnya sebagai pemimpin.

2)      Faktor posisi. Pemimpin mempunyai satu posisi atu kedudukan sehubungan
dengan fungsi dan tugas atau pekerjaannya. Kemusian ia selalu memiliki semacam citra

xxv
atau gambaran mengenai perilaku sendiri, yaitu hal-hal yang harus dilakukan dalam
posisi tertentu. Hal demikian disebut juga dengn ‘konsep peranan’.

3)      Faktor situasi/tempat. Sifat-sifat pemimpin harus sesuai dengan kebutuhan


kelompok yang bersangkutan, dan cocok dengan situasi, tempat serta zamannya.

John French dan Bertram Raven mengemukakan suatu kerangkan kekuatan yang
berhubungan dengan pengaruh kepemimpinan, yaitu:

1.      Kekuatan (coersive power). Mengandalkan kekuatan pribadinya untuk


memaksakan keinginan kepada para pengikutnya.

2.      Kekuatan via pemberian penghargaan (reward power). Para pengikut berbuat
sesuai dengan norma-norma dan keinginan pemimpin, diberi penghargaan dalam
wujud material atau nonmaterial tertentu.

3.      Kekuatan karena pengesahan (legitimate power). Diperoleh melalui posisi


“supervisor” di dalam organisasi yang bersangkutan.

4.      Kekuatan oleh memiliki suatu keahlian (expert power). Mucul karena pemimpin
memiliki keterampilan teknis dan sosial, pengetahuan, pengalaman dan keahlian
khusus.

5.      Kekuatan karena penyamaan diri dengan orang yang dikagumi (identification
power)

c.            Konsep Manajemen Pembangunan di INDONESIA

Di masa sekarang ini, untuk keperluan pembangunan di segala sektor kehidupan,


diperlukan adanya manajemen pembangunan masyarakat Indonesia, yang kita gali dari
tiga bahan pokok, yaitu:

1.      Kearifan dari ajaran-ajaran kuna warisan para leluhur kita mengenai
kepemimpinan dan manajemen/pengelolaan.

2.      Esensi dari manajemen modern berasal dari negara-negara Barat, yang sudah
disaring dan diujicobakan, sertaa cocok dengan situasi-kondisi di tanah air sekarang.

xxvi
3.      Realitas hidup bangsa Indonesia sekarang dengan unsur filsafat hidup, norma,
nilai, cita-cita dan kebudayaan bangsa Indonesia yang semuanya “nonmanajemen”
sifatnya, dalam menggapai masa depan yang lebih sejahtera.

BAB 10 : KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DAN KEPEMIMPINAN ABNORMAL

Kepemimpinan adalah suatu bentuk dominasi yang didasari oleh


kapabilitas/kemampuan pribadi, yaitu mampu mendorong dan mengajar orang lain
untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan tersebut juga
berdasarkan pada (1) akseptansi/penerimaan oleh kelompok, dan (2) pemilikan
keahlian khusus pada satu situasi khusus.

a. Pemimpin Demokratis

Kepemimpinan ialah suatu bentuk dominasi oleh kapabilitas/kemampuan


pribadi, yaitu mampu mendorong dan mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu guna
mencapai tujuan bersama. Namun kenyataan menunjukkan bahwa dalam masyarakat
modern banyak menonjolkan individualisme yang sangat ambisius demi kepentingan-
kepentingan pribadi.

Dapat digolongkan dalam:

 Pemimpin demokratis tulen, dan


 Pemimpin demokratis palsu/pura-pura (pseudo-demokratis).
Pemimpin demokratis tulen itu merupakan pembimbing yang baik; juga
penuntun yang efisien bagi kelompoknya. Maka organisasi atau lembaga itu bukanlah
masalah “pribadi individual” pemimpin, akan tetapi kekuatan organisasi tersebut justru
terletak pada partisipasi aktif dari setiap anggotanya. Maka tugas pemimpin demokratis
yang pokok ialah: mendinamisasi dan mengkoordinir kegiatan-kegiatan bawahannya.

2.3. KEKEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU

2.3.1 Buku Utama

 Kelebihan buku utama


1. Memiliki cover yang menarik

xxvii
2. Pengarang menyampaikan materi secara detail
3. Pembahasan buku disajikan secara detail dan menyeluruh oleh pengarang.
4. Hubungan antar gagasan disampaikan secara logis dimana disajikan secara
naratif dan analisis.
5. Terdapat tentang penulis dan tentang editor diakhir buku
 Kelemahan buku utama
1. Adanya penggunaan bahasa yang tidak baku
2. Tidak tersedianya rangkuman pada setiap bab , sehingga pembaca sulit untuk
menarik kesimpulan
3. Tidak memuat gambar didalam buku ini yang memmbuat pembacaa jenuh
untuk membacanya.

2.3.2. BUKU PEMBANDING

 Kelebihan buku
1. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
2. Dilihat dari tampilan bukunya covernya menarik
3. Hubungan antar gagasan disampaikan secara logis dimana disajikan secara
naratif dan analisis.
4. Materi ataupun argument yang diberi selalu disertakan dengan sumber
referensi dari pendapat para ahli, sehingga ada pegangan yang kuat bagi
pembaca untuk memepercai gagasan yang ingin disampaikan penulis.
 Kelemahan buku
1. Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk
dipahami. Pengulangan informasi saring kali terjadi pada bab-bab
berikutnya.
2 Terkadang ada kata-kata yang tidak berhubungan dengan kalimat yang ada
dibuku tersebut.

xxviii
xxix
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Buku ini sangat bermanfaat dan dapat digunakan menjadi bahan


acuan untuk memahami lebih mengenai kepemimpinan .Namun buku ini
tidak terlepas akan kelemahan dan kelebihan buku seperti yang dimiliki
buku lainnya.

3.2 SARAN

Buku utama dan buku pembanding memiliki beberapa kelebihan dan


kekurangan dari berbagai macam segi. Jadi apa yang menjadi keunggulan
pada buku ini maka seharusnya ditingkatkan lagi agar kualitas buku ini
semakin meningkat dan para pembaca semakin semangat untuk
membacanya dimasa yang mendatang. Dan apa yang menjadi kekurangan
buku ini hendaknya diperbaiki agar kesempurnaan buku ini tercapai.

1
DAFTAR PUSTAKA

Syafaruddin dan Asrul. 2013.Kepemimpinan Pendidikan


Kontemporer.Bandung:Citapustaka Media.

Kartono,Kartini.2018.Kepemimpinan dan Pemimpin.Jakarta:Raja Grafindo


Persada.

2
3

Anda mungkin juga menyukai