Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK 1

NAMA-NAMA KELOMPOK

1. ADE TRISULASTRI ARAMAK ( 10220200030)


2. EONIKE LAUATA (1022020039)
3. BELANDINA BAKO (10220200034)
4. JUAN YOHANIS NAHAKUAIN (10220200043)

JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi.Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini, penulis
mohon maaf sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis
sendiri dan para pembaca.Terima kasih.
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………….......................................ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………iii
A. Latar Belakang……………………….............……………………………………4
B. Rumusan Masalah………………...…………........……………………………….4
C. Tujuan …….....………………....………………........……………………………5
BAB II PEMBAHASAN…………...............………………………………………………6
1. Perkembangan bermain AUD………………………………………….………….6
a. Perkembangan bermain anak berdasarkan umur(0-6 tahun)…………....6
b. teori bermain (teori information processing model teori arousal
modulation,teori kebutuhan, teori zone of proximal development)……7
c. minat bermain pada anak usia dini (0-6 tahun)………………………..8
BAB III PENUTUP
a. kesimpulan…………………………………………………………….…10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….11

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun. Pada usia tersebut
merupakan masa keemasan (golden age), artinya pada masa ini anak berada dimasa peka
yaitu masa yang sangat mudah dalam menerima stimulasi pengetahuan dan keterampilan
yang sesuai dengan tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Oleh karena
itu, stimulasi yang tepat dan berkesinambungan perlu diberikan supaya tumbuh kembang
anak dapat berjalan secara optimal. Stimulasi tersebut dapat diberikan oleh sebuah
lembaga pendidikan, yaitu salah satunya melalui pendidikan anak usia dini (PAUD
terdapat empat aspek yang perlu dikembangkan, dan diberikan bagi anak agar anak dapat
lancar dalam berbahasa. Keempat aspek berbahasa tersebut yaitu keterampilan:
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan berbicara merupakan
keterampilan kedua dari keterampilan mendengarkan, dan kedua keterampilan ini saling
memiliki keterkaitan satu sama lain yaitu dengan mendengarkan anak akan dapat
berbicara, sehingga dari hal tersebut keterampilan mendengarkan dan bericara merupakan
keterampilan pokok dari perkembangan bahasa sebelum anak mampu dalam membaca
dan menulis. Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan bahasa yang
penting untuk dikembangkan karena melalui keterampilan berbicara ini, anak dapat
memahami apa yang disampaikan dari lingkungan di sekitar anak, sehingga dalam
mengembangkan keterampilan berbicara anak diberikan suatu stimulus yang tepat yaitu
sesuai dengan tahapan anak baik di sekolah maupun di rumah. Pengembangan
keterampilan berbicara memerlukan peran serta dari orang tua. Orang tua di rumah perlu
memberikan berbagai stimulus yang dapat mengembangkan keterampilan berbicara anak,
seperti halnya pada komunikasi yang dilakukan oleh orang tua dan anak, misalnya ketika
orang tua bertanya apa saja kegiatan anak selama sehari penuh, dan adanya jawaban dari
anak.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana perkembangan bermain anak berdasarkan umur (0-6 tahun)
b. Bagaimana teori bermain (teori information modulation,toeri kebutuhan,teori zona of
proximal development)
c. Bagaimana minat bermain pada anak usia dini (0-6 tahun)
C. TUJUAN
a. Mengetahui perkembangan bermain anak berdasarkan umur (0-6 tahun)
b. Mengetahui teori bermain (teori information modulation,toeri kebutuhan,teori zona of
proximal development)
c. Mengetahui minat bermain pada anak usia dini ( 0-6 tahun)

BAB II

PEMBAHASAN
A. Perkembangan Bermain Anak Berdasarkan U mur (0-6 tahun)
Pada umur 0-1 tahun dilanjutkan dengan memberikan alat permainan edukatif serta
melalui media audio visual. Stimulasi yang diberikan mengajak anak berceloteh di usia 0-
1 tahun, bermain di pekarangan rumah, membacakan buku cerita, mewarnai bersama,
mendampingi anak dalam mengerjakan tugas sekolah, beribadah bersama ayah dan ibu di
rumah.
a. Tahap awal membaca (usia 0-3 tahun)
1. Pada tahap awal membaca, anak usia dini usia 0-3 tahun senang bereksplorasi
dengan buku, majalah, katalog, dan lain-lain.
2. Anak melakukan eksplorasi dengan menyentuh langsung, melihat, merasakan,
mencium baunya, dan mendengarkan kata-kata yang dibacakan dengan suara
agak keras.
3. Anak senang mendengarkan cerita dengan banyak kalimat pengulangan, suara-
suara ekspresif yang dramatis. Selain itu anak juga senang dengan buku-buku
yang memuat gambar foto objek yang sesuai dengan dunia anak (hewan,
tumbuhan).
4. Anak mulai belajar memegang pensil dan krayon untuk mencoret-coret.
5. Anak di usia ini sedang belajar bahwa tulisan membawa sebuah pesan-suatu cara
untuk berkomunikasi-karena anak sering melihat orang-orang di sekitarnya menulis.
6. Pada tahap ini coretan lambat laun berubah dari gerakan lingkaran besar menjadi
gambaran dan tulisan seperti coretan.
b. Tahap awal muncul keaksaraan (usia 3-5 tahun)
1. Pada tahap ini anak senang dibacakan buku cerita yang disukainya, bahkan
seringkali minta dibacakan berulang-ulang. Anak bahkan ikut aktif mendengarkan
orang dewasa yang membacakan buku cerita kesukaannya
2. Anak juga senang mengingat syair puisi atau lagu yang memiliki bunyi yang sama,
seperti tok-tok-tok suara sepatu, sepatuku kulit lembu, kudapat dari ibu karena rajin
membantu.
3. Anak juga membuka-buka halaman buku dan bermain membaca dengan suara
keras untuk diri anak sendiri
4. Di tahap ini beberapa anak sudah mulai memperhatikan kata-kata dan mulai
membaca tulisan cetak di buku cerita yang dibaca.
5. Tulisan anak-anak seperti kombinasi dari menggambar dan menulis, kadang
kadang meniru buku bergambar sehingga ada tulisan cetakan pada halaman
dengan gambar coretan besar.
Anak di tahap ini mulai menulis huruf-huruf dan angka, mulai sadar bahwa ada
simbol-simbol untuk mengomunikasikan makna.
6. Anak mulai menirukan tulisan kata-kata dari namanya sendiri atau huruf awal
namanya. Anak menemukan huruf-huruf yang terlihat hampir sama bentuknya
ketika bereksplorasi dengan simbol-simbol, mencari tahu fitur huruf-huruf dan angka
yang berbeda
b. Tahap keaksaraan awal (usia 6 tahun)
1. Pada tahap ini anak belajar konsep tentang sebuah kata. Anak mulai membaca
kata-kata dengan suara keras, menyadari bahwa setiap kata yang tertulis memiliki
kata yang diucapkan.
2. . Membaca kata demi kata ini dikenal sebagai penunjuk suara atau penunjuk kata.
Ketika kata itu dianggap anak tidak masuk akal, anak akan membaca ulang dan
mengoreksi sendiri
3. Di tahapan ini anak dapat menceritakan kembali peristiwa yang terjadi secara
sederhana.
4. Pemahaman anak yang meningkat terhadap kata juga ditunjukkan dalam tulisan
anak, yaitu ada spasi di antara kata dengan kata yang lain. Anak mulai mengerti arti
sebuah kalimat dan mulai memperhatikan tanda- tanda baca, seperti koma, tanda
tanya, dan tanda titik untuk berhenti.
5. Anak mendengarkan kata-kata yang diucapkan orang dan merekam suara awal
dan akhir dengan huruf terkait
B. TOERI BERMAIN
 Information processing
Information processing atau proses penerimaan informasi merupakan salah satu bentuk
pendekatan berdasarkan kognitivisme. Pendekatan ini memandang peroses belajar yang
terjadi dalam diri individu sebagai suatu proses penerimaan informasi.
 Toeri arousal modulation
Teori arousal modulation adalah peran bermain dalam perkembangan anak adalah untuk
tetap membuat anak terjaga pada tingkat optimal dengan menambah stimulasi
 Teori kebutuhan
Teori kebutuhan adalah teori yang lebih diutamakan darpdapa kebutuhan lainnya.
 Teori zona of proximal develovment
Teori zona of proximal develovmen adalah teori yang membedakankepada interaksi
sosial anak yang akan mempermudah perkembangan
C. Minat bermain anak
Perkembangan dan minat bermain pada anak sejak lahir sampai 8 tahun antara lain :
1. Pada bayi 1 tahun
Kemampuan dan minat bermain bayi dari lahur sampai 6 bulan pada kemampuan
motorik, persepsi-kognifif dan sosial bahasa terdapat garis besar yang memberikan latar
belakang sebagai pertimbangan memilih alat permainan yang tepat. Tidak semua anak
sama rata polanya atau menunjukan semua kemampuan dan minat yang ada. Sejak
awal,anak memunjukan jarak perbedaan individu dan lebih lanjut akan
memilih,menyelesaikan dan menggunakan alat permainan.
Pada rentang usia 7-12 bulan, gambaran khas tentang kemampuan dan minat bermain
bayi usia 7-12 bulan dalam gerak,penglihatan,berpikir,dab bahasa sosial atau alat
permainan yang tepat. Karena anak-anak selalu memperlihatkan perbedaan
individu,karakteristik khusus yang ada pada anak haruslah dijadikan pertimbangan ketika
akan merencanakan dan menyeleksi alat-alat permainan yang mereka gunakan.
2. Pada bayi usia 1-2 tahun
Pada usia 1-2 tahun gerakan tubuh pengamatan daya pikir dan sosial terus berkembang.
Mempengaruhi cara bermain dan alat-alat yang digunakan dalam bermain.
3. Pada anak usia 2-3 tahun
Pada anak usia 2-3 tahun meliputi kemampuan motorik ( gerak ) , kognitif (kemampuan
berpikir dan mengamati) dan kemampuan efektif ( kemampuan berbahasa dan
bersosialisasi).kemampuan tersebut sangat penting karena tidak semua anak pada usia ini
melakukan seluruh kemampuan dan minat yang telah disebutkan tadi karena tiap-tiap
tingkat perkembangan itu berbeda,kemampuan dan minat pada masing-masing anak
mungkin menyerupai anak-anak yang lebih muda ataupun anak-anak yang lebih tua
usianya. Kemampuan dan minat anak berkembang karena pengaruh interaksi
dilingkungannya
4. Pada anak usia 3-4 tahun
Pada anak usia 3-4 tahun, biasanya seorang anak akan semakin mandiri dan mulai
mendekatikan diri pada teman-teman sebayanya. Pada tahapan usia ini anak mulai
menyadari tentang apa yang dirasakannya dan apa yang telah mampu dilakukan dan yang
belum mampu dilakukan. Pola kegiatan bermainnya telah berubah karena anak telah
memasuki tahapan bermain pararel dimana seorang anak bermain dengan anak lain tanpa
interaksi dan tidak mau memberikan mainannya keika ada yang ingin meminjam atau
sebaliknya menolak mengembalikan mainan ynang dipinjamnya.
5. Pada anak usia 4-6 tahun
Pada usia 4- 6 tahun kemampuan dan minat anak pada tahapan perkembangan usia 4-6
tahun mengalami banyak perubahan yang sangat berarti sehungga banyak hal yang layak
untuk diberikan pada usia tersebut. Pada kondisi yang normal, umumnya anak pada usia
ini sudah memiliki kematangan pada seluruh kemampuan,bnyak hal yang menakjubkan
seolah terjadi,membuat orang dewasa bangga dan senang.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anak usia dini adalah masa yang sangat mudah dalam menerima stimulasi
pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan tahapan pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini. Oleh karena itu, stimulasi yang tepat dan
berkesinambungan perlu diberikan supaya tumbuh kembang anak dapat berjalan
secara optimal. Stimulasi tersebut dapat diberikan oleh sebuah lembaga pendidikan,
yaitu salah satunya melalui pendidikan anak usia dini (PAUD ) dimana terdapat
empat aspek yang perlu dikembangkan, dan diberikan bagi anak agar anak dapat
lancar dalam berbahasa. Keempat aspek berbahasa tersebut yaitu keterampilan:
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan berbicara merupakan
keterampilan kedua dari keterampilan mendengarkan, dan kedua keterampilan ini
saling memiliki keterkaitan satu sama lainyaitu dengan mendengarkan anak akan
dapat berbicara, sehingga dari hal tersebut keterampilan mendengarkan dan bericara
merupakan keterampilan pokok dari perkembangan bahasa sebelum anak mampu
dalam membaca dan menulis.

DAFTAR PUSTAKA
Afriani 2004upaya meningkatkan minat belajarJakarta
Afriana N.J2004minat belajar anak Jakarta
Abrof 2007 kontribusi minat belajar dan kemampuan belajar Jakarta

Anda mungkin juga menyukai