Aram D.M (1987) dan Towne (1983) gejala-gejala anak dengan gangguan bahasa adalah
sebagai berikut :
1. Pada usia 6 bulan anak tidak mampu memalingkan mata serta kepalanya terhadap
suara yang datang dari belakang atau samping.
2. Pada usia 10 bulan anak tidak memberi reaksi terhadap panggilan namanya sendiri.
3. Pada usia 15 bulan tidak mengerti dan memberi reaksi terhadap kata-kata janga, da-
da, dan sebagainya.
5. Pada usia 2 bulan tidak memberi reaksi terhadap perintah (misalnya duduk, kemari,
berdiri)
8. Pada usia 24 bulan belum mampu mengetengahkan ungkapan yang terdiri ari 2 buah
kata.
9. Pada usia 30 bulan ucapannya tidak dapat dimengerti oleh anggota keluarganya
10. Pada usia 36 bulan belum dapat menggunakan kalimat-kalimat sederhana
11. Pada usia 36 bulan tidak bisa bertanya dengan menggunakan kalimat tanya yang
sederhana.
12. Pada usia 3,5 tahun selalu gagal untk menyebutkan kata akhir (ca untuk cat, ba untuk ban dan
lain-lain)
Menurut Towne perkembangan berbicara dan berbahasa pada anak normal usia
toddeler adalah sebagai berikut :
Ciri-ciri
* indikasi: usia 18 bulan, saat anak tidak dapat mengucapkan kata dengan spontan bahkan
untuk kata tunggal.
* sebelum usia 3 tahun bentuk kurang berat tidak terjadi smpai masa remaja awal, tetap
menunjukan keinginan berkomunikasi
* usia 4 tahun, berbicara dengan frase pendek, biasanya meluapkan kata yang lama saat
mereka mempelajari kata yang baru
Penyebab:
* trauma (belum jelas).
* faktor genetik ( biasanya memiliki riwayat keluarga fonologis atau gangguan komunikasi
lain).
* gangguan neurologis pada anak (kerusakan / keterlambatan maturasi pada serebral, otak
kiri).
* memiliki gangguan pendengaran. Prevelensi: pada anak usia sekolah, laki-laki/ perempuan.
* masalah emosional pada usia sekolah (citra diri buruk, frustrasi, depresi).
Terapi:
* latihan pendorong perilaku dan praktek fonen (unit suara), perbendaharaan kata, dan
konstruksi kalimat.
1. Lahir 9 bulan : anak mulai mendengar dan mengerti, kemudian berkembanglah pengertian
konseptual yang sebagian besar nonverbal.
2. Sampai 12 bulan : anak berbahasa reseptif auditorik, belajar mengerti apa yang dikatakan,
pada umur 9 bulan belajar meniru kata-kata spesifik misalnya dada, muh, kemudian menjadi
mama, papa.
3. Sampai 7 tahun : anak berbahasa ekspresif auditorik termasuk persepsi auditorik kata-kata
dan menirukan suara. Pada masa ini terjadi perkembangan bicara dan penguasaan pasif kosa
kata sekitar 3000 buah.
4. Umur 6 tahun dan seterusnya : anak berbahasa reseptif visual (membaca). Pada saat masuk
sekolah ia belajar membandingkan bentuk tulisan dan bunyi perkataan.
5. Umur 6 tahun dan seterusnya : anak berbahasa ekspresif visual (mengeja dan menulis).
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Jadi bahasa dibagi menjadi dua bagian yang disebut reseptif/ pemahaman dan
ekspretif atau pengungkapan secara verbal. Oleh karena itu setiap anak berkembang dengan
kemampuan yang berbeda-beda, hindarilah menilai setiap anak berpatok ketat kepada
perkiraan umur dibawah. Jarak usia dibawah hanyalah sebagai panduan dari kemampuan si
anak pada umur-umur tertentu.Pemerolehan bahasa juga bisa dilihat dari kebiasaan melihat
maupun mendengar dari kecil.