NIM : 3191131014
KELAS :B
masa remaja, terutama remaja awal merupakan masa terbaik untuk mengenal dan
mendalami bahasa asing. Dalam psikologi kognitif bahasa menjadi salah satu objek
materialnya, karena bahasa merupakan perwujutan dan fungsi-fungsi kognitif
(Gunarsa,1987:136)
Namun dikarenakan keterbatasan kesempatan dan sarana dan pra sarana,
menyebabkan si remaja kesulitan untuk menguasai bahasa asing. Namun dengan adanya
hambatan dalam pengembangan ketidakmampuan berbahasa asing tentunya akan sedikit-
banyak berpengaruh terhadap kesuksesan hidup dan kariernya. Terhambatnya perkembangan
kognitif dan bahasa dapat berakibat pula pada aspek emosional, sosial, dan aspek-aspek
perilaku dan kepribadian lainnya.
Masalah-masalah yang mungkin timbul berhubungan dengan perkembangan bahasa
dan perilaku kognitif.
1. Bagi individu-individu tertentu, mempelajari bahasa asing bukanlah hal yang
menyenangkan. Kelemahan-kelemahan dalam fonetik misalnya, juga dapat merupakan
bahan semacam cemoohan, yang bukan mustahil berakibat sikap negatif terhadap
pelajaran dan guru bahasa asing yang bersangkutan, benci pelajarannya dan juga terhadap
gurunya.
2. Intelegensi juga merupakan kapasitas dasar belajar, bagi yang dianugerahi IQ yang
tinggi (superior) atau di bawah rata-rata (slow learners), kalau kurang bimbingan yang
memadai akan membawa ekses psikologis (underachiever-prestasinya di bawah
kapasitasnya karena malas atau nakal ; inferiority conflex – rasa rendah diri karena tidak
pernah mastery atau mencapai hasil yang diharapkan dalam belajarnya).
3. Kadang-kadang terjadi ketidakselarasan, antara keinginan dan minat seseorang
dengan bakat khusus (aptitudes)-nya, sering membawa kesulitan juga dalam memilih
program/jurusan/jenis sekolah yang akan dimasukinya. Banyak kegagalan studi mungkin
bersumber pada pilihan yang kurang tepat ini.