Anda di halaman 1dari 13

KARYA TULIS ILMIAH

PENANGANAN AVITAMINOSIS DAN HYPERVITAMINOSIS


PADA ANAK-ANAK

OLEH:
IIN ROHMAWATI
201102194

PROGRAM STUDI ANALISIS KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2012

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan
segala rahmat

karunia

puji dan syukur Kehadirat Allah SWT. Dimana atas

dan

petunjuknya

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan

penyusunan karya tulis ini tepat pada waktunya.


Penyusun menyampaikan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada
berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan karya tulis ini sehingga hambatan
hambatan dapat teratasi.
Karya tulis ini memuat

tentang

vitamin dan macam-macamnya, gejala-gejala

penyakit yang di timbulkan karena kekurangan dan kelebihan vitamin, serta yang lebih
khususnya yang diangkat sebagai tema karya tulis ini yaitu Penanganan Avitaminosis dan
Hypervitaminosis Pada Anak-Anak.
Penulis

menyadari

kesempurnaan . Oleh karena

dalam

penyusunan

itu, dengan

segala

karya tulis
kerendahan

ini masih jauh


hati

penulis

dari
sangat

mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak dan rekanrekan pembaca. Dan mudah-mudahan karya tulis yang sederhana ini dapat memberikan
manfaat dan dapat menjadi sumber referensi bagi para pembaca.
Wassalam

Kendari, 11 Januari 2012


Penulis

ABSTRAK
Penulisan karya tulis ini dilatarbelakangi oleh kuranganya kesadaran manusia yang
benar-benar teliti dan memperhatikan kesehatan diri khususnya anak-anak mereka. Kondisi
dan kadar vitamin yang dikosumsi anak mereka seakan tidak diperhatiakan, padahal
kekurangan vitamin (Avitaminosis) ataupun kelebihan vitamin (Hypervitaminosis) dapat
memberikan dampak yg mempengaruhi kesehatan tubuh anak tersebut. Untuk itu dalam
karya tulis ini diangkat masalah mengenai Penanganan Avitaminosis dan Hypervitaminosis
Pada Anak-Anak, dimana bertujuan untuk memberikan referensi atau pengetahuan kepada
para pembaca dalam hal upaya-upaya yang harus dilakukan untuk menangani anak yang
menderita Avitaminosis dan Hypervitaminosis.
Pembahasan dalam karya tulis ini lebih menegaskan atau menganjurkan kepada
pembaca dimana seharusnya memberikan apa yang terbaik bagi kesehatan anak-anak mereka,
dalam hal ini khusus pada vitamin yang mau tidak mau adalah sesuatu yang tidak dapat lepas
dari kesehatan tubuh (kebutuhan) tubuh bagi anak-anak. Disamping itu juga membahas
tentang Apa itu vitamin dan manfaatnya bagi tubuh, dan dampak atau gejala-gejala yang
ditimbulkan, serta cara penanganannya bagi anak-anak yang mengalami kekurangan maupun
kelebihan vitamin tersendiri Oleh karena itu, terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang
apa itu vitamin dan gejala-gejala serta pengananx apabila terjadi kekurangan vitamin
(avitaminosis) dan kelebihan vitamin (hypervitaminosis) terkhususnya pada anak-anak.
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik lebih merelevansi pada tema karya tulis ini
dimana dalam menangani anak yang menderita Avitaminosis dan Hypervitaminosis, langakh
utama yang harus dilakukan adalah berkonsultasi kedokter sebelum bertindak secara anjut.

Kata kunci: Penanganan, Anak-anak,Vitamin, Avitaminosis dan Hypervitaminosis

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masing-masing vitamin dibutuhkan badan dalam jumlah tertentu. Terlalu banyak
maupun terlalu sedikit vitamin yang tersedia bagi tubuh memberikan tingkat kesehatan yang
kurang.
Konsumsi dan keseimbanga vitamin dalam tubuh harus diperhatikan. Sebab bila
terlalu banyak vitamin dikonsumsi, akan terjadi gejala-gejala yang merugikan dan kondisi
demikian disebut Hypervitaminosis. Sebaliknya bila dikonsumsi tidak memenuhi kebutuhan
akan terjadi juga gejal-gejala yang merugikan. Bila kadar vitamin didalam darah sudah
menurun tetapi belum memberikan gejala-gejala klinik yang jelas, disebut kondisi
Hypovitaminosis, sedangkan bila sudah tampak gejala-gejala klinik, disebut Avitaminosis.
Mengkonsumsi vitamin secara berlebihan memberikan dampak kesehatan yang buruk
bagi keadaan tubuh kita. Namun, kekurangan dalam mengkonsumsi vitamin memberikan
dampak yang lebih fatal lagi bagi kesehatan tubuh.
Sebagai manusia yang benar-benar sadar dan memperhatikan kesehatan diri sudah
seharusnya memberikan apa yang terbaik bagi kesehatan kita dan dalam hal ini khusus pada
vitamin yang mau tidak mau adalah sesuatu yang tidak dapat lepas dari kesehatan tubuh
(kebutuhan) tubuh kita. Oleh karena itu, terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang apa itu
vitamin dan gejala-gejala serta pengananx apabila terjadi kekurangan vitamin (avitaminosis)
dan kelebihan vitamin (hypervitaminosis) terkhususnya pada anak-anak.

2. Masalah
a. Apa itu vitamin dan manfaatnya bagi tubuh ?
b. Bagaimana dampak kekurangan vitamin (Avitaminosis)

dan kelebihan vitamin

(Hypervitaminosis) terhadap anak-anak ?


c. Bagaimana cara menangani anak yang menderita Avitaminosis dan Hypervitaminosis ?
3. Ruang Lingkup
Penanganan Avitaminosis dan Hypervitaminosis pada anak-anak.
4. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan

Untuk mengetahui upaya-upaya yang harus dilakukan dalam menangani anak yang
menderita kekurangan vitamin (Avitaminosis) dan kelebihan vitamin (Hypervitaminosis).
b. Manfaat
Memberikan masukan dan referensi kepada para pembaca tentang sesuatu yang harus
dilakukan untuk menangani anak yang menderita kekurangan vitamin (Avitaminosis) dan
kelebihan vitamin (Hypervitaminosis).

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN VITAMIN
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik
amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap
organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Vitamin berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina
(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena
pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama
sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin
adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa
vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat sedikit
dan harus disuplai dari makanan karena tubuh tidak dapat menyintesisnya. Vitamin mrupakan
zat makanan yang berguna untuk memperlancar semua proses yang terjadi di dalam tubuh.
Suatu vitamin menunjukkan satu fungsi metabolik khusus.
2. FUNGSI VITAMIN SECARA UMUM
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu
penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini
diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak
dapat digantikan oleh senyawa lain. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh
berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Fungsi Vitamin secara umum berhubunga

erat dengan fungsi enzim, terutama

vitamin-vitamin kelompok.
Vitamin dapat berperan secara bersamasama dalam mengatur fungsi tubuh, yaitu
memacu dan memelihara :
a. Pertumbuhan,
b. Reproduksi,
c. Kesehatan dan kekuatan tubuh,
d. Stabilitas sistem syaraf,
e. Selera makan,
f. Pencernaan,
g. Penggunaan zat-zat makanan lainnya.
3. MACAM-MACAM VITAMIN

Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu
vitamin yang larut dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Air\0Air dan vitamin yang larut
dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan
vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut
dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini
kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis
vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin
lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya
dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran
makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke
dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin
ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan
asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
1) Vitamin Yang Larut Dalam Air
a. Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam
tubuh, terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait dengan
peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju
reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin
yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah
merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayursayuran hijau.
b. Vitamin C
Buah jeruk, terkenal atas kandungan vitamin C-nya yang tinggi. Vitamin C (asam
askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C
juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting
penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C
merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari
polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal
bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko

timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin
C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti
otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan
memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme
inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah
berbagai jenis penyakit.
2) Vitamin yang larut dalam Lemak
a. Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan
dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah
satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting
dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh
paparan panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung
vitamin A, antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning),
dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah,
wortel, pisang, dan pepaya).
b. Vitamin D
Vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada
makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian
tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat
membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi
vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet).
c. Vitamin E
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai
dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat
melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja
vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan
pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan.
d. Vitamin K

Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik
dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh
dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga
berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam
glutamat. Oleh karena itu, kita perlu banyak mengkonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran
segar yang merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam
tubuh.

4. DAMPAK AVITAMINOSIS DAN HYPERVITAMINOSIS PADA ANAK


1) Vitamin yang larut dalam air
a. Vitamin B
Avitaminosis pada Vitamin B
Penyakit yang menyerang anak karena kekurangan vitamin B adalah penyakit beriberi, kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik, menurunnya
daya tahan tubuh, mulut kering, bibir pecah-pecah, tubuh mengalami kekejangan, keram otot,
gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, mual, anemia (kekurangan darah), mudah
lelah lesu, dan iritasi kulit.
Hypervitaminosis pada Vitamin B
Penyakit yang disebabkn karena kelebihan vitamin B adalah susah bernapas, nyeri
dengan sensai terbakar, mati rasa di kaki dan tangan, kehilangan koordinasi otot, sakit kepala,
depresi, dan sampe menyebabkan kelumpuhan.
b. Vitamin C
Avitaminosis pada Vitamin C
Kekurangan vitamin C pada anak akan dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri
pada persendian.
Hypervitaminosis pada Vitamin C
Kelebihan vitamin C pada anak akan menyebabkan sariawan, batu ginjal, diare, sakit
perut, badan panas, sakit perut, dan insomnia.

2) Vitamin yang larut dalam lemak


a. Vitamin A
Avitaminosis pada Vitamin A

Anak yang kekurangan vitamin A akan mengalami rabun senja dan katarak. Selain itu,
penderita avitaminosis vitamin A ini juga dapat mengalami infeksi saluran pernafasan,
menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat.
Hypervitaminosis pada Vitamin A
Anak yang menderita kelebihan vitamin A akan mengalami penglihatan kabur, pusing,
keadaan pingsan, mual, insomnia, diare, ruam kulit, nyeri sendi, dan sakit kepala.

b. Vitamin D
Avitaminosis pada Vitamin D
Bila kadar vitamin D pada anak rendah maka tubuhnya akan mengalami pertumbuhan
kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Di samping itu,
gigi akan mudah mengalami kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit
lainnya adalah osteomalasia, yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di
dalam tulang.
Hypervitaminosis pada Vitamin D
Kelebihan vitamin D pada anak dapat menyebabkan kelemahan otot, sakit kepala, tuli,
kehilangan nafsu makan, mual, kelelahan, muntah-mintah, dan nyeri tulang.

c. Vitamin E
Avitaminosis pada Vitamin E
Anak yang menderita kekurangan vitamin E dapat berakibat otot-otot melayuh
dikarenakan terjadinya kerusakan syaraf penggerak, serta berlangsungnya kemunduran
pada:hipofisa dan kelenjar gondok.
Hipervitaminosis pada Vitamin E
Yang akan terjadi pada anak bila mengalami kelebihan vitamin E kelemahan otot,
kelelahan, payudara lunak, dan lambat penyembuhan luka.
d. Vitamin K
Avitaminosis pada vitamin K
Akibat dari kekurangan vitamin K pada anak adalah dapat menimbulkan penyakit
kuning/ penyakit saluran empedu. Kadar protombin yang rendah dalam tubuh sebagai akibat
kurangnya vitamin K yang diserap tubuh kadang-kadang terjadi pada bayi.

Hypervitaminosis pada vitamin K


Apabila anak kekurangan kadar vitamin K, maka akan terjadi hal-hal seperti mual,
muntah-muntah, anemia, diare, dan ruam kulit.

5. PENANGANAN AVITAMINOSIS PADA ANAK


Secara umum hal-hal yang harus dilakukan untuk menangani anak yang menderita
kekurangan vitamin (avitaminosis) adalah:
a.
b.
c.
d.

Tindakan utama adalah konsultasi ke dokter mengenai asupan vitamin pada anak
Memberikan suplemen vitamin kepada anak secara teratur
Memperhatikan asupan gizi makanan pada anak
Memperbanyak konsumsi buah dan sayur sbagai sumber vitamin untuk anak,

tekhususnya meningkatkan konsumsi sayuran hijau


e. Menghindarkan anak dari makanan berlemak/ kolestrol tinggi
f. Dan setidaknya menerapkan PHBS dan 4 Sehat 5 Sempurnah

6. PENANGANAN HYPERVITAMINOSIS PADA ANAK


Jika anak telah menunjukan gejala-gejala kekurangan vitamin (hypervitaminosis)
seperti yang disebutkan di atas, maka sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. Karena
sebagian besar gejalanya seperti gejala medisyang lain, maka penting untuk didiagnosa
dengan baik. Dan yang harus dilakukan adalah:
a. Segera hentikan asupan suplemen vitamin adalah langkah utama dalam mengobati
hypervitaminosis atau kelebihan vitamin pada anak.
b. Dokter mungkin menyarankan untuk menghindarkan anak dari makan-makanan yang
tinggi kadar vitamin masing-masing.
c. Dokter mungkin meresepkan beberapa obat yang membantu dalam mengobati gejala
overdosis vitamin.
d. Gejala hypervitaminosis atau kelebihan vitamin pada anak dapat diobati jika tepat waktu
dan perawatan yang tepat dilakukan.
e. Sebagai tindakan pencegahan, perlu juga untuk memeriksa label multivitamin dan
suplemen untuk agar lebih aman.

PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan
oleh tubuh.

b. Masing-masing vitamin dibutuhkan tubuh dalam jumlah terttentu, bila terlalu banyak di
konsumsi akan menimbulkan gejala-gejala merugikan, keadaan demikian disebut
Hypervitaminosis. Sebaliknya bila tidak memenuhi kebutuhan akan timbul gejala
merugikan, keadaan ini d sebut Avitaminosis.
c. Penanganan terhadap anak yang menderita Avitaminosis:
Tindakan utama adalah konsultasi ke dokter mengenai asupan vitamin pada anak
Memberikan suplemen vitamin kepada anak secara teratur
Memperhatikan asupan gizi makanan pada anak
Memperbanyak konsumsi buah dan sayur sbagai sumber vitamin untuk anak,
tekhususnya meningkatkan konsumsi sayuran hijau
Menghindarkan anak dari makanan berlemak/ kolestrol tinggi
Dan setidaknya menerapkan PHBS dan 4 Sehat 5 Sempurnah
d. Penanganan terhadap anak yang menderita Hypervitaminosis:
Segera hentikan asupan suplemen vitamin adalah langkah utama dalam mengobati
hypervitaminosis atau kelebihan vitamin pada anak.
Menghindarkan anak dari makan-makanan yang tinggi kadar vitamin masing-masing.
Dokter mungkin meresepkan beberapa obat yang membantu dalam mengobati gejala
overdosis vitamin.
Gejala hypervitaminosis atau kelebihan vitamin pada anak dapat diobati jika tepat
waktu dan perawatan yang tepat dilakukan.
Sebagai tindakan pencegahan, perlu juga untuk memeriksa label multivitamin dan
suplemen untuk agar lebih aman.

2. Saran
Buat pembaca:
Mari, sudah saatnya menerapkan keseriusan dalam hal menjaga kesehatan dan
memperhatikan kadar vitamin pada diri anak-anak, sebab jangan terlalu berharap untuk bisa
beraktifitas lebih dalam keseharian anda tanpa anak-anak. Sayangi anak Anda dan temukan
yang begitu berharga dibalik kesehatan tubuh anak dan Anda sendiri, bukankah kesehatan
adalah salah satu mahkota dalam hidup kita.

DAFTAR PUSTAKA
Zakaria, F.R. 1996. Peranan Zat-zat Gizi dalam Sistem Kekebalan Tubuh. dalam :
Buletin Teknologi dan Indistri Pangan. 7(3): 75-81
Kalt, W.,C.F.Forney,A. Martin, dan R.L.Prior. 1999. Antioxidant Capacity, Vitamine,
Phenolics and Anthicyaninns After Presh Storage of Small Fruits: Journal Of Agriculture and
Food Chemistry.47: 4634644

Frei. 1994. Reactive Oxygen Species and Antioxidant Vitamins: Mechanisms of Action
(American Jurnal Medicine). Excerpta Medica Inc
Effendi, N. 1998. Dasar-Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC
Trilaksani W. 2005. Antioksidan: Jenis, Sumber, Mekanisme Kerja dan Peran
Terhadap Kesehatan. Jakarta : EGC
Pudjiadi, Solihin. 2001. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak Edisi 4. Jakarta: Fakultas
Kedokteran UI
Twigg J, Fulton N, Gomez E, Irvine DT, Aitken RJ. 1998. Analysis of the impact of
Intracellular Reactive Oxygen Species Generation on Structural and Functional Integrity of
Human Spermatozoa. England: Lipid Peroxidation, Human

Anda mungkin juga menyukai