Anda di halaman 1dari 3

A.

Kematangan Sosial
Kematangan merupakan sebuah tema penting dalam relasi antara orang tua dan
remaja. Sedangkan sosial adalah bagaimana seorang individu dapat berinteraksi dengan
individu lainnya. Kematangan sosial adalah kemampuan untuk berfungsi secara tanggung
jawab yang tepat dan pemahaman tentang aturan-aturan sosial dan norma-norma di dalam
budaya tertentu serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan secara tepat.
Keterampilan perawatan diri, interaksi sosial yang sehat, dan penghargaan untuk perasaan
orang lain adalah beberapa indikator kematangan sosial dalam kelompok usia tertentu.
Kematangan sosial adalah apa yang memungkinkan kita untuk berfungsi sebagai orang
dewasa yang sehat.
B. Ciri-Ciri Kematangan Sosial
Menurut Kartono, 1990:17 (dalam Rizki Agustina, 2018:11), kematangan sosial
ditandai oleh kematangan-kematangan potensi dari organism, baik fisik maupun psikis untuk
terus maju menuju pemekaran atau perkembangan secara maksimal. Oleh karena itu prestasi
dari penggunaan dan pengendalian keterampilan atau fungsi tergantung pada derajat
kematangan, sebab kematangan ini memengaruhi kualitas hasil belajar. Kematangan sosial
akan menimbulkan kesiapan pada diri untuk mengembangkan tingkah laku sosialnya untuk
dapat benar bersosialisasi dengan baik.
C. Peran Sosial
Peran sosial Menurut Soerjono Soekanto, peran sosial adalah perilaku individu yang
menduduki kedudukan tertentu. Dalam peranan profesional, seseorang wajib melaksanakan
tugas pekerjaannya yang berkaitan dengan tugas yang dilaksanakannya. Dengan demikian,
peran sosial menentukan status sosial. Ketika apa yang dilakukan seseorang sesuai dengan
status atau kedudukannya dalam masyarakat. Peran sosial lebih dinamis daripada status sosial.
Dalam praktiknya, peran sosial
D. Masa Remaja
Masa remaja merupakan masa transisi perkembangan dari masa anak-anak ke masa
dewasa, dimulai dari pubertas yang ditandai dari perubahan pesat baik fisik maupun psikis.
Pada masa ini remaja mengalami gejolak batin karena tidak mau lagi menggunakan sikap dan
gaya hidup anak-anaknya, namun masih belum mempunyai pola hidup yang baru. Oleh
karena itu, remaja tidak tenang, banyak kontradiksi dalam dirinya. Secara Bahasa pubertas
berasal dari Bahasa latin pubescence (yang berarti "to grow hairy"), yang berarti tumbuhnya
bulu-bulu, seperti bulu yang disekitar kelamin, ketiak, dan muka. Secara istilah pubertas
adalah proses pencapaian kematangan seksual dan kemampuan untuk bereproduksi. Masa
remaja disebut juga adolescence, dalam Bahasa latin berasal dari kata adolescere, yang berarti
"to grow into adulthood". Adolesen merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa
dewasa. Menurut Laurence Steinberg, 2002 (dalamYusuf L.N. dan Nani M. Sugandhi,
2011:77-78) ada tiga perubahan fundamental pada masa remaja, yaitu sebagai berikut.
a) Biologis: mulai matangnya alat reproduksi, ditandai tumbuhnya buah dada pada wanita dan
tumbuhnya kumis pada pria.
b) Kognisi: kemampuan untuk memikirkan konsep-konsep yang abstrak (seperti persaudaraan,
demokrasi, dan moral), dan mampu memikirkan hal-hal yang mungkin terjadi berdasarkan
pengalamannya.
c) Sosial: perubahan dalam status sosial membuat remaja (khususnya remaja akhir) masuk ke
aktivitas-aktivitas baru, seperti bekerja atau menikah.
1. Perkembangan Emosi pada Masa Remaja Meskipun pada masa remaja keterampilan
kognitif mereka berkembang dengan baik sehingga memungkinkan mereka untuk
mengatasi stres atau gejolak emosi secara efektif, diketahui bahwa masih banyak
remaja yang belum mengetahui cara mengendalikan emosinya, itulah sebabnya
mereka sering mengalami depresi, kemarahan. dan tidak mampu mengatur emosinya.
Sebuah penelitian menemukan bahwa pengaturan emosi sangat penting untuk
keberhasilan akademis. Remaja yang sering mengalami emosi negatif cenderung
memiliki prestasi akademik yang rendah.
2. Perkembangan Kepribadian pada Masa Remaja Kajian tentang ciri-ciri kepribadian
telah lama dibahas, namun belakangan ini para peneliti memfokuskan penelitiannya
pada lima faktor kepribadian yang paling penting, yaitu keterbukaan terhadap
pengalaman, kesadaran, ekstraversi, keramahan, dan neurotisme (neurotisme atau
ketidakstabilan emosi). Kelima faktor ini disingkat OCEAN.
3. 3. Perkembangan Kesadaran Beragama pada Remaja Remaja harus menerapkan nilai-
nilai atau ajaran agama dalam kehidupannya.
E. Masa Dewasa
Masa dewasa merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan seseorang setelah
masa remaja. Dari sisi biologis masa dewasa dapat diartikan sebagai suatu masa dalam
kehidupan individu yang ditandai dengan pencapaian kematangan tubuh secara optimal dan
kesiapan untuk bereproduksi (berketurunan). Dari sisi psikologis masa dewasa dapat diartikan
sebagai periode dalam kehidupan individu yang ditandai dengan ciri-ciri kedewasaan seperti:
a) Kestabilan emosi,
b) Mampu Mengendalikan perasaan,
c) Memiliki kesadaran diri,
d) Bersikap toleran jika berbeda pendapat,
e) Bersikap optimis dalam menghadapi kehidupan.

Dari sisi pedagogis (moral-spiritual) masa dewasa ditandai


dengan:
a) Rasa tanggung jawab atas perbuatan dan kepeduliannya,
b) Berperilaku sesuai norma,
c) Memiliki pekerjaan yang dapat menghidupi diri dan keluarganya,
d) Berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.

Menurut Hurlock, 1968 (dalam Yusuf L.N. dan Nani M. Sugandhi, 2011:112-113) masa ini
dapat dibagi menjadi 3 masa, yaitu:
1) Masa Dewasa Awal
Pada masa ini dimulai dari umur 18 atau 20-40 tahun. Secara biologis masa ini
merupakan puncak pertumbuhan fisik yang prima, sehingga dipandang sebagai usia ter
sehat dari populasi manusia. Secara psikologis, pada usia ini tidak sedikit diantara mereka
yang kurang mampu mencapai kematangan. Hal ini disebabkan karena banyaknya
masalah yang dihadapinya dan tidak mampu mengatasinya. Masalah masalah ini
diantaranya:
a) Kesulitan mencari kerja,
b) Kesulitan mencari jodoh,
c) Keinginan untuk menikah tetapi belum mempunyai mata pencaharian,
d) Kesulitan yang dialami setelah menikah.

2) Masa Dewasa Madya / Setengah Baya


Masa ini dimulai dari umur 40 tahun dan berakhir pada usia 60 tahun. Pada usia
ini fisik sudah mulai agak melemah, termasuk fungsi-fungsi indra, seperti banyaknya
yang memakai kacamata karena penglihatannya yang sudah berkurang untuk melihat
dengan jelas.

3) Masa Dewasa Lanjut / Masa Tua


Masa ini dimulai dari umur 60 tahun – meninggal. Pada masa ini ditandai dengan
melemahnya kemampuan fisik dan psikis. Mereka mengalami penurunan kemampuan
seperti pendengaran, penglihatan, daya ingat, cara berpikir, dan berinteraksi sosial.
Seseorang pada masa ini kemungkinan akan mengalami masa pikun atau daya ingat yang
berkurang, masa di mana kembalinya sikap ke masa kanak-kanak yang bersikap
bergantung pada orang lain.
F. Tantangan Utama Individu dari Masa Remaja ke Masa Dewasa
Setiap individu pasti memiliki tantangan dalam hidupnya, baik tentang pertemanan,
keluarga, hingga ke percintaan. Adapun tantangan yang dihadapi individu dari masa remaja ke
masa dewasa sebagai berikut:
1. Identitas Diri Remaja sering mencari pemahaman tentang siapa dirinya, nilai-nilai
dan bakat mereka, dan tujuan mereka dalam hidup yang rumit dan membingungkan
2. Hubungan Sosial Remaja dapat memahami dinamika dengan teman sebaya, keluarga,
dan rekan kerja yang dapat menimbulkan stres dan konflik.

Adapun bahaya dalam perkembangan sosial yaitu sebagai berikut:

1. Anak yang selalu membandingkan dirinya dengan orang lain.


2. Terlalu banyak mengikuti partisipasi sosial (bersosialisasi berlebihan), sehingga anak
tidak dapat memilih teman untuk kebutuhannya.
3. Kesesuaian yang berlebihan, adanya ketidakpercayaan diri seseorang terhadap dirinya
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai