A. Defenisi
Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut
adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan
sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing
dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual
dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. 5
Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perlembangan anak.
Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan
pada sistem lainnya, sebab melibatkan kemampuan kognitif, sensori motor,
psikologis, emosi dan lingkungan di sekitar anak. 5
Pada fase ini anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan pikiran
yang kornpleks, baik yang bcrupa keinginan, perasaan atau temuannya
tanpa pcrbedaan yang jelas. Misalnya kata duduk, bag: anak dapat berarti
saya mau duduk, atau kursi tempat duduk, dapat juga berarti mama
sedang duduk. Orang tua baru dapat mengerti dan memahami apa yang
dimaksudkan oleh anak tersebut, apabila kiia tahu dalam konteks apa
kata tersrbut diucapkan, sambil mcngamati mimik (ruut muka) gerak
serta bahasa tubuh lainnya. Pada umumnya kata pertama yang diurapkan
oleh anak adalah kata benda, setelah beberapa waktu barulah disusul
dengan kata kerja.
2. Fase lebih dari satu kata
Fase dua kata muncul pada anak berusia sekkar 18 bulan. Pada fase ini
anak sudah dapat membuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata.
Kalimat tersebut kadang-kadang terdiri dari pokok kalimat dan predikat,
kadang-kadang pokok kalimat dengan obyek dengan tata bahasa yang
tidak benar. Setelah dua kata, muncullah kalimat dengan tiga kata, diikuti
oleh empat kata dan seterusnya. Pada periode ini bahasa yang digunakan
oleh anak tidak lagi egosentris, dari dan uniuk dirinya sendiri. Mulailah
mcngadakan komunikasi dengan orang lain secara lancar. Orang tua
mulai melakukan tanya jawab dengan anak secara sederhana. Anak pun
mulai dapat bercerita dengan kalimat-kalimatnya sendiri yang sederhana.
3. Fase diferensiasi
Periode terakhir dari masa balita yang bcrlangsung antara usia dua
setengah sampai lima tahun. Keterampilan anak dalam berbicara mulai
lancar dan berkembang pesat. Dalam berbicara anak bukan saja
menambah kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak mulai
mampu mengucapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya, terutama
dalam pemakaian kata benda dan kata kerja. Anak telah mampu
mempergunakan kata ganti orang saya untuk menyebut dirinya,
mampu mempergunakan kata dalam bentuk jamak, awalan, akhiran dan
berkomunikasi lebih lancar lagi dengan lingkungan. Anak mulai dapat
mengkritik, bertanya, menjawab, memerintah, memberitahu dan bentuk-
bentuk kalimat lain yang umum untuk satu pembicaraan gaya dewasa.
1. Tahap eksternal. Yaitu terjadi ketika anak berbicara secara eksternal dimana
sumber berpikir berasal dari luar diri anak yang memberikan pengarahan,
informasi dan melakukan suatu tanggung jawab dengan anak.
3. Tahap Internal.Yaitu dimana dalam proses berpikir anak telah memiliki suatu
penghayatan kemampuan berbicara sepenuhnya.
Menurut Towne perkembangan berbicara dan berbahasa pada anak normal usia
toddler adalah sebagai berikut 6 :
Umur Bahasa Reseptif (Pasif) Bahasa Ekspresif
(Aktif)
12 bulan Reaksi dengan melakukan Mengungkapkan
gerakan terhadap berbagai kesadaran tentang obyek
pertanyaan verbal yang telah akrab dan
menyebut namanya
15 bulan Mengetahui dan mengenali Kata-kata yang benar
nama-nama bagian tubuh terdengar diantara kata-
kata yang kacau, sering
dengan disertai gerakan
tubuhnya.
18 bulan Dapat mengetahui dan Lebih banyak
mengenali gambar-gambar menggunakan kata-kata
obyek yang sudah akrab daripada gerakan, untuk
dengannya, jika obyek disebut mengungkapkan
namanya keinginannya.
21 bulan Akan mengikuti petunjuk Mulai
yang berurutan (ambil topimu mengkombinasikan
dan letakkan diatas meja) kata-kata (mobil papa,
mama berdiri)
24 bulan Mengetahui lebih banyak Menyebut nama sendiri
kalimat yang lebih rumit.
Masalah Pendengaran
a. Kongenital a. Terlambat/gangguan bicara yang
permanen
b. Didapat b. Terlambat/gangguan bicara yang
permanen
Perkembangan terlambat
a. Perkembangan lambat a. Terlambat bicara
b. Perkembangan lambat, tetapi b. Terlambat bicara
masih dalam batas rata-rata
c. Retardasi mental c. Pasti terlambat bicara
Cacat bawaan
a. Palatoshciziz a. Terlambat dan terganggu
b. Sindrom Down kemampuan bicaranya
b. Kemampuan bicaranya lebih rendah
Kerusakan otak
a. Kelainan neuromuskular a. Mempengaruhi kemmapuan
mengisap, menelan, mengunyah dan
akhirnya timbul gangguan bicara
dan artikulasi seperti disartia
b. Kelainan sensorimotor b. Mempengaruhi kemampuan
mengisap dan menelan, akhirnya
menimbulkan gangguan artikulasi
c. Palsi serebral seperti dispraksia
c. Berpengaruh pada pernafasan,
makan dan timbul juga masalah
artikulasi yang dapat
d. Kelainan Persepsi mengakibatkan disartia dan
dispraksia
d. Kesulitan membedakan suara,
mengenal bahasa, simbolisasi,
mengenal konsep, akhirnya
menimbulkan kesulitan belajar
disekolah.7
Aram D.M dan Towne gejala-gejala anak dengan gangguan bahasa adalah
sebagai berikut 5 :
1. Pada usia 6 bulan anak tidak mampu memalingkan mata serta kepalanya
terhadap suara yang datang dari belakang atau samping.
2. Pada usia 10 bulan anak tidak memberi reaksi terhadap panggilan namanya
sendiri.
3. Pada usia 15 bulan tidak mengerti dan memberi reaksi terhadap kata-kata
jangan, da-da, dan sebagainya.
4. Pada usia 18 bulan tidak dapa menyebut sepuluh kata tunggal
5. Pada usia 2 bulan tidak memberi reaksi terhadap perintah (misalnya duduk,
kemari, berdiri)
6. Pada usia 24 bulan tidak bisa menyebut bagian-bagian tubuh
7. Pada usia 24 bulan hanya mempunyai perbendaharaan kata-kata yang sangat
sedikit/tidak mempunyai kata-kata huruf z pada frase
8. Pada usia 24 bulan belum mampu mengetengahkan ungkapan yang terdiri
ari 2 buah kata.
9. Pada usia 30 bulan ucapannya tidak dapat dimengerti oleh anggota
keluarganya
10. Pada usia 36 bulan belum dapat menggunakan kalimat-kalimat sederhana
11. Pada usia 36 bulan tidak bisa bertanya dengan menggunakan kalimat tanya
yang sederhana.
12. Pada usia 3,5 tahun selalu gagal untk menyebutkan kata akhir (ca untuk cat,
ba untuk ban dan lain-lain)
A Penatalaksanaan Gangguan Bicara dan bahasa
Deteksi dan penanganan dini pada problem bicara dan bahasa pada anak,
akan membantu anak-anak dan orang tua untuk menghindari atau memperkecil
kemungkinan kelainan pada masa sekolah antara lain yang dengan
menggunakan pemeriksaan DDST. 4,6
Parameter penilaian perkembangan dengan DDST
Aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan DDST adalah :
a. Alat yang Digunakan
Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus warna
merah-kuning-hijau- biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel
kecil, kertas, dan pensil.
Lembar formulir DDST
Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan
tes dan cara menilainya. 4,6
b. Prosedur DDST terdiri dari dua tahap, yaitu:
Tahap pertama : secara periodik dilakukan pada semua anak yang
berusia 3 6 bulan, 9 12 bulan, 18 24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, 5
tahun.
Tahap kedua : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan
perkembangan pada tahap pertama kemudian dilarutkan dengan evaluasi
diagnostik yang lengkap. 4,6
c. Penilaian
Penilaian apakah lulus (Passed: P), gagal (Fail: F), ataukah anak tidak
mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity: N.O). Kemudian
ditarik garis berdasarkan umur kronologis, yang memotong garis horisontal
tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah itu dihitung pada masing-
masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya berdasarkan
pedoman, hasil tes diklasifikasi dalam normal, abnormal, meragukan
(Questionable) dan tidak dapat dites (Untestable). 4,6
Abnormal
- Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau
lebih
- Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih
keterlambatan plus 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan
pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak
yang berpotongan dengan garis vertikal usia. 4,6
Meragukan
- Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.
- Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada
sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang
berpotongan dengan garis vertikal usia. 4,6
Tidak dapat dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal
atau meragukan. 4,6
Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut di atas. 4,6
Setelah terdeteksi terdapat masalah dalam perkembangan bahasa maka
dapat dicari penyebabnya. Dengan perbaikan masalah medis seperti tuli
konduksi dapat menghasilkan perkembangan bahasa yang normal pada anak
yang tidak retardasi mental. Sedangkan perkembangan bahasa dan kognitif pada
anak dengan gangguan pendengaran sensoris bervariasi. Dikatakan bahwa anak
dengan gangguan fonologi biasanya prognosisnya lebih baik. Sedangkan
gangguan bicara pada anak yang itelegensinya normal perkembangan bahasanya
lebih baik dari pada anak yang retardasi mental. Tetapi pada anak dengan
gangguan yang multipel terutama dengan gangguan pemahaman, gangguan
bicara ekspresif atau kemampuan naratif yang tidak berkembang pada usia 4
tahu, mempunyai gangguan bahasa yang menetap pada usia 5,5 tahun. 8
Berikut ini penatalaksanaan kelainan bicara dan bahasa menurut Blager :
Masalah Penatalaksanaan Rujukan
Lingkungan
a. Sosek rendah Meningkatkan stimulasi Kelompok BKB (Bina
Keluarga dan Balita)
atau kelompok bermain.
b. Tekanan Mengurangi tekanan Konseling keluarga
Keluarga
c. Keluarga bisu Meningkatkan stimulasi Kelompok BKB
d. Bahasa Menyederhanakan Ahli, terapi wicara
Bilingual masukan bahasa
Emosi
a. Ibu yang Meningkatkan stimulasi Konseling, kelompok
tertekan BKB/bermain
b. Gangguan Meningkatkan status Psikoterapi
serius pada emosi anak
keluarga
c. Gangguan Meningkatkan status Psikoterapi
serius emosi anak
Masalah
Pendengaran Monitor dan obati kalau Audiologist/ahli THT
a. Kongenital memungkinkan
b. Didapat Monitor dan obati kalu Audiologist/ahli THT
memungkinkan
Perkembangan
lambat
a. Dibawah rata- Meningkatkan stimulasi Ahli terapi wicara
rata
b. Perkembangan Meningkatkan stimulasi Ahli terapi wicara
terlambat
c. Retardasi Maksimalkan potensi Program khusus
mental
Cacat bawaan
a.Palatum Monitor dan dioperasi Ahli terapi setelah
sumbing operasi
b. Sindrom Down Monitor dan stimulasi
Rujuk ke ahli terapi
wicara, SLB C, monitor
pendengarannya
Kerusakan otak
a.Kerusakan Atasi masalah makan dan Rujuk ke ahli terapi
neuromuskular meningkatkan kemampuan kerja, ahli gizi, ahli
bicara anak patologi wicara
b. Sensorimotor Mengatasi masalah Rujuk ke ahli terapi
makan dan meningkatkan kerja, ahli gizi, ahli
kemampuan bicara anak terapi wicara
c.Palsi Serebralis Mengoptimalkan
kemampuan fisik kogntitif Rujuk ke ahli
d. Masalah dan bicara anak rehabilitasi, ahli terapi
persepsi Mengatasi masalah wicara
keterlambatan bicara
Rujuk ke ahli patologi
wicara , kelompok BKB
8
BAB III
PENUTUP