Bahasa Pertama
Oleh: Kelompok 5
Psikolinguistik
Kelompok Kami
Hasna Alya Risvena Oktavia
21201241009 21201241023
Pemerolehan Kalimat
Pemerolehan Kalimat
3 Kalimat Tunggal Dan Kalimat Majemuk
Usia 4-5 tahun tahap pemerolehan kalimat tunggal, anak mampu
membuat kalimat dengan 5 kata
>>> Mampu membuat dan menjawab pertanyaan
>>> Mulai menerapkan struktur tata bahasa dan kalimat
yang lebih rumi.
Usia 6 tahun tahap pemerolehan kalimat majemuk
>>> Mampu membuat kalimat dengan menggabungkan 2 klausa
Tahap Perkembangan
Ujaran Anak
Tahap Perkembangan
Ujaran Anak
PEMEROLEHAN
PRAGMATIK
1. Pengertian Pragmatik
Pragmatik merupakan studi penggunaan bahasa
untuk berinteraksi dengan orang lain
Pragmatik merupakan konteks ujaran
Pragmatik mencakup kemampuan bahasa dan
penggunaannya dalam bentuk tindak ujar
Aspek pragmatik berkaitan dengan tujuan sosial
penggunaan bahasa
Contoh: “Adik bangun jam berapa?” direspons dengan
senyum dan ringisan (tindak tutur nonverbal)
Saat berkomunikasi harus memperhatikan aspek linguistik
dan tata krama berbahasa
Aspek linguistik: gerak tubuh, ekspresi wajah, pandangan
mata, gestur tubuh\
Contoh:
1. “Kamu mau pergi ke mana?” => Digunakan orang tua ke anak
2. “Saudara mau pergi ke mana?” => Formal karena ada jarak
sosial
3. “Bapak mau pergi ke mana?” => Digunakan ke orang yang
lebih muda ke lebih tua
2. Perkembangan Pragmatik
Melalui pragmatik dapat diperoleh beberapa hal
(fungsi):
1. Melalui pragmatik akan dapat diketahui apa yang
ingin disampaikan pembicara atau penulis.
2. Melalui pragmatik dapat mempelajari struktur
bahasa secara eksternal.
3. Mengatasi ambiguitas makna atau maksud yang
ditimbulkan oleh seluruh konteks.
4. Mengatasi kesatuan berbahasa.
Makna pragmatik ditentukan oleh faktor pengetahuan
lingusitik dan pengetahuan konteks.
Pemerolehan pragmatik dimulai ketika seorang bayi memiliki
niatan komunikasi.
Setelah niatan komunikasi, anak lalu mulai mengembangkan
kemampuan turn-talking atau giliran cakap.
Pada kegiatan infant directed talk dan parentis (parentese)
pragmatik diperoleh secara intensif.
Salah satu bentuk percakapan anak adalah interaksi diadik
anak dengan pengasuh mereka dengan cara menggunakan
kontingensi.
Kontingensi dalam linguistik diibaratkan seperti
“lem”. Maksudnya adalah menjadi sesuatu yang
melekat dan melewatkan saat ada orang yang
melakukan percakapan.
Kontingensi menurut Matthews (2014:46) berguna
dalam:
1.Update dan ratifikasi common ground.
2.Formulasi balikan dan koreksi.
3.Konstruk interaksi yang koheren-inheren pada
kontingensi gilir-cakap.
Kontingensi terbagi menjadi dua yaitu kontingensi temporal
dan kontingensi semantik.
1. Kontingensi temporal, “lem” waktu atau dasar sulih suara
yang mengacu pada giliran waktu bicara.
2. Kontingensi semantik, “lem” makna dan mengacu pada hal-hal
terkait makna yang dirujuk individu ketika bercakap.
Selain belajar komunikasi, kemampuan pragmatik anak
berkembang saat anak mengenal prinsip penggunaan
bahasa.
Dalam perkembangan lebih lanjut, anak mulai belajar
menilai pragmatik dari sebuah informasi.
Anak harus mampu mengembangkan keahlian linguistik dan
nonlinguistik.
3. Kajian Pemerolehan Pragmatik
4. Percakapan
Kajian percakapan meliputi prinsip yang harus dipenuhi.
Kajian tentang pemerolehan prinsip kerjasama didasarkan pada bukti - bukti
komunikasi langsung yang terekam dan terobservasi.
Bertujuan mengetahui kontribusi anak dalam percakapan yang diukur dengan
instrumen maksim - maksim dalam prinsip kerjasama Grice, yakni kualitas,
kuantitas, cara dan relevansi.
Kemunculan implikatur dalam percakapan anak perlu dikaji.
b. Pragmatik dan Periode Perkembangan
1 2 3 4