Psikologi Perkembangan 2
“Perkembangan Aspek Emosi, Sosial, Moral dan Religi pada Masa Remaja”
Disusun Oleh :
Hardianti
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Perkembangan Aspek Emosi, Sosial, Moral dan
Religi pada Masa Remaja" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan 2. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang ruang lingkup Psikologi Perkembangan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...….ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..…..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………..….2
C. Tujuan……………………………………………………………………………………..…3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….....4
A. Pengertian Remaja……………………………………………………………………...…...4
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………....13
B. Saran…………………………………………………………………………………….….13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….……..13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan, di mana terjadinya suatu perbedaan dari satu
menyambut hal-hal yang akan terjadi selanjutnya. Jika seorang anak-anak telah
memasuki masa remaja, maka sang anak harus meninggalkan sifat kekanak-
kanakannya dan merubah perilaku baru sebagai pengganti dari perilaku yang telah
perubahan-perubahan fisik yang dialami oleh seorang anak untuk tumbuh menjadi lebih
dewasa, dimana untuk menjadi dewasa, seorang anak harus memasuki masa
remaja, per-kembangan dari remaja akhir merupakan bagian dari mempelajari kehidupan
di masa remaja. Remaja muda merupakan generasi yang akan menjadi harapan bagi
seluruh masyarakat dalam memajukan dan mewujudkan kehidupan yang lebih tentram
di bumi ini. Jika generasi tersebut rusak, maka dapat dipastikan bahwa akan terjadi
kemerosotan dalam mencetak generasi yang berkualitas di salam suatu negara. Pada
kenyataannya, masih banyak remaja yang menjadi sumber dari permasalahan itu sendiri,
maka dari itu, di dalam dunia pendidikan menciptakan sikap disiplin di mana seorang
1
siswa bagaimana caranya untuk berinteraksi dengan baik tanpa menimbulkan
teman sebaya dalam proses kegiatan belajar dan mengajar (Rangel dan Adrian,
2012). Adapun kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang individu dalam
bermasyarakat yaitu seseorang harus memiliki nilai-nilai moral yang baik yang
dipengaruhi dengan budaya yang baik, di masa remaja memanglah terkadang melakukan
suatu tindakan tanpa berpikir panjang akan masalah yang dihadapinya, sehingga dalam
menciptakan penerus bangsa yang bermoral akan terasa sulit untuk diwujudkan, maka dari
itu penulis tertarik untuk membahas perkembangan masa remaja yang mereka
remaja tersebut.
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian remaja
Remaja adalah peralihan dari masa anak-anak untuk memasuki masa dewasa. Masa
remaja sendiri berlangsung antara umur 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun
Sedangkan menurut psikolog, pengertian remaja adalah suatu periode transisi dari masa
awal anak-anak hingga dewasa. Dikatakan remaja saat adanya perubahan fisik yang cepat,
pertambahan berat dan tinggi badan, perubahan bentuk tubuh, serta perkembangan
karakteristik seksual.
Namun, perbedaan pendapat para ahli psikologi itu digambarkan oleh Y. Singgih D.
Gunarso (1989 : 7), bahwa pengertian remaja adalah perubahan fisik yang didahului dengan
kematangan seksual.
Masa remaja dikenal sebagai puncak emosionalitas (perkembangan emosi yang tinggi).
Dalam tahap emosionalitas, remaja hendaknya kuat secara jasmani (tidak sakit-sakitan dan
lemah) dan jugakuat secara mental. Sebab akal sehat berhubugan dengan perkembangan
4
emosi yang dialami remaja. Sebab itu, remaja sangat disarankan berolahraga, menjaga
Dan sangat disarankan juga untuk menghindari hal-hal yang dapat membahayakan
remaja itu sendiri, baik fisik maupun akal seperti kebiasaan minuman keras apalagi hingga
yang paling berbahaya yaitu narkoba. Remaja berada pada masa dimana banyak
penyesuaian diri terhadap tuntutan lingkungan dan masyarakat. Pada tahap ini, remaja yang
Pada masa remaja, mulai muncul ketertarikan pada lawan jenis yang cenderung
menimbulkan konflik dalam diri sendiri. Karena munculnya ketertarikan pada lawan jenis
mungkin akan menimbulkan munculnya perasaan malu, kurang percaya diri, dan akan
kebingungan dalam penyesuaian diri supaya bertingkah seperti orang dewasa. Kecenderungan
emosi pada remaja perlu dipahami orang tua atau orang dewasa di sekitarnya.
Karena itu, perlu dihindari hal-hal yang dapat menimbulkan munculnya emosi negatif
pada remaja seperti marah, sedih, kecewa, cemas, dan lainnya. Rasa tidak nyaman/ tidak puas
terhadap kehidupan sehari-hari dapat menyebabkan remaja mengalami gangguan emosi. Dan
Pada masa remaja,muncul emosi yang berbeda jika dibandingkan dengan masa anak-anak
maupun orang dewasa. Pada masa remaja, emosi sering sekali meluap-luap atau tinggi.
Keadaan ini lebih cenderung disebabkan oleh masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka.
5
Remaja akan lebih mudah emosi jika permintannya tidak dipenuhi. Mungkin saja
permintaannya tidak dipenuhi atau tidak diberi orangtuanya karena tidak terlalu penting atau
Tetapi remaja akan menganggap ini sebagai penolakan yang didasarkan memang tidak
mau menuruti atau memenuhi keinginannya. Dan remaja akan cenderung emosi pada orang
Hal ini dikarenakan remaja ini belum dapat membedakan mana yang disebut keinginan
dan kebutuhan atau mana yang lebih penting dari keinginannya. Secara spesifik, ada emosi
1. Emosi marah
Dalam kehidupan remaja, emosi marah akan lebih mudah muncul apabila dibandingkan
dengan emosi lainnya. Jika seorang remaja dipermalukan, direndahkan, atau bahkan
dipojokkan di depan banyak orang atau bahkan temannya sendiri, maka muncullah emosi
marah yang tinggi. Tidak jarang juga remaja melampiaskan kemarahannya dengan
tindakan kekerasan. Tetapi remaja akan cenderung berusaha mengubah sifat kekanak-
2. Emosi takut
6
a) Ketakutan terhadap masalah atas tindakan ketidakadilan orangtua dan kecenderungan
keluarga.
e) Ketakutan terhadap tindakan seks. Pada saat remaja menjalani perkembangan masa
keluarga
3. Emosi cinta
Pada masa perkembangan mulai dari anak-anak hingga dewas, emosi telah ada pada diri
setiap orang. Pada masa remaja, muncullah rasa cinta / ketertarikan pada lawan jenis.
Pada masa bayi, rasa cinta diarahkan kepada orangtua, pada masa anak-anak (3-5 tahun)
rasa cinta diarahkan kepada orang tua awan jenis. Contohya anak laki-laki pada ibu dan
anak perempuan pada ayah. Pada masa remaja, arah cinta itu berubah menjadi terhadap
Dalam perkembangannya, emosi emosi cinta remaja menjadi hal yang sangat memerlukan
pengawasan dari orangtua. Karena pada tahap terjadinya emosi cinta, remaja cenderung
tidak akan memberitahukan kepada orangtuanya apa yang ia rasakan sebab seorang remaja
7
yang sedang mengalami ketertarikan pada lawan jenisnya, ia akan merasa malu untuk
Oleh sebab itu, sosialisasi orangtua dengan anak sanagt diperlukan. Sehingga anak tidak
enggan menceritakan apa yang sedang dia rasakan sekalipun mengenai ketertarikannya
pada lawan jenis. Remaja juga membutuhkan kasih sayang dirumah sama banyaknya
dengan tahun-tahun sebelumnya ketika mereka masih anak-anak. Karena alasan inilah
Perkembangan sosial pada masa puber dapat dilihat dari dua ciri khas yaitu mulai
terbentuknya kelompok teman sebaya baik dengan jenis kelamin yang sama atau dengan jenis
kelamin yang berbeda dan mulai memisahkan diri dari orang tua.
Sebelum memasuki masa remaja biasanya anak sudah mampu menjalin hubungan yang
erat dengan teman sebaya. Seiring dengan itu juga timbul kelompok anak-anak untuk
bermain bersama atau membuat rencana bersama. Sifat yang khas kelompok anak sebelum
pubertas adalah bahwa kelompok tadi terdiri daripada jenis kelamin yang sama.
Persamaan sex ini dapat membantu timbulnya identitas jenis kelamin dan yang dapat
8
berhubungan dengan perasaan identifikasi yang mempersiapkan pengalaman identitasnya.
Sedangkan pada masa puber anak sudah mulai berani untuk melakukan kegiatan dengan
Selama tahun pertama masa puber, seorang remaja cenderung memiliki keanggotaan yang
lebih luas. Dengan kata lain, teman-teman atau tetangga seringkali adalah anggota
sebaya. Misalnya kelompok teman sebaya pada masa remaja cenderung memiliki suatu
menyebabkan kelompok bertambah kohesif. Dalam kelompok dengan kohesi yang kuat
maka akan berkembanglah iklim dan norma-norma kelompok tertentu. Namun hal ini
berbahaya bagi pembentukan identitas dirinya. Karena pada masa ini ia lebih
pribadi. Tetapi terkadang adanya paksaan dari norma kelompok membuatnya sulit untuk
Tuntutan untuk memisahkan diri dari orang tua dan menuju ke arah teman-teman
sebaya merupakan suatu reaksi terhadap status intern anak muda. Sesudah mulainya
pubertas timbul suatu diskrepansi yang besar antara kedewasaan jasmaniah dengan ikatan
sosial pada milienu orang tua. Dalam keadaan seperti ini banyak pertentangan-
9
a. Perbedaan standar perilaku
Remaja awal sering menganggap bahwa standar perilaku orang tuanya kuno sedangkan
dirinya dianggap modern. Mereka mengharapkan agar orang tuanya mau menyesuaikan
Remaja sering merasa benci kalau status sosial ekonominya tidak memungkinkan
mempunyai simbol status yang sama dengan teman sebayanya. Seperti pakaian, sepatu,
accecoris, dan lain-lain. Pada usia ini ia paling tidak suka jika diperintah mengerjakan
pekerjaan di rumah.
Biasanya orang tua mengembangkan pola menghukum bila para remaja mengabaikan
tugas-tugas sekolah, melalaikan tanggung jawab dan jajan semaunya. Pelarangan dan
Kehidupan sosial yang aktif menyebabkan ia sering melaggar peraturan. Seperti waktu
pulang dan mengenai dengan siapa dia berhubungan, terutama dengan lawan jenis.
e. Metode Disiplin
Jika metode disiplin yang diterapkan orang tua dianggap tidak adil atau kekanak-
10
kanakan maka remaja akan memberontak. Pemberontakan terbesar dalam keluarga
terjadi jika salah satu orang tua dominan daripada lainnya. Hal ini menyebabkan pola
Menurut Hurlock (2006:225) salah satu tugas perkembangan yang penting pada masa
remaja adalah mempelajari apa yang diharapkan oleh kelompok atau sosial-budayanya.
Remaja harus berperilaku sesuai dengan harapan-harapan sosial tanpa dibimbing dan di
awasi, didorong, dan diancam dengan hukuman seperti saat masa anak-anak. Remaja
moral yang berlaku umum, dan merumuskannya ke dalam kode moral yang akan berfungsi
menjadi pedoman untuk berperilaku baik. Mitchel menegaskan remaja harus mengendalikan
perilakunya sendiri, yang dulu menjadi tanggung jawab orangtua dan guru. (Hurlock,
2006:225). Remaja umumnya berada pada tingkat pascakonvensional, Pada tingkat ini terjadi
internalisasi moral dan tidak didasarkan pada standar-standar moral orang lain. Bila remaja
telah mencapai tingkat pasca konvensional, berarti remaja telah mencapai kematangan sistem
moral.
11
E. Perkembangan Religi Pada masa Remaja
jasmani dan rohani. Maksud nya penghayatan para remaja terhadap ajaran agama dan tindak
keagamaan yang tampak pada remaja banyak berkaitan dengan faktor perkembangan tersebut.
Banyak hal yang terjadi pada masa remaja, seperti emosi yang kurang stabil, sering tidak
percaya diri, merasa selalu benar, ingin mandiri karena sudah merasa dewasa, ingin selalu
tampil menarik, ingin dilirik, dan sebagainya. Semua yang di alami dimasa remaja sudah
lumrah karena sudah ketentuannya sesuai dengan tahap perkembangan, untuk itu remaja
memerlu kan agama dalam menghadapi semua itu, namun tidak semua remaja menyadari
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan :
Masa remaja adalah masa yang sangat rentan dan sensitif baik secara fisik maupun psikis, hal
itu dipengaruhi oleh proses perkembangan. Remaja mengalami masalah dengan keadaan dan
situasi yang baru dialaminya, boleh dikatakan masa remaja adalah masa penyesuaian. Karena
itu sebaiknya orang tua benar-benar memperhatikan perkembangan anak sampai ia mampu
untuk membedakan dan memilih mana yang baik dan buruk untuk dirinya (dewasa).
B. Saran :
Pembahasan dalam makalah ini masih sangat terbatas dan membutuhkan banyak
masukan, saran untuk penulis selanjutnya adalah mengkaji lebih dalam dan
secara komprehensif tentang perkembangan masa remaja meliputi emosi, sosial , moral
13
DAFTAR PUSTAKA
Larasati, Novi Hardita. 2020. "Pengertian Remaja Menurut Para Ahli dan WHO".
https://www.diadona.id/family/pengertian-remaja-menurut-para-ahli-dan-who-200530i.html,
Ermis Suryana, Siska Wulandari, Eci Sagita, Kasinyo Harto. (2022). Perkembangan Masa
Remaja Akhir ( Tugas, Fisik, Intelektual, Sosial dan Agama) dan Implikasinya pada Pendidikan.
https://www.kompasiana.com/christinasimbolon/5db9932b097f36441e615a92/analisis-
Khadijah. (2020). Perkembangan Jiwa Keagamaan pada Remaja. Jurnal Al-Taujih Bingkai
14