Anda di halaman 1dari 1

LANDASAN TEORI

Kasus Tawuran di Jember Sebagai Masalah social


Tawuran adalah suatu tindakan anarkis yang dilakukan oleh dua kelompok
dalam bentuk perkelahian masal di tempat umum sehingga menimbulkan
keributan dan rasa ketakutan (teror) pada warga yang ada di sekitar tempat
kejadian perkara tawuran. Tawuran bisa terjadi antar pelajar sekolah, antar
mahasiswa kampus, antar warga, antar pendukung / suporter, antar pemeluk
agama, antar suku, dan bisa juga antara warga dengan pelajar, antara pendukung
parpol dengan polisi dan lain sebagainya.

Fenomena Tawuran antar pelajar maupun antar kelompok lainnya


merupakan salah satu bagian dari konflik sosial yang terjadi di masyarakat, karena
dalam sebuah interaksi sosial tidak tertutup kemungkinan konflik akan selalu
terjadi. Bila konflik sosial ini berlarut berkepanjangan, akan sangat berpeluang
terjadinya pergesekan sosial yang makin luas dan akan berimplikasi serta
menimbulkan kerugian baik materil maupun non materil hingga merusak dan
membahayakan kehidupan kelompok sosial hingga pada akhirnya menyebabkan
kondisi buruk akibat dari kepincangan ikatan sosial yang merupakan salah satu
dari sifat masalah sosial. Untuk itulah tawuran dikategorikan merupakan salah
satu masalah sosial yang terjadi di masyarakat kita. Tawuran itu telah menjadi
masalah sosial dalam kehidupan di masyarakat dan perlu penanganan secara
khusus dan serius baik darimasyarakat , orang tua, pihak sekolah, maupun aparat
kepolisian.

Contoh segelintir dari kejadaian tawuran di negeri ini yang baru-baru ini
terjadi di Jember yaitu tawuran konflik dari beberapa tokoh masyarakat di Puger
Kulon . Konflik dengan mengatas namakan aliran syi’ah dan sunni menjadi salah
satu pemicu perbedaan yang sampai menewaskan salah satu warga di kecamatan
puger. Tragedi yang terjadi pada hari Rabu tanggal 11 september 2013
menewaskan satu orang, sementara itu kerusakan dari pondok pesantren, berupa
kaca jendela, serta 41 sepeda motor dan 3 sepeda motor yang dibakar.

Anda mungkin juga menyukai