Anda di halaman 1dari 4

A.

Lembar Anamnesis Lansia


I. Identitas
Nama : Ny. Na
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 52 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Alamat : Jalan Putri Rambu selasa, Lr angkatan 662 No. 67
RT 21 RW 07, Bukit Besar Palembang
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Kegiatan sekarang : Ibu rumah tangga
Nama orang terdekat : Bpk. Sunarto (Suami)
Orang yang tinggal serumah : Suami dan 2 orang anak
Jumlah anak : 5 orang
Jumlah cucu : 6 orang
Jumlah cicit :-

II. Riwayat Perjalanan Penyakit


Ny. Na datang ke Puskesmas Padang Selasa dengan keluhan nyeri pada punggung
dan melakukan pemeriksaan rutin untuk kadar kolesterol darah. Sejak 3 bulan yang
lalu Ny. Na selalu rutin memeriksa kadar kolesterol darah sekali dalam sebulan ke
Puskesmas. Kadar kolesterol bulan lalu adalah 271 mg/dl.
Ny. Na pernah mengalami gangguan tidur, dan sekarang sembuh setelah diberikan
obat tidur. Ny Na juga mengeluh terjadi penurunan penglihatan dan pendengaran. Ny
Na pernah melakukan tes penglihatan dengan hasil positif 2.
Keluhan immobilisasi, gangguan kseimbangan, dan inkontinensia urin tidak ada.
Ny. Na sudah mengalami menopause sejak 3 tahun yang lalu.
Diketahui Ny. Na senang mengkonsumsi makanan jenis gorengan.
III. Riwayat Pemakaian Obat
Obat gangguan tidur beberapa waktu yang lalu, tapi pasien lupa nama obat.
Simvastatin 2x1 untuk menurunkan kadar kolesterol.

IV. Lingkungan Sosial


Baik. Tidak ada masalah dalam keluarga.

V. Pemeriksaan Fisik
TD : 120/70 mmHg
Skor Tes MMSE : 30
Skor Katz Indeks : 6

VI. Pemeriksaan Laboratorium


Kolesterol darah : 232 mg/dl
Glukosa darah sewaktu : 120 mg/dl
Kadar Asam urat : 4,7 mg/dl

VII. Tatalaksana
- Modifikasi gaya hidup, olahraga rutin dan banyak makan sayuran dan buah-
buahan
- Simvastatin 2 x 1
- Vitamin B12 2 x 1
- Asam Mefenamat 2 x 1
Pembahasan
Berdasarkan klasifikasi lansia, Ny. Na, 52 tahun termasuk pralansia. Dimana yang
dimaksud dengan umur pralansia adalah pada umur 45-59 tahun. Menurut Boedhi Darmojo
menjadi tua bukanlah suatu penyakit atau sakit, tetapi suatu proses perubahan di mana kepekaan
bertambah atau batas kemampuan beradaptasi menjadi berkurang yang sering dikenal dengan
geriatri giant, dimana lansia akan mengalami yaitu imobilisasi, instabilisasi (mudah jatuh),
intelektualisia, impotensia, imunodefiasi, infeksi mudah terjadi impaksi (konstipasi), iantrogenes
(kesalahan diagnosis), insomnia, impairment of (gangguan pada penglihatan, pendengaran,
pengecapan, penciuman, komunikasi dan integritas kulit, inaniation (malnutrisi). (Darmojo,
2014)
Ny. Na datang ke Puskesmas Padang Selasa untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk
kadar kolesterol darah. Sejak 3 bulan yang lalu Ny. Na selalu rutin memeriksa kadar kolesterol
darah sekali dalam sebulan ke Puskesmas. Kadar kolesterol bulan lalu adalah 271 mg/dl. Hal
tersebut beresiko tinggi untuk terkena penyakit seperti stroke dan penyakit jantung lainnya
(Pusparini, 2011). Diketahui Ny. Na senang mengkonsumsi makanan jenis gorengan yang dapat
menjadi factor penyebab keluhan yang dialaminya.
Ny. Na juga mengeluh terasa sakit pada punggungnya. Hal ini sesuai dengan teori yaitu
dengan bertambahnya usia, proses berpasangan penulangan yaitu perusakan dan pembentukan
tulang melambat, terutama pembentukannya. Hal ini selain akibat menurunnya aktivitas tubuh,
vitamin D, dan beberapa hormone misalnya parathormon dan kalsitonin. Tulang-tulang
trabekulae menjadi lebih berongga-rongga, mikro-arsitektur berubah dan sering berakibat patah
tulang baik akibat benturan ringan maupun spontan. Selain itu juga akibat menurunnya hormon
estrogen, karena diketahui bahwa Ny. Na sudah menopause selama 3 tahun. (Darmojo, 2014)
Ny. Na pernah mengalami gangguan tidur, dan sekarang sembuh setelah diberikan obat
tidur. Sekitar 57% orang usia lanjut di komunitas mengalami insomnia kronis, 30% pasien usia
lanjut mengeluh tetap terjaga sepanjang malam, 19% mengeluh bangun terlalu pagi, dan 19%
mengalami kesulitan untuk tertidur (Setiati, 2013). Penyebab gangguan tidur pada usia lanjut
yaitu karena gangguan pernapasan, sindrom kaki kurang tenang, dan gangguan perilaku REM.
(Darmojo, 2014)
Ny Na juga mengeluh terjadi penurunan penglihatan dan pendengaran. Ny Na pernah
melakukan tes penglihatan dengan hasil positif 2. Kaca mata berlensa cembung atau positif
digunakan untuk menolong penderita rabun dekat (hipermetropi). Hipermetropi tidak dapat
melihat jelas benda dekat, mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada jarak baca normal.
Prevalensi gangguan penglihatan pada pasien geriatri yang dirawat di Indonesia mencapai 24,8%
(Setiati, 2013).
Tidak terdapat masalah dalam lingkungan social. Pada pemeriksaan fisik didapat tekanan
darah 120/70 mmHg yaitu normal. Skor tes MMSE untuk mengetahui fungsi kognitif didapatkan
hasil 30 yaitu tidak terjadi penurunan fungsi kognitif dan pada tes Katz Indeks didapatkan hasil 6
yaitu tidak terdapat gangguan aktivitas sehari-hari dan dapat melakukan semua aktivitas tersebut
secara mandiri. Pada pemeriksaan Kolesterol darah didapat 232 mg/dl merupakan batas atas
kadar normal. Glukosa darah sewaktu 120 mg/dl yaitu normal dan Kadar Asam urat 4,7 mg/dl
yaitu normal.
Tatalaksana yang diberikan Puskesmas Padang Selasa adalah memberikan edukasi untuk
melakukan modifikasi gaya hidup yaitu dengan olahraga teratur, mmengurangi makan yang
mengandung banyak lemak dan banyak memakan sayur dan buah. Tatalaksana farmakologis
adalah memberikan Simvastatin 2 x 1 untuk menurunkan kadar kolesterol, Asam mefenamat
untuk mengurangi keluhan nyeri pada punggung dan juga memberikan Vitamin B12 untuk
menjaga agar sel-sel dapat berfungsi normal dan berperan dalam sintesis protein.

Anda mungkin juga menyukai