Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PERKEMBANGAN REMAJA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah :

Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja

Dosen Pengampu :

Ibu Deasy Dwi Cahyaningtyas A, S.Psi., M.Pd

Disusun Oleh :

Naisya Qisthi Sutantri (202201500321)

KELAS R.2D

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa peralihan, peralihan bukan berarti terputus atau berubah
dari apa yang telah terjadi sebelumnya. Melainkan sebuah peralihan dari satu tahap
perkembangan ke tahap berikutnya, yang artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan
meninggalkan bekasnya dan apa yang akan terjadi di masa sekarang akan datang. Bila anak-anak
beralih dari masa kanak-kanak ke masa remaja, anak tersebut harus meninggalkan sifat kekanak-
kanakannya dan juga harus mempelajari pola perilaku dan sikap baru untuk menggantikan
perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan.

Pada masa peralihan tersebut kemungkinan dapat menimbulkan masa krisis, yang
ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku yang menyimpang. Pada kondisi tertentu
perilaku yang menyimpang tersebut akan menjadi perilaku yang menganggu. Dari kondisi
tersebut, apabila didukung oleh lingkungan yang kurang kondusif dan sifat kepribadian yang
kurang baik akan menjadi pemicu timbulnya berbagai penyimpangan perilaku dan perbuatan-
perbuatan negatif yang melanggar aturan dan norma yang ada di masyarakat yang biasa disebut
dengan kenakalan remaja.

Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku
menyimpang. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat
membahayakan tegaknya sistem sosial. Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang
perlu membedakan adanya perilaku yang menyimpang yang tidak disengaja dan disengaja,
karena pelaku kurang memahami aturan-aturan yang ada.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah karakteristik remaja tercapai dalam penelitian ini?
2. Apakah tugas-tugas perkembangan dapat tercapai dalam penelitian ini?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan pada masa remaja.
2. Untuk mengetahui karakteristik remaja.
3. Untuk mengetahui permasalahan remaja.
D. Manfaat
Untuk menambah wawasan bagi pembaca khususnya penulis.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Psikologi Perkembangan

Psikologi perkembangan terdiri dari dua kata yaitu psikologi dan perkembangan.
Psikologi berasal dari kata pysche dan logos yang artinya jiwa dan ilmu. Sedangkan pengertian
dari perkembangan yaitu suatu proses, dimana perubahan-perubahan dalam diri seseorang dan
proses-proses psikologi yang distimulir oleh perubahan-perubahan psikologik itu diintergrasikan
sedemikian rupa, sehingga sehingga seseorang selanjutnya dapat menghadapi rangsangan-
rangsangan dari sekitar dengan baik.

Jadi, psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam
perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya. Menurut D. M Lenner (1976)
psikologi perkembangan adalah pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fungsi-fungsi psikologis sepanjang hidup (mempelajari bagaimana proses berpikir pada anak-
anak, memiliki persamaan dan perbedaan, dan bagaimana kepribadian seseorang berubah dan
berkembang dari anak-anak, remaja, sampai dewasa.

B. Pengertian Remaja

Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu “Adolescene” yang berarti “ to grow” atau “to
grow maturity” (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi
tentang remaja seperti DeBrun mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa
kanak-kanak dan dewasa (Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, 2011, hal: 219).

Remaja ialah masa perubahan atau peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang
meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis, dan perubahan sosial (Sofia & Adiyanti,
2013) Menurut King (2012) remaja merupakan perkembangan yang merupakan masa transisisi
dari anak-anak menuju dewasa.

Menurut Adams & Gullota (1997), masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun.
Adapun Hurlock (1990), membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17
tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 hingga 18 tahun). Masa remaja awal dan akhir
dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi
perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.
C. Karakteristik Perkembangan Masa Remaja Akhir

Masa remaja akhir juga dikenal sebagai masa remaja dewasa atau masa akhir remaja.
Pada periode ini mencakup usia antara 18 hingga 21 tahun. Pada tahap ini, individu mengalami
perubahan fisik, emosional, sosial, dan kognitif secara signifikan. Berikut karakteristik
perkembangan pada remaja akhir :

1. Perkembangan fisik: Pada masa remaja akhir, pertumbuhan fisik utama sudah selesai dan
individu mencapai kematangan fisik mereka. Pada umumnya, remaja akhir sudah
mencapai tinggi badan maksimal mereka. Perubahan fisik lainnya yang mungkin terjadi
termasuk perkembangan otot yang lebih baik, perubahan proporsi tubuh, dan perubahan
hormonal yang stabil.
2. Identitas dan pencarian diri: Masa remaja akhir sering kali ditandai dengan eksplorasi
identitas yang lebih dalam. Individu mencoba memahami siapa mereka sebenarnya, apa
yang mereka inginkan dalam hidup, dan bagaimana mereka ingin diidentifikasi oleh
orang lain. Hal ini bisa melibatkan eksplorasi nilai-nilai, minat, ambisi, agama, orientasi
seksual, dan peran sosial.
3. Kemandirian: Remaja akhir sering berusaha untuk menjadi lebih mandiri dalam
pengambilan keputusan dan tanggung jawab. Mereka mulai mengembangkan
kemampuan untuk mengelola kehidupan mereka sendiri, seperti mengatur keuangan,
mengambil keputusan penting, dan mengatasi tantangan sehari-hari tanpa bantuan orang
dewasa.
4. Hubungan sosial: Hubungan dengan teman sebaya tetap penting pada masa remaja akhir,
tetapi individu juga mulai membentuk hubungan yang lebih serius dan stabil dengan
orang dewasa seperti teman dekat, rekan kerja, atau pasangan romantis. Kualitas
hubungan dan kemampuan untuk membentuk hubungan yang saling mendukung dan
bermakna berkembang secara signifikan pada tahap ini.
5. Kognisi yang lebih matang: Kemampuan kognitif berkembang lebih lanjut pada masa
remaja akhir. Remaja mungkin mampu berpikir secara abstrak, mempertimbangkan sudut
pandang yang berbeda, mengantisipasi konsekuensi dari tindakan mereka, dan
mengambil keputusan yang lebih terencana dan logis.
6. Kemandirian emosional: Individu mulai mengembangkan pemahaman yang lebih matang
tentang emosi mereka sendiri dan emosi orang lain. Mereka lebih mampu mengelola
emosi negatif dan meningkatkan kemampuan dalam mengatur stres, meningkatkan
kepercayaan diri, dan mengatasi tantangan emosional yang mungkin mereka hadapi.

7. Peningkatan tanggung jawab: Pada masa remaja akhir, tanggung jawab meningkat seiring
dengan semakin dewasanya individu. Mereka mungkin memikul tanggung jawab seperti
bekerja paruh waktu atau penuh waktu, belajar di perguruan tinggi atau universitas, atau
mengelola kehidupan rumah

Adapun karakteristik perkembangan masa remaja secara umum menurut Jahja (2011) adalah
sebagai berikut:

1. Adanya peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang
biasa disebut dengan masa storm and stress;
2. Adanya perubahan fisik yang cepat dan diikuti dengan kematangan seksualitas;
3. Adanya ketertarikan dengan dirinya sendiri dan hubungan dengan orang lain;
4. Dapat membedakan antara yang penting dan kurang penting;
5. Pada umumnya remaja akan bersikap acuh atau tidak menyadari (ambivalen) dalam
menghadapi perubahan yang terjadi. Disatu sisi remaja ingin mencoba sesuatu yang baru,
tetapi disisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang akan dihadapinya.
D. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja

Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meningkatkan sikap dan
perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku
dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan remaja Hurlock (dalam Asrori dan Ali, 2011)
adalah :

a. Mampu menerima keadaan fisiknya.


b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis.
d. Mencapai kemandirian emosional.
e. Mencapai kemandirian ekonomi.
f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk
melakukan peran sebagai anggota masyarakat.
g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orangtua.
h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia
dewasa.
i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.

Menurut John W. Santrock, terdapat beberapa tugas perkembangan yang dihadapi oleh
remaja akhir. Berikut adalah beberapa tugas perkembangan remaja akhir menurut Santrock:

1. Mencapai kemandirian: Individu belajar untuk menjadi mandiri secara emosional,


sosial, dan finansial. Mereka harus mengembangkan keterampilan dan kemampuan
yang diperlukan untuk mengelola hidup mereka sendiri dan mengambil tanggung
jawab pribadi.
2. Menetapkan identitas diri: Individu menjalani proses eksplorasi identitas dan
mencoba untuk memahami siapa mereka sebenarnya. Mereka menggabungkan
berbagai peran dan nilai-nilai dalam upaya untuk membangun identitas yang kohesif
dan autentik.
3. Membangun hubungan yang intim: Pada tahap ini, individu mengembangkan
hubungan yang lebih serius dan intim dengan teman sebaya, keluarga, dan pasangan.
Mereka belajar mengembangkan hubungan yang mendalam, saling memahami, dan
membangun koneksi emosional yang kuat.
4. Merencanakan masa depan: Individu mulai berpikir tentang tujuan jangka panjang
mereka dan merencanakan langkah-langkah untuk mencapainya. Mereka menjalani
proses pengambilan keputusan mengenai pendidikan, karier, dan kehidupan dewasa
yang akan datang.
5. Mengembangkan keterampilan sosial: Pada tahap ini, individu memperluas dan
memperdalam keterampilan sosial mereka. Mereka belajar mengatasi konflik,
membangun hubungan yang sehat, berkomunikasi dengan baik, dan bekerja dalam
tim.
6. Menyeimbangkan kebutuhan individu dan kelompok: Individu dihadapkan pada tugas
menemukan keseimbangan antara kebutuhan individu mereka dengan tuntutan
kelompok sosial. Mereka belajar menghormati nilai-nilai dan kepentingan pribadi
mereka sambil tetap berpartisipasi dalam komunitas sosial yang lebih luas.
7. Mengembangkan nilai dan moral yang matang: Individu mengembangkan
pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai dan etika yang menjadi panduan
dalam hidup mereka. Mereka belajar mengambil keputusan moral yang tepat,
mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka, dan mengikuti prinsip-prinsip
etis.

BAB III

LAPORAN OBSERVASI

Teori

Dalam laporan ini saya menggunakan teori induktif. Karena teori induktif merupakan teori untuk
memahami sesuatu dengan melakukan pengamatan kemudian membuat kesimpulan berdasarkan
dari pengamatan tersebut. Dengan maksud, dalam observasi ini saya melakukan pengamatan
terhadap remaja atau subjek dan mencatat berbagai perilaku, interaksi sosial, atau tantangan yang
dihadapi mereka. Setelah saya melakukan pengamatan, saya menganalisis dan membuat
kesimpulan pola-pola tersebut dari data tersebut untuk mengembangkan pemahaman baru
tentang perkembangan remaja subjek.

Metode

Dalam penelitian ini, saya menggunakan metode khusus yaitu metode observasi dengan metode
umumnya yaitu metode transversal atau cross sectional.

Anda mungkin juga menyukai