4.1 Hasil
1,6 juta.
pelayanan RSUD Kota Makassar terdiri dari rawat jalan, poli gigi
dan mulut, poli jiwa, poli KIA, poli akupuntur, ploli gizi,poli klinik
TB, poli beda urologi, VCT,poli interna, poli anak, poli beda
umum, poli kandungan, poli mata, poli THT, poli syaraf, poli
bedah orthopedi. Rawat inap terdiri dari VVIP, VIP, kelas I, kelas
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Rm 224221 208474
Penaggung jawab
kasus II sama sama tergolong anak-anak yang berjenis kelamin laki- laki.
2. Riwayat kesehatan
Kasus I Kasus II
Keluhan utama Demam Demam
dab mimisan
nafsu makan.
- Tanda-tanda vital:
Pernafasan :24x/menit
Suhu :39,5ºC
Riwayat Pre natal care: Ibu pasien Pre natal care: ibu paseien
kehamilan kehamilan
dilahirkan lahirkan
normal
kasus I dan kasus II sama-sama demam tapi pada kasus I dialami sejak
mengalami demam sejak 5 hari yang lalu yang bersifat terus menerus.
- Genogram
Kasus I
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
X : meninggal
? : tidak diketahui
: garis serumah
: garis perkawinan
: garis keturunan
: pasien
Penjelasan :
GI : kakek dan nenek dari masing-masing
orang tua pasien telah meninggal dunia
karena faktor usia
Kasus II
1
1
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
X : meninggal
? : tidak diketahui
: garis serumah
: garis perkawinan
: garis keturunan
: pasien
Penjelasan :
GI : kakek dan nenek dari masing-masing
orang tua pasien telah meninggal dunia
karena faktor usia
imunisasi anaknya
- Pemeriksaan fisik
Berat badan 28 kg 30 kg
Tinggi badan 140 cm 146cm
Waktu pertama tumbuh gigi Usia 7 bulan Usia 8 bulan
usia 6 bulan.
f. Reaksi hospitalisasi
rawat inap
Kasus I
Minuman
Air dan susu
- Jenis Air dan susu
±1 liter/hari
±2 liter/hari
8 gelas 4 gelas
- Jumlah setiap hari
setiap hari
- Frekuensi Tidak ada
Malas minum
- Keluhan keluhan
BAB
kecoklatan kecoklatan
keluhan keluhan
BAK
- Konsistensi - -
Mandi
sabun washlap
Keramas
sampo
Gosok gigi
masalah masalah
5 Aktivitas/ latihan Sekolah dan Terbaring di
Penjelasan
temukan yakni terdapat pada pola aktivitas dan nutrisi yang ditandai
tandai dengan pola makan pasien pada saat pasien sakit nafsu makan
menurun
KASUS II
Makanan
hari hari
keluhan kurang
Minuman
±2liter/hari ±1 liter/hari
8 gelas 4 gelas
- Keluhan keluhan
BAB
keluhan keluhan
BAK
- Konsistensi - -
keluhan keluhan
3 Personal hygiene
Mandi
sabun washlap
Keramas
sampo
Gosok gigi
masalah masalah
5 Aktivitas/ latihan Sekolah dan Terbaring di
temukan yakni terdapat pada pola aktivitas dan nutrisi yang ditandai
sedangkan pada saat sakit pasien hanya bisa terbaring di tempat tidur.
tandai dengan pola makan pasien pada saat pasien sakit nafsu makan
menurun.
a. Pemerisaan fisik
Kasus I Kasus II
- Kesadaran : Composmentis - Kesadaran : Coposmentis
TD :100/70mmHg
Nadi :100x/menit
TD : 100/60mmHg
Respirasi :24x/ menit
tambahan tambahan
- System kardiovaskuler
dub
dub
10x/menit 10x/menit
memenuhi memenuhi
aktifitasnya, aktifitasnya,
cairan RL 20 cairan RL 20
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan. - Palpasi: tidak ada nyeri tekan.
demam
pembengkakan ada
tekan pendek.
Penjelasan
B. Diagnosa keperawatan
Menstimulasi medulla
vomiting
mual dan muntah
Anoreksia
Defisit nutrisi
DS: virus dengue Resiko pendarahan
(arbovirus)
1. Ibu pasien
mengatakan ada bintik Melalui gigitan nyamuk
merah pada lengan
anaknya. RE infection oleh virus
2. Ibu pasien dengue dengan serotip
mengatakan gisi berbeda
anaknya sering
berdarah dan anaknya Bereksi dengan antibodi
sering mimisan
DO: Trombositopenemia
1. Peteckie (+)
2. Pasien mimisan Resiko pendarahan
3. Gusi pasien berdarah
Penjelasan
pada kasus I Ibu pasien mengatakan anaknya demam yang dialami sejak
3 hari yang lalu dan sifatnya hilang timbul.Ibu pasien mengeluh anaknya
tidak ada nafsu makan, dan muntah 1 kali. Sedangkan pada kasus II
anaknya demam yang dialami sejak 5 hari yang lalu yang sifatnya terus
menerus. Ibu pasien mengeluh anaknya tidak ada nafsu makan. Ibu
pasien mengatakan ada bintik merah pada lengan anaknya. Ibu pasien
mengatakan anaknya sering mimisan. Pasien mengatakan gusinya sering
berdarah tiba-tiba.
infeksi virus dengue dan defisit nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu
C. Perencanaan keperawatan
KASUS I
kompres dingin pada daerah aksilla dan lipatan paha, gunakan pakaian
adekuat akibat mual dan nafsu makan yang menurun yaitu mengkaji pola
D. Pelaksanaan Keperawatan.
keperawat
an
Kasus I Data Data Data
Hipertermi Implementasi Implementasi Implementasi
berhubung 09.00 1. memonitor 09.00 1.memonitor 09.00 1.memonitor
an dengan perubahan perubahan perubahan
proses tekanan tekanan tekanan
infeksi virus darah, darah, suhu, darah, suhu,
dengue suhu, nadi nadi dan nadi dan
dan penafasan penafasan
penafasan Hasil : Hasil :
Hasil : TD:100/60m TD:100/60m
TD:100/60 mHg mHg
mmHg Suhu : Suhu :
0
Suhu : 39 C 38⁰C 37⁰C
RR: RR: RR:
24X/menit 24X/menit 24X/menit
09.15 2. berikan 09.15 2. berikan 09.15 2. berikan
kompres kompres kompres
hangat hangat pada hangat pada
pada dan, dan, aksilla dan, aksilla
aksilla dan dan lipatan dan lipatan
lipatan paha paha
paha Hasil : pasien di Hasil : pasien di
Hasil : pasien kompres kompres
di kompres oleh ibunya oleh pada
oleh pada dahi dahi
ibunya 09.25 3. anjurkan 09.25 3. anjurkan
pada dahi pasien pasien
09.25 3. anjurkan menggunaka menggunak
pasien n pakaian an pakaian
mengguna yang tipis yang tipis
kan untuk untuk
pakaian membantu membantu
yang tipis penguapan penguapan
untuk Hasil : pasien Hasil : pasien
membantu menggunaka menggunak
penguapan n pakaian an pakaian
Hasil : pasien tipis tipis
mengguna 09.30 4. berikan 09.30 4. berikan
kan antiperetik antiperetik
pakaian dan dan
tipis antibiotik antibiotik
09.30 4. berikan sesuai sesuai
antiperetik dengan dengan
dan ketentuan ketentuan
antibiotik Hasil: pasien Hasil: pasien
sesuai diberikan diberikan
dengan paracetamol paracetamol
ketentuan 500mg 1 500mg 1
Hasil: pasien tablet dan tablet dan
diberikan cefadroxil cefadroxil
paracetam 500 mg 1 500 mg 1
ol 500mg 1 kapsul. kapsul.
tablet dan 09.40 5. libatkan 09.40 5. libatkan
cefadroxil keluarga dan keluarga
500 mg 1 ajari dan ajari
kapsul. keluarga keluarga
09.40 5. libatkan cara cara
keluarga melakukan melakukan
dan ajari kompres kompres
keluarga serta serta
cara evaluasi evaluasi
melakukan perubahan perubahan
kompres suhu suhu
serta Hasil : Pasien Hasil : Pasien
evaluasi dijaga dijaga
perubahan ibunya ibunya
suhu 09.45 6. Anjurkan 09.45 6. Anjurkan
Hasil : Pasien pasien pasien
dijaga banyak banyak
ibunya minum minum
09.45 6. Anjurkan (sedikit tapi (sedikit tapi
pasien sering) sering)
banyak Hasil : Pasien Hasil : pasien
minum lebih sering
malas minum
(sedikit tapi minum
sering)
Hasil : Pasien
malas
minum
keluargan
dan pasien
mengerti
Kasus II
09.00 1. memonitor 09.00 1. memonitor 09.00 1. memonitor
perubahan perubahan perubahan
tekanan tekanan tekanan
darah, darah, suhu, darah, suhu,
suhu, nadi nadi dan nadi dan
dan penafasan penafasan
penafasan Hasil : Hasil :
Hasil : TD:100/60 TD:100/60
TD:100/60 mmHg mmHg
mmHg Suhu : 380C Suhu : 370C
Suhu : 390C RR: 24X/menit RR: 24X/menit
RR: 09.15 2. berikan 09.15 2. berikan
24X/menit kompres kompres
09.15 2. berikan hangat pada hangat pada
kompres dan, aksilla dan, aksilla
hangat dan lipatan dan lipatan
pada dan, paha paha
aksilla dan Hasil : pasien di Hasil : pasien di
lipatan kompres kompres
paha oleh ibunya oleh ibunya
Hasil : pasien pada dahi pada dahi
di kompres 09.25 3. anjurkan 09.25 3. anjurkan
oleh pasien pasien
ibunya menggunak menggunak
pada dahi an pakaian an pakaian
09.25 3. anjurkan yang tipis untuk yang tipis
pasien membantu untuk
mengguna penguapan membantu
kan Hasil : pasien penguapan
pakaian menggunaka Hasil : pasien
yang tipis n pakaian menggunak
untuk tipis an pakaian
membantu 09.30 4. berikan tipis
penguapan antiperetik 09.30 4. berikan
Hasil : pasien dan antiperetik
mengguna antibiotik dan
kan sesuai antibiotik
pakaian dengan sesuai
tipis ketentuan dengan
09.30 4. berikan Hasil: pasien ketentuan
antiperetik diberikan Hasil: pasien
dan paracetamol diberikan
antibiotik 500mg 1 paracetamol
sesuai tablet dan 500mg 1
dengan cefadroxil tablet dan
ketentuan 500 mg 1 cefadroxil
Hasil: pasien kapsul. 500 mg 1
diberikan 09.40 5. libatkan kapsul.
paracetam keluarga dan 09.40 5. libatkan
ol 500mg 1 ajari keluarga
tablet dan keluarga dan ajari
cefadroxil cara keluarga
500 mg 1 melakukan cara
kapsul. kompres melakukan
09.40 5. libatkan serta kompres
keluarga evaluasi serta
dan ajari perubahan evaluasi
keluarga suhu perubahan
cara Hasil : Pasien suhu
melakukan dijaga Hasil : Pasien
kompres ibunya dijaga
serta 09.45 6. Anjurkan ibunya
evaluasi pasien 09.45 6. Anjurkan
perubahan banyak pasien
suhu minum banyak
Hasil : Pasien (sedikit tapi minum
dijaga sering) (sedikit tapi
ibunya Hasil : Pasien sering)
09.45 6. Anjurkan lebih sering Hasil : Pasien
pasien minum tapi lebih sering
banyak sedikit minum
minum
(sedikit tapi
sering)
Hasil : Pasien
malas
minum
E. Evaluasi Keperawatan
Kasus II
1. Hipertermi 14.00 S: Ibu pasien 14. S: Ibu pasien 14. S: Ibu pasien
berhubung mengatakan 00 mengatakan 00 mengatakan
an dengan anaknya anaknya masih anaknya
proses demam sejak 5 demam tidak demam
infeksi hari yang lalu O: Keadaan O: Keadaan
virus dan sifatnya umum pasien umum pasien
dengue terus menerus lemah lemah
O: Keadaan Kulit teraba Kulit teraba
umum pasien panas panas
lemah TTV: TTV:
Kulit teraba TD:100/60mmH TD:100/60m
panas g mHg
TTV:
TD:100/60mmHg NADI:100x/meni NADI:100x/m
t enit
NADI:94x/menit RR : RR :
RR : 24x/menit 24x/menit
24x/menit Suhu : Suhu :
Suhu :39,5⁰C 38,50C 37⁰C
Turgor kulit tidak Turgor kulit tidak Turgor kulit
elastis elastis tidak elastis
Bibir kering Bibir kering Bibir kering
Konjungtiva pucat Konjungtiva Konjungtiva
A:Masalah tidak pucat pucat
teratasi A:Masalah tidak A:Masalah
P: Lanjutkan teratasi tidak teratasi
intervensi P: Lanjutkan P: Lanjutkan
intervensi intervensi
4.2 Pembahasan
Pada bagian ini penulis membahas mengenai kesenjangan yang
didapatkan antara konsep teori dengan kasus nyata pada anak dengan
4.2.1 Pengkajian
yang dialami sejak 3 hari yang lalu dan sifatnya hilang timbul, Ibu
sejak 5 hari yang lalu dan sifatnya terus menerus, Ibu pasien
dan teori dimana pada pemeriksaan fisik pada kasus I dan kasus
II, terdapat data yang tidak sesuai dengan teori yang ada maka
tanda dan gejala pada teori jauh lebih berat jika dibandingkan
kasus yaitu :
a. Klien mengeluh badannya terasa lemas. kondisi dan keluhan
ini ditemukan pada saat klien dikaji. Hal tersebut terjadi karena
I tidak ditemukan.
(Bobak, 2004).
dengan intake yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan
4.2.3 Perencanaan
trombosit.
4.2.4 Implementasi
perbedaan.
4.2.5 Evaluasi
4.3 Keterbatasan
BAB V
dari karya tulis ilmiah ini dan saran – saran untuk peningkatan pelayanan
dengan intake yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan
dengan baik.
B. Saran
professional.
keterampilan mahasiswa.
3. Diperlukan partisipasi klien dan keluarga klien
kontrol berkelanjutan.