Dosen Pengampu :
Dr. Retnani, M.Pd.
Oleh:
1. Errita Septi Hartiti
14020104014 2014B
14020104035 2014B
3. Mutia Chiquita V
14020104073 2014B
4. Uyun Suciwati
14020104076 2014B
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah Daini Gengo Shutoku yang berjudul Pemerolehan Bahasa Pertama pada Anak Usia
0-2 Tahun Secara Tidak Sengaja. Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Retnani selaku dosen pembimbing mata kuliah Daini Gengo Shutoku, yang
memberikan bimbingan, saran, dan ide,
2. Teman-teman anggota kelompok 3 yang telah bekerjasama demi terselesaikannya
makalah ini
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
B. Tujuan .......................................................................................................
C. Manfaat .....................................................................................................
10
A. Kesimpulan ...............................................................................................
10
B. Saran ..........................................................................................................
10
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah pemerolehan dipakai untuk padanan istilah Inggris aquisition, yakni, proses
penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara natural pada waktu dia belajar
bahasa ibunya. Proses anak mulai mengenal komunikasi dengan lingkungannya secara
verbal disebut dengan pemerolehan bahasa anak. Pemerolehan bahasa pertama terjadi bila
anak yang sejak semula tanpa bahasa kini telah memperoleh satu bahasa. Pada masa
pemerolehan bahasa anak, anak lebih mengarah pada fungsi komunikasi dari pada bentuk
bahasanya. Pemerolehan bahasa anak-anak dapat dikatakan mempunyai ciri kesinambungan, memiliki suatu rangkaian kesatuan, yang bergerak dari ucapan satu kata sederhana
menuju gabungan kata yang lebih rumit.
Pemerolehan bahasa pertama sangat erat hubungannya dengan perkembangan perkembangan kognitif yakni pertama, jika anak dapat menghasilkan ucapan-ucapan yang mendasar pada tata bahasa yang rapi, tidaklah secara otomatis mengimplikasikan bahwa anak
telah menguasai bahasa yang bersangkutan dengan baik. Kedua, pembicara harus memperoleh katagori-katagori kognitif yang mendasari berbagai makna ekspresif bahasabahasa alamiah, seperti kata, ruang, modalitas, kualitas, dan sebagainya. Persyaratanpersyaratan kognitif terhadap pengusaan bahasa lebih banyak dituntut pada pemerolehan
bahasa kedua dari pada dalam dalam pemerolehan bahasa pertama.
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai penulis yaitu:
1. Untuk mengetahui proses pemerolehan bahasa pertama secara tidak sengaja
2. Untuk mengetahui periode dan perkembangan bahasa pertama secara tidak sengaja
C. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Daini Gengo Shutoku
2. Dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi masyarakat luas bahwa pemerolehan
bahasa pertama secara tidak sengaja melalui proses dan bertahap
BAB II
PEMBAHASAN
A.
B.
2.
meraban merupakan pelatihan bagi alat-alat ucap. Vokal dan konsonan dihasilkan
secara serentak. Ahli lain menyebutkan bahwa bayi dapat berespons terhadap
namanya sendiri dan mengenali emosi dalam nada bicara. Cooing berangsur
menjadi babbling, yakni mengoceh dengan suku kata tunggal, misalnya
papapapapa, dadadadada, bababababa, mamamamama. Bayi juga mulai
dapat mengatur nada bicaranya sesuai emosi yang dirasakannya, dengan ekspresi
wajah yang sesuai.
3.
4.
5.
C.
Video Pemerolehan Bahasa Pertama pada Anak Usia 0-2 Tahun Secara Tidak
Sengaja
1. Bayi Usia 6 bulan 6 hari
https://www.youtube.com/watch?v=YP9bqVB-sVg
Pada video pertama yang berdurasi 2 menit 34 detik ini, bayi yang berusia 6 bulan
menunjukkan aktivitas kebahasaannya sesuai teori yang telah disebutkan di atas, yaitu
mengoceh (babbling). Bayi tersebut mengucapkan suku kata tunggal, da dan ba yang
diulang berkali-kali. Selain itu, dia juga mengocehkan kata-kata yang tidak jelas dan
belum dimengerti oleh orang dewasa. Di akhir video, bayi sudah mulai enggan dan
merasa kurang nyaman hingga dia menangis.
https://www.youtube.com/watch?v=YP9bqVB-sVg
Pada video ini, bayi mengeluarkan suara-suara yang tidak cukup jelas. Namun,
bunyi-bunyi yang dikeluarkan si bayi sebagian besar memang bunyi vokal e, a dan u,
juga konsonan yang sudah dapat diucapkan bayi pada bayi ini adalah konsonan
bilabial p, pada suku kata tunggal pu. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan
oleh Aitchison yang menyebutkan bahwa meraban merupakan suatu tahapan yang
berlangsung ketika usia anak mendekati enam bulan, yang merupakan pelatihan bagi
alat-alat ucap. Vokal dan konsonan dihasilkan secara serentak.
D.
Hasil Diskusi
Pertanyaan & Jawaban
1. Aditya Dharma Putra (14020104066)
Apa yang memicu anak balita mengoceh sendiri, tiba-tiba anak berhenti berceloteh?
Ketika anak tiba-tiba berhenti mengoceh pasti ada faktor biologi dan lingkungan
yang mempengaruhinya. Faktor resiko yang dipengaruhi oleh kondisi biologi dan
lingkungan ini meningkatkan kemungkinan terjadinya gangguan perkembangan
(Brooks-Gunn, 1990). Mengenali berbagai faktor resiko yang berkaitan dengan
disabilitas perkembangan menjadi perhatian utama, terutama faktor-faktor yang
diyakini dipengaruhi oleh kondisi biologis dan lingkungan pada fase awal dari
suatu proses perkembangan. Faktor biologis yang beresiko negatif pada
perkembangan adalah prematuritas, berat badan lahir rendah, komplikasi perinatal.
Sedangkan faktor resiko dari lingkungan meliputi status sosioekonomi yang
rendah, hubungan tetangga yang buruk, psikopatologi orang tua. Mengenali lebih
dini faktor resiko pada anak merupakan faktor penting untuk menjamin bahwa
mereka ditempatkan dalam bentuk program remedial yang tepat untuk
meminimalkan atau mengurangi dampak dari faktor resiko tersebut. Pada kasus
anak yang tiba-tiba berhenti mengoceh, lebih banyak dipengaruhi oleh faktor
lingkungan.
2. Retnani
Apakah sama pemerolehan bahasa pertama pada anak-anak di seluruh dunia?
Misalnya, anak Indonesia dan Jepang.
Berdasarkan teori-teori yang telah disebutkan dalam pembahasan, dapat kami
simpulkan bahwa pemerolehan bahasa pertama pada anak-anak di seluruh dunia
itu sama. Seperti 2 contoh video yang kami peroleh, yaitu bayi Indonesia dan bayi
Jepang yang masing-masing berusia 6 bulan dan 4 bulan. Kedua bayi tersebut
sedang berada pada tahapan yang sama, yaitu mengoceh (babbling). Bunyi-bunyi
yang dikeluarkan adalah vokal dan konsonan seperti pu, ma, ba, dan lain
sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemerolehan bahasa anak merupakan salah satu proses yang dilakukan, baik secara
sengaja maupun secara tidak disengaja, bahkan tidak disengaja sama sekali. Mengenai
pemerolehan bahasa ini terdapat beberapa pengertian. Pengertian yang satu mengatakan
bahwa pemerolehan bahasa mempunyai suatu permulaan yang tiba-tiba atau mendadak.
Pemerolehan bahasa pertama adalah apabila seseorang memperoleh bahasa yang semula
tanpa bahasa. Proses pemerolehan ini disebut acquisition, yang berarti pemerolehan
bahasa tersebut terjadi secara tidak sadar dan alami. Ketika anak belajar mengekpresikan kemauannya dalam bentuk bahasa kepada ibunya atau lingkungannnya, disitulah
secara alami bahasa pertama anak diperoleh
B. Saran
1. Perlu dibuat makalah lain dengan teori yang lebih lengkap dan contoh yang
dikemukakan harus sesuai teori yang disebutkan dalam bagian pembahasan
2. Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan
makalah di kemudian hari.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.youtube.com/watch?v=YP9bqVB-sVg
diakses tanggal 31 Maret 2016 pukul 20.15
http://youtube.com/watch?v=BDJjHn0nzOo
diakses tanggal 28 Maret 2016 pukul 09.58
http://bundakreatifyuk.blogspot.co.id/2015/04/keterlambatan-bicara.html
diakses tanggal 28 Maret 2016 pukul 10.42
https://nahulinguistik.wordpress.com/2009/04/14/pemerolehan-bahasa-pertama/
diakses tanggal 31 Maret 2016 pukul 20.30
https://rambyong17.wordpress.com/2012/08/01/6/
diakses tanggal 31 Maret 2016 pukul 19.27
11